Вы находитесь на странице: 1из 13

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Wireless Broadband

Wireless Broadband atau wibro merupakan istilah yang digunakan dalam


berkoneksi internet. Atau definisi wireless broadband yaitu suatu alat yang digunakan
untuk melakukan koneksi internet dengan perangkat komputer tanpa menggunakan
hubungan kabel ( layanan internet secara portable). Didukung dengan makin
berkembangnya teknologi jaringan selular yang mengakomodasikan internet
kecepatan tinggi secara mobile dan juga dukungan gadget wireless yang selain
dilengkapi fitur-fitur entertainment juga dilengkapi dengan teknologi jaringan terkini
maka semakin mendukung penggunaan internet broadband dan juga multimedia.

Telepon selular saat ini menjadi barang yang wajib dibawa saat kita bepergian
dari rumah. Dengan kemajuan teknologi saat ini telepon seluler bahkan dilengkapi
dengan pemutar MP3, kamera video, radio, games, jam, calculator bahkan GPS
(Global Positioning System). Sehingga menjadikan telepon seluler adalah gadget yang
wajib dibawa. Apalagi dengan kemunculan wireless broadband yang memungkinkan
mobile entertainment melalui handphone. Bahkan beberapa orang lebih rela
ketinggalan dompet daripada ketinggalan handphone saat bepergian.

2.2 Perkembangan Teknologi Jaringan Selular

Teknologi Jaringan selular berevolusi dari analog menjadi sistem digital dan
dari circuit switching menjadi teknologi packet switching. Evolusi teknologi selular
terbagi menjadi beberapa generasi yaitu generasi pertama (1G), generasi kedua
(2G/2.5G), generasi ketiga (3G/3.5G) dan generasi terakhir adalah 4G. Teknologi
selular generasi pertama masih berbasis teknologi analog tetapi seiring dengan
perkembangan dan peningkatan jumlah pengguna telekomunikasi maka teknologi
digital mulai diterapkan mulai dari penyandian digital sampai penggunaan sirkuit
digital untuk mendukung kecepatan dan kehandalan sistem telekomunikasi. Berikut
ini deskripsi dari setiap teknologi jaringan selular :

1G : AMPS (Advanced Mobile Phone System) di Amerika Utara, TACS (Total


Access Communication System) di UK dan NTT (Nippon Telegraph & Telephone) di
Jepang semuanya masih menggunakan teknologi analog. Pada generasi pertama hanya
menggunakan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access) dimana setiap
user akan dialokasikan frequensi yang berbeda. Karena tingkat keamanan yang rendah
dan alokasi frekuensi yang terbatas dari sistem generasi pertama ini tetapi di sisi lain
jumlah pengguna semakin banyak maka munculah generasi kedua atau teknologi
GSM sebagai solusinya.
2G : GSM (Global System for Mobile Communication), CDMA2000 (Code Division
Multiple Access 2000), HSCSD (High Speed Circuit Switched Data Technology).
Teknologi GSM mengkombinasikan antara teknik TDMA (Time Division Multiple
Access) dan teknik FDMA (Frequency Division Multiple Access). GSM
menggunakan frequency carrier selebar 200 KHz. Pada Akhir tahun 2003 pengguna
jaringan seluler GSM di seluruh dunia telah mencapai 1 milyar.

2.5G : GPRS (General Packet Radio System), EDGE (Enhanced Data Rate for GSM
Evolution). Dengan teknologi GPRS memungkinkan akses internet dilewatkan
melalui mobile telephone.

3G : UMTS (Universal Mobile Telephone Standard). Sistem standar 3G yang dipakai


di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA (Wideband Code Division Multiple
Access) dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384
Kbps.

3.5G : HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Pengembangan dari teknologi
3G yang memungkinkan kecepatan data sampai 8 – 10 Mbps.

4G : WiMAX dan LTE

Pada Teknologi 4G akan berbasis IP yang mampu mengintegrasikan sistem-


sistem serta jaringan-jaringan yang ada. Kecepatan akses yang dapat diberikan
pada teknologi 4G ini dapat mencapai kisaran antara 100 Mbps sampai 1 Gpbs,
baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan dengan QoS (Quality of Service)
yang terjamin dengan baik, sistem keamanan yang terjamin dan penyampaian
informasi yang real time di mana pun dan kapan pun.

Teknologi 4G diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan aplikasi nirkabel


seperti MMS, video chatting, mobile TV, High Definition TV (HDTV), Serta
Digital Video Broadcasting (DVB), serta pelayanan standar seperti suara yang
lebih jernih dan jelas pada saat yang bersamaan (real-time system).

WiMAX atau LTE?

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) atau LTE (Long


Term Evolution) pada prinsipnya kedua teknologi tersebut dirancang untuk
mendukung layanan multimedia broadband serta mendukung mobilitas yang
tinggi serta dengan basis jaringan berbasis IP. Secara teknologi keduanya
menggunakan OFDM/OFDMA, AMC serta MIMO guna untuk meningkatkan
kapasitas, efisiensi spektrum serta kualitasnya. Jadi kedua teknologi ini hampir
dapat dikatakan sebanding serta telah memiliki kemampuan dalam menjamin
kualitas layanan (QOS) yang baik, yang membedakan hanya dalam
implementasinya diusung oleh kelompok yang berbeda. WiMAX dikembangkan
oleh WiMAX forum sedangkan LTE dikembangkan oleh 3GPP. WiMAX
berkembang dari operator komunikasi data sedangkan LTE merupakan evolusi
dari operator seluler 3G yang mengusung komunikasi berbasis voice dan data.
Pada awalnya WiMAX dirancang untuk memenuhi akses wireless untuk
komunikasi data kecepatan tinggi dengan jangkuan yang luas, tetapi kini WiMAX
juga dapat untuk komunikasi VOIP dan multimedia.

Berikut Tabel Perbandingan Antara WiMAX dan LTE

Dengan makin berkembangannya kecepatan data melalui jaringan selular secara tidak
langsung akan mendorong kemajuan layanan wireless broadband. Tentu kesemua itu
didukung dengan performa mobile internet yang makin cepat dan stabil dan kesemua itu
dapat terealisasi apabila teknologi 3G dan 4G diimplementasikan secara maksimal.

Dilihat dari perkembangan teknologi diatas perubahan teknologi jaringan selular lebih
ditiktikberatkan pada kemampuan akses data secara cepat dengan bandwidth yang besar.
Perubahan trend terjadi pada pengguna telepon selular yang awalnya digunakan untuk
komunikasi suara berubah menjadi komunikasi data secara mobile. Banyak ditemukan saat
ini para pengguna laptop berselancar di dunia maya di mall-mall menggunakan wireless
broadband. Perkembangan teknologi jaringan juga didukung perkembangan handset yang
saat ini dilengkapi dengan camera, pemutar MP3, radio, dan juga dapat berfungsi sebagai
modem.

Berikut ini tabel perkembangan data rate dari teknologi GSM sampai teknologi 4G terkini.

Dilihat dari grafik diatas kecepatan data dari jaringan selular sudah berevolusi dari 9,6 Kbps
hingga teknologi UMTS yang mencapai 2 Mbps. Bahkan teknologi 4G masa depan
memungkinkan kecepatan data sampai 160 Mbps.
Dengan perkembangan teknologi tersebut maka tidak salah apabila telepon selular adalah
gadget yang mengkombinasikan antara telekomunikasi, leisure, entertainment, bisnis dan
juga internet connection. Sehingga manjadi salah satu gadget yang wajib dibawa oleh setiap
individu. Maka tidak salah apabila Wireless Broadband dapat mempengaruhi berbagai aspek
hidup baik hanya sebagai gaya hidup, pemenuhan kebutuhan hidup tetapi di sisi lain juga
membantu menghijaukan lingkungan hidup.

2.3Aspek-Aspek yang dipengaruhi Wireless Broadband

2.3.1 Wireless Broadband Mempengaruhi Gaya Hidup


Gaya hidup adalah hal yang secara wajar dipengaruhi oleh hadirnya teknologi
wireless broadband.

a. Mobile Internet untuk mencari informasi, hiburan bahkan teman

Wireless broadband sudah mempengaruhi gaya hidup di era ini. Dimulai


dengan pemakaian Internet kecepatan tinggi secara mobile di cafe-cafe atau
tempat tongkrongan menggunakan laptop yang terkoneksikan dengan modem
3G/HSDPA. Atau hanya sekedar chatting menggunakan Messenger melalui
handphone. Kemunculan penjualan-penjualan paket data oleh operator pun mulai
digalakkan disamping penjualan layanan suara yang juga terus digenjot oleh
operator. Web-web di internet pun semakin beragam dan menjawab kebutuhan
pengguna internet. Saat ini orang bisa saling bersilaturahmi dan berkenalan
dengan orang lain tanpa batas melalui portal social network seperti Facebook ,
instagram, twitter, line. Mendapatkan berita-berita terbaru melalui portal berita
www.detik.com atau www.okezone.com. Mencari informasi di wikipedia. Saling
berbagi video dan juga mendownload video di Youtube atau sering disebut
youtuber dan ysng bisa menghasilkan penghasilan dari subscriber dalam jumlah
yang besar. Atau memiliki sebuah diari digital dan berbagi cerita melalui Blog.
Dimana gerakan blog saat ini sedang booming dan dapat menghasilkan
penghasilan yang lumayan bagi para blogger yang rajin menulis dalam blog.
Gambar dibawah ini menunjukkan seberapa banyak sebuah jenis situs dikunjungi.
b. Inforasi Digital Melalui Digital Mobile TV / IPTV

Mobile TV merupakan teknologi untuk memberikan layanan siaran televisi


pada perangkat yang mobile. Program-program tersebut dapat ditransmisikan
secara merata ke semua pelanggan dalam area coverage melalui sistem broadcast
(siaran radio), unicast kepada user tertentu saja, atau multicast ke suatu grup
pengguna.

Mobile TV disini ditransmisikan secara digital tidak secara analog seperti pada
pentrasmisian TV dirumah kita yang dapat dengan sangat mudah mendapatkan
kualitas gambar buruk saat melakukan mobilitas. Misalkan siaran TV analog pada
saat bus berjalan kencang atau pada handphone yang dapat menerima siaran TV
analog, saat melakukan mobilitas kualitas gambar yang diterima bisa sangat
buruk. Digital Mobile TV menjawab tantangan tersebut.

Mobile TV didisain untuk diaplikasikan pada telepon selular, di mana


processor yang digunakan khusus untuk operating system telepon selular itu saja
dan mendukung beberapa aplikasi animasi dan graphics software seperti Java
atau Macromedia Flash, sehingga content yang dibuat untuk ponsel terbatas.

Untuk itu dibuat suatu content baru yang mendukung penggunaan mobile TV
dengan spesifikasi. Bandwidth yang digunakan untuk mengirimkan flash image
hanya berupa bagian kecil dari bandwidth yang digunakan untuk mengirim video.
Sehingga dengan keterbatasan yang ada, ponsel masih mampu menayangkan
beberapa program yang sederhana seperti berita dan prakiraan cuaca dengan baik.

Secara umum, Mobile TV akan memberikan dampak positif bagi ketersediaan


informasi di masa depan, karena mobile TV tersedia secara luas di broadcast
network dan dapat diakses di mana saja, apalagi ditambah para pengguna yang
ingin selalu mendapatkan informasi dan hiburan dimanapun mereka berada.
Selain itu, mobile TV itu sendiri tidak hanya dimanfaatkan untuk siaran TV
secara langsung, namun dapat juga dikembangkan menjadi media untuk
melakukan videoconferencing, video file sharing, group working dan kegunaan
lainnya.

Untuk mendukung semua fitur yang ditawarkan oleh layanan mobile TV, hal
yang berperan penting dalam kesuksesan mobile TV adalah kombinasi traditional
broadcast dengan handheld device seperti mobilitas, antenna dan ukuran layar
yang kecil, indoor coverage, serta ketersediaan suplai daya terhadap
perangkat/handset. Teknologi yang mendukung kesemua itu adalah IP
Datacasting melalui Digital Video Broadcasting to Handhelds (DVB-H), yaitu
suatu teknologi yang mengkombinasikan digital broadcasting dan internet
protocol. Oleh sebab itu digital mobile TV juga sering disebut sebagai IPTV.
Selain menggunakan teknologi DVB-H, layanan mobile TV juga bisa diperoleh
melalui jaringan 3G dan 4G.

Maka dapat kita bayangkan pada saat mendatang semua informasi baik siaran
televisi, siaran radio kesayangan di kota asal kita, dan juga media koran dapat
didigitalkan dan dihadirkan di genggaman kita. Tentunya dengan tetap
memperhatikan hak cipta penerbitan dan penyiaran dan juga perundang-undangan
yang berlaku tentang publikasi digital. Sehingga dimananpun kita pergi informasi
selalu hadir selama handphone dalam genggaman kita. Seperti salah satu contoh
web yang menampilkan secara digital koran KOMPAS dan dapat kita baca
dengan nyaman seperti membaca koran pada umumnya tetapi melalui web di
http://epaper.kompas.com/. Berikut Tampilannya.

Merupakan tantangan bagi pengembang layanan wireless broadband


bagaimana dengan keterbatasan handheld dengan layar yang kecil dan
kemampuan baterai terbatas informasi baik itu digital TV mobile, atau digital
radio broadcast atau koran digital dapat dinikmati oleh pengguna. Dan tentunya
semua itu didukung oleh jaringan wireless mobile yang memadai termasuk
didalamnya jangkauan yang luas, kehandalan untuk dapat mengakses jaringan
(accessibility), kemampuan pengguna untuk tetap berada dalam layanan yang
baik (retainability), kemampuan mobilitas pengguna dan tetap berada dalam
layanan yang baik (integrity) dan juga kecepatan konektivitas data agar pengguna
dapat dengan cepat memperoleh informasi.
2.3.2. Penggunaan Wireless Broadband Sebagai Kebutuhan Hidup

Tidak dipungkiri lagi pada saat ini internet sangat membantu pekerjaan
kita. Dengan menggunakan email, kita dapat memberikan laporan secara cepat
ke atasan kita atau ke customer. Melalui internet pula kita dapat mencari
informasi yang berhubungan dengan pekerjaan kita. Atau dengan
menggunakan Messenger kita dapat berkomunikasi dengan rekan kerja yang
berada jauh dengan meja kita atau sedang berada di luar kantor. Bagi sebagian
pekerjaan koneksi internet adalah hal yang wajib dimiliki. Tentunya perlu
kesadaran dari para pekerja untuk memanfaatkan fasilitas internet ini sebaik-
baiknya untuk memperlancar pekerjaannya. Bagi pekerja yang mobilitasnya
tinggi dan membutuhkan komunikasi melalui internet Wireless Broadband
internet adalah hal yang wajib dimiliki. Dan semakin banyak pekerja saat ini
yang mobilitasnya tinggi.

Dengan Wireless Broadband internet suatu solusi baru ditemukan bagi


mereka yang secara penuh bekerja menggunakan komputer atau laptop dan
menggunkan fasilitas internet untuk berkomunikasi salah satunya yaitu dengan
menggunakan Virtual Workplace. Virtual workplace memungkinkan pekerja
untuk tidak selalu bekerja di dalam kantor. Suatu solusi yang dibutuhkan
untuk mengatasi kemacetan di kota besar seperti Jakarta dan membantu
fleksibilitas kerja bagi para pekerja. Dan solusi kedua adalah kemunculan
teknologi push email bagi mereka yang bekerja dengan mobilitas tinggi dan
harus dapat menerima email dimana saja secara cepat.

a. Virtual Workplace (Home Working/Mobile Working)

Pada saat harga BBM melangit, ditambah dengan kemacetan yang


panjang setiap hari di jalan raya, borosnya konsumsi bahan bakar dan
dampak polusi yang berakibat pada pemanasan global, maka melakukan
pekerjaan dengan Virtual Workplace termasuk didalamnya Home Working
atau Mobile Working adalah salah satu solusi yang layak dikaji. Home
Working adalah bagi mereka yang bekerja dari rumah dan Mobile Working
adalah bagi mereka yang dapat bekerja dimana saja dan tidak terbatas oleh
keharusan hadir di kantor. Dan seorang Vitual Office Worker seharusnya
mempunyai fleksibilitas untuk melakukan keduanya.

Di kota yang sangat padat seperti Jakarta hampir setiap orang yang
bekerja melakukan perjalanan pulang pergi ketempat bekerja lebih dari
satu jam. Bahkan beberapa pekerja menghabiskan waktu sampai lebih dari
3 jam untuk melakukan perjalanan pergi pulang antara rumah dan tempat
bekerja. Akan lebih baik apabila bidang pekerjaan yang bisa dilakukan dari
rumah seperti bidang konsultan, IT engineer, penulis, editor dan bidang
kreatif yang kebanyakan menghabiskan waktu bekerja dengan
menggunakan komputer dan berkomunikasi melalui email atau dengan
chatting dapat dilakukan secara remote dari tempat dimana karyawan
tinggal. Apalagi, kini konotasi bekerja adalah pada apa yang kita kerjakan
(dan hasilkan), bukan lagi sekedar mengacu pada tempat yang kita tuju
(kantor).
Makin buruknya polusi udara yang disebabkan oleh percemaran gas
buang kendaraan bermotor. Dan makin sempitnya lahan diakibatkan
kegiatan bisnis, pemerintahan, hiburan yang terpusat pada ibukota Jakarta.
Mengakibatkan ibukota ini rawan dengan kesenjangan sosial, kejahatan,
dan ketidakteraturan.

Bayangkan beberapa puluh tahun dari sekarang dimana anak cucu kita
harus hidup dengan udara yang sangat tercemar oleh karena kebiasaan kita
yang harus setiap hari berkendaraan menuju kantor. Yang sebenarnya
dengan adanya teknologi wireless broadband internet access seperti saat
ini berkirim email, berkomunikasi, transfer suara atau data, teleconference,
adalah hal yang mudah dilakukan.

Negara Indonesia adalah negara kepulauan terdiri dari beberapa


propinsi dan suku. Dan para pencari kerja tidak harus melakukan
urbanisasi ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan teknologi
wireless broadband yang tersebar di semua propinsi. Setiap Bibit Unggul
di setiap propinsi dapat bekerja secara remote dan tidak harus
meninggalkan rumah asalnya. Yang secara tidak langsung dapat
memberikan kontribusi kemajuan daerah asalnya.

Berikut ini adalah keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem Virtual
Workplace :
1. Meningkatkan produktifitas kerja. Sepanjang Virtual Office
worker dapat mengakses data-data yang dibutuhkan tanpa
harus terikat jam kerja dan bisa diakses dari rumah dia tinggal,
maka melakukan pekerjaan tak lagi harus membuang waktu
menembus kemacetan guna berada di kantor untuk dapat
bekerja. Bekerja bahkan tetap dapat dilakukan sebelum jam
kerja mulai ataupun setelahnya. Produktifitas pun tak lagi
tunduk pada keterbatasan jam kerja. Tentu saja hal ini dituntut
pula profesionalitas dari para Virtual Office worker, karena
prioritas orientasi bekerja mereka adalah pada output, tak lagi
sekedar proses belaka.

2. Meningkatkan pelayanan client. Bagi mereka yang


pekerjaannya lebih mengutamakan melakukan business
meeting, maka tentu bisa tepat waktu untuk bertemu dengan
client dan dalam keadaan yang fresh, adalah nilai lebih. Virtual
Office worker dituntut untuk dapat mengikuti jadwal meeting
yang dikehendaki oleh client. Sehingga pada kondisi tertentu,
harus berada di kantor terlebih dahulu baru kemudian menemui
client di suatu tempat, akan beresiko pada ketepatan waktu dan
kesegaran pikiran serta penampilan. Bahkan dengan piranti
bergerak semacam smartphone, blackberry ataupun notebook
yang dilengkapi modem/datacard, respon kepada client akan
dapat lebih cepat.
3. Meningkatkan penghematan waktu. Seorang pekerja, ketika
harus ke suatu tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya,
maka dengan model mobile working dia bisa mendapatkan
keleluasaan untuk mengubah rute (re-route) dan jam
perjalanannya yang dikalkulasi dapat lebih hemat waktu
tempuh. Ada kalanya, dengan melakukan mobile working,
beberapa pekerjaan dapat diselesaikan sekaligus secara lebih
cepat. Misalnya bertemu client, mengirimkan proposal,
membuat materi presentasi, yang semuanya bisa dilakukan
pada lokasi yang diperhitungkan lebih mudah ditempuh.

4. Meningkatkan efisiensi biaya. Efisiensi juga bisa dilakukan


oleh kantor yang menerapkan virtual working bagi sejumlah
karyawan pada bagian atau posisi yang memungkinkan untuk
itu. Efisiensi tersebut dapat dihitung misalnya pada
pemanfaatan jumlah cubical (office space) yang digunakan,
termasuk hal terkaitnya semisal akses Internet, daya pendingin
ruangan, listrik, ruang parkir kendaraan, perawatan dan
sebagainya. Maka sejumlah kantor, dapat mengoptimalkan
lahannya atau cubical yang ada. Bagi karyawan yang
memungkinkan untuk melakukan Virtual Office working, maka
hak untuk menempati cubical-nya sendiri yang privat dan
permanen hendaknya ditiadakan. Kantor cukup menyediakan
beberapa cubical yang bisa digunakan secara bergantian.

5. Meningkatkan kualitas hidup. Kualitas kehidupan di sini bisa


dalam artian keseimbangan antara kesehatan fisik maupun
psikis. Dengan memiliki keleluasaan untuk mengatur jam
kerjanya sendiri, yang tentunya tetap mengikuti koridor yang
ditentukan, maka karyawan akan dapat mengelola waktunya
untuk hal-hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
pikirannya. Misalnya dengan menyempatkan diri lebih lama
berolahraga atau ke gym sembari menunggu jadwal bertemu
client, masih sempat mengantar anak ke sekolah atau
menjemputnya, hingga memiliki kesempatan lebih lapang
untuk menyelaraskan berbagai aspek kehidupannya, meng-
update pengetahuannya dengan menghadiri eksibisi,
mengunjungi toko buku dan hal lainnya sebelum atau seusai
menyelesaikan pekerjaan secara mobile.

2.3.3. Wireless Broadband dan Lingkungan Hidup


Bagaimana wireless broadband secara positif memberikan efek pada lingkungan
hidup? Ada dua poin penting bagaimana wireless broadband dapat berpengaruh
positif pada lingkungan hidup. Pertama adalah penggunaan energi alternatif
ramah lingkungan untuk suplai energi di industri telekomunikasi sebagai
penyedia layanan wireless broadband dan poin kedua adalah bagaimana dengan
penggunaan teknologi wireless broadband dapat mengubah cara hidup kuno
menuju ke cara hidup yang lebih ramah lingkungan.
a. Penggunaan BTS energi alternatif
Base Transceiver Station
atau BTS berfungsi sebagai
antarmuka radio antara
handphone dengan jaringan
telekomuniksi selular. Pada
teknologi 3G dan HSDPA
antarmuka radio ini disebut
dengan Node B. Suatu perusahaan
telekomunikasi besar bisa
memiliki beribu-ribu BTS dan
Node B untuk meng-cover area di
seluruh negeri. Operator XL
misalnya memilki jumlah BTS
mencapai kurang lebih 15.300
ribu buah (sumber : detik) dan
setiap BTS disuplai dengan listrik
dengan kisaran 6000 watt sampai
13.000 watt tergantung besarnya
hardware yang dipasang pada
BTS tersebut. Apabila
dijumlahkan kebutuhan suplai
listrik untuk keseluruhan BTS
amatlah besar.

Penggunaan suplai energi alternatif untuk BTS adalah salah satu upaya
para pelaku industri telekomunikasi untuk melestarikan lingkungan agar
lebih hijau. Beberapa vendor alat telekomunikasi dan operator berlomba-
lomba untuk mengimplementasikan BTS menggunakan suplai energi
alternatif antara lain dengan menggunakan tenaga surya (solar cell), tenaga
angin (wind cell) dan bioenergi. Dengan menggunakan suplai energi
alternatif diharapkan BTS tidak lagi membutuhkan suplai energi PLN atau
dari BBM pada penggunaan genset sehingga BTS alternatif pun sangat cocok
untuk solusi di area terpencil dimana pasokan listrik pun masih sangat susah.

Meskipun BTS energi alternatif pada saat pembangunannya


membutuhkan investasi yang lebih mahal daripada dengan model biasa yang
dialiri listrik oleh PLN, biaya operasional jauh lebih murah dan lebih ramah
lingkungan. Sehingga keuntungannya pun akan sangat terasa beberapa tahun
mendatang.
b. Wireless Broadband Virtual Office
Secara Global industri IT dan telekomunikasi adalah industri yang paling minim
menghasilkan emisi CO2. Tetapi malah sebaliknya industri IT dan Telekomunikasi
berpotensial untuk mereduksi hasil emisi CO2 dari industri lainnya asalkan dapat
digunakan secara efektif. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi wireless
internet broadband access pada Virtual Office . Dengan menggunakan Virtual Office
kita dapat menghemat penggunaan BBM yang digunakan untuk pulang-pergi ke
kantor dan tentu saja juga menghemat waktu para pekerja. Hal lain yang dapat
dilakukan adalah penghematan Bussiness Travel Subtitution dengan
memaksimalkan fasilitas telekomunikasi seperti menggunakan video conferencing.

c. Aplikasi LBS (Location Based Service)

LBS adalah suatu aplikasi


berbasis lokasi pada handphone.
Dengan Aplikasi LBS yang terdapat di
handphone kita dapat mengetahui
lokasi Hotel, Rumah Sakit, Pos Polisi,
Apotek, Swalayan, POM Bensin,
Bengkel, ATM, Bandara, Stasiun
Kereta, Terminal Bis, Terminal Taksi,
Kantor, Mall, Restoran dan Café. Saat
ini aplikasi terus dikembangkan untuk
informasi lokasi kemacetan, cuaca dan
lain-lain. Kemajuan teknologi wireless
broadband dan komputasi bergerak
terus mendorong kemajuan aplikasi
mobile yang bermanfaat, salah satunya
aplikasi LBS ini.

Dengan aplikasi LBS maka kita akan mendapatkan informasi data kemacetan, huru-
hara, demonstrasi, banjir atau kecelakaan yang dapat menyebabkan kemacetan panjang.
Data-data kemacetan dapat diperoleh dari data sensor yang terpasang di ruas-ruas jalan atau
data dari Traffic Management System yang dimiliki oleh kepolisian Republik Indonesia atau
dari laporan berita. Dengan mengetahui informasi data kemacetan maka pengemudi dapat
terhindar dari kemacetan dan dapat tiba di tujuan sesuai waktu yang diperkirakan dan juga
menghemat penggunaan emisi BBM. Jadi secara tidak langsung penggunaan aplikasi LBS
turut serta dalam menghijaukan lingkungan.

d. Mobile Payment
Salah satu upaya pelestarian lingkungan adalah penghematan penggunaan kertas,
karena dengan penghematan kertas dapat menghindari penebangan pohon-pohon dan
penggundulan hutan. Yang dapat berdampak pada rusaknya ekosistem hutan, dan
munculnya bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain.

Mobile Payment adalah salah satu solusi transaksi digital sebagai solusi transaksi
biasa yang masih menggunakan uang kertas dan penggunaan kertas untuk bon transaksi.
Mobile payments adalah kemampuan mobile user (pengguna telepon) untuk melakukan
transaksi untuk mendapatkan jasa atau benda dengan menggunakan telepon selularnya.
Produk yang didapatkan dapat berupa jasa atau benda ataupun konten digital. Dengan
adanya Mobile Payments pengguna telepon selular akan dimungkinkan untuk melakukan
pembayaran menggunakan teleponnya. Pada bagian berikutnya akan dijelaskan secara detil
bagaimana melakukan pembelian tiket cinema. Mobile Payment juga dapat digunakan untuk
pembelian tiket pertunujukan konser musik, tiket parkir, vending machine pembayaran tol
dan lain-lain.

Bagan dibawah ini adalah tiga faktor pembentuk transaksi mobile paymets yaitu
Mobile User, operator telekomunikasi dan content provider. Mobile user adalah pengguna
telepon yang ingin melakukan mobile payments misalnya untuk pembelian tiket atau
pemesanan kursi di bioskop. Operator telekomunikasi menyediakan jaringannya dan men-
charge pembayaran ke mobile user. Content provider dalam hal ini menyediakan layanan
yang dibutuhkan oleh mobile user dan juga menyiapkan jaringan dari aplikasi tersebut.
Tidak seperti content provider biasa yang hanya menyediakan konten digital seperti
ringtone, wallpapper, games atau kuis content provider yang menyediakan mobile payments
harus menyiapkan jaringan ke pihak penyelenggara. Misalnya mobile payments untuk karcis
bioskop, maka content provider juga harus terhubung ke sistem ticketing di bioskop.

Dengan mobile payments tiket bioskop dapat dibeli secara online dari handphone. Sehingga
tidak perlu lagi antrian panjang untuk mendapatkan tiket film tetapi kenyamanan memilih
tempat duduk sesuai posisi yang disukai tetap didapatkan. Cara melakukan pembelian Tiket
Bioskop dengan mobile payments.

Вам также может понравиться