Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dosen Pengampu:
Akh. Yunan Athoillah,M.Si.
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLOH SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komunikasi Bisnia. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pemasaran” yang
kami sajikan berdasarkan pemikiran dari para anggota kelompok. Makalah ini memuat
tentang “Pemasaran” yang terdiri dari Seni Memajakan Pasar, Layanan Prima, dan Prinsip
Mutu yang sangat berguna untuk berbagai pihak. Dan penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen Komunikasi Bisnis yang telah membimbing penyusun agar mengerti
tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima Kasih.
Surabaya, 12 April 2019
Kelompok 9
ii
2ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
dan proaktif dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dan dapat
menghadapi hal tersebut dengan baik untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
1.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui secara mendetail tentang seni yang di gunakan dalam melihat
peluang
2. Untuk mengetahui cara melayani pelanggan dengan baik agar dapat puas dengan
produk yang dihasilkan perusahaan
3. Untuk mengetahui proses yang bertujuan menjaga mutu suatu produk atau
pelayanan yang dihasilkan perusahaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Pemasaran memiliki pengertian yang mencakup lebih luas yaitu pemasaran sebagai
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan melalui poses pertukaran. Berdasarkan pengertian tersebut, pembahasan tentang
pemasaran dapat lebih jelas dan terbatas dalam pembatasan yang tegas, terkait dengan
kegiatan pemasaran yang berlaku universal.1
Seni memanjakan pasar ialah seni dalam melihat kebutuhan dan keinginan para
konsumen, arti manja tersebut juga yaitu dengan memberikan suatu promosi atau diskon
terhadap para konsumen agar lebih sering berbelanja dan membeli produk kita. Dalam
pemasaran seni memanjakan produk ialah dengan memperkenalkan produk kita kepada
para konsumen melalui pasar konvensional maupun non konvensional. Secara
konvensional kita dapat menempatkan produk kita di berbagai wilayah dengan cara di jual
di toko, sedangkan secara non konvensional dapat kita promosikan melalui online seperti
lewat social media ataupun market place.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa seni memanjakan pasar sama dengan
memanjakan para konsumen, oleh karna itu kita dapat melakukan beberapa cara yaitu:
1
Assauri, Sofjan. 2015. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi. Rajagrafindo Persada: Depok.
6
Dengan hal ini kita bisa memberikan kepuasan konsumen agar mau untuk membeli
produk kita lagi nantinya dan bisa saja para konsumen menawarkan produk kita ke para
teman atau kerabatnya, hal ini juga dapat memberikan nilai positif dalam pasar.
Pelayanan adalah bagian dari marketing. Pelayanan aadalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh seseorang ataupun organisasi yang memiliki tujuan memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau konsumennya. Pelanggan itu sendiri adalah suatu
kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi maupun perorangan terhadap pelangggan,
yang sifat aslinya tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki. 2 Memberikan pelayanan
yang terbaik kepada umat manusia adalah pekerjaan yang sangat mulia dan merupakan
pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau melakukannya.
Excellent service atau disebut juga pelayanan prima merupakan suatu tindakkan
pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan
merasa puas dan perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
2
Kasmir, Etika Costumer Service, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006
3
A.A. Barata, Dasar – Dasar Pelayanan Prima, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2006 0
7
Sasaran pelayanan prima ini adalah dengan cara memuaskan para pelanggan, dengan
meningkatkan loyalitas, meningkatkan penjualan dan dapat meningkatkan pendapatan.
Tujuan dari pelayanan prima adalah memberikan sebuah pelayanan yang dapat
memenuhi dan memuaskan apa yang diinginkan oleh para pelanggan serta
memberikan fokus pelayanan terhadap konsumen. Pelayanan pada sektor bisnis
berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima itu sendiri adalah tujuan memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan sangat baik.4
a. Memberikan rasa puas dan kepercayaan kepada konsumen atas pelayanan yang
diberikan perusahaan. Sehingga kualitas yang diberikan dapat mendorong
pelanggan agar menjalin hubungan yang kuat terhadap perusahaan tersebut.
b. Pelayanan prima tetap harus menjaga pelanggan agar para pelanggan merasa di
perhatikan dan dipentingkan segala apa yang mereka butuhkan dan yang mereka
inginkan.
c. Mempertahankan pelanggan agar tetap loyal terhadap produk barang maupun jasa
yang ditawarkan.
4
Daryanto dan Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hal. 58.
5
Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), hal. 12
8
tempat dan proses dari pelayanan itu sendiri. Ada beberapa manfaat yang didapatkan
atas pelayanan prima, antara lain:6
a. Ability / kemampuan7
6
Daryanto dan Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hal. 109.
7
Aulia, Implementasi Service Excellence Oleh Custuomer Service Pada BMT Bismillah Sukorejo, Semarang,
Skripsi, 2015, hal. 22.
9
Memiliki kemampuan yang baik dalam setiap tugas yang dijalankan, dapat
berkomunikasi dengan lancar dan mendapatkan timbal balik, dan mengembangkan
potensi diri.
b. Attitude / sikap8
Sikap merupakan poin utama dalam menjalankan konsep layanan prima
terhadap pelanggan. Sikp merupakan perilaku yang harus di tonjolkan ketika
berhadapan dengan para pelanggan yang meliputi penampilan yang sopan, berpikiran
yang positif, menghargai, bersikap yang ramah dan sabar dalam melayani konsumen.
Untuk menampilkan sikap yang baik di mata para pelanggan, maka para pegawai
yang berinteraksi langsung kepada para pelanggan harus menggunakan bahasan yang
sopan dan santun, cekatan dalam menanggapi keluhan dari para pelanggan dan dapat
menjadikan pelanggan sebagai seorang raja.
c. Appearance / penampilan9
Hal utama yang dilihat orang lain adalah sebuah penampilan. Sehingga
penampilan yang bagus dan nyaman dapat memberikan kepercayaan diri sendiri
terhadap orang yang memakainya.
d. Attention / perhatian10
Para pelayan harus memberikan perhatian ataupun kepedulian penuh terhadap
para pelanggan dengan baik. Sehingga para pelanggan tidak merasa terabaikan
apanila butuh bantuan maupun memberikan kritik ataupun saran.
e. Action / tindakan11
Dalam hal ini tindakan merupakan rangkaian perbuatan yang nyata yang di
lakukan oleh para pegawai untuk memberikan layanan yang baik bagi para pelanggan.
Tindakan nyata merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh pegawai untuk
memberikan layanan secara langsung terhadap pelanggan.
f. Accountability / tanggung jawab12
Tanggung jawab merupakan tindakan kepada pelanggan sebagai bentuk
kepedulian atas apa yang sedang terjadi dan untuk meminimalkan ketidakpuasan dari
para pelanggan.
8
Daryanto dan Ismanto, Konsumen dan Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hal. 117.
9
A.A. Barata, Dasar-dasar Pelayanan Prima, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006), hal. 31.
10
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal. 280
11
Prihartono, Manajemen Pelayanan Prima, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hal. 87.
12
Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, (Bandung: Graha Ilmu, 2010), hal. 15.
10
d. Ciri-Ciri Pelayanan Prima (service excellence)
Dalam sebuah perusahaan memiliki model atau ciri-ciri untuk memberikan suatu
pelayanan yang baik atau pelayanan prima (service excellence). Berikut ini beberapa
ciri pelayanan prima untuk diikuti oleh suatu perusahaan yang betugas melayani
pelanggan:13
Umumnya para konsumen ingin dilayani secara prima oleh para karyawan.
Oleh karena itu untuk melayani para konsumen hhal yang perlu diperhatikan adalah
kulitas dan kuantitas dari para karyawan yang merupakan sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh perusahaan.
Mampu melayani secara cepat dan tepat dalam melayani konsumen sesuai
dengan prosedur perusahaan diharapkan agar para konsumen merasa puas.
Layanan yang diberikan tentu saja agar terhindar dari kesalahan – kesalahan yang
tidaklah pantas.
e. Mampu berkomunikasi
13
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: Raja Wali Pers, 2011), hal. 34.
11
Mampu berkomunikasi artinya karyawan dapat berbicara dan menanggapi
apa yang menjadi keluhan para konsumen. Sehingga karyawan dapat dengan cepat
memahami apa keinginan yang di inginkan oleh para kosumen tersebut.
2.3.Prinsip Mutu
12
(keandalan), case of use (kemudahan dalam penggunaan), esthetics (estetika), dan lain-
lain.
Menurut F.Tjiptono dan A.Diana tahun 200114 pedoman dalam buku Ariani tahun
1999 menjelaskan tentang manajemen mutu terpadu (MMT) adalah pendekatan yang
dijalankan dalam suatu usaha untuk mendapatkan tingkat daya saing suatu organisasi
secara maksimal dengan cara melalukan perbaikan produk, jasa, SDM, dan proses dalam
lingkungan. Menurut Ibrahim tahun 2000 pedoman buku Renggani tahun 2002
menyebutkan bahwa menejemen mutu terpadu (MMT) adalah sistem manajerial yang
digunakan untk meningkatkan kualitas produk atau jasa secara terus-menerus dalam proses
produksi atau proses kerja sehingga hasil proses dapat memenuhi kebutuhan dan
memuaskan konsumen. Dengan demikian manajemen mutu merupakan fungsi perusahaan
yang dibangun secara menyeluruh mulai dari konsep mutu, team work, produktivitas, dan
kepuasan konsumen.
1. Komitmen Manajemen
Semua pihak harus ikut mengelola dan merancang dari awal bahan baku hingga
menjadi produk jadi dan hal ini menjadi tanggung jawab bersama. Hal tersebut dapat
mendukung pembentukan mutu dalam semua proses kegiatan dalam setiap bagian
manajemen.
Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan sistem pada perusahaan
adalah dengan melakukan pengecekkan kegiatan disemua bagian produksi, dengan begitu
14
D. W. Ariani. Manajemen Kualitas. (Yogyakarta:Universitas Atmajaya, 1999)
13
jika ada kesalahan dapat dievaluasi dan dicarikan solusi. Hal tersebut dapat memperkecil
adanya kemungkinan kesalahan yang terjadi.
Setelah evaluasi dilakukan maka perusahaan dapat melakukan perbaikan mutu secara
berkesinambungan secara optimal, sehingga perusahaan dapat berorientasi jangka panjang
untuk kedepannya.
Pelanggan adalah target sebuah perusahaan dalam membuat produk yang sesuai
keinginan dan kebutuhan konsumen. Jika ada saran atau kritik dari konsumen maka harus
ditampung dan digunakan sebagai bahan evaluasi agar dapat melakukan perbaikan
terhadap produk yang akan diproduksi.
Prinsip ini dapat dilakukan dengan memberikan kewenangan kepada karyawan untuk
membuat keputusan terhadap tanggung jawab yang sudah diberikan kepadanya.
Kerja sama tim menjadi hal yang penting, karena dalam kerjasama dalam tim dapat
menjalin kerjasama dalam melakukan sebuah kegiatan, hal ini menjadi efektif karena dapat
menghemat waktu dan tenaga.
Hal ini diperlukan karena untuk capaian dan pertahanan tingkat mutunya yang
diinginkan dalam suatu perusahaan. Seperti halnya, perencanaan kualitas dimana
memproses identifikasi standar kerelevan kualitas dengan projeknya dan memutuskan
cara pemenuhhan perencanaan tersebut. Peningkatan kualitas dimana merubah dengan
sengaja dari suatu proses untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Kontrol kualitas
dimana upaya berkelanjutan untuk penegakkan integritas dan kehandalan pemrosesan
untuk mencapai hasil dan yang terakhir jaminan kualitas dimana tindakan tersistem dan
terencana yang perlu untuk penawaran yang memadai sehingga layanan atau produk telah
memenuhi syarat sesuai keinginan konsumen. Jadi fokus sistem manajemen mutu tidak
hanya pada produk dan pelayanan kualitas dalam perusahaan, tetapi pada cara untuk
mencapai sekaligus mempertahankanya juga.
14
15
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Seni memanjakan pasar ialah seni dalam melihat kebutuhan dan keinginan para
konsumen, arti manja tersebut juga yaitu dengan memberikan suatu promosi atau diskon
terhadap para konsumen agar lebih sering berbelanja dan membeli produk kita.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa seni memanjakan pasar sama dengan
memanjakan para konsumen, oleh karna itu kita dapat melakukan beberapa cara yaitu:
Konsep dasar dari manajemen mutu terpadu (ibrahim 2000 diacu dalam renggani
2002) memuat prinsip-prinsip dasar pada akhinya akan menentukan berhasil atau tidaknya
penerapan MMT, oleh karenanya prinsip dasar dari MMT sangat berperan dalam
pelaksanaannya. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah :
1. Komitmen Manajemen
2. Perbaikan Kualitas dan Sistem
3. Perspektif Jangka Panjang
4. Fokus pada Pelanggan
5. Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
6. Kerjasama Tim
16
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2015. Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep & Strategi. Depok:
Rajagrafindo Persada.
A.A. Barata. 2006. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Daryanto dan Ismanto. 2014. Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta: Gava Media.
Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Rajawali
Pers.
17