Вы находитесь на странице: 1из 10

ISSN No.

2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

ANALISIS EFISIENSI PEMAKAIAN DAYA LISTRIK


DI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Affan Bachri*)
*)Dosen Teknik Elektro Universitas Islam lamongan

ABSTRACT

Currently All equipment facilities and infrastructure for academic activities in Islamic
University Lamongan are supplied by PLN through a distribution transformer capacity of 200 KVA.
The total electrical energy consumption for the year 2014 amounted to 354,740 kWh of electricity
tariff charges during the year amounted to Rp.144,140,598. Standard Maximum Energy Consumption
Intensity (ECI) is 240 kWh /m2 per year, while the audit is based on the initial IKE in the main
building UNISLA of 246.35 kWh/m2 per year, so it should be a further audit to find Energy Saving
Opportunities (ESO) especially in the Air Conditioning system (AC) which consumes 51% of the total
electric power consumption in the main building of Islamic University Lamongan. After the
implementation of the Energy Saving Opportunities (ESO) by changing the refrigerant R-22 (Freon)
with hydrocarbon refrigerant M-22 (brand Musicool) obtained savings (efficiency) of 33% on the Air
Conditioning system (AC) and lower values in the building ECI final The main Islamic University
Lamongan be 204.41 kWh/m2 per year.

Keywords: Electrical Energy, Energy Audits, Energy Efficiency

649 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

PENDAHULUAN masih menggunakan AC dengan refrigerant


Universitas Islam Lamongan freon.
merupakan salah satu lembaga pendidikan Identifikasi dimana saja peluang
tinggi yang berada di Lamongan dan penghematan energi dimungkinkan perlu
menyelenggarakan pendidikan tingkat S1 dan dilakukan untuk mendapatkan langkah-
S2. Semua perlengkapan sarana dan prasarana langkah dalam rangka penghematan yang
pendukung kegiatan akademik dinyalakan signifikan tanpa mengurangi pemanfaatan
(supply) oleh PLN melalui sebuah energi karena dapat menurunkan produktivitas
transformator distribusi berkapasitas 200 KVA sistem. Setelah itu dilakukan analisa terhadap
dan sebuah Generator Set (Genset) kemungkinan penghematan (efisiensi) energi
berkapasitas 100 KVA sebagai cadangan listrik yang mungkin bisa dilakukan untuk
energi (back up). Daya Listrik yang digunakan mengurangi beban pemakaian daya listrik di
di UNISLA termasuk tarif S2 dengan gedung utama Universitas Islam lamongan.
langganan daya sebesar 105.000 VA.
Pemakaian Energi listrik di gedung utama METODE PENELITIAN
UNISLA selama tahun 2014 tampak pada A.Waktu dan Tempat Penelitian
Gambar 1.1 dibawah. Penelitian ini dilakukan di Gedung
Utama Universitas Islam Lamongan, Jalan
Veteran 53A Lamongan propinsi Jawa Timur.
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan
November 2014 sampai dengan bulan Februari
2015.
B. Pelaksanaan Audit Energi
Pelaksananaan audit energi listrik
dilakukan oleh tim audit energi listrik internal
Universitas Islam Lamongan, dengan peneliti
sebagai ketua tim audit energi listrik internal.
Sumber: Tagihan rekening bulanan listrik UNISLA C. Bentuk Data
Gambar 1. Grafik Pemakaian Energi Penelitian ini menggunakan data
Listrik Selama Setahun kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka-
angka atau data yang dapat dihitung. Data
Nilai Intensitas Konsumsi Energi tersebut meliputi data perhitungan tagihan
(IKE) yang direkomendasikan oleh Standar listrik tiap bulannya dalam kWh meter, data
Nasional Indonesia (SNI 03-6196-2000), yang jumlah lampu, jumlah mesin, jumlah alat-alat
merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan bertenaga listrik, untuk mengetahui jumlah
oleh ASEAN-USAID – Lawrence Barkeley penggunaan energi listrik yang diperlukan,
Laboratory yang dipublikasikan tahun 1992, sehingga konsumsi listrik disetiap ruangan di
yang merekomendasikan nilai IKE untuk gedung Utama Universitas Islam Lamongan
perkantoran di Indonesia sebesar 240 kWh/m2 dapat diketahui.
pertahun. Dari data audit energi awal yang D.Metode Pengumpulan Data
dilakukan didapatkan nilai IKE di gedung Metode yang digunakan dalam rangka
utama Universitas Islam Lamongan selama pengumpulan data-data yang diperlukan dalam
tahun 2014 sebesar 246,35 kWh/m2 pertahun, penelitian ini adalah sebagai berikut:
nilai ini masih diatas nilai standar sehingga 1. Interview, yaitu melakukan
masih diperlukan audit energi lanjut (rinci) pengumpulan data melalui
untuk menemukan alternatif peluang hemat wawancara dengan pihak-
energi yang diharapkan bisa mengurangi pihak (responder) yang terkait
konsumsi energi listrik di gedung utama yaitu:
Universitas Islam Lamongan. a. Dengan Bagian Rumah tangga, untuk
Penerangan di gedung utama mengetahui data inventaris lampu,
Universitas Islam Lamongan (UNISLA) Pengkondisi Udara (AC), peralatan listrik
mayoritas masih menggunakan lampu jenis yang digunakan dan data luas
Tube Lamp (TL) dengan ballast bangunan/ruang di lingkungan
elektromagnetik sedangkan sistem tata udara Universitas Islam Lamongan.

650 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

b. Dengan Bagian keuangan, untuk Penggantian dilaksanakan pada tanggal 2 – 16


mengetahui besarnya tagihan listrik tiap Februari 2015 di lingkungan Universitas Islam
bulan Lamongan.
c. Bagian Pemelihara Sarana (engineering), 6. Mengecek nilai IKE Setelah
untuk mengetahui spesifikasi peralatan Implementasi PHE
listrik yang digunakan di gedung utama 7. Analisa besarnya penghematan
Universitas Islam Lamongan (efisiensi) yang didapat dari audit energi
2. Data yang diperoleh melalui dengan menggunakan rumus:
pengukuran langsung
dilapangan, baik di Sub
Distribution Panel (SDP) atau Dimana:
di masing-masir peralatan Efisiensi (%) = persentase efisiensi
listrik konsumsi daya listrik
E. Metode Analisis P1 = Konsumsi daya listrik awal
Berdasarkan data yang telah diperoleh, P2 = Konsumsi daya listrik setelah
maka pembahasan penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan peluang hemat energi
dapat dilakukan dengan langkah-langkah 8. Menarik kesimpulan dan saran dari
sebagai berikut: penelitian ini.
1. Menghitung Besarnya Nilai Intensitas Bagan alir pelaksanaan penelitian ini
Konsumsi Energi (IKE) di tahun tampak seperti pada Gambar 3.1. berikut ini:
sebelumnya.
2. Membandingkan nilai Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) dengan standar
sesuai SNI 03-6196-2000, yaitu untuk
gedung perkantoran maksimal 240
kWh/m2 pertahun.
3. Identifikasi kemungkinan Peluang
Hemat Energi (PHE)
4. Analisis Peluang Hemat Energi (PHE)
Apabila peluang hemat energi ini telah
dikenali sebelumnya, maka perlu
ditindaklanjuti dengan analisis peluang hemat
energi, yaitu dengan cara membandingkan
potensi perolehan hemat energi dengan biaya
yang harus dibayar untuk pelaksanaan rencana
penghematan energi yang direkomendasikan.
Penghematan energi pada bangunan
gedung tidak dapat diperoleh begitu saja
dengan cara mengurangi kenyamanan
penghuni ataupun produktivitas di lingkunan
kerja. Hasil dari Analisis peluang hemat energi
adalah dengan usaha mengganti refrigeran
jenis Freon R22 diganti dengan refrigeran jenis
hidrokarbon MC-22.
5. Implementasi
Melakukan penerapan yang sesuai
dengan rekomendasi dari peluang hemat
energi, sehingga diharapkan mampu
mengurangi pemakaian energi listrik di gedung
utama Universitas Islam Lamongan.
Rekomendasi yang diajukan adalah
mengganti refrigeran jenis Freon R22 diganti
dengan refrigeran jenis hidrokarbon MC-22.
Penggantian refrigerant dilakukan oleh
tenaga teknik dari luar (SANWA TEKNIK).

651 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

MULAI

b. Profil Pemakaian Energi Listrik di


STUDI LITERATUR Gedung Utama UNISLA
Pengamatan di lapangan
PENGUMPULAN DAN PENYUSUNAN DATA
memperlihatkan konstruksi ruangan kantor dan
HISTORIS ENERGI TAHUN SEBELUMNYA ruangan perkuliahan memiliki karakteristik
ruangan yang berbeda baik dari fungsi dan
MENGHITUNG BESARNYA IKE TAHUN pemanfaatan ruangan itu sendiri. UNISLA
SEBELUMNYA
secara umum terdiri dari ruang perkuliahan,
ruang administrasi, ruang pertemuan dan ruang
PERIKSA “IKE” > TARGET
olah raga. Kegiatan di gedung utama UNISLA
TIDAK dilaksanakan setiap hari, mulai hari senin
YA
sampai sabtu dengan jam kerja mulai jam
07.00 sd jam 21.00. Perbedaan fungsi ruang
LAKUKAN PENELITIAN &PENGUKURAN
KONSUMSI ENERGI dan jam kerja maka akan mempengaruhi
konsumsi energi listrik.

TIDAK
PERIKSA “IKE” > TARGET c. Audit Energi di Gedung Utama
UNISLA Lamongan
YA
Prosedur audit energi berdasarkan
IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN “PHE” standar SNI 03-6196-2000 tentang audit energi
pada bangunan gedung. Standar tersebut
ANALISA “PHE” memuat prosedur audit energi pada bangunan
gedung diperuntukkan bagi semua pihak yang
REKOMENDASI “PHE” terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengelolaan gedung. SNI 03-
IMPLEMENTASI 6196-2000 membagi alur proses audit energi
menjadi tiga tahap yakni audit energi awal,
audit energi rinci, implementasi dan moitoring.
PERIKSA “IKE” > TARGET Pada tahap awal audit energi, kegiatannya
YA meliputi pengumpulan sejumlah data energi
TIDAK dan rekening pemakaian energi.
ANALISA PENGHEMATAN
Data History Pemakaian Energi di Gedung
Utama UNISLA Lamongan
KESIMPULAN DAN SARAN Data konsumsi energi listrik di gedung
Utama UNISLA Lamongan selama tahun 2014
STOP tampak pada tabel 4.1 dibawah ini.

Gambar 2. Bagan Alur Pelaksanaan


Penelitian Tabel 1. Data Pemakaian Energi
Listrik Gedung Utama UNISLA
HASIL DAN PEMBAHASAN Total Tagihan
No Bulan
a. Profil Gedung Utama Universitas kWh Listrik
Islam Lamongan 1 Januari 30.010 11.675.835
Untuk memenuhi kebutuhan energi 2 Pebruari 31.010 12.062.890
listrik. Gedung utama UNISLA Lamongan di 3 Maret 30.550 11.883.950
supply oleh PLN dengan transformator 4 April 30.990 12.053.945
distribusi berkapasitas 105 KVA dan termasuk 5 Mei 32.040 12.432.845
golongan pelanggan S2. Disamping itu 6 Juni 30.910 12.026.945
dilengkapi juga dengan generator set (genset) 7 Juli 34.350 13.267.145
cadangan sebesar 100 KVA yang akan bekerja 8 Agustus 26.520 10.445.645
jika sewaktu- waktu sumber energi listrik dari 9 September 22.080 8.848.145
PLN padam. 10 Oktober 27.570 11.248.445

652 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

11 November 29.810 14.315.645 standarnya 240 kWh/m2 per tahun. Oleh


12 Desember 28.860 13.884.550 karena itu perlu diadakan pengukuran besar
Maksimum 34.360 14.315.645 konsumsi energi listrik sesungguhnya dan
Minimum 22.090 8.848.145 diharapkan dari pengukuran ini dapat
Rata-Rata 29.562 12.167.021 mendekati proses yang sebenarnya (mendekati
Total 354.740 144.140.598 sistem) serta menghitung besar IKE listrik dari
hasil pengukuran yang dilakukan pada gedung
Dari Tabel diatas dapat diketahui utama UNISLA Lamongan .
bahwa rata-rata pemakaian listrik tiap bulan
adalah 29.562 kWh. Dari tabel tersebut juga Data dan Perhitungan
diketahui pemakaian energi listrik terbesar Perhitungan energi listrik dilakukan
terjadi pada bulan Juli pada saat kegiatan dengan menggunakan data berdasarkan pada
kampus sedang maksimal, yakni sebesar nilai terukur yang terbaca pada kWh meter
34.360 kWh. Sehingga dapat dihitung nilai yang terletak pada ruang kontrol panel dan
pemakaian energi listrik rata-rata perhari yaitu melakukan pengukuran langsung di gedung
29.562 kWh / 30 hari = 985,39 kWh. utama UNISLA Lamongan . Untuk
mengetahui beban real pemakaian energi
Menghitung Intensitas Konsumsi Energi listrik maka dilakukan pengukuran arus listrik
Listrik (IKE) di panel SDP selama satu hari (senin, 12
Besarnya Intensitas Konsumsi Energi januari 2015). Dari data tersebut akan
(IKE) Gedung Utama UNISLA Lamongan diketahui besarnya arus per phase dan karakter
tahun 2014. Adapun perhitungannya dapat pemakaian energi listrik sesuai dengan
dihitung dengan persamaan 2.1 sebagai waktunya.
berikut: Tabel 2. Tabel hasil pengukuran arus di
panel SDP selama 24 jam
(1)
IR IS IT
Jam
(A) (A) (A)
00:00 36 38 37
01:00 36 40 38
= 246,35 kWh/m2 02:00 36 39 38
03:00 36 39 38
Dari perhitungan di atas, maka 04:00 36 39 37
penentuan target IKE per satuan luas yang 05:00 36 39 37
dikondisikan diambil nilai target IKE pada 06:00 36 39 37
perkantoran sebesar 240 kWh/m2 tahun 07:00 35 38 37
dengan pemakaian 2000 jam per tahun atau 08:00 40 43 41
setara dengan 8 jam per hari. Maka nilai IKE 09:00 50 52 51
Gedung utama UNISLA Lamongan diperoleh 10:00 50 52 51
sebesar 246,35 kWh/m2 tahun. Dari data 11:00 55 56 55
tersebut dapat dikatakan nilai IKE yang 12:00 55 56 55
diperoleh lebih besar dari pada target IKE 13:00 55 56 55
listrik, sehingga perlu dilakukan audit rinci 14:00 55 56 55
lebih lanjut.
15:00 50 52 51
d. Audit Energi Rinci
16:00 50 52 51
Dari hasil perhitungan data historis
gedung utama UNISLA Lamongan dapat 17:00 50 52 51
dilihat bahwa penyumbang terbesar dalam 18:00 52 53 51
jumlah energi yang dikonsumsi dan berimbas 19:00 52 53 51
pada besarnya biaya pengeluaran yaitu pada 20:00 50 52 51
sistem pendingin. Disamping itu, dari analisis 21:00 49 50 49
audit awal, juga diperoleh harga IKE 22:00 36 38 38
(Intensitas Konsumsi Energi) melebihi target 23:00 36 38 37
IKE untuk perkantoran di Indonesia yaitu
sebesar 246,35 kWh/m2 per tahun sedangkan Dari hasil data pengukuran di tabel 2
memperlihatkan bahwa beban pemakaian

653 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

energi terbesar mencapai puncaknya yaitu II


pada pukul 08.00 sampai 21.00 WIB. Pada Sub Total Lantai 1 13 136,33
waktu tersebut beban pemakaian tinggi karena R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
9 2
pada saat tersebut aktivitas kampus sedang II.1 2
posisi puncaknya dan hampir seluruh peralatan R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
10 2
listrik menyala termasuk sistem tata udara II.2 2
R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
(AC). 11 2
II.3 2
R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
Sistem Pengkondisian Udara (AC) Gedung 12 2
II.4 2
Utama UNISLA R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
Besarnya tingkat konsumsi energi 13 2
II.5 2
listrik untuk sistem pengkondisian udara R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
14 2
dipengaruhi oleh total daya AC, jumlah AC II.6 2
yang digunakan dan lama waktu beroperasi R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
15 2
dari AC untuk tiap ruangan II.7 2
Dari keseluruhan sistem R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
16 2
pengkondisian udara (AC) di Gedung utama II.8 2
Universitas Islam Lamongan menggunakan R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
17 2
refrigerant sintetic jenis R-22 dalam II.9 2
Sub Total Lantai 2 18 182,62
pengoperasiannya. Dari tabel 4.2 dapat
R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
dihitung total konsumsi energinya. Seperti 18 2
III.1 2
pada ruang rektorat dengan daya 1.492 watt R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
dan menyala selama 8 jam perhari dengan cos 19 2
III.2 2
φ sebesar 0,85 maka konsumsi energi R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
listriknya dapat dihitung dengan cara: 20 2
III.3 2
R. Kuliah TI 1.49 8 20.29
21 2
III.4 2
22 R.T. Sipil I 2 1.49 8 2 20.29
23 R.T. Sipil II 2 1.49 8 2 20.29
24 R.T. Sipil III 2 1.49 8 2 20.29
R.T. Elektro 1.49 8 20.29
= (1.492 x 0,85 x 8) 25 2
I 2
= 10.145 Wh/ hari R. T. 1.49 8 20.29
= 10,15 kWh / hari 26 2
Elektro II 2
Sub Total lantai 3 18 182,62
Sehingga bisa disusun total konsumsi Total 49 501.57
energi listrik AC perhari seperti tampak pada
tabel 4.4 dibawah. Berdasarkan perhitungan tabel 3
terlihat bahwa konsumsi energi listrik pada
Tabel 3. Total Konsumsi energi listrik AC beban AC terbesar di lantai 2 dan 3 dengan
perhari jumlah AC 18 dan konsumsi dayanya 182,62
NAMA PK Daya Jam kWh/ kWh perhari. besarnya penggunaan energi
NO Q
RUANGAN (kW) Nyala hari listrik pada sistem pengkondisian udara (AC)
Ruang 1.49 8 10.15 selama satu hari yaitu sebesar 501,57 kWh
1 1
Rektorat 2
perhari atau sama dengan 51% dari total
2 Ruang Tamu 2 1.49 8 2 20.29
pemakaian daya listrik di Gedung Utama
Ruang 1.49 8 30.44
3
Dekanat 2
3 Universitas Islam Lamongan.
R. TU 1.12 10 9.51
4 1 Mengidentifikasi Peluang Hemat Energi
kebidanan 1,5
R. TU 1.49 10 12.68 (PHE)
5 1 Dari data analisa pemakaian energi
terpadu I 2
R. TU 1.49 10 12.68 listrik di Gedung Utama UNISLA Lamongan
6 1
Terpadu II 2 selama sehari diperoleh konsumsi listrik untuk
7 R. Seminar I 2 1.49 8 2 20.29 AC sebesar 501,57 kWh (51%), untuk
8 R. Seminar 2 1.49 8 2 20.29 pemakaian lampu sebesar 75,19 kWh (8%),

654 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

dan sisanya untuk perangkat pelengkap performance Mesin AC setelah diisi


lainnya sebesar 408,61 kWh (41%). Jika musicool untuk dibandingkan dengan
digambarkan dalam bentuk pie chart akan performance sewaktu masih
diperoleh hasil seperti pada gambar 4.6. menggunakan freon.
b. Penggantian refrigerant dengan
menggunakan musicool, dimana
refrigerant musicool merupakan bahan
pendingin alamiah jenis hidrokarbon
yang ramah lingkungan yang
merupakan pengganti refrigerant
sintetic kelompok halokarbon CFC R-
12, HCFC R-22 dan HFC R-134a
yang masih memiliki potensi merusak
alam.
Gambar 4.6. Pie Chart Persentase
Dari pengenalan peluang hemat energi
listrik (PHE) di atas, peluang yang dapat
Pemakaian Listrik Perhari di UNISLA
menurunkan konsumsi energi listrik
Dari data Persentase pada gambar 4.6
difokuskan hanya pada sistem pendingin
bisa dilihat bahwa pemakaian listrik pada
ruangan (AC) dan sistem penerangan, yang
sistem tata udara (AC) sebesar 51%
pada akhirnya mampu menurunkan nilai IKE
merupakan komponen yang menyerap energi
listrik di Gedung utama UNISLA Lamongan .
listrik yang besar dibandingkan dengan
pemakaian perangkat listrik yang lainnya.
4.6. Implementasi Peluang Hemat Energi
Berdasarkan analisis di atas, maka akan
pada Pengkondisian Udara
dilakukan pencarian peluang hemat energi
Untuk implementasi peluang hemat
yang terkait dengan kerja perangkat AC
energi di Gedung UNISLA Lamongan pada
tersebut. Setelah dilakukan observasi pada
pemakaian pendingin ruangan (AC), diketahui
unit-unit AC yang terdapat di Gedung Utama
bahwa jumlah AC yang digunakan di gedung
UNISLA dapat dikenali Peluang Hemat Energi
utama UNISLA sebanyak 49 unit yang
(PHE) antara lain:
tersebar di ruangan-ruangan yang berkapasitas
a. Usaha penghematan konsumsi
beragam 1,5 PK sampai 2 PK, baik itu dari
diarahkan kepada usaha penggatian
lantai 1 sampai lantai 3. Dari observasi di
refrigerant, hal ini diambil karena
lapangan pemakaian AC lebih banyak
jumlah operasi AC di satu ruangan
digunakan untuk pendingin di ruangan kelas.
lebih dari satu AC yang beroperasi
Dalam peluang hemat ini akan dilihat seberapa
sehingga dapat dilakukan penggatian
besar pengaruh penggantian refrigerant pada
refrigerant secara bergilir, namun
AC. Selama observasi dan wawancara dengan
terlebih dahulu dilakukan pengamatan
engineering staft dijelaskan bahwa periode
serta pengecekan yang cermat
pembersihan unit AC selama 2 bulan sekali
terhadap berbagai aspek dari mesin
dan melakukan perbaikan atau penggatian
AC. Hasil pengamatan atau
komponen AC yang mengalami kerusakan.
pengecekan tersebut akan
Berikut data hasil pemakaian energi sebelum
menghasilkan, apakah mesin AC
dan sesudah penggantian refrigerant dengan
tersebut dalam kondisi baik dan secara
menggunakan merek Musicool yang ada di
teknis dapat dilakukan recovery dan
ruangan TU kebidanan. Data-data AC Split 1,5
konversi refrigerant. Pengecekan
PK yang diganti refrigerantnya:
performance mesin AC sebelum
Energi Listrik (E):
recovery (ketika masih menggunakan
E = I x V x Power Factor (PF) x Jam
freon), meliputi : Arus/Daya Listrik,
pemakaian
tekanan dan temperatur pada
E = 5,09 x 220 x 0,85 x 10
evaporator. Pengeluaran refrigeran
E = 9518,3 Wh
freon dari mesin AC, Pemvakuman
E = 9,5 kWh / Hari
mesin AC, sekaligus pengecekkan
Biaya Listrik perhari:
kebocoran pengisian dengan bahan
Biaya = Energi listrik x tariff/ kWh
pendingin Musicool. Pengecekkan
= 9,5 kWh x Rp. 481,1;

655 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

= Rp. 4.570;
Analisa perhitungan menggunakan Refrigerant
Musicool
Energi Listrik (E):
E = I x V x Power Factor (PF) x Jam Dari perhitungan diatas didapatkan
pemakaian efisiensi konsumsi energi listrik untuk
E = 3,89 x 220 x 0,85 x 10
pengkondisi udara (AC) sebesar 33% lebih
E = 7274,3 Wh
hemat dibanding dengan sebelum diganti
E = 7,3 kWh / Hari
refrigerannya menggunakan musicool.
Biaya Listrik perhari:
Biaya = Energi listrik x tariff/ kWh
1.8. Menghitung IKE Akhir
= 7,3 kWh x Rp. 481,1;
= Rp. 3.512; Dari hasil implementasi diatas dapat
Analisa penghematan yang diperoleh :
diperoleh jumlah pemakaian energi listrik di
Energi Listrik: gedung Universitas Islam Lamongan setelah
E=Menggunakan Freon – Menggunakan dilakukan PHE selama satu bulan adalah
Musicool
sebesar 24.529 kWh/bulan. Dan rata-rata
= 9,5 kWh – 7,3 kWh
jumlah untuk pemakaian listrik selama satu
= 2,2 kWh
tahun adalah:
Biaya Listrik/ Hari: = 12 Bulan X Jumlah kWh sebulan
Biaya =Menggunakan Freon – Menggunakan
= 12 x 24.529 kWh
Musicool = 294.345 kWh per tahun
= Rp. 4.570 - Rp. 3.512 Biaya rata-rata untuk pemakaian listrik
= Rp. 1.058
selama periode tersebut adalah sebesar:
Dari hasil implementasi penggantian
=Rata-rata harga per kWh X jumlah kWh
refrigerant AC tersebut, biaya yang harus = Rp. 406,33 per kWh X 294.345 kWh
dibayar untuk pelaksanaan rencana tersebut, = Rp. 119.600.567;
diperoleh analisa sebagai berikut : Dari jumlah pemakaian dan biaya
Analisa penggantian refrigerant:
energi selama periode satu tahun terlihat
Jumlah total PK = 97,5 PK adanya penurunan seperti terlihat pada tabel
Harga penggantian per PK = Rp. 250.000;
4.8 berikut :
Biaya = Jumlah PK x Harga penggantian per
PK
Tabel 4. Perbandingan kondisi sebelum dan
= 97,5 PK x Rp. 250.000
sesudah PHE
= Rp. 24,375,000;
Kondisi Energi Total Rp/Thn
kWh/Thn
4.7. Analisis Peluang Hemat Energi pada
Sebelum 354.740 144.140.598
Pengkondisian Udara (AC)
PHE
Dari hasil implementasi peluang
Setelah PHE 294.345 119.600.567
hemat energi (PHE) diatas, maka analisis
penghematan yang diperoleh dari penggatian Selisih 60.395 24.540.031
refrigerant sintetic jenis HCFC R-22. Dimana
sebelum penggatian refrigerant diperoleh total Dari data tabel 4.8 diatas
konsumsi energi listrik sebesar 501,19 kWh, menunjukkan penurunan biaya energi listrik
namun setelah penggantian diperoleh total yang dihemat sebesar Rp. 24.540.031,-,
konsumsi energi listrik menjadi 333,81 kWh. dengan biaya yang harus dibayar untuk
Sehingga didapatkan efisiensi sebesar 167,76 pelaksanaan penggantian refrigerant sebesar
kWh perhari. Besarnya nilai efisiensi dapat Rp. 24,375,000,-.
dihitung dengan persamaan, dan didapatkan Sehingga dari data konsumsi energi
nilai efisiensi sebesar: dan data luasan bangunan serta tingkat
konsumsi energi listrik di gedung utama
Universitas Islam Lamongan berdasarkan
(2.5)
analiasa Peluang Hemat Energi (PHE) yang
telah diperoleh, maka dapat dihitung besarnya
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di gedung

656 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

utama UNISLA selama satu tahun. Adapun pada pengimplementasian PHE yang
perhitungannya sebagai berikut : bersifat high cost maupun low cost agar
bisa diketahui upaya lain yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki power
quality yang ada sehingga mampu
mendapatkan nilai IKE listrik yang lebih
kecil dan efisien.

Tabel 5. Besar Intensitas Konsumsi Energi DAFTAR PUSTAKA


Listrik di gedung UNISLA ASEAN-USAID.June 1992. Building Energy
Kondisi Luas kWh/m2 Conservation Project, Final
Lantai (m2) Report.ASEAN & Lawrence Berkeley
Sebelum PHE 1.440 246,35 Laboratory.
Setelah PHE 1.440 204,41 Badan Koordinasis Energi Nasional.1993.
Buku Pedoman Tentang Cara-Cara
Dari tabel 4.9. diatas dapat diketahui Melaksanakan Konservasi Energi dan
besarnya IKE listrik per satuan luas yang Pengawasannya. Jakarta
dikondisikan adalah sebesar 204,41 kWh/m2. Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri.
Sedangkan target (standar) IKE per satuan luas Kementrian Perindustrian. 2011.
yang dikondisikan untuk perkantoran adalah Pedoman Teknis Audit Energi. Jakarta
sebesar 240 kWh/m2 tahun. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
2010. Penghematan Energi dan Air pada
KESIMPULAN Gedung Perkantoran.Jakarta
Dari pemaparan diatas , dapat Informasi tentang produk MUSIcool. dilihat
disimpulkan beberapa hal tentang efesiensi tanggal 30 Desember 2014 di:
pemakaian daya listrik berdasarkan audit http://www.pertamina.com/our-
energi di Universitas Islam lamongan sebagai business/hilir/pemasaran-dan-
berikut: niaga/produk-dan-layanan/solusi-
1. Peluang hemat energi yang layak bisnis/gas-produk/musicool/musicool-22/
dilaksanakan adalah mengganti Informasi Tagihan Rekening Lisrik, dilihat 31
refrigerant pengkondisi udara (AC) dari Desember 2014 di:
bahan freon R22 diganti dengan bahan http://www.pln.co.id/info-
hidrokarbon MC-22 . rekening/bulan.php
2. Besarnya persentase efisiensi konsumsi Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di
daya listrik dengan mengganti refrigerant Asia. 2012. –
pengkondisi udara (AC) dari bahan freon www.energiefficiencyasia.org.
R22 diganti dengan bahan hidrokarbon Render, Bary dan Jay Heizer.2001. Prinsip-
MC-22 didapatkan penghematan sebesar Prinsip Manajemen Operasi. Salemba
33%. Empat. Bandung
Mulyadi.Y. 2013. Analisis Audit Energi Untuk
Saran Pencapaian Efisiensi Penggunaan Energi
Adapun saran yang diberikan untuk penelitian Di Gedung FPMIPA Jica Universitas
ini adalah sebagai berikut : Pendidikan Indonesia. Jurnal
1. Untuk penelitian selanjutnya ELEKTRANS Vol.12. Pendidikan Teknik
sebaiknya menggunakan data-data Elektro FPTK UPI. Bandung
beberapa tahun sebelumnya agar dapat Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-
mengetahui nilai estimasi dan nilai 6390-2000, Konservasi Energi Sistem
real sehingga di tahun berikutnya Tata Udara pada Bangunan
dapat diperoleh nilai kemungkinan Gedung.Direktorat Pengembagan Energi,
penghematan energi yang lebih baik. Departemen Pertambangan dan Energi.
2. Hasil penelitian yang telah dilakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, 6575-2001, Standar Tingkat Pencahyaan
perlu ditindaklanjuti dengan pendalaman Minimum.

657 | P a g e
ISSN No. 2085 - 0859 [JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

Standar Nasional Indonesia (SNI) 04-


7021.2.1-2004, Standar Parameter Untuk
Audit Kelistrikan.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-6196-
2000, Petunjuk Teknis Konservasi Energi:
Prosedur Audit
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PTGramedia
Pustaka Utama. Jakarta

658 | P a g e

Вам также может понравиться