Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
6|P e t u n j u k Te k n i s P e l a k s a n a a n Pe n d i d i k a n Pr o f e s i D o k t e r G i g i
b) Dokter gigi tetap atas delegasi dari dokter gigi spesialis sebagai
anggota SMF di RSGM Gusti Hasan Aman, atau pengajar di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat.
c) Memiliki STR dan SIP.
d) Memiliki SK Penunjukan sebagai pengajar
1) Supervisor klinik
a) Dokter gigi spesialis
b) Berasal dari RSGM Gusti Hasan Aman, dan dari Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat
c) Masa kerja di Rumah sakit minimal tiga tahun dan pengalaman
dibidangnya minimal tiga tahun
d) Memiliki SK Penunjukan sebagai Supervisor Klinik
e) Sebagai Tim Kredensial
2) Penilai
a) Dokter gigi spesialis
b) Pendidik atau pembimbing / supervisor klinik pada mata kuliah
atau laboratorium terkait.
5. Evaluasi
Sebagian besar kegiatan pengayaan ilmu pada tahap pendidikan klinik
berbentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan
dengan menggunakan berbagai bentuk dan tingkat tatanan pelayanan
kesehatan nyata yang memenuhi persyaratan pendidikan sebagai tempat
praktik pendidikan klinik.
1. Penilaian Formatif
Penilaian formatif ini terdiri dari :
a. Nilai Pelaksanaan Kegiatan :
Sistem penilaian mahasiswa ketika melaksanakan kegiatan di RSGMP
berupa portofolio. Nilai dari portofolio tersebut merupakan syarat
untuk dapat mengikuti ujian klinik akhir pada setiap station
2. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif didasarkan pada nilai ujian klinik akhir station.
Metode ujian dapat berupa:
a. Clinical examination (CEX) dalam bentuk
1) case based oral examination,
2) clinical performance examination (CPE)
3) Objective Structure Clinical Examination (OSCE).
b. short and Long case examination
c. Clinical presentation
d. Oral examination
e. Global performance (attitude)
3. Evaluasi Keberhasilan
1. Evaluasi keberhasilan proses pendidikan yang meliputi cara
penyelenggaraan pendidikan, kesesuaian sarana dengan tujuan serta
keikutsertaan mahasiswa dalam acara pendidikan dilakukan secara
terstruktur dengan metode dan prosedur yang sudah baku.
2. Evaluasi keberhasilan acara pendidikan meliputi :
a) tentang program, antara lain penyimpangan dari rencana, usaha
diluar program dalam menghadapi tuntutan situasi, usaha
penyesuaian acara yang sudah diprogramkan cara penyajiannya dan
sebagainya.
b) tentang sarana, kesiapan habisnya maupun kerusakan sarana,
usaha mengatasi gangguan pada sarana dan sebagainya.
IPK Keterangan
3,00 – 3,50 Lulus Dengan Sangat Memuaskan
3,51 – 4,00 Lulus Dengan Cumlaude
Selain persyaratan di atas ada hal-hal umum yang harus dilakukan oleh
mahasiswa kedokteran saat menjalani praktek klinik, yaitu :
a. Mahasiswa harus menunjukan sikap profesionalisme kepada pasien serta
tenaga medis lainnya selama menjalani praktek klinik.
12 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
b. Mahasiswa mematuhi berbagai peraturan yang telah ditetapkan oleh
masing-masing departemen atau rumah sakit pendidikan tempat
mahasiswa menjalani stase.
c. Mahasiswa harus hadir tepat waktu sebagai mana yang ditentukan.
Mahasiswa baru diperbolehkan pulang setelah jam kerja praktek klinik
yang telah ditentukan oleh masing-masing departemen atau rumah sakit
pendidikan.
d. Mahasiswa harus memenuhi persyaratan penampilan yang telah
ditentukan pada tata tertib umum. Mahasiswa dapat menggunakan
pakaian lain apabila terdapat peraturan tambahan atau pengecualian
mengenai cara berpakaian seperti saat di ruang operasi atau pada saat
dinas malam.
e. Memperkenalkan diri kepada pasien sebagai seorang mahasiswa
kedokteran yang sedang menjalani praktek klinik sebagai bagian proses
pendidikan dokter. Hal tersebut dilakukan oleh setiap mahasiswa saat
pertama kali bertemu dengan pasien.
f. Memperkenalkan diri kepada dokter, perawat, dan tenaga medis yang
merawat pasien sebagai mahasiswa yang akan turut serta dalam tim yang
akan merawat pasien diruang rawat.
g. Sebagai bagian dari tim yang merawat pasien, mahasiwa kedokteran
diperbolehkan menerima pasien (melakukan anamnesis serta
pemeriksaan fisik), mengisi lembaran status, serta menuliskan perintah
terapi dalam rekam medis dengan syarat hal tersebut atas seizin dokter
jaga/ konsulen yang merawat pasien tersebut.
h. Setiap lembaran rekam medis yang dibuat oleh mahasiswa, baik pada
saat stase di ruangan maupun instalasi gawat darurat harus
ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan dan juga dokter
jaga/konsulen yang bertanggung jawab atas pasien tersebut sebagai
bukti bahwa yang ditulis oleh mahasiswa telah diketahui dan dibenarkan.
Mahasiswa dapat mengisi lembar rekam medis meliputi keluhan utama,
riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, rencana terapi, serta follow up
(SOAP) pada status.
i. Setelah mendapat persetujuan dokter yang membimbing, mahasiswa
boleh menulis serep sesuai dengan kaidah menulis resep yang baik dan
benar. Akan tetapi, mahasiswa tidak boleh menuliskan nama diri dan
menandatangani lembar resep tersebut. Tanda tangan hanya dapar
diberikan oleh dokter jaga yang bertanggung jawab merawat pasien
tersebut setelah memeriksa terlebih dahulu resep yang ditulis mahasiswa.
j. Setiap tindakan medis sepeti pembedahan dapat dilakukan oleh
mahasiswa yang sebelumnya telah mendapatkan pembekalan
13 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
keterampilan dengan di bawah pengawasan dan bimbingan dari dokter
jaga atau perawat yang bertanggung jawab atas pasien tersebut.
k. Setiap tindakan medis yang dilakukan tersebut diatas harus meminta
informend consent terlebih dahulu kepada pasien. Informed consent
dapat disampaikan secara lisan untuk meminta persetujuan pasien.
l. Mahasiswa tidak boleh bersikap tidak hormat kepada pasien, staf medis
(dokter konsultan, perawat, serta tenaga medis lainnya). Serta sesama
mahasiswa.
m. Mahasiswa tidak boleh mengucapkan bahasa yang tidak memenuhi nilai-
nilai kesopanan dan kesusilaan kepada pasien, staf medis (dokter
konsultan, perawat, serta tenaga medis lainnya). Serta sesama
mahasiswa.
n. Mahasiswa tidak boleh mengaku sebagai dokter dihadapan pasien.
o. Mahasiswa tidak boleh memberikan komentar atau pernyataan yang
menjatuhkan, baik kepada sesama mahasiswa atau staf medis lain
dihadapan pasien.
p. Mahasiswa tidak boleh mengganggu jalannya kegiatan ilmiah atau
akademik saat berada diruangan, sepeti bercanda saat ronde atau
laporan jaga.
q. Mahasiswa tidak boleh melakukan kontak atau interaksi dengan
perusahaan farmasi saat menjalani praktek klinik sehingga
mempengaruhi proses prndidikan yang sedang ditempuh.
r. Mahasiswa berhak mendapatkan bimbingan dari dokter jaga/ konsulen
terkait dengan pengelolaan pasien.
s. Kajian kegiatan mahasiswa berdasrkan aturan perudangan yang berlaku.
t. Dalam penyelenggaraan praktek kedokteran, setiap dokter dan dokter gigi
wajib mengacu pada standar, pedoman dan prosedur yang berlaku
sehingga masyarakat mendapatkan pelayananmedis secara profesional
dan aman. Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktek Kedokteran,
yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.
u. Mahasiswa kedokteran dalam menjalankan pendidikannya tentunya juga
akan berkaitan dengan rekam medis. Di Rumah Sakit Pendidikan
maupun jejaringannya, mahasiswa melalukan tindakan wawancara,
pemeriksaan fisik, serta turut ikut memberikan terapi kepada pasien.
Oleh karena itu, sebagai sarana pembelajaran juga termasuk mahasiswa
harus mampu membuat suatu catatan rekam medis yang baik sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pada peraturan Menteri Kesehatan
nomor 269/Menkes/Per/2008 disebutkan bahwa rekam medis
merupakan catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan
tertentu. Berdasarkan pemahaman tersebut, mahasiswa kedokteran
14 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
dapat mengisi lembar rekam medis atas pendelegasian dari dokter atau
dokter gigi.
16 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
3) Dokter gigi muda wajib bekerja sesuai kewenangan klinisnya dan SPO
yang berlaku di RSGM Gusti Hasan Aman.
4) Dokter gigi muda wajib bekerja dibawah pengawasan dokter gigi
pembimbingnya
5) Dokter gigi muda wajib mengisi rekam medis dengan benar
6) Mengisi log book sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dan
meminta tanda tangan dokter gigi penanggungjawab paling lama 1
minggu
7) Membawa peralatan wajib yang telah ditetapkan di buku panduan
8) Dokter gigi muda wajib menyelesaikan biaya administrasi dan
menyerahkan buktinya kepada penanggungjawab poliklinik
9) Menghormati hak dan kewajiban pasien.
10) Menjaga etika profesi, kesantunan, keramahan,kebersihan dan
kerapian di lingkungan RSGM Gusti Hasan Aman.
11) Mengikuti semua kegiatan di bagian secara aktif sesuai dengan
ketentuan setiap bagian.
Ada beberapa Persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk dapat
melakukan proses pendidikan profesi :
1. Telah lulus Sarjana Kedokteran Gigi.
2. Mendaftarkan diri untuk
mengikuti panum pada bagian administrasi program pendidikan profesi
dokter gigi dengan melengkapi persyaratan yang telah ditetapkan.
3. Harus mengikuti semua kegiatan yang sudah ditentukan (100%).
17 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
Dalam proses Pelaksanaannya Panum dilaksanakan sebanyak dua kali,
masing-masing selama 3 (tiga) minggu, meliputi Panum setiap bagian
poliklinik, yang dilaksanakan menjelang mahasiswa menjalani program
pendidikan profesi putaran rotasi bagian besar atau sedang kecil pada tahap
satu rotasi klinik.
1. Ujian Panum
Ujian panum dilaksanakan pada saat akhir kegiatan dengan metode OSCE
(Objective Structure Clinical Examination). Materi OSCE meliputi penilaian
psikomotor, kognitif dan afektif. Mahasiswa dinyatakan lulus panum bila
nilai ujian OSCE minimal 60.
Mahasiswa yang dinyatakan lulus akan menerima bukti lulus berupa Surat
Puas. Surat Puas tersebut selanjutnya digunakan sebagai persyaratan untuk
mengikuti pendidikan profesi pada bagian yang sesuai. Mahasiswa yang tidak
lulus panum wajib mengikuti ujian ulang.
2. Ujian Ulang
Ujian ulang dilakukan jika mahasiswa tidak dapat memenuhi nilai minimal.
Pengulangan dilakukan sebanyak maksimal dua kali, dengan sebelumnya
mahasiswa mendapat bimbingan. Jika setelah dilakukan ujian ulang
sebanyak maksimal dua kali mahasiswa masih belum dapat mencapai nilai
minimal, maka mahasiswa dinyatakan tidak lulus panum.
18 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
Mahasiswa yang tidak lulus panum tidak diperbolehkan mengikuti
kepaniteraan klinik bagian yang bersangkutan, serta diwajibkan mengikuti
panum berikutnya pada bagian yang sama dengan cara mendaftar ulang dan
memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan. Kegiatan panum
ulang harus diikuti seperti persyaratan panum yang sudah diuraikan di atas.
3. Orientasi / Pembekalan
K. PENELITIAN
19 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
b. Membawa copy surat jawaban penelitian/izin penelitian dan
meyerarahkan ke kepala ruang tempat penelitian.
c. Wajib mengenalkan diri dan menyampaikan maksud dan tujuan
penelitian.
d. Meminta persetujuan kepada responden dengan cara responden mengisi
lembar persetujuan.
e. Semua proses penelitian harus dimonitor penanggung jawab ruangan.
f. Setelah selesai meneliti, peneliti merapikan tempat yang digunakan
untuk penelitian dan berpamitan kepada penanggung jawab ruangan
penelitian.
g. Peneliti wajib menyerahkan soft copy dan hard copy penelitian ke bagian
SDM RSGM Gusti Hasan Aman.
3. Standar penelitian
a. Performance
1) Wajib menggunakan jilbab bagi mahasiswa wanita muslim
2) Berpakaian rapi, tidak terkesan mewah dan tidak menggunakan
perhiasan berharga
3) Menggunakan ID Card penelitian
4) Menggunakan jas almamater ketika melakukan penelitian
b. Etika penelitian
1) Sebelum melakukan penelitian wajib memiliki athical clereance.
2) Mahasiswa peneliti diperkenankan memulai penelitian setelah
menerima surat jawaban penelitian.
3) Melakukan kontak perkenalan/izin kepada peanggungjawab unit
setiap kali akan melakukan penelitian.
4) Selalu mengawali dengan salam-sapa-senyum setiap bertemu dengan
responden
c. Keselamatan pasien
1) Mahasiswa penelitian harus sudah memahami peraturan umum
rumah sakit dan menandatangani surat penyataan persetujuan.
2) Mahasiswa penelitian harus memberikan penjelasan ringkas, resiko
penelitian dan hak responden bila dirugikan serta memberikan
informed concent kepada responden.
3) Mahasiswa peneliti tidak diperkenankan membawa sarana penelitian
sebelum mendapat izin dari penanggungjawab ruang penelitian
1. Alur Penelitian
Mahasiswa penelitian
Administrasi
Kelengkapan dokumen
Penelitian di unit
20 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i
Presentasi hasil penelitian
Penelitian
selesai
BAB IV
PENUTUPAN
22 | P e t u n j u k T e k n i s P e l a k s a n a a n P e n d i d i k a n P r o f e s i D o k t e r G i g i