Вы находитесь на странице: 1из 2

KETIKA PONDOK DAUD DIPULIHKAN

January 28, 2015


Sepanjang sejarah kerajaan di Israel, adalah raja Daud yang paling
dikenal sebagai raja pada masa itu yang sering menyanyikan lagu
pujian dan penyembahan kepada Tuhan Allah. Raja Daud, sejak ia
muda, seolah tidak pernah lepas dari kecapi dan rebana, bukan
hanya sekedar sebagai teman di kala ia sedang bekerja menjaga
kawanan domba ayahnya di padang rumput, tetapi juga sebagai alat
untuk dia melantunkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, Tuhan sangat terkesan dengan Daud yang membe-
rikan hatinya yang menyembah dengan kesungguhan.
Daud sangat mengerti apa keinginan hati Rajanya, yaitu Tuhan
Semesta Alam, dan ia menjadi sangat akrab dengan Tuhan. Daud
menjadi seorang raja Israel yang tidak mengenal rasa malu ketika ia
sangat bersukacita dan ia merayakannya dengan menari di hadapan
Tuhan seperti seorang yang gila. Dan kemanapun Daud pergi, tak
pernah tak keluar pujian dan pengagungan kepada Tuhan dari
bibirnya.
Inilah yang Tuhan ingin kita lakukan seperti Daud. Bukan sebagai
seorang raja atas suatu bangsa, tetapi menjadi penyembah-
penyembah yang penuh kesungguhan.

MEMBANGUN KEMBALI PONDOK DAUD


“Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok
Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali
dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan
segala bangsa yang tidak mengenal Tuhan, yang Kusebut milik-Ku
demikianlah irman Tuhan yang melakukan semuanya ini,…” (Kisah
Para Rasul 15:16-17)
Di Israel dikenal dengan tiga Tabernakel (Kemah/pondok), yaitu
Musa, Daud, dan Salomo. Tabernakel Salomo adalah yang paling
megah, sedangkan Tabernakel Musa memiliki ciri khas keteraturan
ibadah. Tabernakel/Kemah/Pondok Daud sebenarnya hanyalah
berbentuk sebuah kemah sederhana yang di dalamnya ada Tabut
Allah. Tabut Allah adalah bayang-bayang kehadiran Allah, dan bila
Allah hadir maka perkara-perkara dahsyat terjadi. Jika bangsa Israel
membawa Tabut Allah ketika pergi berperang, maka mereka pasti
menang. Pernah sekali Israel kalah dalam peperangan, yaitu pada
jaman imam Eli, karena mereka mengangkat Tabut Allah tidak dengan
kekudusan.
Menghadirkan Tabut Allah menjadi program pertama dan yang
terutama bagi Daud. Setelah itu dibangunlah Kemah Daud (Pondok
Daud), tempat Daud mengalami perjumpaan dengan Tuhan tiap
hari. Di situ pula Daud menyembah Tuhan dengan penuh gairah dan
menanggalkan reputasinya. Tuhan terkesan dengan pujian dan
penyembahan yang bergairah di Pondok Daud. Karena itulah, selama
hampir empat puluh tahun Daud memerintah Israel, ia tidak pernah
kalah dalam peperangan. Tuhan terkesan dengan Daud karena
gairah Daud yang terus membara merindukan Tuhan. Daud memuji,
melompat, menari karena rasa cintanya pada Tuhan. Tuhan ingin
memulihkan Pondok Daud agar supaya kita semua menghadirkan
kembali KerajaanNya di tengah-tengah kita lewat pujian dan
penyembahan yang dinaikkan setiap saat.

KEMURAHAN ZAMAN ANUGERAH


Tidak ada satu orangpun pada zaman dulu yang dapat menghadap
Tuhan seenaknya tanpa mengikuti aturan yang mengharuskan
membawa korban persembahan ini dan itu kepada Allah. Tidak ada
seorang pun yang bisa datang dan berbicara kepada Tuhan kapan
pun mereka inginkan. Tidak ada! Semua terbatas.
Bersyukurlah bahwa pada hari ini, di zaman anugerah ini, Anda dan
saya berkenan datang kepada Tuhan di manapun dan kapanpun.
Tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu, mari bersama
membangun kembali pondok Daud di dalam hidup kita. Di dalam
gereja, kota, dan bangsa kita. Biarkan Tuhan memulihkan hati kita,
dan kita pun mendirikan kembali mezbah penyembahan kepada
Tuhan. Mungkin sudah lama tidak ada doa di dalam keluarga kita,
atau di kantor, atau di manapun kita berada. Bahkan pujian dan
penyembahan pun entah kapan terakhir kali kita naikkan dengan
kesungguhan.
Tuhan sangat menginginkan doa, pujian, dan penyembahan kita.
Dia merindukan ada pujian yang diagungkan dari bibir orang-
orang tebusanNya, orang-orang yang dicintai dan mencintaiNya.
Pujian, bukan hanya saat Anda datang beribadah di kebaktian
ataupun doa saja, melainkan dinaikkan dari hati kita yang terdalam
sebagai rasa cinta kita kepada Tuhan setiap saat, dan bukan
hanya pada saat kita membutuhkan pertolonganNya saja.
Tidak ada satupun yang mampu menahan kuasa dari doa, pujian,
dan penyembahan anak-anak Tuhan yang dibenarkan. Dan ketika
itu dinaikkan dan Pondok Daud didirikan kembali, maka kita akan
melihat kegerakan yang Tuhan lakukan pada gereja kita, pada
keluarga kita, bahkan kepada bangsa kita. Semua orang akan datang
kepada Tuhan dengan sorak sorai, mencariNya, dan segala bangsa
menjadi milik Tuhan. Berdoalah tanpa lelah, setia, dan konsisten.

Вам также может понравиться