Вы находитесь на странице: 1из 4

TINJAUAN TEORI

ANEMIA KEHAMILAN

1. DEFINISI
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal.pada penderita anemia lebih sering
disebut kurang darah, kadar sel darah merah (hemoglobin/Hb) dibawah normal.
Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat
besi, asam foaly dan vitamin B12.

2. ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN


Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat
besi dalam tubtuh, sehingga kebutuhan zat besi (FE) untuk eritropoesis tidak
cukup yang ditandai dengan gambaran sel darah merah hipokrom-mikrositer,
kadar besi serum (serum iron) dan jenuh transferin menurun, kapasitas besi total
meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulangserta ditempat lain sangat
kurangatau tidak sama sekali.

Anemia defisiensi pada wanita hamil merupakan problema kesehatan yang


dialami oleh wanita diseluruh dunia terutama di Negara berkembang (Indonesia).
Menurut WHO 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

3. PATOFISIOLOGI ANEMIA PADA KEHAMILAN


Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimerter II kehamilan, dan
maksimum trjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang
meningkatkan volume plasma seperti laktogen plasma, yang menyebabkan peningkatan
sekresi aldesteron.
4. ETIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN
Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah, pertambahan darah
tidak sebanding dengan pertambahan plasma, kurangnya zat besi dalam makanan,
kebutuhan zat besi meningkat.

5. GEJALA KLINIS ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN


Gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan system neuro muskuler, lesu, lemah, lelah, siphagia,dan
pembesarankelenjar limpa. Bila kadar Hb < 7 gr/dl maka gejala2 dan tanda2 anemia akan
jelas.
Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anmia ibu hamil,
didasarkan pada criteria WHO thn 1972 ditetapkan 3 kategori yaitu:
1. Normal > 11 gr/dl
2. Ringan 8-11 gr/dl
3. Berat < 8 gr/dl

6. DAMPAK ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN


Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan (
abortus, partus immature atau premature), persalinan ( Inertia uteri, atonia uteri, partus
lama, perdarahan atonis) dan masa nifas ( sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi
dan stress, kurang produksi ASI rendah). Risiko kematian maternal, angka prematuritas,
BBLR, dan angka kematian perinatal meningkat.
Perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia
dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolelir
kehilangan darah.
NO. Penatalaksanaan
1 Ibu hamil dengan anemia 1. Memberitahukan ibu tentang hasil
pemeriksaan
2. Memotivasi ibu untuk banyak memakan
makanan yang mengandung banyak zat besi
seperti telur, susu, hati, ikan, danging,
kacang-kacangan (tempe, tahu, oncom,
kedelai, kacang hijau) sayuran berwarna
hijau tua ( kangkung, bayam, daun katuk )
dan buah-buahan ( jeruk, jambu biji, pisang)
dan perhatikan pula pola makan teratur
3xsehari. Agar kesehatan ibu dan janin baik.
Ibu telah mengerti dan dapat mengulang
penjelasan yang yang diberikan.
3. Menganjurkan ibu untuk sering beristirahat
yaitu tidur pada malam hari kurang lebih 7-8
jam dan siang hari kurang lebih 1-2 jam dan
hindari istirahat yang berlebihan dan bekerja
terlalu berat.
4. Menganjurkan ibu memperhatikan bodi
mekanik ( sikap tubuh) yaitu bangun secara
perlahan dari posisi istirahat, hindari berdiri
terlalu lama dalam lingkungan yang sesak
dan hindari berbaring dalam posisi
terlentang.
5. Memberikan ibu tablet FE dengan dosis 1x1
dimunum dengan air putih satu gelas dan
sebaiknya diminum menjelang tidur pada
malam hari agar mengurangi efek
sampingnya seperti mual dan feses menjadi
merah. Tablet Fe harus diminum secara
teratur setiap hari untuk menambah darah.
Jelaskan juga bahwa ibu dapat menambahkan
vitamin C sewaktu meminumnya agar
memudahkan penyerapkan zat besi dan
menghindari air the dan kopikarena dapat
menhambat penyerapan zat besi.
6. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya
pada kehamilan seperti perdarahan, sakit
kepala lebih dari biasanya dan menetap,
pandangan kabur, nyeri ulu hati dan lainnya.
Jika ibu mendapatkan keluhan-keluhan
tersebut segera datang ke pelayanan
kesehatan terdekat.
7. Memberitahu keluarga kemungkinan
komplikasi perdarahan post partum sehingga
ibu harus disediakan darah untuk persiapan
tranfusi postpartum.

Вам также может понравиться