Вы находитесь на странице: 1из 16

SISTEM PENGHANTARAN OBAT BARU

“Perjalanan Obat Dalam Mata”

Andriyani Safitri
16334025
Institut Sains dan Teknologi Nasional
2018
Kesulitan yang muncul pada studi
Latar Belakang
penghantaran obat melalui mata manusia

Drug Delivery System pada dasarnya menggambarkan bagaimana suatu obat


dapat sampai ke tempat target aksinya

Mata adalah organ yang paling mudah dijangkau untuk


pengobatan topikal selain kulit.

Sistem penghantaran obat okular membutuhkan serangkaian karakteristik


tertentu sesuai dengan struktur fisiologis mata, karena mata manusia
merupakan organ yang sangat sensitif terhadap zat eksogen seperti
mikroorganisme dan obat-obatan.
Mata manusia terdiri dari : 1. Sclera,lapisan luar mata
berwarna putih dan relatif
kuat

2. Choroids,lapisan kaya
akan pembuluh darah dan
sel-sel pigmen sehingga
berwarna hitam

•Outer-Epithelium(lipophilic),
3. Cornea,memfokuskan
cahaya ke mata •Middle-Stroma(hydrophilic),
•Inner-Endothelium(lipophilic).

4. Cilliary Body- Sekresi


cairan mata

5. Lens,-bagian yang
flexibel

6. Retina, mengirimkan
pesan visual melalui syaraf
optikus ke otak

7. Conjuctiva, selaput tipis


yang melapisi bagian dalam
kelopak mata dan bagian
luar sclera

8. Vitreous Compartment,
gel transparan di belakang
lensa dan di depan retina

9. Pupil- daerah hitam di


tengah-tengah iris
POINT PENTING UNTUK OPTIMASI
PENGHANTARAN OBAT MELALUI MATA

Meningkatkan
waktu kontak
okular

Meningktakan
permeabilitas
kornea
Mekanisme Absorpsi Melalui Mata

• Penetrasi melalui Sclera & Conjuctiva untuk masuk ke


dalam jaringan mata.
• Non-Productive: karena penetrasi obat diabsorpsi ke
Non-Corneal sirkulasi umum.
Absorption

• Outer Epithelium: rate limiting barrier hanya bisa untuk


ion kecil & molekul lipofilik.
• Trans cellular transport: transport between corneal
Corneal epithelium & stroma.
Absorption
Absorpsi Obat Opthalmik
Faktor yang Mempengaruhi Bioavailabilitas
Intraocular:
• 1. Pemasukan dan pengeluaran dari Lacrimal fluids.
• 2. Efisiensi pengeringan naso-lacrimal.
• 3. Interaksi obat dengan protein dari Lacrimal fluid.
• 4. Pengenceran dengan air mata.
Peran Polymer di ODDS:
➢ Viskositas Larutan: Pengeringan Larutan.
➢ Pembawa Polymer Mucoadhesive: Tertahan di mata melalui
ikatan non-kovalen dengan conjuctival mucine.
➢ Mucine dapat mengambil 40-80 kali dari berat air.
PERAN MUCOADHESIVE PADA
ODDS

MUCOADHESIVE BETTER
EXTENDS PRE
RETAINED IN OCULAR
OCULAR
EYE BY NON ABSORTION
RESIDENCE
COVALENT
TIME
BONDING
Classification Of Ophthalmic Dosage
Form:

A) Based on Route B) Based on


of Administration Physical Form

• 1.Topical Soln: Multiple Dose • 1. Aqueous Soln.


container With Preservatives.
• 2. Suspension.
• 2. Intra-ocular Soln: For
Surgery, Single dose, Without • 3. Ointments.
preservative.
• 4. Gels.
• 3.Ophthalmic Soln Injections:
Intra-ocular injection, given in • 5. Eye Lotions.
eye tissues, without
preservative. • 6. Solid Inserts.
Kriteria yang Diinginkan Untuk Control Release
Ocular Inserts.

Kinetika
Kemudah
Mudah pelepasan
an dalam
Nyaman pengguna nya Sterilitas Stabilitas
pembuata
annya reprodusi
n
bel
Tipe - tipe ODDS

A) Non-Erodible B) Erodible
1. Ocusert 1.Lacrisert.
2. Contact Lenses. 2.SODI
3.Minidisc

Types:

C) Nanoparticle
D) Liposome
1. Doxil
Mekanisme Kerja Obat
Opthalmik
1. Rute sistemik, beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa beberapa obat dapat didistribusikan ke jaringan
mata setelah pemberian sistemik.
2. Oral inhibitor anhydrase karbonat, menunjukkan kapasitas
obat sistemik untuk didistribusikan ke dalam proses silia
mata dan memberikan konsentrasi yang cukup untuk
menghambat karbonat anhidrase isoenzim II, yang
mengakibatkan penurunan efektifitas sekresi aqueous
humor
Kesimpulan
• Rute paling penting adalah korneal, namun rute nonkorneal dapat pula berkontribusi
terhadap bioavailabilitas okular. Secara skematis, kornea tersusun yang terdiri atas suatu
lapisan hidrofilik stroma diantara 2 lapisan hipofilik, yaitu epitelium dan endotelium.
• Penyisipan okular dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori :
- Degradable/bioeridible/biosuluble
- Nondegradable
- Nanopartikel
- Liposom
• Pemberian obat intraokular lebih sulit dicapai. Berkonsentrasi pada pengembangan
suntikan intravitreal dan penggunaan implan intraokular untuk meningkatkan
penghantaran ke daerah ini. · Rute sistemik, beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa beberapa obat dapat didistribusikan ke jaringan mata setelah pemberian sistemik.
• Terapi obat sistemik sering dianggap sebagai pilihan pertama untuk penyakit mata
posterior melibatkan saraf optik, retina dan saluran uveal. Hal ini karena distribusi obat ke
posterior jaringan mata sulit melalui rute topikal karena pembatasan anatomi yang
ditimbulkan oleh mata.
• Pada distribusinya, Setelah melalui absorpsi transkornea, aqueous humor mengakumulasi
obat kemudian di distribusikan ke struktur intraocular dan ke srikulasi sistemik melalui
jalur trabecular meshwork
(Video Terlampir)
Daftar Pustaka
• Agoes, Goeswin. 2008. Sistem Penghantaran Obat Pelepasan Terkendali.
Bandung : Penerbit ITB.
• Kumar, S., Nagori, B., Issarani, R., Ahuja, M. 2012. Ocular Insert : Dosage
Form for Sustain Opthalmic Drug Delivery. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
: Vol. 1 No. 2
• Patel, A., Cholkar, K., Agrahari, V., Mitra, A.K., 2015. Ocular Drug Delivery
System : An Overview. World J Pharmacol 2(2) : 47-64
• Winarti, Lina. 2013. Sistem Penghantaran Obat Tertarget, Macam, Jenis-Jenis
Sistem Penghantaran, dan Aplikasinya. Stomatognatic : Vol. 10 No. 2 2013 :
75-81
Thank You....!

Вам также может понравиться