Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1 Maret 2010
ABSTRACT. The purpose of the study is to analyze the management of occupational safety and
health in order to reduce the high accident rate in the pressing. This research was conducted at
PT. X, Tambun Bekasi. This method of using survey methods / observations directly by taking
data from the company's data on the number of accidents occurred during the last 3-years and
conduct interviews to determine the causes of the accident. Data analysis technique used is to
use pareto chart that aims to determine the level of most major accidents occur, then the causal
diagram to determine the root cause of the accident, and the 5W +1 H is a troubleshooting
step.The data show that in 2006-2008 the accident occurred 45 times in the pressing, a lot of
accidents happening is sandwiched ie 20 times (44.4%), the second highest accident was hit by
fragments 9 times as much material (20.0%), The third highest accident-hit material that is as
much as 7 times (15.6%), the second highest accident slip that is counted 5 times (11.1%) and
injuries that occur at least that is pierced 4 times (8.9%). After the authors analyze the
occurrence of workplace accidents through the analysis of Pareto diagrams, cause and effect
diagrams. Occupational accidents that occurred due to the operator because of insufficient
understanding of the workings of the machine, less careful in work, paying less attention to
personal protection and lack of follow work rules, as for other causes of the condition of old
machines and lack of maintenance.
95
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
membantu para pekerja merasa aman dan Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
juga dapat diserasikan dengan tingkat efisien kecelakaan kerja adalah suatu kejadiaan
yang tinggi pula. yang tidak diduga dari semula dan tidak
PT. Indomobil Suzuki International, dikehendaki yang mengganggu suatu proses
merupakan suatu perusahaan yang bergerak dari suatu aktifitas yang telah ditentukan dari
dibidang manufacturing. Perusahaan ini semula dan dapat mengakibatkan kerugian
memproduksi sepeda motor. Dan produk baik korban manusia maupun harta benda.
yang dihasilkan dapat dipasarkan,baik local Sedangkan K3 adalah segala upaya atau
maupun manca negara, dalam proses pemikiran yang ditujukan unntuk menjamin
produksi ini mempunyai tujuan yaitu keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah
mendapatkan laba yang tinggi dan tidak maupun rohaniah tenaga kerja pada
melupakan kondisi pekerja dan lingkungan kususnya dan manusia pada umumnya, hasil
sekitar. Untuk menjalankan komitmen karya dan budaya, untuk meningkatkan
tersebut maka PT. Indomobil Suzuki kesejahteraan tenaga kerja menuju
International, mendirikan suatu organisasi masyarakat adil dan makmur. Jadi,
K3 yang menangani keselamatan, kesehatan kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang
para pekerja, K3 bertugas dalam mengontrol terjadi karena pekerjaan atau pada waktu
dan meminimumkan jumlah kecelakaan melakukan pekerjaan. Sedangkan
kerja yang bisa terjadi. Memperbaiki keselamatan kerja (safety) adalah bebas dari
kesehatan para pekerja guna meningkatkan bahaya atau membebaskan diri sendiri atau
produktifitas pekerja dan perusahaan serta orang lain dari bahaya kecelakaan.
mempelihara lingkungan sekitar agar
terhindar dari limbah. Tujuan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
TINJAUAN PUSTAKA Tujuan K3 pada tingkat perusahaan
Pengertian Keselamatan Dan Kesehatan secara khusus ialah bahwa perusahaan harus
Kerja menjujung tinggi kesehatan, keselamatan
Perencanaan untuk melaksanakan program dan kesejahteraan para pekerja, bekerja
pembangunan di bidang industry bagi dengan selamat lebih diutamakan daripada
Negara berkembang cukup menguntungkan hasil produksi.
dipandang dari segi ekonomi dengan alasan Tujuan keselamatan kerja adalah
dapat meningkatkan taraf hidup rakyatnya sebagai berikut: 1) Melindungi tenaga kerja
karena tersedia lapangan pekerjaan bagi atas hak keselamatan dalam melakukan
mereka sehingga mereka bisa memenuhi pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
kebutuhan hidupnya. Hal itu cukup masuk meningkatkan poduksi serta produktivitas
akal karena untuk melaksanakan nasiaonal. 2) Menjamin keselamatan setiap
pembangunannya saja banyak membutuhkan orang lain yang berada di tempat kerja dan 3)
tenaga kerja terlebih lagi apabila industri Melindungi sumber produksi agar terpelihara
tersebut telah beroprasional tentu mereka dan dapat digunakan secar aman dan efisien
membutuhkan tenaga kerja untuk Tujuan penerapan keselamatan
menjalankan program yang telah kerja pada tingkat perusahaan adalah: 1)
direncanakan oleh perusahaan yang Mencegah dan atau mengurangi kecelakaan
bersangkutan. Prinsip itulah yang dianut oleh kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran
Indonesia untuk meningkatkan taraf peledakaan, dan pencemaran lingkungan. 2)
perekonomian bangsa. Hal itu terbukti Mengamankan mesin, pesawat, instalasi,
dengan adanya kawasan industry seperti: peralatan kerja, bahan baku, dan hasil
Jakarta dan kota besar lainya. Akan tetapi produksi. 3) Menciptakan lingkungan dan
teramat disayangkan pembangunan industri tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman dan
yang ditempuh oleh kalangan pengusaha aman dan 4) Meningkatkan produktifitas
belum optimal terkadang tidak sesuai debgan kerja atas dasar tingkat keselamatan kerja
peraturan dan kebijakan yang tela ditetapkan yang tinggi.
oleh pemerintah. Pendekatan perusahaan terhadap
kesehatan kerja adalah: 1) Mempelajari
96
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
terjadinya gangguan kesehatan terhadap para Dengan kata lain seharusnya manajemen
pekerjanya. 2) Mempelajari faktor penyebab menyadari: 1) Adanya biaya pencegahan, 2)
dari gangguan kesehatan tersebut. 3) Kerugian akibat kecelakaan karyawan dan
Mengetahui tindakan pencegahan penyakit peralatan, 3) Antara biaya pencegahan dan
yang tujuannya untuk memutuskan secara kerugian akibat kecelakaan terdapat seslisih
lebih dini gejala-gejala gangguan kesehatan yang sukar dijelaskan dan 4) Dengan
yang dialami oleh para pekerja tersebut. kecelakaan kerja selalu merupakan factor
Sasaran-sasaran utama keselamatan dominan dalam setiap kecelakaan.
kerja adalah tempat kerja, yang padanya: 1) Dalam pencegahan kecelakaan kerja tidak
Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan saja dinilai dari segi biaya pencegahannya
mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau tetapi juga dari segi manusia. Jadi pada
instalasi yang berbahaya yang dapat prinsipnya, manajemen keselamatan dan
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau kesehatan kerja adalah bagaimana mencari
peledakan. 2) Dibuat, ditolak, dipakai, dan mengungkapkan operasional yang
dipergunakan, diperdagangkan, diangkut memungkinkan terjadinya kecelakaan
atau disimpanbahan atau barang yang dapat memulai penerapan saran-saran kerja yang
meledak, mudah terbakar, beracun terjangkau dengan tepat dan selamat melalui
menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi. 3) perencanaan, keputusan yang tepat dan
Dikerjakan pembangunan, perbaikan pengorganisasian yang solid. Fungsi ini
perawatan, pembersihan atau pembongkaran dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:
rumah, gedung, atau bangunan lainnya 1) Mengungkapkan sebab musabab suatu
termasuk bangunan pengairan, saluran atau kecelakaan (akarnya) dan 2) Meneliti apakah
terowongan dibawah tanah dan sebagainya pengadilan secara cermat dilaksanakan atau
atau dilakukan pekerjaan persiapan. 4) tidak.
Dilakukan usaha pertanian, perkebunan,
pembukaan hutan, pengerjaan hutan, Prinsip-prinsip Penerapan Sistem
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
peternakan, perikanan, dan lapangan Kerja
kesehatan. Penerapan suatu sistem manajemen yang
Agar tujuan tersebut dapat dicapai dapat mengurangai terjadinya kecelakaan
maka hal-hal yang harus diperhatikan dan kerja guna meningkatkan produktivitas
menjadi sasaran utama dari setiap kegitan perusahaan sangatlah penting dilakukan bagi
yaitu: 1) Memelihara kondisi kerja yang setiap perusahaan, selanjutnya disebut
aman dan sehat. 2) Mematuhi setiap asas dan tempat kerja. Sistem yang dianjurkan untuk
prosedur yang dirancang untuk mencegah diterapkan adalah SMK3. dengan
terjadinya kecelakaan dan gangguan diterapkannya suatu manajemen di tempat
kesehatan. 3) Mematuhi undang-undang kerja, maka dengan sendirinya akan
pokok Keselamatan dan Kesehatan Kerja No meningkatkan kinerja dari tempat kerjanya.
1/1970 dan seluruh peraturan yang Peningkatan kinerja tersebut dapat dilakukan
berkaiatan dengan Keselamatan dan dengan cara-cara sebagai berikut :
Keshatan Kerja. 1. Kepemimpinan dan Komitmen
Setiap tingkat pimpinan dalam
Manajemen Keselamatan Kerja perusahaan haruslah menunjukkan
Manajemen mempunyai peranan penting komitmen terhadap penerapan SMK3.
dala suatu lingkungan industri. Namun tetapi tidak hanya tingkat pimpinan yang
demikian tidak semua manajemen menunjukkan komitmen, seluruh pihak
mempunyai pandangan yang sama mengenai terutama tenaga kerja yang berada di
pandang yang sama tentang keselamatan tempat kerja haruslah menunjukkan
kerja. Mungkin sekali hal disebabkan karena komitmen terhadap penerapan SMK3 di
tidak dapat dijabarkan pencegahan dan tempat kerja. Disamping itu perlu adanya
faedah secara jelas biaya pencegahan dapat organisasi-organisasi dari tempat kerja
dihitung dengan angka sedangkan faedahnya yang mendukung terciptanya SMK3,
tidak. penyediaan anggaran dan personal yang
97
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
98
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
99
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
100
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
101
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
terjadi. Adapun fungsi dari peranan ahli mengikut sertaan para pelaku dalam
atau personil keselamatan dan kerja. perumusan pedoman dan petunjuk.
a. Merencanakan program keselamatan 6. Izin Kerja (work permit)
dan pencegahan kecelakaan yang Untuk menjamin kondisi lingkungan
pelaksanaannya dilakukan oleh semua kerja cukup aman, maka sebelum
komponen yang ada didalam melakukan pekerjaan didaerah terlarang
perusahana. harus dilakukan pemeriksaan terhadap
b. Memberikan bimbingan atau latihan- bahaya yang mungkin terjadi.
latihan pada pimpinan unit kerja atau Pemeriksaan ini dapat meliputi
karyawan dalam hal keselamatan kerja pemeriksaan akan adanya bahaya
dan pencegahan terjadinya kecelakaan peledakan kebakaran listrik tegangan
kerja. tinggi, gas beracun, dll. Surat izin kerja
c. Mengadakan penelitian terhadap diberikan setelah kondisi dinyatakan
kecelakaan yang terjadi dan langkah- aman dengan catatan kondisi tempat kerja
langkah perbaikannya bersama-sama berubah dan perlu diawasi.
unit kerja yang terkait 7. Disiplin
d. Mengadakan pemeriksaan pada Baik perusahaan maupun buruh memiliki
peralatan proses produksi dan fasilitas fungsi dan tanggung jawab dalam
pendukungnya dari segi keselamatan keselamatan kerja. Pengusaha lebih
dan memberikan saran-saran memikul tanggung jawab mengenai
keselamatan untuk yang tidak lingkungan kerja, cara, dan pengadaan
memenuhi persyaratan mesin serta peralatan yang selamat.
e. Mengambil peranan atau membantu Buruh harus mematuhi ketentuan-
panitia keselamatan dan kesehatan ketentuan yang telah digariskan dalam
kerja (P2K3) keselamatan. Kedisiplinan dalam bekarja
f. Menyelenggarakan pencatatan sangat penting karena kalau tidak disiplin
kecelakaan dan statistikanya. dapat membahayakan bagi buruh itu
4. Peranan panitia keselamatan sendiri dan orang lain. Dalam hal ini
Pembentukan panitia keselamatan dan perlu sistem peringatan, bahkan sampai
kesehatan kerja diwajibkan di kepada pemberhentian, jika halnya betul-
perusahaan. Tujuannya adalah betul membahayakan.
peningkatan keselamatan melalui 8. Alat Pelindung Diri (APD)
kerjasama pengusaha dan buruh. Panitia Perusahaan wajib menyediakan alat
keselamatan harus memegang peranan pelindung diri bagi para pekerja. Alat
dalam menciptakan saling pengertian dan pelindung diri perorangan sangat penting
kerjasama yang baik diantara pengusaha bagi para pekerja karena berfungsi untuk
(perusahaan) dan buruh (pekerja) demi melindungi diri dari potensi bahaya yang
keselamatan. Panitia terdiri dari wakil- berada ditempat kerja. Untuk penyediaan
wakil pengusaha dan buruh. Wakil-wakil alat-alat pelindung diri ini agar efektif
perusahaan harus meliputi staff yang erat dan relevan dengan sumber bahaya yang
berhubungan dengan soal keselamatan ada, maka hal-hal yang perlu diperhatikan
seperti pimpinan sutau bagian antara lain :
departemen, ahli keselamatan, pimpinan a. Pemeriksaan dan analisa jenis bahaya
kelompok dan dokter perusahaan. yang ada diperudahaan untuk
5. Pedoman dan analisa keselamatan kerja menentukan jenis alat pelindung diri
Suatu tindakan dalam keselamatan dan yang sesuai.
kesehatan kerja di perusahaan adalah b. Mempergunakan alat pelindung diri
dikeluarkannya buku pedoman dan sesuai dengan persyaratan
petunjuk tentang keselamatan yang keselamatan yang direkomendasikan.
berhubungan dengan pengolahan c. Alat pelindung diri harus disediakan
material, menjalankan mesin atau oleh perusahaan dalam jumlah yang
pekerjaan-pekerjaan lainnya. Cara terbaik cukupakan dipinjamkan secara cuma-
agar pedoman dan petunjuk ditaati adalah cuma.
102
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
103
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
104
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
Table 1. data kecelakaan untuk tahun 2006 sampai dengan 2008 berdasarkan jenis kecelakaan
40
80
Percent
30
60
20 40
10 20
0 0
Jenis Kecelakaan it ial r ia
l et uk
rj ep ter ate e l es tus
te a
ter
p ter
nm am
iha imp
ser p ter
t
na
te rk e
jumlah kecelakaan 20 9 7 5 4
Percent 44.4 20.0 15.6 11.1 8.9
Cum % 44.4 64.4 80.0 91.1 100.0
Gambar 1. diagram pareto untuk jumlah dan jenis kecelakaan pada tahun 2006 s/d 2008
105
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
106
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
Pada divisi ini, perusahaan mengharuskan menjadi lebih fit sehingga menghasilkan
pekerja untuk menggunakan alat pelindung produk yang baik dan memperkecil
diri berupa eaplug (penutup lubang telinga). terjadinya kecelakaan pada pekerja itu
Display yang berupa peringatan yang sendiri.
terdapat pada lingkungan pabrik seperti d. Kelalaian pekerja akan menyebabkan
“Dilarang Merokok”, “Utamakan terjadinya kecelakaan seperti halnya tidak
keselamatan”, “Usaha meningkatkan mengindahkan peringatan-peringatan
keselamatan dan kesehatan kerja, akan tanda bahaya yang dibuat perusahaan.
menciptakan suasana kerja yang sehat, Hal ini memang sepele tetapi pekerja
nyaman, efisien dan produktif maka untuk tetap melakukan hal tersebut sehingga
mencegah timbulnya akan penyakit akibat kecelakaan tetap akan terjadi.
kerja diwajibkan menggunakan alat
pelindung diri yang disediakan perusahaan 2. Mesin
display yang ada sudah cukup memberikan a. Umur mesin tua
peringatan terhadap pekerja untuk lebih Masih banyaknya mesin yang umumnya
berhati-hati dalam bekerja. Letak dari sudah puluhan tahun, yang terdapat pada
display tersebut juga sudah tepat pada mesin pressing tetapi sebagian dari
tempatnya. komponen-komponen mesin tersebut
sudah diganti dengan yang baru, serta
Analisis Diagram Sebab Akibat dilakukan perawatan. Tapi walaupun
Berdasarkan data yang didapatkan pada begitu dengan kondisi mesin-mesin yang
bagian pressing merupakan bagian yang sudah tua secara langsung ataupun tak
paling banyak mengalami kecelakaan. Jenis langsung akan berpengaruh terhadap
kecelakaan yang banyak terjadi adalah produktivitas perusahaan.
terjepit. Penyebab terjadi kecelakaan 3. Manajemen
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu a. Peraturan kurang tegas
1. Manusia Dengan adanya peraturan yang telah
Penyebab utama terjadinya kecelakaan dibuat oleh pihak-pihak yang
kerja disebabkan oleh faktor manusia. bertanggung jawab namun peraturan
Kecelakaan yang disebabkan oleh pemakaian APD tersebut kurang tegas
manusia antara lain : dalam pelaksanaannya membuat para
a. Tidak memakai alat pelindung diri pekerja tidak disiplin dalam
berupa sarung tangan. Sarung tangan ini menjalankannya sehingga pekerja dengan
sangat penting sekali digunakan oleh santai melanggar peraturan yang dibuat.
pekerja pada divisi ini guna melindungi 4. Lingkungan
tangan dari berbagai macam jenis Lingkungan dapat juga menjadi faktor
pekerjaan yang dilakukan untuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja.
menghindari dari cairan-cairan oli pada Yang menyebabkan terjadinya
saat melakukan proses produksi. kecelakaan kerja yaitu :
b. Pemahaman akan pengoperasian mesin a. Lantai yang licin terjadi salah satu
sangat dibutuhkan oleh pekerja. Dengan penyebab terjadinya kecelakaan kerja
memahami bagaimana pengoperasian seperti terpeleset. Licinnya lantai
mesin maka dengan sendirinya pekerja disebabkan karena jenis lantai yang ada
akan memahami bagaimana proses kerja terbuat semen terkena sisa pelumas yang
mesin tersebut sehingga pekerja keluar dari mesin, percikan zat kimia
mengetahui bahwa mesin yang yang keluar dari bak pencelupan pada
dioperasikan merupakan mesin yang saat pewarnaan dikeluarkan dari bak
beresiko tinggi terhadap kecelakaan. pencelupan, serta percikan air yang
c. Kelelahan diakibatkan karena kurangnya keluar dari kran pada saat pekerja
istirahat. Hal ini akan menyebabkan mencuci tangan. Tempat untuk mencuci
pekerja kurang teliti dalam pekerja. tangan ini berada diantara mesin dan
Dengan istirahat yang cukup, akan ditengah tempat produksi.
memberikan kondisi fisik pekerja
107
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
108
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
109
Jurnal Ilmiah Faktor Exacta Vol. 3 No. 1 Maret 2010
menjadi tidak nyaman karena bising dan Heylin, Angela. 2002.Kiat Sukses
bisa berakibat terjadinya kecelakaan Komunikasi.Penerbit Jakarta: Mitra
kerja. Sedangkan dari faktor metode, Utama.
disebabkan karena kurangnya Hasibuan H.Melayu S.P.1996.Organisasi
pemahaman tentang keselamatan mesin dan Motivasi. Surabaya :Penerbit
yang berakibat fatal karena mesin yang Bumi Aksara.
dioperasikan adalah mesin berat dan Munandar, Ashar Sunyoto. 2001.Psikologi
berisiko tinggi. Kemudian faktor Industri dan Organisasi. jakarta:
penyebab kecelakaan terakhir adalah Penerbit Universitas Indonesia Press.
material, penempatan material yang tidak Nawawi H. Hadari. 2003. Perencanaan SDM
pada tempat membuta pekerja tida : Untuk Organisasi Profil yang
nyaman dan bisa mengakibatkan Kompetitif. Penerbit Gajah Mada
kecelakaan. Universitas Press.
3. Jika dilihat dari diagram sebab akibat Nasution, Hakim Arman, 2005, Manajemen
kecelakaan kerja yang terjadi yaitu dari Industri, Surabaya, Penerbit Andi.
faktor manusia, kurang memahami Nasution, M. N, 2001, Manajemen Mutu
tentang pengoperasian mesin dan Terpadu, Jakarta, Penerbit Ghalia
kelelahan diakibatkan karena kurangnya Indonesia.
istirahat. Hal ini akan menyebabkan Nazir, Mohammad. 1999. Metode
pekerja kurang teliti dalam bekerja. Penelitian: Cetakan Keempat.
Sedangkan untuk faktor mesin, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
disebabkan oleh beban kerja yang tidak Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor :
sesuai dengan kemampuan mesin PER-05/MEN/1996 Tentang Sistem
mengakibatkan mesin pressing menjadi Manajemen Keselamatan dan
cepat rusak dan suhu udara menjadi panas Kesehatan Kerja, 1997
yang berpengaruh terhadap kenyamanan P.K, Sima’mun Dr, M.Sc., Higine
pada pekerja. Dengan perawatan sekali Perusahaan dan Kesehatan Kerja,
dalam sebulan. PT. Gunung Agung, Jakarta, 1991
Silalahi, Bennet N.B, Dr. MA., Manajamen
Keselamatan dan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Kerja, Seri Manajemen No.112, PT.
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung,2002. Pustaka Binaman Pressindo, 1995
Manajemen Sumber Daya Wignjosoebroto, Sritomo, 1991, Tata Letak
Manusia. Jakarta, Penerbit Pabrik dan Pemindahan Bahan,
Universitas Trisakti Jakarta, Penerbit Guna Widya.
110