Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Kerangka Konsep


Kerangka konsep merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya atau antara konsep yang satu dengan konsep lainnya dari masalah
yang ingin diteliti (Notoatmogjo, 2012). Menurut Setiadi (2013), kerangka konsep
adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya
dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini digunakan untuk menghubungkan
atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan dibahas.
Kerangka konsep juga merupakan model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian
dan merupakan refleksi dari hubungan – hubungan yang diteliti. Kerangka konsep
dibuat berdasarkan literatur dan teori yang sudah ada. Tujuan dari kerangka konsep
adalah untuk mensintesa dan membimbing atau mengarahkan penelitian, serta panduan
untuk analisis dan intervensi (Swarjana, 2015). Dapat disimpulkan bahwa kerangka
konsep merupakan uraian atau materi yang menghubungan atau menjelaskan satu
konsep atau varibel dengan konsep dan variabel lainnya.

III.2 Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai beracam-
macam nilai (Notoatmodjo, 2012).
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menyebabkan adanya suatu
perubahan terhadap variable yang lain. Akibat perubahan yang ditimbulkan,
maka variabel ini disebut sebagai variabel independent atau variabel bebas
(Swarjana, 2015). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent
adalah demografi dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang mengalami perubahan sebagai
akibat dari perubahan variabel independent. Oleh karena itu, variabel
dependen juga dikenal sebagai variabel terikat atau variabel tergantung.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah karies gigi.
Berdasarkan variabel independen dan variabel dependen dapat dilampirkan
dengan kerangka konsep sebagai berikut:
Variabel Independen

Frekuensi Konsumsi Makanan


Kariogenik Karies Gigi

Demografi:
1. Jenis kelamin
2. Usia

Skema 2 Kerangka Konsep

Keterangan:

: Area yang diteliti

: variabel yang diteliti dan dihubungkan


III.3 Hipotesa Penelitian
Hipotesis penelitian adalah sebuah statement prediksi yang menghubungkan
variabel independent terhadap variabel dependent (Swarjana, 2015). Dharma (2015)
hipotesis merupakan pernyataan awal peneliti mengenai hubungan antara variabel yang
merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil penelitian. Hipotesis adalah
kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui analisis
terhadap bukti-bukti empiris. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian maka
hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak (Setiadi, 2013). Jadi
hipotesis penelitian adalah prediksi mengenai hubungan antar variabel yang masih
dibuktikan melalui hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan.
Dalam sebuah penelitian, dikenal dengan 2 jenis hipotesis, yaitu adalah:
1. Hipotesis Alternatif
Menurut Thomas et al., 2010 dalam Swarjono 2015, hipotesis menyatakan
bahwa adanya perbedaan satu variabel dengan variabel lainnya atau
menyatakan adanya hubungan diantara satu variabel dengan variabel lainnya
atua bisa juga menyatakan adanya pengaruh satu variabel atau treatment
terhadap variabel yang lainnya
2. Hipotesis Nol
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
diantara variabel penelitian atau menyatakan tidak adanya perbedaan diantara
variabel penelitian atau bisa juga menyatakan pengaruh satu variabel atau
treatment terhadap variabel yang lainya (Thomas et al., 2010 dalam Swarjono
2015).

III.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel penelitian secara
operasional sehingga peneliti mampu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
terkait dengan konsep (Swarjana, 2015). Definisi operasional menurut Dharma (2015)
merupakan variabel secara operasional yang bertujuan untuk membuat variabel
menjadi lebih konkrit dan dapat diukur. Peneliti dapat menjelaskan tentang apa yang
harus diukur, bagaimana mengukurnya, apa saja kriteria pengukurannya, instrumen
yang digunakan untuk mengukurnya dan skala pengukurannya. Untuk membatasi
ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel diamati/diteliti, perlu sekali variabel-
variabel tersebut diberi batasan atau “definisi operasional”. Definisi operasional ini
juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap
variabel–variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (alat ukur)
(Notoatmodjo). Dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi operasional adalah variabel
penelitian dilakukan secara operasional yang bertujuan untuk mengukur dan
mengamati variabel- variabel yang bersangkutan.

III.5 Desain Penelitian


Dharma (2015) mengemukakan bahwa desain penelitian merupakan model atau
metode yang digunakan peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan
arah terhadap jalannya penelitian. Desain penelitian dalam peneitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif suatu keadaan secara objektif
kemudian di analisa untuk mencari hubungan antara dua variabel. Metode ini dapat
digunakan untuk memecahkan atau menjawab masalah yang sedang dihadapi pada
situasi saat ini (

III.6 Populasi dan Sampel


III.6.1 Populasi
Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan mana
yang menjasdi sasaran penelitian tersebut (Notoatmodjo,2012).

III.6.2 Sampel
Sampel adalah

III.7 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebu dilakukan. Lokasi
penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut , misalnya apakah
ditingkat provinsi

Вам также может понравиться