Вы находитесь на странице: 1из 5

A.

Bidang Pendidikan

Pendidikan merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas sumberdaya


manusia. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan cara menyediakan
berbagai program kerja yang mampu memberikan wawasan yang luas dan
ketrampilan yang lebih kepada masyarakat Kelurahan Ampel Gading. Program
kerja yang terlaksana dalam bidang pendidikan antara lain:

1. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)


Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) merupakan kegiatan berupa
pendidikan religi sebagai sarana belajar membaca Al-Qur’an mulai dari belajar
huruf hijaiyah sampai mempelajari ilmu tajwidnya. Waktu dan tempat pengajaran
TPQ ini akan disesuaikan dengan pihak pengelola TPQ Kelurahan Ampel Gading.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan membaca Al-Qur’an dengan
benar serta membangun karakter anak sesuai dengan ajaran Agama Islam. Setelah
kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an selesai, sebelum pulang adik-adik diberikan
quiz seperti menghafalkan surah-surah pendek dan pertanyaan mengenai hukum
tajwid yang mana materinya disesuaikan dengan kelas adik-adiknya.
- Berikut adalah tahap pelaksanaan kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPQ):
a) Tim KKN berkoordinasi dengan pengelola TPQ Kelurahan Ampel Gading,
terkait perizinan dan kerjasama kegiatan TPQ
b) Menyediakan sarana dan kebutuhan yang diperlukan
c) Menyusun jadwal tugas pendamping TPQ
d) Pelaksanaan kegiatan
e) Evaluasi Kegiatan

2. BIMBEL (Bimbingan Belajar)


Pendidikan secara formal pada bangku sekolah seringkali dirasa kurang bagi
sebagian siswa-siswi. Pembelajaran yang diberikan dibangku sekolah hanya sebatas
jam sekolah yang singkat membuat pemahaman akan materi pelajaran menjadi
tidak sempurna. Banyak bimbingan belajar yang menawarkan jam pelajaran
tambahan bagi siswa. Tapi dengan adanya tarif yang dipungut kadang dirasa
memberatkan bagi siswa dan menjadikan siswa enggan untuk mengikuti pelajaran
tambahan.
Jasa bimbel ini merupakan tempat anak-anak untuk mengerjakan PR serta
memberikan pemahaman materi yang dirasa kurang dimengerti oleh siswa. Bimbel
ini didesain layaknya sebuah konsultasi dengan komunikasi dua arah antara siswa
dan pengajar. Selain itu kelebihan yang ada pada bimbel ini adalah jasa yang
diberikan tidak dipungut biaya.
- Target Luaran:
a) Diharapkan dengan adanya kegiatan bimbingan belajar anak-anak SD, maka
minat belajar belajar anak–anak lebih tinggi.
b) Diharpakan dengan adanya kegiatan bimbingan belajar bagi anak-anak SD
serta meningkatkan kemampuan membaca, menulis serta berhitung.
- Berikut adalah tahap pelaksanaan kegiatan Bimbingan Belajar:
a) Melakukan koordinasi dengan anggota tim KKN
b) Melakukan koordinasi dengan masyarakat dan anak-anak
c) Menyediakan sarana dan prasarana
d) Pelaksanaan program
e) Evaluasi

3. Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba (Si Purba)


Sosialisasi mengenai bahaya merupakan satu bentuk pencegahan (preventif)
untuk menanggulangi penyalahgunaan narkoba di lingkunga masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Indonesia mengalami bahaya narkoba.
Seperti dilansir dari tribunnews.com, pada tahun 2018 BNN mencatat ada sekitar
5,9 juta lebih remaja menyalahgunakan narkoba. Hal tersebut lantaran pengaruh
dari lingkungan sekitarnya. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
menyebutkan ada 2.218 kasus penanganan terkait kesehatan dan napza yang
menimpa anak-anak dan remaja. Kemudian sekitar 8,1% kasus merupakan kasus
yang cukup luar biasa karena angka tersebut merupakan kasus pengedaran narkoba
yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja.
Dari berbagai fenomena tersebut, perlu adanya strategi menanggulangi
penyalahgunaan narkoba sehingga angka penyalahgunaan narkoba oleh anak-anak
dapat dicegah peningkatannya, salah satunya melalui sosialisasi. Program
sosialisasi ini akan menyasar anak-anak khususnya SMP dengan bekerjasama
dengan pihak sekolah melalui ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja).
Setelah sosialisasi dilakukan, dilanjutkan dengan pembagian stiker mengenai
pencegahan narkoba kepada para remaja yang mengikuti kegiatan ini sehingga
nantinya remaja tersebut dapat mengingat bahaya akan penyalahgunaan narkoba
bagi remaja. Adapun tujuan dari diadakannya sosialisasi mengenai bahaya narkoba
adalah sebagai berikut:
a. Membekali remaja mengenai bahaya narkoba.

b. Mencegah remaja terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba.

- Sasaran
Sasaran yang ingin dituju adalah remaja khususnya yang masih berstatus
sebagai pelajar SMP karena pada masa ini secara psikologis remaja dalam masa
mencari jati diri dan rentan akan penyalahgunaan narkoba. Selain itu remaja juga
mudah terpengaruh oleh lingkungan dan teman sebaya, apabila tidak dibekali
mengenai bahaya narkoba, ditakutkan akan merusak masa depan remaja tersebut
dan masa depan bangsa Indonesia.

4. Pembuatan Kriya Tulang Daun


Limbah rontokan daun dapat dikreasi menjadi kerajinan tangan tulang daun
bernilai jual tinggi. Daun memiliki pola pertulangan yang indah dan unik sehingga
menarik banyak orang untuk dibuat kerajinan dari bahan tersebut. Tulang daun
yang dimaksud adalah pertulangan utuh mulai dari cabang tulang daun hingga vena-
vena tulang daun sehingga tetap mempertahankan bentuk daun tersebut.
Kerajinan tulang daun adalah sebuah seni kerajinan mengolah benda-benda
disekitar kita yang sangat mudah ditemukan khususnya dedaunan. Melalui proses
pembersihan klorofil (kulit hijau daun), pewarnaan dan motif menjadikan tulang
daun jadi benda yang mempunyai unsur unik dan menarik sebagai penghias.
Kerajinan tulang daun mempunyai nilai seni tersendiri yang tidak ditemukan pada
kerajinan-kerajinan tangan yang lain. Diolah dari dedaunan, dengan menghilangkan
kulit hijau daun (klorofil) dan menyisakan tulang/kerangka daunnya saja. Biasanya
kerajinan tulang daun ini lebih sering untuk souvenir Diantara jenis daun yang
biasanya dignakan untuk kerajinan tulang daun seperti: daun sirsak, daun mahoni,
daun kupu-kupu, daun bodhi, dan lain-lain.

Gambar 4.1 Tulang daun

- Berikut adalah metode pelaksanaan pembuatan kriya tulang daun:


a) Alat
1) Panci (jangan gunakan panci alumunium karena akan bereaksi dengan
KOH)
2) Pengaduk
3) Skat gigi dengan bulu-bulu halus
4) Kompor
5) Nampan
6) Sarung tangan lateks
b) Bahan
1) Daun Kering
2) KOH 150 gram
3) Air
c) Langkah Kerja
1) 1 liter air dimasukkan ke dalam panci dan tambahkan dengan 150 gr KOH.
2) Daun yang akan dibuat pertulangannya dimasukkan ke dalam panci
tersebut.
3) Dipanaskan dalam kompor sampai mendidih dan daun menjadi lunak.
Untuk daun dengan ketebalan sedang (misalnya daun jambu) umumnya
membutuhkan waktu 30 menit, daun yang lebih tebal (nangka, rambutan,
jeruk) membutuhkan waktu yang lebih lama.
4) Pemanasan dihentikan setelah daun menjadi lunak dan berubah warna
menjadi kecoklatan.
5) Daun dan cairan dibiarkan menjadi dingin.
6) Setelah dingin, nampan berisi air diambil untuk menghilangkan daging daun
yang masih menempel.
7) Daging daun digosok dengan sikat gigi bulu halus, digosok secara searah
(jangan bolak-balik). Penggosokkan dilakukan di dalam air pada nampan
sehingga sisa-sisa daging daun dapat hilang sepenuhnya.
8) Tulang daun yang telah jadi ditiriskan dan dikeringkan.

5. Pelatihan Kerambu
6. Festival Anak Pintar

Вам также может понравиться