Вы находитесь на странице: 1из 13

HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA SERTA WARGA NEGARA

Makalah ini diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :
1. Jamalus Syamsi (NIM 180210204224)
2. Dyah Wijianing Tyas (NIM 180210204254)
3. Muhammad Ariq Dhaifullah (NIM 180210204280)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmad dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA SERTA WARGA NEGARA” .
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas kelompok
mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.Makalah ini telah kami
selesaikan dengan maksimal berkat kerja sama dan bantuan dari beberapa pihak dan
berbagai sumber.Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada
segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah
ini.Disamping itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini,baik dari segi tata bahasa,isi maupun susunan
kaliamat.Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati,kami menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca.Demikian yang bisa kami sampaikan
semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat
bagi pembaca dan masyarakat luas.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah yang


diperoleh adalah :

1.1.1 Apa yang dimaksud warga negara ?


1.1.2 Apa saja syarat menjadi warga negara ?
1.1.3 Bagaimana kedudukan warga negara ?
1.1.4 Apa saja permasalahan kewarganegaraan ?
1.1.5 Apa saja hak dan kewajiban negara terhadap warganya ?
1.1.6 Apa saja hak dan kewajiban warga terhadap negaranya ?
1.1.7 Apa alasan diperlukannya harmonisasi hak dan kewajiban ?
1.1.8 Bagaimana tantangan dalam mengimplementasikan kewajiban dan hak
(baik warga ataupun negara) ?

1.2 Tujuan
Berdasarkan paparan pada rumusan masalah maka tujuan yang
diperoleh adalah :
1.1.1 Untuk mengetahui apa itu warga negara
1.1.2 Untuk mengetahui syarat menjadi warga negara
1.1.3 Untuk mengetahui kedudukan warga negara
1.1.4 Untuk mengetahui permasalahan kewarganegaraan
1.1.5 Untuk mengetahui hak dan kewajiban Negara terhadap warganya
1.1.6 Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga terhadap negaranya
1.1.7 Untuk mengetahui alasan diperlukannya harmonisasi hak dan kewajiban
1.1.8 Untuk mengetahui tantangan dalam mengimplementasikan kewajiban
dan hak (baik warga ataupun negara)
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Warga Negara


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian warga negara
adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga negara dari negara itu. Dalam Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia pasal 1 angka
(1) pengertian warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundangundangan.

Secara umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara


yang mempunyai keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara
dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi
warga negara setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu
negara.

2. Syarat Menjadi Warga Negara


Persyaratan untuk memperoleh kembali status WNI yang telah hilang
sama saja dengan persyaratan bagi WNA lainnya yang akan menjadi WNI,
sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU 12/2006, yakni:

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin meskipun belum 18 tahun.


2. Pada saat mengajukan permohonan, telah tinggal di Indonesia selama
5 tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan
UUD 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana / penjara karena terbukti
melakukan tidak pidana / kejahatan yang diancam dengan hukuman
penjara 1 tahun atau lebih.
6. Dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menyebabkan
statusnya menjadi berkewarganegaraan ganda, sebab hal itu tidak diakui
dalam sistem hukum di Indonesia. Dengan kata lain, status
kewarganegaraan dari negara lain harus dilepaskan.
7. Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
8. Membayar uang / biaya pewarganegaraan ke Kas Negara. Untuk
keterangan lebih lanjut mengenai besarnya biaya ini silahkan hubungi
Kantor Imigrasi RI terdekat.

3. Kedudukan Warga Negara

Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan


hak dan kewajibannya sebagai seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan
status kewarganegaraan yang dimiliki seorang warga negara memiliki
pengaruh yang besar terkait hak dan kewajiban yang harus ditaati dan
dijalankan di segala bidang kehidupan, baik secara sosial, politik , budaya,
perekonomian maupun dari segi keamanan. Berdasarkan teori, ada beberapa
status yang dimiliki seorang warga negara diantaranya sebagai berikut:

1. Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki
hak untuk memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam
hal ini menuntuht haknya dalam hal perlindungan baik jiwa raga maupun
harta seorang warga negara.
2. Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam hak
asasi warga negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan
beragama seorang warga Negara
3. Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut
berperan serta aktif dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya
dalam pemilihan umum.
4. Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk
tunduk dan patuh terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara
negara, dan juga peraturan perundangan yang berlaku

4. Permasalahan Kewarganegaraan
Dalam UU No.12 tahun 2006 Asas Kewarganegaraan dibagi menjadi
empat antara lain
a. Asas Ius Soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan berdasarkan
tempat lahirnya tanpa memandang negara asal orang tuanya. Negara yang
menganut asas ini diantaranya Inggris, Mesir, Amerika, Brazil, Argentina,
dan lainnya.
Misalnya, Dyah dilahirkan di Negara A, maka Dyah menjadi warga
Negara A. walaupun orangtuanya berasal dari negara B.
b. Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraannya
berdasarkan darah keturunan dari orang tua, atau berdasarkan negara asal
orang tua. Negara yang menganut asas ini adalah Brunai, Malaysia,
Belanda, Cina.
Misalnya, Jamalus lahir di Negara A, tetapi orangtuanya berasal dari
negara B. Maka, Jamalus menjadi warga negara B.
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal yaitu asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
Misalnya, Ariq ingin menjadi Warga Negara Indonesia maka Ariq tidak
boleh memiliki status kewarganegaraan lain.
d. Asas Kewarganegaraan Terbatas
Asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang. Undang-undang
tersebut pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride)
ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang
diberikan kepada anak dalam undang-undang ini merupakan suatu
pengecualian. Namun, ada suatu Negara yang menentukan
kewarganegaraan hanya menggunakan asas ius soli atau ius sanguinis saja.
Maka dapat mengakibatkan dua kemungkinan yang terjadi yaitu bipatride
dan apatride.

Karena penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda, hal ini dapat


menimbulkan masalah kewarganegaraan, antara lain :
1. Apatride (Tanpa Kewarganegaraan)
Apatride artinya tanpa kewarganegaraan yang timbul jika
peraturan kewarganegaraan seseorang tidak diakui sebagai warga
negara dari negara manapun.
2. Bipatride (Berkewarganegaraan ganda)
Bipatride artinya berkewarganegaraan ganda yang terjadi
apabila menurut peraturan dari dua Negara terkait seorang
dianggap sebagai warga negara terkait seseorang dianggap sebagai
warga Negara kedeua negara itu.

5. Hak Dan Kewajiban Negara Terhadap Warganya


Dalam konteks kata, hak dan kewajiban mengandung 2 kata yaitu hak dan
kewajiban. Dari masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai arti
tersendiri. Menurut Prof. Dr. Notonegoro Hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kata yang kedua adalah
kewajiban. Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro
wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan melalui oleh pihak tertentu, tidak dapat oleh pihak lain
manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Dari pengertian yang lain kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab atau pembatasan atau beban yang timbul
karena hubungan dengan sesama atau dengan negara.

A. Hak negara terhadap warganya


1. Hak untuk ditaati hukum dan pemerintahan (pasal 27ayat (1)).
2. Hak untuk dibela (pasal 27 ayat (3)).
3. Hak untuk dipertahankan (pasal 30 ayat (1)).
4. Hak untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan alam untuk
kepentingan rakyat (pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)).

B. Kewajiban negara terhadap warganya


1. Menjamin persamaan kedudukan warga negara dihadapan
hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat (1)).
2. Menjamin kehidupan dan pekerjaan yang layak (pasal 27 ayat
(2)).
3. Menjamin kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan (pasal 28).
4. Menjamin hak hidup serta hak mempertahankan hidup (pasal
28A).
5. Menjamin hak mengembangkan diri dan pendidikan (pasal
28C ayat (1)).
6. Menjamin sistem hukum yang adil (pasal 28D ayat (1)).
7. Menjamin hak asasi warga negara (pasal 28I ayat (4)).
8. Menjamin kemerdekaan untuk memluk agam dan menjalankan
agama masing-masing (pasal 29 ayat (2)).
9. Menjamin pembiayaan pendidikan dasar (pasal 31 ayat (2)).
10. Menjamin pemberian jaminan sosial (pasal 34).

6. Hak Dan Kewajiban Warga Terhadap Negaranya

Dalam konteks kata, hak dan kewajiban mengandung 2 kata yaitu hak dan
kewajiban. Dari masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai arti
tersendiri. Menurut Prof. Dr. Notonegoro Hak adalah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh
pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Kata yang kedua adalah
kewajiban. Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr. Notonegoro
wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melalui oleh pihak tertentu, tidak dapat oleh pihak lain manapun yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban pada intinya adalah sesuatu yang harus dilakukan. Dari pengertian
yang lain kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab atau pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan
dengan sesama atau dengan negara.

A. Hak warga terhadap negaranya


1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan
hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata
hukum dan di dalam pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan
menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara
kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan
berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan
tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.

B. Kewajiban warga terhadap negaranya


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta
dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia
dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang
telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi
dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya.
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh
terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara
Indonesia.
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan
untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang
dan maju ke arah yang lebih baik.

7. Hak Dan Kewajiban Warga Terhadap Negaranya

Вам также может понравиться