Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
H DENGAN
DIAGNOSA MEDIS PERITONITIS DI RUANG
CENDANA 5 IRNA I RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA
Disusun Oleh:
Erma Fitriani 1820206015
Susilowati Sagiyo 1820206018
B. Penanggung Jawab
1. Nama (initial) : Tn. A
2. Usia : 27 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Pekerjaan : Swasta
5. Hubungan dengan Pasien : Suami
6. Alamat & No tlp : Pakis Kidul RT.01 Kecamatan Pakis, Kabupaten
Magelang
I. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri perut terutama perut bagian kiri atas, keluar nanah dari bekas
operasi, kaki bengkak.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum pasien : Ekspresi wajah tampak menahan nyeri, pasien tampak pucat.
Pakaian tampak kotor terkena cairan yang keluar dari bekas luka operasi.
Tinggi Badan: 151 cm
Berat Badan: 57 kg
IMT: 24,9
B. Tanda-tanda vital
1. Suhu :36,9oC
2. Nadi :134 x/menit
3. Pernafasan : 22 x/menit
4. Tekanan Darah : 148/98 mmHg
5. GCS : E4 V5 M6
1. Kepala
Inspeksi : kepala simetris, tidak ada luka, ekspresi wajah tampak menahan nyeri, tampak
pucat.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka.
2. Mata :
Inspeksi : Pupil simetris, konjungtiva anemis, mata simetris, tidak ada gangguan
penglihatan, visus normal.
3. Mulut
Inspeksi : Tidak adanya pendarahan di dalam mulut, pasien tidak memakai gigi palsu, bibir
tampak kering dan pucat.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang maxilla-mandibula
4. Hidung
Inspeksi : Tidak ada cairan dari hidung, hidung simetris, cuping hidung, terpasang NGT
Palpasi : Tidak ada jejas/ luka pada hidung, dan tidak adanya nyeri tekan
5. Telinga :
Inspeksi : Tidak ada cairan yang keluar dari telinga, tidak adanya luka atau jejas di telinga
belakang (tulang mastoid)
6. Leher
Inspeksi :Tidak ada jejas/luka di leher dan sektar bahu.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugular.
7. Dada
Inspeksi : Pernafasan cepat 26x/menit, reguler, tidak ada luka di dada
Palpasi : Pergerakan dada sama atau simetris, tidak ada nyeri tekan, retraksi dinding dada
Perkusi : Sonor, redup
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
- Jantung
Inspeksi : Tampak ictus cordis
Palpasi :Ictus cordis teraba pada interkostal kiri ICS V
Perkusi :Suara pekak pada atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, ventrike kiri
Auskultasi : Suara I : Lup
Suara II: Dup, Tidak ada suara tambahan
8. Abdomen
Inspeksi : terdapat luka bekas operasi sepanjang kurang lebih 25cm pada perut bagian
tengah dan mengeluarkan produk cairan pada luka bagian bawah, terdapat colostomi diperut
bagian kanan, terdapat luka terbuka dan mengeluarkan produk cairan kuning kehitaman,
Palpasi : Tugor baik, nyeri tekan pada perut bagian kiri
Perkusi : Suara thympani
Auskultasi : Peristaltik usus normal ± 6 kali/menit.
9. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak adanya luka terbuka pada ektremitas atas-bawah, antara kaki yang satu
dengan tangan yang satu simetris, kaki kanan dan kiri tidak ada oedem, kulit
lembab.
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan. Kelemahan dianggota gerak kiri
Kekuatan Otot
4 4
4 4
10. Syaraf Kranial
a) Test nervus I (Olfactory)
Pasien bisa membedakan bau.
b) Test nervus II (Optikus)
Lapang pandang pasien normal, mata pasien mengikuti benda yang di bawa pemeriksa.
c) Test nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlear, dan Abducens)
Test N III : saat di beri reflex cahaya pupil berkontraksi
Test N IV :pergerakan mata normal
Test N VI : pergerakan mata normal
d) Test nervus V (Trigeminus) :
Reflex kornea langsung, karena gerakan mengedip lateral.
e) Test nervus VII (Facialis):
Pasien bisa membedakan sensasi rasa dan mengekspresikan wajah sesuai rasa.
f) Test nervus VIII ( Acustikus):
Tidak dilakukan pengkajian karena pasien bedres total
g) Test nervus IX (Glossopharingeal) dan nervus X (Vagus) :
Pasien masih puasa hari ke 4 post operasi
h) Test nervus XI (Accessoris) :
Pasien dapat menggerakkan kepala.
i) Test nervus XII (Hypoglosus) :
posisi lidah simetris. Pasien bisa mengeluarkan lidah.
C. Istirahat tidur
Pasien selama dirumah tidur malam pukul 23.00 – 05.00 WIB, sedangkan pasien selama
dirumah sakit pasien tidur tidak teratur terkadang bangun karena nyeri setiap jam 00.00
sampai 02.00 skala nyeri 5 (1-10).
D. Olahraga
Pasien selama di rumah tidak pernah melakukan olahraga dan selama dirumah sakit juga
tidak pernah olahraga karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan
olahraga.
F. Personal hygiene
Pasien dirumah mandi 2x sehari sikat gigi 2x sehari, Pasien di rumah sakit saat
pengkajian hanya dilap dengan air hangat 4 hari yang lalu dan di keramas 3 hari yang lalu
dengan bantuan keluarga karena terpasang infus dua jalur pada tangan kanan dan kiri.
G. Aktivitas/mobilitas fisik
Aktivitas sehari-hari di rumah normal tidak di bantu oleh keluarga,
Aktivitas di rumah sakit pasien dibantu keluarga karena kondisi pasien yang lemas dan
saat miring kanan dan miring kiri pasien juga dibantu keluarga.
H. Rekreasi
Pasien kadang-kadang rekreasi dengan keluarga tetapi tidak teratur.
Saat di Rumah sakit pasien mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
I. Status mental
Komunikasi dengan keluarga maupun tenaga kesehatan lainnya baik.GCS : E4 V5 M6 (
CM )
Natrium 138
Kalium 2.64
Klorida 92
12/05/2019 Imonologi
Procalsitoni 0.42
n
Protein total
Albumin 2.56
Natrium 137
Kalium 3.07
Klorida 89
VIII. TERAPI SAAT INI
DO:
- Pasien tampak menahan
nyeri
- Skala nyeri 5
- Nadi meningkat
134x/menit
- Tensi meningkat 148/98
MmHg
- Respirasi meningkat
26x/menit
- Tampak pasien berkeringat
banyak menahan nyeri
Do:
- Tampak semua aktivitas
pasien dibantu oleh
keluarga
- Tampak pasien hanya bisa
di tempat tidur
- Tampak fisik lemah
- Terpasang selang kateter
- Terpasang infus di tangan
kanan dan kiri
DO:
- Nadi :134 x/menit
- Pernafasan : 26 x/menit
- Tekanan Darah: 148/98
mmHg
- Tampak fisik lemah, pucat.
- Selaput mukosa bibir
kering dan pucat.
- Terdapat produk caian
cairan kuning kehitaman
30 cc
- terdapat luka terbuka dan
mengeluarkan produk
cairan kuning kehitaman.
- Pengeluaran urin cc
- Pasien tampak sering
berkeringat.
- BC:
DS: Risiko infeksi - Risiko infeksi
- Pasien mengatakan adanya
keluar cairan pada luka
bagian bawah.
DO:
- Terdapat luka post operasi
kurang lebih 25cm.
- Terdapat colostomy bag di
perut
- Terdapat produk caian
cairan kuning kehitaman
3o cc
- terdapat luka terbuka dan
mengeluarkan produk
cairan kuning kehitaman.
Priortas diagnosa keperawatan :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Risiko ketidakseimbangan volume cairan
3. Resiko infeksi
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan otot tidak memadai
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri pasien Manajemen nyeri (1400),
agen cedera fisik ditandai berkurang dengan kriteria hasil: pemberian analgesik (2210)
dengan: Tingkat nyeri (2102), kontrol nyeri (1605) 1. Kaji tanda-tanda vital
1. Mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyebab nyeri, mampu 2. Tentukan lokasi, karakteristik,
- Pasien mengatakan
merasa nyeri pada daarah menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri) dari kualitas dan keparahan nyeri
perut bagian tengah skala 3 ke 5 sebelum mengobati pasien
bekas jahitan post 2. Melaporkan bahwa nyeri bisa terkontrol dengan menggunakan 3. Jelaskan metode pereda nyeri
operasi 4 hari yang lalu manajemen nyeri dari skala 3 ke 5 yang ada seperti relaksasi nafas
dan perut bagian kiri. 3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda dalam dan pemberian posisi
- Pasien mengatakan nyeri nyeri) dari skala 3 ke 5 nyaman.
lebih terasa saat
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri terkontrol dari skala 4 ke 5 4. Lakukan perubahan posisi sesuai
bergerak.
- Pasien mengatakan 5. Skala nyeri 0-2 dari skala 3 ke 5 dengan keinginan pasien
nyeri seperti ditusuk- 6. Tanda vital dalam rentang normal dari skala 4 ke 5 5. Ajarkan tehnik relaksasi nafas
tusuk dengan skala dalam
numerik saat pengkajian 6. Cek instruksi pengobatan
5 (Sedang), meliputi obat, dosis, dan
- Pasien mengatakan nyeri frekuensi obat analgesik yang
dirasakan terus-menerus
diresepkan.
DO:
Risiko ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam cairan dan Manajemen cairan
volume cairan dengan faktor elektrolit pasien dalam keadaan seimbang dengan kriteria hasil: 1. Pertahankan catatan intake dan
risiko: Keseimbangan Cairan output yang adekuat
DS: 1. Tekanan darah dari skala 4 ke 5 2. Monitoring vital sign dan status
2. Denyut nadi skala 3 ke 5 dehidrasi
- Pasien mengatakan 3. Kelembapan membrane mukosa skala 4 ke 5 3. Monitor nilai laboratoium
masih puasa hari ke lima. 4. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam skala 3 ke 4 seperti HB, Na, albumin,
- Pasien mengatakan 5. Tugor kulit skala 4 ke 5 4. Atur kemungkinan tranfusi
merasa lemas. 6. Hematokrit skala 4 ke 5 darah
7. Berat jenis urin skala 3 ke 4 5. Kolaborasi pemberian cairan
8. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi skala 3 ke 4 intravena sesuai terapi
DO:
- Nadi :134
x/menit
- Pernafasan : 26
x/menit
- Tekanan Darah: 148/98
mmHg
- Tampak fisik lemah,
pucat.
- Selaput mukosa bibir
kering dan pucat.
- Terdapat produk caian
cairan kuning kehitaman
30 cc
- terdapat luka terbuka dan
mengeluarkan produk
cairan kuning kehitaman.
- Pengeluaran urin cc
- Pasien tampak sering
berkeringat.
- BC:
Risiko infeksi dengan faktor Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, diharapkan Kontrol infeksi
risiko: pasien menunjukkan kontrol infeksi: proses infeksi dengan kriteria - kaji tanda dan gejala infeksi
DS: hasil: - bersihkan dengan baik
Kontrol Risiko lingkungan setelah digunakan
- Pasien mengatakan
1. Mengenali faktor risiko 3 ke 5 untuk pasien
adanya keluar cairan
2. Monitor faktor risiko di lingkungan 3 ke 5 - anjurkan keluarga menjaga
pada luka bagian bawah.
3. Monitor faktor risiko individu 3 ke 4 kebersihan lingkungan
DO:
4. Tidak terdapatnya tanda dan gejala infeksi skala 4 ke 5 - kolaborasi pemberikan terapi
- Terdapat luka post 5. Mampu mempertahankan lingkungan bersih skala 4 ke 5 farmokologi ceftazidime 1gr dan
operasi kurang lebih ciprofloxacin 400 mg.
25cm.
- lakukan pemantauan terkait
- Terdapat colostomy bag
di perut tindakan dengan aseptik
- Terdapat produk caian (Perawatan luka).
cairan kuning kehitaman - cuci tangan sebelum dan
3o cc sesudah tindakan.
- terdapat luka terbuka dan
mengeluarkan produk
cairan kuning kehitaman.
Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan Manajemen energi
berhubungan dengan kekuatan mobilitas fisik pasien dapat meningkat dengan kriteria hasil :
- Moniring kelelahan fisik dan
otot tidak memadai: Pergerakan
emosional
Ds: 1. Kekuatan otot skala 3 ke 4
- Monitor terhadap tingkat
2. Kinerja pengaturan tubuh skala 3 ke 4
- Pasien mengatakan 3. Koordinasi skala 3 ke 4 kemampuan aktivitas, hindari
masih puasa hari ke lima. 4. Bergerak dengan mudah miring kanan miring kiri skala 3 ke 4 aktivitas berlebihan
- Pasien mengatakan - Sediakan lingkungan yang
merasa lemas. nyaman
- Pasien mengatakan - Fasilitasi duduk di tempat tidur
selama sakit aktivitas posisi semi fowler
dibantu oleh keluarga. - Anjurkan tirah baring pada
Do: pasien dan bantu segala aktivitas
sehari-hari periode istirahat dan
- Tampak semua aktivitas aktivitas
pasien dibantu oleh
- Anjurkan melakukan aktivitas
keluarga
- Tampak pasien hanya secara bertahap
bisa di tempat tidur - Ajarkan strategi koping untuk
- Tampak fisik lemah mengurangi kelelahan
- Terpasang selang kateter
- Terpasang infus di
tangan kanan dan kiri.
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan Bantuan perawatan diri:
berhubungan dengan kelemahan pasien dapat meningkatkan perawatan diri sehari-hari dengan kriteria Mandi/Kebersihan (1802)
ditandai dengan: hasil : 1. Siapkan lingkungan yang
Ds : terapeutik dengan memastikan
- Pasien mengatakan privasi pasien
selama di rumah sakit Parawatan diri : aktivitas sehari-hari (1402) 2. Lakukan monitor integritas kulit
pasien diwaslap oleh pasein.
perawat 4 hari yang lalu 1. Berpakaian skala 3 ke 4
dan di keramas 3 hari 2. Kebersihan skala 3 ke 5 3. Lakukan perawatan diri (Waslap)
yang lalu. 3. Memposisikan skala 3 ke 5
- Pasien mengatakan 4. Jaga kebersihan diri.
merasa lemas.
Do : 5. Berikan motivasi keluarga untuk
selalu menjaga kebersihan diri
- Kulit tampak kotor. pasien.
- Pasien tampak sering
berkeringat.
- Tampak semua aktivitas
pasien dibantu oleh
keluarga.
Implementasi dan Evaluasi
Hari 1
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI SO
07.20 1. Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan Jam : 12.00 WIB
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien. S:
13/05/2019 - Pasien mengatakan masih merasa nyeri pada daerah luka
08.00
2. Melakukan kolaborasi pemberian terapi operasi.
analgesic (Paracetamol 1 gr) - Pasien mengatakan paham tentang relaksasi nafas dalam.
O:
- kulit tampak bersih.
- Kebersihan diri baik (bersih)
- Pasien tampak bersih
A:
- Masalah deficit perawatan diri: Mandi teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
O:
- Pasien tampak melakukan relaksasi nafas dalam.
- Vital sign:
TD :
N :
S :
RR :
A:
- Masalah Nyeri akut belum teratasi
P:
- Lanjut intervensi
- Kaji tanda-tanda vital
- Tentukan kualitas dan keparahan nyeri
- pertahankan tehnik relaksasi nafas dalam
- lanjutkan kolaborasi pemberitan terapi famakologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko ketidakseimbangan volume cairan
TGL JAM EVALUASI SOAP
19.20 S:
- Pasien mengatakan kadang lemas
14/05/2019
O:
- Pasien terpasang terapi cairan Nacl 0,9 % dan RL 20 Tpm
- HB:
- Natrium:
- Albumin:
- Vital sign:
TD :
N :
S :
RR :
A:
- Masalah risiko ketidakseimbangan volume cairan belum teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
- Pertahankan intake dan output yang adekuat
- Monitoring vital sign dan status dehidrasi
- Lanjut Monitor nilai laboratoium seperti HB, Na, albumin,
- Lanjut kolaborasi pemberian tranfusi darah
- Lanjut kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai terapi
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko infeksi
TGL JAM EVALUASI SOAP
20.00 S:
- Keluarga mengatakan selalu menjaga kebersihan tempat tidur pasien
13/05/2019 O:
- Leukosit : 12.84
- Telah diberikan ciprofloxacim 400 mg
- Telah dilakukan perawatan luka dan mengganti kolostomi bag.
A:
- Masalah risiko infeksi belum teratasi
P:
- Lanjutkan observasi tanda dan gejala infeksi
- Pertahankan kebersihan lingkungan pasien
- Lanjutkan kolaborasi pemberikan terapi farmokologi ceftazidime 1gr dan ciprofloxacin 400 mg.
- lakukan pemantauan terkait tindakan dengan aseptik (Perawatan luka).
- Pertahankan mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kekuatan otot tidak memadai.
TGL JAM EVALUASI SOAP
19.45 S:
15/05/2019 - Pasien mengatakan dapat miring kanan dan kiri secara mandiri
- Pasien mengatakan sedang berlatih untuk duduk
- Pasien mengatakan memahami tentang aktivitas secara bertahap
- Pasien mengatakan memahami tentang cara mengurangi kelelahan dengan istirahat yang cukup
O:
- Tampak aktivitas (perpindahan posisi miring kanan dan kiri) secara mandiri
- Pasien tampak berlatih untuk duduk
A:
- Masalah hambata mobilitas fisik teratasi.
P:
- Intervensi dihentikan
Implementasi dan Evaluasi
Hari 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI SO
07.00 5. Menentukan kualitas dan keparahan nyeri Jam : 13.00 WIB
sebelum mengobati pasien. S:
15/05/2019 - Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dengan skala 4
08.00
6. Melakukan kolaborasi pemberian terapi (sedang)
analgesic (Ketorolac 30 mg) - Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul seperti
ditusuk-tusuk
09.20 7. Menganjurkan menggunakan pereda nyeri - Pasien mengatakan selalu melakukan relaksasi nafas
seperti relaksasi nafas dalam dan pemberian dalam saat nyeri.
posisi
O:
11.00 8. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital - Pasien tampak melakukan relaksasi nafas dalam.
- Telah diberikan ketorolac 30 mg
- Vital sign:
TD :
N :
S :
RR :
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko ketidakseimbangan volume cairan
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI SO
10.00 1. Mempertahankan catatan intake dan output Jam : 14.00 WIB
yang adekuat S:
15/05/2019 - Pasien mengatakan kadang merasa lemas
10.10
2. Monitoring vital sign dan status dehidrasi
O:
10.20 3. Monitoring nilai laboratoium seperti hb, Na, - Pasien terpasang terapi cairan Nacl 0,9 % dan RL 20 Tpm
albumin. - HB:
- Natrium:
10.35 4. Melakukan kolaborasi pemberian cairan - Albumin:
- Vital sign:
intravena sesuai terapi TD :
N :
S :
RR :
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko infeksi
TGL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI SO
07.40 - Melakukan pemeriksaan tanda dan gejala Jam : 20.55 WIB
infeksi S:
15/05/2019 - Keluarga mengatakan selalu menjaga kebersihan tempat
08.00 - Kolaborasi pemberian terapi farmakologi
tidur pasien
ciprofloxacim 400 mg
O:
08.25 - Leukosit : 12.84
- melakukan pemantauan terkait tindakan
- Terdapat cairan berwarna kuning bercampur darah pada
dengan aseptik (Perawatan luka).
kolostomi bag.
08.50 - Jumlah cairan 300 cc
- Melakukan cuci tangan sebelum dan
- Telah diberikan ciprofloxacim 400 mg
sesudah tindakan.
- Telah dilakukan perawatan luka dan mengganti dua
kolostomi bag.
EVALUSASI HASIL hari 3
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Nyeri Akut berhubungan dengan agen cedera fisik
TGL JAM EVALUASI SOAP
20.22 S:
15/05/2019 - Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang dengan skala 4 (sedang)
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul seperti ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan selalu melakukan relaksasi nafas dalam saat nyeri.
O:
- Pasien tampak melakukan relaksasi nafas dalam.
- Telah diberikan ketorolac 30 mg
- Vital sign:
TD :
N :
S :
RR :
A:
- Masalah Nyeri akut belum teratasi
P:
- Lanjut intervensi
- Kaji tanda-tanda vital
- Tentukan kualitas dan keparahan nyeri
- pertahankan tehnik relaksasi nafas dalam
- lanjutkan kolaborasi pemberitan terapi famakologi
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko ketidakseimbangan volume cairan
TGL JAM EVALUASI SOAP
20.25 S:
- Pasien mengatakan kadang merasa lemas
15/05/2019
O:
- Pasien terpasang terapi cairan Nacl 0,9 % dan RL 20 Tpm
- HB:
- Natrium:
- Albumin:
- Vital sign:
TD :
N :
S :
RR :
A:
- Masalah risiko ketidakseimbangan volume cairan belum teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
- Pertahankan intake dan output yang adekuat
- Monitoring vital sign dan status dehidrasi
- Lanjut Monitor nilai laboratoium seperti HB, Na, albumin,
- Lanjut kolaborasi pemberian tranfusi darah
- Lanjut kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai terapi
DIAGNOSA KEPERAWATAN : Risiko infeksi
TGL JAM EVALUASI SOAP
21.00 S:
- Keluarga mengatakan selalu rutin menjaga kebersihan tempat tidur pasien
15/05/2019 O:
- Leukosit : 12.84
- Masih terdapat cairan berwarna kuning bercampur darah pada kolostomi bag.
- Jumlah cairan 300 cc
- Telah diberikan ciprofloxacim 400 mg
- Telah dilakukan perawatan luka dan mengganti dua kolostomi bag.
A:
- Masalah risiko infeksi belum teratasi
P:
- Lanjutkan observasi tanda dan gejala infeksi
- Pertahankan kebersihan lingkungan pasien
- Lanjutkan kolaborasi pemberikan terapi farmokologi ceftazidime 1gr dan ciprofloxacin 400 mg.
- lakukan pemantauan terkait tindakan dengan aseptik (Perawatan luka).
- Pertahankan mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
Discharge palnning
1. Konsultasikan tentang tindakan (kemoterapi, radiasi)
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk perbaikan albumin
3. Konsultasikan perawatan yang harus dilakukan selama dirumah serta hal-hal yang harus dihindari dan lakukan gaya hidup sehat.
Morse Fall Scale (MFS)/SKALA JATUH DARI MORSE
Nama : Ny. H
Umur : 19 Tahun
Tanggal : 07 – 5 - 2000
No Pengkajian Skala Skor Nilai Keterangan
1. Riwayat jatuh : apakah pasien pernah jatuh dalam 3 Tidak 0 0
bulan terakhir?
Ya 25
2. Diagnosa sekunder: apakah pasien memiliki lebih Tidak 0 0
dari satu penyakit?
Ya 25
3. Alat Bantu jalan Bed rest/dibantu perawat 0 0
Kruk/tongkat/walker 15
Berpegangan pada benda-benda di 30
sekitar (kursi, lemari, meja)
4. Penggunaan Obat IV atau Heparin Tidak 0
Ya 25 25
5. Cara Berjalan atau Berpindah Normal, bedrest, immobilisasi 0 0
Lemah 15
Terganggu 30
6. Status mental Orientasi sesuai kemampuan diri 0 0
Lupa keterbatasan diri 15
Jumlah 25
Catatan:
Tingkat risiko ditentukan dengan cara:
Skor 0 – 24 tidak berisiko
25 – 50 risiko rendah
≥ 51 risiko tinggi (memakai gelang orange)