Вы находитесь на странице: 1из 24

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

MODUL II BUBUT

Disusun Oleh :
Nama : Sukron Ma’mun
NRP : 0121703005
Program Studi : Teknik Mesin Otomotif
Kelompok :5
Tanggal Praktikum : 25 Januari 2019
Nama Asisten : Januar Kurniawan (112140025)

Anggota Kelompok :
Tegar Firmansyah ( 0121703011 )

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN D3 OTOMOTIF
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA
SERPONG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :

Nama : Sukron Ma’mun


NRP : 0121703005

Mahasiswa Jurusan Program Studi D3 Teknik Mesin Otomotif Institut Teknologi


Indonesia telah menyelesaikan Laporan Praktikum Proses Produksi Modul II Bubut.

Angka : ……………………
Nilai :A B C D

Demikian lembar pengesahan ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Serpong, 25 Januari 2019

Koordinator Praktikum Dosen Pembimbing

( Lutfi Agustian) ( Ir J. Victor Tuapetel ST, MT,P.hD )


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik. Adapun laporan ini merupakan hasil Praktikum Proses Produksi. Penulis
menyadari bahwa laporan ini belum sempurna baik dari segi materi maupun
penyajiannya untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam
penyempurnaan laporan ini penulis berharap laporan ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.

Serpong, 25 Januari 2019

Penulis

( Sukron Ma’mun )
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring kemajuan dunia industri yang pesat, maka setiap industri – industri yang
ada terutama di bidang manufakur pasti ingin menjadikan usahanya maju dengan pesat,
berdaya saing dunia. Untuk memenuhi kebutuhannya pasti di cari tenaga kerja yang
berkualitas, handal, mandiri dan berdisiplin tinggi. Kemampuan setiap mahasiswa
dalam melakukan kerja praktek di lapangan dengan bersungguh - sungguh dan disiplin
yang tinggi, akan menjadi salah satu prioritas utama untuk mengisi peluang kerja yang
ada. Praktikum ini bertujuan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam mengikuti mata
kuliah Praktikum Proses Produksi, disini diajarkan caranya menjalankan mesin - mesin,
memakai alat – peralatan kerja bangku dan alat bantu lainnya, sehingga di harapkan
semua praktikan mengetahui dan memahaminya. Untuk menghasilkan produk bermutu
tinggi dan sesuai dengan ketentuan dalam pengerjaan mesin, maka sangat di perlukan
tenaga kerja yang sangat baik dan profesional. Mesin - mesin yang ada seperti mesin
bubut, mesin frais, mesin skrap, mesin lasdan proses kerjabang ku, memang di desain
untuk melakukan salah satu jenis pekerjaan sesuai dengan fungsi dan kapasitasnya.
Materi yang di berikan dan harus diselesaikan adalah cara teknik pembuatan alat,
pembubutan, meratakan, pemberian lubang dan pengelasan pada benda kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan diadakan praktikum ini adalah:
1. Untuk memenuhi standar kelulusan mahasiswa yang telah ditetapkan.
2. Untuk dapat mengenal dan mempergunakan semua mesin termasuk mesin
bubut, mesin frais, mesinskrap, mesinlas, serta peralatan yang ada di
laboratorium, sehingga siap bekerja di bengkel yang sesungguhnya dalam
dunia kerja apabila sudah lulus dari bangku akademisi.
3. Untuk dapat mengetahui dan membuat sebuah benda kerja.
4. Dapat mempelajari dan mengetahui bagaimana cara pemecahan masalahnya
bila menemui suatu kendala.
5. Dapat bekerja sama dengan baik dan professional dalam menyelesaikan
suatu tugas di lapangan.
6. Dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan yang di tugaskan, dengan mematuhi K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).

1.3 Metoda Penulisan


Metoda penulisan yang diterapkan dalan penulisan laporan praktikum kali ini
menyajikan sebagai berikut, diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, maksud dan tujuan praktikum,
prosedur percobaan dan sistematika penulisan.
BAB II KERJA DASAR
Menjelaskan tentang materi atau pengertian berdasarkan judul
dari praktikum ini yaitu Modul Kerja Bangku.
BAB III KERJA MESIN BUBUT
Proses kerja dari Berisi tentang gambar beserta keterangannya
berdasarkan judul dari praktikum ini.

BAB IV KERJA MESIN MILLING

Proses kerja dari Kerja Mesin Milling Berisi tentang gambar


beserta keterangannya berdasarkan judul dari praktikum ini.

BAB V KERJA MESIN FRAIS

Proses kerja dari Mesin Frais Berisi tentang gambar beserta


keterangannya berdasarkan judul dari praktikum ini.

BAB VI KERJA MESIN LAS

Proses kerjadari Mesin Las Berisi tentang gambar beserta


keterangannya berdasarkan judul dari praktikum ini.

BAB VII FAKTOR KESELAMATAN

Faktor keselamatan tentang bagaimana praktikan agar tetap


mengetahui proses dan mengetahui tata cara agar saat praktikum dapat
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

BAB VIII KESIMPULAN


Berisi kesimpulan – kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang
Sudah dilakukan serta mengacu pada tujuan percobaan dari praktikum
ini.

BAB IX PENUTUP

Penutup berisi tentang kesimpulan maupun saran semua factor


atau fakta yang sudah di paparkan.

DAFTAR PUSTAKA

Suatu susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah atau laporan


yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas
penerbit dan tahun terbit.
BAB 2
KERJA DASAR

2.1 Maksud dan Tujuan


Tujuan percobaan antara lain sebagai berikut:
1. Praktikan dapat mengerti tahapan - tahapan cara membuat benda bubut.
2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti mengerjakan benda kerja
menggunakan alat - alat perkakas.
3. Mahasiswa mampu membuat benda uji bubut.
4. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat ukur dengan baik.
5. Mampu mempelajari cara menggunakan mesin bubut dengan baik.

2.2 Teori Dasar


2.2.1 Pengertian
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk
silindris yang mana prinsip kerjanya gerak makan dilakukan oleh pahat dan gerak
potong dilakukan benda kerja, pahat bergerak translasi, benda kerja bergerak dengan
berputar. Meskipun mesin ini terutama disesuaikan untuk pekerjaan silindris, tetapi
dapat juga digunakan untuk pembubutan permukaan rata, berikut adalah gambar mesin
bubut yang ada pada model sekarang.

Gambar 2.2.1.1 Mesin bubut


Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala tetap sampai ke senter
kepala lepas. Ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan
tergantung pula pada tinggi atau jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin (bed)
yakni sebagai setengah diameter benda kerja yang dapat dikerjakan. Dalam hal ini
prinsip mesin bubut ada dua macam, yaitu:

1. Main Drive
Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang
ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Di dalam gear box terdapat roda
gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindle, sehingga
menghasilkan putaran pada chuck.

2. Feed Drive
Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.

Gambar 2.1.1.2 Gerakan kerja bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada
proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa


Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan


translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar
dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir
metrik ke ulir inci.

2.2.2 Prinsip Kerja Mesin Bubut


Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan
(feeding).

Gambar 2.2.2.1 gerak makan


2.2.3 Bagian - bagian Mesin Bubut
Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:
1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew
8. dan lain-lain.
Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari
mesin bubut:

Gambar 2.2.3.1 Gambar mesin bubut dan bagian bagiannya

Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:


1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan
dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke
pembawa (carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir
saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai.
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya
dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme
apron dalam arah melintang atau memanjang.
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya
kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi
dengan dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle
yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk
menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang
mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.

2.2.4 Dimensi dan Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda
kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran
400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm.
Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja.
Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua
pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku.
Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut
tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin
bubut manual / mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis / mesin bubut cnc.
Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual
dilakukan oleh manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin
bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah
proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara
otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya
dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin
secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis
ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe Machine (
mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik), seperti pada gambar berikut:
Gambar 2.2.4.1 a. Mesin bubut manual, b mesin bubut CNC

Gerakan-gerakan dalam membubut


1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakan
pahat dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya sejajar
dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya tegak
lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan gerakan melintan
atau pemotongan permukaan.

Cara menggunakan mesin bubut


1. Mepersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci chuck, dll,
2. Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari benda yang
mudah terbakar,
3. Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung senter.
4. Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam/chuck.
5. Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.

Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut


1. Pelat cekam (pencekam)
2. Pelat pembawa
3. Senter
4. Collet
5. Penyangga
6. Pahat bubut
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut
1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan
untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.

Parameter pemotongan pada mesin bubut


1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi
benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang
sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran
benda kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat
potong menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu benda kerja.

Jenis Pahat Mesin Bubut


Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita
untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut
menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat
yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke
kiri.
Gambar 2.2.4.2 jenis – jenis pahat bubut

Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:


1. Pahat sisi kanan (AR AL)
2. Pahat pinggul / champer kanan (BR BL)
3. Pahat sisi / permukaan kanan (FR FL)
4. Pahat sisi / permukaan kanan (lebih besar) (GR GL)
5. Pahat ulir segitiga kanan (ER EL)
6. Pahat alur (CT CTL)
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri) (D)
8. Pahat ulir segitiga kiri (E)
9. Pahat sisi kiri (TSA)
10. Pahat pinggul kiri (TSC)
11. Pahat alur lebar (C)

2.3 Bahan, Mesin, dan Alat Perkakas


No Bahan Alat/Mesin Perkakas
1 Benda kerja St37, ø 32 x 209 - Mesin bubut - Mistar baja
2 Benda kerja St37, ø 20 x 160 Type L-5A - Mistar sorong
- Mesin bubut - Kikir halus
Type CZ 300 - Mal radius
- Kepala tetap - Chuck 4 dan chuck 3 kaki
- Kepala lepas - Pahat bubut:
- Support  Pahat rata
- Alat mesin  Alur
- Kacamata  Radius
pelindung  Potong
Gambar 3.1 Mesin bubut Type L-5A

Gambar 3.2 Mesin bubut Type CZ 300

Gambar 3.3 Kepala tetap


Gambar 3.4 Kepala lepas

Gambar 3.5 Kacamata pelindung

Gambar 3.6 Mistar baja


Gambar 3.7 Mistar baja

Gambar 3.8 Kikir halus

Gambar 3.9 Mal radius


Gambar 3.10 Chuck 4 kaki

Gambar 3.11Chuck 3 kaki

Gambar 3.12 Pahat rata


Gambar 3.12 Pahat alur

Gambar 3.13 Pahat radius

Gambar 3.14 Pahat potong


2.4 Langkah Kerja
Adapun prosedur pelaksanaan percobaan adalah sebagai berikut:
1. Siapkan benda kerja sesuai ukuran yang tertera.
2. Pasang benda kerja pada chuck mesin bubut.
3. Sesuaikan pisau yang digunakan ketika proses pembubutan.
4. Sesuaikan kecepatan putaran mesin bubut ketika proses sedang berjalan.
5. Bubutlah sesuai ukuran sedikit demi sedikit agar tidak melebihi batas
ukurannya.
6. Jika sudah sesuai ukuran, lepas benda kerja dari chuck mesin bubut.
7. Ulangi kembali setiap benda uji yang lainnya pada proses di atas.

2.5 Keselamatan Kerja


5.1 Tata Tertib Bengkel Mesin Bubut
1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin.
2. Upayakan tempat kerja tetap bersih dengan penerangan yang memadai.
3. Semua peralatan harus di grounded.
4. Gunakan selalu kaca mata pelindung setiap saat bekerja dengan mesin.
5. Hindari pengoperasian mesin pada lingkungan yang berbahaya, seperti
lingkungan yang banyak mengandung bahan mudah terbakar.
6. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan
mesin dengan sumber listrik.
7. Pertahankan kebersihan tempat kerja, bebas dari kekacauan (clutter),
minyak dan sebagainya.
8. Tetapkan batas aman untuk pengunjung.
9. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati, akan
lebih baik jika hubungan dengan sumber listrik diputus.
10. Gunakan selalu alat dan perlengkapan yang ditentukan.
11. Gunakan selalu alat yang benar.

5.2 Larangan Pada Bengkel Mesin Bubut


1. Jangan menyentuh/memegang chuck pada saat mesin bubut beroperasi.
2. Jangan bersenda gurau pada saat mengoperasikan mesin bubut.
3. Jangan melakukan pemeriksaan mesin sebelum memutuskan arus listrik.
4. Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik.
5. Selalu gunakan kaca mata pelindung.
6. Jangan menghentikan spindel dengan tangan.
7. Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck.
8. Jangan memakai cincin atau jam karena sangat berbahayakan anda.

5.3 Perlengkapan yang Harus Digunakan


1. Baju kerja
Pilihlah baju kerja yang tidak ada bagian-bagian yang terjurai supaya tidak
terlilit putaran sumbu utama.

Gambar 5.3.1 Baju Kerja

2. Sepatu
Pilihlah sepatu yang bahan alasnya tidak mudah licin, bisa dipilih dari bahan
kulit atau karet. Juga, dipilih model yang tidak berlubang-lubang besar pada
penutup bagian atas untuk menghindari masuknya tatal/beram panas
mengenai kaki.
Gambar 5.3.2 Sepatu

3. Pelindung kepala (helm atau topi)


Gunakanlah pelindung kepala supaya kepala tetap saat bekerja, dan dapat
mencegah terjadinya rambut terbelit.

Gambar 5.3.3 Helm

4. Kacamata
Untuk melindungi mata dari percikan tatal/beram benda kerja.

Gambar 5.3.4 Kacamata pelindung


5. Masker pelindung
Masker pelindung digunakan apabila benda kerja yang dikerjakan
menimbulkan serbuk/debu.

Gambar 5.3.5 Masker pelindung

6. Alat pembersih lantai


Sapu, kain pel, dan lain-lain alat pembersih lantai digunakan untuk
membersihkan lantai dari tatal, di sekitar mesin yang diperkirakan membuat
operator / juru teknik dapat terpeleset.

Gambar 5.3.6 Alat pembersih lantai

7. Lampu penerangan
Lampu penerangan dibuat memadai untuk bekerja saat siang, malam
ataupun saat mendung, Siang hari dapat menggunakan seoptimal mungkin
terang alami.
Gambar 5.3.7 Lampu penerangan

8. Alat pemadam kebakaran


Biasanya, untuk bengkel mesin perkakas disediakan alat pemadam yang
dapat dibawa langsung dengan tangan.

Gambar 5.3.8 Alat pemadam kebakaran

Вам также может понравиться