Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anissa Ardanti W., Dwi Novitasari, Fikri Mudzakir M., Iltizam M.*)
Abstrak
Nata adalah produk pangan berupa lapisan selulosa sebagai hasil fermentasi bakteri pembentuk nata, yaitu
Acetobacter xylinum. Tujuan dari percobaan ini adalah mengkaji proses pembuatan nata dari sari buah jambu
biji dan air kelapa dengan cara fermentasi, dan mengkaji hasil yang diperoleh dengan berbagai bahan dasar.
Faktor yang mempengaruhi fermentasi nata antara lain pH, suhu, kebutuhan oksigen, penutup pembuatan, lama
fermentasi, sanitas, dan sumber cahaya. Langkah kerja fermentasi nata antara lain, persiapan bahan, sterilisasi
alat, mendidihkan sari buah, pembuatan media dari sari jambu dan air kelapa, penambahan bakteri, fermentasi,
panen, menimbang berat nata, menghitung kadar glukosa, ρ, dan pH masing-masing variabel. Pada hasil
praktikum, hasil yang paling optimum adalah variabel 4 dengan komposisi air kelapa 10%w, gula, dan 1%w
urea. Diperoleh massa pada saat panen sebesar 22,6 g.
Abstract
[Effect of raw material and nutrition to fermentation process of nata] Nata is a food product in the form of
cellulose layer as a result of fermentation of nata-forming bacteria, namely Acetobacter xylinum. The purpose of
this experiment is to study the process of making nata from extract of guava and extract of coconut water by
fermentation, and to study the results obtained with various basic materials. Factors affecting nata fermentation
are pH, temperature, oxygen demand, cover, fermentation length, sanity, and light source. The steps of nata
fermentation are preparation of materials, sterilization of tools, boiling of juice, making of medium from coconut
juice and coconut water, adding bacteria, fermentation, harvesting, weighing nata, calculating glucose, ρ, and
pH of each variable. In the experimental results, the most optimum result was variable 4 with coconut water
composition of 10% w, sugar, and 1% w urea. Acquired by mass at harvest of 22.6 g.
dalam perkembangannya berbagai media dapat Secara teoritis kadar glukosa akhir seharusnya
digunakan dengan syarat cukup sumber karbon dan lebih kecil (berkurang) dari kadar glukosa awal. Hal ini
nitrogen serta persyaratan tumbuh yang lain seperti disebabkan karena adanya proses pengambilan glukosa
pH dan suhu. Starter nata adalah Acetobacter dari sari jambu dan air kelapa oleh sel-sel Acetobacter
xylinum. Penggunaan starter merupakan syarat xylinum yang kemudian digabung dengan asam lemak
yang sangat penting, yang bertujuan untuk membentuk precursor pada membran sel. Precursor ini
memperbanyak jumlah bakteri Acetobacter selanjutnya dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan
xylinum yang menghasilkan enzim pembentuk bersama enzim mempolimerisasi glukosa menjadi
nata. Fase pertumbuhan bakteri Acetobacter selulosa. Sesuai dengan fungsi Acetobacter xylinum
Xylinum antara lain fase adaptasi, fase yaitu mengoksidasi glukosa menjadi selulosa, maka
pertumbuhan awal, fase eksponensial, fase seiring dengan terbentuknya selulosa yang membentuk
pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan matrik (nata), maka glukosa yang ditemukan akan
diperlambat, fase stasioner, fase menjelang semakin sedikit disebabkan karena nata sudah mulai
kematian, dan fase kematian. terbentuk. (Lordbroken , 2013)
%S Awal %S akhir
Adams, MR, and Moss, M.O., 1995. Food Palungkun, Rony. 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa.
Microbiology. The Royal Society of Chemistry, Penebar Swadaya. Jakarta
New York. Patria, Anshar. 2008. Pengaruh Penambahan Gula Dan
Ahmad, Anastasia Zuhri Wafa, dkk. 2014. "Nata De Amonium Sulfat Terhadap Kualitas Nata De
Vable Minuman Kaya Serat, Banyak Manfaat, Soya. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian,
dan Harga Bersahabat” Skripsi. Teknik Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Darussalam, Banda Aceh
Perkapalan Negeri Surabaya Pelczar, M. J., Chan, E. C. S., 1988. Dasar-Dasar
Broken, Lord. 2010. “Komposisi Dan Proses Pembuatan Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Indonesia
Biskuit”. Tanggal akses 20 September 2017 Press.
Dreecold and Cumn. Industrial Mikrobiology 2nd ed Purwanto, Agus. 2012. Produksi Nata Menggunakan
Mc. Graw Hill book Inc, New York. Limbah Beberapa Jenis Kulit Pisang. Madiun:
Eva, Rhizky. 2010. “Peluang Bisnis Melalui Nata de Universitas Katolik Widya Mandala.
Cassava”. Penelitian. Politeknik Negeri Medan Putriana, Indah dkk. 2013. Mutu Fisik, Kadar Serat dan
Gsianturi. 2003. Arti Strategis Neraca Bahan Pangan Sifat Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan
Regional. Lama Fermentasi. Program Studi S-1 Teknologi
http://www.suarapembaruan.com/News/2003/07/ Pangan Universitas Muhammadiyah Semarang
08/index.html. [21 April 2007] Rahayu, Tutiek. 2012. Sifat Mekanik Selulosa Bakteri
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Dari Air Kelapa Dengan Penambahan Kitosan.
Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas
Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol Negeri Yogyakarta
XVIII, No. 2. Saragih. 2004. Membuat Nata de Coco. Jakarta : Puspa
Holmstad, R., Antoine, C., Silvy, J., Costa, A.P., dan Swara.
Antoine, J. 2012. Modelling The Paper Sheet Susanti, L. 2006. “Perbedaan Penggunaan Jenis Kulit
Structure According To The Equivalent Pore Pisang Terhadap Kualitas Nata” Skripsi.
Concept. Norwegian Pulp and Paper Research Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Institute, PFI, Norway. Syukroni, Iqbal dkk. 2013. “Karakteristik Nata De
Kusnadi, 2003. Kultur Campuran dan Faktor Seaweed (Eucheuma Cottonii) Dengan Perbedaan
Lingkungan Mikroorganisme yang Berperan Konsentrasi Rumput Laut Gula Aren” Skripsi.
dalam Fermentasi “Tea-Cider”. Departemen Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
Biologi – FMIPA Institut Teknologi Bandung. Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
Lapuz, M. M., Gollardo E.G., & Palo M.A. 1967. The Swissa, M., Aloni, Y., Weinhouse, H. &Benziman, M.
Organism and CultureRequirements, 1980. Intermediary step in Acetobacterxylinum
Characteristics and Identity. The Philippine J. Cellulose Synthesis” Studies whit whole Cells
Science.98:191 – 109. and Cell Free Preparation of the Wild Type and
Lee, K. N., D. Kritchevsky, and M. W. Pariza. 1994. A Celluloses Mutant. J.Bacteriol. 143: 1142 –
Conjugated linoleic acid and atherosclerosis in 1150.
rabbits. Atherosclerosis, 108 (1):19–25. Thimann, K. V., 1963. The Life of Bacteria, Mac Millan
Luwiyanti, H. 2001. Pengaruh Penggunaan Sumber Co., New York.
Nitrogen pada MediumFiltrat Kulit Buah Pisang
Kepok Terhadap Berat, Tebal, dan Sifat
Organoleptik Nata. (Skripsi) Semarang :
Program S1 Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Semarang.
Melliawati, Ruth. 2008. Kajian Bahan Pembawa untuk
Meningkatkan Kualitas Inokulum Pasta Nata de
Coco. Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong-
Bogor 16911
Mayukazumi, Mayuza. 2012. Peranan Acetobacter
xylinum dalam Pembuatan Nata de coco
Nurwantoro, dan Djarijah,S.A.,(1977) ”Mikrobiologi
Pangan Hewani - Nabati” Kanisius. Yogyakarta
13,29-30,63-66.
Pambayun, R, 2002, Teknologi Pengolahan Nata De
Coco, Yogyakarta, Kanisius.