Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam hal ini dikhususkan membahas bandar udara. Di era globalisasi dan mobilitas
tinggi seperti sekarang sarana transportasi tentunya menjadi kebutuhan pokok. Bandar
udara di sini selain memenuhi kebutuhan transportasi juga bisa mempengaruhi kondisi
ekonomi, serta mendukung pertumbuhan budaya dan politik.
Sebagai contoh disini saya mengambil Bandar Udara Internasional Ahmad Yani
Semarang dengan contoh data dari www.repository.unika.ac.id dan Bandar Udara
Syamsudin Noor Banjarmasin dari www.media.neliti.com
Tujuan dibuatnya paper ini yaitu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah metode
konstruksi, serta di sisi lain memberikan informasi tentang berbagai metode konstruksi
khususnya pembangunan bandar udara kepada pembaca, serta metode mana yang
dipilih.
Secara umum bandar udara terdiri dari apron, taxiway, dan runway
Runway adalah area yang dipergunakan untuk take-off dan landing pesawat terbang
yang sedang beroperasi. Jumlahnya tergantung dari volume lalu lintas yang dilayani oleh
lapangan terbang yang bersangkutan dan orientasinya tergantung oleh luas lahan yang
tersedia untuk pengembangan lapangan terbang dan arah angin dominan yang bertiup.
Taxiway yaitu jalur yang menghubungkan antara Runway dan Apron dengan fungsi
utama sebagai jalan keluar masuk pesawat dari Runway ke bangunan terminal dan
sebaliknya.
Apron adalah sarana parkir / menyimpan pesawat yang posisinya terletak diantara
bangunan terminal dan Taxiway.
PEMBAHASAN
Peralatan, alat berat, dan bahan adalah aspek penting dalam kelangsungan pekerjaan
konstruksi. Ketiga aspek penting ini sangat berkesinambungan dalam membangun
jalannya suatu proyek baik dari segi mutu, waktu, maupun biaya.
Ditinjau dari fungsi dan kegunaannya alat berat harus mempunyai operator yang
menjalankannya. Penggunaan peralatan dan alat berat harus diatur sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan rencana kegiatan harian / mingguan yang dibuat oleh pihak
pelaksana agar tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan.
1. Peralatan
2. Alat Berat
Metode pelaksanaan adalah tahapan yang dilakukan dalam suatu proyek dan urutan
kegiatan pembangunan untuk merealisasikan perencanaan yang sudah di buat sesuai
dengan standart yang sudah di sepakati. Perlunya metode pelaksanaan agar setiap
pekerjaan dapat berjalan dengan efektif. Hal ini perlu didukung dengan adanya
koordinasi yang baik agar pekerjaan bisa berjalan dengan lancar karena dalam
pelaksanaan sebuah proyek mungkin terjadi perubahan-perubahan yang tidak sesuai
dengan perencanaan awal. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), gambar kerja, kondisi lapangan, iklim /cuaca dan
faktorfaktor lainya yang dapat mempengaruhi jalannya pelaksanaan konstruksi.
Pada sub-bab ini akan di bahas mengenai pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur
bawah dan struktur atas yang diamati di lapangan. Dalam proyek Bandar Udara
Internasional Ahmad Yani Semarang ini memiliki standart internasional sendiri yang
berkaitan dengan metode pelaksanaan, yaitu Proposal Metodologi Pelaksanaan Kerja
dan Tahapnya. Metode pelaksanaan tersebut akan diterapkan pada pengerjaan di
lapangan agar dapat dikerjakan sesuai rencana yang telah dibuat dan disepakati.
1. Persiapan
Pada proses persiapan mencakup pengukuran lahan, pembuatan gambar
kerja, perijinan proyek, dan pembersihan lahan.
2. Pekerjaan Galian Awal
Dilakukan pekerjaan galian dengan kedalaman 80 cm menggunakan
excavator dengan tujuan membuang tanah rawa. Pekerjaan dilakukan
secara bertahap menyesuaikan kapasitas dari peralatan dan tenaga kerja.
Spun Pile adalah tipe tiang pancang yang digunakan untuk pekerjaan
pemancangan pada lokasi paved shoulder dan exit taxiway timur dan barat. Pihak
pelaksana menggunakan Spun Pile karena sifat tanah pada lokasi merupakan tanah
lunak atau tanah rawa dan memanfaatkan daya himpit tanah (daya cengkram tanah)
untuk menghimpit tiang pancang. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan Spun Pile
dilakukan pada pukul 22.00 s/d 04.00 dengan 5 jam efektif, hal ini sudah menjadi
prosedur dari pihak Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
dengan pihak Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, karena jam operasional
bandara closing gate pada pukul 20.00 atau jam delapan malam.
Tiang pancang atau spun pile yang digunakan pada proyek ini berdiameter 400
mm dengan panjang 13 m untuk bagian pertama dan 12 m untuk bagian kedua. Sebelum
pekerjaan pemancangan spun pile dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan
pembongkaran pave shoulder pada tepi runway. Fungsi dari paved shoulder adalah
suatu konstruksi untuk menghimpit runway agar daya dukung runway cukup untuk
menahan impact atau hantaman dari landing dan take-off pesawat sehingga tidak
mengalami pergeseran yang cukup signifikan berakibat buruk pada penerbangan.
1. Persiapan Alat Berat Alat berat yang diperlukan dalam pekerjaan pembongkaran
paved shoulder antara lain : excavator breaker, excavator, dan dump truck.
2. Penghancuran lapisan paved shoulder menggunakan excavator breaker.
3. Pemindahan limbah pembongkaran paved shoulder dengan dump truck.
2.2.3 Pemasangan Cerucuk dan Sesek Bambu
Pemasangan cerucuk dan sesek bambu merupakan salah satu tahap dari
pembuatan saluran baru pada Proyek Pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani
Semarang setelah galian tanah. Cerucuk bambu atau pancang bambu yang digunakan
yang memiliki diameter ± 10 cm dan panjang 2 m, sedangkan untuk ukuran sesek bambu
adalah 1.5 m x 1.5 m.
1. Peletakan cerucuk bambu dengan panjang 2 m pada titik yang sudah ditentukan
oleh teknisi lapangan menggunakan alat total station.
2. Setelah cerucuk diletakkan pada titik yang ditentukan, cerucuk bambu ditekan
ke dalam tanah menggunakan backhoe.
3. Setelah seluruh cerucuk bambu masuk ke dalam tanah, permukaan tanah yang
sudah ada cerucuk bambunya dilapisi dengan sesek bambu.
2.3 Metode Perkerasan Lapangan Terbang
• Modulus
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
Dalam kasus ini, yaitu Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dengan
mempertimbangkan banyak aspek seperti : lokasi, biaya pembuatan, ketelitian, hitungan
dan pembebanan, disimpulkan bahwa metode yang dipilih untuk perkerasan adalah
metode FAA.
3.2 Saran
Metode -metode yang sudah dijelaskan seperti CBR, FAA, dan LCN adalah metode
perkerasan yang banyak digunakan di berbagai negara. Namun jika ingin diaplikasikan di
Indonesia sebaiknya dilakukan penyesuaian dan pengecekan lebih lanjut untuk kondisi
alam di sini.