Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. Alasan Masuk RS
Tn.J mengatakan masuk RS karena saat dirumah merasa nyeri dada sejak jam 02.00 WIB dan
meminum obat ISDN Sublingual. Setelah meminum obat Tn.J merasa mulai membaik,
kemudian pada jam 04.00 WIB Tn.J merasakan nyeri dada timbul lagi, sesak nafas dan pingsan.
Kemudian dibawa keluarganya ke IGD RSUD Wonosari
C. Keluhan utama
Tn.j mengatakan nyeri di dada
D. Primary Survey
1. Air Way
Jalan napas bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada suara napas tambahan
2. Breathing
Pernapasan spontan, pengembangan dada simetris kanan, dan kiri, pola napas regular,
frekuensi napas 26x/menit, tidak ada penggunaan otot bantu napas, tidak ada retraksi dada
Penggunaan ventilator: TIDAK (coret yang tida perlu)
Mode :..................
PEEP/CPAP:...........Tidal Volume:.............cc
FiO2:..................% I:E Ratio...................SaO2 99%
RR 15x/menit
Terapi Oksigen : nasal kanul 3 lpm
3. Circulation
Nadi teraba kuat, frekuensi 70x/menit, CRT <2dtk, tidak ada perdarahan, Suhu 37oc, TD
134/71 mmHg
4. Disability
Keadaan Umum: Pasien tampat lemas, kesadaran composmentis, GCS, E:4 V:5 M:6, pupil
ishokor, ukuran 3 mm
5. Exposure/Environtment
Tidak ada fraktur, tidak ada deformitas.
E. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Tn.J mengatakan masuk RS karena saat dirumah merasa nyeri dada sejak jam 02.00 WIB
dan meminum obat ISDN Sublingual. Setelah meminum obat Tn.J merasa mulai membaik,
kemudian pada jam 04.00 WIB Tn.J merasakan nyeri dada timbul lagi, sesak nafas dan
pingsan. Kemudian dibawa keluarganya ke IGD RSUD Wonosari dan dilakukan pengkajian
didapatkan hasil TTV: TD 190/103 mmHg, N: 93x/mnt, S: 36,7, RR: 26x/mnt. Tn.J
mendapatkan terapi cairan NaCl 500cc secara IV,Heparin sodium dan amlodipine. Saat
dilakukakan pemeriksaan EKG didapatkan hasil gambaran EKG N-STEMI, kemudian Tn.J
dipindahkan ke ICU pukul 07.00 WIB untuk memantau nyeri dada secara intensive.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Istri Tn.J mengatakan suaminya sudah 3x masuk ICU dengan keluhan yang sama sejak 9
bulan terakhir dan bolak-balik IGD sudah 18 kali. Istri Tn. J mengatakan suaminya
mempunyai riwayat hipertensi, jantung, gagal jantung dan DM
F. Genogram
Secondary Survey
1. Kepala :
a. Kulit : Tampak berminyak, tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak ada benjolan, dan
tidak ada ketombe
b. Rambut: berwarna hitam, tampak beruban, tipis, kusut, tidak berbau
c. Muka: Tidak ada lesi, tidak ada hematoma, tidak ada benjolan, tidak ada pergerakan
abnormal pada wajah, terkadang menunjukkan ekspresi wajah nyeri, dan meringis.
d. Mata:
1) Konjungtiva : pink pucat
2) Sclera : sclera berwarna putih bersih, tidak icterik
3) Bentuk Pupil : Bulat, simetris kiri dan kanan
4) Ukuran Pupil : 3mm
5) Reflek Pupil : mengecil saat dirangsang cahaya, membesar ketika cahaya dijauhkan
dari mata
6) Palpebra : Tidak tampak edema, tidak ada hematoma
7) Lensa : Jernih berwarna hitam kecoklatan
8) Visus : Tidak terkaji.
2. Hidung: Tidak ada lesi, tidak ada hematoma, bersih, tidak ada secret, tidak ada epitaksis,
tidak ada berjolan, tidak ada nyeri tekan, terpasang nasal kanul dengan oksigen 3 lpm.
3. Mulut : Bersih, tidak ada lesi, tidak hematoman, tidak ada benjolan, tidak ada sariawan,
ovula tidak bengkak, gusi tidak berdarah.
4. Gigi : Berwarna kuning, terdapat caries.
5. Bibir : Mukosa bibir lembab, tidak ada lesi, tidak tampak sianosis, tidak ada palatoskisis,
tampak bibir bawah pecah-pecah.
6. Telinga : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada pengeluaran cairan, masih dapat mendengar dengan
baik, terlihat ada serumen ditelinga kanan.
7. Leher : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada lesi.
8. Tenggorokan: Tidak ada nyeri saat menelan.
9. Dada : Tidak ada lesi, tidak ada jejas, tampak simetris, terpasang elektroda.
a. Pulmo
Inspeksi : Tampak pengembangan dada simetris
Palpasi : Taktil fremitus semetris kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
benjolan abnormal.
Perkusi : Suara sonor.
Auskultasi: terdengar suara nafas ronkhi basah.
b. Cor
Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
Pupil mengecil ketika terkena rangsangan cahaya, dan ishokor, kelopak mata dapat
bergerak ke atas dan ke bawah
d. Nervus IV (Trocklearis)
Bola mata dapat bergerak sesuai perintah
e. Nervus V (Trigeminus)
Tn.J dapat merasakan dan membedakan sensasi tajam, tumpul, halus, dan kasar. Tn.J
dapat berusaha membuka mulut saat diberikan tekanan. Refleks kornea baik, mata dapat
berkedip secara spontan ketika dirangsang dengan gerakan ingin menyentuh
f. Nervus VI (Abdusen)
Bola mata Tn.J dapat bergerak ke bawah dan ke atas, ke kiri dan kanan
g. Nervus VII (Facialis)
Tidak ada pergerakan abnormal di wajah, dan wajah dapat digerakan sesuai dengan
perintah
h. Nervus VIII (Acusticus)
Tn.J dapat mendengar dan menyebutkan kembali apa yang didengar.
i. Nervus IX (Glosopharingeus)
Suara terdengar dengan jelas, dan dapat di mengerti. Pengecapan tidak di kaji
j. Nervus X (Vagus)
Refleks menelan baik, tidak ada nyeri saat menelan
k. Nervus XI (Assesorius)
Tn.J dapat memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan Tn.J dapat mengangkat bahu.
l. Nervus XII (Hypoglosus
Tn.J dapat menjulurkan lidahnya
G. Basic Promoting physiology of Health
1. Aktivitas dan latihan
a. Sebelum Sakit
DS: Tn.J mengatakan sebelum sakit ia melakukan aktivitas dengan berjualan di toko
miliknya sendiri setelah satu tahun pensiun dari tugasnya. Tn.J mengatakan ia tidak
pernah melakukan olah raga.
b. Selama Sakit
DS : Tn. J mengatakan selama di rawat ia hanya berbaring di tempat tidur, dan ia
tidak berani untuk bergerak karena nyeri yang dirasakan meningkat.
Tn. J juga mengatakan selama dirumah sakit belum mandi dan merasa badanya
lengket
DO : Tn.J berbaring di tempat tidur, tampak kucel, badan teraba lengket, agak bau
badan, tampak lehernya terlihat kotor
Depan Belakang
Input Output
Makan - Urin 400
Minum - Feses -
Air 350 IWL 175
metabolisme
Infus* 300 Drainage*
Nutrisi NGT* - Perdarahan*
Obat* 23 Muntah* -
Lainnya Lainnya -
Total 673 Total 575
*kalau ada
Balance cairan = Input – Output
= 673-575
= + 98
6. Oksigenasi
a. Sebelum Sakit
DS : Tn.J mengatakan sebelum sakit ia tidak ada mengalami masalah pada
pernapasannya, ia tidak mempunyai riwayat asma, ia juga tidak mengalami sesak napas,
atau batuk,
b. Selama Sakit
DS : Tn.J mengatakan selama sakit sempat mengalami sesak nafas
DO : RR, 26x/menit, Pengembangan dadar simetris kanan dan kiri, pola napas
regular, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, taktil fremitus
simetris kanan dan kiri, pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
7. Eliminasi Fekal/Bowel
a. Sebelum Sakit
DS : Tn.J mengatakan sebelum sakit ia BAB rutin 1 kali sehari. Tn.J mengatakan ia
sering menaham BABnya, BABnya tidak ada darah, dan terkadang keras.
b. Selama Sakit
DS : Tn.J mengatakan selama di rawat di rumah sakit belum BAB.
DO : Tidak ada distensi abdomen, perkusi timpani
8. Eliminasi urin
a. Sebelum Sakit
DS : Tn.J mengatakan sebelum sakit ia tidak mengalami masalah pada BAKnya. Ia
BAK seperti biasa, ia tidak nyeri saat BAK, tidak anyang-anyangan, tidak keluar darah
di air kencingnya, kencingnya berwarna kuning.
b. Selama Sakit
DS : Tn.J mengatakan selama sakit ia mengunakan pispot saat BAK.
DO : Tidak terkaji pasien sedang tidak BAK
9. Sensori, persepsi dan kognitif
a. Sebelum Sakit
DS : Tn.J mengatakan sebelum sakit ia tidak mengalami masalah pada
pengindraannya, ia juga tidak sering lupa, dan tidak mengalami kebingungan.
b. Selama Sakit
DS : Tn.J mengatakan selama sakit ia tidak mengalami masalah pada
pengindraannya, dan tidak hilang ingatan, ataupun mengalami kebingungan.
DO : Tn.J dapat mengingat tanggal lahir, dan riwayat sakit hipertensinya, DM dan
jantungnya, Tn.J dapat menjawab benar pengurangan dari 100 sampai 50.
H. Psiko sosio budaya Dan Spiritual
1. Psikologis
a. Perasaan klien setelah mengalami masalah ini adalah
Tn.J mengatakan ia merasa sedih, ia juga merasa lelah karena harus dirawat, berbaring
dan minum obat, serta merasa nyeri.
b. Cara mengatasi perasaan tersebut
Tn.J mengatakan ia hanya diam dan menerima serta berdoa agar diberikan kesembuhan.
c. Rencana klien setelah masalah terselesaikan adalah
Tn.J mengatakan jika masalahnya terselesaikan ia akan menjaga kesehatan, serta pola
makan, dan akan rutin kontrol untuk sakitnya, serta ia akan meningkatkan ibadahnya.
d. Jika rencana klien tidak dapat diselesaikan maka :
Tn.J mengatakan jika rencananya tidak dapat terselesaikan ia akan semangat, berdoa dan
tetap berusahan untuk kesembuhannya
e. Pengetahuan klien tentang masalahah/penyakit yang ada :
Tn.J mengatakan ia tidak mengetahui secara detail penyakit jantung, serta sakit gula
yang dialami.
2. Sosial :
a. Aktivitas atau peran di masyarakat adalah :
Tn.J mengatakan ia hanya sebagai anggota masyarakat, dan selama sakit ia jarang
mengikuti kegiatan di lingkungannya namun waktu sebelum sakit sering sekali
mengikuti kegiatan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya
b. Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah :
Tn.J mengatakan tidak suka pemuda-pemuda yang mabuk
c. Cara mengatasinya:
Tn.J mengatakan kadang saya” tegur
d. Pandangan klien tentang aktifitas sosial dilingkungannya :
Tn.J mengatakan aktifitas sosial di lingkungannya bagus, dan terkadang ia juga ikut
dalam aktifitas sosial tersebut.
3. Budaya :
a. Budaya yang diikuti klien adalah:
Tn.J mengatakan ia mengikuti budaya batak pada umumnya namun selama tinggal
Wonosari mengikuti budaya Jawa pada umumnya
b. Kebudayaan yang dianut merugikan kesehatannya:
Tn.J mengatakan ia merasa dari kebudayaan yang dianut tidak ada yang merugikan
kesehatan.
4. Spiritual :
a. Aktivitas ibadah sehari-hari
Tn.J mengatakan aktifitas ibadahnya sehari-hari adalah misa di gereja
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan
Tn.J mengatakan terkadang ia mengikuti kegiatan keagamaan seperti pergi ke gereja
pada hari Minggu
c. Keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang dialami :
Tn.J mengatakan ia menganggap ini merupakan sebuah musibah, dan cobaan yang harus
dilalui dalam hidupnya.
I. Pemeriksaan Penunjang
(Hasil pemeriksaan laboratorium,radiology, EKG,EEG dll)
Jenis Pemeriksaan : Pemeriksaan Laboratorium
Hari/Tanggal : 20-05-2019
Terapi Medis :
Jenis Nama Obat Dosis Ru Fungsi
Terapi te
Cairan IV NacL 20ml/jam IV Untuk menggantikan cairan
elektrolit yang hilang dari dalam
tubuh
Obat Omeprazole 40 mg IV Menurukan kadar asam yang
parenteral diproduksi di dalam lambung
Heparin sodium 700 IU IV Anti koagulan (pengencer darah)
dengan fungsi untuk mencegah
pembentukan gumpalan darah.
Obat Candesartan 8 mg/24 Ora Untuk menurunkan tekanan
peroral jam l darah tinggi. Dan melindungi
ginjal dari kerusakan karena
DM, dan mengobati gagal
jantung.
ANALISA DATA
Ruang Rawat : ICU RSUD Wonosari Alamat : Tompak 001/006, Wiladeg, Karangmojo
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
18-04-2019 Kenyamanan dan nyeri Agen cedera biologis Nyeri Akut
Selama Sakit
12:20
Data Subyektif
Provocatif: Tn.J mengatakan nyeri di
rasakan bertambah ketika bergerak
Paliatif: Tn.J mengatakan nyeri
dirasakan berkurang ketika diam, atau
tidak menggerakan badannya.
Quality: Tn.J mengatakan nyeri
dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan
terasa perih.
Region: Tn.J mengatakan nyeri
dirasakan berada di sekitar dada.
Depan Belakang
DO:
- Tn.J terlihat dspnea RR:26x/mnt
- Terdengar bunyi gallop
- Kulit Tn.J terlihat lembab
- Terdengar bunyi nafas tambahan
ronkhi basah
- Gambaran EKG : T inverted,
NST Elevasi
- Oedem pulmo
- TTV
- Irama jantung
letih
DO:
ST Elevasi
nyeri
70x/mnt
aktivitas
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri aku berhubungan dengan agen cedera fisik di tandai dengan keluhan tentang karakteristik
nyeri dengan menggunakan standar instrument nyeri, dan ekpresi wajah nyeri.
2. Penurunan Curah Jantung b.d perubahan irama jantung
3. Intoleransi aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutahan oksigen
4.
wsa STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
RENCANA TINDAKAN
CATATAN PERKEMBANGAN
Dx /TTD
1 20 – 05 - NIC : Manajemen Nyeri (1400) S : Tn. J mengatakan masih
merasa nyeri pada dadanya
10.00 1. Melakukan pengkajian nyeri
2019
secara komprehensif O:
1. Tn. J tampak
a. Provocatif: Tn.J
meringis.
mengatakan nyeri di 2. Skala nyeri 6
(sedang)
rasakan bertambah ketika
3. Tn. J tampak
bergerak mendengarkan music
untuk mengurangi
b. Paliatif: Tn.J mengatakan
nyeri yang dirasakan
nyeri dirasakan berkurang
A : Tujuan Belum Tercapai
ketika diam, atau tidak
- Tn. J masih
menggerakan badannya. merasakan nyeri
c. Quality: Tn.J mengatakan
P : Lanjutkan Intervensi
nyeri dirasakan seperti
1. Kaji nyeri pasien
2. Kolaborasi
tertusuk-tusuk dan terasa
pemberian analgesic
perih. kalau perlu
d. Region: Tn.J mengatakan
nyeri dirasakan berada di
sekitar dada.
e. Severity:Tn.J mengatakan
nyeri dirasakan di skala 6
(Sedang)
f. Time: Tn.J mengatakan
nyeri di rasakan terus
menerus, dan menghilang
ketika diam tidak banyak
gerak. Tn.J mengatakan
DO:
Tn.J tampak meringis, Tn.J
melaporkan nyeri yang
dirasakan, Nadi 70x/mnt,
RR, 26x/mnt.
/TTD
3 20-05- NIC:Perawatan Jantung : S : Tn. J mengatakan jarang
2019 berolahraga
Rehabilitatif
11.00 1. Memonitor toleransi pasien O:
a. Tn. J terbaring d
terhadap aktivitas
tempat tidur
DS : Tn. J mengatakan nyeri b. Tn. J da kelurga
tampak kooperatif
dan sesak saat kelelahan
c. Tekanan Darah
DO : Tn. J tampak terbaring
130/73 mmHg
di tempat tidur
d. Nadi 70 x / menit
a. Tekanan Darah 130/73
e. Resporasi 20 x /
mmHg
menit
b. Nadi 70 x / menit
f. SpO2 98%
c. Resporasi 20 x / menit
d. SpO2 98%
A : Tujuan Belum tercapai
P : Lanjutkan Intervensi
2. mengintsruksikan pada
11.15 a. Monitor toleransi
pasien dan keluarga pasien terhadap
aktivitas
mengenai modifikasi factor
resiko jantung
(menghentikan kebiasaan
merokok, diet dan olahraga)
DS : Tn. J mengatakan tidak
merokok, dan tidak pernah
olahraga)
DO: Tn. J dan keluarga
Nampak kooperatif
3. Menginstruksikan pasien
11.40
mengenai perawatan diri
pada saat mengalami nyeri
dada
DS : Tn. J mengatakan saaat
merasa nyeri dada, ia minum
obat atau pergi ke fasilitas
kesehatan terdekat
DO: -
DO:
Tn.J tampak sedikit
meringis, Tn.J melaporkan
nyeri yang dirasakan, Nadi
74x/mnt, RR, 20x/mnt
NIC:Perawatan Jantung
(4040)
2
1. Memonitor hasil gambaran
21-05- 09:03
EKG
2019 DS : -
DO : Gambaran EKG ±
S:-
inverted, ST Elevasi
O:
a. Gambaran EKG
2. Memonitor tanda vital pasien inverted, ST Elevasi
b. Tekanan Darah
DS : -
09:10
137/86 mmHg
DO :
c. Nadi 74 x / menit
a. Tekanan Darah 137/86
d. Respirasi 20 x / menit
mmHg
e. SpO2 98%
b. Nadi 74 x / menit
f. Tidak ada edema
c. Respirasi 20 x / menit
g. CRT <2 detik
d. SpO2 98%
22-05- 10.00
S : Tn. J mengatakan
NIC : Manajemen Nyeri (1400) nyerinya sudah hilang
2019
1. Melakukan pengkajian nyeri
O:
secara komprehensif a. Skal nyeri 2
( sedang )
a. Provocatif: Tn.J
b. Nadi 80 x / menit
mengatakan nyeri di c. Respirasi 20 x/menit
d. Tn. J tidak tampak
rasakan sudah tidak
meringis
dirasakan lagi
A : Tujuan Tercapai
b. Paliatif: Tn.J
mengatakan nyeri dirasakan P : Hentikan Intervensi
berkurang ketika diam, atau
tidak menggerakan
badannya.
c. Quality: Tn.J
mengatakan nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk dan
terasa perih.
d. Region: Tn.J
mengatakan nyeri dirasakan
berada di sekitar dada.
e. Severity:Tn.J
mengatakan nyeri dirasakan
di skala 2 (ringan)
f. Time: Tn.J mengatakan
nyeri di rasakan terus
menerus, dan menghilang
DO:
Tn.J tampak sedikit
meringis, Tn.J melaporkan
nyeri yang dirasakan, Nadi
80x/mnt, RR, 20x/mnt
2 22-05-
2019 08.30
S:-
NIC:Perawatan Jantung
(4040) O:
a. Gambaran EKG
1. Memonitor hasil gambaran inverted, ST Elevasi
b. Tekanan Darah
EKG
127/80 mmHg
10.00 DS : -
c. Nadi 80 x / menit
DO : Gambaran EKG ±
d. Respirasi 20 x / menit
inverted, ST Elevasi
e. SpO2 98%
f. Tidak ada edema
2. Memonitor tanda vital pasien
g. CRT <2 detik
DS : -
DO :
A : Tujuan Tercapai
e. Tekanan Darah 127/80
mmHg
P : Hentikan Intervensi
f. Nadi 80 x / menit
13.00
g. Respirasi 20 x / menit
h. SpO2 98%
2019
A : Tujuan tercapai
P : Hentikan Intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
2019 pukul 21.10 WIB (Post Operasi) nilai Hemoglobin 10.5, yang berarti
pengikatan oksigen pada tubuh pasien tidak optimal. Sehingga pasien
mengeluhkan sesak nafas. Untuk hasil pemeriksaan penunjang radiologi,
tidak ada masalah pada paru – paru pasien, besar cor / jantung masih dalam
batas normal.
B. Diagnosa Keperawatan
C. Perencanaan
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses asuhan keperawatan. Tahap ini
adalah tahap penilaian apakah implementasi yang kita lakukan digunakan
atau tidak, bermanfaat atau tidak. Evaluasi menunjukan hasil dari
implementasi apakah berhasil atau tidak dan akan menentukan intervensi
selanjutnya. Pada hasil evaluasi sebagian besar tujuan keperawatan yang
inginkan sudah tercapai, sehingga terdapat beberapa intervensi yang
dimodifikasi dan yang dihentikan. Hasil evaluasi diagnosa nyeri akut yang
dilakukan tindakan pengurangan nyeri dengan non farmakologi dengan
teknik napas dalam serta terapi farmakologi dengan ketorolac 30mg/IV/8
Program Pendidikan Profesi Ners FIKES3Universitas Respati Yogyakarta
(Unriyo)
Buku Panduan Umum
Praktik Klinik Gawat Darurat
jam, dari skala nyeri 6 (berat) berkurang menjadi skala 3 (nyeri ringan).
Hal ini sesuai dengan penelitian Yuniarti, Darwin, Nurul (2018), yang
menyebutkan bahwa relaksasi napas dalam efektif untuk menurunkan skala
nyeri pasien post operasi dikarenakan, saat melakukan relaksasi napas
dalam responden penelitian mendapatkan rasa nyaman dan tenang sehingga
responden merasakan nyeri yang diterima berkurang. Hal ini juga didukung
oleh hasil penelitian Yusrizal, Zarni, dan Elza (2012), menyebutkan bahwa
penggunaan teknik napas dalam terbukti untuk menurunkan skala nyeri dari
nyeri sedang ke nyeri ringan, dan hilangnya respon nyeri seperti mengaduh,
gelisah, menangis, dan fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri.