Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Seseorang?
– Posted on October 27, 2012Posted in: Kesehatan
Buang air kecil adalah salah satu cara tubuh untuk membuang racun-racun yang tidak diperlukan
dalam badan. Cukup banyak orang yang bertanya-tanya, berapakah frekuensi kencing normal per
hari? Banyak yang takut bahwa jika terlalu sering berkemih merupakan gejala awal dari suatu
penyakit, seperti infeksi saluran kencing, pembesaran kelenjar prostat, atau bahkan diabetes.
Umumnya orang dalam kondisi sehat buang air kecil sekitar 3-4 jam sekali, dan bisa menahan
keinginan kencing pada saat tidur malam selama 8 jam. Lantas apakah kalau kurang atau lebih
dari itu berarti merupakan suatu pertanda adanya penyakit?
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kebiasaan kencing seseorang antara lain; jumlah cairan
yang dikonsumsi, tipe cairan yang dikonsumsi (minuman yang mengandung kafein
seperti alkohol, kopi, dan teh, bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil), suhu udara, obat-
obatan yang mengandung diuretics, umur, aktivitas, dan ukuran kandung kemih seseorang.
Untuk menentukan apakah frekuensi kencing normal atau tidak, daripada menghitung seberapa
sering kita berkemih, lebih baik kita melihat warna urine. Jika warnanya kuning keruh (mirip
teh) atau gelap, berarti ada kekurangan cairan, dan sebaiknya menambah minum 1-2 gelas per
hari. Sebaliknya, jika urine kita jernih, dan kita merasa terlalu sering kencing, kita bisa
mengurangi minum sebanyak 1-2 gelas per harinya. Intinya, berapa kali pun kita kencing,
asalkan warnanya jernih dan kita merasa nyaman, maka kemungkinan besar tidak ada yang salah
dengan kebiasaan berkemih kita.
Perbedaan ukuran kandung kemih inilah yang menjadi alasan mengapa ada orang yang bisa
menahan kencing selama 8 jam atau lebih, sedangkan yang lain harus berkemih setiap 1-2 jam
sekali.
Kita bisa mengukur ukuran kandung kemih dengan cara mengukur jumlah air kencing yang kita
keluarkan ketika benar-benar merasa ingin berkemih.
Ukuran kandung kemih sendiri tidak bisa diubah (kecuali lewat operasi), karena merupakan
faktor genetis, namun bisa sedikit dilatih kekuatannya. Usahakan untuk tidak langsung ke kamar
kecil setiap anda merasa kebelet, namun tahan dulu beberapa saat sampai anda merasa kandung
kemih penuh. Hal ini akan membuat kandung kemih sedikit demi sedikit lebih terbiasa. Namun
ingat, jangan menahan kencing terlalu berlebihan sampai terasa sakit, karena hal ini malah akan
menyebabkan infeksi saluran kencing maupun kencing batu! Untuk lebih lengkapnya tentang
cara bladder training ini bisa anda baca dari artikel health.com.
Ada beberapa gejala yang perlu kita perhatikan tentang frekuensi kencing, yaitu ketika kita
sedikit minum namun sering sekali kencing, atau sebaliknya ketika kita sering minum namun
warna urine tidak bisa menjadi jernih. Selain itu, hal yang perlu diwaspadai adalah jika ada
perubahan mendadak terhadap pola buang air kecil seseorang. Misalnya jika biasanya seseorang
bisa tidur 8 jam di waktu malam tanpa perlu kencing, lalu tiba-tiba belakangan ini selalu
terbangun setiap malam karena ingin berkemih. Kalau hal ini terjadi pada anda dalam jangka
waktu yang cukup lama, sebaiknya memeriksakan diri ke spesialis urologi.