Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Taksonomi merupakan salah satu cabang ilmu botani yang mempelajari pengelompokan
tumbuhan. Kata Taksonomi berasal dari Bahasa Yunani yaitu taxis yang berarti susunan dan
penataan dan nomos yang berarti hukum atau aturan. Lawrence (1969) mendefinisikannya
sebagai studi yang meliputi identifikasi, tatanama (nomenclature) dan klasifikasi dari suatu
obyek. Ilmu taksonomi modern : mencakup studi tentang hubungan kekerabatan antar
spesies (filogenetik) maupun proses-proses evolusi yang terkait (misalnya hibridisasi, variasi
dalam populasi dan asal muasal suatu jenis).
Taksonomi merupakan cabang ilmu dari biologi yang masih sangat erat dipergunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur taksonomi langsung maupun tidak, selalu ada
dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Keanekaragaman sifat dan ciri yang dimiliki suatu
makhluk hidup sesungguhnya menggambarkan keanekaragaman potensi dan manfaat yang
dapat digali. Bila data dan informasi ilmiah mengenai sumber daya hayati belum sepenuhnya
dapat diungkap maka kepunahan suatu makhluk hidup sama artinya dengan kehilangan
kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Seperangkat
gen yang ikut hilang bersama peristiwa kepunahan itu mungkin memiliki potensi dan manfaat
yang tidak akan dijumpai lagi pada makhluk hidup yang lain.
Morfologi tumbuhan merupakan salah satu cabang ilmu yang kini telah berdiri sendiri.
Menurut Tjitrosoepomo (2003:1) morfologi tumbuhan kini berkembang dengan pesat hingga
dipisahkan menjadi morfologi luar dan dalam. Morfologi luar berguna untuk mencandra atau
mendeskripsi tumbuhan secara visual. Dengan mempelajari morfologi tumbuhan, keragaman
tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat
untuk setiap kelompok yang terbentuk.
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur luar makhluk hidup. Morfologi
ini berkaitan erat dan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pengklasifikasian makhluk hidup. Oleh karena itu, ketika kita ingin mengelompokkan suatu
makhluk hidup kita terlebih dahulu harus mengetahui morfologinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ilmu taksonomi ?
2. Apa pengertian dari ilmu morfologi ?
3. Apa keterkaitan antara ilmu taksonomi dengan ilmu morfologi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ilmu taksonomi.
2. Mengetahui pengertian ilmu morfologi.
3. Mengetahui keterkaitan antara ilmu taksonomi dengan ilmu morfologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ilmu taksonomi

Taksonomi disebut juga dengan klasifikasi. Klasifikasi adalah suatu cara


pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan
suatu sistem klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki
persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan tersebut dipasang-
pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam
kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun
ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan
Swedia yang dikenal pada masa sekarang dengan Carolus Linnaeus.
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organisme baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem
klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus
ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang
dipakai untuk pendidikan resmi. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan
perbedaan ciri dan manfaat yang dimiliki makhluk hidup. Salah satu contoh klasifikasi pada
tumbuhan berdasarkan manfaatnya yaitu tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-
obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan lain-lain.
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu kelompok
besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Kelompok-
kelompok kecil ini kemudian dibagi lagi menjadi kelompok yang lebih kecil lagi sehingga
pada akhirnya terbentuk kelompok- kelompok kecil yang beranggotakan hanya satu jenis
makhluk hidup. Tingkatan-tingkatan pengelompokan ini disebut takson.

2.2 Pengertian ilmu morfologi


Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan baik
mengenal akar, daun, batang, buah, bunga, maupun bijinya. Morfologi tumbuhan tidak hanya
menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk
menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan

3
selanjutnya juga berusaha mengetahui darimana asal bentuk dan susunan tubuh tersebut. Pada
dasarnya tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan
daun (folium). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan
(derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan
bentuk, sifat dan fungsi.
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk dan
susunan tumbuh tubuh tumbuhan yang berupa kormus. Kormus merupakan tubuh tumbuhan
yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix),
batang (caulis) dan daun (folium). Kormus hanya dimiliki oleh tumbuhan paku
(Pteridophyta) dan tumbuhan biji (spermatophyte). Oleh karena itu para ahli ilmu tumbuhan
menempatkan kedua golongan tumbuhan tersebut dalam satu kelompok yang disebut
tumbuhan kormus (Cormophyta).

Dalam morfologi tumbuhan kita dapat menegetahui organ-organ yang digunakan oleh
tumbuhan baik itu berupa organum nutritivummaupun organum reproductivum yang
mempunyai bentuk dan bagian-bagian tersendiri. Seiring dengan berkembangnya biologi
molekular, data morfologi juga ikut disertakan untuk mempelajari hubungan antara kelompok
moyang tumbuhan sebagai asal usulnya dalam studi filogeni. Salah satu bentuk penggunaan
data morfologi dalam studi filogeni adalah dengan mengkombinasikannya dengan data
struktur molekul atau sekuens. Studi morfologi tumbuhan, genetika, dan biogeografi dapat
menjadi cara untuk menelusuri populasi tumbuhan moyang dan juga bagi populasi yang
sering terseleksi. Penelusuran populasi tersebut berfungsi untuk melestarikan karakteristik
morfologi tumbuhan.

3.2 Keterkaitan antara ilmu taksonomi dan ilmu morfologi


Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk fisik dan struktur
tubuh dari tumbuhan, morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti wujud atau
bentuk, dan logos yang berarti ilmu. Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi
tumbuhan secara visual, dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat
dikenali dan diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan adalah
taksonomitumbuhan.

4
Pengertian dari morfologi tumbuhan adalah “studi tentang perkembangan bentuk, dan
struktur tumbuhan, yang berimplikasi upaya untuk menginterpretasi berdasarkan kesamaan
asal dan tujuan”. Ada dua golongan tumbuhan yang menjadi bahasan morfologi tumbuhan
yaitu: Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji). Studi tentang
morfologi tumbuhan harus melihat dari tiga aspek utama yang merepresentasikan arti dan
fakta dari studi morfologi, yaitu: deskripsi secara lisan dari suatu bentuk, klasifikasi bentuk,
genesis bentuk atau morfogenesis.
Ilmu morfologi sangat penting dan berpengaruh dengan ilmu taksonomi. Hal ini
dikaenakan Fungsi dari morfologi tumbuhan adalah untuk menggambarkan bagaimana wujud
atau bentuk tumbuhan dengan deskripsi. Dimana Pendeskripsian mengenai wujud dan suatu
bentuk tubuh tumbuhan menggunakan istilah atau terminologi berupa kata-kata tertentu untuk
mengungkapkan makna yang tertentu pula. Morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan
bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga untuk menentukan fungsi dari masing-
masing bagian dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari
mana asal dan susunan tubuh yang terbentuk. Informasi morfologi dibutuhkan dalam
pemahaman siklus hidup, penyebaran geografis, ekologi, evolusi, konservasi, serta
pendefinisian spesies.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Klasifikasi atau taksonomi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan
pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem
klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki
persamaan struktur, kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupun hewan
tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya
yang memiliki persamaan dalam kategori lain.
2. Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan
baik mengenal akar, daun, batang, buah, bunga, maupun bijinya.
3. Morfologi tumbuhan berguna untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual,
dengan begitu keragaman tumbuhan yang sangat besar dapat dikenali dan
diklasifikasikan serta diberi nama yang tepat untuk setiap kelompok yang
terbentuk, ilmu yang mempelajari klasifikasi serta pemberian nama tumbuhan
adalah taksonomi tumbuhan.
3.2 Saran
Saran dari penulis adalah agar ilmu taksonomi terus dikaji lebih dalam sekaligus
cabang ilmu yang lain seperti morfologi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Agustini. (2012). Studi Taksonomi Zingiberaceae di Kawasan Sikundur Taman Nasional


Gunung Leuseur Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Skripsi USU

Campbell, N. A, (2003), Biologi Edisi Kelima Jilid II, Jakarta : Erlangga.

Kurniawan, D., Aristoteles dan A. Amirudin. 2015. Pengembangan Aplikasi Sistem


Pembelajaran Klasifikasi (Taksonomi) dan Tata Nama Ilmiah (Binomial
Nomenklatur) pada Kingdom Plantae (Tumbuhan) Berbasis Android. Volume : 03
No. 2. Halaman : 120. Jurnal komputasi. Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila

Leksono, A. (2011). Keanekaragaman Hayati. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Вам также может понравиться