Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
periode yaitu triwulan pertama dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
7
8
dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai
9 bulan. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial dalam keluarga, pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup
bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan (Prawirohardjo, 2011).
Nausea sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan
ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu, keadaan
ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan
hiperemesis gravidarum.
5) Anoreksia (tidak ada nafsu makan) Keadaan ini terjadi pada bulan
- bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul
kembali.
10) Varises (penekanan vena - vena) Keadaan ini sering dijumpai pada
triwulan terakhir dan terdapat pada daerah genetalia eksterna,
fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida, kadang - kadang
varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian
timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang – kadang
timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda.
b. Tanda Kemungkinan
c. Tanda Pasti
lunak yang dikenal denga tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu
uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus seiring
perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir
menyentuh hati. Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan
mengalami kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai
nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual. Fenomena ini disebut Braxton Hicks. Pada bulan
terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat
pada satu atau dua minggu sebelum persalinan (Prawirohardjo, 2010).
b. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah
menjadi lunak. Sebab pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam
serviks bertambah dank arena timbulnya oedema dari serviks dan
hyperplasia serviks. Pada akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak
dan portio menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat
dimasuki dengan mudah oleh satu. jari (Prawirihardjo, 2010).
c. Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan
folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan
di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron
dlam jumlah yang relatif minimal (Prawirohardjo, 2010).
d. Vagina dan Vulva
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan
persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan
meningkatnya ketebalan mukosa, mengendorornya jaringan ikat dan
hipertrofi sel otot polos.Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,
dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara 3,5-6
yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen
17
f. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke placenta uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
18
darah yang membesar darah pula, mamae dan alat lain yang memang
berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Tekanan darah akan turun selama
24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer
vaskuler resistensi yang disebabkan oleh pengaruh pergangan otot halus
oleh progesteron. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat
sekitar 30-50 % dan mencapai level maksimumnya selama trimester
pertama atau kedua tetap tinggi selama persalinan.
Pada usia kehamilan 16 minggu mulai jelas terjadi hemodilusi.
Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada
tekanan darah sebelum aterm. Hemodilusi penambahan volume darah
sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan
hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32 minggu
(Kusmiyati, 2008).
5. Klasifikasi
Kehamilan Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam
3 trimester, yaitu:
a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).
b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
B. Pre Eklampsia
1. Definisi
2. Etiologi
Terdapat beberapa teori yang diduga sebagai etiologi dari pre eklampsia,
meliputi (Pribadi, A., et al., 2015):
f. Faktor resiko
2) Paritas
3) Usia kehamilan
22
3. Klasifikasi
a. Preeklampsia ringan
b. Preeklampsia berat
4. Patofisiologi
Retensi cairan
gangguan kontrakratilitas miokard Pendarahan
Kurang pengetahuan
Kelebihan volume cairan Resiko pendarahan
Penurunan curah jantung Defisiensi pengetahuan
Tekanan perifer meningkat Kerusakan pertukaran gas Resiko gangguan hubungan ibu-janin
Resiko cedera
7
28
5. Manifestasi Klinis
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan
Manuaba dkk (2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan
yang dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam kehamilan
diantaranya :
a. Hipertensi ringan
b. Hipertensi Berat
c. Hipertensi kronis
Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah sakit untuk
evaluasi menyeluruh, pemeriksaan laboratorium lengkap serta
kultur, pemeriksaan kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG,
fungsi paru).
Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam kehamilan
tersebut juga dijelaskan oleh Purwaningsih dan Fatmawati
(2010) dan Prawirohardjo (2013), beberapa penatalaksanaan
hipertensi dalam kehamilan diantaranya :
1) Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup istirahat
dan tirah baring.
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Urinalisis
9. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan prose melahirkan
b. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan sumber informasi
penyakit
c. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kurangnya
oksigen
d. Ketidakefektifan prose kehamilan-melahirkan berhubungan
dengan kurangnya informasi
e. Resiko pendarahan berhubungan dengan kehamilan dengan
indikasi pre eklampsia
33
10. INTERVENSI
2. Analgesic Administration
36
- Perubahan reaksi pupil selama………ketidakefektifan perfusi 6. Monitor tekanan intrkranial dan respon
- Kelemahan atau paralisis kriteria hasil: 7. Catat perubahan pasien dalam merespon
-
ekstrermitas stimulus
Tekanan systole
- Abnormalitas bicara 8. Monitor status cairan
dan diastole dalam rentang yang
9. Pertahankan parameter hemodinamik
diharapkan
10. Tinggikan kepala 0-45o tergantung pada
- Tidak ada
konsisi pasien dan order medis
ortostatikhipertensi
39
- Komunikasi jelas
- Menunjukkan
konsentrasi dan orientasi
- Pupil seimbang
dan reaktif
- Bebas dari
aktivitas kejang
- Tidak mengalami
nyeri kepala
7. Plasma, PT, PTT dalam batas 8. Hindari mengukur suhu lewat rectal
normal 9. Hindari pemberian aspirin dan anticoagulant
Bleeding reduction
1. Identifikasi penyebab perdarahan
42
DAFTAR PUSTAKA
Alvonco, Johnson. 2014. Practical Communication Skill. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Prawirohardjo
Dewi, Vivian Nanny Lia; Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas.
Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC; 2010
Salemba Medika
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Angka Kematian Ibu.
Medika
Pribadi, A., Mose, J.C., Anwar, A.D.(2015). Kehamilan Risiko Tinggi. Jakarta:
CV Sagung Seto
Yohana, Yovita, dan Yessica. 2011. Kehamilan dan Peralinan. Edisi Pertama.
Garda Media