Вы находитесь на странице: 1из 20

LAPORAN PRAKTIKUM

DESAIN EKSPERIMEN

MODUL 1
Penerapan Rancangan Acak Lengkap untuk
Membandingkan Pertumbuhan Kacang Hijau pada
Media Tanam yang Berbeda

Oleh :
Iko Putri Tyashening (1311 030 013)
Muniroh (1311 030 014)

Asisten:
Shintya Ariane
(1309 030 045)

Jurusan Statistika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2012

1
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau merupakan family atau keluarga dari kacang-kacangan. Kacang
hijau banyak mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat makanan,dan
berbagai macam vitamin seperti vitamin A sampai vitamin K, aneka jenis mineral
semacam boron, besi, fosfor, kalium, kalsium, dan lain sebagainya.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan penelitian yang dipergunakan
untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian
dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.Eksperimen merupakan
rancangan penelitian yang melakukan pengujian hipotesis yang tertata dan cermat.
Salah satu penerapan Desain Eksperimen yaitu dengan melakukan percobaan
pertumbuhan kacang hijau melalui media tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah,
dan air. Percobaan ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL),
digunakan metode ini karena satuan percobaan bahan homogen atau dianggap
homogen dan perlakuan atautreatment sama kemudian keragaman respons yang
ditimbulkan hanya melalui perlakuan dan galat.
Pada eksperimen kali ini digunakan kacang hijau sebagai bahan percobaan,
dan menggunakan tiga media tanam yang berbeda, yaitu kapas, tanah, dan air.
Eksperimen ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu
dengan perlakuan yang sama pada tiap media tanam yang berbeda dengan melihat
tinggi dari kacang hijau selama 6 hari. Pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau
pada media tanam yang berbeda dicatat pada lembar pengamatan untuk dialkukan
pengujian kemudian diukur dan dibandingkan apakah ada perbedaan antara ketiga
tanaman tersebut dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL).

1.2 Rumusan Masalah


Dalam praktikum ini, permasalahan yang muncul sebagai acuan untuk analisis
adalah berikut.
1. Bagaimana statistika deskriptif dari data hasil pertumbuhan kacang hijau
dengan media yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air?

2
2. Bagaimana hasil uji kehomogenan varian dari data hasil pengamatan dengan
media tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air dengan uji Bartlett?
3. Bagaimana hasil uji perbandingan kacang hijau dengan media tanam yang
berbeda yaitu kapas, tanah, dan air dengan menggunakan tabel Anova?
4. Bagaimana hasil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji Tukey?
5. Bagaimana hasil uji asumsi residual yang IIDN (Identik, Independen,
Berdistribusi Normal)?

1.3 Tujuan
Perumusan masalah diatas menghasilkan tujuan yang akan dicapai dalam
percobaan ini adalah berikut.
1. Menentukan statistika deskriptif dari data hasil pertumbuhan kacang hijau
dengan media yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air
2. Mengetahui hasil uji kehomogenan varian dari data hasil pengamatan dari tiga
media tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air dengan uji Bartlett.
3. Mengetahui hasil uji perbandingan kacang hijau dengan media tanam yang
berbeda yaitu kapas, tanah, dan air dengan menggunakan tabel Anova.
4. Mengetahui hasil uji perbandingan ganda dengan menggunakan uji Tukey.
5. Mengetahui hasil uji asumsi residual yang IIDN ( Identik, Independen,
Berdistribusi Normal).

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari melakukan percobaan yang telah dilakukan
adalah dapat memehami pengertian dan konsep teori Rancangan Acak Lengkap
(RAL), dapat menyelesaikan perumusan masalah dari percobaan ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL),dan dapat memahami penyelesaian pengujian
perbandingan berganda baik menggunakan uji Tukey.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam percobaan ini adalah digunakan 60 biji kacang hijau
untuk 3 media tanam yang berbeda masing-masing 20 biji dan digunakan 3 media
tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Statistika Deskriptif


Analisis Deskriptif yaitu analisis yang berhubungan dengan
pengumpulandan peringkasan data, serta penyajian data sehingga dapat
memberikan informasi yang diinginkan. Statistik Deskriptif dapat menjelaskan
dan menggambarkan karakteristik data yaitu dengan rata-ratanya, seberapa jauh
data bervariasi dan sebagainya. Dalam statistika deskriptif tidak sampai pada
penarikan kesimpulan, tetapi sampai pada tingkat memberikan suatu bentuk
ringkasan data sehinggadapat dipahami informasi yang terkandung dalam data.
(Anonim_3,2012)
2.2 Rancangan Acak Lengkap
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling
sederhana.Rancangan Acak Lengkap (RAL) hanya bisa diakukan pada percobaan
dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak dan satuan percobaan harus
benar-benar homogen atau faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus
dapat dikontrol.
Beberapa keuntungan dari penggunaan Rancangan Acak Lengap (RAL), antara
lain:
1. Denah perancangan lebih mudah.
2. Analisis statistika terhadap subjek percobaan sangat sederhana.
3. Fleksibel dalam penggunaan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan.
(Wikipedia,2012)
2.3 Model Linear dan Analisis Ragam untuk RAL
Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan rancangan paling
sederhana.Rancangan Acak Lengkap (RAL) hanya bisa diakukan pada percobaan
dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak dan satuan percobaan harus
benar-benar homogen atau faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan harus
dapat dikontrol.
Dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), data percobaan menggunakan model
sebagai berikut,

4
Model : Y = µ1 +τi + Єij
Dimana : Yij : hasil pengamatan pada perlakuan ke-I, pengulangan ke-j
µ1 : grand mean
Єij : error pada perlakuan ke-I, pengulangan ke-j
(Anonim_4,2012)
2.4 Uji Kehomogenan Varian
Dalam melakukan suatu eksperimen, harus dilakukan pemeriksaan varians
dari beberapa kelompok perlakuan.Apakah kelompok tersebut bersifat homogen
atau tidak.Pemeriksaan tersebut menggunakan uji Bartlett, untuk melihat apakah
data tersebut homogen atau tidak.
Hipotesis : H0 : σ12 = σ22 =…=σn2 (tidak ada perbedaan)
H1 : minimal ada satu σi2 ≠ σj2
Statistik uji : q
 02  2,3026
c (2.1)
Dimana:
a
q  N  a  log S p2   ni  1 log Si2
i 1 (2.2)

1  a 1 1 
c  1    
3a  1  i 1 ni  1 N  a  
(2.3)
a

 n i  1S i2
S p2  i 1
(2.4)
N a

Daerah kritis : tolak H0 jika Pvalue< α atau χ02>χ(α,a-1)


Dari pengujian hipotesis diatas, jika H0 ditolak maka data homogen dan
selanjutnya dilakukan ANOVA (Analysis Of Variance). (Anonim_5,2012)
2.5 ANOVA ( Analysis Of Variance)
Dalam melakukan analisis data dilakukan hipotesis sebagai berikut,
Hipotesis : H0 : µ1 = µ2=…=µn (tidak ada perbedaan)
H1 : minimal ada satu yang beda µi ≠ µj
Statistik uji : Fhitung =

(2.5)

5
Daerah kritis : tolak H0, jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue<α, dengan α = 5%.
(Anomim_6,2008)
Proses perhitungan
Tabel 2.1 ANOVA (RAL)
Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Rata-rata Jumlah
F hitung
Kuadrat
Ulangan setiap perlakuan sama n1 = n2 = ..... = nk = n
Perlakuan k-1 JKP KTP = MST = KTP/KTG =
SST/db MST/MSE
Galat k (n – 1) JKG KTG = MSE =
SSE/db
Total kn - 1 JKT

FK = Faktor Koreksi

Y ..2
FK 
kn (2.6)

JKT = Jumlah Kuadrat Total


k n k n
JKT   (Yij  Y ..)   Yij  FK
2 2

i 1 j 1 i 1 j 1

(2.7)

JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan

k n k k 2
Y
JKP   (Yi.  Y ..)   nYi.  FK   i.  FK
2 2

i 1 j 1 i 1 i 1 n
(2.8)

JKG = Jumlah Kuadrat Galat


k n
JKG   (Yij  Yi .) 2  JKT  JKP
i 1 j 1

(2.9)
2.6 Perbandingan Berganda
Jika dalam pengujian kesamaan mean beberapa perlakuan menunjukkan
hasil perbedaan yang signifikan ( tolak Ho ), maka pengujian dilanjutkan ke
langkah berikutnya yaitu pengujian perbandingan ganda. Pengujian ini bertujuan
untuk mencari mana dari perlakuan-perlakuan tersebut yang berbeda secara

6
signifikan.Banyak uji yang dapat digunakan namun harus sesuai dengan
percobaan yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
1. Uji Tukey
Uji tukey sering juga dinyatakan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ),
diperkenalkan oleh Tukye (1935).Uji Tukey mirip dengan uji LSD yaitu
mempunyai satu pembanding dan digunakan sebagai alternatif pengganti LSD
apabila ingin menguji seluruh pasangan rata-rata perlakuan tanpa rencana.
Langkah pengujian Tukey :
 H0 : : µi = µj dan H1 : µi ≠ µj
 Thitung = ‫ ׀‬yi - yj‫׀‬
 Urutkan rata-rata perlakuan (dari kecil ke besar)
 Tentukan nilai tukey

Tα = qα(0,f)

(2.10)
 Tolak H0 jika Thitung > Tα
 Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan dilihat
perbedaannya. (Anonim_7,2012)
2.7 Uji Asumsi IIDN
Uji asumsi IIDN (Identik, Independen, Berdistribusi Normal) merupakan uji
yang harus dilakukan apakah data yang digunakan memenuhi ketiga asumsi
tersebut dalam melakukan pengujian. Dijelaskan sebagai berikut,
1. Uji residual identik dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhiasumsi
identik. Suatu data dikatakan identik apabila plot residualnya menyebarsecara
acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Nilai variansnya rata-ratasama
antara varians satu dengan yang lainnya.
2. Uji residual independen dilakukan untuk melihat apakah residualmemenuhi
asumsi independen.Independen apabila plot residualnya menyebar secara acak
dan tidak membentuk pola tertentu.
3. Berdistribusi normal dilakukan untuk melihat apakah residual memenuhi
asumsi berdistribusi normal, apabila plot residualnya cenderung mendekati

7
garis lurus (garis linear) dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan melihat nilai
Pvalue. (Wikipedia,2011)
2.8 Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan famili atau keluarga dari kacang-kacangan. Kacang
hijau banyak mengandung kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat makanan,dan
berbagai macam vitamin seperti vitamin A sampai vitamin K, aneka jenis mineral
semacam boron, besi, fosfor, kalium, kalsium, dan lain sebagainya. Untuk
mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan tinggi kacang hiaju, maka digunakan
tiga media tanam yang berbeda yaitu kapas, tanah, dan air. (Wikipedia,2012)
2.9 Kapas
Kapas adalah serat yang dihasilkan oleh tanaman kapas (Gossypium hirsutum
) tanaman kapas ini mempunyai banyak species diperkirakan berjumlah 30-40
species yang tersebar di seluruh belahan dunia dari daerah yang beriklim tropis
hingga subtropis. sedangkan yang paling banya digunakan untuk produksi pakaian
adalah tanaman kapas jenis Gossypium hirsutum.(Wikipedia,2012)
2.10 Tanah
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat. (Anonoim_1,2012)
2.11 Air
Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan
dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Salah satu
faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
kebutuhan air minum. Air bersih merupakan air yang harus bebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit dan bahan-bahan kimia yang dapat merugikan
kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Air merupakan zat
kehidupan, di mana tidak ada satupun makhluk hidup di bumi ini yang tidak
membutuhkan air. (Anonim_2,2012)

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Sumber Data


Pada praktikum ini data yang digunakan adalah data primer. Sumber data
diperoleh dari hasil percobaan penanaman biji kacang hijau pada hari Kamis, 23
Pebruari hingga hari Selasa, 28 Pebruari 2012 pukul 18.00 dan bertempat di
Keputih Timur No. 19.

3.2 Variabel Penelitian


Terdapat beberapa variabel penelitian dalam praktikum pengukuran
pertumbuhan kacang hijau, yaitu panjang pertumbuhan kacang hijau sebagai
variabel respon sedangkan media tanam yang berbeda sebagai variabel prediktor
(faktor).

3.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengukuran pertumbuhan
kacang hijau adalah sebagai berikut.
 Wadah berukuran sama (3 buah )
 Penggaris
 Kertas dan alat tulis
 Kacang hijau ( 30 buah )
 Kapas, tanah, air

3.4 Langkah Kerja


Langkah analisis yang dilakukan dalam praktikum pengukuran pertumbuhan
kacang hijau adalah sebagai berikut.
1 Rendam kacang hijau dalam air, pilih kacang hijau yang tenggelam untuk
dijadikan bahan praktikum
2 Siapkan 3 wadah dengan yang diisi dengan media tanam yang berbeda, yaitu
kapas, tanah, dan air dengan ketebalan media tanam 2 cm

9
3 Ambil 60 kacang hijau, dan letakkan dalam wadah yang sudah diberi media
tanam. Masing-masing wadah berisi 20 biji kacang.
4 Pilih 10 biji yang akan diamati secara random dari masing-masing wadah
5 Mulai hari kedua ukur tinggi untuk 10 biji yang sebelumnya telah dipilih
secara random dan masukkan datanya ke dalam tabel pengamatan. Lakukan
pengamatan sampai hari ke-6

3.5 Langkah Analisis


Langkah analisis yang di lakukan dalam praktikum pengukuran pertumbuhan
kacang hijau adalah sebagai berikut.
1. Mengentrikan data
2. Menghitung statistik deskriptif
3. Melakukan uji homogenitas varians
4. Melakukan uji anova
5. Melakukan uji perbandingan berganda bila hasil uji anova adalah tolak H0
6. Melakukan pemeriksaan asumsi IIDN
7. Intepretasi
8. Kesimpulan dan saran

10
3.4 Flow Chart
Berikut adalah flow chart langkah analisis dari praktikum yang dilakukan.

Mulai

Mengentrikan data

Statistika Deskriptif

Uji tidak
homogenitas Diasumsikan homogen
varians

memenuhi

terima H0
Uji
anova

tolak H0

Uji
perbandi-
ngan ganda

11
A

Periksa
asumsi tidak Diasumsikan
IIDN IIDN

ya

Kesimpulan
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flow Chart Langkah Analisis Praktikum

12
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif


Analisis yang pertama kali dilakukan adalah dengan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif merupakan bagian dari hasil analisis yang memberikan
keterangan tentang data dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam
praktikum. Data yang telah diolah dalam komputer kemudian ditampilkan dalam
bentuk tabel. Dari tampilan data tersebut diberi keterangan dan penjelasan
sehingga mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif hasil pengamatan praktikum :
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Pertumbuhan Kacang Hijau
St.
Variabel Mean Deviasi Minimum Median Maksimum

Tinggi Kacang Hijau pada


Media Tanam Kapas 7.77 6.97 1.1 5.6 17.4

Tinggi Kacang Hijau pada


Media Tanam Tanah 13.85 3.71 4.6 15.05 17.5

Tinggi Kacang Hijau pada


Media Tanam Air 0.63 0.116 0.4 0.65 0.8

Berdasarkan hasil perhitungan dari statistik deskriptif diatas dapat diketahui


bahwa pertumbuhan kacang hijau pada media kapas mempunyai rata-rata tinggi
7.77 cm dan pertumbuhan kacang hijau pada media tanah mempunyai rata-rata
tinggi 13.85 cm, sedangkan pertumbuhan kacang hijau pada media air mempunyai
rata-rata tinggi 0.63 cm. Dari data diatas juga dapat diketahui nilai standart deviasi
pertumbuhan kacang hijau pada media kapas bernilai 6.97 dan nilai standart
deviasi pertumbuhan kacang hijau pada media tanah bernilai 3.71 sedangkan nilai
standart deviasi pertumbuhan kacang hijau pada media air bernilai 0.116. Dari
data tersebut juga dapat diketahui nilai maksimum dari ke-3 pertumbuhan kacang
kedelai tersebut yang paling tinggi yaitu pertumbuhan pada media tanah dengan
tinggi maksimum 17.5 cm.

13
4.2 Uji Homogenitas
Uji kehomogenan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dihasilkan dari pengamatan yang dilakukan mengenai pertumbuhan kacang hijau
yang dihasilkan dari tiga jenis media yang berbeda merupakan data yang
homogen.
Hipotesis:
H0 : σ12 = σ22 = σ32
H1 : minimal ada satu σi2 ≠ σj2
Dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2,3,…,10
Dengan α = 0.05
Statistik Uji:

uji homogenitas data

Bartlett's Test
Test Statistic 59.22
1 P-Value 0.000
Lev ene's Test
Test Statistic 14.48
P-Value 0.000

2
C1

0 2 4 6 8 10 12 14 16
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

Gambar 4.1 Uji Homogenitas Varians


Berdasarkan Gambar 4.1 diatas dengan menggunakan uji Bartlett (Bartlett’s
Test) dapat diketahui P-value sebesar 0.000.
Daerah Kritis :
Tolak H0, jika P-value < α.
Keputusan : Tolak H0 karena P-value < α, 0.000 < 0.05
Kesimpulan:
Varians data hasil pengamatan mengenai pertumbuhan kacang hijau yang
dihasilkan dari tiga jenis media yang berbeda adalah tidak homogen dengan α =
0.05, namun dalam penelitian ini diasumsikan homogen.

14
4.3 Uji Anova
Uji ANOVA dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing perlakuan
memberikan hasil yang berbeda pada percobaan, dalam hal ini tinggi tumbuhan
kecambah kacang hijau merupakan variabel pengamatan.
Hipotesis :
H0 : µ1 = µ2 = µ3
H1 : minimal ada satu µi ≠ µj
Dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2,3,…,10
Statistik Uji :
Fhitung = JKP
JKG
Tabel 4.2 ANOVA Hasil Percobaan
Derajat
Sumber variasi Bebas JK KT Fhitung P-value
Perlakuan 2 875.7 437.9
Galat 27 560.8 20.8 21.08 0.00
Total 29 1436.6
Daerah Kritis :
Tolak H0 jika P-value < α
Keputusan:
Tolak H0, karena P-value < α; 0.000 < 0.05
Kesimpulan:
Dari hasil penghitungan melalui Tabel ANOVA maka dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan tinggi kacang hijau dari ketiga jenis media yang berbeda
menghasilkan tinggi tumbuhan yang berbeda pula, karena itu dilakukan uji
perbandingan ganda.

4.4 Uji Perbandingan Ganda


Uji perbandingan ganda dilakukan jika melalui uji ANOVA didapatkan hasil
percobaan yang berbeda antar perlakuan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
perlakuan mana yang memberikan perbedaan yang signifikan (berbeda nyata).
Hipotesis:
H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
µ1 = µ3 µ1 ≠ µ3
µ2 = µ3 µ2 ≠ µ3

15
Statistik Uji:
Tabel 4.3 Tabel Uji Perbandingan Ganda Hasil Percobaan
Perlakuan 1 2 3
Upper
1 0
2 11.139 0
3 -2.081* -8.161* 0
Keputusan:
Ada perbedaan nyata karena upper terdapat yang bernilai kurang dari 0.
Kesimpulan:
Dari hasil penghitungan melalui uji perbandingan ganda maka dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan tinggi kacang hijau yang berbeda nyata adalah perlakuan 1
dengan 3 dan perlakuan 2 dengan 3.

4.5 Asumsi Residual IIDN (Identik, Independen dan Distribusi Normal)


Pemeriksaan asumsi residual IIDN (Identik, Independen dan Distribusi
Normal) ini dilakukan untuk mengetahui apakah percobaan ini memberikan hasil
yang identik, independen dan berdistribusi normal.
4.5.1 Pemeriksaan Identik Residual
Untuk mengetahui residual identik atau tidak maka dilakukan pemeriksaan
asumsi identik residual. Pemeriksaannya adalah sebagai berikut.

Versus Fits
(response is C2)

10

5
Residual

-5

-10
0 2 4 6 8 10 12 14
Fitted Value

Gambar 4.2 Residual Identik


Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat plot-plotnya membentuk suatu
pola tertentu dan residual tidak menyebar secara acak, maka residual tidak identik,
namun dalam penelitian ini diasumsikan identik.

16
4.5.1 Pemeriksaan Independen Residual
Untuk mengetahui residual memenuhi asumsi independen maka dilakukan
pemeriksaan asumsi independen residual. Pemeriksaannya adalah sebagai berikut.

Versus Order
(response is C2)

10

5
Residual

-5

-10
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
Observation Order

Gambar 4.3 Residual Independen


Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa plot-plotnya tidak
membentuk suatu pola atau tren tertentu (menyebar acak), maka bisa dikatakan
bahwa residual independen.
4.5.3 Pemeriksaan Distribusi Normal Residual
Untuk mengetahui residual mengikuti distribusi normal atau tidak maka
dilakukan pemeriksaan distribusi normal residual. Pemeriksaannya adalah sebagai
berikut.

Normal Probability Plot


(response is C2)
99

95
90

80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
-10 -5 0 5 10
Residual

Gambar 4.4 Residual Distribusi Normal

17
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas dapat diketahui bahwa plot-plotnya mendekati
garis normal sehingga bisa dikatakan data tersebut merupakan residual normal,
dikarena penyebaran datanya mengikuti garis lurus (garis linier).

18
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum pertumbuhan kacang hijau yang telah dilakukan maka
didapatkan kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan Statistika Deskriptif dapat diketahui bahwa pertumbuhan kacang
hijau pada media kapas mempunyai rata-rata tinggi 7.77 cm dan pertumbuhan
kacang hijau pada media tanah mempunyai rata-rata tinggi 13.85 cm, sedangkan
pertumbuhan kacang hijau pada media air mempunyai rata-rata tinggi 0.63 cm.
Dari data diatas juga dapat diketahui nilai standart deviasi pertumbuhan kacang
hijau pada media kapas bernilai 6.97 dan nilai standart deviasi pertumbuhan
kacang hijau pada media tanah bernilai 3.71 sedangkan nilai standart deviasi
pertumbuhan kacang hijau pada media air bernilai 0.116. Dari data tersebut juga
dapat diketahui nilai maksimum dari ke-3 pertumbuhan kacang hijau tersebut
yang paling tinggi yaitu pertumbuhan pada media tanah dengan tinggi maksimum
17.5 cm.
2. Berdasarkan uji homogenitas varians dapat diketahui bahwa pertumbuhan
kacang hijau dari 3 jenis media yaitu kapas, tanah dan air merupakan data yang
tidak homogen namun dalam percobaan ini diasumsikan homogen.
3. Berdasarkan uji ANOVA dapat diketahui bahwa pertumbuhan kacang hijau
dari 3 jenis media yaitu kapas, tanah dan air menunjukkan perbedaan yang
signifikan (beda nyata).
4. Berdasarkan uji perbandingan ganda dapat diketahui bahwa pertumbuhan
kacang hijau yang memberikan hasil perlakuan yang berbeda adalah perlakuan 1
dengan 3 dan perlakuan 2 dengan 3.
5. Data yang didapat dari hasil pengamatan mengenai pertumbuhan kacang
kedelai dari 3 jenis media yaitu kapas, tanah dan air setelah dilakukan
pemeriksaan asumsi IIDN (Identik, Independen, Distribusi Normal), residual
memenuhi asumsi tersebut (residual memenuhi asumsi IIDN).

5.2 Saran

19
Dalam melakukan eksperimen atau percobaan, panduan yang jelas dalam
melakukan perrcobaan sangat penting dan dalam menganalisis data hasil
percobaan ketelitian sangat diperlukan.

20

Вам также может понравиться