Tentang Saya
Nama saya vee, umur saya genap tahun
ini 26 tahun. Saya anak ke 2 dari 2
bersaudara. Saya seorang single parent
dan memiliki 1 orang anak bernama gege.
Saya tinggal di provinsi jawa timur di
Indonesia. Saya adalah tipe wanita yang
tidak mudah didekati oleh seorang lelaki.
Mungkin karena pengalaman saya yang
pernah gagal dalam sebuah pernikahan.
Pertama Bertemu
Tanggal 12 Maret 2019, kami bertemu di
sebuah game online. Kami mulai
komunikasian menggunakan whatsapp.
Kita saling berkenalan satu sama lain
dan mulai akrab. Saya dan dia tinggal di
negara yang berbeda. Ya, saya tidak
pernah mengharapkan lebih karena kita
tidak pernah bertemu dan mungkin tak
akan pernah bertemu. Sampai akhirnya
tanggal 13 Maret 2019, dia berani
mengetuk dan masuk kedalam hati saya.
Awal mula saya tidak pernah merasakan
kita akan berhubungan melebihi “teman”.
Tetapi satu masa dia mengunggah status
whatsapp chat kita berdua yang saat itu
saya menyuruhnya untuk sholat dan di
caption dia menuliskan “thats why i love
you”. Saat itu saya merasakan hati yang
sangat tersentuh didalam lubuk hati
saya. Karena masih ada orang yang
menilai saya dari sisi seperti ini. Saya
mulai memberanikan diri untuk
membina hubungan dengan dia.
Tentang Dia
Nama dia Jay begitu dipanggilnya.
Mohamad Jailani bin Salvador nama
lengkapnya, dia lahir tanggal 22
November 2000 dan tahun ini dia genap
19 tahun. Dia anak ke 4 dari 6
bersaudara. Dia dibesarkan oleh seorang
mama yang sangat hebat karena telah
berhasil mendidik anak dan menjadi
seperti dia. Dia bekerja di departement
steward salah satu hotel di Kuala
Lumpur malaysia. Dia pekerja keras. Dia
tidak gampang mengeluh dengan apapun
yang dia bebankan. Sungguh sempurna.
Lanjutan.....
Hubungan kami merasa hubungan paling
sempurna di dunia karena kami memang tidak
pernah bertemu tetapi kami adalah pasangan
yang sangat paling bahagia saat itu. Dia mau
menerima keadaan saya dan anak saya. Dia
menerbangkan saya sejenak untuk merasakan
kebahagiaan yang selama ini tidak pernah saya
rasakan lagi. Dia mengembalikan semangat saya
untuk terus berbahagia. Dia membuat saya
seorang wanita yang sempurna. Dia lelaki yang
baik, so much. Kami berencana untuk saling
bertemu dan mulai menabung untuk biayanya
nanti. Hari – hari kami serasa dipenuhi dengan
kebahagiaan. Kami pernah saling mencemburui
lelaki atau wanita lain yang mendekati kita
berdua. Sungguh lucunya kita.
Menghilang?
Tanggal 24 Maret 2019 jam 08.30 pm dia
mulai menghilang. Begitu hancurkan saya
hingga saya menyiksa diri sendiri. Saya
menangis setiap hari. saya tidak makan
dan selalu membaca chat dia dari awal
mula kenalan. Saya berulang – ulang
membaca chat dia dan melihat foto dia.
Saya putar berulang - ulang semua voice
note dia. mungkin saat itu aku
menganggap diri saya orang gila. Saya
merasa menjadi orang yang paling
BODOH karena saya tidak bisa berbuat
apa – apa saat dia tidak ada kabar. Saya
berfikir yang bukan – bukan. Apa yang
terjadi dengannya? Bagaimana jika dia
terjadi sesuatu? Dan banyak lagi hal yang
mengerikan yang saya pikirkan tentang
dia. Satu hal yang saya percayakan jika
dia menghilang bukan karena dia ingin
menjauh dari saya tetapi dia menghilang
karena tidak disengaja. Itu semua terlihat
dari chat dia dan hubungan kami yang
baik – baik saja saat itu. Dari situlah saya
mendapat ide untuk mengiriminya surat.
Tetapi saya berpikir terlalu tidak sopan
jika saya hanya mengirimkan sebuah
surat dengan keadaan kita yang hilang
komunikasi. Sampai akhirnya saya
membelikan dia sebuah baju dengan
hanya membayangkan dia untuk size
tubuh dia. Dan saya mengirimkan baju
itu dengan sepucuk surat untuk dia yang
berisi kerinduan saya tentang dia dan
saya mencantumkan nomor whatsapp
saya karena saya berpikir dia tidak hafal
nomor saya. Begitu pikirku.
`
Comeback
Malam minggu tanggal 30 Maret 2019,
saya spontan ingin sekali on game yang
selalu dia mainkan. Kemarin – kemarin
pun saya mencoba on semua game yang
dia mainkan tetapi nihil. Dan saat itu
saya on game dan sureprise ,,,dia on game
yang aku buka. Ternyata dia sudah nge
pm saya terkait dia minta nomor saya.
Saya langsung masuk room game dia dan
disana dia bersama dengan seseorang
wanita yang selama ini membuat saya
sangat cemburu. Saya masuk room dia
pun dia tidak menegur saya malah dia
sibuk nge pm saya untuk minta nomor
saya. Dari situ saya memberikan nomor
saya karena dia mengatakan akan
menjelaskan sesuatu dan langsung saya
off dari game itu. Ternyata dia langsung
nge chat saya dan bilang kalau hp dia
dicuri saat terakhir kali telfonan.
Langsung saya menangis saat itu. Saya
sangat merindukan dia dan saya tidak
percaya dia kembali lagi kepada saya.
Saya berusaha untuk tidak berpikir
macam – macam selama dia menghilang.
Saya selalu menyebut namanya dalam
sebuah do’a dan sholat saya. Saya
meminta jika dia yang terbaik tolong
kembalikan dia kepada saya. Dan
Berjalannya waktu....
Hari – hari kami sangatlah
menyenangkan. Semakin hari semakin
bertambah kebahagiaan. Kami menjalin
hubungan ini dengan layaknya hubungan
setiap pasangan. Sampai akhirnya paket
dan surat saya sampai di Kuala Lumpur
tetapi dia tidak tahu mau diambil dimana
surat itu. Dia berusaha mencari tahu
dimana surat itu hingga akhirnya dia
meminta tolong kepada temannya untuk
mengambilkan surat dan baju itu. Dan dia
mendapatkan paket itu sesuai harapan
aku meskipun surat sampai lebih lambat
dari perkiraan sampai saya dan dia bisa
berkomunikasi lagi. Dia membuka baju
itu dan membaca surat yang saya tulis
sendiri. Dia langsung chat saya dengan
mengatakan “bergetar tulang aku beib”
dengan emoticon menangis. Saya senang
karena setidaknya saya tahu bagaimana
perjuangan dan usaha saya untuk
mendapatkan kabar dia.
`
akhirnya Allah mengabulkan do’a saya.
Saya menangis tersedu – sedu saat itu.
Dia pun menjelaskan semua keadaan dia
saat tak bisa menghubungi saya. Kami
berdua bagaikan dua sejoli yang saling
merindu. Saya bahagia dia kembali dan
baik – baik saja. Saya sudah merasakan
bahwa dia akan menepati janji dia kalau
dia tidak akan pernah melepaskan saya.
Sedih Senang Bersama..
Berhari – hari kami lalui bersama. Pagi
saat saya kerja dan malam saat dia kerja
kami video call terus tanpa ada jeda. Saat
saya tidurpun dia temani saya hingga dia
tidak pernah mematikan voice call dia.
setia sekali dia. berjam – jam kami voice
call tapi tak pernah mematikannya.
Sesibuk – sibuknya dia saat saya voice
call atau video call pasti dia langsung
angkat. Tak pernah sekali pun dia tolak
panggilan saya. Bahagianya saya saat
itu. Semakin hari rasa sayang ini
semakin bertambah hingga saya
berkomitmen pada diri saya bahwa dia
adalah yang terakhir bagi saya. Saat
kami video call kami tertawa bersama,
senyum bersama hingga ngorok bersama
karena kami pernah video call sampai
tertidur. Tak hanya itu, saat dia
menangis karena merindukan neneknya,
saya pun tak kuat untuk melihatnya
bersedih. Sampai saya ikut menangis
karena tak tega melihatnya. Saat itu dia
mengatakan “jangan pernah sekalipun
berpikir aku akan lepasin kamu beib”. Ya
Allah hati ini serasa berhenti bergetar.
Perkataan dia membuat saya tenang
Mulai Berubah
Tanggal 12 April 2019, saat ulang tahun
saya, mungking saya sedikit kecewa
karena dia melupakan hari bahagia saya
J
saat itu. Tetapi saya tidak pernah
A
menunjukkan kekecewaan saya. Yang
saya harapkan hanya dia mengucapkan
sepatah dua patah do’a saat
bertambahnya umur saya. Hingga pada
akhirnya tanggal 13 April 2019 dia
I
menunjukkan sikap aneh. Dia sering
marah saat main game bersama. Dia
juga sering menolak panggilan saya. Tak
hanya itu, dia juga hanya membaca chat
saya dan tak membalasnya. Ya Allah
L
perkara apa lagi ini. Saya berpikir
mungkin dia jarang angkat panggilan
saya karena headphone dia hilang. Tapi
lama kelamaan saya mulai curiga hingga
akhirnya saya menuduh yang bukan –
A
bukan kepada dia. Dia mungkin semakin
jenuh dengan semua tuduhan saya.
Tetapi saya seperti ini karena saya ingin
diperhatikan. Sampai akhirnya saya
bertanya tentang mengapa dia berubah,
dia hanya diam. Saya bertanya terkait
N
headphone mengapa tidak membeli
headphone baru dan dia mengatakan dia
`
sejenak dan kembali menangis karena
terharu. Saat itu saya tidak henti – henti
mengucapkan syukur karena telah
didatangkan sosok lelaki seperti jay. Di
hari setelahnya pun hubungan kami baik
– baik saja. Beruntungnya saya....
Lanjutan .....
Hingga akhirnya saya berputar – putar
mencari cara samapi saya kecelakaan.
Tapi tak seberapa dari pada melihat dia
tidak baik – baik saja disana. Akhirnya
saya mendapat solusi satu – satunya dari
bank terakhir yang saya datangi. Saya
harus mengirimkannya lewat western
union. Saat itu saya langsung
mengirimkannya lewat western union.
Setelah saya kabari dia, itu saat dimana
saya sangat sedih. Dia marah besar dan
dia juga mengatakan kalau jarak western
union sangat jauh dengan hotel dia. ini
memang kesalahan saya, saya tidak
pernah berpikir panjang karena yang
awalnya saya ingin dia bahagia menjadi
tidak bahagia sama sekali. Saya
melupakan nantinya dia akan
mengendarai apa untuk ke western union
karena jaraknya tidak dekat. Sedih sekali
karena apa yang saya lakukan sia – sia.
Dia tidak bahagia melainkan membuat
sedang berhemat takut ada hal – hal
yang penting. Dari situ saya mulai
berpikir untuk mengiriminya uang
meskipun sedikit tanpa
memberitahunya. Saya mencari bank
yang bisa mengirim uang langsung ke
rekening bank dia tetapi tidak ada bank
satupun.
Akhir Cerita...
Oke, hari ini dia mengatakan kita baru
berstatus pacaran dan gak lebih. Saya
yang awalnya merasa diterbangkan oleh
dia, kini saya dihentakkan ke tanah.
Begitu sakit perkataan dia. Saya
menahan tangis. Sakit hati saya. Saya
ingin melepasnya tapi saya ingat apa
perkataan dia dulu. Saya urungkan niat
saya. Saya kuat dan saya masih bisa
mempertahankan hubungan ini. Saya
akan tetap berusaha dan berjuang untuk
mempertahankan dia. Mungkin dia
terlalu banyak masalah mangkanya dia
mengenyampingkan perasaan saya.
Insyaallah saya masih sanggup bertahan
demi janji yang saya dan dia ucapkan
dulu. Janji bahwa kami tidak akan saling
melepaskan...
To Be Continue.....................
`
hubungan ini semakin menjarak. Saat ini
kami serasa jauh sekali. Hati kami tidak
menyatu seperti dulu. Saya selalu
berpikir bagaimana agar dia seperti dulu.
Sampai akhirnya dia mulai ngobrol
panjang dan bilang kalau keluarga dia
ada masalah dan dia tidak dapat pulang
kampung karena tidak ada biaya. Dan
dia selama ini tidak bercerita karena
menurut dia pasti saya akan
mengirimnya uang lagi untuk biaya dia
pulang kampung. Dari situ kami
bertengkar hebat sampai akhirnya dia
mengatakan “Baru pacar”.