Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Demam Thypoid
Oleh:
Preseptor:
III. Anamnesis
Keluhan utama : Panas badan
Anamnesis khusus (alloanamnesis) :
Pasien datang ke IGD RSMB dibawa orang tuanya dengan keluhan panas badan
sejak 10 hari SMRS. Panas badan dirasakan tiba-tiba panas dan semakin hari semakin
panas. Suhu tubuh awal mencapai 380c dan selalu meningkat hingga panas tertinggi
mencapai 39,50c. Panas badan tersebut dirasakan menurun ketika diberi obat penurun
panas (proris) oleh ayah pasien, namun beberapa jam kemudian panas kembali
meningkat.
Keluhan panas badan disertai mencret sejak 1 hari SMRS. Dalam 1 hari pasien
mencret 3 kali dengan konsistensi kotoran yang cair, berlendir, tidak berdarah dan
berbau seperti kotoran biasa. Keluhan mencret berlangsung satu hari dan saat ini
sudah tidak ada keluhan mencret lagi. Keluhan tidak disertai rasa mual, muntah dan
nyeri di bagian perut. Keluhan juga tidak disertai nyeri di bagian kepala. Keluhan
demam juga disertai batuk yang muncul satu hari setelah masuk rumah sakit. Batuk
dirasakan tidak berdahak, dengan frekuensi batuk yang jarang. Keluhan juga disertai
penurunan nafsu makan dan lemas badan sejak 10 hari SMRS, serta adanya
penurunan berat badan sebanyak 3 kg dalam 10 hari. Selain itu, ayah pasien
mengatakan pasien sering terlihat berkeringat di malam hari, hingga baju pasien
basah dan diganti.
Ayah pasien menyangkal adanya riwayat batuk lebih dari 3 minggu, adanya
anggota keluarga yang sedang mengalami batuk lama dan mendapatkan pengobatan 6
bulan. Namun untuk di lingkungan sekitar dan tetangga, ayah pasien tidak
mengetahui adanya orang dewasa yang sedang mengalami batuk lama dan
mendapatkan pengobatan 6 bulan. Pasien mengatakan keluhan ini tidak disertai
menggigil, sakit kepala, dan penurunan kesadaran dan kejang sebelumnya. Pasien
juga menyangkal adanya perut yang semakin lama semakin membesar. Keluhan
demam saat ini tidak disertai nyeri sendi yang berpindah-pindah ataupun sering
mengalami infeksi di bagian tenggorokan. Pasien menyangkal adanya perubahan
warna kulit menjadi kuning, kotoran tinja yang berwarna pucat dan air kencing yang
berwarna seperti teh. Pasien juga menyangkal pernah adanya banjir disekitar rumah
dan sering bermain di comberan atau got. Pasien juga menyangkal adanya benjolan di
sekitar leher ataupun bagian tubuh lainnya. Keluhan saat ini tidak disertai bercak
kemerahan seperti kupu-kupu di kedua pipi dan nyeri sendi. Pasien menyangkal
adanya buang air besar berdarah dan disertai nyeri perut hebat. Keluhan batuk juga
tidak disertai sesak. Keluhan demam saat ini tidak disertai penurunan kesadaran,
kejang ataupun pasien terlihat seperti mengantuk terus.
Pasien mengaku sering jajan di sekitar sekolah, dan jarang mencuci tangan
sebelum makan. Ayah pasien mengatakan jika air minum yang digunakan di rumah
bersumber dari air bersih dan dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Namun
ayah pasien tidak mengetahui jarak sumber air minum dengan septic tank.
Sebelumnya pasien sudah mendapatkan pengobatan ke dokter untuk mengatasi
keluhanya. Pada tanggal 17 Agustus pasien dibawa ke klinik dokter karena keluhan
demam, kemudian diberi obat penurun panas dan antibiotik. Setelah 4 hari
mengkonsumsi obat, keluhan dirasakan berkurang, sehingga hari Senin tanggal 22
Agustus pasien kembali bersekolah seperti biasa. Namun pada hari Selasa tanggal 23
Agustus malam, panas badan kembali muncul dan langsung dibawa ke klinik dokter
kembali. Kemudian dilakukan pemeriksaan darah dan dokter di klinik tersebut
menduga bahwa pasien mengalami typhes sehingga disarankan untuk dirawat.
Namun, keluarga pasien menolak dan memilih untuk berobat jalan, sehingga di beri
obat berupa penurun panas dan antibiotik oleh dokter. Setelah mengkonsumsi obat,
panas dirasakan sempat turun, namun kembali meningkat pada hari kamis, sehingga
pasien dilarikan ke IGD RSMB. Setelah mendapatkan perawatan selama 3 hari di
RSMB keluhan demam dirasakan membaik.
Riwayat imunisasi
Pasien di imunisasi lengkap di bidan hingga usia 9 bulan. Ayah pasien
mengatakan belum pernah melakukan imunisasi lagi setelah anaknya berusia
9 bulan.
BCG : 1 bulan
Hepatitis B : lahir/2/3/4bln
Polio : 1/2/3/4 bulan
DPT : 2/3/4 bulan
Campak : 9 bulan
Leher
KGB : tidak terdapat pembesaran
Tiroid : tidak teraba
Thoraks
◦ Inspeksi : pergerakan simetris, retraksi intercostal (-)
◦ Palpasi : focal fremitus hantaran sama ka=ki
◦ Auskultasi :
Cor : S1 S2 murni regular, murmur (-), gallop (-), regurgitasi (-).
Batas jantung :
Batas atas : Intercostalis II parasternal kiri
Batas Kanan : Intercostalis IV garis parasternal kanan
Batas Kiri : Intercostalis IV garis midclavicula kiri
Abdomen
◦ Inspeksi : tampak datar, rose spot (-)
◦ Auskultasi : Bising usus (+) frekuensi 6 kali/m
◦ Palpasi : lembut, teraba hepar 3cm dibawah arc, lien tidak ada pembesaran
◦ Perkusi : timpanik, PS/PP : -/-
Neurologis
◦ Reflek fisiologis
Bicep : +/+
Tricep : +/+
Brachioradialis : +/+
Kpr : +/+
Achiles : +/+
◦ Saraf kranial
N.I Olfaktorius : d.b.n
Anosmia : -/-
Hiposmia : -/-
Parosmia : -/-
N.II Optikus :
Tajam penglihatan : tidak dilakukan pemeriksaan visus
Lapang pandang : tes konfrontasi dalam batas normal
Funduskopi : tidak dilakukan
N.III, IV, VI Okulomotor, Throklear, Abdusen :
Fisura palpebra: ka=ki
Ptosis: -/-
Posisi mata : ortotropia
Eksoftalmos/enoftalmos : -/-
Diplopia : -
Tekanan bola mata : d.b.n
Refleks cahaya
>Pupil : + cepat; uk 3mm; bulat; isokor
N. V Trigeminal :
Kornea reflek: (+/+)
Motorik : Maseter : tonus kiri = tonus kanan
Temporalis : tonus kiri = tonus kanan
Sensorik
Cabang oftalmik : d.b.n
Cabang Maksilari : d.b.n
Cabang Mandibularis : d.b.n
N.VII Fasial :
Motorik : tidak terdapat parese n. VII
Sensorik : d.b.n
Gerakan involunter : (-)
Hiperakusis : (-)
Lakrimasi : d.b.n
N. VIII Vestibulokoklear
Koklear: subjektif (tinitus) : -/-
Hiperakus : -/-
Tajam pendengaran : d.b.n
Rinne dan Weber test : tidak dilakukan
N.XII Hipoglossus :
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Deviasi : (-)
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : kanan & kiri (-)
Brudzinski II : kanan & kiri (-)
Brudzinski III : kanan & kiri (-)
Laseque : tidak terbatas
Kernig : tidak terbatas
Refleks Patologis
Babinski : -/-
Chaddock : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Schaefer : -/-
Mendel Brechtrew : -/-
X. Resume
Pasien laki-laki berusia 6 tahun dengan status gizi baik, datang dengan keluhan demam
continuous sejak 10 hari SMRS. Keluhan disertai diare 3 kali sehari sejak 1 hari SMRS, batuk
tidak berdahak sejak 1 hari setelah dirawat di RS. Penurunan nafsu makan dan berat badan
turun sebanyak 3 kg sejak 10 hari SMRS. Keluhan disertai keringat malam sejak 10 hari
SMRS.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, dengan
kesadaran compos mentis (PCS 15). Ditemukan dari ttv dalam batas normal.. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali. Pemeriksaan fisik lain dalam batas
normal.
XIV. Penatalaksanaan
Umum :
Umum :
Istirahat cukup
Tirah baring
Edukasi:
Khusus :
- Kebutuhan cairan dalam sehari, 1300 ml/hari, terdiri dari minum sekitar 800cc
dan infusan RL 500 cc 18 gtt/menit makrodrip
- Parasetamol 10-15mg/kgBB/kali=160-240mg, 2 Corg tiap 4-6 jam (bila panas).
- Kloramfenikol 50-75mg/kgBB/hari (selama 14-21 hari) = 800-1200/kgBB/hari,
4 x 2 Corg.
XV. Edukasi
Pencegahan :
- Mencuci tangan setiap sebelum makan.
- Jangan jajan disembarang tempat.
- Jaga kebersihan air minum.
- Masak makanan yang adekuat.
- Imunisasi thypoid.
XVI. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam