Вы находитесь на странице: 1из 12

Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

ACARA 10
BENTUKAN ASAL MARINE DAN AEOLIAN

10.1 Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktikum acara Bentuk Asal Marine adalah :
a. Dapat mengenal morfologi bentuk asal marine.
b. Dapat mengenal macam – macam bentuklahan marine.

Tujuan dari praktikum acara Bentuk Asal Marine adalah :


a. Praktikan mampu menganalisa dan memahami morfologi bentuk asal marine.
b. Praktikan mampu menganalisa dan memahami macam – macam bentuklahan
marine beserta faktor pengontrolnya.

10.2 Dasar Teori


Pantai merupakan daerah yang terletak di bagian tepi dari kontinental. Yang sangat
berpengaruh terhadap pembentukan model pantai adalah gelombang (wave) dan
arus (current), sedangkan gelombang pasang surut (tides) kecif pengaruhnya.
Gelombang terbentuk antara lain karena adanya pergerakan air, besar kecilnya
kecepatan angin berpengaruh terhadap besar kecilnya gelombang. Bentang alam
pantai dikontrol oleh aksi alamiah yang belkeda secara terus-menerus. Pada
dasarnya dapat dikelompokkan dua macam alksi alamiah yaitu yang bersifat
menghancurkan (destruktif dan yang bersifat membangun dengan cara
pengendapan (konstruktif/depositional).
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 76
Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

10.3 Beberapa Kenampakan Hasil Erosi Pantai


a. Dataran abrasi, yaitu suatu dataran hasil pengendapan dari abrasi gelombang
laut.
b. Geos, yaitu celah sempit dan dalam yang terdapat pada tepi pantai.
c. Lengkungan alamiah yang terbentuk sebagai akibat hempasan gelombang
laut.
d. Stacks, yaitu gelombang alamiah yang terpisah dari daratan karena runtuh.
e. Goa pantai yang terbentuk karena hempasan gelombang laut yang
menghantam zona-zona yang lemah pada tebing pantai.

10.4 Beberapa Kenampakan Hasil Pengendapan Pantai


a. Spit, yaitu endapan pantai dengan satu bagian tergabung dengan daratan dan
bagian yang lain sedikit menjorok ke laut.
b. Tombolo, yaitu endapan tipis yang menghubungkan pulau dengan daratan.
c. Bars, yaitu hampir sama dengan spit tetapi disini bars menghubungkan
headland yang satu dengan yang lain.
d. Beach, yaitu daratan yang cukup luas, tersusun oleh endapan pasir.

10.5 Klasifikasi Pantai


A. Klasifikasi pantai menurut Johnson, (1919) :
Klasifikasi ini berdasarkan genesanya sebagai berikut:
a. Pantai emergence, pantai ini terbentuk jika terjadi pengangkatan daratan
sehingga terjadi pengunduran garis pantai, dasar laut mendalam secara
perlahan dan teratur.
b. Pantai submergence, pantai ini terbentuk jika air laut menggenangi daratan,
sehinggaterjadi kemajuan garis pantai, dasar laut mempunyai kedalaman
yang tidak teratur, yang merupakan lembah-lembah dan bukit-bukit lama.
c. Pantai netral, pantai ini terjadi karena adanya pengendapan alluvial/sungai.
Delta, dataran alluvial dan dataran outwash, merupakan ciri-dri dari pantai
netral.
d. Pantai compound (campuran), pantai yang terbentuk oleh adanya proses
pengangkatan dan penurunan.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 77


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

B. Klasifikasi pantai menurut Shepard, (1948) :


Klasifikasi ini dikaitkan pada bermacam-macam faktor yang berhubungan
dengan pembentukannya dan perbedaan bentuk-bentuk awal (initial) dan bentuk
sequential (berikutnya).
 Pantai primer, berstadia muda dan yang dihasilkan oleh proses bukan asal laut
(non marine agencies)
1. Pantai karena erosi dari daratan baik oleh erosi sungai maupun glasial
sebelum mengalami pengangkatan.
a. Pantai erosi fluvial yang tenggelam.
b. Tenggelamnya lembah-lembah glasial.
2. Pantai yang dibentuk oleh pengendapan asal darat.
a. Pantai hasil pengendapan fluvial:
 Pantai delta.
 Pantai dataran alluvial yang menurun.
b. Pantai pengendapan glasial
 Sebagai morena yang tenggelam.
 Sebagai drumline yang tenggelam.
c. Pantai yang karena pengendapan pasir oleh angin.
d. Meluasnya tumbuh-tumbuhan pada pantai atau rawa bakau yang luas.
3. Bentuk pantai akibat aktivitas vulkanisme.
a. Pantai yang dipengaruhi oleh aliran lava masa kini.
b. Pantai amblesan vulkanik dan pantai kaldera.
4. Bentuk pantai akibat pengaruh diastrophisme atau tektonik.
a. Pantai yang terbentuk karena patahan.
b. Pantai yang terbentuk karena lipatan.
Pantai sekunder, berstadium dewasa dan dihasilkan oleh proses-proses laut.
1. Bentuk pantai karena erosi laut.
a. Pantai yang berliku-liku karena erosi gelombang.
b. Pantai,terjal yang lurus karena erosi gelombang.
2. Bentuk pantai karena pengendapan laut.
a. Pantai yang lurus karena pengendapan gosong pasir (bars) yang
memotong teluk.
b. Pantai yang maju karena pengendapan laut.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 78
Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

c. Pantai dengan gosong lepas pantai

Gambar 10.1. Morfologi hasil sedimentasi (A). Bars; (B). Tombolo; (C). Salt
Marshes

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 79


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 10.2. Tipe – tipe garis pantai.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 80


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 10.3. Kenampakan Morfologi akibar erosi pantai, (A). Gua Pantai/sea caves;
(B). Natural Arches Stack; (C). Geos, Blowbols.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 81


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 10.4 Bentuk – bentuk delta dan penamaan Weimer, 1975; (A).
Lobate; (B). Cuspate; (C). Elongated

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 82


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

10.6 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam acara bentukan asal vulkanik adalah:
1. Pensil, Spidol OHP ukuran F warna biru, hitam dan merah.
2. Pensil warna 1 set
3. Mistar / penggaris minimal ukuran 30cm,
4. Kertas kalkir ukuran A3
5. Peta topografi.
6. Kertas HVS minimal 10 lembar

10.7 Prosedur
a. Mengamati dan menafsirkan bentuk lahan marine yang ada di dalam peta
topografi yang telah dibagikan.
b. Membagi bentuk lahan marine sesuai dengan ciri-ciri/kenampakan yang
ditemukan pada peta.

10.8 Pelaporan dan Penilaian

Pelaporan hasil interpretasi berisikan tentang:


1. Halaman muka (lihat contoh).
2. Bab I Maksut dan Tujuan, Latar belakang
3. Bab II Pembahasan
4. Bab III Kesimpulan.

Penilaian acara praktikum penyimpangan aliran terdiri atas:


1. Nilai Kuis (bobot 15%): berupa tes berkala yang diakukan pada acara-acara
praktikum yang telah ditentukan.
2. Laporan sementara di laboratorium (75%): kemampuan menentukan
pembagiaan bentuklahan marine (35%), kemampuan menafsirkan makna
geologi dari bentuklahan (40%).
3. Laporan akhir (10%): wujud fisik laporan dan tepat waktu pengumpulan.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 83


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

10.9 BENTUKAN ASAL AEOLIAN

10.10 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum acara Bentuk Asal Aeolian adalah :


a. Dapat mengenal morfologi bentuk asal aeolian.
b. Dapat mengenal macam – macam bentuklahan aeolian.

Tujuan dari praktikum acara Bentuk Asal Aeolian adalah :


a. Praktikan mampu menganalisa dan memahami morfologi bentuk asal aeolian.
b. Praktikan mampu menganalisa dan memahami macam – macam bentuklahan
aeolian beserta faktor pengontrolnya.

10.11Dasar Teori

Bentuklahan asal angin dari hasil tiupan angin umumnya berukuran besar pada
kawasan beriklim kering.
Bentuk lahan asal angin dapat berupa hasil : tiupan angin, pengikisan/abrasi angin
yang membawa material, dan endapan material yang terbawa angin.
Bentuklahan asal angin dari hasil tiupan angin umumnya berukuran besar pada
kawasan beriklim kering, diantaranya :

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 84


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

a. Yardang
Yaitu alur yang menanjang searah dengan arah tiupan angin dan terdapat pada
batuan yang agak lunak/lembut misal batupasir.
b. Bolson
Basin, depression yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan. Kawasan bolson
dicirikan dengan kehadiran pediment, bahada, danau playa dan aliran air menuju
pusat (danau playa).

Bentulahan asal angin dari hasil pengikisan/abrasi yang membawa material (pasir-
debu). Abrasi oleh angin hanya berkesan terjadi dekat permukaan tanah, karena
angin tidak mampu mengangkat butiran pasir terlalu tinggi. Menurut Bagnold, 1941
yaitu abrasi oleh angin kadang – kadang melebihi 45 cm diatas permukaan bumi,
sedangkan butiran pasir hampir tidak pernah melayang diatas ketinggian 2 meter.

Bentuklahan abrasi berupa :


a. Ventifak (Ventifact)
Batu atau pebble yang dikikis hingga mempunyai faset dan digilapkan oleh abrasi
dengan pasir yang dibawa oleh angin.

b. batu cendawan
Dibentuk oleh abrasi angin yang lebih kuat dibagian kaki (bawah) dibandingkan
dibagian atas pada batuan tersebut.

Adapun proses-proses terbentuknya gumuk pasir yaitu:

Gumuk pasir terbentuk karena aktivitas angin dan terdapatnya material pasir yang
melimpah, dimana angin yang mengangkut pasir dan bahan lepas lainnya pada
suatu waktu akan berkurangnya kecepatan, sehingga daya angkutnya berkurang
dengan muatannya dienclapkan.
Maka ditempatkan dimana pasir itu diendapkan, terdapat pengonggokan pasir,
disertai faktor-faktor lainnya misalnya rumput sebagai penghalang. Jika pasir ditiup
angin sehingga bergerak pada permukaan pada tempat itu terjadinya pembentukan
bukit-bukit pasir
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 85
Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

Gambar 10.5. Tipe – tipe gumuk pasir berdasarkan tempat terbentuknya

Gambar 10.6. Sketsa penampang struktur gelombang (Ripple Mark) pada gumuk
pasir.

10.12 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam acara bentukan asal vulkanik adalah:
7. Pensil, Spidol OHP ukuran F warna biru, hitam dan merah.
8. Pensil warna 1 set
9. Mistar / penggaris minimal ukuran 30cm,
10. Kertas kalkir ukuran A3
11. Peta topografi.
12. Kertas HVS minimal 10 lembar

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 86


Jurusan Teknik Geologi – UPN ”Veteran” Yogyakarta

10.13 Prosedur
a. Amatilah peta daerah yang telah disediakan.
b. Kenali bentuk-bentuk morfologi gumuk pasir dan berikan simbol.

10.14 Pelaporan dan Penilaian

Pelaporan hasil interpretasi berisikan tentang:


5. Halaman muka (lihat contoh).
6. Bab I Maksut dan Tujuan, Latar belakang
7. Bab II Pembahasan
8. Bab III Kesimpulan.

Penilaian acara praktikum penyimpangan aliran terdiri atas:


4. Nilai Kuis (bobot 15%): berupa tes berkala yang diakukan pada acara-acara
praktikum yang telah ditentukan.
5. Laporan sementara di laboratorium (75%): kemampuan menentukan
pembagiaan bentuklahan Aeolian (35%), kemampuan menafsirkan makna
geologi dari bentuklahan (40%).
6. Laporan akhir (10%): wujud fisik laporan dan tepat waktu pengumpulan.

Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Bentukanasal Karst - 87

Вам также может понравиться