Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
net/publication/328714428
CITATIONS READS
0 225
1 author:
Lisna Fitriana
Universitas Pendidikan Indonesia
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Effects of brain exercise and centella asiatica on bdnf, cardiovascular endurance, and cognitive function in elderly dementia View project
All content following this page was uploaded by Lisna Fitriana on 03 November 2018.
3. Hubungan Masa Kerja, Motivasi, dan Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai di Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Yankes Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung Tahun 2014
Diah Nur Indah Sari, Ruhyandi, Susilowati
4. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Depresi pada Lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna
Werdha Ciparay Bandung
Septian Andriyani
5. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Ispa pada Balita di Puskesmas Melong Asih Kota Cimahi
Budi Somantri
6. Perbedaan Faktor Perilaku pada Keluarga Balita Pneumonia dan Tidak Pneumonia di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Munjul Kabupaten Majalengka Tahun 2015
Sri Sumartini
8. Efekti itas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Post Operasi
Sectio Caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto
Atun Raudotul Ma'rifah, Rahmaya Nova Handayani, Pramesti Dewi
Pelindung :
Ketua STIKes 'Aisyiyah Bandung
Pelindung :
Ketua STIKes Aisyiyah Bandung
Penanggung Jawab :
Reyni Purnama Raya, SKM., M.Epid.
Ketua :
Sajodin, S.Kep., M.Kes., AIFO.
Sekretaris/Setting/Layout :
Aef Herosandiana, S.T., M.Kom.
Bendahara :
Riza Garini, A.Md.
Penyunting/Editor :
Perla Yualita, S.Pd., M.Pd.
Triana Dewi S, S.Kp., M.Kep
Mitra Bestari :
Dewi Irawati, MA., Ph.D.
Suryani, S.Kp., MHSc., Ph.D.
DR. Kusnanto, S.Kp., M.Kes.
Iyus Yusep, S.Kp., M.Si., MN.
Irna Nursanti, M.Kep., Sp. Mat.
Erna Rochmawati, SKp., MNSc., M.Med.Ed. PhD.
Mohammad Afandi, S.Kep., Ns., MAN.
Alamat Redaksi:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah
Jl. KH. Ahmad Dahlan Dalam No. 6, Bandung
Telp. (022) 7305269, 7312423 - Fax. (022) 7305269
E-mail: jka.aisyiyahbdg@gmail.com
DAFTAR ISI
8. Efekti itas Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto
Atun Raudotul Ma'rifah, Rahmaya Nova Handayani, Pramesti Dewi ....... 83-89
JKA. 2015;2(1): 1-10 ARTIKEL PENELITIAN
ABSTRAK
Abstract
The enhancement of current health level and life expectancy provide implications to the number
of elderly people in Indonesia. Due to the increasing life expectancy then it`s important to improve
their quality of life. Health professionals, especially gerontic nurses, play an important role in
increasing elderly life quality. One of the efforts is by practicing Brain Movement and Exercise. Thus,
the aim of this study was to analysis the effect of brain movement and exercise to quality of life. The
study design is an experimental pre and post design without control. The subjects are 15 healthy
elderly woman age 60-90 years old whom came from nursing home Budi Pertiwi. The instrument
employed in this research was WHOQOL-BREF consisting of 4 domains are physical, psychological,
social, and environmental. Statistic analysis were included test of normality of variance, Shapiro-
Wilk test, Kolomogorov Smirnov, and Wilcoxon test. The results showed that women elderly people
with brain movement and exercise had incresed quality of life based on physical domains level
signi icantly (63,9 ± 9,8 vs 54,5 ± 12,9) (p<0,05), psychological domains level signi icantly (63,9 ±
11,9 vs 52,3 ±8,5) (p<0,05), and environmental domains level signifantly (56,0 ± 8,7 vs 44,4 ± 4,2)
(p<0,05). In conclusion, brain movement and exercise can increased of quality of life in woman
elderly people on physical, psychological, and environmental domains .
Key word: woman elderly people, quality of life, brain movement and exercise
1
2 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
seperti salah satunya senam. Belakang ini Pertiwi peneliti akan meneliti kualitas hidup
akti itas senam pada lansia sudah banyak wanita lansia yang memiliki berbagai
digemari dan sudah banyak dikembangkan. permasalahan yang dialami para lansia.
Perkembangan senam yang dikhususkan Alasan tempat penelitian di PSTW Budi
untuk lansia seperti senam lansia, senam Pertiwi karena merupakan suatu wilayah
reumatik, senam osteoporosis, senam binaan keperawatan Universitas Pendidikan
hipertensi, senam pilates dan senam otak. Indonesia serta seluruh penghuni di panti
Senam otak dirancang secara khusus oleh adalah wanita. Berdasarkan uraian latar
Asosiasi Alzheimer Indonesia (Aazl) pada belakang diatas, penelitian ini penting untuk
tahun 2003 dengan nama Gerak Latih Otak dilakukan mengenai “Gambaran Kualitas
(GLO). Senam ini merupakan tipe latihan Hidup Wanita Lansia yang Mengikuti Senam
aerobik dengan intensitas ringan sedang 50- otak dan Gambaran Kualitas Hidup
75%, frekuensi latihan minimal 3-5x/minggu Berdasarkan Domain Fisik, Psikologis,
dengan waktu kurang lebih 20-30 menit Hubungan Sosial dan Lingkungan di PSTW
sesuai dengan kondisi para lansia. Senam otak Budi Pertiwi Bandung”.
ini terdiri dari gerakan gerakan khusus
berupa aerobic exercise, stretching, brain-body METODE PENELITIAN
connection, dan crossing the body midline. Penelitian ini merupakan penelitian
Latihan aerobik ini membutuhkan waktu dan eksperimen dengan pre and post test design
ketahanan yang bermanfaat untuk without control. Waktu penelitian dilakukan
meningkatkan suplai darah dan oksigen ke selama satu bulan mulai tanggal 4 Mei-4 Juni
seluruh tubuh termasuk otak. Manfaat lainnya 2015 dengan frekuensi 2x/minggu dan durasi
dari senam otak ini dapat meningkatkan 20-30 menit, bertempat di Panti Sosial Tresna
fungsi otak terutama kewaspadaan, Wredha Budi Pertiwi. Sampel dalam
pemusatan perhatian, serta kemampuan daya penelitian ini berjumlah 15 responden
ingat (Munir, 2003). menggunakan teknik purposive sampling
Berdasarkan studi pendahuluan yang dengan kriteria inklusi dan esklusi. Instrumen
dilakukan oleh peneliti di Panti Sosial Tresna yang digunakan dalam penelitian ini dibuat
Wredha (PSTW) Budi Pertiwi Bandung, dalam bentuk kuesioner WHOQOL-BREF
didapatkan bahwa lansia yang ada di panti (World Health Organization Quality Of Life)
berjumlah 29 orang wanita. Di PSTW Budi sebanyak 26 pertanyaan.
HASIL PENELITIAN
Frekuensi Prosentase %
Usia
60-74 tahun 8 53,3
75 89 tahun 7 46,7
Pendidikan Terakhir
SD 7 46,7
SMP 4 26,6
SMA - -
Diploma 1 6,7
Tidak Sekolah 3 20,0
Pekerjaan
Tidak Bekerja 15 100,0
Bekerja 0 0
Status Perkawinan
Tidak Menikah 2 13,3
Janda 13 86,7
Penghasilan
< Rp.500.000 13 86,7
Rp.500.000-Rp.1.000.000 0 0
> Rp.1.000.000 2 13,3
Tabel 2. Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia (n=15)
Domain Tes x + Sd P
Fisik
Pre 54,4 + 12,9 0,002
Post 63,9 + 9,8
Psikologis
Pre 52,3 + 8,5 0,001
Post 63,9 + 11,9
Hub.Sosial
Pre
48,8 + 4,1 0,058
Post 44,7 + 6,3
Lingkungan
Pre
44,4 + 4,2 0,002
Post 56,0 + 8,7
Ket : p < 0,05 = terdapat perbedaan yang bermakna
p > 0,05 = tidak terdapat perbedaan yang bermakna
mental, perubahan psikososial dan perubahan tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian
dalam cara hidup. Berdasarkan pendidikan Purnama (2013), yang menyatakan bahwa
terakhir wanita lansia hampir setengahnya semakin tinggi tingkat pendidikan membuat
berpendidikan SD (46,7%) sebanyak 7 lansia semakin paham dan mengerti akan
responden. Moons, dkk dalam No itri (2009), berbagai permasalahan yang dapat
mengatakan bahwa tingkat pendidikan adalah mengganggu kualitas hidupnya dan
salah satu faktor yang dapat memengaruhi bagaimana menanganinya baik untuk dirinya
kualitas hidup subjektif. Penelitian yang sendiri atau lingkungan sekitar dan didukung
dilakukan oleh Wahl, dkk dalam No itri (2009) dengan penelitian Setyoadi (2011) bahwa
menemukan bahwa kualitas hidup akan tingkat pendidikan akan berdampak pada
meningkat seiring dengan lebih tingginya jenis pekerjaan, tingkat pendapatan lansia,
tingkat pendidikan yang didapatkan oleh dan bagaimana manajemen keuangan lansia di
individu. masa tuanya. Artinya bahwa, rata-rata kualitas
Berdasarkan pekerjaan seluruh wanita hidup pada lansia bersifat subjektif tetapi
lansia tidak bekerja (100%) sebanyak 15 dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
responden. Berdasarkan penghasilan hampir pekerjaan dan penghasilan.
seluruh wanita lansia berpenghasilan Dari hasil penelitian kualitas hidup wanita
<Rp.500.000 (86,7%) sebanyak 13 responden. lansia yang mengikuti senam otak di Panti
Berdasarkan status pernikahan hampir Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi Bandung
seluruh wanita lansia berstatus janda. memiliki peningkatan kualitas hidup secara
Menurut penelitian yang dilakukan Sutikno bermakna pada domain isik (63,9 ± 9,8 vs
(2011) menemukan, faktor usia mempunyai 54,5 ± 12,9) (p<0,05), domain psikologis (63,9
hubungan yang secara statistik signi ikan ± 11,9 vs 52,3 ±8,5) (p<0,05), dan domain
dengan kualitas hidup. Lansia yang berumur lingkungan (56,0 ± 8,7 vs 44,4 ± 4,2) (p<0,05).
70 tahun ke atas memiliki kemungkinan untuk Sedangkan pada domain hubungan sosial
berkualitas hidup lebih buruk daripada lansia tidak menunjukkan peningkatan secara
berusia kurang dari 70 tahun. Hal ini bermakna (44,7 ± 6,3 vs 48,8 ±4,1) (p>0,05).
disebabkan karena dengan bertambahnya Dari hasil penelitian pada domain isik
umur terdapat penurunan isik, perubahan terdapat peningkatan kualitas hidup secara
mental, perubahan psikososial dan perubahan bermakna pada domain isik (63,9 ± 9,8 vs
dalam cara hidup. 54,5 ± 12,9) (p<0,05). Domain isik meliputi
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan nyeri dan ketidaknyamanan, tenaga dan lelah,
oleh Wahl dkk, dalam Ritonga (2013) tidur dan istrahat. Senam otak merupakan
menemukan bahwa baik pada pria maupun senam yang berintensitas ringan sedang,
wanita, individu dengan status menikah atau sehingga memberikan dampak yang nyaman
kohabitasi memiliki kualitas hidup yang lebih dalam melakukan senam karena tidak terlalu
lelah. Selain itu, prinsip-prinsip gerakan konsentrasi, harga diri, gambaran diri dan
senam otak seperti aerobic exercise, streching, penampilan dan perasaan negatif. Pada wanita
brain-body connection dan crossing body lansia yang mengikuti senam otak pada
midline meningkatkan transportasi oksigen ke domain psikologis menunjukan peningkatan
otak (Munir, 2003). Peregangan otot sendi kualitas hidup secara bermakna (63,9 ± 11,9
atau streching dapat merangsang sitokinin vs 52,3 ±8,5) (p<0,05). Penelitian ini sejalan
untuk perombakan sel-sel lama diganti dengan penelitian Prasetya (2010)
dengan sel-sel baru. Pada gerakan brain body menunjukkan bahwa tingkat depresi menurun
connection melatih konsentrasi, keseimbangan lebih bermakna pada responden yang
dan pertahanan sendi yang pada lansia mengikuti terapi kognitif dan senam otak.
mengalami penurunan fungsi-fungsi tersebut. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Terdapat juga gerakan crossing the body Siregar, Arma, Lubis (2013) menunjukkan
midline yang merangsang kedua belahan otak bahwa kualitas psikologi lansia yang tinggal di
bekerja sama sehingga menghasilkan pola rumah lebih baik daripada kualitas psikologi
pikir yang utuh, menghindarkan lupa secara lansia yang tinggal di panti. Sesuai dengan
kognitif, perhatian dan daya ingat, sehingga teori manfaat senam otak yaitu orang merasa
terjadi peningkatan kualitas hidup pada lebih sehat karena stress berkurang,
domain isik. meningkatnya kemampuan berbahasa dan
Berdasarkan penelitian Tambariki (2012) daya ingat, menambah semangat, lebih kreatif
yang berjudul latihan isik dan kualitas hidup dan e isien, dan prestasi belajar dan bekerja
lansia menghasilkan bahwa terdapat meningkat (Dennison, 2009).
hubungan yang signi ikan antara latihan isik Pada senam otak dengan gerakan motor
dan kualitas hidup (p=0,001) dan hasil learning terdapat gerakan yang dilakukan rasa
penelitian memiliki kualitas hidup baik. Hal gembira, perasaan jernih dan gerakan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan perlahan yang dilakukan dengan penghayatan.
di PSTW Budi pertiwi. Sejalan juga dengan Saat menggerakan gerakan lambat anggota
penelitian Setiawan, Wungouw, Pangemanan tubuh berarti mengalami imajinasi tubuh
(2013) menunjukkan bahwa terjadi (body-Images) dan sentuhan halus pada
peningkatan skor kualitas hidup rata-rata anggota tubuhkan meningkatkan
sebesar 9,27. Nilai signi ikasi (p) dari hasil uji keseimbangan, harga diri, percaya diri dan
statistik yaitu 0,00 lebih kecil dari nilai alpha kontrol diri (Munir, 2003).
(α =0,05), sehingga menunjukkan adanya Pada domain hubungan sosial meliputi
pengaruh yang signi ikan senam bugar lansia aspek hubungan perorangan, dukungan sosial
terhadap kualitas hidup penderita hipertensi. dan akti itas seksual menunjukkan tidak
Domain psikologis meliputi aspek perasaan terdapat peningkatan secara bermakna (44,7
positif, ber ikir, belajar, ingatan dan ± 6,3 vs 48,8 ±4,1) (p>0,05). Penelitian ini
sejalan dengan penelitian Yenni dan seperti polusi dan iklim serta transportasi
Hermawan (2006) yang menunjukkan menunjukkan peningkatan yang signi ikan
sebanyak 306 lansia ikut serta pada penelitian (56,0 ± 8,7 vs 44,4 ± 4,2) (p<0,05). Hal ini
ini, terdiri dari 88 (28,8%) laki-laki dan 218 kemungkinan disebabkan lingkungan di PSTW
wanita (71,2%), kualitas hidup lansia Budi Pertiwi tenang, tidak gaduh, bebas
cenderung menurun seiring bertambahnya polusi, dan banyak pepohonan sehingga
usia. Rata-rata domain sosial kualitas hidup kondusif untuk dilakukan senam otak.
lansia pada kelompok usia ≥75 tahun paling Senam otak memiliki gerakan integrasi
rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. sensory melatih stimulasi sensori pada otak
Berdasarkan penelitian Rantepadang (2012) seperti pendengaran, pengelihatan, perabaan
menunjukkan hasil bahwa interaksi sosial dan keseimbangan. Integrasi antara pusat
yang baik dapat mempengaruhi kualitas hidup sensori dapat meningkatkan potensi dan
lansia, didapati pula bahwa ada pengaruh sumber daya otak (Munir, 2003). Apabila
interaksi sosial ke biologis, interaksi sosial ke integrasi antara fungsi-fungsi pendengaran,
psikologis, dan interaksi sosial ke spiritual. pengelihatan, perabaan dan keseimbangan ini
Pada prinsip senam otak merayap dan dilatih secara berkesinambungan maka pada
merangkap (creeping and crawling) dapat domain lingkungan akan meningkatkan
meningkatkan kemampuan midbrain atau keamanan isik karena lansia memiliki
otak tengah dan kemampuan permukaan otak keseimbangan tubuh yang memperkecil
korteks serebri. Bagian otak ini disebut terjadinya cidera karena terjatuh, dapat
ancient brain yang merupakan pusat meningkatkan potensi sumber daya otak
kemampuan perhatian, kewaspadaan, dengan baik untuk memperoleh sumber
berkelompok dan ritual (Munir, 2003). informasi, keterampilan dan partisipasi
Gerakan senam diatas memiliki bagaian dari rekreasi karena kondisi isik yang baik.Di
domain hubungan sosial yang membantu dalam gerakan senam otak seperti sakelar
lansia dalam melakukan hal bersama otak, menyilang garis tengah tubuh, alternatif
kelompok sosial lansia. Namun, pada kontra lateral, hooks ups, variasi hook ups,
penelitian ini tidak terjadi peningkatan yang gerakan silang, gerakan pelangi, delapan tidur,
signi ikan kemungkinan dikarenakan waktu burung hantu, homolateral, pasang telinga dan
latihan hanya 1 bulan. gerakan pernapasan dapat meningkatkan
Pada domain lingkungan yang meliputi transportasi oksigen ke otak, merangsang otak
aspek keamanan isik, lingkungan rumah, kanan dan otak kiri yang fungsinya mulai
sumber penghasilan, kesehatan dan perhatian menurun (Munir, 2003). Latihan isik seperti
sosial, kesempatan untuk memperoleh senam otak ini baik untuk para lansia karena
informasi baru dan keterampilan, partisipasi dapat merangsang dan menyeimbangkan
dan kesempatan rekreasi, lingkungan isik kerja otak yang mulai mengalami penurunan.
Dalam senam otak ini juga merupakan salah Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002).
satu upaya meningkatkan kualitas hidup Comprehensive community health nursing:
karena gerakan-gerakan dalam senam otak Family, agregate& community practice.
mewakili domain isik, domain psikologis, St.Louis.Mosby.
domain hubungan sosial dan lingkungan. Darmojo R. B. (2006) Geriatri: Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit
SIMPULAN Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Berdasarkan data penelitian dapat Dennison P, Dennison G. (2009). Buku
disimpulkan bahwa senam otak dapat panduan Lengkap Brain Gym, Senam Otak.
meningkatkan kualitas hidup wanita lansia Jakarta: PT.Gramedia.
pada domain isik, psikologis, dan lingkungan. Fitria. (2011). Interaksi sosial dan Kualitas
hidup Lansia di Panti Wredha UPT
REFERENSI Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu Balita Binjai. (Skripsi). Fakultas Ilmu
pendekatan praktik, Edisi Revisi 2010. Keperawatan, Universitas Sumatera Utara,
Jakarta: Rineka Cipta. Medan. [Online] diakses pada 18 Maret
Andreas, Rantepadang. (2012) . Interaksi 2015 http://repository.usu.ac.id/
Sosial dan Kualitas Hidup. Universitas downloads.tswj.com/325251.pdf
Klabat. JKU, Vol. 1. No. 1., Juni 2012. Hidayat, AAA. (2007). Riset Keperawatan dan
[Online] diakses pada 8 Juni 2015 Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba
http://www.igenursing.weebly.com. ix_jku_ Medika
andreas.pdf Karo, Waktu. (2010). Pengaruh Tingkat
Azizah, Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Pendapatan Terhadap Kualitas Hidup di
Usia. Yogyakata: Graha Ilmu. Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran
Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Indonesia.
Penduduk Lanjut Usia (survey Sosial Diakses tanggal 16 Juni 2015 available
Ekonomi Nasional). Jakarta: BPS http://www.lib.ui.ac.id/opac.pdf
BKKBN. (2011). Lansia. Jakarta: diakses pada National Institute of Aging. (2010). Exercise
2 Maret 2015 http://www.bkkbn.go.id and Physical Activity. Philadelpia:
Chairani. (2013). Kualitas Hidup Wanita Butterworth Heinemann Elsevier Science
Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Limited.
Padang Hulu Tebing Tinggi. (Skripsi). No itri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup
Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di
Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses Jakarta. (Skripsi). Fakultas Ilmu
pada 8 Maret 2015 http:// Keperawatan, Universitas Indonesia,
repository.usu.ac.id/bitstream.pdf Jakarta. [Online] diakses pada tanggal 23
tanggal 16 Juni 2015 available http:// WHOQOL-BREF. (2004). The World Health
repository.usu.ac.id/perbandingankualitas Organization Quality of Life Introduction,
hidup.pdf Administration, Scoring and Generic
Stanley dan Beare. (2007). Buku Ajar Version Of The Assesment (WHOQOLBREF).
keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC. Yenni dan Hermawan. (2006). Pravalensi
Sutikno, 2011. Hubungan Fungsi Keluarga Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup Pada
Dengan Kualitas Hidup Lansia. Lanjut Usia. Fakultas Kedokteran.
Tambarkini. L. Jeklin. (2012). Latihan Fisik Universitas Trisakti. Volume 25. No 4.
dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Desember 2006. [Online] diakses pada 12
Vol 1. No. 1, Juni 2012. [Online] diakses Juni 2015 available: http://www.
pada 8 Juni 2015 Available: http://www. univmed.org/2012/04/yenni.pdf
igenursing.weebly.com/ ix_jku_ekin.pdf Yulianti, et. all. (2014). Perbedaan Kualitas
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Hidup Lansia Yang Tinggal di Komunitas
Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Universitas Jember. Vol 2. No 1. Januari
Keluarga Dengan Successful Aging Pada 2014. [Online] diakses pada 8 Juni 015
Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Available http;//www.jurnal.unej.ac.id/
Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. index. php/JPK/article/ download/601/429
Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman