Вы находитесь на странице: 1из 4

PEMELIHARAAN PERALATAN

440/….-SOP/UPTD Kec.
No. Dok. :
TSG A.1.1.1.3/XII-2018
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit : Januari 2018
Halaman : 1/2
UPTD KECAMATAN
TEWANG
SANGALANG SIABABILON
GARING NIP.197303061992021001
PUSKESMAS
PENDAHARA
1. Pengertian Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
merebus, stoom panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Sterilisasi.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Kecamatan Tewang Sangalang Garing Puskesmas
Pendahara
Nomor : 440/….-SOP/UPTD Kec. TSG A.1.1.1.3/XII-2018 Tentang
Menjalin komunikasi Dengan Masyarakat.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/
Langkah - 1. Alat dan Bahan :
langkah a. Alat alat medis
b. Alat Steril
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Koordinator masing-masing unit layanan
3. Langkah – Langkah
1. Dekontaminasi
a. Memakai sarung tangan
b. Menyiapkan bak perendaman yang telah diisi dengan larutan
clorin 0.5 %
c. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium yang
sudah terpakai dan bisa digunakan lagi kedalam bak
perendaman
d. Biarkan kurang lebih 10 menit
2. Pencucian dan Pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran) dengan tangan kanan
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah didekontaminasi
(hati-hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting
dan jarum jahit). Agar tidak merusak benda-benda yang terbuat
dari karet, jangan dicuci secara bersamaan dengan peralatan
dari logam atau kaca
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang terbuat
dari kaca dengan cara:
a) Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran bersih
disemua permukaan
b) Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara memutar
skrup secara perlahan kekiri sampai terlepas. Menyikat
dengan seksama terutama pada bagian sambungan dan
sudut peralatan dengan cara menyikat dengan perlahan ,
searah dan berulang-ulang di bawah air mengalir sampai
tidak tampak noda darah atau kotoran
c) Memastikan sudah tidak ada sisa darah dan kotoran yang
tertinggal pada peralatan dengan cara melihat dengan
membolak balik di bawah penerangan yang cukup terang
d) Megulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya tiga kali
(atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun atau detergen
e) Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih dengan
cara mengambil satu persatu alkes dan peralatan
laboratorium dan membilas satu persatu di bawah air
mengalir
d. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika
peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi
(misalkan dalam larutan klorin 0.5 %), tempatkan peralatan
dalam wadah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai
proses (DTT)
e. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan cara
dikukus atau direbus, atau disterilisasi di dalam autoclave/ oven
panas kering, tidak perlu dikeringkan dulu sebelum proses
sterilisasi dimulai
f. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan seksama
menggunakan air bersih
g. Melepas sarung tangan
h. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Desinfeksi Tingkat tinggi / Sterilisasi
Metode sterilisasi yang dapat dipilih antara lain:
a. AUTOCLAVE
a) Menuangkan air suling secukupnya kedalam autoclave
b) Menuang air suling sampai batas tertentu kedalam autoclave
c) Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di dalam
sedemikian rupa hingga tersedia ruangan untuk bergeraknya
uap air secara bebas diantara alat-alat selama sterilisasi,
letakkan wadah kedalam autoclave dengan cara tabung
reaksi satu persatu dengan korentang, kemudian disusun
didalam wadah aluminium yang sudah terdapat didalam
autoclave dengan jarak minimal 0.5 cm dengan alat yang lain
d) Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator dan
meletakkan baut-baut penahan keatas tempat yang sesuai
dengan tutup sterilisator, kemudian kencangkan masing-
masing murnya secara bersama dalam tempat yang
berlawanan
e) Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan terbuka
penahan tersebut letaknya lurus. Pasang pemanasnya. Uap
yang terbentuk pada dasar sterilisator akan mengalir keatas
di seputar wadah bagian dalam dan kemudian kebawah
diantara labu-labu dan tabung-tabung kedasar wadah,
memaksa keluarnya udara dari dasar keatas melalui tabung
pengeluaran fleksibel dan klep pengaman.
f) Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan bunyi
mendesis) tutuplah klep pengaman dengan cara mendorong
pengaturnya kebawah sehingga posisinya mendatar.
Tekanan dalam sterilisator akan naik dan dapat dibaca pada
alat pengukur tekanan
g) Mempertahankan tekanan pada suhu 121°, dengan cara
mengurangi pemanasan seperlunya untuk mempertahankan
tekanan tersebut dengan cara mengecek tekanan dan suhu
pada alat penunjuk suhu dan tekanan
h) Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit yaitu
membiarkan alat bekerja selama 15-20 menit sambil terus
diawasi pada tekanan 1 atm
i) Mengawasi tekanan selama proses strerilisasi dengan cara
mengawasi angka yang tertera pada penunjuk tekanan
j) Mematikan pemanasan dan tunggulah sampai tekanan
kembali nol dan suhu telah turun sampai jauh di bawah
100°C, bukalah pengatur klep pengaman dengan cara
meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap yang tertinggal
di dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-bautnya dan angkat
tutupnya.
k) Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya dengan cara
menunggu alatnyadingin kemudian membersihkan air yang
tersisa sebanyak kurang lebih 1 cm dengan lap yang bersih
sampai kering

b. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS


a) Mengambil panci dengan penutup yang rapat
b) Merendam peralatan didalam air dengan cara mengisi
panic dengan alat yang akan disteril, menambah kan air
setinggi kurang lebih 2.5 cm diatas alat yang akan direbus,
pastikan semua alat yang akan direbus telah dipenuhi air
dan menutup rapat panci.
c) Memulai memanaskan air
d) Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan timer
selama 20 menit
e) Jangan tambahkan benda apapun kedalam air mendidih
setelah perhitungan waktu mulai, rebus selama 20 menit
catat lama waktu perebusan didalam buku khusus, biarkan
peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum
digunakan atau disimpan, pada saat peralatan kering
gunakan segera atau simpan didalam wadah diinfeksi
tingkat tinggi bertutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu
minggu asalkan penutup tidak dibuka
f) Mengganti air setiap kali disinfeksi peralatan
Catatan:

Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan mencantumkan


nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
6. Diagram Alir
Sterilisasi dengan cara rebus : Mensterilkan
peralatan dengan cara merebusnya dalam air
sampai mendidih (100C) dan ditunggu
selama 15 sampai 30 menit. Misalnya alat dari
logam, kaca dan karet.

Sterilisasi dengan cara stoom (uap) :


Mensterilkan dengan uap panas dengan
autoclave dengan waktu,suhu dan tekanan
tertentu. Misalnya alat tenun, obat-obatan,
dan lain-lain.

Sterilisasi dengan cara panas kering :


Mensterilkan peralatan dalam oven dengan
panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang
tajam, peralatan dari kaca, dan obat tertentu.

Sterilisasi dengan bahan kimia (alkohol,


sublimat, uap formalin, untuk peralatan yang
cepat rusak bila terkena panas : sarung
tangan, kateter).

7. Unit terkait 1. Ruangan Tindakan


2. Ruangan KIA/KB
3. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Dukumen Terkait

5. Rekaman historis
Perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

2/2

Вам также может понравиться