Вы находитесь на странице: 1из 36

Rusun CSR Kawinkan Bangun 45 TPS

Dalam Kaca Mata Perusahaan Kemen PU Dukung


Bangunan Gedung dan Masyarakatnya Gerakan Ciliwung Bersih
8 17 26 kementerian
pekerjaan umum

Buletin

Edisi 2/Tahun X/Februari 2012 Karya Cipta Infrastruktur Permukiman

UU Rusun
dari Kontroversi
ke Aksi

PLUS! lensa ck • Peran Cipta Karya dalam Indonesia MDGs Award 2012,
Jakarta 31Januari–1 Februari 2012
daftar isi Edisi 24Tahun X4Februari 2012

Berita Utama

4 Pengaturan Baru Dalam


Undang-Undang Rumah Susun 5
5 Pembentukan Badan dalam
Pembangunan Rumah Susun

8 Rusun Dalam Kaca Mata


Bangunan Gedung

11 Pemanfaatan dan Penghunian


Rusunawa Kementerian PU

14 Teknologi Sistem Pracetak


Bangunan Rusunawa

17 CSR Kawinkan Perusahaan


dan Masyarakatnya
23
liputan khusus

20 Partisipasi Masyarakat
Tentukan Pemanfaatan
Revitalisasi

info baru

23 SIKIB Resmikan
SANIMAS Hargotirto Kulonprogo
31
26 Bangun 45 TPS Kemen PU
Dukung Gerakan Ciliwung Bersih suara4444 Ijazah
44anda
Sertifikat Teknik
27 Warga Kompleks PLN Durentiga
Mendapat Bantuan Program 3R
Ciliwung Bersih
Bapak Direktur Cipta Karya Yth,
Perlu diketahui bahwa Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
28 Indonesia MDGS Award
Nasional 2011 dan Perbatasan Kalimantan Barat, bagaimana mungkin dapat memiliki ijazah Sarjana
Setingkat Teknik (SsT), apabila pendidikan D III nya adalah jurusan Administrasi. Ibarat
membangun rumah, tanpa pondasi tiba-tiba sudah mendirikan atap. Berapa banyak
mata kuliah teknik yang tidak dilaluinya? Sungguh ironis andai secarik kertas lebih
inovasi
berharga dari disiplin ilmu. Sudah sedemikian rusakkah sistim keahlian di negeri ini?
29 PU Luncurkan Jaringan Unggulan
Pengelolaan Risiko Bencana Kristian Sunarsa

Tanggapan
31 Perusahaan Jepang Lirik Proyek
Air Minum Jatiluhur Yth. Bapak Kristian Sunarsa
5000 Liter/Detik Terkait dengan pertanyaan bapak, berikut penjelasan kami:
1. Pihak universitas/perguruan tinggi memiliki wewenang dalam menentukan syarat

PLUS!
apakah jurusan pendidikan dari DIII non-teknik dapat meneruskan DIV teknik.
2. Seseorang dapat diangkat menjadi kasatker adalah kebijakan dan wewenang pejabat
pusat apabila dianggap mampu dan memenuhi persyaratan menjadi seorang kasatker.
lensa ck
• Peran Cipta Karya Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Terima kasih
dalam Indonesia MDGs Award 2012,
Jakarta 31Januari–1 Februari 2012

2
Pelindung
editorial
Pelindung
Budi Yuwono P

UU Rusun untuk
Budi Yuwono P
Penanggung Jawab
Penanggung Jawab
Antonius Budiono
Antonius Budiono
Dewan Redaksi

Rakyat, Bukan untuk


Dewan Redaksi
Susmono, Danny Sutjiono,
Susmono, Danny Sutjiono, M. Sjukrul Amin,
M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus,
Amwazi Idrus, Guratno Hartono,
Guratno
Tamin Hartono,
MZ. Tamin MZ.
Amin, Nugroho TriAmin,
Utomo

Terus Diperdebatkan
Nugroho Tri Utomo
Pemimpin Redaksi
Pemimpin
Dian Redaksi
Irawati, Sudarwanto
Dian Irawati, Sudarwanto
Penyunting dan Penyelaras Naskah
Penyunting
T.M. dan Penyelaras Naskah
Hasan, Bukhori
T.M. Hasan, Bukhori
Bagian Produksi Hampir setiap produk yang diluncurkan ke publik mendapatkan dua sisi penilaian.
BagianA.Produksi
Erwin Setyadhi, Djoko Karsono,
Erwin A.
Diana Setyadhi, Djoko
Kusumastuti, Karsono,
Bernardi Heryawan,
Apalagi jika berkenaan dengan hak orang memenuhi kebutuhan dasarnya. Demikian
Diana
M. Kusumastuti,
Sundoro, Chandra Bernardi Heryawan,
RP. Situmorang, yang menimpa Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Setelah
M. Sundoro,
Fajar Santoso, Chandra RP. Situmorang,
Ilham Muhargiady, alot digodok, dibahas dalam rapat-rapat legislatif dan eksekutif, akhirnya pada Oktober
Fajar
Sri Santoso,
Murni Edi K,Ilham Muhargiady,
Desrah,
Wardhiana Suryaningrum,
Sri Murni Edi K, Desrah, R. Julianto,
2011 UU ini disahkan. Banyak yang bertepuk tangan menyambutnya, tapi setelahnya
Bhima Dhananjaya,
Wardhiana Djati Waluyo
Suryaningrum, Widodo,
R. Julianto, jumlah yang mencibir pun sebanding dengan sambutan baiknya. Dengan demikian,
Indah
BhimaRaftiarty,
Dhananjaya,Danang
DjatiPidekso
Waluyo Widodo, manakah yang akan dipahami masyarakat? Sisi baik atau kelemahan UU ini? Sosialisasi
Indah Raftiarty,
Bagian Danang
Administrasi Pidekso
& Distribusi adalah upayanya.
Luargo, Joni Santoso,&Nurfathiah
Bagian Administrasi Distribusi Persoalan penjaminan dalam hal penyediaan tanah dan rumah, Badan Pelaksana
Luargo, Joni Santoso, Nurfathiah
Kontributor Rusun (BPRS), Perhimpunan Penghuni, RT/RW dan Pengelolaan, dan rentetan daftar
Dwityo A. Soeranto, Hadi Sucahyono,
Kontributor masalah lainnya kemudian diperdebatkan lagi di publik. Padahal, DIM tersebut sudah
Nieke
DwityoNindyaputri,
A. Soeranto,R.Hadi
Mulana MP. Sibuea,
Sucahyono,
Adjar banyak dibahas di parlemen dengan perjuangan semua pihak. Mencari masalah
Nieke Prajudi, Rina Farida,
Nindyaputri, R. MulanaDidiet
MP.A.Sibuea,
Akhdiat,
RG.
AdjarEko Djuli S,Rina
Prajudi, Dedy Permadi,
Farida, Didiet A. Akhdiat, memang tak pernah selesai, yang perlu adalah mencari solusi dan menyusun aturan-
Th Srimulyatini Respati, Joerni Makmoerniati, aturan pendukungnya agar yang masih multi tafsir segera ditunggalkan menjadi satu
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini
Syamsul Hadi, Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S,
Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi, paham dan gerak.
Rina Agustin, Handy B. Legowo,
Hendarko Rudi S, Iwan
RudiDharma
A. Arifin,S, Rina Agustin,
Dodi Krispatmadi, Keterusikan itu pula yang mendorong Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat
Handy B.Setyaningrum,
Endang Legowo, Dodi Alex Krispatmadi,
A. Chalik,
Rudi A.Mursito,
Arifin, Endang Setyaningrum, Jenderal Cipta Karya akan menggelar sosialisasi dengan seluruh pemerintah daerah
Djoko N. Sardjiono,
Alex A.M.
Oloan Chalik, Djoko Mursito,
Simatupang, Hilwan,N.KunSardjiono,
Hidayat S, pada April 2012 nanti. Mudah-mudahan, dengan berkumpulnya semua pihak
Oloan M.
Deddy Simatupang,
Sumantri, HalasanHilwan, Kun Hidayat S,
Sitompul, berkepentingan berbekal hati yang jernih melihat semua persoalan. Tak sedikit
Deddy
Sitti Sumantri, M.
Bellafolijani, Halasan
AulawiSitompul,
Dzin Nun, pihak yang peduli. Contohnya, Ketua Umum Lembaga Pengkajian Perumahan
Sitti Bellafolijani,
Ade Syaiful Rahman,M. Aulawi Dzin Nun,
Aryananda Sihombing,
Agus Achyar,
Ade Syaiful Ratria Anggraini,
Rahman, Aryananda Sihombing, dan Pengembangan Pembangunan Perkotaan (Housing and Urban Development
Dian
AgusSuci Hastuti,
Achyar, RatriaEmah Sudjimah,
Anggraini, Dian Suci Hastuti, Institute) Zulfi Syarif Koto. Ia bertekad akan mengawal pengaturan mengenai PPJB
Susi
EmahMDS Simanjuntak,
Sudjimah, Susi MDSDidik S. Fuadi,
Simanjuntak, dan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS). Secara garis
Kusumawardhani, Airyn Saputri, Airyn Saputri,
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani,
Budi besar, pihaknya menerima UU Rusun yang telah disahkan, tetapi PP sebagai aturan
Budi Prastowo,
Prastowo, Aswin
Aswin G. Sukahar,
G. Sukahar,
Wahyu
Wahyu K. K. Susanto, Putri Intan
Susanto, Putri Intan Suri,
Suri, pelaksananya yang perlu dicermati. Karena, pada dasarnya UU Rusun ini untuk
Siti Aliyah Junaedi memastikan masyarakat kelas menengah ke bawah bisa menghuni Rusun yang layak,
Siti Aliyah Junaedi
Alamat Redaksi harga terjangkau dan sesuai dengan RTRW.
Alamat
Jl. Redaksi
Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110
Jl. Patimura
Telp/Fax. No. 20, Kebayoran Baru 12110
021-72796578
Telp/Fax. 021-72796578 Selamat membaca dan berkarya!
Email
Email
publikasi_djck@yahoo.com
publikasi_djck@yahoo.com
website
http://ciptakarya.pu.go.id

twitter
@ditjenck

Cover :
Rusunawa Mariso Kota Makassar
Sulawesi Selatan
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email publikasi_djck@yahoo.com
atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 3


berita utama

Hal ini dilakukan untuk mendorong pelaku pembangunan Rusun


komersial yang mempunyai margin keuntungan yang cukup
besar dan pasar golongan ekonomi menengah ke atas untuk
ikut membangun rumah susun umum guna mengurangi backlog
hunian. Hal ini tertuang dalam Pasal 16 UU Rusun ini.
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 18 UU Rusun dimungkinkan
pemanfaatan Barang Milik Negara/Daerah berupa tanah atau
pendayagunaan tanah Wakaf dalam pembangunan rumah susun
umum dan/atau rumah susun khusus. Hal ini dilakukan untuk
menekan biaya yang dibutuhkan bagi pembangunan kedua jenis
rumah susun tersebut, utamanya bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah (MBR).
Pemilikan satuan rumah susun (Sarusun) yang dibangun di
atas barang milik negara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf
dilakukan dengan cara sewa. Selanjutnya, sebagai tanda bukti

Pengaturan Baru
kepemilikan atas sarusun, diterbitkan Sertifikat Kepemilikan
Bangunan Gedung Sarusun (SKBG Sarusun).

dalam
Dalam UU Rusun ini juga memberikan perlindungan terhadap
konsumen Rusun. Ini tercermin melalui pengaturan tentang

UU Rusun
pemasaran Sarusun, baik yang dilakukan sebelum maupun
sesudah pembangunan Rusun. Dalam hal pemasaran, Sarusun
dilakukan sebelum pembangunan Rusun diselesaikan, maka
segala sesuatu yang dijanjikan oleh pelaku pembangunan
dan/atau agen pemasaran, mengikat para pihak dalam bentuk
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
Ana Wahyu Hakim & Karlina Mekarsari *)
Dalam rangka peningkatan kualitas Rusun dilakukan dengan
pembangunan kembali melalui proses pembongkaran, penataan
Keberadaan Rusun di Indonesia diatur dan pembangunan terhadap Rusun yang tidak laik fungsi dan

dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun


tidak dapat diperbaiki, dan/atau dapat menimbulkan bahaya
dalam pemanfaatan bangunan Rusun dan/atau lingkungannya.
2011 tentang Rumah Susun (UU Rusun) Peningkatan kualitas yang dimaksud dapat dilakukan atas
sebagai pengganti Undang-Undang prakarsa pemilik Sarusun dengan tetap melindungi hak

Nomor 16 Tahun 1985 tentang


kepemilikan, termasuk kepentingan pemilik atau penghuni
dengan memperhatikan faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang
Rumah Susun. UU Rusun ini ditetapkan berkeadilan.
dalam Sidang Paripurna DPR RI UU Rusun juga mengatur kemudahan bagi MBR melalui

pada tanggal 18 Oktober 2011.


pemberian bantuan dan kemudahan oleh Pemerintah dalam
rangka pembangunan, penghunian, penguasaan, pemilikan, dan

P
pemanfaatan rumah susun. Selain itu, bantuan dan kemudahan
embahasan UU Rusun ini memakan waktu yang juga diberikan kepada pelaku pembangunan melalui pemberian
cukup lama, dua kali masa sidang dan perpanjangan insentif dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam hal
satu kali masa sidang DPR RI. Rusun adalah pembangunan rusun umum dan rusun khusus.
bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam Untuk mewujudkan penyediaan rumah susun yang layak dan
suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian terjangkau bagi MBR, Pemerintah menugasi lembaga yang sudah
yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal ada atau membentuk badan baru sebagai pelaksana rumah susun.
maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing- UU Rusun mengamanatkan Pemerintah untuk menyusun
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama peraturan pelaksananya yang meliputi 15 peraturan pemerintah,
untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, enam peraturan menteri dan satu peraturan daerah, paling
benda bersama, dan tanah bersama. lambat satu tahun sejak UU Rusun ini diundangkan. Dengan
Dalam UU Rusun ini diatur hal-hal baru yang belum diatur telah diundangkannya UU Rusun ini direncanakan akan diadakan
pada undang-undang Rusun sebelumnya, diantaranya mengenai sosialisasi tingkat Nasional dengan melibatkan seluruh Gubernur/
kewajiban bagi pelaku pembangunan rumah susun komersial Walikota di Indonesia.
untuk menyediakan rumah susun umum sekurang-kurangnya *) Staf Bagian Hukum dan Perundang-undangan, Setditjen Cipta Karya,
20% dari total luas lantai rumah susun komersial yang dibangun. Kementerian Pekerjaan Umum

4
berita utama

Pembentukan Badan
dalam Pembangunan Rusun
Deva Kurniawan Rahmadi*) & Andreas Budi Wirawan **)

DPR RI telah mengesahkan RUU Rumah Susun menjadi UU No 20 tahun


2011 tentang Rumah Susun pada Oktober 2011. Undang-Undang ini
mengatur penyelenggaraan rumah susun secara komprehensif meliputi
pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan, pemilikan,
dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian,
kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan
sistem pembiayaan, dan peran masyarakat. Salah satu hal mendasar
yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah adanya badan yang
menjamin penyediaan rumah susun umum dan rumah susun khusus.

Rusunawa Aceh

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 5


berita utama

P
asal 67 mengamanahi Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tanggung
jawab menugasi dan/atau membentuk lembaga atau
badan yang menangani pembangunan perumahan
dan permukiman sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Tanggung jawab tersebut meliputi
pembangunan rumah umum, rumah khusus, dan rumah negara,
penyediaan tanah bagi perumahan, dan melakukan koordinasi
dalam proses perizinan dan pemastian kelayakan hunian.
Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman yang
dilakukan untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
telah dilakukan dalam bentuk fisik dan non-fisik. Dewasa ini
penyelenggaraan infrastruktur permukiman masih condong
pada pembangunan fisik infrastruktur permukiman daripada
pembangunan kelembagaan di tatanan masyarakat maupun
pemerintah daerah.
Penyediaan infrastruktur permukiman merupakan satu
kesatuan perencanaan, implementasi dan pengelolaan yang
dilakukan oleh para pelaku pembangunan. Selain itu, semakin
banyaknya proyek penyediaan infrastruktur permukiman yang
melibatkan aspek kelembagaan masyarakat dan pemerintah
daerah serta ketidakseragaman konsep kelembagaan, membuat
proyek-proyek tersebut menjadi berdiri sendiri dan tidak
berkelanjutan.
Rumah susun merupakan bentuk dari bangunan gedung
bertingkat sebagai fungsi utama untuk tempat hunian yang
dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah
bersama. Dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan rumah
susun tersebut dikhususkan pada rumah susun umum dan rumah
susun khusus dilaksanakan oleh lembaga nirlaba dan badan
usaha. Hal itu karena aspek kelembagaan juga memegang peran
penting dalam penyelenggaraan rumah susun.

Perlunya Badan
Pembangunan rumah susun yang diselenggarakan oleh
Pemerintah bertujuan mencegah dan meningkatkan kualitas
permukiman kumuh, khususnya di perkotaan. Namun sampai
saat ini belum memenuhi target pembangunan sehingga terjadi
backlog terhadap pencapaian target yang harus dilaksanakan pengalihan kepemi­ likan, dan dis­tribusi rumah susun umum
dalam pemenuhan hunian bertingkat di perkotaan untuk dan rumah susun khusus secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Rangkaian fungsi tersebut dilaksanakan oleh badan pelaksana
Untuk mewujudkan penyediaan rumah susun yang layak dengan tu­gas­­­­nya yaitu: per­ta­ma, melaksanakan pemba­
dan terjangkau bagi MBR tersebut, Peme­rintah menugasi atau ngunan rumah susun umum dan rumah susun khusus; kedua,
membentuk badan pe­laksana dengan bebe­­rapa tujuan sebagai menyelenggarakan koordi­nasi operasional lintas sektor, termasuk
berikut; per­tama, memper­ce­pat penyediaan rumah susun umum dalam penyediaan prasa­rana, sarana, dan utilitas umum; ketiga,
dan rumah susun khusus, melak­
sanakan peningkatan kua­ litas rumah susun umum dan
terutama di perkotaan; kedua, rumah susun khusus; keempat,
menjamin bahwa rumah Penyelenggaraan rumah susun tidak saja memfasilitasi penyediaan
susun umum hanya dimiliki tanah untuk pembangunan
dan dihuni oleh MBR; ketiga, berhenti pada pembangunan fisik semata, rumah susun umum dan
menjamin tercapainya asas namun lebih penting lagi adalah pengelolaan rumah susun khusus; kelima,
manfaat rumah susun; dan memfasilitasi penghunian,
keempat, melaksanakan ber-
setelah pembangunan dan juga pengelolaan pengalihan, pemanfaatan,
bagai kebi­ jakan di bidang terhadap para penghuni agar peningkatan serta pengelolaan rumah
rumah susun umum dan rumah susun umum dan rumah susun
susun khusus.
kualitas permukiman tersebut selalu terjaga dan khusus; keenam, melaksanakan
Pembentukan badan pe­ berkelanjutan. verifikasi pemenuhan persya­
lak­sana memiliki fungsi dalam ratan terhadap calon pemilik
pelaksanaan pemba­ngunan, dan/atau penghuni rumah

6
berita utama

Permasalahan lain yaitu dalam hal pengelolaan


baik dari proses perizinan, ketersediaan
prasarana, sarana dan utilitas, seperti air
bersih dan listrik yang tak memadai, hingga
permasalahan penetapan tarif.

Bentuk badan yang akan melaksanakan pembangunan rumah


susun umum dan rumah susun khusus serta pengelolaannya
adalah badan formal yang akan diberikan tugas oleh Pemerintah
untuk melaksanakan program Pemerintah di bidang perumahan
dan kawasan permukiman sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain badan yang dimaksudkan di atas, dalam pengelolaan
antar unit satuan rumah susun dan penghuni rumah susun
diperlukan kelompok sosial berbadan hukum yang mengelola
sehingga keberlanjutan terhadap fungsi hunian rumah susun
yang layak, sehat dan terpadu semakin dapat ditingkatkan.
Badan pelaksana ini diharapkan dapat membantu
menyelesaikan permasalahan yang masih menjadi kendala dalam
pemenuhan kebutuhan pembangunan rusun dari penyediaan
lahan hingga penghunian. Ke depannya, badan ini akan memiliki
tugas seperti dalam hal ketersediaan lahan. Di masa mendatang
luas lahan akan semakin menipis, sedangkan permintaan
kebutuhan perumahan semakin meningkat. Permasalahan
lain yaitu dalam hal pengelolaan baik dari proses perizinan,
ketersediaan prasarana, sarana dan utilitas, seperti air bersih dan
susun umum dan rumah susun khusus; dan ketujuh, melakukan listrik yang tak memadai, hingga permasalahan penetapan tarif.
pengembangan hubungan ker­ja sama di bidang rumah susun Badan ini nantinya akan bertindak sebagai pelaksana
dengan berbagai instansi di dalam dan di luar negeri. pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan rumah susun
Penyelenggaraan rumah susun tidak saja berhenti pada umum, yang meliputi rumah susun umum (rusunawa) dan rumah
pembangunan fisik semata, namun lebih penting lagi adalah susun khusus. Pembentukan Badan pelaksana rumah susun juga
pengelolaan setelah pembangunan dan juga pengelolaan akan berdampak pada proses pembangunan rumah susun yang
terhadap para penghuni agar peningkatan kualitas permukiman menjadi satu-kesatuan dan tidak lagi terpisah pada beberapa
tersebut selalu terjaga dan berkelanjutan. kementerian/lembaga. Kedepannya, keberadaan badan ini
Oleh karena itu Pemerintah menugasi atau membentuk badan sedang dan akan dikaji kembali oleh kementerian/lembaga di
pengelola berupa meliputi kegiatan operasional, pemeliharaan, bidang perumahan dan kawasan permukiman untuk disepakati
dan perawatan bagian bersama, benda bersama, dan tanah pembentukannya.
bersama. Pengelolaan rumah susun harus dilaksanakan oleh Dengan melihat tantangan ke depan yang akan muncul
pengelola yang berbadan hukum, kecuali rumah susun umum sejak diundangkannya UU Rumah Susun ini, terutama dalam hal
sewa, rumah susun khusus, dan rumah susun negara. pembentukan Badan Pelaksana dan Pengelola, diharapkan dapat
lebih menata kawasan permukiman di perkotaan yang memiliki
Bentuk Badan kepadatan penduduk yang tinggi, serta penataan penghuni
Kelembagaan adalah kelompok sosial yang memiliki tujuan terhadap hunian rumah susun agar tepat sasaran yaitu untuk MBR.
tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur.
Kelembagaan dapat berbentuk sebuah relasi sosial yang *) Jabatan Fungsional Tata Bangunan dan Perumahan (TBP)
melembaga (non formal institution), atau dapat berupa lembaga **) Staf Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, Direktorat Pengembangan
dengan struktur dan badan hukum (formal institution). Permukiman, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 7


berita utama

Rusun Dalam Kaca Mata

Bangunan
Gedung
Duty Rahmawati dan Nur Hidayah *)
baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Dalam penyelenggaraan bangunan Sedangkan Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat

gedung, termasuk di dalamnya rumah


yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam
bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam
susun (Rusun), sebaiknya memenuhi arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan
persyaratan-persyaratan administratif, yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,

teknis, dan ekologis agar tercipta


terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
penyelenggaraan yang tertib, andal, Penyelenggaraan Rusun sebagai bagian dari bangunan gedung
selaras, dan serasi terhadap lingkungan tidak lepas dari penyelenggaraan bangunan gedung secara umum,

agar layak huni bagi penggunanya.


sebagaimana dijelaskan pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung. Dalam penyelenggaraan bangunan

B
gedung khususnya rumah susun dibagi menjadi beberapa
angunan Gedung adalah wujud fisik hasil tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan atau konstruksi
pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat fisik, pemanfaatan, dan pembongkaran. Tahap perencanaan dan
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada pelaksanaan atau konstruksi fisik merupakan suatu kesatuan dari
di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang tahap pembangunan rumah susun.
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan Tahap Perencanaan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun Tahap perencanaan merupakan tahap awal pembangunan
kegiatan khusus. bangunan gedung rumah susun sebelum memulai pembangunan
Sedangkan Rumah Susun adalah bangunan gedung fisik. Dalam membangun Rusun, pelaku pembangunan wajib
bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi memisahkan Rusun atas Sarusun, bagian bersama, benda bersama,
dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dan tanah bersama yang wajib dituangkan dalam bentuk gambar
dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan- dan uraian. Gambar dan uraian tersebut menjadi dasar untuk
satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara menetapkan Nilai Perbandingan Proporsional (NPP), Sertifikat Hak
terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan Milik (SHM) sarusun atau Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung
bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama. (SKBG) sarusun, dan perjanjian pengikatan jual beli, yang dibuat
Penyelenggaraan Rusun sebagai bagian dari bangunan gedung sebelum pelaksanaan pembangunan rumah susun.
tidak lepas dari penyelenggaraan bangunan gedung secara umum,
sebagaimana dijelaskan pada Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 Persyaratan pembangunan rumah susun meliputi:
tentang Bangunan Gedung. Dalam penyelenggaraan bangunan a. Persyaratan Administratif;
gedung khususnya rumah susun dibagi menjadi beberapa Yang dimaksud dengan persyaratan administratif adalah
tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan atau konstruksi perizinan yang diperlukan sebagai syarat untuk melakukan
fisik, pemanfaatan, dan pembongkaran. Tahap perencanaan dan pembangunan Rusun. Persyaratan administratif bangunan
pelaksanaan atau konstruksi fisik merupakan suatu kesatuan dari gedung meliputi; pertama, Status Hak atas Tanah; dan kedua,
tahap pembangunan rumah susun. Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi Sebelum memulai pembangunan rumah susun, dalam
yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau tahap perencanaan sebaiknya telah memperhatikan Rencana
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, Tata Ruang Wilayah (RTRW) dimana rumah susun tersebut
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, berlokasi. Apabila telah memiliki Rencana Tata Bangunan dan

8
berita utama

Lingkungan (RTBL) dan/atau aturan lain yang dapat menjadi Tahap Pelaksanaan
acuan dalam perencanaan bangunan gedung. Tahap pelaksanaan yang dimaksud merupakan tahap
Kegiatan pendataan untuk rumah susun baru dilakukan pembangunan fisik/pelaksanaan konstruksi rumah susun beserta
bersamaan dengan proses izin mendirikan bangunan gedung pengawasannya setelah melalui tahap perencanaan. Pengawasan
untuk keperluan tertib pembangunan dan pemanfaatan konstruksi berupa kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi
bangunan gedung. Ketentuan mengenai pendataan atau kegiatan manajemen konstruksi pembangunan rumah susun.
bangunan gedung telah diatur dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 17/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis Tahap Pemanfaatan
Pendataan Bangunan Gedung. Tahap pemanfaatan rumah susun merupakan tahap dimana rumah
b. Persyaratan Teknis susun tersebut siap untuk digunakan oleh pemilik/penghuni
Yang dimaksud dengan persyaratan teknis adalah persyaratan sesuai dengan fungsinya setelah dilakukan pemeriksaan kelaikan
yang berkaitan dengan struktur bangunan, keamanan dan fungsi bangunan gedung rumah susun.
keselamatan bangunan, kesehatan lingkungan, kenyamanan,
dan lain-lain yang berhubungan dengan rancang bangun, Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung
termasuk kelengkapan prasarana dan fasilitas lingkungan. Laik fungsi adalah suatu kondisi bangunan gedung yang
Persyaratan teknis pembangunan rumah susun terdiri memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai
atas: pertama, tata bangunan yang meliputi persyaratan dengan fungsi bangunan gedung yang ditetapkan. Sebelum
peruntukan lokasi serta intensitas dan arsitektur bangunan rumah susun dimanfaatkan perlu dilakukan pemeriksaan kelaikan
rumah susun; dan kedua, keandalan bangunan yang meliputi fungsi terhadap bangunan gedungnya sehingga dapat diterbitkan
persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
kemudahan. Pemeriksaaan kelaikan fungsi juga sebaiknya dilakukan
c. Persyaratan Ekologis secara berkala sehingga dapat diketahui suatu bangunan gedung
Pembangunan rumah susun harus memenuhi persyaratan masih laik fungsi atau tidak, demikian juga halnya dengan
ekologis yang mencakup keserasian dan keseimbangan fungsi bangunan rumah susun. Apabila sudah tidak laik fungsi, maka
lingkungan. Pembangunan rumah susun yang menimbulkan dapat dilakukan pembangunan kembali melalui pembongkaran,
dampak penting terhadap lingkungan harus dilengkapi penataan, maupun pembangunan bangunan gedung sebagai
persyaratan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai bentuk peningkatan kualitas bangunan gedung rumah susun.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Agar bangunan gedung tetap laik fungsi, pemeliharaan bangunan

UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PENDATAAN/ PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN


PENDAFTARAN
SHM
M M M SARUSUN M M M
TA TA TA TA TA TA
RT/RW SKBG
SARUSUN

KAB/KOTA,
RDTRKP RTBL IMB SLF 1 SLFn KT RTB

PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN


AMDAL
PEMBANGUNAN
KI

PERSETJ/
REKOM.
INSTANSI PELESTARIAN
LAIN

PENYEDIA JASA

KETERANGAN M - Masyarakat ALUR PROSES UTAMA


KT - Kajian Teknis ALUR PROSES PENUNJANG
KI - Kajian Identifikasi
RTB - Rencana Teknis Pembongkaran
TA - Tim Ahli Bangunan OPSIONAL
SLF1 - Sertifikat Laik Fungsi Pertama
SLFn - Sertifikat Laik Fungsi Berkala Selanjutnya

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 9


berita utama

Bukti Kepemilikan Rumah Susun

No. SHM Sarusun SKBG Sarusun

1. Sebagai tanda bukti kepemilikan atas sarusun di Sebagai tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas barang
atas tanah hak milik, hak guna bangunan, atau hak milik negara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengan
pakai di atas tanah negara, hak guna bangunan cara sewa.
atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan.

2. Diterbitkan oleh kantor pertanahan kabupaten/kota. Diterbitkan oleh instansi teknis kabupaten/kota yang bertugas
dan bertanggung jawab di bidang bangunan gedung.

3. Dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak Dapat dijadikan jaminan utang dengan
tanggungan. dibebani fidusia. SKBG sarusun yang dijadikan jaminan
utang secara fidusia harus didaftarkan ke kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum

gedung rumah susun perlu dilakukan secara berkala. Apabila penghuni sarusun yang selanjutnya disebut Perhimpunan Pemilik
terjadi kerusakan bangunan perlu dilakukan perawatan bangunan dan Penghuni Sarusun Pengelolaan rumah susun dilaksanakan
gedung rumah susun sesuai dengan tingkat kerusakannya. oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun (PPPSRS).
Pelaku pembangunan wajib mengajukan permohonan PPPSRS memiliki kewajiban untuk mengurus kepentingan para
Sertifikat Laik Fungsi kepada bupati/walikota atau Gubernur untuk pemilik dan penghuni yang berkaitan dengan pengelolaan
wilayah DKI Jakarta setelah menyelesaikan seluruh atau sebagian kepemilikan benda bersama, bagian bersama, tanah bersama, dan
pembangunan rumah susun sepanjang tidak bertentangan penghunian.
dengan IMB sebelum bangunan dimanfaatkan. Pemerintah daerah Apabila PPPSRS tersebut belum terbentuk dalam masa
menerbitkan sertifikat laik fungsi setelah melakukan pemeriksaan transisi pengelolaan rumah susun dapat dilakukan oleh pelaku
kelaikan fungsi bangunan rumah susun sesuai dengan ketentuan pembangunan yang membangun rumah susun umum milik dan
peraturan perundang-undangan. rumah susun komersial.

Kepemilikan Rumah Susun Tahap Pembongkaran


Status kepemilikan Rusun ditunjukkan dengan Sertifikat Hak Milik Peningkatan kualitas rumah susun dilakukan melalui
(SHM) sarusun atau Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung pembangunan kembali rumah susun, salah satunya dengan
(SKBG) sarusun. Sebagai tanda bukti kepemilikan atas sarusun di melakukan pembongkaran. Bangunan gedung termasuk di
atas tanah Hak Milik, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai di atas dalamnya rumah susun wajib ditingkatkan kualitasnya apabila;
tanah negara, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pertama, tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi; dan/
pengelolaan diterbitkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Sarusun. atau kedua, dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan
Sebagai tanda bukti kepemilikan atas sarusun di atas barang bangunan rumah susun dan/atau lingkungan rumah susun.
milik negara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengan cara Peningkatan kualitas rumah susun dapat juga dilakukan atas
sewa, diterbitkan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) prakarsa pemilik sarusun yang dilakukan oleh; pertama, pemilik
sarusun. sarusun untuk rumah susun umum milik dan rumah susun
komersial melalui PPPSRS; kedua, Pemerintah, pemerintah daerah,
Pengelolaan Rumah Susun atau pemilik untuk rumah susun umum sewa dan rumah susun
Pengelolaan rumah susun meliputi kegiatan operasional, khusus; atau ketiga, Pemerintah atau pemerintah daerah untuk
pemeliharaan, dan perawatan bagian bersama, benda bersama, rumah susun negara.
dan tanah bersama yang dilaksanakan oleh pengelola yang Sebelum pelaksanaan pembongkaran dilakukan perlu ada
berbadan hukum, kecuali rumah susun umum sewa, rumah susun pemeriksaan Bangunan Gedung. Berdasarkan hasil pemeriksaan
khusus, dan rumah susun negara. BG dilakukan penetapan dari pemerintah daerah bahwa BG
Pengelolaan rumah susun harus dilaksanakan oleh pengelola tersebut layak dibongkar atau hanya direvitalisasi.
yang berbadan hukum, kecuali rumah susun umum sewa,
rumah susun khusus, dan rumah susun negara. Oleh karena itu *) Staf Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan, Dit. Penataan Bangunan
dibentuklah badan hukum yang beranggotakan para pemilik atau dan Lingkungan

10
berita utama

Rusunawa Gulomantung Gresik

Pemanfaatan dan Penghunian


Rusunawa Kementerian PU
Arnindia Putri & Endang Supardi *)

U
ntuk mendapatkan keterpaduan pelaksanaan
Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan Rusunawa, maka dalam kerjasama
menangani perumahan di kawasan penyelenggaraan Rusunawa perlu diperhatikan
kumuh antara lain dengan memberikan pula sinkronisasi pembiayaan antara pemerintah
pusat sebagai pemberi stimulan (dalam bentuk
fasilitasi pembangunan Rumah Susun DIPA yang terbatas waktu penggunaannya) dan pemilik lahan atau
Sederhana Sewa (Rusunawa) kepada calon konsumen sebagai penyedia prasarana, sarana dan utilitas.
Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dengan demikian, pemanfaatan Rusunawa dapat tercapai optimal
dan lingkungan yang harmonis.
(MBR) terutama yang tidak (belum) Fasilitasi melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya selama
mampu mengakses penyediaan rumah periode 2003 sampai dengan 2011 telah membangun 235,5 twin
melalui subsidi pemilikan rumah. block atau 22.808 unit hunian. Dari 206,5 twin block dalam rangka
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan dan 29 twin
block dimanfaatkan sebagai sarana prasarana asrama mahasiswa
yang tersebar di 133 lokasi Pemerintah Daerah maupun Perguruan
Tinggi di Indonesia. Sampai saat ini (Februari 2012) ada kurang
lebih 61 % yang terhuni seperti yang dapat dilihat dalam tabel

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 11


berita utama

berikut : g. Ketujuh, proses pengalihan status dan atau hibah tersebut


Tahun Anggaran
tidak akan memakan waktu lama jika persyaratan dipenuhi
Jumlah Terbangun Jumlah Terhuni
secara cepat.
Tahun Anggaran 2003-2004 13,5 TB 13,5 TB Permasalahan Rusunawa yang ada memperlihatkan mata
Tahun Anggaran 2004-2005 9 TB 5 TB
Tahun Anggaran 2005-2006 23 TB 17 TB rantai kegiatan pengadaan perumahan permukiman yang
Tahun Anggaran 2006-2007 42 TB 33 TB diawali dari inisiasi kebutuhan; evaluasi tapak/lahan, ketersediaan
Tahun Anggaran 2007 6 TB 6 TB
Tahun Anggaran 2007-2008 46 TB 29 TB infrastruktur, siapa calon penghuninya, siapa yang akan
Tahun Anggaran 2008-2009 54 TB 31 TB memanfaatkan dan mengelolanya, dimana Rusunawa tersebut
Tahun Anggaran 2010-2011 42 TB 3 TB
akan dibangun. Notabene, masing-masing kegiatan tidak dapat
Total 235,5 TB 139,5 TB dipisahkan yang akhirnya disebut sebagai penyelenggaraan
Rusunawa sebagai sarana perumahan yang layak, sehat, aman,
Berbagai masalah menjadi kendala belum terhuninya dan nyaman, tertib, harmonis dengan lingkungannya, utamanya bagi
termanfaatkannya keseluruhan Rusunawa terbangun tersebut MBR di perkotaan.
oleh penerima bantuan dengan berbagai alasan (listrik dan air
yang belum tersambung, belum terbentuknya Unit Pelaksana Penetapan Tarif
Teknis Pengelola, menunggu status hibah dan lain-lain). Penetapan tarif sewa merupakan salah satu unsur pokok
Memperhatikan amanat Undang-Undang no 28 tahun 2002 dalam pengelolaan Rusunawa. Selain harus terjangkau oleh
tentang Bangunan Gedung (UUBG) bahwa pembangunan, kemampuan MBR, juga sebagai sumber pembiayaan pengelolaan
pemanfaatan, pelestarian, pemeliharaan bangunan harus Rusunawa. Belum terlaksananya penyerahan aset Rusunawa
berlangsung secara tertib dalam setiap tahapannya, dan melihat kepada Pemerintah Daerah menjadi salah satu kendala dalam
kenyataan bahwa aspek pemeliharaan pengelolaan, pemanfaatan penetapan tarif dan pembiayaan pengelolaan Rusunawa oleh
bangunan Rusunawa selama ini masih cukup memprihatinkan, Pemerintah Daerah. Sebagai contoh, kebijakan penetapan
maka perlu dibuat langkah-langkah penanganan antara lain : tarif belum sepenuhnya diserahkan kepada Badan Pengelola /
a. Pertama, menyiapkan serta menyusun rencana yang UPTR, mengingat dalam perjanjian serah terima aset kelola tidak
cermat untuk tahun 2012-2014, dan melanjutkan dan atau termasuk penetapan tarif. Hal tersebut dirasakan sebagai kendala
membenahi hasil pembangunan pada periode 2003 – 2009 dalam operasional pengelolaan Rusunawa di lapangan.
khususnya soal pengelolaan aset BMN yang akan di alihkan Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa kota/kabupaten
kepada pihak penerima baik PTN dengan alih status, atau telah melakukan terobosan kebijakan dengan menetapkan
Pemda dengan hibah, dan BUMN dengan Penyertaan Modal Peraturan Walikota/Bupati sebagai landasan hukum pelaksanaan
Pemerintah, serta kepada pihak swasta dengan pilihan- pilihan pemanfaatan, pengelolaan dan penghunian, antara lain penetapan
yang akan ditawarkan. tarif sewa dan peraturan penghunian dan pengelolaan Rusunawa
b. Kedua, bantuan teknis pengelolaan/pemanfaatan dan sehingga proses penghunian dapat berjalan dan bangunan
penghunian kepada Pemda yang mendapat bantuan Rusunawa dapat segera dimanfaatkan.
Rusunawa. Sebagai salah satu contoh pengelolaan dan penghunian
c. Ketiga, Ditjen Cipta karya secara intensif mendorong Rusunawa di Kabupaten Gresik, telah memiliki landasan hukum
Pemerintah Daerah dalam pemanfaatan/penghunian
Rusunawa, termasuk pengelolaan aset BMN yaitu percepatan
penetapan status BMN sesuai dengan status penerima
bantuan.
d. Keempat, proses pengalihan aset Rusunawa telah dilakukan
bersama Kementerian Keuangan dan sudah mulai diproses
dengan melengkapi dokumen-dokumen yang menjadi
persyaratan sesuai dengan peraturan yang ada.
e. Kelima, penyelenggaraan workshop Rusunawa sebagai sarana
sosialisasi dan pembinaan teknis kepada masing-masing
penerima bantuan dalam rangka optimalisasi Pengelolaan,
Pemanfaatan dan Penghunian sesuai persyaratan/pemenuhan
dokumen yang ditetapkan.
f. Keenam, Rusunawa yang telah selesai dibangun, diharapkan
segera dimanfaatkan, untuk itu diharapkan agar Pemda segera
menindak lanjuti dengan memenuhi sambungan listrik dan
air, unit pengelola teknis dan persiapan penghunian dan calon
penghuni sambil melakukan proses pengalihan status dan
atau hibah.

12
berita utama

Sebanyak 6 twin block Rusunawa tersebar di beberapa lokasi di


Kota Batam, seperti di Sekupang (TA 2007/2008) dan Muka Kuning
(TA 2008/2009) dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis, Dinas Tata Kota
Batam.
Untuk menarik penghuni, salah satu cara yang dilakukan oleh
UPT Kota Batam ialah melakukan sosialisasi kepada masyarakat
melalui pameran serta membagikan brosur di pusat keramaian.
Namun tidak jarang calon penghuni langsung mendatangi kantor
pengelola untuk menyewa Rusunawa. Dengan upaya inilah tingkat
penghunian Rusunawa di Kota Batam telah mencapai 99 persen,
dengan satu persen sisanya adalah untuk penghuni cadangan.
Secara umum, calon penghuni Rusunawa harus MBR yang
memiliki penghasilan di bawah upah minimum kota/kabupaten
(UMK) masing-masing daerah, telah berkeluarga dan belum
memiliki tempat tinggal. Saat mengajukan permohonan, calon
penghuni perlu memberikan identitas diri seperti Kartu Susunan
Keluarga (KSK) serta KTP dan kelengkapan administrasi lainnya.
Berdasarkan berkas-berkas administrasi tersebut, pengelola
Pameran sebagai media Rusunawa, dalam hal ini UPT, akan melakukan seleksi calon
sosialisasi Rusunawa Batam penghuni untuk menentukan warga masyarakat yang benar-
benar berhak menempati Rusunawa. Kemudian calon penghuni
yang telah terseleksi diwajibkan untuk menandatangani perjanjian
berupa Perda Kabupaten Gresik No.15 Tahun 2006 tentang sewa menyewa antara pengelola dengan penghuni dan bersedia
Tarif Sewa Pemakaian Rusunawa. Perda ini diterapkan dalam mentaatinya termasuk dalam hal pengenaan sanksi apabila terjadi
penyelenggaraan penghunian Rusunawa Gulomantung dan pelanggaran sesuai dengan yang ditetapkan.
Kebomas, Kabupaten Gresik. Dengan Perda tersebut, setiap Dengan melihat kondisi-kondisi tersebut di atas, keberhasilan
penghuni Rusunawa diwajibkan untuk mematuhi aturan hunian pemanfaatan penghunian Rusunawa tidaklah terlepas dari
dan memenuhi kewajiban dengan menandatangani Surat berbagai faktor. Komitmen Pemda yang sebelumnya telah
Perjanjian Sewa setiap satu tahun (maksimal tiga kali perpanjangan dituangkan dalam MOA yang ditindaklanjuti dengan pembentu­
kontrak) dan membayar uang sewa setiap bulan dengan tarif sewa kan UPT serta peraturan daerah tentang penetapan tarif
yang telah ditentukan. merupakan serangkaian faktor yang saling berkesinambungan
serta perlu didukung oleh pemerintah Pusat. Proses hibah juga
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusunawa menjadi hal yang sering dipertanyakan oleh DPRD yang memiliki
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rusunawa sebagai pengelola Rusuna­ kewenangan dalam penetapan anggaran untuk pemeliharaan
wa mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pengaturan unit Rusunawa yang dibangun pemerintah pusat.
dan pemberdayaan penghunian serta penyempurnaan dan Proses hibah (kalau alih status untuk Diknas) itu sendiri juga
pemeliharaan aset Rusunawa. UPT Rusunawa dipimpin oleh memerlukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Pemda, seperti
seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung- kepastian kepemilikan lahan (berupa sertifikat lahan), dokumen
jawab langsung kepada Kepala Dinas. IMB serta surat pernyataan bersedia menerima BMN dari Walikota/
Salah satu contoh lokasi Rusunawa yang telah memiliki sistem Bupati yang diwajibkan dalam serah terima BMN Rusunawa.
pengelolaan yang cukup baik adalah Rusunawa di Kota Batam. Hal lain yang patut diperhatikan adalah persyaratan calon
penghuni yang ketat dimana kriterianya adalah berasal dari
kawasan kumuh seperti bantaran rel atau daerah aliran sungai.
Umumnya, para penghuni berkeberatan menghuni unit
- TIDAK DISETUJUI

PERSYARATAN CALON PENGHUNI:


- MASUK DAFTAR TUNGGU rusun yang telah dibangun dengan berbagai alasan seperti
- Mengisi formulir permohonan
- Menyerahkan fotokopi KSK dan KTP
PENGELOLA
UPT RUSUNAWA
ketidakmampuan untuk membayar sewa, jumlah anggota KK
DISETUJUI
- Belum memiliki tempat tinggal
- Tandatangan perjanjian sewa
- Membayar sewa untuk bulan
yang melebihi kapasitas unit rusun, maupun lokasi Rusunawa
pertama
- Mendapat surat ijin penghunian
yang jauh dari lokasi mata pencaharian, dan lain-lain. Karakteristik
penghuni yang demikian tentu patut dipertimbangkan dalam
PENYERAHAN KUNCI proses perencanaan pembangunan Rusunawa agar pemanfaatan
UNIT HUNIAN
penghunian dapat tepat sasaran.

MENJADI PENGHUNI
RUSUNAWA *) Tim Satker PKP Strategis (Rusunawa) Ditjen Cipta Karya Kementerian
Diagram Alir Proses Penghunian
Rusunawa Pekerjaan Umum

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 13


berita utama

Teknologi Sistem Pracetak


Bangunan Rusunawa
Dian Islamiyah, Wisik Satrio & Bid Handoro *)

Pelaksanaan pembangunan satu twinblock prototype bangunan


Rusunawa akan memakan waktu hampir satu tahun apabila
menggunakan metode konvensional. Sedangkan dengan
penerapan metode beton pracetak, pembangunan Rusunawa
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu sekitar tujuh bulan
sehingga akan menghemat waktu sampai dengan lima bulan.

D
irektorat Jenderal Cipta Karya memiliki program mempermudah pelaksanaan pembangunan di lapangan.
pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Sistem pracetak merupakan metode konstruksi yang saat ini
(Rusunawa). Rusunawa ini menggunakan desain sering digunakan untuk proses konstruksi bangunan bertingkat
prototype yang dapat digunakan sebagai acuan banyak, sehingga cocok diterapkan pada pembangunan
dalam pembangunan secara massal. Untuk Rusunawa. Dan seiring dengan maju pesatnya perkembangan
mendukung program tersebut diperlukan suatu metode teknologi beton pracetak tersebut, maka mutu bangunan hunian
pembangunan yang cepat, metode tersebut meliputi pemasangan juga turut meningkat pula. Metode konstruksi dengan sistem
komponen struktur seperti kolom, balok, dan pelat yang lebih pracetak yang dipergunakan pada proses konstruksi Rusunawa
cepat dan efisien. Maka digunakan sistem pracetak untuk terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

14
berita utama

Tahapan cetak (moulding & de-moulding)


Proses konstruksi dimulai dengan mencetak (moulding) komponen
struktur yang disesuaikan dengan rancangan prototype Rusunawa,
seperti: kolom, balok, tie beam, plat lantai atau dinding, namun
pada bangunan Rusunawa elemen dinding tetap menggunakan
konstruksi konvensional (dinding bata/batako). Setelah cetakan
tersedia, maka selanjutnya tahapan pengecoran beton dilakukan
dengan memperhatikan kekuatan mutu beton yang ingin dicapai.
Dan diikuti dengan proses pembongkaran cetakan komponen (de-
moulding) setelah beton mencapai kekuatan mutu beton yang
diinginkan.
Proses ini bertujuan untuk mencetak kualitas komponen
struktur yang mutu beton dan bentuknya presisi sesuai yang
dirancang sehingga kualitas kekuatan struktur bangunan dapat
dioptimalisasi.

Tahapan pemasangan (installation & erection)


Setelah komponen struktur tersedia maka selanjutnya dirangkai Cetakan komponen balok (moulding) - Rusunawa Bantul, DIY
dan dipasang sesuai dengan urutan dan bentuknya, dimulai dari
tie beam, kolom, balok dan plat lantai. Setiap komponen dirangkai
secara teratur dengan bermacam metode, sesuai jenis metode beton pracetak yang dipergunakan, yang mana masing-masing
komponen dirangkai dengan sambungan (joint) tertentu.
Tahapan pemasangan ini merupakan tahapan yang penting,
karena terkait dengan kekakuan dan kekokohan struktur
bangunan. Dimana setiap sambungan dari komponen kemudian
nantinya perlu diperkuat dan dikoreksi kembali sehingga sesuai
dengan hasil yang diinginkan.

Tahapan penyambungan (grouting)


Grouting dilakukan sebagai koreksi atau juga perkuatan terhadap
rangkaian komponen struktur yang telah dipasang. Dengan
demikian kekuatan, kekakuan serta kekokohan struktur dapat
tercapai sesuai rancangan prototype bangunan Rusunawa.
Penerapan sistem pracetak di dalam pembangunan Rusunawa
memiliki beberapa keuntungan, antara lain volume produksi
yang dapat dimaksimalkan. Pengendalian mutu di lapangan pun
dapat dikendalikan karena komponen-komponen bangunan
dicetak di bawah melalui ready mix ataupun site mix. Dari segi
waktu pelaksanaan pembangunan, waktu yang dibutuhkan untuk
pembangunan relatif lebih cepat bila dibandingkan dengan
penggunaan metode konvensional. Pelaksanaan pembangunan
satu twinblock prototype bangunan Rusunawa akan memakan
waktu hampir satu tahun apabila menggunakan metode
konvensional. Sedangkan dengan penerapan metode beton
pracetak, pembangunan Rusunawa dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu sekitar tujuh bulan sehingga akan menghemat
waktu sampai dengan lima bulan. Disamping itu, pemasangan
untuk masing-masing komponennya relatif tidak tergantung
pada kondisi cuaca dan tidak memerlukan material penyangga
(scafolding) yang banyak. Dari segi penggunaan sumber
daya manusia di lapangan memerlukan tenaga yang lebih
terampil.
Instalasi kolom dan slab dengan menggunakan alat crane Selain memiliki banyak keuntungan seperti yang telah
(Rusunawa Bantul, DIY)
disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa alasan lain yang

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 15


berita utama

mendasari penerapan sistem pracetak pada bangunan Rusunawa, rekomendasi dari Ikatan Ahli Pracetak dan Prategang Indonesia
diantaranya adalah kondisi lahan. Kondisi lahan yang diusulkan (IAPPI) untuk diterapkan pada pembangunan Rusunawa.
oleh setiap pemerintah daerah cenderung berbeda. Lahan Dengan perkembangan metode konstruksi beton pracetak
yang diusulkan terkadang sangat luas dan terkadang sempit. yang pesat seperti sekarang ini diharapkan tingkat kualitas
Jika lahan yang diusulkan memiliki luasan yang cukup maka bangunan hunian yang layak juga ikut meningkat, sehingga
pelaksana pembangunan dapat memanfaatkan lahan sebagai Rusunawa sebagai salah satu solusi hunian yang layak bagi
area produksi maupun area penyimpanan (stocking) komponen. masyarakat dapat meningkat pula, baik dari segi kualitas bangunan
Jika kondisi lahan sempit, maka pelaksana pembangunan dapat atau juga kuantitasnya.
memanfaatkan lahan lain sebagai area produksi dan membawa ke Dan tentunya secara tidak langsung metode konstruksi
lokasi setelah komponen jadi dan siap untuk di-install (dipasang). beton pra cetak juga menjadi suatu konstruksi yang mampu
Terdapat beberapa persyaratan di dalam penggunaan sistem berkembang, bukan saja sebagai penunjang dari bangunan
pracetak. Di antaranya adalah bentuk gedung yang direncanakan hunian tetapi juga menuju pengembangan konstruksi yang
harus bersifat tipikal. Selain itu, site atau lahan yang tersedia dapat berkelanjutan (sustainable construction), sebagai bentuk upaya
memadai untuk peletakkan komponen-komponen beton pracetak dalam menciptakan lingkungan binaan yang mengutamakan
sebanyak dua sampai tiga hari kerja atau dua lantai bangunan. Site suatu hunian yang berwawasan ramah lingkungan, hemat energi,
yang tersedia mampu menampung alat-alat seperti crane, stamper dan mewakili identitas atau kebijakan lokal (local wisdom).
atau pun alat berat yang lainnya. Secara nasional, 45 sistem
pracetak telah lulus uji oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan *) Tim Satker PKP Strategis (Rusunawa) Ditjen Cipta Karya Kementerian
Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum serta telah mendapat Pekerjaan Umum

Area produksi pracetak


(Rusunawa Tanjung Uncang, Batam)

16
liputan khusus

CSR
Kawinkan Perusahaan
dan Masyarakatnya
Dwityo A. Soeranto *)

Teriakan pemerintah daerah yang merasa kekurangan dana


untuk membangun infrastruktur permukiman tak seharusnya
terus terdengar jika mereka mau membuka diri dan
mempromosikan program yang dibutuhkan. Prasarana dan
sarana dasar bidang Cipta Karya kini semakin banyak diminati
perusahaan besar dalam wadah Corporate Social Responsibility
(CSR). Kini tinggal bagaimana kedua pihak itu berkenalan dan
melangsungkan akad nikahnya.

H
ajatan kecil itu berlangsung di salah satu hotel Adaro Indonesia melalui tayangan film pendek. Tak lupa sambutan
di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan, Jumat Presiden Direkturnya, Garibaldi Thohir turut menyemangati. Ia
(10/02/2012). Sekitar 200 undangan berjubel sebagai yang dituakan dengan gamblang menyatakan minatnya
memenuhi sebuah ballroom kecil berukuran tak membangun Tabalong, Balangan, dan Hulu Sungai Utara dengan
lebih dari 400 m2 dan menikmati sajian tari zapin infrastruktur permukiman.
dari lima mudi cantik. Selang beberapa saat ditampilkan profil Tak lama, diselingi penganugerahan CSR Awards 2011 PT
perusahaan tambang batu bara berskala internasional bernama PT Adaro Indonesia, sebuah proses akad nikah terjadi antara PT

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 17


liputan khusus

Adaro Indonesia, tiga kabupaten tersebut, dan disaksikan pedoman CSR bagi perusahaan yang berminat untuk memahami
Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan bagaimana cara penyaluran dana CSR kepada kabupaten/kota
Umum. Direktur Bina Program Antonius Budiono menyatakan untuk pembangunan infrastruktur bidang Cipta karya. Dengan
kegembiraannya dengan proses ini. Acara itu juga dihadiri Ketua demikian diharapkan akan banyak bermunculan Adaro-Adaro
Umum CFCD Suwandi dan Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono. lainnya setelah ini. Dalam waktu dekat dikabarkan PT Arutmin
Antonius mengatakan, pembangunan bidang Cipta Karya juga bersiap menandatangani kerjasama CSR dengan beberapa
seperti air minum, penyehatan lingkungan permukiman, kabupaten di wilayahnya.
bangunan gedung, dan pengembangan permukiman sudah Disusunnya pedoman itu dilatarbelakangi kenyataan banyaknya
mulai banyak dilirik CSR. Perusahaan itu akan bermitra dengan perusahaan yang peduli dalam pengembangan program
pemangku kepentingan yang kompeten yang kemudian menjadi infrastruktur keciptakaryaan dan hasilnya sangat beragam. Banyak
salah satu faktor penting untuk keberhasilan program CSR. perusahaan yang belum memiliki program air minum, sanitasi,
Proses perkenalan memang tak mudah, apalagi hingga penataan bangunan dan lingkungan, dan pengembangan
proses ‘menikah’. Tapi, yang sudah dilakukan Direktorat Jenderal permukiman sama sekali, namun tidak sedikit perusahaan
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan sabar sudah yang telah membangun instalasi pengolahan air minum dan
menampakkan hasil. Berawal dari kerjasama dengan Corporate perpipaannya sampai ke sambungan rumah; membangun fasilitas
Forum for Community Development (CFCD) setahun lalu (Februari Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan mensosialisasikan Perilaku Hidup
2011) di Kalimantan Selatan, kini sudah banyak perusahaan yang Bersih dan Sehat (PHBS); membuat program pengelolaan sampah
melakukan penjajagan. mulai dari 3R (reuse, reduce, recycle) sampai membangun Tempat
Perkawinan PT Adaro Indonesia dan tiga kabupaten di wilayah Pembuangan Akhir (TPA) sampah; serta melakukan konservasi air
operasionalnya tersebut hanya permulaan. Dengan modal dengan penanaman pohon dan pembuatan biopori, misalnya.
mas kawin Rp 70 miliar, PT Adaro antara lain
mengawini Kabupaten Tabalong (Rp 27 Miliar),
Balangan (Rp 20 Miliar), dan Hulu Sungai Utara
(Rp 23 Miliar) hingga 2014. Difasilitasi Ditjen
Cipta Karya, mereka bekerjasama membangun
infrastruktur dasar bidang Cipta Karya.
Sebelum ini, PT Adaro Indonesia sudah
menyalurkan dana CSR sebanyak Rp 28 miliar.
Dirasa masih kurang percaya diri, mereka
meminta bantuan kepada Ditjen Cipta Karya
untuk memadukan programnya agar ada
kesinambungan. Ditjen Cipta Karya dipercaya
karena memiliki banyak pengalaman dengan
program yang menyentuh masyarakat,
yaitu dengan pendekatan pemberdayaan.
Kementerian Pekerjaan Umum dengan semua
institusinya, termasuk Ditjen Cipta Karya, juga
dikenal dengan kementerian teknis.
Dalam arahannya, Budi Yuwono mengatakan
pihaknya akan memberikan fasilitasi berupa Nota Kesepakatan Perjanjian Kerja Sama
pedoman, petunjuk, dan standar teknis dalam
membangun infrastruktur bidang Cipta Karya.
Selain itu, Ditjen Cipta Karya juga memiliki
banyak pengalaman dalam menjalankan
program pemberdayaan masyarakat dengan
memiliki ribuan fasilitator, sehingga dapat
dimanfaatkan dalam program ini.
“Di tiap provinsi, kami juga memiliki Satuan
Kerja yang siap memberikan bimbingan
dan fasilitasi teknis, agar infrastruktur yang
dibangun dapat dipertanggungjawabkan
secara teknis dan tidak membuang-buang
biaya” jelas Budi.
Ditjen Cipta Karya telah menerbitkan buku

18
liputan khusus

Ketua CFCD Suwandi, Bupati HSU HM Ainul Hadi,


Presdir PT Adaro Indonesia Garibaldi Thohir, Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono, telah mengembangkan perencanaan infrastruktur keciptakaryaan
Bupati Balangan Sefek Effendi, Direktur Bina Program Antonius Budiono,
dan Bupati Tabalong H Rachman Ramsyi. bersama masyarakat di sekitar pabrik dan kantor operasionalnya.
Umumnya perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan dan
Semakin banyak perusahaan yang melakukan kegiatan CSR di masyarakat berada pada tingkat desa, sementara RPIJM umumnya
bidang Cipta Karya dengan alasan karena merupakan kebutuhan dibuat di tingkat kabupaten/kota.
dasar masyarakat di sekitar pabrik dan kantor operasinya, maupun Melalui program CSR yang dijalankan perusahaan-perusahaan
bagi perumahan karyawan mereka sendiri. Beberapa perusahaan anggota CFCD juga dapat memberikan kontribusi yang nyata
bahkan melakukannya untuk melindungi sumber daya alam (air, terhadap pencapaian target Millennium Development Goals (MDGs)
tanah) yang digunakan bagi bahan baku produksinya. Kontribusi bidang air minum dan sanitasi. Kerjasama multipihak dipandang
perusahaan sangat besar bagi pelaksanaan program infrastruktur strategis untuk mengatasi masalah keterbatasan dana yang
keciptakaryaan, di antaranya: pendanaan program, penggunaan dihadapi pemerintah untuk mengejar target MDGs tahun 2015.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) sebagai Sebagai informasi, di bidang air minum saja, APBN hanya
dokumen perencanaan, penggunaan spesifikasi sesuai SNI, dan mampu menyediakan Rp 12 triliun dari kebutuhan total
memberi masukan RPIJM sendiri. Rp 63 triliun. sedangkan bidang sanitas membutuhkan Rp 62
triliun, namun pemerintah baru bisa menyediakan Rp 14 triliun.
Menjual RPIJM Perusahaan memiliki peluang untuk mensinergikan program CSR
Ketertarikan perusahaan dalam penyaluran dana CSR tidak di bidang Cipta Karya dengan program pemerintah yang banyak
terlepas dari kesiapan sebuah perencanaan program di daerah. membutuhkan sumber pendanaan selain APBN/APBD. Sinergi ini
Begitu pula jika Pemda berkeinginan mendapatkan dana APBN akan melahirkan program yang memiliki dampak lebih besar dan
dalam pembangunan Cipta Karya, mereka harus menuangkan lebih luas serta berkelanjutan.
rencana program dan investasinya dalam RPIJM. Kerjasama multipihak ini akan banyak memberi keuntungan.
Program perencanaan pembangunan sektor keciptakaryaan ini Selain bagi pemerintah dan masyarakat, perusahaan pun
disiapkan secara integral, mulai dari kesesuaian dengan tata ruang diuntungkan dengan meningkatnya strategi perusahaan dalam
wilayah, kondisi riil di lapangan, memperhatikan dampaknya mencapai tujuan perusahaan dan reputasi yang baik dengan lebih
kepada lingkungan, serta keterlibatan seluruh stakeholder. Seluruh efektif dan efisien, kredibilitas CSR, dan berlanjutnya program
aspek ini dituangkan ke dalam dokumen perencanaan yang karena terbangun rasa memiliki. Jadi, selain PT. Adaro Indonesia,
disebut RPIJM Sektor Cipta Karya. Sudah hampir 100% kabupaten/ PT Arutmin, dan kabarnya Bakrie Group yang sudah ancang-
kota sudah menyusun RPIJM. ancang menggaet Ditjen Cipta Karya, siapa lagi yang berminat?
Kemitraan ini juga akan memberi masukan terhadap RPIJM. Masyarakat sudah menunggu.
Perencanaan yang telah dibuat oleh perusahaan bersama
masyarakat ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk *) Kasubdit Kerjasama Luar Negeri, Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta
melengkapi RPIJM di tingkat kabupaten/kota. Banyak perusahaan Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 19


info baru

Penataan dan Revitalisasi Kawasan Taman Laut Kolaka, Sulawesi Tenggara

Partisipasi Masyarakat

Tentukan Pemanfaatan
Revitalisasi
Ratih Fitriani *)

Kegiatan revitalisasi kawasan yang dilakukan oleh


Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL)
sangat menarik serta bervariasi ragamnya. Mulai dari
kegiatan renovasi istana hingga pemugaran makam kyai
yang memiliki nilai historis.

20
info baru

D
ari beragam variasi kegiatan revitalisasi ini, akan Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
sangat menarik jika dikaji lebih lanjut untuk skoring. Analisis ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
mengetahui sampai dimana kebermanfaatan pemilihan kriteria dan indikator, penentuan bobot indikator, dan
untuk masyarakat dan apa yang mempengaruhi penghitungan nilai skor. Adapun kriteria yang dijadikan penilaian
keberhasilan kegiatan revitalisasi. adalah vitalitas produktifitas ekonomi, nilai lokasi, kelembagaan
Subdit Evaluasi Kinerja Direktorat Bina Program pada tahun 2011 dan peran serta masyarakat, nilai strategis kawasan, dan estetika
mencoba mengevaluasi kegiatan revitalisasi bidang PBL untuk lingkungan.
mengetahui sejauh mana program tersebut bermanfaat bagi Hasil analisis mengindikasikan dari semua lokasi di atas
masyarakat. Untuk melihat gambaran yang lebih jelas terhadap terdapat delapan lokasi yang dianggap sangat bermanfaat (40%)
berbagai kegiatan revitalisasi bidang PBL, maka telah dilakukan 10 lokasi dianggap cukup bermanfaat (50%); dan dua lokasi kurang
studi kasus di 6 provinsi dengan 20 lokasi. Adapun provinsi- bermanfaat (10%). Penilaian tersebut mungkin terasa memuaskan
provinsi tersebut adalah: bagi pemerintah. Namun jika kita mau sedikit berbenah, tidak
1. Provinsi Sumatera Utara (Stadion Teladan, Medan; Taman mustahil penilaian akan berubah menjadi 100% bermanfaat bagi
Seri Deli, Medan) masyarakat.
2. Provinsi Sumatera Barat (Pasar Atas Bukittinggi; Pada penentuan bobot Kriteria dalam Evaluasi ini, bobot
Perpustakaan Bung Hatta; dan Kota Lama Sawah Lunto) terbesar diarahkan pada Kriteria Utama, yaitu Vitalitas Kawasan
3. Provinsi Jawa Timur (Koridor Kayu Tangan; dan Alun-alun dan degradasi Lingkungan. Kriteria tersebut dipilih menjadi
kota Malang) kriteria utama karena meningkatnya vitalitas kawasan merupakan
4. Provinsi Kalimantan Selatan ( Kawasan Antasari, Kota tujuan utama revitalisasi.
Banjarmasin; Kota Lama Sie Jingah, Kota Banjarmasin; Kegiatan revitalisasi di Perpustakaan Bung Hatta dan Situs
Kawasan Masjid Jami, Kota Banjarmasin; Kawasan Candi Bung Karno mendapatkan skor paling rendah. Hal tersebut
Agung Amuntai, Kab. Hulu Sungai Utara; kawasan disebabkan karena kurang adanya informasi dari pemerintah
kalampayan, Kab Banjar) kepada masyarakat tentang kegiatan revitalisasi di kawasan
5. Provinsi Sulawesi Tenggara ( kota Lama, kota Kendari; tersebut. Tetapi menurut pemerintah daerah setempat, kurangnya
Taman Teratai Kendari Beach; Taman Nambo, Kota Kendari; kebermanfaatan kegiatan revitalisasi di lokasi tersebut disebabkan
Pusat Kota Kolaka; Pantai Kamali, Kota Bau-Bau; keraton karena belum adanya serah terima dari pemerintah pusat ke
Buton, Kota Bau bau) pemerintah daerah setempat.
6. Provinsi Nusa Tenggara Timur (Labuan Bajo, Kab Manggarai Kegiatan revitalisasi seharusnya menjadi sebuah kegiatan
Barat; Situs Bung Karno, Kab Ende) yang bottom up. Karena kegiatan revitalisasi pasti akan berhasil jika
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/ didukung penuh oleh warga yang akan memanfaatkan hasilnya,
PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan disebutkan bukan sekedar mempercantik dan kemudian terbengkalai karena
beberapa tipologi kawasan, yaitu kota warisan budaya (heritage tidak tepat sasaran.
town), kota lama (old town), kawasan strategis berpotensi Kesimpulan di atas didukung fakta bahwa, kegiatan revitalisasi
ekonomi, permukiman kumuh, dan atau kawasan/permukiman yang mendapat penilaian ‘sangat bermanfaat’ dan rata-rata
yang vitalitasnya tidak berkembang (stagnant). Namun untuk memiliki skor yang tinggi adalah pada poin peran serta masyarakat.
memudahkan evaluasi, 26 lokasi tersebut dikelompokkan menjadi Sebaliknya, pada lokasi yang mendapatkan penilaian ‘kurang
tiga tipologi, yaitu kawasan cagar budaya, kawasan kota lama, dan bermanfaat’, ternyata memiliki skor yang rendah pula (bahkan nol)
kawasan strategis berpotensi ekonomi. Tiap tipologi akan memiliki pada poin peran serta masyarakat.
bobot yang berbeda dalam penilaian kriteria dan indikator yang Melihat bahwa dari 20 lokasi di atas kesemuanya merupakan
telah ditentukan. publicspace, maka dapat dikatakan revitalisasi merupakan proses

KAWASAN CAGAR BUDAYA KAWASAN KOTA LAMA KAWASAN STRATEGIS



BERPOTENSI EKONOMI
1 Perpustakaan Bung Hatta Kota Lama Tanjung Balai Kawasan Labuhan Bajo

2 Situs Bung Karno Kawasan Pasar Atas Bukittinggi Taman Laut Kolaka

3 Candi Agung Amuntai Kota Tua Sawahlunto Pantai Kamali

4 Rumah adat Mekongga Koridor Kayu Tangan dan Alun-alun Malang Taman Nambo

5 Keraton Buton Kawasan antasari

6 Kawasan Kalampayan Kawasan Sei Jengah

7 Taman Stadion Teladan Kota Lama Kendari

8 Taman Seri Deli Taman Teratai Beach

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 21


info baru

Penataan dan Revitalisasi Kawasan Simpang Lima, Semarang

menghidupkan kembali ruang publik. Tempat-tempat tersebut dengan proses peremajaan artefak urban harus mendukung
merupakan tempat berkumpulnya warga kota untuk rekreasi proses rehabilitasi kegiatan ekonomi; dan ketiga, Revitalisasi
atau sekedar melepas lelah. Poin yang harus digarisbawahi adalah sosial/institusional. Keberhasilan revitalisasi sebuah kawasan akan
bahwa dalam merevitalisasi sebuah lokasi kita harus menyesuaikan terukur bila mampu menciptakan lingkungan yang menarik untuk
dengan kebutuhan warga. Kegiatan tersebut tidak hanya sekedar berkegiatan (interesting), bukan sekedar beautiful place.
memperbaiki trotoar yang rusak, tetapi juga mempertanyakan Ketika kita membicarakan public spaces maka kepentingan
mengapa trotoar tersebut rusak? Apakah pemilihan bahannya warga yang bicara. Tidak hanya sekedar beautifikasi melainkan
salah? Apakah masyarakat membutuhkan trotoar yang lebih placemaking. Salah satu parameter sebuah public space yang
luas? Atau memang tidak diperlukan trotoar di tempat tersebut berhasil adalah yang dapat mengakomodir kegiatan warganya.
melainkan sebuah skatepark? Salah satu caranya adalah dengan pendekatan partisipasi
Revitalisasi pada prinsipnya tidak hanya menyangkut masyarakat, yaitu menjaring aspirasi masyarakat terhadap
masalah konservasi bangunan dan ruang kawasan bersejarah kegiatan-kegiatan yang mereka harapkan dapat dilakukan di
saja, tetapi lebih kepada upaya untuk mengembalikan atau kawasan tersebut.
menghidupkan kembali kawasan dalam konteks kota yang tidak Pendekatan tersebut dianggap paling berhasil dibandingkan
berfungsi atau menurun fungsinya agar berfungsi kembali. pendekatan top down seperti yang selama ini pemerintah lakukan
Revitalisasi juga menata dan mengembangkan lebih lanjut terhadap proyeknya. Pendekatan ini dapat menciptakan sense
kawasan yang berkembang sangat pesat, namun kondisinya of belonging warganya, meskipun membutuhkan waktu yang
cenderung tidak terkendali. Ada tiga tahapan yang dapat kita cukup lama untuk mendapatkan titik temu terhadap kepentingan
cermati dalam melakukan revitalisasi, yaitu sebagai berikut: banyak orang. Dengan demikian tempat tersebut akan hidup dan
pertama, Intervensi fisik. Intervensi fisik mengawali kegiatan fisik bergairah sesuai dengan semangat revitalisasi.
revitalisasi dan dilakukan secara bertahap, meliputi perbaikan
dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, *) Staf Subdit Evaluasi Kinerja, Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya,
sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka Kementerian Pekerjaan Umum.
kawasan; kedua, Rehabilitasi ekonomi. Revitalisasi yang diawali

22
info baru

SIKIB Resmikan

SANIMAS Hargotirto
Kulonprogo
Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB II) meresmikan
Sanitasi berbasis Masyarakat (SANIMAS) Desa Hargotirto,
Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta
(18/2/2012). SANIMAS ini melayani sekitar 50 Kepala
Keluarga (KK) dan 150 orang pengunjung pasar Hargotirto dan
meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan teknologi
biodigester, masyarakat dapat menikmati gas yang ditangkap
untuk memasak dan penerangan.

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 23


info baru

B
elum lama ini warga Dusun Segajih Desa Hargotirto, banyak. Pada saat pasaran (pasar buka), dua kali dalam seminggu,
Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo minimal 150 orang. Tentu saja mereka membutuhkan sarana
diresahkan oleh menjangkitnya malaria. Penderita sanitasi yang memadai agar lingkungan Dusun Segajih dapat
tak sedikit harus mengeluarkan banyak biaya terhindar dari aktifitas buang air besar sembarangan yang dilakukan
untuk berobat, produktivitas pun menurun. Pada para pengunjung pasar. Sarana seperti SANIMAS ini juga bisa
kondisi biasa saja, penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran menghindari masyarakat dari potensi terkena penyakit berbasis air
air akan menurunkan produktivitas si penderita, apalagi jika sudah maupun nyamuk.
ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). SANIMAS ini menggunakan sistem MCK Plus++ dan perpipaan
Pemberantasan vektor melalui pembersihan tempat yang dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
perkembangbiakannya biasa dilakukan dengan prinsip 3 M plus, sistem DEWATs dan biodigester. Bangunan atas terdiri dari dua unit
yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup penampungan kamar mandi dan tiga unit WC. Sedangkan bangunan bawah terdiri
air, dan Mengubur tempat-tempat penampungan air (kaleng bekas dari biodigester, bak sedimentasi, dan anaerobic baffled reactor.
dll), Plus membersihkan rumah di dalam dan di luar rumah termasuk SANIMAS ini mengandalkan pasokan air dari mata air dengan sistem
menghindari gigitan nyamuk pada pagi hari dan sore hari. Sebuah gravitasi. IPAL ini bisa menampung 14 m3 tinja dari sekitar 175 orang
korelasi yang mudah dipahami antara timbulnya malaria dengan air. per hari.
Meskipun penyakit malaria berbasis nyamuk, namun vektor ini erat Tepatnya pada medio Februari ini, masyarakat sudah mulai lega.
kaitannya dengan kebersihan, terutama air, atau bisa juga dikenal Selain bantuan media, masyarakat juga sudah bisa mengakses
dengan sanitasi lingkungan. sanitasi dengan aman. Mereka saat ini sudah bisa membuang air
Desa Hargotirto merupakan salah satu desa di perbukitan besar atau kecil, serta mencuci dan mandi di tempat yang terjamin,
Menoreh, D.I Yogyakarta. Mata pencaharian sebagian besar yaitu SANIMAS yang sudah secara resmi digunakan untuk umum
penduduknya adalah pendaras nira kelapa dan pengrajin gula oleh SIKIB dan Kementerian Pekerjaan Umum.
semut. Di lingkungan desa ini ada pasar yang pengunjungnya relatif Bersama dengan rombongan SIKIB, turut hadir Direktur

24
info baru

Pengembangan Penyehatan Lingkungan Perkmukiman (PPLP) Untuk ini, Ditjen Cipta Karya sudah memberikan fasilitasi perjanjian
Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Sjukrul Amien, kerjasama dan menerbitkan pedoman umum dan teknisnya.
dan jajarannya, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, dan Lembaga Kerjasama SIKIB dan Kementerian Pekerjaan Umum dalam
Penelitian dan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat mensukseskan pilar program Indonesia Hijau dan Sehat bukan kali
(LPPKM) Universitas Gadjah Mada yang dipimpin Danang Parikesit. ini saja. Sebelumnya, keduanya saling membantu mensosialisasikan
SIKIB yang dipimpin Ratna Djoko Suyanto dan Lies Djoko Kirmanto SANIMAS di daerah. Peresmian SANIMAS didasari kerjasama antara
juga meresmikan rumah produksi gula semut ‘Mbok Tani’ dan Kementerian Pekerjaan Umum dengan SIKIB Nomor 02/PKS/M/2008
mengunjungi festival Desa Hargotirto. dan 153/05/SIKIB/2008 tentang “Pengembangan Ruang Terbuka
“Hargotirto adalah desa binaan SIKIB yang sudah lengkap Hijau (RTH) dan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kawasan
dengan menerapkan lima pilar, yaitu program Indonesia Pintar Permukiman untuk Mendukung Indonesia Hijau dan Sehat”.
dengan Rumah Pintarnya, Indonesia Hijau, Indonesia Sehat, SANIMAS menjadi infrastruktur dasar permukiman langsung
Indonesia Kreatif, dan Indonesia Peduli,” ujar Ratna Djoko Suyanto. menjadi objek menarik SIKIB dan organisasi perempuan lainnya
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, beberapa waktu untuk dipadukan dengan program-program SIKIB lainnya. Selain
lalu desa ini berstatus Kejadia Luar Biasa (KLB) Malaria, tapi saat ini di Kulonprogo, masih ada kerjasama lainnya seperti di Bogor dan
sudah tidak ada lagi. “Kami harapkan dengan adanya SANIMAS, Tangerang.
masalah penyakit berbasis air tak ada lagi,” harapnya. Sebagai informasi, selain SIKIB, Kementerian Pekerjaan Umum
Sementara Direktur PPLP Sjukrul Amien menjelaskan, ke juga menjalin kerjasama dengan 7 organisasi lainnya seperti PPK
depan rencananya gas dari proses biodigester SANIMAS akan Pusat (SANIMAS Kelurahan Tanjung Hilir, Rambutan, Tebing Tinggi,
disambungkan melalui perpiaan ke perumahan warga agar Sumater Utara), Dharma Wanita Pusat (SANIMAS lingkungan
dimanfaatkan untuk penerangan maupun memasak. Bermi, Selong, Lombok Timur, NTT), Bhayangkari (SANIMAS Bluto,
“Jika masih over produksi, gasnya bisa dikemas dengan plastik Prajurit Kulon, Mojokerto, Jawa Timur), Dharma Pertiwi (SANIMAS
atau tabung dan dipasarkan. Hal itu sudah dilakukan di Malang. Sei Jungah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Aliansi Perempuan
Mereka tidak hanya memanfaatkan gas dari air limbah, tapi juga Pembangunan Berkelanjutan (SANIMAS Poponcol, Damping –
sampah,” kata Amien. Pamanyaran, Serang, Banten), dan KOWANI (SANIMAS leuwianyar,
Lebih lanjut Amien menjelaskan, pembiayaan terbesar dalam Cipedes, Kota Tasikmalaya).
membangun SANIMAS terbesar berasal dari masyarakat. Pemerintah SIKIB sendiri sebelum ini telah meresmikan SANIMAS Air Hanyut,
pusat hanya memberikan stimulan saja. Dan sekarang mulai Sungai Liat, Bangka, Bangka Belitung, dan SANIMAS Cijangkar,
ditawarkan kepada perusahaan-perusahaan melalui dana CSR. Cisarua – Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat. (bcr)

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 25


info baru

dari sungai Ciliwung hanya dapat dilakukan di Pintu Air Manggarai.


Untuk mengembalikan fungsi Sungai Ciliwung sebagai sumber
mata air maka Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) pun kembali
dicanangkan) di kawasan Jl KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta
Pusat, Sabtu (18/2).
Hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo,
Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH) Balthasar
Kambuaya, Ketua GCB Erna Witoelar, Dirjen Cipta Karya Budi
Yuwono dan Dirjen SDA Moh. Amron.
Dukungan Kementerian Pekerjaaan Umum Ditjen Cipta Karya
dalam GCB dilakukan dengan membangun Tempat Pembungan
Sampah (TPS) 3R di 45 lokasi dan juga Program Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Sanimas) sebanyak 8 titik untuk permukiman
masyarakat di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Untuk TPS, saat
ini telah telah dibangun sebanyak 5 buah, 1 dalam proses dan 39
dalam rencana. Sementara untuk Sanimas telah terbangun 2 buah,
5 dalam proses dan 8 dalam rencana.
Djoko menjelaskan pembangunan TPST 3R akan berupa
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Ketua GCB
sedang mendapat penjelasan dari Dirjen Cipta Karya Budi pengolahan sampah yang selain dapat menghasilkan material
Yuwono terkait sarana dan prasarana Cipta Karya yang daur ulang dan kompos, juga dapat menghasilkan gas metan untuk
dibangun di Sepanjang Sungai Ciliwung. dimanfaatakan oleh masyarakat sebagai sumber energi alternatif.
Sedangkan pembangunan sanimas melalui pembangunan MCK
dapat menghasilkan gas yang bisa digunakan untuk memasak.

Bangun 45 TPS Hal tersebut disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko

Kemen PU
Kirmanto dalam acara Upaya Meningkatkan Peran Aktif Dunia
Usaha Gerakan Ciliwung Bersih di Jakarta, Sabtu (18/2).
Djoko Kirmanto berharap peran swasta melalui program

Dukung Gerakan
CSR dapat membantu pembangunan Sanimas maupun TPS 3R
Kementerian PU yang belum terealisasikan.

Ciliwung Bersih
“Manajemen sungai bersih tidak dapat berjalan sukses dan
berkelanjutan jika hanya ditangani oleh Pemerintah. Banyak aktor
lain yang dapat berperan di sini, antara lain pengusaha, BUMN,
Perguruan Tinggi, lembaga /kelompok masyarakat,” kata Djoko.

Sungai Ciliwung mengalir sepanjang Djoko menambahkan, dari 13 sungai yang mengalir di Jakarta,
Sungai Ciliwung memiliki dampak yang paling luas ketika musim
130 km yang berhulu di Gunung hujan. Pasalnya, sungai ini mengalir melalui tengah kota Jakarta
Pangrango dan bermuara di Teluk dan melintasi banyak perkampungan, perumahan padat dan

Jakarta. Terdapat 41 kelurahan pemukiman-pemukiman kumuh.


Sementara itu Ketua GCB, Erna Witoelar mengatakan, GCB
berbatasan dengan Sungai Ciliwung didirikan lebih dari 20 tahun yang lalu. GCB didirikan untuk
dengan jumlah penduduk yang tinggal “mengeroyok” permasalahan yang dihadapi, ramai-rami berupaya

di pinggir sungai mencapai 272.300 secara terpadu menuju Ciliwung yang lebih bersih.
Untuk itu tambah dia, sebanyak 59 institusi, baik dari
jiwa. Berdasarkan hasil pengkajian pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, lsm, dunia usaha
kualitas air sungai Ciliwung terutama bersama-sama dikukuhkan melalui suatu akte notaries untuk

di segmen V dan VI menunjukkan hasil bergerak bersama. “Mari kita keroyok Sungai Ciliwung ini agar
bermanfaaat bagi kita semua,” katanya.
memprihatinkan. Gubernur DKI Jakarta, Fauzibowo mengatakan, kegiatan

M
demonstrasi pembersihan Sungai Ciliwung yang dilaksanakan
asih banyaknya pembuangan air limbah dan hari ini adalah salah satu batu loncatan penting dalam revitalisasi
sampah ke sungai minimal di 45 titik yang Gerakan Ciliwung Bersih.
tersebar di 15 kelurahan dengan volume sampah Gerakan ini juga tambah dia, dapat menggulirkan kegiatan atau
yang dibuang ke sungai mencapai 360 m3/hari. bahkan program yang lebih besar, khususnya yang melibatkan
Sementara itu, proses pengangkatan sampah peran swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR). (dvt)

26
info baru

Warga Kompleks PLN Durentiga


Mendapat Bantuan
Program 3R Ciliwung Bersih
Dalam upaya mendukung program dimanfaatkan sebagai sumber energi, baik sumber energi gas (gas
metana/CH4) maupun setelah dikonversi menjadi energi listrik.
3R (Reduce-Reuse-Recyle) pada Sebagai informasi, 1 buah prototipe IPS ini dapat mengolah
sistem penanganan sampah skala sampah organik dengan kapasitas 2 m3/hari (kapasitas pelayanan

komunal, Direktorat Jenderal Cipta sekitar 4.000 jiwa atau 800 KK), dengan menghasilkan gas bio
sebesar 150 m3 dalam 6 minggu. Nilai energi dari gas bio tersebut
Karya Kementerian Pekerjaan Umum mampu menyediakan energi listrik untuk 1 buah rumah selama 2
memberikan bantuan fisik berupa minggu. Selain itu, akan dihasilkan pula kompos padat sebanyak 1

2 buah kendaraan roda 2 untuk m3 dan kompos cair sebanyak 200 liter dari 2 m3 sampah organik
terolah.
pengumpul sampah dan Instalasi Inovasi ini cukup membanggakan karena merupakan hasil
Pengolahan Sampah/IPS (termasuk karya putra-putri Indonesia di Direktorat Jenderal Cipta Karya

hanggar) kepada warga di Kompleks Kementerian Pekerjaan Umum, termasuk inovasi pembuatan
piranti lunak (software) untuk penyiapan rancang bangun IPS.
PLN (Perusahaan Listrik Negara) IPS di Durentiga ini akan menjadi prototipe untuk pengujian
Durentiga, Jakarta Selatan. lapangan yang kedepannya akan diterapkan di seluruh Indonesia.
Untuk keberlanjutan dan juga pengoperasian TPS di Duren
Tiga ini setiap warga akan dikenakan biaya sebesar Rp 7.500/KK/

P
bulan melalui retribusi warga, sementara untuk pengelolaan akan
enyerahan bantuan ditandai dengan penan­ dilakukan oleh IKPLN. (dvt)
datanganan prasasti oleh Direktur Jenderal
Cipta Karya Budi Yuwono, didampingi oleh
Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukiman (PLP) Ditjen Cipta Karya Syukrul Amien,
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan PLN (mewakili
Direktur Utama PLN), Ikatan Keluarga Pensiunan Listrik Negara
(IKPLN), dan Camat Pancoran Jakarta Selatan di Kompleks PLN
Duren Tiga, Jakarta Selatan, awal Februari lalu.
Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono menyambut baik pelaksanaan
kegiatan ini. Menurutnya, program seperti ini dapat mereduksi
sampah sebelum dibawa ke TPA dan juga masyarakat setempat
dapat mengolah sampah menjadi kompos maupun listrik yang
memiliki daya guna dan daya beli.
“Sarana yang telah dibuat ini saya harap bisa dimanfaatkan
dengan baik,” kata Budi.
Pengolahan sampah yang diaplikasikan di sini berbeda dengan
pengolahan sampah skala komunal pada umumnya. Pengolahan
ini merupakan prototipe dari kombinasi antara proses pemilahan
sampah organik-anorganik, proses pencucian sampah plastik,
dan proses anaerobik-aerobik sampah organik. Sampah organik
diolah secara anaerobik untuk mendapatkan gas bio yang dapat

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 27


info baru

Kelimanya adalah, Kabupaten Flores Timur, Kota Payakumbuh,


Aisyah Muhammadiyah, Indonesia Future Leaders, PT Indika
Energy Tbk dan Raden Muhammad Rais dari Nusa Tenggara Barat.
Kelima pemenang tersebut memperoleh penghargaan karena
dinilai secara istimewa telah melakukan inovasi mengalokasikan
anggaran yang berpihak pada pencapaian target sasaran
pembangunan milenium (MDG) dan memastikan keberlangsung­
an program jangka panjang.
Penghargaan lainnya diserahkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum, Djoko Kirmanto kepada lima pemenang lainnya. Wapres
mengapresiasi atas inisiatif seluruh komponen bangsa untuk
mencapai delapan sasaran pembangunan milenium tersebut.
“Malam ini kita memberikan pengakuan atas prestasi dan
dedikasi, yang diberikan dengan ikhlas tersentuh, dari dunia
usaha, mahasiawa, masyarakat,” kata Wapres.
Selain, itu dalam IMA 2012, juga diberikan penghargaan kepada
Siti Ruby Aliya Rajasa menerima Indonesia Millennium
16 inisiator lainnya dalam empat kategori. Dinas Kesehatan Kota
Development Goals (MDGs) Awards kategori bidang Akses Air
Minum Layak dan Sanitasi Dasar dari Menteri Pekerjaan Umum Depok, Pusat Informasi Remaja Konseling Jombang, PT Indofood
Djoko Kirmanto. dan Yayasan Pondok Kasih Surabaya meraih penghargaan
umum kategori nutrisi yang diberikan oleh Menteri Koordinator

Indonesia
Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.
Kabupaten Pasuruan, Yayasan Unilever Indonesia Yogyakarta
dan Yayasan Kesehatan Untuk Semua Flores Timur memperoleh

MDGS Award
penghargaan kategori kesehatan ibu dan anak. Kabupaten
Wonosobo, Satu Indonesia Ciwidey Jawa Barat, GE Indonesia dan
HIPPAM Seger Waras Pasuruan memperoleh penghargaan umum

Nasional 2011
kategori akses kepada air bersih dan sanitasi dasar yang diberikan
oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Penyelenggaraan IMA tahun ini berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya; selain didukung dengan teknologi informasi untuk
Indonesia MDG Awards 2011 adalah satu menjangkau publik yang lebih luas, serta untuk mempermudah
program dengan tujuan membangkitkan proses pendaftaran dan penjurian, IMA 2012 juga menggelar
serangkaian kegiatan seperti pameran dan seminar inspiratif
semangat para pemangku kepentingan yang bertujuan menemukan 10 inspirator yang akan disebut
khususnya Pemerintah Daerah dan sebagai ‘Pencerah Nusantara’. Para inspirator akan menjadi duta
Kotamadya di seluruh Indonesia dalam yang diharapkan dapat menyebarluaskan semangat pencapaian
tujuan-tujuan MDGs di wilayah masing-masing.
bentuk penghargaan atau apresisasi bagi
kesuksesan mereka dalam melakukan Dukungan Ditjen Cipta Karya
praktek cerdas sesuai dengan 8 target Dalam MDGs Award 2011 tersebut, Ditjen Cipta Karya turut serta
dalam pameran yang menampilkan beberapa kebijakan dan
pencapaian Millennium Development Goals juga dukungan infrastruktur dalam pencapaian target MDGs
(MDGs). 2015. Beberapa kebijakan yang dilakukan Ditjen Cipta Karya
antara lain peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah

S
baik sistem on site maupun offsite di perkotaan dan perdesaan,
alah satu aspek penting dalam program Indonesia peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha di bidang
MDG Awards yaitu dengan membangun suatu sistem air limbah, pengembangan perangkat peraturan perundangan
insentif dan disinsentif atau rewards and punishment dan sebagainya.
untuk memotivasi para pemangku kepentingan ini Sementara itu, untuk dukungan infrastruktur yang dipamerkan
untuk melakukan kerja kerasnya menjalankan upaya antara lain, PAMSIMAS Sumberagung Kudus, SPAM melalui Pipa
pencepatan target MDGs. Bawah Laut Giliketapang Probolinggo, SPAM Pengolahan Air Laut
Dalam puncak acara MDGs Award 2011, Wakil Presiden Pulau Mandangin Kab. Sampang, SPAM Tenaga Surya Gunung
Boediono memberikan langsung penghargaan MDGs Award Kidul, IKK Grogol Jawa Tengah, IKK Dimembe Sulut, IKK Cipute
2012 kepada lima pemenang di Balai Kartini Jakarta, Rabu (1/2). Jawa Barat dan IKK Kayangan NTB.

28
inovasi

Suasana Seminar Dalam Rangka Launching


Jaringan Unggulan Pengelolaan Bencana di
Daerah Istimewa Yogyakarta

PU Luncurkan
Jaringan Unggulan
Pengelolaan Risiko Bencana
Haryo Satriawan *)

P
embangunan hunian tetap untuk warga terdampak
Banyak negara sudah berkunjung erupsi Merapi terbilang sukses. Melalui skema
ke Provinsi Daerah Istimewa program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat
dan Permukiman Berbasis Komunitas (REKOMPAK)
Yogyakarta (DIY) untuk mempelajari yang dikoordinasikan Kementerian Pekerjaan
dan mencontoh proses rehabilitasi Umum, sebanyak 2.682 unit rumah bakal terwujud. Kuncinya
dan rekonstruksi (rehab-rekon) adalah pelibatan masyarakat.
Sebanyak 146 hunian tetap untuk warga terdampak erupsi
permukiman di kawasan DIY dan Jawa Merapi kini sudah dinikmati setelah pada Mei 2011 lalu dilakukan
Tengah. Sangat disayangkan, best peletakkan batu pertamanya. Pada 2012 ini, Direktur Jenderal
practice ini justru belum dicontoh Cipta Karya diberi kesempatan melakukannya di Desa Kepuharjo,
Sleman, untuk menandai dimulainya pembangunan 2.682 rumah
tetangga maupun provinsi di Indonesia di DIY dan 174 rumah di Jawa Tengah. Lain dengan rehab-rekon
lainnya yang daerahnya masuk di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang programnya dari
kategori rawan bencana. Karenanya, pusat, Yogyakarta dengan budaya dan masyarakatnya mampu
melakukannya sendiri.
penyebarluasan informasi melalui Terlecut dengan itu, pada 20 Februari 2012, pemerintah
kemitraan mutlak diperlukan. meluncurkan jaringan unggulan dalam pengelolaan risiko
bencana atau Network of Excellence (NoE) on Disaster Management

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 29


inovasi

lainnya maka harus segera dilengkapi. “Jika ada Pemda


yang tak mampu melengkapinya maupun belum terbentuk
kelembagaannya, maka sementara diurus oleh APBN melalui
Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan provinsi,” ujar
Budi.
Ia menambahkan, jangan sampai jaringan komunikasi
mengenai pengelolaan bencan ini hanya ramai dibicarakan di
kalangan tertentu. Masyarakat luas harus tahu, dan ini menjadi
tantangan PIP2B, baik informasi mengenai kesiapan menghadapi
(DM-Network). Jaringan ini bertujuan memfasilitasi kegiatan bencana maupun saat dan setelah bencana terjadi.
pengurangan risiko bencana diantara pelaku kegiatan agar lebih Dijelaskan, SIAP-TEPAT komponen pertama sudah
efisien dengan kemitraan yang terpadu dan berlanjut. dilaksanakan sejak November 2011 dan berakhir 29 Februari
Peluncuran jaringan tersebut ditandatangani Direktur 2012. Sedangkan komponen kedua dan ketiga akan dilaksanakan
Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono dan Sekretaris DIY. Proses itu dengan menimbang kinerja jaringan unggulan yang memiliki
dilakukan melalui teleconference yang melibatkan tiga pihak, keberlanjutan nyata.
yaitu Dirjen Cipta Karya, DM – Network di University Club UGM Sementara Ketua LPPM UGM, Danang Parikesit menambahkan,
bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat pengelolaan bencana harus ada kemitraan karena masing-
(LPPM) Universitas Gadjah Mada, dan perwakilan Pusat Informasi masing pihak yang memiliki informasi seringkali tidak saling
Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) yang diwakili berkomunikasi. “Saat ini jaringan DM-Network sudah memiliki
PIP2B Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Barat, dan DIY. keanggotaan lebih dari 100 orang, yang terdiri dari unsur
Peluncuran DM-Network ini selanjutnya dituangkan dalam pemerintah, akademisi, dan LSM,” kata Danang.
kegiatan yang berjudul “Memelihara Keberlanjutan Kegiatan Asisten 3 Sekda Pemprov DIY, Sigit Saptono, tak luput memberi
Kemitraan tentang Ketahanan Masyarakat melalui Pembangunan tanggapan dan menyambut baik launching jaringan unggulan
Jaringan Unggulan dalam Bidang Pengurangan Risiko Bencana” pengelolaan bencana. Dengan ini, masing-masing daerah bisa
yang kemudian diakronimkan dengan SIAP-TEPAT. lebih siap pada saat pra-bencana, saat bencana, pasca-bencana.
Budi Yuwono mengungkapkan, ada tiga komponen dalam Sekretariat Bersama DM-Network berkedudukan dan
SIAP-TEPAT, yaitu pembentukan jaringan unggulan, pembuatan dikoordinasi oleh Seksi PIP2B, Dina Pekerjaan Umum, Perumahan
panduan atau manual pengelolaan risiko bencana, dan program dan Energi Sumber Daya Mineral Privinsi DIY sebagai center of
pembangunan kapasitas pengurangan risiko bencana berbasis excellence pengelolaan bencana. DM-Network beranggotakan
masyarakat. sekitar 15 SKPD di wilayah DIY dan Jawa Tengah, 8 perguruan
“DI Yogyakarta harus dapat menjadi raw model bagi masyarakat tinggi baik negeri maupun swasta di kedua provinsi tersebut, dan
di provinsi lain, sehingga pengalaman ini dapat di-share melalui sekitar 17 LSM.
jaringan yang sudah terbentuk ini. UGM diharapkan untuk Sebagai wadah untuk memantau dan mengendalikan kegiatan
dapat menjadi katalisator model kerjasama antara PIP2B dengan berbagai pengetahuan tentang kebencanaan berbasis kemitraan,
perguruan tinggi lokal, seperti Universitas Hasanuddin (Sulsel), DM-Network juga mengenalkan website berbasis pembelajaran
Universitas Andalas (Sumbar), Universitas Udayana (Bali), dan dengan alamat www.dm-network.net. Selamat berbagi
lainnya,” kata Budi. pengetahuan tentang pengelolaan bencana dengan semangat
Fungsi PIP2B yang besar dalam pertukaran informasi harus kemtiraan dan patut diikuti aksi DM-Network selanjutnya.
segera disiapkan. Jika masih ada PIP2B yang belum lengkap
perlengkapan, infastruktur IT maupun parasarana dan sarana *) Staf Urusan Informasi dan Dokumentasi PIP2B DI Yogyakarta

30
inovasi

Perusahaan Jepang
Lirik Proyek Air Minum Jatiluhur
5000 Liter/Detik
Miradian Isyana Wistyanti *)

Mega proyek Air Minum Jatiluhur


senilai Rp 4 triliun ini banyak dilirik
oleh para investor dari Jepang. Tak
tanggung-tanggung, guna memenuhi
kebutuhan air minum DKI Jakarta,
Bekasi dan Karawang, Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS) ini
akan membangun Water Treatment
Plant (WTP) berkapasitas 5000 Liter/
detik dan jaringan perpipan 78 km
untuk menyalurkannya ke tiga daerah
pelayanan itu.

M
eskipun Februari 2012 ini masih dalam tahap tersebut, perwakilan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan
pra Feasibility Study (FS), dengan perkiraan tahap Jepang Tokiwa, perwakilan Japan Water Works Association Tomioka,
Pra Kualifikasi (PQ) mulai bulan Mei 2012, tender perwakilan Ditjen Cipta Karya dan para pengusaha Jepang.
diharapkan dapat dilaksanakan akhir tahun Delegasi dari Jepang terdiri dari perwakilan Kementerian
2012. FS sendiri dilakukan Indonesia Initiative Kesehatan dan Kesejahteraan (Ministry of Health, Labor and Welfare),
Infrastructure (INDII) terhadap potensi pemanfaatan air minum Japan Water Works Asociation, Japan Water Research Center. Turut
dari bendungan Jatiluhur yang dikelola Perum Jasa Tirta II. pula perusahaan investor, yaitu Yamatake Corporation, Hitachi Ltd,
Dua hari sebelunya di Jakarta, Ketua Badan Pendukung Iwasaki Electric Co Ltd, Metawater Co Ltd, Mitsubisi Corporation,
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Mitsui Co Ltd, Organo Corporation, Tokyo Suido Services Co Ltd,
Rachmat Karnadi menyambut serta memberi penjelasan terkait Toshiba Corporation, Toyota Tsuso Corporation, Nippon Koei
mega proyek tersebut kepada para investor. Hadir dalam acara Co Ltd dan PT. Swing Indonesia serta Pasific Consultant. Selain
Jepang, beberapa korporasi dari Korea juga tak mau ketinggalan
menengok bendungan Jatiluhur yang memiliki spill way terbesar
di dunia ini.
Kedatangan rombongan delegasi dari Jepang ini dimaksudkan
untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai detail proyek
KPS dan mengetahui kondisi eksisting Jatiluhur. Dalam sambutan
pengantar, Deputi Divisi Suplai Air Minum Kementerian Kesehatan
dan Kesejahteraan Jepang, Tokiwa, mengatakan Pemerintah
Jepang memberi dukungan bagi perusahaan-perusahaan Jepang
untuk berkontribusi di luar negeri salah satunya di bidang air
minum.
Rachmat Karnadi menjelaskan, mega proyek perpipaan ini
adalah mengalirkan air dari Bendungan Jatiluhur Jawa Barat

Edisi 1 4Tahun X4Januari 2012 31


inovasi

sampai ke Jakarta melalui sistem perpipaan. Sebanyak 15.000 permukaaan tanah akan lebih murah biaya hingga 40% daripada
l/d air akan dialirkan melalui tiga pipa sepanjang 78 km, dengan didalam tanah. Karena jika ditanam dibawah tanah akan
diameter pipa masing-masing 1,8 m. mengahancurkan setidaknya 2400 struktur bangunan,” tambah
Terdapat beberapa pilihan dalam meletakkan pipa ini, Rachmat.
ditanam di bawah tanah atau diletakkan diatas permukaan tanah. Terkait dengan besarnya nilai proyek, pemerintah akan
Diletakkan diatas tanah pun ada dua pilihan, melalui saluran pipa memberi jaminan (Government Guarantee) terhadap kelangsungan
kanal tarum barat atau pembangunan pipa disamping ruas tol proyek ini dan juga government support. Sementara aturan untuk
Jakarta-Cikampek. hal tersebut saat ini sedang dalam tahap pembahasan.
Lebih lanjut menurut Rachmat, Kementerian Pekerjaan Umum Proyek pipanisasi air minum Jatiluhur ini nanti sebagai sumber
telah menyepakati rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air air baku untuk beberapa PDAM, diantaranya PDAM Kab. Karawang,
Minum Jatiluhur melalui saluran pipa kanal tarum barat. Alasannya PDAM Kab. Bekasi, PDAM Tirta Patriot Bekasi, AETRA dan juga
menurut dia, karena ukuran pipa yang cukup besar tidak mungkin PALYJA.
dibangun diruas tol, selain dapat mengganggu lalu lintas harian Untuk wilayah Jakarta, saat ini, kebutuhan air bersih di DKI
tol pada saat pemasangan, juga dikhawatirkan potensi kerusakan Jakarta mencapai 27 ribu liter per detik, sementara suplai air
lebih besar karena ada dibawah jalan yang setiap harinya dilalui hanya 18 ribu liter per detik. Jika SPAM Jatiluhur dapat berproduksi
kendaraan. mulai 2014, maka suplai air bersih di ibukota diperkirakan akan
“Kami sudah putuskan akan pakai trase lama, yaitu sepanjang meningkat hingga 21.000 liter per detik.
West Tarum Cannal (WTC). Hal tersebut sesuai dengan berbagai Pembangunan SPAM Jatiluhur mencakup pekerjaan instalasi
pertimbangan,” ujar Rachmat di Jakarta akhir pekan kemarin. pengolahan air berkapasitas 5.000 liter per detik, dengan rincian
Jalur pipa tersebut rencananya akan dibangun secara elevated kapasitas 1.000 liter per detik untuk saluran irigasi di kawasan
atau layang sehingga membutuhkan alokasi dana yang lebih besar. Bekasi, Karawang, serta 4.000 liter per detik untuk memenuhi
Selain itu, diproyek itu juga akan dibangun sistem pemompaan kebutuhan 400.000 sambungan rumah di Jakarta.
air untuk mengalirkan ke pipa sepanjang 78 kilometer tersebut. Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Kesehatan
Sementara itu, untuk pemasangan pipa didalam tanah akan dan Kesejahteraan Jepang Tokiwa berharap kegiatan ini bisa
memakan anggaran semakin besar. Belum lagi lahan atau tanah bermanfaat bagi Kementerian PU maupun para pengusaha
yang harus dibebaskan. Dari hasil studi, alternatif unit-unit Jepang terkait dengan investasi KPS Proyek Air Minum Jatiluhur.
pengolahan untuk IPA yang akan dibangun telah direncanakan, “Saya ucapkan terima kasih banyak atas kehadiran perwakilan
namun sangat terbuka kesempatan jika investor memiliki dari BPPSAM dan juga Ditjen Cipta Karya,” katanya.
teknologi yang lebih tepat guna.
“Secara hitungan yang kami lakukan menaruh pipa diatas *) Staf Bagian Umum dan Informasi BPPSPAM

32
lensa ck

Peran Cipta Karya


dalam Indonesia MDGs Award 2012,
Jakarta 31Januari – 1 Februari 2012

Edisi 2 4Tahun X4Februari 2012 33


seputar kita

MOU Pengawasan PNPM Mandiri


Ditandatangani
Memorandum of Understanding (MOU) tentang Peningkatan
Kapasitas dan Pe­ ran Inspektorat Kabupaten/Kota dalam pe­
meriksaan dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan dan Perkotaan
kembali ditan­ datangani antara Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kemen PU diwakili oleh Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono,
Inspektorat Jenderal Kemen PU oleh Basoeki Hadimoeljono,
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri oleh Maliki Heru
Santosa dengan Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
Perekonomian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) oleh Binsar H Simanjuntak di Gedung Pusat BPKP Jakarta,
Senin (27/2).
Penandatanganan MOU tersebut me­ ru­
pakan kelanjutan
Ditjen Cipta Karya pelaksanaan audit un­tuk PNPM Mandiri Perkotaan dan Per­de­saan
tahun 2012-2014, dimana MOU se­belumnya telah berakhir tahun
Berikan Pelatihan 2011 lalu.
Penandatanganan Nota Kesepahaman di­maksudkan sebagai

135 Konsultan Individual upaya bersama da­lam rangka peningkatan kapasitas dan pelibatan
Inspektorat Kabupaten/Kota da­­lam audit Dana Bantuan Langsung

Randal Provinsi
Ma­syarakat (BLM) PNPM Mandiri Per­kotaan. Penandatanganan
Nota Ke­se­pahaman itu juga ditujukan untuk mendukung pe­ning­
katan transparansi, akun­tabilitas dan antikorupsi di PNPM Mandiri
Dalam rangka pemahaman tugas dan peran konsultan Individual Perkotaan.
Satker Randal Propinsi, Direktorat Bina Program Ditjen Cipta
Karya melakukan Training of Trainer (TOT) kepada 135 konsultan
individual untuk Wilayah Timur di Makassar, 21-24 Februari
2012. Materi yang diberikan adalah perencanaan dan database,
pemantauan (e-Monitoring, DAK dan Peta Tematik), Pemantauan
(SAK dan SIMAK BMN) serta evaluasi.
Dalam arahannya, Direktur Bina Program Antonius Budiono
mengatakan, beban tugas Kasatker Randal Provinsi yang saat ini
harus merupakan pejabat eselon III sudah semakin banyak. Untuk
itu, konsultan individu yang dipilih harus membantu tugas randal
baik terkait perencanaan, pemprogaman dan juga evaluasi.
“Jangan sampai beban malah dikembalikan lagi ke satker
randal. Konsultan individu harus membantu tugas randal,” kata
Antonius.

Cipta Karya Adakan Workshop


Mekanisme Pengembalian
dan Kelembagaan Infrastruktur
USDRP
Kegiatan Urban Sector Development Reform Project (USDRP)
hampir selesai. Infrastruktur terbangun seperti pasar dan
terminal perlu mendapatkan pengelolaan tepat agar berguna
dan menghasilkan. Selain itu, pemerintah daerah perlu dari 10 kabupaten/kota peserta USDRP dan menghadirkan
memahami mekanisme pengembalian pinjaman secara benar. narasumber yang berasal dari Kementerian Keuangan,
Menjembatani hal tersebut, Ditjen Cipta Karya mengadakan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, dan
Workshop “Pengelolaan Komponen Investasi USDRP : Tata Walikota Kota Banda Aceh.
Kelola Penerusan Pinjaman dan Pola Kelembagaan” di Makassar, “Jangan sampai infrastruktur yang telah dibangun dalam
Selasa (21/2). program USDRP ini tidak berjalan dengan maksimal,” kata
Workshop tersebut mengundang peserta yang berasal Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono.

34
Peresmian Pasar Sentral Lakessi
Kota Pare-Pare
oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo
17 februari 2012

Pasar Dibangun atas Bantuan Kementerian Pekerjaan Umum


melalui Urban Sector Development Reform Project
(USDRP)
Dukungan Kementerian Pekerjaaan Umum dalam :

Gerakan Ciliwung Bersih (GCB)


18 Februari 2012, dengan membangun
Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R di 45 lokasi
dan Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di 8 lokasi

Вам также может понравиться