Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Aceh Syariah
Seutuhnya
Transform Completely to Bank Aceh Sharia
Daftar Isi
Content
44 Pemimpin Divisi
Heads of Division
59 Sejarah Perusahaan
A brief history
62 Identitas Perusahaan
Corporate Identity
74 Struktur Organisasi
Organization Structure
56 Lembar Pertanggungjawaban
Laporan Tahunan | Annual
Report Liability Sheet
57 Profil Perusahaan |
Corporate Profile
Tema dan Penjelasan
Themes and Explanation
Menuju
Bank Aceh Syariah
Seutuhnya
Transform Completely to Bank
Aceh Sharia
Pinjaman yang
Diberikan 2015
Loans Provided
Sebesar | As big as
Rp. 11.893.857
dalam jutaan rupiah | in millions rupiahs
Meningkat | increased by
Dana
Pihak Ketiga 2015
Third Party Fund
Sebesar | As big as
Rp. 14.151.718
dalam jutaan rupiah | in millions rupiahs
18
Meningkat | increased by
%
Pendapatan
Operasional 2015
Third Party Fund
Sebesar | As big as
Rp. 1.283.288
dalam jutaan rupiah | in millions rupiahs
7
Meningkat | increased by
%
Total Aset 2015
Total Assets
Sebesar | As big as
Rp. 18.590.014
dalam jutaan rupiah | in millions rupiahs
Meningkat | increased by
Laba
%
Operasional 2015
Operational Profil
Sebesar | As big as
Rp. 515.061
dalam jutaan rupiah | in millions rupiahs
5
Meningkat | increased by
%
Kesinambungan Tema
Themes Continuity
2015
Menuju
Bank Aceh Syariah
Seutuhnya
Transform Completely to Bank
Aceh Sharia
2014 Menjadi
Bank Regional Champion
Become a Regional Champion Bank
2013 Momentum Perubahan
Untuk Menjadi Bank Regional Champion
Moment of Change to be a Regional Champion Bank
Pelaksanaan RUPS Tahun Buku 2014 dan RUPSLB PT. Bank Aceh Tahun
2015. | GMS Implementation of End of Year 2014 and Extraordinary GMS of
PT. Bank Aceh 2015.
Peringatan HUT PT. Bank Aceh Ke–42. | PT. Bank Aceh 42th
Anniversary .
23 Agustus 2015 | August 23rd, 2015 30 Agustus 2015 | August 30th, 2015
Kegiatan Gowes / Fun Bike Bersama 10.000 masyarakat umum Kegiatan donor darah di Blang Padang. | Blood donation in Blang
disertai kegiatan donor darah di Blang Padang | Gowes/ Fun Bike Padang.
Activity participated by 10.000 people and blood donation activity at
Blang Padang.
16 September 2015 | September 16th, 2015 28 Oktober 2015 | October 28th, 2015
Pembukaan PT. Bank Aceh Kantor Kas Lampeuneurut. | Opening of Pembukaan PT. Bank Aceh Kantor Kas Cadek, Kec. Baitussalam |
PT. Bank Aceh Cash Office in Lampeuneurut. Opening of PT. Bank Aceh Cash Office in Cadek, Baitussalam District.
Pembukaan PT. Bank Aceh Kantor Kas Indrapuri Aceh Besar. | Sepeda Santai Keluarga Besar PT. Bank Aceh 2015 | Casual
Opening of PT. Bank Aceh Cash Office in Indrapuri, Aceh Besar. Bicycling PT . Bank Aceh Big Family in 2015
7 Desember 2015 | December 7th, 2015 15 Desember 2015 | December 15th, 2015
Dari Majalah Info Bank Jakarta | Held Dari Majalah Info Bank Jakarta | Held by
by Infobank Magazine in Jakarta. Infobank Magazine in Jakarta.
Sebagai “The Most Efficient Bank” Bank Sebagai “The Most Reliable Bank”. Bank
Pembangunan Daerah Aset Diatas 10T. | Pembangunan Daerah Aset Diatas 10T. |
Bank with Predicate “The Most Efficient Bank” Bank with Predicate “The Most Reliable Bank”
Regional Development Bank Assets Above Rp. for Regional Development Bank Assets Above
10 Billion. Rp. 10 Billion.
Dari Tempo Media Group dan Indonesia Dari Tempo Media Group dan Indonesia
Banking Scholl (IBS). | Held by Tempo Media Banking Scholl (IBS). | Held by Tempo Media
Group and the Indonesian Banking Scholl (IBS). Group and the Indonesian Banking Scholl (IBS).
2014 - 2015
Indonesia WOW Service Excellence
2015 Award | Indonesia WOW Service Anugerah Indonesia Corporate
Excellence Award Indonesian Corporate Awards
Sebagai “The Best of Banda Aceh Service Sebagai “The Most Favorite Service
Excellence Award Category : Conventional Quality & Product For Syariah
Bank (BUKU I + II). | Bank with Predicate “The Bangking Of The Year” | As The Most
Best of Banda Aceh Service Excellence Award”. Favorite Service Quality & Product For
Category : Conventional Bank (BOOK I + II). Syariah Bangking Of The Year.
Laba Sebelum Pajak (Rp Juta)| Profit Before Tax (million Rp) Jumlah Pegawai | Total Employes
1.905
555.332 1.606
1.488
535.832
504.530
Aset (Rp Juta) | Assets (million Rp) Jumlah Kantor | Total Office
18.590.014
137
16.385.160
15.250.212 121 114
Kredit (Rp Juta) | Credit (million Rp) Jumlah ATM | Total ATM
11,893,857
123
11,113,592
95 95
10,198,088
DERMAWAN
Komisaris Utama
President Commissioner
Dalam rangka
melaksanakan
fungsi pengawasan, Masukan
Dewan Komisaris secara efektif kepada
telah memberikan, Nasihat
Direksi
In order to implement supervisory function, Board of
Commissioner has effectively given Feedback, Advice Arahan
and Direction to Board of Directors
Perekonomian nasional sampai dengan akhir tahun The national economy until the end of 2015
2015 secara komulatif tumbuh sebesar 4.79%, growth at 4.79%, lower growth compared to 2014
tumbuh sedikit lebih rendah dibandingkan dengan at 5.02%. While the economic growth in Aceh
pertumbuhan tahun 2014 sebesar 5.02%. Sementara without oil and gas for IV-quarter 2015 was at
itu, ekonomi Aceh tanpa migas sampai dengan 4.34% or lower than 2014 at 4.40%, while the oil
triwulan-IV 2015 tumbuh sebesar 4.34% atau lebih and gas was only 0.83%, recorded slightly lower
rendah dibandingkan tahun 2014 sebesar 4.40%, than the national growth as also with oil and
sedangkan dengan migas hanya 0.83% tercatat gas shown in 2014 amounted to 1.55%. However,
lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi economic growth is still able to drive business
dengan migas tahun 2014 sebesar 1.55%. Namun growth in the banking sector, including providing
pertumbuhan ekonomi tersebut masih mampu its own business opportunities faced by Bank Aceh.
mendorong pertumbuhan bisnis di sektor perbankan The achievement of Bank Aceh performance in
termasuk memberikan peluang bisnis tersendiri yang 2015 shows prove that Bank Aceh still its maintain
dihadapi Bank Aceh. Pencapaian kinerja tahun 2015 public confidence.
membuktikan masih terperliharanya kepercayaan
masyarakat kepada Bank Aceh.
Sebagai lembaga keuangan yang mengedepankan As a financial institution emphasizes on the prudential
prinsip kehati-hatian (prudential), Dewan Komisaris principles, Board of Commissioner continues to provide
senantiasa memberikan arahan untuk meningkatkan direction for improving aspects of corporate governance,
aspek tata kelola perusahaan antara lain dipatuhinya among others, to comply with any legislation applicable
setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku issued by Bank Indonesia, OJK and other regulators. BOC
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, OJK maupun has to supervise the management and maintenance the
pihak regulator lainnya. Dewan Komisaris telah bank through meetings or meetings with the Directors,
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan giving feedback and recommendations in meetings
pengurusan bank melalui pelaksanaan pertemuan and form letters on the implementation of Bank’s
atau rapat-rapat bersama dengan Direksi, pemberian strategic policy, as well as follow-up in monitoring
tanggapan dan rekomendasi dalam rapat maupun internal and external audit findings and/ or supervision
bentuk surat terhadap pelaksanaan kebijakan results of other authorities. BOC’s supervision actively
strategis bank, serta memantau tindak lanjut has conducted through monitoring and evaluation of
temuan audit internal dan eksternal dan/atau hasil the follow-up of :
pengawasan otoritas lainnya. Pengawasan Dewan
Komisaris secara aktif dilakukan melalui monitoring
dan evaluasi terhadap tindaklanjut dari :
1. Hasil temuan baik internal audit maupun 1. The findings of internal audit and external audit
eksternal audit.
2. Pelaksanaan tata kelola perusahaan yang telah 2. Implementation corporate governance has been
berjalan dan disosialisasikan dengan baik ke running well and socialized throughout all bank’s
seluruh unit kerja bank. unit.
3. Memastikan bahwa seluruh komitmen antara 3. Ensuring that all commitments between the bank
pengurus bank dengan Otoritas Jasa Keuangan management with Financial Services Authority has
telah terpenuhi. been fulfilled.
4. Pemeriksaan administratif operasional 4. Examination of administrative banking operations
perbankan oleh internal auditor dengan tujuan with the aim of creating better risk management
agar terciptanya penerapan manajemen resiko practices in all lines of bank management aspects
yang lebih baik pada semua aspek manajemen and able to maintain the bank soundness level
bank dan terpeliharanya kesehatan bank sesuai in accordance with the prudential principle with
dengan prinsip kehati-hatian yang kriterianya criteria set by Financial Services Autority (OJK).
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
5. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi 5. The application of the prudential principle in loan
kredit dan upaya mengoptimalkan penanganan expansion and effort to optimize the handling of
penyelesaian kredit non lancar. nonperforming loans settlement.
6. Menegakkan disiplin kerja pada semua jenjang 6. Enforcing employee discipline at all levels of
manajemen. management
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Dewan In implementing its functions and duties, the Board
Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu of Commissioners is accompanied by three (3)
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite committees, including Audit Committee, Risk Monitring
Remunerasi dan Nominasi. Setiap komite memiliki Committee, and Remuneration and Nomination
pedoman kerja yang menjadi acuan pelaksanaan Committee. Each committee has a working guideline
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berbagai as reference implementation of every duties and
upaya dalam membangun budaya yang sejalan responsibilities. Various efforts to build a culture is in
dengan visi, misi dan nilai-nilai bank terus dilakukan. line with the vision, mission, and values of the bank are
Dalam bidang tanggung jawab sosial perusahaan sustainable to implement In the field of corporate social
(CSR), Bank Aceh juga telah berpartisipasi dalam responsibility (CSR), Bank Aceh has participated in local
program pengembangan masyarakat sekitar melalui community development programs through assistance
bantuan untuk kegiatan pendidikan, ekonomi, for education, economy, health and environment,
kesehatan dan lingkungan, bantuan untuk kegiatan assistance for social activities, arts and culture, sport
sosial kemasyarakatan, seni budaya, olahraga and religious, as well as natural disaster prevention and
dan keagamaan, serta bantuan penanggulangan relief social conflict.
Bencana alam dan konflik sosial.
Berbagai persiapan yang telah dilakukan selama Various preparations have been made during
tahun 2015 antara lain Bank Aceh telah membentuk 2015 including establishing a conversion Project
Tim Project Manajemen Konversi yang berasal Management Team from the internal Bank
dari internal Bank dan telah menunjuk Konsultan and appointed Consultant to assist Bank Aceh
Pendamping konversi Bank Aceh. Disamping itu, Conversion. In addition, a special team has been
dari pihak pemegang saham juga telah membentuk appointed from the side of the shareholders to
tim tersendiri untuk melakukan monitoring proses monitor the conversion process in order to meet the
konversi ini agar dapat diselesaikan sesuai dengan conversion timeline.
target waktu yang telah ditetapkan.
Akhirnya, Saya atas nama Dewan Komisaris Finally, I on behalf of the Board of Commissioners
menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya conveying my greatest appreciation to our
kepada para pemegang saham, Direksi, nasabah, shareholders, directors, customers, employees,
karyawan, mitra usaha dan seluruh pemangku business partners and all stakeholders for their trust
kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya and support to make Bank Aceh able to achieve an
selama ini sehingga Bank Aceh mampu mencapai encouraging performance in 2015 and Insya Allah
kinerja yang menggembirakan di tahun 2015 dan also in the coming years.
Insya Allah juga pada tahun-tahun mendatang.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
PT. BANK ACEH
DERMAWAN
Komisaris Utama
President of Commissioner
3 2. Islahuddin
2
Komisaris Independen
1 Independent Commissioner
3. Abdussamad
Komisaris Independen
Independent Commissioner
DERMAWAN
Komisaris Utama
President of Commissioner
Lahir: Blang Ara, tanggal 26 Januari 1959 Born: Blang Ara, on January 26, 1959
Pendidikan: Magister Manajemen Program Pasca Education: Master of Management, Syiah Kuala
Sarjana pada Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. University, Banda Aceh
Pengalaman Kerja: Kasubbag TU. Setwilda Tk. Work Experience: Head of Administration Level II
II Aceh Barat (1984-1985), Kasubbag. Pembinaan Setwilda of Aceh Barat (1984-1985), Subsection Head
Perekonomian Rakyat Setwilda Tk. II Aceh Barat (1987- of Development of Economy People’s Setwilda Level II
1988), Kabag Perekonomian Setwilda Tk. II Aceh of Aceh Barat (1987-1988), Head of Economic Setwilda
Barat (1988-1994), Kabag. Peny. Program Setwilda Tk. level II of Aceh Barat (1988-1994), Head of Program
II Aceh Barat (1994-1998), Kepala Dinas Pendapatan Organizer of Setwilda Level II of Aceh Barat (1994-1998),
Daerah Kabupaten Aceh Barat (1998-2000), Asisten Head of Revenue Dept. of Aceh Barat (1998-2000),
Administrasi Pembangunan Sekda Kab. Aceh Barat Head of Revenue Dept. of Aceh Barat (1998-2000),
(2000-2001), Kepala Dinas Perindag Kabupaten Aceh Administration Assistant of Development of regional
Barat (2001-2002), Sekda Kab. Nagan Raya (2002- Secretary of Aceh Barat (2000-2001), Head of Industry
2006), Asisten Keistimewaan Aceh Sekda Prop. NAD Dept. of Aceh Barat(2001-2002), regional Secretary
(2006-2008), Pj. Bupati Simeulue (2006-2007), Kepala of Nagan Raya (2002-2006), Secretary Assistant of
PKP2A IV LAN Aceh (2010), Sekda Provinsi Aceh (2014 Regional Assistant of NAD Province (2006-2008), Acting
sampai Sekarang). Regent of Simeulue Regent (2006-2007), Head of PKP2A
IV LAN Aceh (2010), Regional Secretary of Aceh Province
(2014 until present).
Lahir: Lhokseumawe, tanggal 14 Juli 1961. Born: Lhokseumawe, on July 14, 1961
Pengalaman Kerja: Dosen Tetap, Fakultas Ekonomi Work Experience: Lecturer of Faculty of Economics, in
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (1987-sekarang), University of Syiah Kuala, Banda Aceh (1987-present),
Penasehat Gubernur (2002-2006), Pembantu Dekan Governor Advisor (2002-2006), Vice Dean for Academic
Bidang Akademik, Unsyiah (2005-2006), anggota Affairs of Unsyiah (2005-2006), member of University
University Task Force for Aceh Reconstruction (2005- Task Force for Aceh Reconstruction (2005-2007), Founder
2007), Pendiri dan Anggota Aceh Recovery Forum and Member of Aceh Recovery Forum (2005-present),
(2005-sekarang), Anggota Tim advokasi RUU-PA Members of Advocacy Team RUU-PA (2006), Head
(2006), Ketua Badan Pengawas Yayasan Leuser of International Leuser Foundation (2006-present),
International (2006-sekarang), anggota Dewan Members of Board of Trustees Baitul Mal Aceh (2007-
Pembina Baitul Maal Aceh (2007-2009), staff khusus 2009), special staff of Supervision Deputy, BRR (2008),
Deputi Pengawasan, BRR (2008), Ketua Umum Ikatan Head of Indonesia Accountants Association, Aceh
Akuntan Indonesia, Aceh (2010-sekarang), Anggota (2010-present), Members of Board Supervisory of Sharia
Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh (2009-2010). Bank Aceh (2009-2010).
Lahir : Bakongan, tanggal 03 Maret 1956 Born: Bakongan, March 03, 1956
Pendidikan Informal: Company Gathering Team Informal Education: Company Gathering Team
Building (2007), Bank Planning (1992), Bank Building (2007), Bank Planning (1992), Bank
Management (1994), Lokakarya LKK menjadi BPR Management (1994), LKK into BPR Workshops
(1992), Supervisi Kredit (1994), Aspek Hukum (1992), Credit Supervision (1994), Aspects of Banking
Perbankan (2001), Diklat Pemimpin Cabang Law (2001), Head of Sub-Branch Training (2008),
Pembantu (2008), Sertifikasi Manajemen Risiko Risk Management Certification (2008), Workshop
(2008), Workshop Bersama Ahli Perbankan (2009), with Expert Banking (2009), Head of Branch Training
Diklat Pemimpin Cabang (2009), Workshop (2009), Workshop of Micro Credit Financing and
Pembiayaan Kredit Mikro dan Solusinya (2011), Solutions (2011), Bank Rating Risk-Based (2012),
Risk Based Bank Rating (2012), Pelatihan Peran Bank Role in Preventing and Handle Banking Crime
Bank dalam Mencegah dan Menangani Kejahatan Using High Risk Banking Products Training (2012).
Perbankan yang Menggunakan Produk Bank
Berisiko Tinggi (2012).
Pengalaman Kerja: Kepala Seksi Kantor Cabang Work Experience: Head of Blang Pidie Branch
Blang Pidie (1991-1994), Kepala Kantor Kas Langsa Office(1991-1994), Head of Langsa Cash Office
(1994-2003), Kepala Seksi Kantor Cabang Bireuen (1994-2003), Head of Bireuen Branch Office (2003-
(2003-2007), Kepala Kantor Cabang Pembantu 2007), Head of Kuala Simpang sub-Branch (2007-
Kuala Simpang (2007-2009), Pemimpin Kantor 2009), Head of Kuala Simpang Branch Office ( 2009-
Cabang Kuala Simpang (2009-2012), Komisaris 2012), Commissioner of PT. Bank Aceh (January
PT. Bank Aceh (Januari 2014-sekarang). 2014-present).
1
2. Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA
Anggota
Member
Lahir : Cot Usi (Aceh Utara) 8 Oktober 1948. Born: Cot Usi (Aceh Utara), on October 8, 1948.
Pendidikan : S3 Fakultas Syari’ah Al-Azhar University, Education: Doctor of Faculty of Sharia, in Al-Azhar
Cairo Mesir. Menjabat sebagai Ketua Dewan University, Cairo Egypt. Served as President of Shariah
Pengawas Syari’ah sejak tahun 2004. Board Supervisor since 2004.
Lahir : Sawang Manei, Aceh Barat, 27 Oktober 1970. Born: Sawang Manei, Aceh Barat, October 27, 1970
Pendidikan : Program Doktor bidang Ilmu Hukum Education: Doctoral program of Science of Law of
Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, bidang Padjadjaran University (UNPAD) Bandung, major field
kajian utama (BKU) Filsafat Hukum tahun 1996- of study (BKU) of Philosophy of Law 1996-2000. Served
2000. Menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas as a member of Shariah Board Supervisor of PT. Bank
Syari’ah PT. Bank Aceh sejak tahun 2010. Aceh since 2010.
Busra Abdullah
Direktur Utama
President Director
Alhamdulillah,
Bank Aceh menunjukan
TAHUN
kinerja keuangan
2015 yang baik. Meningkat
TAHUN
Pertumbuhan 3,64% 2014
laba sebelum dibanding
pajak Tahun 2015
Alhamdulillah, in 2015, Bank Aceh showed good financial
performance. Growth in profit before tax 2015 Increased of 3,64%
compared to 2014.
Merupakan kebahagiaan dan kehormatan bagi kami A joy and honor for us on behalf of Board of Directors
atas nama Direksi PT. Bank Aceh pada kesempatan of PT. Bank Aceh on this occasion to deliver the Annual
ini menghantarkan buku Laporan Tahunan atas Report Book on the financial performance for the
kinerja keuangan untuk tahun buku yang berakhir fiscal year end per December 31, 2015. Bank Aceh has
pada 31 Desember 2015. Buku Laporan Tahunan ini published Annual Report Book as an informative media
diterbitkan sebagai media informatif kepada berbagai to various parties in order to understand the main points
pihak agar dapat memahami pokok-pokok kinerja of banking business performance of PT. Bank Aceh within
bisnis perbankan pada PT. Bank Aceh dalam rangka the framework of transparency of financial performance
transparansi kinerja keuangan kepada Pemegang to the Shareholders and Stakeholders in accordance with
Saham dan Pemangku Kepentingan bank sesuai Bank Indonesia Regulation No. 14/ 14/ PBI/ 2012 dated
dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/14/PBI/2012 on October 18, 2012, as one important aspect of basic
tanggal 18 Oktober 2012 yang merupakan salah satu principles of Good Corporate Governance (GCG).
aspek penting dari prinsip pokok pelaksanaan Good
Corporate Governance (GCG).
Bank Aceh di tahun 2015 ini, telah berperan selama 42 Bank Aceh in 2015 has occupied for 42 Years in the
Tahun Pada industri perbankan daerah Provinsi Aceh banking industry areas of Aceh Province and 8 years
dan 8 tahun berperan di Luar Aceh yaitu Kota Medan beyond outside Aceh including Medan in providing
dalam memberikan jasa dan Layanan perbankan services and the best banking services to the public.
terbaik kepada masyarakat. Pada tahun 2015, Bank In 2015, Bank Aceh will realize business growth and a
Aceh akan mewujudkan pertumbuhan dan akselerasi significant acceleration in all segments
bisnis yang signifikan di seluruh segmen.
d) Profitabilitas d) Profitability
Tahun 2015 PT. Bank Aceh mencatat laba sebelum In 2015, PT. Bank Aceh recorded a Earning before tax
pajak sebesar Rp. 555,3 milyar sebelum pajak of Rp. 555,3 billion before tax after deducting reserves,
setelah dikurangi pencadangan jasa produksi dan production services, and CSR as stipulated in IAS 24
CSR sebagaimana telah di atur dalam PSAK 24 on employee benefits or grew by 3.64% (yoy) to the
tentang imbalan kerja atau tumbuh sebesar 3,64% achievement of earning in 2014 amounted to Rp.
(yoy) dengan pencapaian laba Tahun 2014 sebesar 535,8 billion
Rp. 535,8 milyar
Pada tahun 2015 komposisi portofolio kredit Bank In 2015, Bank Aceh loan portfolio composition was still in
Aceh masih berada pada kisaran 88,97% konsumtif the range of 88.97% for consumptive and multipurpose,
dan multiguna serta 11,03% produktif diantaranya and 11.03% productive inclusing MSMEs loan portfolio
penyaluran kredit UMKM 6,40%. Kedepan menjadi at 6.40%. For a major focus of Bank Aceh management
fokus utama manajemen Bank Aceh untuk mengelola is to manage the composition of the loan portfolio and
komposisi portofolio kredit yang lebih proporsional a more proportionate distribution as the main focus of
dan fokus utama penyaluran sektor UMKM dan tetap MSME sector and maintaining consumer loan as a sector
mempertahankan kredit konsumtif sebagai sektor that has a good level of competitive advantage. Expected
yang memiliki tingkat kompetitif advantage yang to manage carefully the composition and promoting the
Tahun 2015, Bank Aceh masih mampu In 2015, Bank Aceh still able to maintain its dominance
mempertahankan dominasinya dalam penguasaan in the market share in regional area. Domination in
pangsa pasar di daerah. Penguasaan Pangsa Pasar Market Share Deposits amounted to 45.57% to Bank
Dana Pihak Ketiga sebesar 45,57% terhadap Dana Aceh Third Party Funds, outstanding loans amounted
Pihak Ketiga Perbankan Aceh, outstanding Kredit to 43.68% of total Bank Aceh loans.
sebesar 43,68% terhadap total kredit Perbankan Aceh.
Rencana Perubahan Status (Konversi) Bank Aceh Bank Aceh Conversion plan to become Bank Aceh
menjadi Bank Aceh Syariah Sharia
Sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham As a result of Extraordinary General Meeting
Luar Biasa (RUPSLB) yang tertuang dalam Berita Acara Shareholder contained in Minutes No.122/ W/ V/ SR/
Rapat No.122/W/V/SR/V/th.2015 tanggal 26 Mei 2015 V/ th.2015 dated on 26 May 2015 and approved into
dan dibuat dihadapan Notaris Syukri Rahmat, SH, M.Kn, notarial deed Syukri Rahmat, S.H.,M.Kn stated that
menyatakan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Shareholder’s Extraordinary General Meeting agreed
menyetujui perubahan kegiatan usaha perseroan PT. to change Bank Aceh entity’s form from conventional
Bank Aceh dari kegiatan Usaha Konvensional menjadi to sharia activity.
kegiatan Usaha Syariah. Beberapa tahapan yang telah There some stages that have been conducted, such as:
dilakukan antara lain:
a. Gubernur selaku Pemegang Saham Pengendali a. Governor as controlling shareholders form a
(PSP) telah membentuk tim untuk konversi team for Bank Aceh Conversion consisting of local
Bank Aceh yang terdiri dari tim yang mewakili governments team representing Local Government
Pemerintah Daerah atau Pemegang saham dan or shareholders and internal team from Bank Aceh.
tim dari Internal Bank Aceh.
b. Tim Konversi Bank Aceh minimal harus diisi oleh b. Conversion team at least must be consisted by 2 (two)
2 (dua) orang Bupati dan atau Walikota yang regents and or mayor that representing regency/ city
mewakili pemerintah Kabupaten/ Kota. government.
c. Pembentukan Tim Project Management konversi c. Establishing of Project Management team for Bank
Bank Aceh dari internal Bank. Aceh conversion from internal bank
d. Menunjuk Konsultan Independen dari Profesional d. Appointing independent consultants from
dalam bidang perbankan yang akan membantu professionals of banking filed in order to help Bank
Tim Konversi Bank Aceh. Aceh team conversion
Selanjutnya, kinerja dan berbagai pencapaian Bank Furthermore, Bank Aceh performance and
Aceh tahun 2015, disampaikan secara komprehensif accomplishments in 2015, is comprehensively presented
pada buku Laporan Tahunan ini termasuk Laporan in this Annual Report including the Financial Statements
Keuangan berupa Neraca dan Laba (Rugi) Bank Aceh form of Balance Sheet and Earning (Loss) Bank Aceh for
untuk tahun buku 2015. Laporan Keuangan tersebut the financial year 2015. Bank Aceh Financial Report has
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Djoko, Sidik been audited by Djoko, Sidik & Indra Public Accountant
& Indra dengan memperoleh opini “Wajar” dalam Firm to obtain opinions “Fair” in all material respects,
semua yang material, posisi keuangan PT. Bank Aceh the financial position of PT. Bank Aceh date December
tanggal 31 Desember 2015 serta kinerja keuangan 31, 2015 results of financial perfomance and cash flows
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal for the year then ended in conformity with accounting
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan principles generally accepted in Indonesia.
di Indonesia.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya May Allah bestow mercy and guide to us in achieving
serta membimbing kita dalam upaya mencapai success and sustainable growth in the future become the
keberhasilan serta pertumbuhan yang berkelanjutan largest bank in the region and community pride.
dimasa depan menjadi bank terbesar di daerah dan
kebanggaan masyarakat.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
PT. BANK ACEH
BUSRA ABDULLAH
Direktur Utama | President Director
BUSRA ABDULLAH
Direktur Utama
President Director
Lahir: Miruek Taman, Aceh Besar tanggal 30 Maret Born: Miruek Taman, Aceh Besar, on March 30, 1962.
1962
Pendidikan Informal: ALMA, Bank Planning, Branch Informal Education: ALMA, Bank Planning, Branch
Manager, Loan risk Management, Risk Management Manager, Loan risk Management, Risk Management
Workshop, Credit Scoring, Risk Assesment in Credit Workshop, Credit Scoring, Risk Assessment in Credit
Transaction, Operational Risk, Sertifikasi Manajemen Transaction, Operational Risk, Risk Management
Risiko, Pelatihan Akuntansi Instrumen Keuangan, Certification, Accounting Training of Financial
SESPIBANK, International Certificate in Banking Instruments, SESPIBANK, International Certificate in
Risk and Regulation, Pelatihan Restrukturisasi dan Banking Risk and Training of Regulation, Restructuring
Penyelamatan Kredit yang Efektif Guna Meningkatkan and Credit Rescue Effectively to Improve Bank
Kinerja Bank, dll. Performance, etc.
Lahir: Mns. Bungong Garot, Aceh Pidie tanggal 02 Born: Mns. Bungong Garot, Aceh Pidie, on March 02,
Maret 1963. 1963
Pendidikan Informal : Islamic Bank Spin-Off Informal Education: Islamic Bank Spin-Off Workshop
Worksop (2013), Sertifikasi Manajemen Risiko Level V (2013), Risk Management Certification Level V (2013),
(2013), SESPIBANK Angkatan 46 (2007), Training High SESPIBANK Force 46 (2007), Training of High Impact
Impact Presentation (2013), Workshop Penyusunan Presentation (2013), Workshop on Preparation and
dan Penetapan Perjanjian Outsourcing (2012), Determination of Outsourcing Agreement (2012),
Seminar Alih Daya (2012), Workshop Menuju Spin Power Transitional Seminar (2012), Workshop “Menuju
Off Bank Syariah (2011), Riset Perbankan Syariah Spin Off Bank Syariah” (2011), Sharia Banking Research
(2010), Pelatihan Sistem IT Sisdur Produk Rahn (2010), (2010), IT Systems Training of Sisdur Product Rahn (2010),
Training Fiqh Muamallah Kontemporer on Islamic Training of Contemporary Fiqh Muamallah on Islamic
Banking and Finance (2010), International Certificate Banking and Finance (2010), International Certificate
In Banking Risk and Regulation (2009), Leadership In Banking Risk and Regulation (2009), Leadership and
and Change Management (2009), Training of Trainer Change Management (2009), Training for Trainer (2009),
(2009), Pelatihan Akuntansi Instrumen Keuangan Accounting Financial Instruments Training (2008),
(2008), Islamic Capital Market (2008), Personality Islamic Capital Market (2008), Personality Development
Development dan Effective Communication (2007), dll. and Effective Communication (2007), Etc.
Pengalaman Kerja: Karyawan Pelaksana Administrasi, Work Experience: Administration staff, Operational
KPO (1988-1989), Petugas Kredit, KPO dan Cabang headquarter (1988-1989), Credit Officer, Operational
Blang Pidie (1989-1992), Pemimpin Cabang Headquarter and Blang Pidie Branch (1989-1992), Head
Pembantu Blang Pidie (1992-1996), Pemimpin of Blang Pidie Branch (1992-1996), Head of Blang Pidie
Cabang Blang Pidie (1996), Pemimpin Cabang Sigli Branch (1996), Head of Sigli Branch (1992) , Head of
(1992), Pemimpin Cabang Takengon (1997-2002), Takengon Branch (1997-2002), Head of Langsa Branch
Pemimpin Cabang Langsa (2002-2006), Pemimpin (2002-2006), Head of Lhokseumawe Branch (2006),
Cabang Lhokseumawe (2006), Pemimpin Divisi Head of Sharia Division (2007-2011), Head of human
Syariah (2007-2011), Pemimpin Divisi SDM (2011), Resources Division (2011), Operational Director of PT.
Direktur Operasional PT. Bank Aceh (2014-sekarang). Bank Aceh (2014-present).
Lahir: Sigli, Aceh Pidie tanggal 05 Juni 1963 Born: Sigli, Aceh Pidie, on June 05, 1963
Pendidikan: Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Education: Bachelor of law in Faculty of Law of Syiah
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Kuala University, Banda Aceh.
Pendidikan Informal : Workshop Anti Pencucian Informal Education: Workshop on Anti Money
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (2013), Laundering and Combating of Terrorism Funding
Training High Impact Presentation (2013), Workshop (2013), Training of High Impact Presentation (2013),
Penyusunan dan penetapan Perjanjian Outsourcing Workshop of Preparation and determination of
Perusahaan (2012), Syndicated Loan for Practisoner Company Outsourcing Agreement (2012), Syndicated
(2011), Strategic Planning Plus (2011), Pelatihan Anti Loan for practitioner (2011), Strategic Planning Plus
Fraud Strategy (2012), Workshop Penerapan Strategi (2011), Anti-Fraud Strategy Training (2012), Anti-Fraud
Anti Fraud bagi Bank Umum (2012), Workshop Strategy Implementation Workshop for Commercial
Knowledge Sharing Linkage Program (2010), Training Banks (2012), Workshop of Knowledge Sharing Linkage
Tindak Pidana di Bidang perbankan (2009), Auditing Program (2010), Banking Crime(2009), Auditing
Information Technology Risk Management (2009), Information Technology Risk Management (2009), Risk
Sertifikasi Risk Management Level V (2013), Pelatihan Management Certification Level V (2013), Accounting
Akuntansi Instrumen Keuangan (2008), SESPIBANK Training of Financial Instruments (2008), SESPIBANK
Angkatan 49 (2008), Pelatihan KYC (2008), Seminar Batch 49 (2008), KYC Training (2008), Seminar of Credit
Manajemen Risiko Kredit dan Operasional (2005), Risk Management and Operations (2005), Workshop of
Lokakarya Pengendalian Interen dan Pengawasan Internal Control and Risk Based Supervision (2005), The
Berbasis Resiko (2005), The Mystery of Human Touch Mystery of Human Touch (2004), Course for Head of
(2004), Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 127 Branch Batch 127 (2001), Course of Credit Restructuring
(2001), Kursus Restrukturisasi Kredit (1999), dll. (1999), etc.
Pengalaman Kerja: Karyawan Pelaksana Administrasi, Work Experience: Administration Staff, Operational
KPO (1989), Kepala Bagian pada Divisi Perkreditan Headquarter (1989), Head of Credit Division, (1993-
(1993-2002), Pimpinan Cabang Bireuen (2002-2006), 2002), Head of Bireuen Branch (2002-2006), Head of
Pimpinan Cabang Langsa (2006-2008), Pemimpin Langsa Branch (2006-2008), Head of Compliance
Divisi Kepatuhan (2008-2009), Pemimpin Divisi Kredit Division (2008-2009), Head of Commercial Credit
Komersil (2009-2011), Pemimpin Divisi Kepatuhan Division (2009-2011), Head of Compliance Division
(2011-2014), Direktur Kepatuhan PT. Bank Aceh (2011-2014), Director of Compliance and Human
(Januari 2014-sekarang). Resources of PT. Bank Aceh (January 2014-present).
Lahir: Alur Pinang, tanggal 15 April 1963. Born: Alur Pinang, on April 15, 1963.
Pendidikan: Sarjana Hukum dan Magister Hukum, Education: Bachelor of law and Master of Law in
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Faculty of Law of Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Pendidikan Informal : ALMA, Kursus Loan risk Informal Education: ALMA, Loan risk Management
Management, Leadership Course, Pelatihan Prinsip Course, Leadership Course, Training of Principle of
Pengenalan Nasabah, Executive workshop Perbankan introduction of Customer, Executive workshop of
Syariah, Kursus Pemimpin Cabang Eksekutif, Sharia Banking, Course for Executive Head of Branch,
Sertifikasi Manajemen Risiko 1-5, Legal Aspect dan Risk Management Certification 1-5, Legal Aspect and
Akad Bank Syariah, workshop international banking, Agreement Sharia banking, international banking
pelatihan akuntansi instrumen keuangan, pelatihan workshop, accounting training of financial instruments,
training of trainers, IT for Executives, Pelatihan Rahn, Training of Trainers, IT for Executives, Rahn Training,
Riset Perbankan Syariah, SESPIBANK angkatan 48 Sharia Banking Research, SESPIBANK Batch 48, etc.
dll.
Lahir: Sigli, Tanggal 09 Januari 1959 Born: Sigli, on January 09, 1959
Pendidikan: Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Education: Bachelor of Economics in faculty of Economics
Perusahaan/Managemen Universitas Trisakti Jakarta. Business/ Management of Trisakti University Jakarta.
Pendidikan Informal : Risk, Control & Governance, Informal Education: Risk, Control & Governance,
Qualification Internal Audit Certification, Konfrensi Qualification Internal Audit Certification, National
Nasional IAPI, Niaga Advance Leadership Program, Conference IAPI, Niaga Advance Leadership Program,
Risk Analysis & Decision Making, Indonesia Palm Oil Risk Analysis & Decision Making, Indonesia Palm Oil
Mill, Implementation of Basel II, Risk Management Mill, Implementation of Basel II, Risk Management
Certification Batch-2, ESQ Executif Nasional Angkatan Certification Batch-2, National Executive ESQ Batch
44, Risk Based Internal Audit, Risk Management 44, Risk Based Internal Audit, Risk Management
Certification Batch-1, Reporting Writing for Auditor, Certification Batch-1, Reporting Writing for Auditor,
Advance Bank Management Program, Niaga Total Advance Bank Management Program, Niaga Total
Immersion, International Trade, Achieving Customer Immersion, International Trade, Achieving Customer
Satisfaction & Profitability, Niaga Branch Management Satisfaction & Profitability, Niaga Branch Management
Program, Negotiation Skill, Niaga Basic Supervisory Program, Negotiation Skill, Niaga Basic Supervisory
Development, Program Pendidikan Eksekutif (PPE). Development, Executive Education Program (PPE).
Pengalaman Kerja: Staff Accounting Departement PT. Work Experience: Staff Accounting Department PT.
Bank Of America (1984), Finance Head PT. Sarana Sejati Bank of America (1984), Finance Head of PT. Sarana
(1986- 1990), Departement Head, Finance Group PT. Sejati (1986- 1990), Department Head, Finance Group PT.
Bank Niaga, Tbk (1986-1990), Account Officer PT. Bank Bank Niaga, Tbk (1986-1990), Account Officer PT. Bank
Niaga Tbk (1990-1991), Divison Head Cabang Gambir Niaga Tbk (1990-1991),Head of Division Gambir Branch
Jakarta PT. Bank Niaga Tbk (1991-1992), Branch Jakarta PT. Bank Niaga Tbk (1991-1992), Manager of
Manager Cabang Kelapa Gading Jakarta PT. Bank Kelapa Gading Branch of PT. Bank Niaga Tbk, Jakarta
Niaga Tbk (1992-1994), Branch Manager Cabang KYAI (1992-1994), Manager of KYAI TAPA Branch, Jakarta of
TAPA, Jakarta PT. Bank Niaga Tbk (1994-1996), Area PT. Bank Niaga Tbk (1994-1996), Area Commercial Head
Commercial Head PT. Bank Niaga Tbk (1996), Branch of PT. Bank Niaga Tbk (1996), Manager of Tangerang
Manager Cabang Tanggerang PT. Bank Niaga Tbk Branch of PT. Bank Niaga Tbk (1996-1997), Area
(1996-1997), Area Commercial Head PT. Bank Niaga Commercial Head of PT. Bank Niaga Tbk (1997-1998),
Tbk (1997-1998), Jakarta Area Commercial Banking Jakarta Area Commercial Banking II-Coordinator PT.
II-Coordinator PT. Bank Niaga Tbk (1999-2000), Jakarta Bank Niaga Tbk (1999-2000), Jakarta Area Commercial
Area Commercial Banking I-Head PT. Bank Niaga Banking I-Head PT. Bank Niaga Tbk (1999-2000), Group
Tbk (1999-2000), Group Head PT. Niaga Securities Head PT. Niaga Securities (2000-2002), Senior Advisor
(2000-2002), Senior Advisor. PT. Niaga Internasional PT. Niaga International Factor (2002-2003), Chief of
Factor (2002-2003), Chief of Marketing PT. Niaga Marketing PT. Niaga International Factor (2003-2004),
Internasional Factor (2003-2004), Group Head PT. Bank Group Head PT. Bank Niaga Tbk (2004- 2010), Business
Niaga Tbk (2004- 2010), Direktur Bisnis Bank Aceh Director of Bank Aceh (2014-present).
(2014-sekarang).
3. Zikri A. Gani
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Rellya Mourina
Pemimpin Divisi Perencanaan | Head of Planning Division
Ridha Zalmi
Pemimpin Divisi Syariah | Head of Sharia Division
Profil : Lahir di Banda Aceh, 09-05- Profil : Was born in Banda Aceh May
1963. Memperoleh gelar S1 dan S2 09, 1963. Bachelor Degree and Master
EKA Unsyiah. Bekerja di Bank Aceh in EKA Unsyiah. Work At Bank Aceh
sejak 7 Januari 1989. Since January 7, 1989.
Karir: Staf Khusus Kantor Pusat (1995- Career: Special Staff of Headquarters
1996), Kepala Bagian Pemasaran (1995-1996), Head of Lhokseumawe
Cab. Lhokseumawe (1997-2002), Marketing Branch (1997-2002),
Kepala Bidang Pemasaran Kantor Head of Marketing of Operational
Pusat Operasional (2002-2003), Headquarters (2002-2003), Head of
Pinca Kutacane (2002-2003), Kepala Kutacane Branch (2002-2003), Head of
Bidang Resiko Operasional (2004- Operational Risk (2004-2005) , Head of
2005), Kepala Bidang Pengawasan Credit Monitoring (2005-2007), Head
Kredit (2005-2007), Pinca Meulaboh of Meulaboh Branch(2007-2009),
(2007-2009), Kepala Bidang Legal dan Head of Legal and Branch Credit
Supervisi Kredit Cabang (2009-2010), Supervision (2009-2010), Head of
Kepala Bidang Kredit Komersil (2010- Commercial Credit (2010-2012), Head
2012), Kepala Bidang Kredit Program of Credit Department and Public
dan Kredit Umum UMK (2012-2013), UMK Credit Program (2012-2013),
Kepala Bidang Kredit Komersil (2013- Head of Commercial Credit (2013-
2014), Wakil Pemimpin Divisi Kredit 2014), Deputy Head of Credit Division
(2014-2015), Pemimpin Pengganti (2014-Present).
Divisi Kredit (2014-Sekarang).
Eddy Irwansyah
Pemimpin Divisi SDM | Head of Human Resource Division
Profil : Lahir di Banda Aceh, 20-10- Profil : Was born in Banda Aceh,
1960. Memperoleh gelar Sarjana October 20, 1960. Bachelor degree of
Ekonomi Perusahaan UII. Bekerja di Company Economics of UII. Work At
Bank Aceh sejak 31 Agustus 1987. Bank Aceh Since August 31, 1987.
Zubair
Pemimpin Divisi Kepatuhan | Head of Compliance Division
Profil : Lahir di Tuwi Kayee, Panga 31 Profil : Was born in Tuwi Kaye, Panga
– 12 -1964. Memperoleh gelar Sarjana December 31, 1964. Bachelor of Economics
Ekonomi Manajemen Unsyiah dan Management of Unsyiah and Master of
Magister Ekonomi Manajemen Unsyiah. Economics Management of Unsyiah. Work
Bekerja di Bank Aceh sejak 14 Oktober At Bank Aceh October 14, 1989.
1989.
Profil : Lahir di Kota Bakti, 04-09- Profil : Was born in Kota Bakti, 04-
1960. Memperoleh gelar Sarjana 09-1960. Bachelor of Economics in
Ekonomi Akuntansi Universitas Syiah Accounting of Syiah Kuala University.
Kuala. Bekerja di Bank Aceh sejak 13 Work At Bank Aceh Since 13 Oktober
Oktober 1989. 1989
Muhammad Razi
Pemimpin Divisi Manajemen Resiko | Head of Risk Management
Profil : Lahir di Bukit Tinggi, 20-08- Profil : Was born in Bukit tinggi, August
1964. Memperoleh gelar Sarjana 20, 1964. Bachelor of Economics in
Ekonomi Akuntansi Universitas Accounting of Syiah Kuala University.
Syiah Kuala. Bekerja di Bank Aceh Work At Bank Aceh October 13, 1989.
sejak 13 Oktober 1989.
Syarifuddin
Pemimpin Divisi SKAI | Head of Internal Audit Working (SKAI) Group
Profil : Lahir di Lhoksukon, 13- 06- Profil : Was Born in Lhoksukon, june
1962. Memperoleh gelar Sarjana 13, 1962. Bachelor of Economic
Ekonomi Akuntansi Universitas Accounting of Syiah Kuala
Syiah Kuala dan Magister Ekonomi University. Work At Bank Aceh
Manajemen Universitas Syiah Kuala. October 13, 1989.
Bekerja di Bank Aceh sejak 13 Oktober
1989.
Profil : Lahir di Banda Aceh, 07-03- Profil : Was Born in Banda Aceh,
1962. Memperoleh gelar Sarjana march 07, 1962. Bachelor of Economics
Ekonomi Manajemen Unsyiah. Management of Unsyiah. Work At
Bekerja di Bank Aceh sejak 2 Januari Bank Aceh January 02, 1989.
1989.
Saiful Dahri
Pemimpin Divisi Produk & Pelayanan | Head of Product and Service Division
Profil : Lahir di Banda Aceh, 26-09- Profil : Was born in Banda Aceh, 26-
1964. Memperoleh gelar Sarjana 09-1964. Bachelor of Management
Ekonomi Manajemen STIE Sabang. Economy of STIE Sabang. Work At
Bekerja di Bank Aceh sejak 19 Bank Aceh Since December 19, 1986.
Desember 1986.
Karir: Staf Muda Kantor Pusat (1999- Career: Junior Staff of Headquarter
2000), Staf Muda Bagian Pengawasan (1999-2000), Junior staff of General
Umum Divisi SKAI (2001-2003), Supervision of SKAI Division (2001-
Kepbag Kebijakan dan Prosedur Divisi 2003), Head of Policy and Procedure
Kepatuhan (2003-2004), Kepbag of Compliance Division(2003-2004),
Pengembangan SDM (2004-2005), Head of HR Development Division
Kepbag Penyelesaian Kredit (2005- (2004-2005), Head of Credit Settlement
2006), Kepbag Sarana dan Logistik Division (2005-2006), Head of Logistic
Divisi Umum (2006-2010), Kepbid and Facilities of General Division
Perencanaan (2010-2011), Kepbid (2006-2010), Head of Planning
Resiko Pasar dan Liquiditas Divisi Risk Division (2010-2011), Head of Market
Management (2012-2014), Pimdiv Risk and Liquidity of Risk Management
Risk Management (2014), Pimdiv Division (2012-2014), Head of Risk
Teknologi Informasi (2014-Sekarang). Management Division(2014), Head
of Information Technology Division
(2014-Recent).
Mukhlis Thaher
Pemimpin Divisi Penyelesaian Kredit | Head of Loan Restructuring Division
2. Zubair
Pemimpin Divisi Kepatuhan
2 4 7 10 13 Head of Compliance Division
3. Syarifuddin
Pemimpin Satuan Kerja Audit Internal/SKAI
Head of Internal Audit Working Group
4. Bambang Irawansyah
Kepala LPBA
Head of Bank Aceh Training Center
5. Lazuardi
Pemimpin Pengganti Divisi Kredit
Head of Credit Division
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan Annual Report, with financial report and related
informasi lain yang terkait, merupakan tanggung Information, are responsibilities of Board of Directors
jawab Direksi dan Komisaris PT. Bank Aceh dan dijamin and Boad of Commissioner of PT. Bank Aceh and trusted
kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan by all Board of Directors and All Board of Commissioner
Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya members by Undersigned.
masing-masing di bawah ini.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
DERMAWAN
Komisaris Utama
ABDUSSAMAD President Commissioner ISLAHUDDIN
Komisaris Independen Komisaris Independen
Independent Commissioner Independent Commissioner
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
BUSRA ABDULLAH
Direktur Utama
HAIZIR SULAIMAN President Director RUSYDI M. ADAM
Direktur Syariah dan SDM Direktur Operasional
Human Resourches and Sharia Director Operational Director
Gagasan untuk mendirikan Bank milik Pemerintah The idea to establish a regional government bank
Daerah di Aceh tercetus atas prakarsa Dewan in Aceh was occurred from initiative of Dewan
Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh Pemerintah Daerah Peralihan of Atjeh Province (now
(sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe called Government of Nanggroe Aceh Darussalam).
Aceh Darussalam). Setelah mendapat persetujuan After obtaining the approval of the Dewan Pemerintah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Daerah Peralihan of Atjeh Province, in Kutaraja (now
Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Banda Aceh) by Decree No. 7/ DPRD/ 5 on September
Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 7, 1957, several people as the representatives of Local
1957, beberapa orang mewakili Pemerintah Daerah Government met Mula Pangihutan Tamboenan,
menghadap Mula Pangihutan Tamboenan, wakil deputy Notary, in Kutaraja, in order to establish a Bank
Notaris di Kutaraja, untuk mendirikan suatu Bank in the form of limited liability company (PT) named “PT
dalam bentuk Perseroan Terbatas yang bernama “PT Bank Kesejahteraan Atjeh, NV”, with authorized capital
Bank Kesejahteraan Atjeh, NV” dengan modal dasar of Rp 25,000,000.
ditetapkan Rp 25.000.000.
Setelah beberapa kali perubahan Akte, barulah pada After experienced several Act amendments, hereinafter,
tanggal 2 Februari 1960 diperoleh izin dari Menteri on February 2, 1960, the company obtained permission
Keuangan dengan Surat Keputusan No. 12096/ from the Minister of Finance under Decree No. 12096/
BUM/II dan Pengesahan Bentuk Hukum dari Menteri BUM/ II and Legal Approval of the Ministry of Justice by
Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/22/9 Decree No. J.A.5/ 22/9 dated on March 18, 1960. At that
tanggal 18 Maret 1960. Pada saat itu PT Bank time, PT Bank Kesejahteraan Aceh NV led by Teuku Djafar
Kesejahteraan Aceh NV dipimpin oleh Teuku Djafar as Director and Board of Commissioners consisting of
sebagai Direktur dan Komisaris terdiri atas Teuku Teuku Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad
Soelaiman Polem, Abdullah Bin Mohammad Hoesin, Hoesin, and Moehammad Sanusi. With the enactment
dan Moehammad Sanusi. Dengan ditetapkannya of Law No. 13 of 1962 on Basic Provisions of Regional
Untuk memenuhi ketentuan ini maka pada tahun To meet these requirements, hereinafter in 1963, the
1963 Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Provincial Government of Aceh issued a Regional
Aceh membuat Peraturan Daerah No. 12 Tahun Regulation No. 12 of 1963 as the legal basis for the
1963 sebagai landasan hukum berdirinya Bank establishment of Bank Pembangunan Daerah Istimewa
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Dalam Aceh. In the regulation stated that the purpose of the
Perda tersebut ditegaskan bahwa maksud pendirian establishment of Bank Pembangunan Daerah Istimewa
Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh adalah Aceh is to provide financing for the implementation
untuk menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan of local development efforts in the framework of the
usaha-usaha pembangunan daerah dalam rangka national development plan.
pembangunan nasional semesta berencana.
Sepuluh tahun kemudian, atau tepatnya pada Ten years later, or precisely on April 7, 1973, the Governor
tanggal tanggal 7 April 1973, Gubernur Kepala Daerah of Aceh issued Decree No. 54/ 1973 on Determination
Istimewa Aceh mengeluarkan Surat Keputusan No. of Conversion Status Implementation of PT Bank
54/1973 tentang Penetapan Pelaksanaan Pengalihan Kesejahteraan Aceh, NV into Bank Pembangunan
PT Bank Kesejahteraan Aceh, NV menjadi Bank Daerah Istimewa Aceh. Status conversion, both legal
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Peralihan forms, and other rights and obligations formally took
status, baik bentuk hukum, hak dan kewajiban dan place on August 6, 1973, and regarded as the birth of
lainnya secara resmi terlaksana pada tanggal 6 Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.
Agustus 1973, yang dianggap sebagai hari lahirnya
Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.
Untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas To give a wider space to Bank Pembangunan Daerah
kepada Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, Istimewa Aceh, the local government has several times
Pemerintah Daerah telah beberapa kali mengadakan amended the Regional Regulation (Perda), namely
perubahan Peraturan Daerah (Perda), yaitu mulai Regulation 10 in 1974, Regulation No. 6 In 1978,
Perda No.10 tahun 1974, Perda No. 6 tahun 1978, Regulation No. 5 In 1982, Regulation No. 8 in 1988,
Perda No. 5 tahun 1982, Perda No. 8 tahun 1988, Regulation No. 3 in 1993 and the last was Provincial
Perda No. 3 tahun 1993 dan terakhir Peraturan Daerah Regulation of Daerah Istimewa Aceh No. 2 of 1999
Provinsi Daerah Istimewa Aceh Nomor : 2 Tahun 1999 dated on March 2, 1999 on the Legal Entity Amendment
tanggal 2 Maret 1999 tentang Perubahan Bentuk of Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh into PT
Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Istimewa Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh, which
Aceh menjadi PT Bank Pembangunan Daerah has been approved by the Minister of Home Affairs by
Istimewa Aceh, yang telah disahkan oleh Menteri Decree No. 584.21.343 dated on December 31, 1999
Dalam Negeri dengan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor : 584.21.343 tanggal 31 Desember
1999.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Legal entity Amendment from Regional Company
Daerah menjadi Perseroan Terbatas dilatarbelakangi into Limited Liability Company was motivated by
keikutsertaan Bank Pembangunan Daerah Istimewa participation of Bank Pembangunan Daerah Istimewa
Aceh dalam program rekapitalisasi, berupa Aceh in the recapitalization program, in the form of an
peningkatan permodalan bank yang ditetapkan bank capital improvement stipulated in a joint decree of
melalui Keputusan Bersama Menteri Keuangan the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and
Republik Indonesia dan Gubernur Bank Indonesia the Governor of Bank Indonesia Number 53/ KMK.017/
Nomor 53/KMK.017/1999 dan Nomor 31/12/KEP/ 1999 and No. 31/ 12/ KEP/ GBI dated on February 8,
GBI tanggal 8 Februari 1999 tentang Pelaksanaan 1999 on the Implementation of the Recapitalization
Perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan Legal entity Amendment into a limited company
Terbatas ditetapkan dengan Akte Notaris Husni stipulated by Notary Deed of Husni Usman, SH No. 55
Usman, SH No. 55 tanggal 21 April 1999, bernama dated on April 21, 1999, named PT Bank Pembangunan
PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh Daerah Istimewa Aceh abbreviated PT Bank BPD Aceh.
disingkat PT Bank BPD Aceh. Perubahan tersebut The amendment was approved by the Minister of Justice
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan of Republic of Indonesia by Decree No. C-8260 HT.01.01.
Surat Keputusan Nomor C-8260 HT.01.01.TH.99 TH.99 dated on May 6, 1999. In Deed of Establishment
tanggal 6 Mei 1999. Dalam Akte Pendirian Perseroan of Company, it was determined that authorized capital
ditetapkan modal dasar PT Bank BPD Aceh sebesar of PT Bank BPD Aceh was Rp 150 billion. In accordance
Rp 150 milyar. Sesuai dengan Akte Notaris Husni with Notary Husni Usman, SH 42 dated on August 30,
Usman, SH No.42 tanggal 30 Agustus 2003, modal 2003, the authorized capital placed PT Bank BPD Aceh
dasar ditempatkan PT Bank BPD Aceh ditambah was increased to Rp 500 billions.
menjadi Rp 500 milyar.
Berdasarkan Akta Notaris Husni Usman tentang Based on Notarial Deed of Husni Usman on Resolution
Pernyataan Keputusan Rapat No. 10 Tanggal No. 10 On December 15, 2008, notary public in
15 Desember 2008, notaris di Medan tentang Medan on the increase in the authorized capital of
peningkatan modal dasar Perseroan, modal dasar the Company, the authorized capital was increased
kembali ditingkatkan menjadi Rp1.500.000.000.000 to Rp 1,500,000,000,000 and it has changed the
dan perubahan nama Perseroan menjadi PT. Bank Company’s name into PT. Bank Aceh. The amendment
Aceh. Perubahan tersebut telah disahkan oleh was approved by Minister of Law and Human Rights
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik of the Republic of Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02
Indonesia No. AHU-44411.AH.01.02 Tahun 2009 Year 2009 dated on September 9, 2009. The change of
pada tanggal 9 September 2009. Perubahan name into PT. Bank Aceh has been approved by Bank
nama menjadi PT. Bank Aceh telah disahkan oleh Indonesia Governor Decree No.12/ 61/ KEP.GBI/ 2010
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/61/KEP. dated on September 29, 2010.
GBI/2010 tanggal 29 September 2010.
Bank juga memulai aktivitas perbankan syariah The Bank also started Sharia banking activities with
dengan diterimanya surat Bank Indonesia No.6/4/ the Letter of Bank Indonesia No. 6/ 4/ DPB/ BNA dated
Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004 mengenai Izin on October 19, 2004 about Sharia Branch Office Bank
Pembukaan Kantor Cabang Syariah Bank dalam License in commercial activities. Bank began to conduct
aktivitas komersial Bank. Bank mulai melakukan operations based on sharia principles on November 5,
kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah 2004.
tersebut pada 5 November 2004.
Perseroan Terbatas • Status Badan Hukum | Legal Status • Limited Liability Company
Industri Keuangan (Perbankan) • Bidang Usaha | Business Fields • Financial Industry (Banking)
Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 24, Jl. Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No. 24, Banda
• Kantor Pusat | Headquarter •
Banda Aceh, Provinsi Aceh Aceh, Provinsi Aceh
Bentuk dasar logo Bank Aceh adalah sekuntum bunga The basic shape of Bank Aceh logo is 3 petals of Seulanga
Seulanga/Kenanga (Cananga Odorata/Canangium flower/ Ylang (Cananga odorata/ Canangium odoratum)
Odoratum) yang terkenal akan keharumannya, dengan famous for its fragrance, combined with a special Aceh
model ukiran khas Aceh dengan 3 helai kelopak bunga carving model. Each Ylang petals represents Bank Aceh
yang mewakili; manajemen Bank Aceh, pemegang management, shareholders and the people of Aceh with
saham dan masyarakat Aceh dengan warna: kuning color: yellow-green-green as the color of ylang flower,
kehijauan-hijau muda-hijau sedang sebagaimana symbolizes a growth, prosperity, and welfare of Aceh
warna bunga kenanga, melambangkan sebuah people holistically and reflects the spirit of management
pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan and employees to continuously work in order to develop
masyarakat Aceh yang holistik dan menggambarkan the bank, by prioritizing partnerships in aim to make get
dari semangat manajemen dan pegawai untuk terus trust/ prestige from Aceh people.
berusaha melakukan pengembangan bank, dengan
mengedepankan kemitraan sehingga mampu
menjadi bank kepercayaan/kebanggaan masyarakat
Aceh.
Letak logo diantara tulisan Bank dan Bentuk elips seperti bulan sabit berwarna merah
Aceh menggambarkan logo sebagai terbuka bagian atas dengan posisi miring adalah
mediator antara manajemen Bank merupakan gambaran semangat Bank Aceh sebagai
Aceh dengan masyarakat Aceh dan wadah lembaga keuangan/perbankan yang
warna hijau tua (lebih tua dari logo membuka peluang informasi dan menampung
sebelumnya) dimaksudkan bahwa Bank aspirasi nasabah sebagai mitra sesuai dengan
Aceh sudah dewasa sehingga lebih dinamika dan perkembangan zaman dengan tidak
matang dalam setiap merencanakan meninggalkan identitas kedaerahan dan kaidah
program perbankan. yang islami.
The layout of the logo between word of Elliptical shape like a red open-top side crescent
“Bank” and “Aceh” describes as a mediator moon is a symbol of Bank Aceh spirit as a forum for
between the bank’s management Aceh by financial institutions / bank to open up information
the Acehnese and dark green (darker than and accommodate the aspirations of customers as a
the previous logo) meaning that Bank partner in accordance with the dynamics and current
Aceh has grown more mature in every development by not leaving its regional identity and
banking program plan. Sharia rules.
VISI
tangguh, handal dan terpercaya
serta dapat memberikan nilai
tambah yang tinggi kepada
Vision mitra dan masyarakat.
MISI
Mission
Kepercayaan
Trust
Adalah suatu manifestasi dan wujud Bank sebagai Is a manifestation and form of Bank Aceh as a
pemegang amanah dari Nasabah, Pemilik dan fiduciary of Customer, Owner, and Community
Masyarakat secara luas untuk menjaga kerahasiaan widely to maintain confidentiality and keep trust.
dan mengamankan kepercayaan tersebut.
Kemitraan
Partnership
Adalah suatu jalinan kerjasama usaha yang erat dan Is a tangle of business cooperation tightly and equally
setara antara Bank dan Nasabah yang merupakan between the Bank and the Customer as a business
strategi bisnis bersama dengan prinsip saling strategy along with the principle of interdependence,
membutuhkan, saling memperbesar dan saling mutual enlarge and mutual beneficial followed by
menguntungkan diikuti dengan pembinaan dan guidance and developing in a sustainable manner.
pengembangan secara berkelanjutan.
Untuk dapat mengemban visi dan misi bank, To be able to carry out the Bank Aceh vision and mission,
karyawan dan manajemen harus dapat menganut, employees and management must be able to embrace,
meyakini, mengamalkan dan melaksanakan nilai- believe, practice, and implement the philosophy values
nilai filosofi luhur yang terkandung dalam pilar dan contained in foundation and work culture attitude,
perilaku budaya kerja, yaitu : namely:
1. Bekerja adalah ibadah kepada Allah SWT dengan 1. Work as a worship to God with faith and
penuh keimanan dan ketaqwaan; devotion;
2. Profesionalisme dan integritas karyawan/ 2. Professionalism and integrity of employee/
manajemen; management;
3. Pengelolaan Bank secara Sehat dan Berdaya Saing 3. Bank Management as healthy and High
Tinggi; Competitive;
4. Kepuasan Nasabah yang tinggi; 4. High Customer satisfaction;
5. Prestasi Kerja dan Kesejahteraan adalah Karunia 5. Work Performance and Welfare as God’s Gift.
Allah SWT.
Madani (Developing/Modern)
Menciptakan dan mengembangkan kemajuan bank
secara terus menerus | Creating and developing the bank’s
sustainable progress.
1. Visi dan misi (Vision and mission) | Vision and mission
2. Strategi (Strategy) | Strategy
3. Kreativitas (Creativity) | Creativity
4. Inovasi (Innovation) | Innovation
5. Team work (Kerjasama) | Team Work
6. Berubah dan bertumbuh (Change and growth) | Change and growth
7. Ikhtiar (Effort) | Effort
8. Tata kelola (Corporate governance) | Corporate governance
9. Kesejahteraan (Welfare) | Welfare
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1962 Based on Law No. 13 of 1962 on Principles of
tentang asas-asas Ketentuan Bank Pembangunan Regional Development Banks Provision stated that
Daerah mengatakan bahwa BPD berkerja sebagai BPD working as regional economy development
pengembangan perekonomian daerah dan and driving local economic development to improve
menggerakkan pembangunan ekonomi daerah people’s lives and provide the financial funding of
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat regional development, taking deposits and conduct
serta menyediakan pembiayaan keuangan and save regional cash (holder/ regional cash
pembangunan di daerah, menghimpun dana storage) in addition to conduct banking business.
serta melaksanakan dan menyimpan kas daerah Bank Aceh has an important role in developing
(pemegang/penyimpanan kas daerah) disamping the economy, mobilizing, and supporting the local
menjalankan kegiatan bisnis perbankan. Bank Aceh economy, especially the provinces of Aceh, by
memiliki peran penting dalam mengembangkan improving several sectors, such as capital increase,
perekonomian, menggerakkan dan mendukung service, quality, and competence of human
perekonomian daerah, khususnya propinsi Aceh, resources, innovation, product development, and
dengan meningkatkan berbagai hal seperti office service network.
permodalan, pelayanan, kualitas dan kompetensi
SDM, inovasi pengembangan produk, dan jaringan
layanan kantor.
Selaras dengan Undang-undang Pemerintahan In compliance with the Law of Aceh Government,
Aceh terutama dalam hal pengembangan especially in terms of regional economy development,
perekonomian daerah, pada tahun 2015 Bank Aceh in 2015, the Bank Aceh remains committed to always
tetap berkomitmen untuk senantiasa memberikan encourage economic empowerment in providing a
dorongan terhadap pemberdayaan perekonomian positive multiplier effect on economic growth in Aceh,
yang dapat memberikan multiplier effect positif pada while also continue to adapt to the market competition
Pada bidang pengelolaan Bank secara menyeluruh, In Bank management, Bank Aceh continues its
Bank Aceh melanjutkan upayanya untuk efforts to improve the quality of Good Corporate
meningkatkan kualitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) implementation consistently,
Governance (GCG) secara konsisten, mengoptimalkan optimize the application of risk management system
penerapan sistem pengelolaan resiko dan and bank compliance implementation, improve the
pelaksanaan kepatuhan bank, meningkatkan kualitas quality of the implementation of risk based audit in
pelaksanaan risk based audit dalam pelaksanaan the implementation of internal controls throughout
kontrol internal di seluruh unit organisasi serta organizational units and follow-up on internal and
melaksanakan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan external examination results at all organization
internal dan eksternal di seluruh tingkatan levels. While, in terms of improving services, Bank
organisasi. sedangkan dalam hal peningkatan Aceh expands branch network, development of
pelayanan, Bank Aceh melakukan perluasan jaringan information technology, the development of product
kantor, pengembangan teknologi informasi, features and improves service quality for customers of
pengembangan fitur-fitur produk dan meningkatkan conventional and Sharia Banks, and sharpen market
kualitas pelayanan bagi nasabah konvensional dan orientation and focus on the demands and needs of
syariah, serta mempertajam orientasi kepada pasar community as banking services user by emphasizing
dan difokuskan pada keinginan dan kebutuhan on best service quality improvement in order to improve
masyarakat pengguna jasa perbankan dengan competitiveness.
menitikberatkan pada peningkatan kualitas
pelayanan terbaik sehingga dapat meningkatkan
daya saing.
Bank Aceh juga terus meningkatkan peran Bank Aceh should also increase their social role, among
sosialnya antara lain melaui program Corporate others through Corporate Social Responsibility (CSR)
Social Responsibiity (CSR), melalui kerjasama dengan programs, in collaboration with business groups and
kelompok bisnis dan berbagai pihak lainnya. Selain other parties. In addition, the bank also continues
itu bank juga senantiasa meningkatkan dukungan to increase support to development programs of
terhadap program pembangunan Pemerintah Government of Aceh, especially in terms of community
Aceh, terutama dalam hal pemberdayaan ekonomi economic empowerment by distributing productive
kerakyatan dengan penyaluran kredit produktif credit to community through an available credit
kepada masyarakat melalui skim kredit yang tersedia scheme and development.
dan pengembangannya.
Sesuai dengan corporate plan yang telah disusun, In accordance with the prepared corporate plan, since
sejak tahun 2012 fokus utama pencapaian sasaran 2012, the main focus of objectives achievement of Bank
Bank Aceh diarahkan pada Transformasi Budaya, Aceh has been directed to Cultural Transformation,
Transformasi Bisnis, dan Transformasi Tampilan. Ketiga Business Transformation, and appearance
aspek transformasi Bank Aceh ini akan dilakukan Transformation. The third aspect of Bank Aceh
secara paralel yang dibagi dalam tiga tahapan dan transformation will be conducted in parallel divided
pada tahun 2015 merupakan Tahap ke-3 (2016-2017) into three stages. Hereinafter, in 2015, Third Phase (2016-
dengan tema utama “SHAPING THE END GAME“ yaitu 2017) with the main theme “SHAPING THE END GAME”
pemantapan sistem manajemen dan operasional is stabilization of management and operation systems
Bank Aceh yang bertumbuh signifikan di seluruh of Bank Aceh growing significantly in all segments to
segmen yang ditempuh melalui 6 (enam) pilar be implemented through 6 (six) fundamental strategic
strategi fundamental, yaitu: pillars, namely:
1. Melakukan evaluasi, melanjutkan program kerja 1. To evaluate, and continue work programs and
dan pelaksanaan Transformasi Bisnis dengan Business Transformation by arranging the structure
menata struktur dan kinerja keuangan yang and the expected financial performance in
diharapkan sesuai dengan milestone yang accordance with the specified milestones;
ditetapkan.
2. Melakukan evaluasi, melanjutkan program kerja 2. To evaluate, and continue work programs and
dan pelaksanaan Transformasi Budaya yang Cultural Transformation including Cultural Services,
meliputi Budaya Layanan, Budaya Marketing dan Cultural Marketing and Culture of Compliance
Budaya Kepatuhan sesuai dengan milestone yang in accordance with the milestones in order to
ditetapkan untuk membentuk budaya kerja yang establish a work culture supporting business
mendukung implementasi strategi bisnis dan strategies implementation and achievement of the
pencapaian kinerja. performance;
3. Melakukan evaluasi, melanjutkan program 3. To evaluate, and continue work programs and
kerja dan pelaksanaan Transformasi Tampilan Transformation Appearance implementation
yang meliputi Tampilan Karyawan, Tampilan including Employees Appearance, Physical Features
Fisik Kantor, dan Tampilan Produk dan Jasa Office, and Appearance of Products and Services in
sesuai dengan milestone yang ditetapkan untuk accordance with the milestones for the Brand Image
mewujudkan perubahan Brand Image Bank Aceh change of Bank Aceh reflecting soul and identity of
yang merefleksikan jiwa dan jati diri Bank Aceh Bank Aceh, that is new, modern and dynamic;
yang baru, modern dan dinamis.
4.
Peningkatan kualitas pelaksanaan GCG, 4. To improve the quality of GCG implementation,
Pengawasan Internal dan Perbaikan Tingkat Internal Control and Improvement of the Bank
Kesehatan Bank Berbasis Risiko (RBBR) pada Soundness Risk Based (RBBR) in all lines of business
semua lini usaha bank dengan risk appetite dan with the bank’s risk appetite and risk profile healthy;
profil risiko yang sehat.
5.
Penyempurnaan Organisasi dan Budaya 5. To enhance Organization and Corporate Culture
Perusahaan yang mampu mencakup dan capable of encompassing and sustaining bank
menopang pengembangan usaha bank. business development;
6. Peningkatan Kualitas dan mekanisme Sistem 6. To improve quality and mechanisms of the Human
Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang Resources Management System healthy and
sehat dan proaktif berbasis pada kompetensi, proactive based on competence, professionalism
profesionalisme dan produktivitas secara and productivity in a comprehensive manner;
komprehensif.
Seiring dengan perkembangan produk dan layanan Along with the development of bank products and
bank yang terus memberikan kemudahan kepada services continuously to provide convenience to
masyarakat, Bank Aceh tetap terus melakukan community, Bank Aceh keeps improving the quality
peningkatan kualitas produk dan layanan yang of products and services to meet the needs and
mampu memenuhi kebutuhan dan kemudahan bagi convenience for customers in the transaction.
nasabahnya dalam bertransaksi.
Pelayanan terbaik yang diberikan kepada nasabah The best services provided to customers are currently
saat ini menjadi prioritas utama Bank Aceh dalam a top priority of Bank Aceh in providing a sense of
memberikan rasa nyaman, aman serta kepuasan dan comfort, security, a high satisfaction, and loyalty to
loyalitas yang tinggi kepada seluruh nasabahnya. all its customers. With this conviction, Bank Aceh
Dengan keyakinan inilah Bank Aceh senantiasa terus always continues to strive improving the quality of
berupaya meningkatkan kualitas layananannya its service, especially in the front office as a Bank Aceh
terutama pada bagian front office sebagai lini frontline capable to provide the bank best image in
terdepan Bank Aceh yang mampu memberikan citra the eyes of customers. As part of the efforts made
terbaik bank di mata nasabah. Sebagai bentuk upaya to increase service quality, Bank Aceh has registered
yang dilakukan untuk penikataan kualitas layanan, itself as one of the banks, which competed with
Bank Aceh telah mendaftarkan dirinya sebagai salah regional banks throughout Indonesia in Excellent
satu bank yang ikut berkompetisi dengan bank-bank Service Assessment. To motivate all employees
daerah diseluruh Indonesia dalam penilaian Sercive providing the best service, Bank Aceh also conducts
Excellent. Untuk memotivasi seluruh pegawainya activity “Bank Aceh Excellence Service Award”, as
dalam memberikan pelayanan yang terbaik, Bank annual agenda.
Aceh juga melakukan kegiatan Bank Aceh Service
Excellent Award yang menjadi agenda rutin tahunan.
Disamping pelayanan prima yang menjadi Besides the excellent service as the major priority,
prioritas utama, Bank Aceh juga tidak serta merta Bank Aceh also does not rule out developments
mengesampingkan perkembangan-perkembangan of Bank product features as the target market
fitur produk bank yang menjadi target pasar Bank in collecting and distributing funds. Bank Aceh
Aceh dalam penghimpun dan penyaluran dana. Bank continues to make progress toward the bank
Aceh terus melakukan perkembangan terhadap fitur product features according to the customer needs.
produk bank sesuai dengan kebutuhan nasabahya. Until recently, Bank Aceh products and services,
Sampai saat ini produk dan layanan jasa Bank Aceh both the system Conventional and Sharia patterns,
baik dengan sistem Konvensional dan pola Syariah consist of:
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
1. Komite Remunerasi dan Nominasi
2. Komite Pemantau Resiko, 3. Komite Audit
1. Remuneration Committee and Nomination
2. Risk Oversight Committee, 3. Audit Committe
Direktur Utama
President Director
Cabang Kelas - C
Branch Class - C
Lembaga Pendidikan
Bank Aceh Corporate Secretary
Bank Aceh Education &
Training Centre
Divisi Produk & Pelayanan
Products & Services Division
Jumlah modal yang disetor oleh Pemegang Saham The amount of paid-up capital by the Bank Aceh
Bank Aceh sampai dengan akhir tahun 2015 adalah shareholder until the end of 2015 was Rp. 1.007.286
sebesar Rp. 1.007.286 juta dengan komposisi modal million with the largest composition of the paid up
setor terbesar dipegang oleh Pemerintah Aceh yaitu capital held by the Government of Aceh at 63.12%,
sebesar 63,12%, disusul Pemerintah Kabupaten se- followed by the district government of Aceh at 33.54%
Aceh sebesar 33,54% dan Pemerintah Kota se-Aceh and the City Government of Aceh at 3.34%.
sebesar 3,34%.
Komposisi modal disetor para Pemegang Saham The composition of paid up capital by the Bank Aceh
Bank Aceh per – 31 Desember 2015 dapat juga dilihat shareholder per - December 31, 2015 can also be seen
melalui gambar sebagai berikut: through the picture as follows:
Komposisi Modal
No Uraian Brief Description Share
Capital Composition
1 Pemerintah Provinsi Aceh The Provincial Government of Aceh Rp 635.775.941.939,- 63,12%
2 Pemerintah Kabupaten se-Aceh The District Government of Aceh Rp 337.862.715.355,- 33,54%
3 Pemerintah Kota se-Aceh City Government of Aceh Rp 3.647.580.148,- 3,34%
Total Rp 1.007.286.237.442,- 100%
3.34%
Perkembangan jumlah modal disetor beberapa The number of paid-up capital last few years has grown
tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang kurang less favorable. The growth capital injection can be seen
menggembirakan, perkembangan setoran modal in the following figure:
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Jumlah Setoran Modal (Rp Juta) | Total Amount of Capital (Million Rupiah)
1000000
871,381 895,881 1,007,286
900000 839,760 839,760 851,188 861,438
800000
728,523
700000
600000
500,000
500000
400000
292,946
300000
200000
100000
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
P. Weh
P. Sabang
Sabang
SYARIAH
Kab. Aceh
Besar SYARIAH
JANTHO
SIGLI
MEUREUDU LHOKSEUMAWE
Balohan BIREUN
Kab. Bener
BENER Meriah
CALANG
MERIAH Kab. Aceh
TAKENGON Timur
D. Laut Tawar
Kab. Aceh LANGSA
Barat
Kab. Aceh
JEURAM
Tengah
KUALA SIMPANG
MEULABOH
Kab.
Naganraya Kab. Aceh
Tamiang
BLANGKEJEREN
Kab.
Gayolues
BLANGPIDIE Kab. Aceh
Barat Daya
S
U A
M PROV.
U
D
E Kab. Aceh
SUMUT
R Selatan
B T A KUTACANE
H
IN Kab. Aceh
TAPAKTUAN Tenggara
S D
IA
SIBIGO P. Simelue
SUBULUSALAM
KAMPUNG AIR
Kab. Aceh
Singkil
SINABANG Kep. BANYAK
P. Ujung SINGKIL
Batu
P. Tuangku
P. Reusam
P. Babi
MEDAN P. Bengkuru
Keterangan | Information
Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Syariah Kantor Cabang Medan
Headquarter Branch Office Sharia Branch Office Medan Branch Office
• Kantor Capem Labuhan Haji • Payment Point DPKKA Kab. Bener Meriah
Jl. Pendidikan Desa Manggis Harapan, Kec. Komplek Perkantoran Bupati Kab. Bener
Labuhan Haji, Telp. (0659) 93113 Meriah, Telp. (0643) 7425400
24. KANTOR CABANG SYARIAH BANDA ACEH • Kantor Capem Syariah Bireuen
Jl. T. Hasan Dek, Kelurahan Beurawe, Kec. Kuta Jl. Malikussaleh No. 12, Desa Geudong Pulo Ara,
Alam, Banda Aceh, Telp. (0651) 637732 - 637733, Kec. Kota Juang, Bireuen, Telp. (0644) 323599
Fax. (0651) 637734
• Kantor Capem Syariah Lhoknibong
• Kantor Capem Syariah Keutapang Jl. Medan – Banda Aceh, Gampong Keude Baro,
Jl. Mata Ie, Keutapang, Aceh Besar, Telp. (0651) Kec. Pante Bidari Lhoknibong, Kab. Aceh Timur
49901
26. KANTOR CABANG SYARIAH MEDAN
• Kantor Capem Syariah Lambaro Jl. S. Parman No. 3-3A, Kelurahan Petisah Hulu,
Jl. Banda Aceh – Medan Km. 8,5, Lambaro, Aceh Kecamatan Medan Baru - Medan, Telp. (0618)
Besar, Telp. (0651) 70171 – 70172 8814846, Fax. (0618) 8814848
Menurut Badan Pusat Statistik, Pertumbuhan According to Statistical Center, Indonesian economic
ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2015 lebih development through third quarter of 2015 was better
baik dari triwulan sebelumnya, namun meskipun than the previous quarter. However, the government
demikian pemerintah harus tetap waspada karena had to still aware due to this development depended on
pertumbuhan itu bergantung kepada faktor the external factors especially rupiah exchange rate.
eksternal, terutama nilai tukar rupiah.
Berdasarkan lapangan usaha, Pertumbuhan ekonomi Based on business fields, Indonesian economic
Indonesia didukung oleh hampir semua lapangan development was supported by the whole business
usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang fields except mining and digging which conducted
mengalami kontraksi sebesar 5,64%. Pertumbuhan 5.64% construction. The highest development was
tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi reached by Information and Communication up to
sebesar 10,83%, diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi 10.83%, followed by Financial Service and Insurance
sebesar 10,35% dan Jasa Pendidikan sebesar up to 10.35% and Educational Service up to 8.25%.
8,25%. Struktur perekonomian masih didominasi Economic structure had been dominated by 3 (three)
oleh 3 (tiga) lapangan usaha utama yaitu Industri business fields namely processing industry 20.41%;
Pengolahan sebesar 20,41%; Pertanian, Kehutanan Agriculture, Forestry, and Fishery 14.57%; and Grocery
dan Perikanan sebesar 14,57%; dan Perdagangan and Retail; Car-Motorcycle Service 13.09%.
Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar
13,09%.
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan While from outcome overview, the highest development
tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran conducted to Non-profit Consumption Outcome
Konsumsi Pemerintah (P-KP) sebesar 6,56% yang Component that Served Household (LNPRT) 6.39%
diikuti oleh pertumbuhan Komponen Pengeluaran and Gross Fixed Capital Formation developed to
Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah 4.62%, whereas other components conducted negative
Tangga (LNPRT) sebesar 6,39% dan Komponen development.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh
sebesar 4,62%, sedangkan komponen lainnya
mengalami pertumbuhan negatif.
Tingkat inflasi sepanjang tahun 2015 sebesar 0,96% Inflation Range through 2015 was up to 0.96% with
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar Consumer Cost Index (IHK) 122.99. From 82 IHK cities,
122,99. Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami the entire cities conducted inflation. The highest
inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,87% inflation occurred in Merauke 2.87% with IHK 131.04
dengan IHK 131,04 dan terendah terjadi di Cirebon and the lowest was at Cirebon 0.27% with IHK 118.94.
0,27% dengan IHK 118,94. Inflasi terjadi karena The inflation caused by cost increasing shown by the
adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh increasing of all outcome index, were grocery group
naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, 3.20%; group of sustenance, beverage, cigarette, and
yaitu: kelompok bahan makanan 3,20%; kelompok tobacco 0.50%; group of housing, water, electricity,
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50%; gas, and fuel 0.40%; group of clothing 0.09%; group of
kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan healthy 0.24%; group of education, recreation, and sport
bakar 0,40%; kelompok sandang 0,09%; kelompok 0.06%; and group of transportation, communication,
kesehatan 0,24%; kelompok pendidikan, rekreasi dan and financial service 0.45%.
olahraga 0,06%; dan kelompok transpor, komunikasi
dan jasa keuangan 0,45%.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada tahun 2015, Rupiah Exchange Rate toward American Dollar
berangsur melemah dengan titik terlemah adalah (USD) in 2015 decreased gradually with the lowest
sekitar bulan September 2015. Namun setelah point in September 2015. However, after entering the
memasuki kuartal ketiga berangsur menguat third quarter, it gradually increased until the last of
secara perlahan sampai akhir bulan Desember 2015 December 2015 at Rp. 13.864/USD. It intervention of
mencapai Rp13.864/USD. Hal tersebut intervensi Bank Indonesia to support Rupiah positively increased
Di tengah gangguan perlambatan ekonomi global In the middle of deceleration global economic
dan harga komoditas yang merosot, ekonomi disturbance and decrease of commodity cost,
Indonesia masih bisa tumbuh sekitar 4,7 persen. economics of Indonesia was able to grow up to 4.7%.
kinerja perekonomian Indonesia tahun ini relatif In this year, economics of Indonesia was satisfying
cukup memuaskan dengan stabilitas makroekonomi enough with preserved macroeconomic stability and
yang terjaga dan proses penyesuaian kearah yang adaptation process toward better way, in line with the
lebih sehat, sejalan dengan kebijakan ekonomi economic wisdom by the government since the last
yang dikeluarkan pemerintah sejak September lalu September was the new strategy to increase business
merupakan strategi baru untuk meningkatkan iklim climate and decrease business cost. It showed strong
usaha dan mengurangi biaya dalam berbisnis. Itu commitment to continue the structural reformation for
juga menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk new development, included considering the domestic
melanjutkan reformasi struktural bagi pertumbuhan and foreign investment role, and measured the benefits
baru, termasuk meninjau peran investasi dalam dan of regional trade regulation.
luar negeri, dan menilai manfaat dari pengaturan
perdagangan regional.
*sumber: Berita Resmi Statistik No. 101/11/Th. XVIII, 5 November *source: Statistic Official News No. 101/11/Yr. XVIII, 5 November 2015-
2015- Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XIX, 4 Januari 2016 dan Statistic Official News No. 01/01/Yr. XIX, January 4, 2016 and Bank
Bank Indonesia Indonesia
Tinjauan Mikro
Micro Overview
Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada Economic Development of Aceh with gasoline through
triwulan IV tahun 2015 tumbuh sebesar 1,42% fourth quarter on 2015 grew up to 1.42% (you) or can be
(yoy) atau mengalami peningkatan dibandingkan said it increased than the previous quarterly constructed
triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar up to 0.29%. This number was also noted as higher than
0,29%. Angka tersebut juga tercatat lebih tinggi economic development through fourth quarter on 2014
dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada grew up to 0.04%. Meanwhile, economic development
triwulan IV-2014 yang hanya tumbuh sebesar 0,04%. of Aceh without gasoline grew up to 5.01% (yoy),
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tanpa migas increased better than the previous quarterly up to 4.24%.
Aceh mengalami pertumbuhan sebesar 5,01% (yoy), The development of economic without gasoline in this
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang year was also increased better than the same quarterly
tumbuh sebesar 4,24%. Pertumbuhan ekonomi on previous year (2014) which grew up to 4.61%.
tanpa migas pada tahun ini juga tercatat mengalami
peningkatan dibandingkan dengan posisi pada
triwulan yang sama di tahun 2014 yang tumbuh
sebesar 4,61%.
Pertumbuhan positif tersebut didorong oleh adanya This positive development was supported by the
pertumbuhan di seluruh sektor ekonomi terkecuali developing in whole business fields except sector of
sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri mining and digging, sector of processing industry, and
Pengolahan, dan sektor Pengadaan Listrik dan Gas. sector of electricity and gas. The source of economic
Sumber pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan development of Aceh on quarterly report came from
laporan berasal dari sektor-sektor utama Aceh, main sectors in Aceh such as Agriculture, Forestry, and
Tekanan inflasi Aceh pada triwulan-IV 2015 Inflation pressure of Aceh through fourth quarterly in
mengalami penurunan dibandingkan triwulan 2015 decreased than the previous quarterly. Inflation
sebelumnya. Laju inflasi tahunan pada triwulan annually on quarterly report was noted as decreasing
laporan tercatat menurun dari 4,19% (yoy) pada from 4.19% (yoy) on third quarterly in 2015 to be 1.53%
triwulan-III 2015 menjadi 1,53% (yoy) pada (yoy) on quarterly report. Aceh’s inflation on fourth
triwulan laporan. Inflasi Aceh triwulan-IV 2015 quarterly of 2015 (yoy) which was noted up to 1.53%
(yoy) yang tercatat sebesar 1.53% jauh lebih was under the average rather than inflation on fourth
rendah dibandingkan rata-rata inflasi yoy pada quarterly through the last three years which was 5.20%.
triwulan IV dalam tiga tahun terakhir yaitu sebesar Transportation, Communication, and Financial Service
5.20%. Kelompok, transportasi, komunikasi, dan was the most dominant group influencing range of
jasa keuangan merupakan kelompok yang paling inflation in Aceh through fourth quarterly in 2015.
dominan dalam mempengaruhi rendahnya inflasi Deflation of this group was caused by the adaption or
Aceh pada triwulan-IV 2015. Deflasi pada kelompok transportation cost decrease ruled by the government,
ini terjadi terutama disebabkan adanya penyesuaian such as the cost of fuel in the early of 2015.
atau penurunan tarif angkutan dan pengiriman
barang oleh karena kebijakan pemerintah yang
menurunkan harga bahan bakar bensin dan solar di
tahun awal tahun 2015.
Perbankan di Provinsi Aceh pada Triwulan-IV 2015 Banking in Aceh through fourth quarterly on 2015
menunjukkan perlambatan kinerja dibandingkan showed slower performance than previous quarterly. It
triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari was shown from the decreasing of credit development,
menurunnya pertumbuhan penyaluran kredit, third party funds collection, and asset.
penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan Aset.
Sejalan dengan belum membaiknya perekonomian In line with bad Aceh economic condition, working
Aceh, tingkat partisipasi angkatan kerja di Provinsi participation rate in Aceh until August 2015 reached
Aceh hingga bulan Agustus 2015 mencapai 63,44%. up to 63.44%. Meanwhile, Unemployment Rate in
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Aceh was in 9.93%, it had increased rather than on
di Aceh berada pada level 9,93%, sedikit meningkat the same period in the previous year. Poverty Rate in
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Aceh based on the last data in March 2015 noted as
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh berdasarkan 17.08%. This number decreased rather than poverty
data terakhir bulan Maret 2015 tercatat sebesar condition on March 2014 was 18.05%. Decreasing
17,08%. Angka tersebut mengalami penurunan of poverty rate in Aceh caused by decreasing poverty
dibandingkan dengan kondisi kemiskinan pada rate in the village area was 3.51% and urban area was
bulan Maret 2014 yang sebesar 18,05%. Penurunan 2.69%. The decreasing was also supported by realized of
tingkat kemiskinan di Aceh tersebut diakibatkan Government Budgeting in Aceh.
oleh adanya penurunan tingkat kemiskinan di
daerah pedesaan sebesar 3,51% dan di daerah
perkotaan sebesar 2,69%. Penurunan tersebut juga
didukung dengan telah direalisasikannya anggaran
pemerintah daerah Provinsi Aceh.
Perekonomian Aceh pada triwulan I tahun 2016 Economic condition of Aceh through first quarter of
diperkirakan tumbuh meningkat pada kisaran 2,68% 2016 approximately increased around 2.68% until 3.68%
s.d 3,68% (yoy). Dari sisi penawaran, sektor pertanian (yoy). From offer side, agriculture sector approximately
diperkirakan mengalami pertumbuhan yang cukup conducted significant increasing meanwhile mining
signifikan sementara itu sektor pertambangan dan and digging sector had been contracting. From demand
industri pengolahan diperkirakan masih mengalami side, increasing of consumption approximately was the
kontraksi. Dari sisi permintaan, peningkatan main factor of economic development however the
konsumsi diperkirakan memberikan andil utama high amount of import was still the resistor. Through
dalam pertumbuhan namun tinggi nya impor masih first quarterly of 2016, the inflation of Aceh was on
menjadi penghambat. Pada triwulan I tahun 2016 the level between 3.53%- 4.53% (yoy). The pressure
inflasi Aceh diperkirakan masih berada pada level approximately came from the inflation of volatile food
antara 3,53% - 4,53% (yoy). Tekanan diperkirakan group and administrated price.
bersumber baik dari inflasi kelompok volatile food,
administred price.
*sumber: Kajian Ekonomi & Keuangan Regional Provinsi Aceh *source: Study of Regional Economic &Financial of Aceh Forth
Triwulan IV-2015 dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada 17 quarterly- 2015 published by Bank Indonesia on February 17, 2016
Februari 2016
Bank Aceh merupakan Bank Daerah yang beroperasi Bank Aceh was Region Bank operated on conventional
pada segmen bisnis konvensional dan syariah. business and shariah segment. As Region Developmnet
Sebagai Bank Pembangunan Daerah yang terus Bank which continuing effort to give additional
berupaya memberikan nilai tambah kepada values for the community, Bank Aceh presented with
masyarakat, Bank Aceh hadir dengan sejumlah innovative and benefit products.
produk yang inovatif dan bermanfaat.
Tabel Total Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Konvensional tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table of Third Party Funds of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
Dana Pihak Ketiga | Third Party Funds Pertumbuhan | Growth Pertumbuhan | Growth
Keterangan Explanation
2015 2014 2013 2014-2015 2013-2014
Giro 3.560.345 3.453.498 4.383.942 3% -21% Current Accounts
Tabungan 4.789.269 4.287.215 3.994.882 12% 7% Savings
Deposito Berjangka 3.712.924 2.926.021 2.266.065 27% 29% Time Deposits
Total 12.062.538 10.666.734 10.644.888 13% 0,2% Total
13,000,000 12.062.538
12,500,000
12,000,000
11,500,000
11,000,000 10.644.888 10.666.734
10,500,000
10,000,000
9,500,000
Tabel Total Dana Giro Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table of Current Account Funds of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
Pertumbuhan Pertumbuhan
Keterangan
2015 2014 2013 Growth Growth
explanation
2014-2015 2013-2014
Total Giro | Total of Current Account 3 560.345 3.453.498 4.383.942 3% -21%
Grafik Total Dana Giro Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Current Account Funds of Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
2,000,000
0
2013 2014 2015
Tahun 2015, total jumlah tabungan In 2015, the amonts of savings increased 12%
mengalami peningkatan 12% menjadi to be Rp. 4,789,218 million from Rp. 4,287,215
Rp4.789.218 juta dari Rp4.287.215 juta di million in 2014. The increasing of savings was
tahun 2014. Peningkatan jumlah tabungan caused by the increasing of collecting funds from
disebabkan oleh meningkatnya dana yang Simpeda, Seulanga, and Tabungan Haji.
dihimpun dengan produk Simpeda, Seulanga,
dan Tabungan Haji.
Tabel Dana Tabungan Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table of Saving Fund of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Grafik Total Dana Tabungan Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Saving Funds of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
5,000,000
4.789.218
4,800,000
4,600,000
4,400,000 4.287.215
4,200,000
3.994.882
4,000,000
3,800,000
3,600,000
3,400,000
2013 2014 2015
Padatahun 2015, Pencapaian penghimpunan In 2015, collective funds from time Deposits
dana Deposito Berjangka mengalami increased 27% became Rp3.712.924 Million
peningkatan 27% menjadi sebesar rather than in 2014 Rp2.926.021 Million. This
Rp3.712.924 juta dibandingkan dengan tahun increasing came from increasing of deposits
2014 sebesar Rp2.926.021 Juta. Peningkatan wether from related party or third party.
ini diperoleh dengan meningkatnya deposito
baik dari pihak berelasi maupun pihak ketiga.
Tabel Total Dana Deposito Berjangka Bank Aceh Konvensional tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table of Time Deposit Funds of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
Grafik Total Deposito Berjangka Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Time Deposits of Conventional Bank Aceh Year 2013-1025 (Rp Million)
1,000,000
0
2013 2014 2015
Padatahun 2015, jumlah Produk Penyaluran In 2015, the amount of distributing fund prducts
dana Bank Aceh mengalami peningkatan 6% of Bank Aceh increased 6% became Rp. 10.179.615
menjadi Rp10.179.615juta dari Rp9.565.285 juta Million from Rp. 9.565.285 Million in 2014. This
di tahun 2014. Peningkatan tersebut terutama increasing was mainly caused by the increasing of
dikarenakan oleh meningkatnya kredit investasi investment Loans and Consumtif Loans.
dan kredit konsumtif.
Tabel Total Penyaluran Kredit Bank Aceh Konvensional tahun 2013-2015(Rp Juta)
Table of Loan Distributions of Conventional Bank Aceh Year 2013-2015 (Rp Million)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Grafik Total Penyaluran Kredit Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Loan Distributions of Conventional Bank Aceh for 2013-2015 (Rp Million)
8,500,000
8,000,000
2013 2014 2015
Tabel Total Dana Layanan Jasa Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table of Service Funds of Sharia Bank Aceh 2013-2015 (Rp Million)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Grafik Total Dana Layanan Jasa Bank Aceh Konvensional Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Total Service Capital of Conventional Bank Aceh 2013-2015 (Rp Million)
200.000 179.955
154.376
151.138
150.000
100.000
50.000
0
2013 2014 2015
Hal tersebut mendorong Bank Aceh terus berupaya Therefore, it prompted Bank Aceh to continue giving
memberikan perhatian khusus kepada para nasabah special attention to the customers who want to do
yang ingin menjalankan proses perbankan melalui banking activities through Sharia System by launching
sistem syariah dengan membuka Unit Usaha Syariah a Sharia Bussiness Unit (UUS) according to Bank
(UUS) dengan mendasarkan pada ijin dari Bank Indonesia License No. 6/ 4/ DPB/ BNA dated on October
Indonesia No. 6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 19, 2004 about Establishment of Islamic business
2004 Pendirian unit usaha syariah ini bertujuan untuk unit aims to meet the needs of the public conducting
memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan transactions with Sharia pattern.
transaksi dengan pola syariah.
Tabel Total Dana Pihak Ketiga Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table Total Third Party Funds of Sharia Bank Aceh in 2013-2015 (Million Rupiahs)
1,200,000 1.104.592
1,000,000
800,000
600,000
400,000
200,000
0
2013 2014 2015
A. Giro A. Giro
Bank Aceh hanya menawarkan 1 Jenis Bank Aceh only offers one type of current
giro, Giro Wadiah. Giro Wadiah merupakan account, i.e. Giro Wadiah. Giro Wadiah is Wadiah
simpanan wadiah yad-dhamanah dimana yad-dhamanah saving where the funds owner
pemilik dana akan memperoleh pendapatan will earn bonuses.
bonus.
Total Giro Bank Aceh Unit Usaha Syariah Total current accounts of Bank Aceh Sharia
pada tahun 2015 sebesar Rp726.792 juga Bussiness Unit in 2015 amounted to Rp726.792
meningkat 73% dibandingkan tahun 2014 increased by 73% compared to 2014 amounted
sebesar Rp420.041 juta. Peningkatan ini to Rp420.041 million. This increase is a success
merupakan keberhasilan Unit Usaha Syariah of Sharia Bussiness Unit in gathering customer
dalam menghimpun dana nasabah setelah funds after it was decreased by 14% in 2014.
sebelumnya sempat mengalami penurunan
14% pada tahun 2014.
Tabel Total Dana Giro Bank AcehUnit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table Total Current Account Fund of Bank Aceh Sharia Bussiness Unit in 2013-2015 (Million Rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
800,000 726.792
600,000
485.907
420.041
400,000
200,000
0
2013 2014 2015
B. Tabungan B. Tabungan
Tabunga Bank Aceh Unit Usaha Syariah terdiri: Savings of Bank Aceh Sharia Business Unit comprises:
1. Tabungan Firdaus iB 1. Tabungan Firdaus iB
2. Tabungan Sahara iB 2. Tabungan Sahara iB
3. TabunganKu iB 3. TabunganKu iB
4. Tabungan Wadiah Lainnya 4. Other Wadiah Savings
Tahun 2015, total jumlah tabungan syariah In 2015, the total amount of sharia savings
mengalami peningkatan 36% menjadi increased by 36% at Rp782.043 million from
Rp782.043 juta dari Rp573.758 juta di tahun Rp573.758 million in 2014. The increase in the
2014. Peningkatan jumlah tabungan syariah number of sharia savings due to the increased
disebabkan oleh peningkatan nilai dana value of funds collected on all savings products
yang berhasil dihimpun pada semua produk as presented in the table below.
tabungan sebagaimana disajikan dalam tabel
di bawah ini.
Tabel Dana Tabungan Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table Savings of Bank Aceh Shara Bussiness Unit in 2013-2015 (Million Rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Pertumbuhan Pertumbuhan
Nama Tabungan 2015 2014 2013 Growth Growth Saving Name
2014-2015 (%) 2013-2014 (%)
Tabungan Firdaus iB 770.287 565.397 433.486 36% 30% Firdaus iB Saving
Tabungan Sahara iB 10.393 8.076 5.553 29% 45% Sahara iB Saving
TabunganKu iB 1.198 65 40 1752% 61% TabunganKu iB
Tabungan Wadiah Lainnya 165 220 79 -25% 179% Others Saving Wadiah
Total 782.043 573.758 439.159 36% 31% Totals
900,000
782.043
800,000
700,000
573.758
600,000
500,000 439.159
400,000
300,000
200,000
100,000
0
2013 2014 2015
Tabel Total Dana Deposito Sejahtera iB Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Table Total Fund Deposit of Bank Aceh in 2013-2015 (Million Rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Pertumbuhan Pertumbuhan
Keterangan
2015 2014 2013 Growth Growth
Explanation
2015 2014
Deposito Sejahtera iB
580.345 369.709 179.526 57% 106%
iB Sejahtera Deposit
Grafik Total Dana Deposito Sejahtera iB Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Total Savings of Bank Aceh Sharia Bussiness Unit in 2013-2015 (Million Rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
700,000
580.345
600,000
500,000
369.709
400,000
300,000
179.526
200,000
100,000
0
2013 2014 2015
Total Produk Penyaluran dana Bank Aceh Unit Total funds distribution Product of Bank Aceh
Usaha Syariah pada tahun 2015, mengalami Sharia Bussiness Unit in 2015 increased by 11% at
peningkatan 11% menjadi Rp1.714.243 Rp1,714,243 million of Rp1,548,307 million in 2014.
juta dari Rp1.548.307 juta di tahun 2014. The increase was primarily due to the increase in
Peningkatan tersebut terutama dikarenakan the distribution of the entire product, especially in
oleh meningkatnya penyaluran seluruh produk investment and consumer loans to employees.
khususnya pada kredit investasi dan kredit
konsumtif pada karyawan.
Tabel Total Penyaluran Kredit Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015
Table Total Loan Distribution of Bank Aceh Sharia Bussiness Unit In 2013-2015
Grafik Total Penyaluran Kredit Bank Aceh Unit Usaha Syariah Tahun 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Total Loan Distribution of Bank Aceh Sharia Bussiness Unit in 2013-2015 (million rupiahs)
2,000,000
1.714.243
1.548.307
1,500,000
1.261.044
1,000,000
500,000
0
2013 2014 2015
Fee jasa dan layanan syariah Bank Aceh pada tahun Service fees and Bank Aceh Sharia service
2015 sebesar Rp. 14.630,- juta menurun 6.55 % in 2015 is Rp. 14,630 million decreased by
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp. 15.655,- 6.55% compared to 2014 amounting to Rp.
juta. Sumber pendapatan tesebut sangat erat 15,655 million. its Sources of income is closely
kaitannya dengan pembiayaan yang disalurkan associated with distributed financing sourced
seperti bersumberdari pendapatan administrasi from murabaha income, administration of
murabahah, administrasi rahn, dan administrasi Rahn, and other administrations. so its income
lainnya, murabahah, sehingga terjadinya decline was occured as a result of decline of
penurunan pendapatan tersebut timbul sebagai financing distribution
akibat menurunnya penyaluran pembiayaan tahun
2015.
Tabel Total Dana Layanan Jasa Unit Usaha Syariah Bank Aceh 2013-2015 (Rp Juta)
Table Total Fund Services of Bank Aceh Sharia Unit in 2013-2015 (Million Rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Grafik Total Dana Layanan Jasa Bank Aceh Syariah 2013-2015 (Rp Juta)
Graph of Total Fund Services of Bank Aceh Sharia Unit in 2013-2015 (Million Rupiahs)
10.000
5.000
0
2013 2014 2015
Tabel Laba Rugi Per Segmen Tahun 2014-2015 (dalam ribuan Rupiah) | Table of Profit and Loss per Segment Year 2014-2015 (in thousand Rupiahs)
2015 2014
Konvensional Syariah Konvensional Syariah Explanation
Keterangan
Conventional Sharia Conventional Sharia
Pendapatan segmen Segment Income
Pendapatan operasi lainnya 144.494.156.735 14.630.360.835 120.320.398.439 15.655.034.102 Other Operating Incomes
Jumlah pendapatan segmen 2.428.408.749.183 548.656.870.644 2.113.928.868.292 478.876.763.513 Total of Segment Income
Beban operasi lainnya 849.167.389.397 78.184.834.811 780.868.747.895 68.901.753.228 Other Operating Expense
Jumlah beban segmen 1.946.304.567.418 479.671.811.884 1.634.003.154.666 422.970.822.372 Total of Expense Segment
Jumlah pendapatan segmen konvensional Tahun The amount of conventional segment income in 2014
2014 menyumbang 82% dari total pendapatan, contributed 82% from the total income, and 18% from
dan sisanya 18% berasala dari segmen syariah, Sharia segment, this proportion not changed in 2015.
proporsi ini tidak mengalami perubahan pada Tahun The amount of segment expense changed. In 2014,
2015. Jumlah beban segmen sedikit mengalami conventional and Sharia segment contributed each
perubahan, pada Tahun 2014, segmen konvensional part 79% and 21%, while in 2015 it changed to be 80%
dan syariah menyumbang masing-masing 79% dan and 20%. However, net income segment also changed.
21%, sedangkan pada Tahun 2015 berubah sedikit Conventional and Sharia contributed each part 86%
menjadi 80% dan 20%. Sedangkan laba bersih and 14% in 2014 became 84% and 16%.
segmen juga mengalami sedikit perubahan, segmen
konvensional dan syariah menyumbang masing-
masing 86% dan 14% dan pada Tahun 2014 menjadi
84% dan 16%.
2015 2014
Keterangan Explanation
Konvensional Syariah Konvensional Syariah
Conventional Sharia Conventional Sharia
Jumlah pendapatan segmen 82% 18% 82% 18% Total Income Segment
Jumlah beban segmen 80% 20% 79% 21% Total Expense Segment
Laba bersih 84% 16% 86% 14% Net income
Tabel Posisi Keuangan Per Segmen Tahun 2014-2015 (dalam ribuan Rupiah)
Table of Financial Position per Segment 2014-2015 (in thousand Rupiahs) dalam ribuan rupiah | in thousand rupiah
2015 2014
Keterangan Explanation
Konvensional Syariah Konvensional Syariah
Conventional Sharia Conventional Sharia
Aset Assets
Kas 579.388.750.574 94.671.599.305 494.844.761.335 47.860.512.142 Cash
Giro Pada Bank Indonesia 1.501.889.239.467 68.738.440.014 1.080.875.709.688 71.339.589.144 Giro at Bank Indonesia
Giro pada bank lain 4.899.646.501 153.315.776 12.730.033.787 420.795.583 Giro at Other Banks
Penempatan pada Bank 3.083.900.000.000 596.100.000.000 2.538.228.000.000 400.227.057.790 Placement at Bank Indonesia and
Indonesia dan Bank Lain Other Banks
Surat Berharga 344.311.410.000 0 378.495.000.000 0 Commercial Papers
Kredit yang diberikan 9.900.423.672.075 1.692.344.163.347 9.271.920.237.159 1.529.801.518.140 Loans
Penyertaan Saham 328.600.000 0 328.600.000 0 Share of Stock
Aset Tetap 174.744.516.662 6.463.275.544 166.527.844.372 4.551.733.798 Fixed Assets
Aset Pajak Tangguhan 83.631.791.590 0 27.593.764.575 0 Deffered Tax Assets
Aset Lain-lain 441.262.551.888 16.763.469.343 343.674.527.765 15.740.544.901 Others Assets
Jumlah Aset 16.114.780.178.756 2.475.234.263.328 14.315.218.478.682 2.069.941.751.499 Total Assets
Liabilitas Liability
Pinjaman yang diterima 15.723.449.773 0 15.818.125.493 0 Loans received
Simpanan dari bank lain 816.856.537.374 411.725.000.000 1.228.272.407.800 491.150.000.000 Savings from other Bank
Simpanan Nasabah 12.062.538.062.985 2.089.180.093.384 10.666.734.012.141 1.363.507.355.976 Customers Saving
Liabilitas segera 505.257.557.418 10.339.550.834 418.678.209.154 9.649.915.956 Immediate Liability
Utang Pajak 103.272.458.004 1.388.073.197 4.723.826.708 834.192.000 Tax debt
Liabilitas lain-lain 596.715.671.304 24.231.044.417 422.592.480.898 17.113.572.214 Other Liability
Jumlah liabilitas 14.100.305.709.658 2.536.863.761.832 12.756.819.062.194 1.882.255.036.146 Total Liability
Tabel proporsi Aset dan Liabilitas Per Segmen Tahun 2014-2015 (%)
Table of Asset Proportion and Liabilities per segment 2014-2015 (%)
2015 2014
Keterangan
Explanation Konvensional Syariah Konvensional Syariah
Sebagai Bank Pembangunan Daerah, Bank Aceh As a regional development bank, Bank Aceh has an
berperan aktif dalam meningkatkan permodalan bagi active role in improving the local economy through
usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlah the capital for micro, small and intermediate (MSMEs).
penyaluran kredit produktif yang dapat digolongkan Total lending to the productive sectors that can be
kedalam sektor UMKM selama dua tahun terakhir classified MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises)
menunjukkan kecenderungan menurun. Penyaluran over the past two years show a tendency to decline,
kredit produktif sampai dengan 31 Desember 2015 until December 31, 2015, loans to SMEs have been
sebesar Rp. 761.342 juta yaitu turun sebesar 6,17% channeled Rp. 761,342 million which is down 6.1% from
dari penyaluran kredit UMKM tahun 2014. Penyaluran MSME lending period 2014,. Lending for the SME sector
kredit UMKM tahun 2015 mencapai 57,74% dari total reached 57.74% of total performing loan in 2015, but
kredit produktif, namun bila dibandingkan dengan when compared with the overall total lending of SME
total kredit keseluruhan jumlah penyaluran kredit loans reached 6.40%, more development of the MSME
UMKM mencapai 6,40%. Adapun perkembangan Bank Aceh loan portfolio is presented in the following
penyaluran kredit UMKM yang dilakukan oleh Bank table:
Aceh adalah sebagai berikut:
sampai
2015
until
Kepemilikan saham Kepemilikan saham
The Company’s ownership The Company’s ownership
PROVINSI
Provincial Goverment
KOTA
City Goverment
33,54%
Sampai dengan tahun 2015, saham Perusahaan Until 2015, Company’s shares only owned by the
hanya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Aceh sebesar Provincial Administration was 63.12%, by Aceh District
63,12%, Pemerintah Kabupaten se-Aceh sebesar Government was 33.54%, and by Aceh City Government
33,54%, dan sisanya sebesar 3,34% oleh Pemerintah was 3.34%.
Kota se-Aceh.
Tidak ada kepemilikan saham oleh karyawan dan There are no ownership by the employees and
manajemen Bank Aceh, sehingga tidak ada informasi management of Bank Aceh. Thus, there is no information
terkait ESOP (Employee Stock Option Program) dan related to ESOP (Employee Stock Option Program) and
MSOP (Management Stock Option Program) baik MSOP (Management Stock Option Program) either
jumlah saham dan realisasinya, jangka waktu, the number of shares and its realization, period, terms
persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang of employees and / or eligible managementas well as
berhak maupun harga exercise. exercise price.
Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan The following discussion is based on the financial
Bank Aceh untuk tahun yang berakhir pada 31 statements of Bank Aceh of year ended on December
Desember 2015 dan 2014 yang disajikan sesuai 31, 2015 and 2014 are presented in accordance
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. with Financial Accounting Standards in Indonesia.
Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh The financial statements have been audited by an
auditor independen KAP Djoko, Sidik & Indra. independent auditor KAP Djoko, Sidik & Indra.
A.Posisi Keuangan
Financial Position
A1.Aset A1. Aset
Total aset Bank Aceh menunjukkan peningkatan Total assets of the Bank Aceh showed an increase
dari Rp16.385.160 juta pada Tahun 2014 of Rp 16.385.160 million in 2014 into Rp18.590.014
menjadi Rp18.590.014 juta pada Tahun 2015 million in 2015, an increased by 13% . These
atau meningkat sebesar 13%. Peningkatan aset increasing assets is triggered by the Current Account
ini dipicu oleh meningkatnya Giro Pada Bank increase at Bank Indonesia at 36% of Rp1.152.215
Indonesia sebesar 36% dari Rp1.152.215 juta million in 2014 whereas in 2015 was Rp1.570.628
pada Tahun 2014 menjadi Rp1.570.628 juta pada million. In addition, there are also an increase in
Tahun 2015. Selain itu terdapat pula peningkatan placement of Bank Indonesia and other banks at
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain 25% of Rp2.938.455 million in the year 2014 to Rp3.
sebesar 25% dari Rp2.938.455 juta pada Tahun 680.000 million in the year 2015. Deferred tax assets
2014 menjadi Rp3.680.000 juta pada Tahun 2015. increased at 203% from Rp27.594 million in the year
Aset Pajak Tangguhan juga meningkat sebesar 2014 to Rp83.632 in 2015.
203% dari Rp27.594 juta pada Tahun 2014
menjadi Rp83.632 pada Tahun 2015.
Pertumbuhan
Uraian 2015 2014 Growth Explanation
(Rp) (%)
Kas 674.060 542.705 131.355 24% Cash
Giro pada Bank Indonesia 1.570.628 1.152.215 418.413 36% Giro at Bank Indonesia
Giro pada bank lain 5.053 13.151 -8.098 -62% Giro at Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain 3.680.000 2.938.455 741.545 25% Placement at Bank Indonesia and Other Banks
Surat Berharga 344.311 378.495 -34.184 -9% Commercial Papers
Pinjaman yang diberikan 11.592.768 10.801.722 791.046 7% Loans
Penyertaan Saham 329 329 - 0% Share of Stock
Aset Tetap 181.208 171.080 10.128 6% Fixed Assets
Pajak dibayar dimuka 71.167 51.757 19.410 38% Prepaid Taxes
Aset Pajak Tangguhan 83.632 27.594 56.038 203% Deffered Tax Assets
Aset Lain-lain 386.859 307.658 79.201 26% Others Assets
Jumlah Aset 18.590.014 16.385.160 2.204.854 13% Total Assets
18.590.014
19.000.000
18.000.000
16.385.160
17.000.000
16.000.000
15.000.000
2014 2015
Jumlah Aset
Total Assets
Kas pada tahun 2015 mengalami peningkatan 24% Cash in 2015 increased at 24% compared to 2014 due
dibandingkan tahun 2014 yang disebabkan oleh to the increase of the cash amount of Rp506.799 million
meningkatnya jumlah Kas Besar dari Rp506.799 in Year 2014 to Rp624.611 million in the year 2015. This
juta pada Tahun 2014 menjadi Rp624.611 juta pada increase was also due to an increase number of Cash at
Tahun 2015. Peningkatan ini juga disebabkan adanya ATM machine from Rp 35.884 million in 2014 to Rp49.
peningkatan jumlah Kas Pada Mesin ATM dari Rp 436 million in 2015.
35.884 juta pada Tahun 2014 menjadi Rp49.436 juta
pada Tahun 2015.
Giro Pada Bank Indonesia pada tahun 2015 Current Account at Bank Indonesia in 2015 increased
mengalami peningkatan 36% dibandingkan tahun at 36% compared to 2014. Bank is required to have
2014. Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Statutory Reserves (GWM) in Indonesian Rupiah in
Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalam its activities as a commercial bank. GWM is stored in
kegiatannya sebagai bank umum. GWM disimpan the form of current accounts in Bank Indonesia. Total
dalam bentuk giro pada Bank Indonesia. Jumlah Demand deposits at Bank Indonesia owned by Bank
Giro Pada Bank Indonesia yang dimiliki oleh Bank Aceh in 2015 was Rp 1.570.627 million, an increase from
Aceh pada Tahun 2015 sebesar Rp1.570.627 juta, the previous year at Rp1.152.215 million.
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang
berjumlah Rp1.152.215 juta.
Giro Pada Bank Lain tahun 2015 mengalami Current Account in Other Banks for 2015 decreased at
penurunan 62% dibandingkan tahun 2014, 62% compared to 2014, the decrease was primarily due
penurunan tersebut terutama disebabkan oleh to a decrease in current accounts with third parties,
penurunan giro pada pihak ketiga yaitu pada PT namely PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank
Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank International International Indonesia.
Indonesia.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placements in Bank Indonesia and other banks in 2015
tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 25% increased at 25% compared to 2014. The increase was
dibandingkan tahun 2014. Peningkatan ini terutama primarily due to an increase in Certificates of Bank
disebabkan oleh adanya peningkatan pada Sertifikat Indonesia Deposit, Bank Indonesia Facility (FASBI), Call
Deposito Bank Indonesia, Fasilitas Bank Indonesia money, and Deposit on Call.
(FASBI), Call money, dan Deposito on Call.
Surat Berharga tahun 2015 mengalami penurunan Securities in 2015 decreased at 9% compared to 2014
9% dibandingkan tahun 2014 yang disebabkan due to the declining number of corporate bonds
oleh menurunnya jumlah obligasi korporasi yang previously held by Bank Aceh.
sebelumnya dimiliki oleh Bank Aceh.
Tabel Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan (dalam jutaan rupiah) Table Loans by Type of Use (in millions rupiahs)
Pertumbuhan | Growth
Uraian 2015 2014 2013 2012 2011 2015 Explanation
(Rp) (%)
Kredit modal kerja 797.940 858.913 824.485 854.106 1.052.035 -60.973 -7% Working capital loan
Kredit investasi 519.581 236.472 204.114 221.672 242.707 283.109 120% Investment loan
Kredit konsumtif 10.576.336 10.018.207 9.169.189 8.517.685 7.904.129 491.301 6% Consumptive loan
Jumlah 11.893.857 11.113.592 10.198.088 9.593.463 9.198.871 780.265 7% Totals
Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan Increasing of the number of loans due to an
disebabkan oleh peningkatan kredit investasi investment loans increase was 120% or Rp283.109
sebesar 120% atau sebesar Rp283.109 juta, dari million, from Rp236.472 million in 2014 to Rp519.581
Rp236.472 juta pada Tahun 2014 menjadi Rp519.581 million in 2015.
juta pada Tahun 2015.
Penyertaan Saham tidak mengalami perubahan. Bank Investments in stocks were unchanged. Investments in
Aceh memiliki Penyertaan Saham sebesar Rp329 Shares of Bank Aceh were Rp329 million in PT. Askrida.
juta pada PT. Askrida. Bank Aceh tidak melakukan Bank Aceh did not make additional investments in
investasi tambahan dalam bentuk penyertaan saham shares of stock in 2015.
pada Tahun 2015.
Aset tetap pada tahun 2015 mengalami peningkatan Fixed assets in 2015 increased at 6% compared to 2014,
6% dibandingkan tahun 2014, peningkatan tersebut the increase was primarily due to additional land of
terutama disebabkan oleh adanya penambahan Rp2,764 million, increased building value of Rp1,658
Tanah senilai Rp2.764 juta, peningkatan nilai million, the addition of motor vehicles amounted to
Bangunan sebesar Rp1.658 juta, penambahan Rp557 million, and the increase in intangible assets
Kendaraan bermotor sebesar Rp557 juta, dan amounting to Rp1,170 million.
kenaikan Aset tak berwujud sebesar Rp1.170 juta.
Aset lain-lain pada tahun 2015 mengalami Other assets in 2015 increased at 26% compared to
peningkatan 26% dibandingkan tahun 2014, 2014, the increase was mainly due to increases in bill
peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh to third parties at Rp35, 348 million or 20% from the
kenaikan Tagihan Kepada Pihak Ketiga sebesar previous year, interest receivable at Rp5, 595 million,
Rp35.348 juta atau 20% dari tahun sebelumnya, or 8%, estimation in completion at Rp18, 146 million
Piutang Bunga sebesar Rp5.595 juta atau 8%, or 190%, and Advances Building at Rp6, 656 million, or
Perkiraan dalam Penyelesaian sebesar Rp18.146 juta 155%.
atau 190%, dan Uang Muka Gedung sebesar Rp6.656
juta atau 155%.
Dilihat dari perkembangan kolektibilitas kredit Bank Viewed from the development of the Bank Aceh loan
Aceh tahun 2015 dan 2014, terjadi peningkatan posisi collectibility in 2014 and 2013, an increase in loan
kolektibilitas kredit lancar yang cukup signifikan, collectibility current position significantly, while special
sementara kredit dalam perhatian khusus, diragukan mention loans and loss slightly increased while the
dan macet mengalami penurunan, sedangkan substandard and doubtful loans has decreased. more
kredit kurang lancar meningkat dibandingkan tahun collectibility of loans are presented in the following
sebelumnya. Selengkapnya kolektibilitas kredit dapat table:
disajikan pada tabel berikut:
Pertumbuhan Growth
Uraian 2015 2014 Remarks
(Rp) (%)
Liabilitas segera 515.539 428.328 87.211 20% Immediate liabilities
Simpanan dari bank lain 1.228.582 1.719.422 -490.840 -29% Deposits from other banks
Giro 4.287.138 3.873.539 413.599 11% Current Account
Tabungan 5.571.312 4.860.972 710.340 15% Savings
Deposito berjangka 4.293.269 3.295.730 997.539 30% Time deposit
Pinjaman yang diterima 15.723 15.818 -95 -1% Loans received
Utang Pajak 104.661 5.558 99.103 1783% Tax debt
Liabilitas lain-lain 620.947 439.706 181.241 41% Other liabilities
Jumlah Liabilitas 16.637.169 14.639.074 1.998.095 14% Total Liabilities
Liabilitas segera mengalami kenaikan pada Immediate liabilities increased in 2015 at 20% to
Tahun 2015 sebesar 20% menjadi Rp515.539 juta Rp515, 539 million from the previous year Rp428,
dari Tahun sebelumnya Rp428.328 juta. Kenaikan 328 million. This increase was caused by an increase
ini disebabkan oleh adanya kenaikan Kewajiban in liabilities of ATM Bersama Rp163, 745 million in
ATM Bersama dari Rp163.745 juta pada Tahun 2014 at Rp216, 325 million in 2015. The increase
2014 menjadi Rp216.325 juta pada Tahun 2015. in liabilities Soon also caused by an increase in
Kenaikan liabilitas Segera juga disebabkan oleh liabilities to third parties of Rp126,971 million to
adanya peningkatan Liabilitas kepada pihak Rp142,821 million in 2015.
ketiga dari Rp126.971 juta menjadi Rp142.821
juta pada Tahun 2015.
Simpanan Dari Bank Lain Tahun 2015 mengalami Deposits from Other Banks in 2015 decreased at Rp
panurunan sebesar Rp490.840 juta dibandingkan 490,840 million compared to 2014. The decrease
tahun 2014. Penurunan ini disebabkan oleh was due to a decrease in Interbank Call Money,
adanya penurunan Interbank Call Money, Deposit, and the Current Account.
Deposito, dan Giro.
Ditengah kondisi persaingan yang ketat dalam In the Middle of intense competition to pursue
merebut nasabah, pada akhir tahun 2015 Bank Aceh customers, at the end of 2015, Bank Aceh were able to
mampu meningkatkan penghimpunan dana pihak increase third-party funds in current accounts, savings
ketiga dalam bentuk giro, tabungan dan deposito and time deposits at Rp14.151.718 million, an increase
sebesar Rp14.151.718 juta, mengalami peningkatan of Rp2.121.477 million or 18% from the end of 2014.
sebesar Rp2.121.477 juta atau sebesar 18% dari
posisi akhir tahun 2014.
Pertumbuhan
Growth
Uraian 2015 2014 2013 2012 2011 2015 Remarks
(Rp) (%)
Giro 4.287.138 3.873.539 4.869.849 4.639.267 4.940.490 413.599 11% Current Accounts
Tabungan 5.571.312 4.860.972 4.434.041 3.668.262 3.261.692 710.340 15% Savings
Deposito Berjangka 4.293.269 3.295.730 2.445.591 2.364.806 1.859.652 997.539 30% Time deposit
Total 14.151.718 12.030.241 11.749.481 10.672.335 10.061.834 2.121.477 18% Total
b. Tabungan b. Savings
Tabungan dihimpun dari nasabah Simpeda, Savings are collected from customers of Simpeda,
Seulangan, Tabungan Aneka Guna, TabunganKu, Seulangan, Aneka Guna Saving, TabunganKu, Hajh
Tabungan Haji, Tabungan Firdaus iB, Tabungan Saving, iB Firdaus Saving, iB Sahara Saving, Others
Sahara iB, Tabungan iB dan Tabungan Wadiah Wadiah Saving
lainnya
Pada akhir tahun 2015 Tabungan sebesar At the end of 2015, Savings was Rp5.571.312
Rp5.571.312 juta meningkat sebesar 15% dari million increased by 15% from the end of 2014 at
posisi akhir tahun 2014 sebesar Rp4.860.972 juta. Rp4.860.972 million. Total savings was up to 39% of
Jumlah tabungan mencapai 39% dari total dana the total funds collected from customers.
yang dihimpun dari nasabah.
15,000,000 14.151.718
11.749.481 12.030.241
10.061.834 10.672.335
10,000,000
5,000,000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Total Dana Nasabah | Total Customers Fund
Pertumbuhan
Uraian 2015 2014 Remarks
(Rp) (%)
Modal disetor 1.007.286 895.881 111.405 12% Paid-up capital
Modal Pinjaman 0 0 0 0 capital Loan
Pendapatan (Beban) Komprehensif (8.704) 10.484 -19.188 -183% Income (Expense) Comprehensive
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya 423.238 397.572 25.666 6% Retained Earnings for Not Specified Use
Saldo LabaDitentukan Penggunaannya 531.025 442.148 88.877 20% Retained Earnings for Specified Use
Jumlah Ekuitas 1.952.845 1.746.086 206.759 12% Total Equity
Pada tahun 2015, jumlah ekuitas tercatat sebesar In 2015, total equity was Rp1, 952,845 million
Rp1.952.845 juta, meningkat 12% dibandingkan increased by 12% compared to 2014 at Rp1, 746,086
tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp1.746.086 million. The increase in total equity occurs because
juta. Peningkatan jumlah ekuitas terjadi karena of the growth of paid-in capital by 12%, from Rp895,
adanya pertumbuhan modal disetor sebesar 881 million in Year 2014 to Rp1, 007,286 million in
12% , dari Rp895.881 juta pada Tahun 2014 2015. In addition, the increase was also due to an
menjadi Rp1.007.286 juta pada Tahun 2015. increase in Retained Earnings for Specified Use by
Disamping itu peningkatan juga disebabkan 20%, from Rp442, 148 million in 2014 became Rp531,
adanya peningkatan Saldo Laba Ditentukan 025 million in 2015.
Penggunaannya sebesar 20%, dari Rp442.148
juta pada Tahun 2014 menjadi Rp531.025 juta
pada Tahun 2015.
Alokasi untuk Saldo Laba Ditentukan Allocation for Retained Earnings appropriated for
Penggunaannya sebesar Rp531.025 juta adalah Rp531,025 million is for General Reserves, specific
untuk Cadangan Umum, Cadangan Tujuan dan Reserves and Operating Reserves.
Cadangan Operasional.
Pertumbuhan | Growth
Uraian 2013 2014 2015 2015 Remarks
(Rp) (%)
Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 1.432.709 1.697.886 1.980.596 282.711 17% Interest Income and Sharia Income
Beban Bunga dan Beban Syariah (385.102) (494.999) (697.308) (202.309) 41% Interest Expense and Sharia Expense
Pendapatan Operasional Neto 1.047.607 1.202.886 1.283.288 80.402 7% Operating Income- Net
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (165.781) (70.879) (43.120) 27.759 -39% Provision for impairment losses
Pendapatan Operasional Lainnya 163.264 135.975 159.125 23.149 17% Other Operating Income
Beban Operasional Lainnya (576.252) (778.892) (884.232) (105.340) 14% Other Operating Expenses
Laba Operasional 468.838 489.091 515.061 25.969 5% Operating income
Pendapatan dan Beban Bukan Operasional 35.692 46.740 40.271 (6.469) -14% Non Operating revenues and expense
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 504.530 535.832 555.332 19.500 4% Income Before Tax
Beban Pajak Penghasilan (133.255) (138.259) (132.094) 6.165 -4% Income Tax
Laba Bersih Tahun Berjalan 371.275 397.572 423.238 25.665 6% Current Year Income Net
(Beban) Penghasilan Komprehensif Lainnya 17.443 28.319 (19.188) 9.131 -168% (Expenses) Other Comprehensive Income
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 388.718 425.891 404.050 21.841 -5% Comprehensive income for the current year
Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah naik sebesar Interest Income and Sharia Income increased by 17%
17% atau Rp282.711 juta dibandingkan saldo Tahun or Rp282,711 million compared to the balance of 2014.
2014. Saldo Pendapatan ini Tahun 2014 adalah sebesar This income balance in 2014 was Rp1,697,886 million
Rp1.697.886 juta, meningkat menjadi Rp1.980.596 juta increased to Rp1,980,596 million in 2015. This increase
pada Tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh was due to higher loan distribution during 2015 at 7%
kenaikan penyaluran kredit selama Tahun 2015 sebesar as described in Loan section. Interest Income and Sharia
7% sebagimana dijelaskan pada bagian Penyaluran Margin was Rp159,429 million (11%) and Interest
Kredit. Pendapatan Bunga Kredit Dan Marjin Syariah Income Placement was Rp123,034 million (59%).
sebesar Rp159,429 juta (11%) dan Pendapatan Bunga
Penempatan sebesar Rp123.034 juta (59%).
Pertumbuhan
Uraian 2015 2014 Growth Remarks
(Rp) (%)
Pendapatan bunga kredit dan marjin syariah 1.628.718 1.469.289 159.429 11% Interest Income and Sharia Margin
Pendapatan bunga penempatan 333.229 210.196 123.034 59% Interest Income Placement
Pendapatan provisi dan komisi 18.649 18.401 248 1% Interest Income Fees and commissions
Seiring dengan kenaikan Pendapatan Bunga dan Along with the increase in Interest Income and Sharia
Pendapatan Syariah, Beban Bunga dan Beban Syariah Income, Sharia Expense and Interest Expense increased
juga turut naik sebesar Rp202.309 juta atau 41%. at Rp202,309 million or 41%. The increase is due
Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan beban to increased expense on the Customer Deposits at
atas Simpanan Nasabah sebesar Rp183.742 juta Rp183s742 million (38%) and Call money at Rp18,617
(38%) dan Call moneysebesar Rp18.617 juta (191%). million (191%).
Tabel Beban Bunga dan Beban Syariah 2014-2015 (dalam jutaan rupiah)
Table Sharia Expense and Interest Expense 2014-2015 (in million rupiahs)
(dalam Jutaan Rupiah) | (in million Rupiahs)
Pertumbuhan |
Uraian 2015 2014 Growth Remarks
(Rp) (%)
Simpanan nasabah 667.683 483.941 183.742 38% Customer Deposits
Call money 28.382 9.765 18.617 191% Call Money
Pinjaman yang diterima 1.243 1.293 -50 4% Loans received
Jumlah 697.308 494.999 202.309 41% Totals
Pendapatan Operasional Neto Tahun 2015 sebesar Net operating income in 2015 was Rp1,283,288 million,
Rp1.283.288 juta, meningkat sebesar Rp80.402 atau an increase of Rp80, 402, or 7% from the previous year
7% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.202.886 at Rp1,202,886 million. The increase was due to an
juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya increase in Interest Income and Sharia Income higher
peningkatan Pendapatan Bunga dan Pendapatan than Interest Expenses and Sharia Expense as described
Syariah yang lebih tinggi dibanding Beban Bunga above.
dan Beban Syariah sebagaimana dijelaskan di atas.
Pendapatan (beban) operasional lainnya terdiri Other operating Income (Expenses) consists of
dari Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Allowance for Impairment Losses, Other Operating
Nilai, Pendapatan Operasional Lainnya, dan Beban Income, and Other Operating Expenses. Allowance
Operasional Lainnya. Pembentukan Cadangan for impairment losses increased at 39% in line with
Kerugian Penurunan Nilai meningkat sebesar 39% the increase in the number of productive assets
seiring dengan kenaikan jumlah aset produktif and nonproductive assets. Other operating income
dan aset nonproduktif. Pendapatan Operasional increased at 17% or Rp23,149 million to Rp159,125
Lainnya meningkat sebesar 17% atau Rp23.149 million in 2015 from the previous year at Rp135,975
juta menjadi Rp159.125 juta pada Tahun 2015 dari million. This increase comes from dividends on shares
tahun sebelumnya Rp135.975 juta. Peningkatan of PT. Askrida and other income revenue. Meanwhile,
ini berasal dari Deviden atas Saham PT. Askrida other operating expenses also increased at 14% from
dan pendapatan pendapatan lainnya. Sementara Rp778,892 million up to Rp884,232 in 2014, the increase
itu Beban Operasional Lainnya juga mengalami is attributed to higher salaries, allowance, and general
kenaikan sebesar 14% dari Rp778.892 juta pada expenses and administrative.
Tahun 2014 menjadi Rp884.232 juga, kenaikan ini
disebabkan oleh kenaikan beban gaji dan tunjangan
serta beban umum dan administrasi.
C.Arus Kas
Cash Flow
Arus Kas merupakan salah satu komponen laporan Cash Flow is one component of financial statements
keuangan yang memuat pengaruh kas dari kegiatan including cash effect from operating activities, investing
operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaction activities, financing / funding transaction,
transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan and the increase or decrease in company net cash
atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan during a period.
selama satu periode.
Kenaikan bersih kas Bank Aceh pada tahun 2015 Net increase in Bank Aceh cash in 2015 was Rp
sebesar Rp541.670 juta meningkat 249% di 541,670 million increased by 249% compared to 2014
bandingkan tahun 2014 sebesar -Rp155.238juta. amounting to Rp155,238 million.
Pertumbuhan
Uraian 2015 2014 Growth Remarks
(Rp) (%)
Arus Kas Bersih dari 816.341 190.808 625.532 328% Net Cash Flows from Operating
Aktifitas Operasional Activities
Arus Kas Bersih dari -10.128 -5.848 -4.280 73% Net Cash Flows from Investing
Aktifitas Investasi Activities
Arus Kas Bersih dari -264.543 -340.198 75.656 22% Net Cash Flows from Financing
Aktifitas Pendanaan Activities
Kenaikan (penurunan) 541.670 -155.238 386.431 249% Increase (decrease) Net Cash
Bersih Kas dan Setara Kas and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas pada 1.708.071 1.863.309 -155.238 -8% Cash and Cash Equivalents at
Awal Tahun Beginning of Year
Kas dan Setara Kas pada 2.249.741 1.708.071 541.670 32% Cash and Cash Equivalents at
Akhir Tahun End of Year
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas Net cash flows used in investing activities in 2015 was
investasi tahun 2015 tercatat sebesar Rp10.128 Rp10,128 million increased by 73% compared to 2014
juta meningkat 73% dibandingkan tahun 2014 at Rp5,848 million. The main factor of the increase is
sebesar Rp5.848 juta. Faktor utama peningkatan due to the sale of fixed assets.
ini disebabkan oleh adanya penjualan aset tetap.
Arus kas bersih dari aktivitas Pendanaan Bank Aceh Net cash flows from Bank Aceh financing activities
pada tahun 2015 sebesar Rp264.543 juta turun in 2015 were Rp264,543juta decreased by 22%
22% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp340.198 compared to 2014 amounting to Rp340,198 million.
juta. Faktor utama penurunan ini disebabkan oleh The main factor reduction.
pembagian deviden dan kerugian yang belum
direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk
dijual.
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat BOPO was used to measure the ability efficiency rate
efisiensi kemampuan bank dalam melakukan of bank in conducted operating activities. In 2015,
kegiatan operasinya. Pada tahun 2015 nilai BOPO the number of BOPO was 76.07% higher than 2014,
sebesar 76,07% lebih tinggi dibandingkan tahun which was 73,32%.
2014 sebesar 73,32%.
2. Likuiditas 2. Liquidity
Likuiditas adalah rasio yang mencerminkan Liquidity was the ratio which reflected the ability to
tentang kemampuan untuk memenuhi fulfill the obligation especially obligation of short-
kewajibannya, terutama kewajiban dana jangka term funds, the bank liquidity reflected on Loan to
pendek, tingkat likuiditas bank tercermin dalam Deposit Ratio.
Loan to Deposit Ratio.
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara Loan to Deposit Ratio (LDR) was the ratio between
besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan loan volumes distributed and received funds from
oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari the whole sources. In 2015, the number of LDR ratio
berbagai sumber. Pada tahun 2015 nilai rasio LDR was 84.05% less than 2014 that was 92.38%. The
adalah 84,05% lebih rendah dibandingkan tahun lower of LDR meant that the company was in liquid
2014 sebesar 92,38%. Semakin rendah tingkat with the total funds to be loaned. The government
LDR mengartikan bahwa perusahaan dalam determined the maximum of LDR was 110%, which
keadaan liquid dengan kelebihan kapasitas meant Bank Aceh had been in good level.
dana yang siap untuk dipinjamkan. Pemerintah
menetapkan maksimum LDR adalah sebesar
110% artinya Bank Aceh masih pada level baik.
Permodalan yang kuat sangat diperlukan untuk Strong capital is needed to support the business
menunjang ekspansi bisnis dan mempertahankan expansion and maintain market share, in addition to
market share, selain untuk memenuhi ketentuan fulfill Bank Indonesia provisions regarding Minimum
Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan Capital Requirement (CAR). Bank Aceh capital structure
Modal Minimum (KPMM). Struktur modal Bank for 2015, financed through Liabilities Assets was 89.50%,
Aceh untuk tahun 2015, Aset yang dibiayai melalui while those financed through equity of 10.50%.
Liabilitas adalah 89,50% sedangkan yang dibiayai
melalui Ekuitas sebesar 10,50%.
Tabel Struktur Modal Tahun 2013-2015 (%)
Table Capital Structure in 2013-2015 (%)
Struktur permodalan Bank mengacu kepada The capital structure of the Bank referring to Bank
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/12/PBI/2013 Indonesia Regulation (PBI) No.15 /12 /PBI / 2013 dated
tanggal 12 Desember 2013 tentang Kewajiban on December 12, 2013 concerning Minimum Capital
Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, dimana Requirement for Commercial Banks, means Bank is
Bank wajib menyedikan modal minimum sesuai obligated to provide minimum capital in accordance
dengan profil risikonya. Sesuai dengan Peraturan with risk profile. In accordance with BI regulation, the
BI, modal Bank terdiri dari Modal Inti dan Modal Bank’s capital consists of core capital and supplementary
Pelengkap. Modal Bank Aceh per 31 Desember 2015 capital. Bank’s capital position in 2015 31 December Rp
sebesar Rp2.019.099 juta dengan rincian sebagai Rp2.019.099 Million as follows:
berikut:
Pertumbuhan Pertumbuhan
Keterangan 2015 2014 2013 Growth Growth Remarks
2015(%) 2014 (%)
Modal Inti 1.759.888 1.510.822 1.490.312 16 3 Core Capital
Modal Pelengkap 259.211 112.082 88.051 131 183 Suplementary Capital
Jumlah Modal 2.019.099 1.622.904 1.578.363 24 12 Total Capital
Metode yang digunakan oleh Bank Aceh dalam The method used by Bank Aceh in determining capital
menetapkan kecukupan modal diatur dalam adequacy is stipulated in the ICAAP document, which
dokumen ICAAP, dimana Aktiva Tertimbang Menurut the Risk Weighted Assets (RWA) of Bank Aceh has been
Risiko (ATMR) Bank Aceh telah dihitung dengan calculated taking into account credit risk, market risk,
mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan and operational risk using the following method:
risiko operasional dengan metode sebagai berikut:
1. Risiko Kredit dengan Metode Standar 1. Credit Risk with Standard Method (Standardized
(Standardised Approach) berdasar SE BI No.13/6/ Approach), based on Circular Letter No.13/ 6/ DPNP
DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman dated on February 18, 2011 regarding Guidelines for
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Calculation of Risk Weighted Assets to Credit Risk
untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Using Standard Approach
Pendekatan Standar.
2. Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator 2. Operational Risk with the Basic Indicator Approach
Dasar (Basic Indicator Approach) berdasarkan SEBI by SEBI No. 11/ 3/ DPNP dated on January 27, 2009
No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 perihal regarding the calculation of RWA for Operational
Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional Risk by Using the Basic Indicator Approach (PID).
dengan Menggunakan Pendekatan Indikator
Dasar (PID).
3. Risiko Pasar pada Bank aceh menggunakan 3. Market risk in the Bank Aceh using a standard
perhitungan standard method sesuai dengan calculation method in accordance with Bank
peraturan Bank indonesia. Indonesia regulations.
Berikut adalah sejumlah belanja modal Bank Aceh Here are Some Bank Aceh Capital expenditures for 2014-
tahun 2014-2015: 2015:
Berikut Tabel Belanja Modal 2013-2015 (dalam ribuan rupiah)
The following is Table Capital Expenditures for 2013-2015 (in thousand rupiah)
Langkah
Perlindungan Harga
Keterangan Tujuan Investasi Sumber Dana Penyusutan
2014 2015 Risiko Perolehan
Remarks Investment Objective Capital Funds Shrinkage
Step Risk Acquisition cost
Protection
Ekspansi bisnis Kas internal Tidak disusutkan
Tanah | Ground - 2.763.950.000 SHM 2.763.950.000
Business Expansion Internal Cash Not Depreciated
Ekspansi bisnis Kas internal Asuransi
Bangunan | Building 4.597.294.100 3.778.183.261 3.778.183.261 131.367.689
Business Expansion Internal Cash Insurance
Kendaraan | Penambahan Aset Kas internal Asuransi
4.984.076.000 557.336.000 557.336.000 159.215.667
Vehicles Asset Additions Internal Cash Insurance
Inventaris Kantor | Penambahan Aset Kas internal Asuransi
13.213.215.778 24.176.119.158 24.176.119.158 2.635.587.610
Inventory Office Asset Additions Internal Cash Insurance
Aset tak berwujud | Penambahan Aset Kas internal Asuransi
116.221.550 1.170.583.320 1.170.583.320 33.574.131
Intangible assets Asset Additions Internal Cash Insurance
Jumlah Belanja
Penambahan Aset Kas internal Asuransi
Modal | Total 22.910.807.428 32.446.171.739 32.446.171.739 2.959.745.097
Asset Additions Internal Cash Insurance
Capital Expenditure
Seluruh transaksi tersebut dilakukan dalam mata All transactions are made in Rupiah currency to have
uang Rupiah sehingga Bank tidak memiliki resiko not foreign currency risk in transactions of capital
mata uang asing dalam transaksi belanja modal. expenditure.
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas Based on Limited Liability Companies Act Number 40
No.40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan of 2007, the Company is required to set aside a certain
jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku amount of net profit of each fiscal year to reserve if the
untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai balance of positive earnings until the reserve reached at
cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari least 20% of the issued and paid-up.
jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank Aceh, jumlah Based on Bank Aceh Articles of Association, the amount
deviden yang dibagikan berasal dari laba bersih of dividend is derived from net income as determined
yang besarnya ditetapkan dalam keputusan RUPS in the decision of the General Meeting Shareholders
Tahunan menurut ketentuan dan perundang- in accordance with the provisions and the applicable
undangan yang berlaku. Jumlah deviden yang akan legislation. The amount of distributed dividends in 2015
dibagikan pada tahun 2015 direncanakan sebesar Rp is projected to amount to Rp 203,33 billion.
203.33 Milyar.
Pada tahun 2015, Bank Aceh belum melakukan In 2015, Bank Aceh has not performed activities related
aktivitas terkait penawaran umum di Bursa Efek to the public offering on the Indonesia Stock Exchange
Indonesia sehingga tidak ada informasi terkait so no information related to the acquisition of funds,
dengan perolehan dana, rencana penggunaan the planned use of funds, fund balance and the date
dana, saldo dana dan tanggal persetujuan RUPS atas of approval of the AGM on the use of funds from public
penggunaan dana dari hasil penawaran umum. offering.
PPh Pasal 21, Income Tax Article 21, Rp.37.300.819.542,74 Rp.37.681.879.142,00 Rp.25.458.888.316,25
Selama tahun 2015 Bank Aceh tidak pernah During 2015, Bank Aceh never did late payment of
melakukan keterlambatan pembayaran kewajiban tax liabilities. Including income tax of employees,
pajak. Baik PPH Karyawan, PPH Badan, PPN Masa Income tax of Board, VAT period and Completed,
dan Rampung serta PBB, tidak pernah melakukan and Domestic and Overseas Money transfer, did not
keterlambatan penyampaian dokumen kewajiban do late submission of documents of tax obligations
perpajakan (SPT tahunan maupun bulanan), (annual and monthly tax return), and there is no
serta tidak terdapat keterlambatan penyampaian delay in submitting documents obligation on
dokumen kewajiban pada lembaga regulator. regulators.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank Aceh menerapkan On January 1, 2015, Bank Aceh applied Statement
pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) of Financial Accounting Standards (SFAS) and new
dan interpretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) interpretations of financial accounting standards
baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. (IFAS) and revised effectively from the date. Changes in
Perubahan kebijakan akuntansi Bank Aceh telah accounting policies of Bank Aceh have been made as
dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan required, in accordance with the transitional provisions
ketentuan transisi dalam masing-masing standar in the respective standards and interpretations.
dan interpretasi.
Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, Application of Standards and new interpretations or
yang relevan dengan operasi Bank Aceh dan revised, which is relevant to the Bank Aceh operations
memberikan dampak pada laporan keuangan, and impact to the financial statements, are as follows:
adalah sebagai berikut:
1. PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” 1. SFAS 1 (revised 2013) “Presentation of Financial
Perubahan PSAK 1, ‘Penyajian laporan keuangan Statements”
mengenai pendapatan komperhensif lain. Changes in IAS 1, ‘Presentation of financial
Perubahan yang utama adalah persyaratan Bank statements’ regarding other comprehensive income
Aceh untuk mengelompokkan hal-hal yang The main change is Bank Aceh requirement to
disajikan sebagai pendapatan komprehensif lain classify presented things in other comprehensive
berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi income based on whether potential things to
untuk direklasifikasi kelaporan laba rugi income reporting and lost are reclassification
selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi). adjustments.
2. PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” 2. SFAS 24 (revised 2013) “Employee Benefits”
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja” Application of SFAS No. 24 (Revised 2013), “Employee
mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi benefits” result in a change of accounting policy
Bank Aceh sebagai berikut : Bank Aceh as follows:
a. Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di a. The entire past service cost is recognized
laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa immediately in the income statement.
lalu diakui berdasarkan metode garis lurus Previously, past service costs are recognized
sepanjang periodevesting jika perubahan straight-line basis over the vesting period if the
bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja changes are conditional on the rest of the work
untuk periode waktu tertentu (periode services for a specified period (vesting period)
vesting)
b. Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan b. Interest costs and expected returns on assets
dari aset program diganti dengan nilai bunga program is replaced with the value of net interest
bersih yang dihitung berdasarkan tingkat are calculated based on the discount rate on
diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan liabilities (assets) net defined benefit.
pasti bersih.
3. PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, 3. SFAS No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, the
yang diadopsi dari IAS 12. adoption of IAS 12.
PSAK ini memberikan tambahan pengaturan This SFAS provides additional arrangements for
untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan deferred tax assets while liabilities are derived from
yang berasal dari aset yang tidak disusutkan assets that not depreciated as measured using the
yang diukur dengan menggunakan model revaluation model, and that comes from investment
revaluasi,dan yang berasal dari properti investasi property measured using the fair value model.
yang diukur dengan menggunakan model nilai
wajar.
5. PSAK No. 50 (Revisi 2014), ”Instrumen Keuangan: 5. SFAS No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. Presentation”, the adoption of IAS 32.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai This SFAS determined criteria that can be imposed
hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk on the rights legally to balance the recognized
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah amounts and criteria for net settlement.
diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.
6. PSAK No. 55 (Revisi 2014), ”Instrumen Keuangan: 6. SFAS No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari Recognition and Measurement”, the adoption of IAS
IAS 39. 39.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan This SFAS, including addition of the criteria for
kriteria instrument lindung nilai yang tidak dapat hedging instruments cannot be considered as
dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, matured or been terminated, as well as provisions for
serta ketentuan untuk mencatat instrument financial instruments recorded on the measurement
keuangan pada tanggal pengukuran dan pada date and the date subsequent to initial recognition.
tanggal setelah pengakuan awal.
7. PSAK No. 60 (Revisi 2014), ”Instrumen Keuangan: 7. SFAS No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments:
Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7. Disclosures”, the adoption of IFRS 7.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan SFAS including changes of disclosure of offsetting
pengungkapan saling hapus dengan informasi with quantitative and qualitative information, as
kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan well as disclosures regarding the transfer of financial
mengenai pengalihan instrumen keuangan. instruments.
8. PSAK No. 68, ”Pengukuran Nilai Wajar”, yang 8. SFAS No. 68, “Fair Value Measurements”, which was
diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan adopted from IFRS 13 provides guidance on how
tentang bagaimana pengukuran nilai wajar to measure fair value measurements when the fair
ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. value is required or permitted.
Dampak terhadap laporan keuangan atas The impact on the financial report of accounting
penerapan standar akuntansi tersebut diatas standards application mentioned above has been
telah diungkapkan dalam catatan laporan disclosed in the relevant financial statements.
keuangan yang relevan.
Dengan melihat kondisi perekenomian global, By seeing global, regional, and national economic
regional, dan nasional yang menunjukkan condition which showed satisfying economic
pertumbuhan ekonomi cukup memuaskan, growth, Bank Aceh believed that banking industries
Bank Aceh menyakini bahwa pertumbuhan would grow prospectively in the future whether
industri perbankan akan semakin prospektif from funds collections or from credit/payment. By
di masa-masa mendatang baik dari segi considering toward the special of Aceh including
penghimpunan dana maupun kredit/pembiayaan. Sharia value, Bank Aceh is willing to transform
Dengan memperhatikan pula keistimewaan becoming sharia.
dan kekhususan Aceh yang sarat akan nilai-
nilai keislaman Bank Aceh bertekad untuk
bertransformasi menjadi bank syariah.
Bank Aceh telah menyusun Rencana Bisnis untuk Bank Aceh had arranged business planning for 2016
tahun 2016 sebagai acuan dasar dalam mencapai as the guidelines to reach business target. Those
target dan sasaran usaha yang hendak dicapai. businesses planning of Bank Aceh were:
Rencana Binis Bank Aceh Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Sesuai timeline yang sudah dipaparkan kepada Based on timeline published to the shareholders
Pemegang Saham dan Regulator (terlampir), maka and regulator, hopefully on 6 August 2016 the
Diharapkan pada tanggal 6 Agustus 2016 rencana conversion of Bank Aceh would officially launch
pelaksanaan konversi akan diresmikan bertepatan coincided to 43th Anniversary of Bank Aceh.
dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Bank Aceh yang Therefore, counting from 6 August 2016, Bank
ke 43. Dengan demikian, terhitung sejak bulan Aceh transformed to be Sharia Bank Aceh with
Agustus 2016, Bank Aceh telah berubah status the hope of agreement form Regulator.
menjadi Bank Aceh Syariah dengan harapan telah
mendapat persetujuan dari Regulator.
Aktiva produktif adalah penanaman dana dalam Productive assets is an investment in loans, securities,
bentuk kredit, surat berharga, penyertaan dan investments and other plantings intended to earn. The
penanaman lainnya yang dimaksudkan untuk quality of productive assets reflects the soundness of a
memperoleh penghasilan. Kualitas aktiva produktif bank.
mencerminkan tingkat kesehatan suatu bank.
Tabel Aktiva produktif tahun 2014-2015 (dalam jutaan rupiah)
Table productive assets in 2014-2015 (in millions of rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2015 2014 Growth Remarks
(Rp) (%)
Giro pada Bank Indonesia 1.570.628 1.152.215 418.413 36% Current accounts with Bank
Indonesia
Giro pada bank lain 5.053 13.151 -8.098 -62% Current accounts with other
banks
Penempatan pada Bank 3.680.000 2.938.455 741.545 25% Placements with Bank
Indonesia dan bank Lain Indonesia and Other bank
Surat Berharga 344.311 378.495 -34.184 -9% Securities
Pinjaman yang diberikan 11.893.857 11.113.592 780.265 7% Loans
Penyertaan Saham 329 329 0 0% Shares of Stock
Jumlah 17.494.178 15.596.237 1.897.941 12% Amount
Jumlah aktiva produktif pada tahun 2015 mengalami Total productive assets in 2015 increased was 12% or
peningkatan 12% menjadi sebesar Rp17.494.178juta at Rp 17,494,178million compared to 2014 amounting
dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp15.596.237juta. to Rp 15,596,237million. The increase was primarily
Peningkatan tersebut terutama disebabkan due to the increase in the number of Current accounts
oleh kenaikan jumlah Giro pada Bank Indonesia, with Bank Indonesia, Placements in Bank Indonesia and
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank Lain, Other banks, and loans disbursed to customers.
dan pinjaman yang disalurkan kepada nasabah.
Komitmen dan kontinjensi merupakan rekening Commitment and contingency was administrtive
administratif yang timbul dari transaksi kredit. account caused by loan transaction. Commitment
komitmen mengacu pada komitmen penyediaan considered to payment of financial instrument which
pembiayaan dari instrumen keuangan yang caused the activa claim or the obligation in certain time.
mengakibatkan pengakuan aktiva dan/atau
kewajiban selama periode tertentu.
Kontinjensi merupakan probabilitas aset dan / atau Contingency was asset probability and the obligation
kewajiban yang dapat terjadi sebagai akibat dari was caused by several conductions related to bank’s
beberapa kejadian sehubungan dengan kredit dan loan and acceptance transaction.
transaksi akseptasi di Bank.
Pada Tahun 2015, komitmen berjumlah Rp103.579 Through 2015, commitments totaled Rp.103.579
juta berupa Fasilitas kredit kepada nasabah yang million in the form of credit facilities to customers
belum digunakan. Selain itu Bank Aceh juga memiliki who have not used. In addition Bank Aceh also has a
komitmen berupa Pendapatan bunga dalam commitment form interest income in the settlement
penyelesaian sebesar Rp128.569 juta dan Bank of Rp.128.569 million and guaranted bank form
garansi sebesar Rp.720.330 juta. Rp.720.330 million.
142 Road Map GCG Bank Aceh | 169 Komite Manajemen Risiko | Risk
Roadmap of Bank Aceh GCG Management Committee
143 Hasil Penilaian Sendiri (Self 175 Komite Pengadaan Barang dan
Assessment) GCG | Results of GCG Jasa | Committee of Procurement of
Self-Assessment Goods and Services
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Implementation of Corporate Governance (Good
Corporate Governance/GCG) telah menjadi landasan Corporate Governance / GCG) has become a strong
yang kuat bagi Bank Aceh untuk menghadapi foundation for the Bank Aceh to face the changing
perubahan lingkungan bisnis di masa depan. Segala business environment in the future. All the strategic
keputusan strategis yang dilakukan oleh Dewan decisions made by the Board of Commissioners and
Komisaris dan Direksi selalu mempertimbangkan Board of Directors are always considering the principles
prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparency, of good corporate governance, namely Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency, dan Accountability, responsibility, independence, and
Fairness yang merupakan komitmen kuat Bank demi Fairness which is the Bank’s strong commitment in the
kepentingan pemegang saham dan para pemangku interests of shareholders and other stakeholders.
kepentingan lainnya.
Bank Aceh berkomitmen menerapkan prinsip- Bank Aceh is committed to implement corporate
prinsip GCG secara konsisten dengan tujuan sebagai governance principles consistently with the following
berikut: objectives:
a. Mencapai pertumbuhan dan imbal hasil yang a. To achieve growth and maximum result in order to
maksimal sehingga meningkatkan kemakmuran increase the Company’s prosperity, and to realize
Perusahaan, serta mewujudkan nilai pemegang shareholder value in the long term without ignoring
saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan the interests of other stakeholders;
kepentingan para pemangku kepentingan
lainnya;
b. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan b. To control and direct a good relationship between
yang baik antara Pemegang Saham, Dewan the Shareholders, the Board of Commissioners,
Komisaris, Direksi, dan seluruh pemangku Directors, and all stakeholders of the Company;
kepentingan Perusahaan;
c. Mendukung aktivitas pengendalian internal dan c. To support internal control activity and Company’s
pengembangan Perusahaan; development;
d. Mengelola sumber daya secara lebih amanah; d. To manage resources more trustful;
e. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada e. To improve accountability to stakeholders;
para pemangku kepentingan;
f. Memperbaiki budaya kerja Perusahaan; dan f. To improve work culture of the Company; and
g. Menjadikan Perusahaan bernilai tambah yaitu g. To make company get benefit, namely improving
meningkatkan kesejahteraan seluruh Insan the all company’s personnel welfare and increasing
Perusahaan berikut peningkatan kemanfaatan benefits for stakeholders of the Company.
bagi pemangku kepentingan Perusahaan.
Kebijakan GCG
GCG Policy
Pelaksanaan GCG di Bank Aceh berpedoman pada Bank Aceh GCG implementation is referring to Bank
Peraturan Bank lndonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Indonesia Regulation Number 8/ 4/ PBI/ 2006 dated
tanggal 30 Januari 2006 tentang sebagaimana on January 30, 2006 as amended by Bank Indonesia
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor Regulation No. 8/ 14/ PBI/ 2006 dated on April 5, 2006.
8/14/PBI/2006 tanggal 5 April 2006.
Disadari bahwa upaya implementasi GCG perlu Realizing that GCG implementation need to be directed
dilakukan secara terarah dan terencana sesuai and planned according to standards or best practice
standar best practice atau standar terbaik dalam standard in aim to support Bank achieving Company
mendukung pencapaian tujuan Perusahaan. Untuk goals. To improve the quality and scope of GCG
meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi implementation on an ongoing basis, Bank Aceh has
GCG secara berkelanjutan, Bank Aceh telah been arranged and implemented operational policies
menyusun dan menerapkan kebijakan-kebijakan for all work units in line with the GCG’s principles. This
operasional bagi seluruh unit kerja sejalan dengan can be seen in the GCG principal policy including:
prinsip-prinsip GCG. Hal tersebut ditunjukkan
dengan adanya kebijakan pokok GCG yang meliputi: 1. Guidelines for Good Corporate Governance
1. Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Implementation
Govermence 2. Work Guidelines of Company’s Organ (the Board
2. Pedoman Kerja Organ Perusahaan (Dewan of Commissioners, Board of Directors, and the
Komisaris, Direksi, dan Komite) Committee)
Bank Aceh telah melakukan aktifitas Bank Aceh has conducted activities
yang berhubungan dengan related to GCG’s implementation,
pelaksanaan GCG, antara lain: among other things:
Sejalan dengan ketentuan Undang-Undang In line with the provisions of Limited Liability Company
Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007, maka Act No. 40 of 2007, Bank Aceh GCG structure consists
struktur GCG Bank Aceh terdiri dari Rapat Umum of a General Meeting of Shareholders (GMS), the
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Board of Commissioners, and Board of Directors. In
Direksi. Selain itu, Bank Aceh juga membentuk addition, Bank Aceh also forms the supporting organ
organ pendukung yang terdiri dari komite-komite composed of the committees under the Board of
di bawah Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan Commissioners, Corporate Secretary, and Internal
dan Internal Audit. Pelkasan fungsi pengelola GCG Audit. The implementation of GCG manager function
Bank Aceh terdapat di Divisi Kepatuhan membuat of Bank Aceh is contained in Self-assessment made by
Self assessment dan Sekretaris Dewan Komisaris yang Compliance Division and Report by Secretary of Board
menyajikan Laporan. of Commissioners.
RUPS
Komite
Komite Komite Komite Pengarah Komite Komite Komite Satuan Satuan
Komite Remunerasi Pemantau Aktiva Teknologi Kebijakan Kebijakan Manajemen Audit Manajemen
Audit & Nominasi Risiko Pasiva Informasi Perkreditan Pembiayaan Risiko Internal Risiko
Komite Audit Komite Komite Komite Komite Komite Satuan Satuan
Komite Komite Pengarah
Remunerasi & Pemantau Kebijakan Kebijakan Manajemen Audit Manajemen
Aktiva Pasiva Teknologi
Nominasi Risiko Perkreditan Pembiayaan Risiko Internal Risiko
Informasi
Tahapan Road Map GCG Bank Aceh adalah sebagai Stages of Bank Aceh GCG Roadmap are as follows:
berikut:
Strategi Monitoring
Awareness Implementasi Implementasi Asseeement Pelaporan
Implementasi GCG GCG GCG GCG & Disclosure
Implementation Awareness GCG Monitoring GCG Reporting
Strategy GCG Implementation Implementasi Asseeement & Disclosure
GCG
Rincian hasil Self Assessment GCG Bank Aceh pada Detail results of Self-Assessment of Bank Aceh GCG in
tahun 2015: 2015:
Peringkat : 2 Ratings
Index Self Assessment GCG Score Bank Aceh selama 3 (tiga) tahun terakhir:
Index Self-Assessment GCG Score of Bank Aceh for 3 (three) years:
Predikat 2 2 Predicate
Pelaksanaan RUPS
Tahunan Agenda RUPS Keputusan RUPS
Implementation of Agenda Result
Annual General Meeting
1. Penyampaian Laporan Pertanggung jawaban 1. Menyetujui laporan pertanggung jawaban
pengurus PT. Bank Aceh Tahun 2014. | Submission keuangan bank tahun 2014, sebagimana yang
of PT. Bank Aceh Management Accountability Report telah diaudit oleh kantor akuntan publik,
year of 2014 hartanto, sidik & indra terhadap laporan
keuangan perseroan terbatas PT. Bank Aceh.|
2. Penetapan Pembagian laba Perseroan tahun Approved 2014 financial accountability report,
buku 2014. | Determination of Company’s profit as audited by hartanto, sidiq & indra public
distribution for 2014 financial year accountant’s office to the financial statement of PT.
Bank Aceh limited liability company
3. Pengesahan perhitungan dan penggunaan
2. Menyetujui pembagian laba ataws tahun buku
tantiem, CSR dan jasa prosuksi tahun 2014 |
2014.| Approved the distribution of profit over the
Ratification of the calculation and the use of the
2014 financial year book
bonus, CSR and production services in 2014
3. Menyetujui dan mengesahkan perhitungan dan
4. Pengesahan setoran modal perseroan tahun penggunaan Tantiem, CSR dan Jasa Produksi
2014 sebesar Rp. 24.500.000.000,-|Ratification of tahun 2014 sesuai dengan ketentuan yang
company capital injection for 2014 amounted to IDR berlaku dengan pemberntukan masing-masing
24.500.000.000 biaya tersebut untuk tahun 2014. | Approve the
calculation and use of performance bonus, CSR
5. Pemberian Kuasa kepada Komisaris untuk and Production Services 2014 in accordance with
menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) tahun the provisions applicable to the establishment of
2015 | Delegation of Authority to the Commissioners each of those costs for 2014.
for the appointment of Public Accounting Firm year
2015 4. Menyetujui Pengesahan Setoran Modal
Perseroan Tahun 2014. | Approved Ratification of
6. Rencana Bisnis Bank dan Revisi RBB tahun 2015- Company Capital Deposit year of 2014.
2017. | Bank Business Plan and the revision for the
year of 2015-2017 5. Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui
pemberian Kuasa kepada Dewan komisaris
“Perseroan” untuk menunjuk Kantor akuntan
7. Penetapan Asuransi Bagi Pengurus PT. Bank Aceh.
Publik (KAP) untuk melaksanakan Audit Tahun
| Determination of Insurance for Management of PT.
Buku 2015.| General Meeting of Shareholders
4 JUNI 2015 Bank Aceh
approved authorization provision to the
JUNE 4, 2015 Companies Board of Commisioners to appoint
8. Rencana penggunaan Dana CSR untuk pengadaan public accounting Firm to implement the Audit
25 Unit Bus Sekolah. | CSR Fund use plan for the 2015 Year Book.
procurement of 25 units school bus.
6. Menyetujui dan mensahkan Rencana Bisnis Bank
9. Pembangunan Kembali Kantor Pusat PT. Bank Revisi Rencana Bisnis Bank Tahun 2015-2017
Aceh.| PT. Bank Aceh Head Office Rebuilding menjadi pedoman bagi manajemen dalam
menjalankan Operasional Bank. | Approve and
10. Penghapusan Aktiva Tetap dan Inventaris Kanot Ratified of the Bank Business Plan year 2015-2017,
PT. Bank Aceh yang Rusak dan yang tidak dipakai as a guide for management in Drive Operational
lagi. | Elimination of Fixed Asset and Office Inventory Bank.
of PT. Bank Aceh which is broken and unused
7. Menyetujui Asuransi pengurus selama masa
11. Hal-hal lain yang perlu dibicarakan dalam rapat. jabatan yang diatur dalam surat keputusan
| Other things that need to be discussed in the Gubernur. | Approved the insurance of
meeting. management during the position period which is
regulated in the decree of Governor
Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Bank Aceh The amount and composition of Bank Aceh Board of
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: Commissioners for 2015 were as follows:
Komposisi Dewan Komisaris Bank Aceh telah Composition of Bank Aceh Board of Commissioners
mencerminkan keberagaman anggotanya, baik reflects the diversity of its members, both in terms of
dalam hal pendidikan, pengalaman kerja, usia, education, work experience, age, and skills, and each
maupun keahlian, dan masing-masing memiliki has a high competence in favor of increasing the
kompetensi tinggi yang mendukung peningkatan Company’s performance.
kinerja Perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Duties and Responsibilities of the Board of
Komisaris Commissioners
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ketentuan Based on the Articles of Association, provision, and
perundang-undangan dan peraturan yang berlaku regulations applicable to Bank Aceh, the duties
pada Bank Aceh, pelaksanaan tugas, wewenang dan implementation, authority and responsibilities of the
tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai Board of Directors are as follows:
berikut:
(1)
Pengawasan atas kebijakan Direksi dalam (1) To monitor Board of Directors’ policy in running and
menjalankan Bank serta memberi nasehat giving advise the Board of Directors;
kepada Direksi;
(2)
Dewan Komisaris wajib memastikan (2)
Board of Commissioners shall ensure the
terselenggaranya pelaksanaan Tata Kelola implementation of good corporate governance in
Perusahaan yang baik dalam setiap kegiatan all business activities of the Bank Aceh on all levels
usaha Bank Aceh pada seluruh tingkatan atau of the organization;
jenjang organisasi;
Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan Board of Commissioner has been monitoring the
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab implementation of the duties and responsibilities
Direksi, serta telah memberikan nasehat kepada of the Board of Directors, and has provided advice
Direksi dalam upaya menjaga eksistensi dan to the Board of Directors in order to maintain the
melaksanakan pengembangan usaha Perusahaan. existence and implement the Company’s business
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan tersebut, development. In performing its monitoring function,
Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan the Board of Commissioners is not involved in the
keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam decision-making of the Bank’s operations, except in
hal penyediaan dana kepada pihak terkait dengan the case of fund provision to Bank’s related parties, as
Bank, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank stipulated in Bank Indonesia Regulation on Lending
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Limit for Commercial Banks and other matters
Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan specified in the Articles of Association or applicable
dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan legislation.
perundangan yang berlaku.
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham
Family Relationship With Financial Relationship With Pada Perseroan Lain
Managerial and Shareholding In Other Company
Nama Dewan Direksi Pemegang Dewan Direksi Pemegang Dewan Direksi Pemegang
Name Komisaris Board of Saham Komisaris Board of Saham Komisaris Board of Saham
Board of Board of Board of
Directors Shareholders Directors Shareholders Directors Shareholders
Commissioners Commissioners Commissioners
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No Yes No
Dermawan - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √
Islahuddin - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √
Abdussamad - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √ - √
Komisaris Independen
independent commissioner
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor Based on Bank Indonesia Regulation No. 8/ 14/ PBI/ 2006
8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Tata Kelola on Implementation of Corporate Governance (GCG) for
Perusahaan/GCG bagi Bank Umum, Komisaris Commercial Banks, the Independent Commissioner
Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang is a member of the Board of Commissioners who do
tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, not have the financial, managerial, shareholding and
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga or family relationship with members of the Board of
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi Commissioners, Board of Directors and or a controlling
dan atau pemegang saham pengendali atau shareholder or a relationship with a bank that could
hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi affect its ability to act independently.
kemampuannya untuk bertindak independen. Independent Commissioner of Bank Aceh meets
Komisaris Independen Bank Aceh memenuhi the requirements as stipulated in Bank Indonesia
ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam Regulation No. 8/ 14/ PBI/ 2006 dated on March 5, 2006
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 on Implementation of Good Corporate Governance for
tanggal 05 Maret 2006 tentang Pelaksanaan Good the commercial Bank.
Corporate Governance bagi Bank Umum tersebut.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Bank Aceh During 2015, the Board of Commissioners of Bank
telah melaksanakan rapat sebanyak 9 kali. Adapun Aceh has implemented as many meetings 9 times. The
hasil rapat Dewan Komisaris tersebut dituangkan results of the meeting of the Board of Commissioners is
dalam suatu risalah rapat dan didokumentasikan contained in minutes of the meeting and documented
secara baik. Sepanjang tahun 2015 tidak terdapat properly. Throughout 2015, there was no dissenting
dissenting opinion dalam hasil pelaksanaan rapat. opinion in the implementation of the results of the
meeting.
Frekuensi rapat dan tingkat kehadiran anggota meetings frequency of and attendance rate of members
Dewan Komisaris Bank Aceh yang diselenggarakan of the Board of Commissioners of Bank Aceh held during
selama tahun 2015 adalah sebagai berikut: 2015 were as follows:
Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan, In order to carry out the oversight function, the Board
Dewan Komisaris secara efektif telah memberikan has effectively provide direction, advice and input to the
arahan, nasihat dan masukan kepada Direksi untuk Board of Directors to implement the company’s business
melaksanakan pengembangan usaha perusahaan, development, whether conducted through regular
baik yang dilakukan melalui rapat-rapat rutin meetings and through the evaluation of company
maupun melalui evaluasi atas kinerja perusahaan. performance.
Dalam tahun 2015, Dewan Komisaris telah In 2015, Board of Commssioners has recommended
merekomendasikan Penunjukan Kantor Akuntan appointment of Djoko Sidik and Indra Public Accountant
Publik (KAP) “Djoko, Sidik dan Indra” untuk melakukan (KAP) to conduct an audit of the financial statements of
audit laporan keuangan PT. Bank Aceh tahun buku Bank Aceh fiscal year 2015
2015.
Proses Konversi Bank Aceh menjadi Bank Aceh Conversion Process of Bank Aceh into Bank Aceh Sharia
Syariah yang sedang berjalan saat ini merupakan current operation is an implementation of results of the
implementasi dari hasil Keputusan Rapat Umum Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB )tanggal dated on May 26, 2015 where plans of Spin Off of Bank
26 Mei 2015 dimana rencana Spin Off UUS Bank Aceh Sharia Business to turn towards a full conversion of
Aceh berubah kearah konversi penuh dari Bank Conventional Bank into Sharia Bank. As result of EGMS
Konvensional menjadi Bank Syariah. Sebagaimana contained in the minutes of meeting No. 122/ W/ V/ SR/
Telah dicanangkan sebagai kick off konversi Bank It has been proclaimed as kick off of Bank Aceh conversion
Aceh pada 6 agustus 2015 maka diharapkan pada on August 6, 2015. Thus, it is expected on August 6, 2016
tanggal 6 Agustus 2016 direncanakan pelaksanaan it will conduct conversion implementation coinciding
konversi akan diresmikan bertepatan dengan hari with Bank Aceh anniversary 43rd. Therefore, as Bank
ulang tahun Bank Aceh ke 43. Dengan demikian, Aceh will change its status to Bank Aceh Sharia on
terhitung 6 Agustus 2016 Bank Aceh telah berubah August 6, 2016, with the expectation that Bank Aceh has
status menjadi Bank Aceh Syariah dengan harapan received approval from the Regulator.
telah mendapat persetujuan dari Regulator.
Anggota Dewan
Komisaris
No Jenis Pelatihan | Type of Training
Members of the Board of
Commissioners
- Seminar “Mengupas tuntas fungsi dan peran komisaris dalam meningkatkan kinerja
Perbankan yang lebih sehat dan memberikan profit”. Pada tgl. 19 Mei di Ballroom – Le
1. Dermawan Meridian Hotel Jakarta. | Seminar “comprehensive discussion on functions and roles in improving
performance of Board of commissioners healthier and more profitable”. Held on May 19, at
Ballroom - Le Meridian Hotel Jakarta.
- Seminar “Eksistensi BPD Menyongsong Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean Sektor
Perbankan” pada Forum Komunikasi Dewan Komisaris /Pengawas Seluruh Indonesia. | Seminar
“The existence of BPD Toward Implementation of the Asean Economic Community Banking Sector”,
at the Communication Forum Board of Commissioner/Supervisory Throughout Indonesia .
2. Islahuddin
- Seminar “Meningkatkan Awarernes Dinamika Ekonomi dan tantangan Industri Perbankan”
pada tgl. 5 Juni 2015, LPPI di Discovery Kartika Plaza Hotel, Bali. | Seminar “Raising Awareness of
Economic Dynamics and Challenges in Banking Industry”, held on July, 5, 2015, at Discovery Kartika
Plaza Hotel, Bali.
- Seminar “Eksistensi BPD Menyongsong Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean Sektor
Perbankan” pada Forum Komunikasi Dewan Komisaris /Pengawas Seluruh Indonesia. | Seminar
“The existence of BPD Toward Implementation of the Asean Economic Community Banking Sector”,
at the Communication Forum Board of Commissioner/Supervisory Throughout Indonesia .
- Workshop Penyusunan Lapora dewan komisaris yang komprehensif dan Efektif pada Tgl. 12-13
Mei 2015 di Hotel Pullman Surabaya. | GCG Workshop to prepare board of commissioners report
in comprehensive and effective way. held on 12-13 May, 2015, at Hotel Pullman Surabaya.
3. Abdussamad
- Workshop GCG. Menyusun formula Assesment oleh Divisi/Unit dan memahami Implementasi
GCG yang ideal pada Tgl. 29 Mei 2015 di JW Merriot Hotel Jakarta. | GCG. Workshop Developing
a Assessment formula by Division / Unit and understanding of ideal GCG Implementation. held
onMay 29, 2015, at JW Merriot Hotel Jakarta.
- Workshop Implementasi Remunerasi pada level Manajemen. Pada Tgl. 25-26 November 2015..
| Workshop of Remuneration Implementation at management level. held on 25 -26 November,
2015.
Bank Aceh telah memiliki pedoman Good Corporate Bank Aceh has Good Corporate Governance guidelines
Governance yang mengatur tentang tugas dan governing the duties and responsibilities of committees,
tanggung jawab komite-komite, yang telah have been adapted to the regulations.
disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.
Jumlah dan Komposisi Komite Audit The amount and composition of the Audit Committee
Pada tahun 2015 tidak terdapat perubahan dalam In 2015, there were no changes in the membership of
keanggotaan Komite Audit Bank Aceh. Jumlah Bank Aceh Audit Committee. Number of member of
Anggota Komite Audit Bank Aceh sebanyak 3 (tiga) Bank Aceh Audit Committee includes three (3) persons
orang terdiri dari Komisaris Independen sebagai consisting of the Independent Commissioner as Head
Ketua Komite dan 2 (dua) orang Pihak Independen and two (2) people of Independent Party of External
dari Eksternal Bank yang ahli di bidang akuntansi/ as experts in the field of accounting/ financing and
keuangan dan perbankan. Jumlah dan komposisi banking. The number and composition of Bank Aceh
Komite Audit Bank Aceh selama tahun 2015 adalah Audit Committee for 2015 were as follows:
sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Duties and Responsibilities of Audit Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit, meliputi: Duties and Responsibilities of the Audit Committee
(1) Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite; including:
(2) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas (1) Prepare guidelines and work rules of committee;
perencanaan dan pelaksanaan audit serta (2) Monitor and evaluate the planning, implementation,
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit and monitoring of audit follow-up results in order to
dalam rangka menilai kecukupan pengendalian assess the adequacy of internal controls, including
intern termasuk kecukupan proses pelaporan the adequacy of the financial reporting process;
keuangan;
Program Kerja yang dilaksanakan Komite Work Report of Audit Committee in 2015.
Pemantau Risiko pada Tahun 2015
1. Membuat Laporan Tahunan Komite tahun 2015 1. Make 2015 Committee Annual Report
2. Rapat Komite 2. Commission Meetings
a. Rapat Interen a. Internal meetings
b. Rapat dengan pihak terkait: b. Meeting with related parties:
i. SKAI, Divisi Kepatuhan dan Divisi Lainnya. i. Internal Audit, Compliance Division and Other Division.
ii. BI, BPK, BPKP dan lainnya ii. BI, BPK, BPKP and other
3. Pengedalian Internal dan Audit external 3. Internal Control and external audit
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas a. Monitoring and evaluation of the annual audit
perencanaan audit tahunan plan
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas b. Monitoring and evaluation of the execution of
pelaksanaan tugas SKAI Internal Audit Work Unit tasks
c. Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh c. Monitor the follow up implementation by
Direksi atas temuan dan rekomendasi SKAI Directors to the findings and recommendations
guna memberikan rekomendasi kepada of internal audit work unit in order to provide
Dekom. recommendations to Dekom.
Jabatan
Nama | Name
Position
Islahuddin (Komisaris Independen) |
Ketua | Head
(Independent Commissioner)
Faisal (Pihak Independen) | (Independent Party) Anggota | Member
M Jafar (Pihak Independen) | (Independent Party) Anggota | Member
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring
Risiko Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantauan Duties and Responsibilities of Risk Monitoring
Risiko, meliputi: Committee, including:
(1) Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite; (1) Prepare guidelines and work rules committee;
(2) Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara (2) To evaluate the conformity between risk
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan management policies and the policies
kebijakan tersebut pada Bank Aceh; implementation in Bank Aceh;
(3) Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap (3) To monitor and evaluate the implementation of Risk
pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko Management Committee and Risk Management
dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank Aceh. Work Unit of Bank Aceh
Independensi Komite Pemantau Risiko The independence of the Risk Monitoring Committee
Seluruh anggota Komite Pemantauan Risiko tidak ada All members of the Risk Monitoring Committee has
yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, no financial, management, share ownership and or
kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga family relationship with the other members of the Risk
dengan anggota Komite Pemantauan Risiko lainnya, Monitoring Committee, the Board of Commissioners,
Dewan Komisaris, Direksi dan atau pemegang saham Board of Directors or the controlling shareholder or the
pengendali atau hubungan dengan Bank yang dapat relationship with the Bank that may affect the ability to
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak act independently.
independen.
Frekuensi Rapat Komite Pemantau Risiko Frequency of Risk Monitoring Committee Meetings
Selama tahun 2015, Komite Pemantauan Risiko Bank During 2015, the Risk Monitoring Committee meeting of
Aceh telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali. the Bank Aceh has been carrying out as much 4 times.
Program Kerja yang dilaksanakan Komite Proceedings of the Risk Oversight Committee in 2015
Pemantau Risiko pada Tahun 2015
1. Membuat Laporan Tahunan Komite Tahun 2015 1. Make 2015 Committee Annual Report
2. Rapat Komite. 2. Meetings of the Commission.
a. Rapat Interen. a. Internal meetings.
b. Rapat dengan pihak terkait : b. Meeting with related parties:
i. Divisi Manajemen Risiko. i. Risk Management Division.
ii. Divisi-Divisi. ii. Division-Division.
3. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan 3. Evaluation of the compatibility between the policy
manaejemen Risiko dengan pelaksanaan risks management to the implementation of the
kebijakan tersebut. policy.
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas: 4. Monitor and evaluate the implementation task:
a. SKMR. a. Risk Management Unit.
b. Komite Manajemen Risiko. b. Risk Management Committee.
5. Memantau laporan kinerja bank. 5. Monitor the performance of bank statements
6. Menyusun program kerja tahun 2016. 6. Develop 2016 work program.
Nama Jabatan
Name Position
Islahuddin (Komisaris Independen) | (Independent Commissioner) Ketua | Head
Abdussamad (Komisaris Independen) | (Independent Commissioner) Anggota | Member
Bahrum Harun (Pemimpin Divisi SDM) | (Head of HR Division) Anggota | Member
Kriteria Komite Remunerasi dan Nominasi Criteria of Remuneration and Nomination Committee
Kriteria umum untuk diangkat menjadi Komite The general criteria to be appointed as the
Remunerasi dan Nominasi adalah memiliki Remuneration and Nomination Committee is to have
independensi, integritas, akhlak dan moral yang independence, integrity, good character and morals. In
baik. Selain itu anggota Komite Remunerasi dan addition, members of Remuneration and Nomination
Nominasi harus memiliki pengetahuan tentang Committee must have knowledge of the remuneration
sistem remunerasi dan succesion plan bank. system and bank succesion plan.
Frekuensi Rapat Komite Remunerasi dan Meeting Frequency of Remuneration and Nomination
Nominasi Committee
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan During 2015, Remuneration and Nomination of Bank
Nominasi Bank Aceh telah melaksanakan rapat Aceh has implemented meetings for 2. times.
sebanyak 2 kali.
Secara rinci pelaksanaan tugas Sekretaris Dewan The detailed implementation of Secretary’s Duties of
Komisaris tahun 2015 antara lain: Board of Commissioners in 2015, among others:
1. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat 1. Preparing for meeting, including meeting materials
Dewan Komisaris of Board of Commissioners
2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai 2. Making Board of Commissioners minutes of meeting
Anggaran Dasar Perseroan. in accordance with Articles of Association
3. Mengadministrasikan dokumen Dewan 3. Conducting administration of Board of
Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah Commissioners document, including incoming
rapat, maupun dokumen penting lainnya mail, outgoing mail, minutes of meetings, as well as
4. Menyusun Rancangan rencana Kerja dan other important documents
Anggaran Dewan Komisaris 4. Making draft of Board of Commissioners Work plan
5. Menyusun rancangan laporan-laporan Dewan and Budget plan
Komisaris 5. Preparing Board of Commissioners draft reports
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris 6. Conducting other duties of Board of Commissioners
TABEL
Berlaku Efektif
Nama Jabatan Effective Since
Name Position Persetujuan Bank Indonesia Persetujuan RUPS
Approval of Bank Indonesia GMS Approval
Busra Abdullah Direktur Utama 2 Januari 2014
President Director January 2, 2014
Haizir Sulaiman Direktur Syariah dan SDM 8 September 2014 1 Agustus 2015
Director of Sharia and September 8, 2014 August 1, 2015
Human Resources
Zikri A. Gani Direktur Kepatuhan 1 Agustus 2015
Director of Compliance August 1, 2015
Rusydi M. Adam Direktur Operasional 1 Agustus 2015
Director of Operations August 1, 2015
Zakaria Arahman Direktur Bisnis 1 Agustus 2015
Director of Business August 1, 2015
Seluruh Direksi Bank Aceh tidak memiliki rangkap All member of Board of Directors of Bank Aceh does
jabatan sebagai komisaris, Direksi atau pejabat not have concurrent positions as Commissioner,
eksekutif pada bank, perusahaan dan atau Board of Directors or executive officers of other banks,
lembaga lain. corporations and institutions.
Pedoman dan Tata Tertib Direksi Work Guidelines and Rules of Board of Directors
• Ketentuan Umum • General requirements
• Pembagian Tugas dan wewenang Direksi • Distribution of tasks & authority of the Board of Directors
• Susunan Direksi • The Board of Directors
• Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab • Duties, authority and responsibility
• Waktu dan Kerja Direksi • Time and Employment Directors
• Rapat Direksi • Meeting of the Board of Directors
• Etika Kerja Direksi • Work Ethics of Directors
• Perjalanan Dinas • Official travel
• Laporan • Reports
• Ketentuan Penutup • Closing Provisions
Tugas, Wewenang & Tanggung Jawab Direksi Duties, Authorities and Responsibilities of Directors
Direksi bertanggung jawab penuh dalam Board of Directors has full responsibility for the
pelaksanaan kepengurusan Bank dan penetapan implementation and management of Bank’s strategy
strategi dan kebijakan di lingkungan Bank serta and policy and its implementation in accordance
pelaksanaannya sesuai dengan tujuan usaha with the Bank’s business objectives. Board of Directors
Bank. Direksi mengelola Bank sesuai kewenangan manages Bank in accordance with authorities and
dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam responsibilities as stipulated in the Articles of Association
Anggaran Dasar dan peraturan perundang- and legislations.
undangan yang berlaku.
Adapun penetapan pembagian tugas dan The determination of division duties and authority
pelimpahan wewenang Direksi telah ditetapkan delegation of Board of Directors has been established by
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Bank Decree of Board of Commissioners of Bank Aceh No. 02/
Aceh Nomor 02/DK-BA/VII/2014 tanggal 05 Juli 2014, DK-BA/ VII/ 2014 dated on July 5, 2014, namely:
yaitu:
Hubungan Afiliasi Direksi dengan Affiliation of Board of Directors with Other Board
Direksi Lainnya dan/atau Direksi dan of Directors and/ or Board of Directors itself and
Pemegang Saham Shareholders
Selama tahun 2015, seluruh anggota Direksi tidak During 2015, Board of Directors does not have any
memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan affiliate relationship, including family relations, financial
keluarga, hubungan keuangan, serta kepengurusan relations, managerial and shareholding in the Company
dan kepemilikan saham di Perseroan dengan with members of the Board of Commissioners, Board of
sesama anggota Direksi, Dewan Komisaris ataupun Directors, or Shareholders.
Pemegang Saham.
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan Kepengurusan dan Kepemilikan Saham
Family Relationship With Financial Relationship With
Pada Perseroan Lain
Managerial and Shareholding of Other Company
Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Board of Directors’ Meeting, Joint Meeting and
Tingkat Kehadiran Anggota Direksi Attendance
Selama tahun 2015, Direksi telah melaksanakan rapat During 2015, Board of Directors has conducted regular
rutin Direksi. Sepanjang tahun 2015 tidak terdapat meetings. Throughout 2015, there were no dissenting
dissenting opinion dalam hasil pelaksanaan rapat. opinion in the meeting results.
Materi rapat Direksi dengan Komisaris yang Meeting material of meeting held by Board of Director
diselenggarakan selama tahun 2015 adalah sebagai with Board of Commissioner during 2015 was as follows:
berikut:
Materi rapat Direksi dengan Divisi tertentu yang Meeting materials of Meeting conducted by Board
diselenggarakan selama tahun 2015 adalah sebagai of Directors and Certain Division during 2015 was as
berikut: follows:
Nota Dinas
Tanggal Kegiatan/Acara Tempat Direksi Pengganti Direksi Kegiatan/Acara
No nomor
Date Events/Activity Place Directors substitute directors Events/Activity
Nota Dinas Nomor
1 2244/DIR/ 04 Mei Kunjungan Dinas ke Bireun Biereun Busra Abdullah Rusydi M. Adam Kunjungan Dinas ke Bireun Official Visit to
ND/V/2015 2015 Dir Utama Dir Operasional Bireun
May 04, Main Director Operational Director
2015
2 2279/DIR/ 22 Mei Menghadiri Undangan dari ASBANDA Jakarta Busra Abdullah Rusydi M. Adam Attending invitation from Asbanda for
ND/V/2015 2015 untuk kegiatan Informasi pelaksanaan acara Dir Utama Dir Operasional information activity regarding BPD
May 22, peluncuran program transformasi BPD yang Main Director Operational Director transformation launching program which is
2015 akan dilaksanakan di Istana Negara Jakarta will be held in the National Palace, Jakarta
3 3328/DIR/ND/ 08 Juni Menghadiri Undangan Peusijuk dan Bireun Busra Abdullah Zakaria Arahman Attending Invitation from Peusijuk and the
VI/2015 2015 peletakan batu pertama pembangunan Dir Utama Dir Bisnis laying of the construction first stone at PT Bank
June 8, gedung kantor PT. Bank Aceh Cabang Bireun Main Director Bussines Director Aceh Branch of Bireun office building, dated
2015 tanggal 09 juni 2015 di Bireun June 9, 2015 in Bireuen
Amal Hasan
Pemimpin Pengganti Divisi Coorporate Secretary
Head of Coorporate Secretary Division
Pendidikan : D-III Ekonomi Akuntansi Universitas Education : Diploma III Economics Accounting
Syiah Kuala, Sarjana Manajemen Keuangan Universitas Syiah Kuala, Degree of Financial
Universitas Syiah Kuala, Bekerja Di Bank Aceh sejak Management Universitas Syiah Kuala, Work At Bank
: 20 Januari 1991 Aceh Since : January 20, 1991
Karir : Pelakasana Administrasi Divisi Operasional Career : Administrative Officer of Operations Division
(1993-1994), Kepala Seksi Kantor Cabang Sigli (1993-1994), Head of Office Section Sigli Branch (1994-
(1994-2003), Staf Divisi Syariah (2003), Kepala 2003), Staff of Sharia Division (2003), Head of Operations
Bagian Divisi Operasional (2003-2007), Pemimpin Division (2003-2007), Head of Class B Medan Branch
Cabang Kelas B Kantor Cabang Medan (2007-2010), Office (2007-2010) , Head of Promotion and Public
Kepala Bidang Promosi dan Humas Public Relation Relations (2010-2014), Head of the Corporate Secretary
(2010-2014), Pemimpin Divisi Coorporate Secretary Division (2015-Present).
(2015-Sekarang).
Pelatihan Pelatihan : Pendidikan Dasar Perbankan Trainings : Basic Education of Sharia Banking (Karim
Syariah (Karim Consulting/2015), Trainng A to Z Consulting / 2015), Training A to Z Sharia Banking (Karim
Sharia Banking (Karim Consulting/2015), Sertifikasi Consulting / 2015), Risk Management Certification Level
Manajemen Resiko Tingkat I (BSMR/2015). I (BSMR / 2015).
Selama
2015
During 2015
Rapat
Meetings
Sekretaris
Perseroan Publikasi
Publications
Telah Melakukan
Program Kerja
Lain-lain
Others
No Jabatan Jabatan dalam Komite Manajemen Risiko No Jabatan Jabatan dalam Komite Manajemen Risiko
Position Position in the Risk Management Committee Position Position in the Risk Management Committee
1 Direktur Utama Ketua 10 Pemimpin Divisi Syariah Anggota Tetap
President Director Head Head of Sharia Division Permanent member
2 Direktur Kepatuhan Anggota Tetap Merangkap Ketua 11 Pemimpin Divisi Perkreditan Anggota Tidak Tetap
Compliance Director Pengganti Head of Credit Division Non-Permanent Member
Permanent Members holding concurrent 12 Pemimpin Divisi SDM Anggota Tidak Tetap
position as Acting Head Head of HR Division Non-Permanent Member
3 Direktur Syariah Anggota Tetap 13 Pemimpin Divisi Treasury Anggota Tidak Tetap
Sharia Director Permanent member Head of Treasury Division Non-Permanent Member
4 Direktur Operasional Anggota Tidak Tetap 14 Pemimpin Divisi Umum Anggota Tidak Tetap
Operations Director Non-Permanent Member Head of General Division Non-Permanent Member
5 Direktur Bisnis Anggota Tidak Tetap 15 Pemimpin Divisi Operasional Anggota Tidak Tetap
Business Director Non-Permanent Member Head of Operations Division Non-Permanent Member
6 Pemimpin Divisi Risk Management Sekretaris 16 Pemimpin Divisi Cotary Anggota Tidak Tetap
Head of Risk Management Division Secretary Head of Cotary Division Non-Permanent Member
7 Pemimpin Divisi Surat Keputusan AI Anggota Tetap 17 Pemimpin Divisi TI Anggota Tidak Tetap
Head of AI Decree Division Permanent member Head of IT Division Non-Permanent Member
8 Pemimpin Divisi Perencanaan Anggota Tetap 18 Pemimpin Divisi Peny. Kredit Anggota Tidak Tetap
Head of Planning Division Permanent member Head of Credit Distribution Division Non-Permanent Member
9 Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota Tetap
Head of Compliance Division Permanent member
Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas dan Risk Management Committee has the duty and
tanggung jawab yaitu memberikan rekomendasi responsibility. One of them is to give recommendations
kepada Direksi yang meliputi: to the Board of Directors including:
(1) Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta (1) To conduct preparation of risk management
perubahannya, termasuk Strategi Manajemen policies and changes, including risk management
risiko, tingkat risiko yang diambil dan toleransi strategies, the taken risk level and risk tolerance, risk
risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana management framework as well as contingency
kontijensi untuk mengantisipasi terjadinya plans to anticipate the occurrence of abnormal
kondisi tidak normal; conditions;
(2) Penyempurnaan Proses manajemen risiko secara (2) To conduct enhancement of risk management
berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat process periodically or incidentally as a result of
dari suatu perubahan kondisi eksternal bank changes in external conditions affecting bank’s
yang mempengaruhi kecukupan permodalan capital adequacy and bank’s risk profile and the
dan profil risiko bank dan hasil evaluasi terhadap evaluation results of risk management effectiveness;
efektifitas penerapan manajemen risiko;
(3) Menetapkan hal-hal terkait dengan keputusan (3) To establish matters related to business decisions
bisnis yang menyimpang dari prosedur normal deviating from normal procedures such as
seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha significant business expansion decision in
yang signifikan dibandingkan dengan rencana comparison with its predetermined business
bisnis bank yang telah ditetapkan sebelumnya plan or a position/ risk exposure that exceeds
atau pengambilan posisi/ eksposur risiko established limits based on a consideration
yang melampaui limit yang telah ditetapkan of the business and results analysis relating
berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan to transactions or certain banking operations
No Jabatan Jabatan dalam Komite ALCO No Jabatan Jabatan dalam Komite ALCO
Position Position in the ALCO Committee Position Position in the ALCO Committee
1 Direktur Utama Ketua 12 Pemimpin KPO Anggota Tetap
President Director Head Head of Operational Headquarter (KPO) Permanent member
2 Direktur Bisnis Wakil Ketua 13 Pemimpin Cab. Syariah B. Aceh Anggota Tetap
Business Director Deputy Head Head of Bank Aceh Sharia Branch Office Permanent member
3 Direktur Operasional Wakil Ketua 14 Pemimpin Divisi SDM Anggota Tidak Tetap
Director of Operations Deputy Head Head of HR Division Non-Permanent Member
4 Pemimpin Divisi Treasury Sekretaris 15 Pemimpin Divisi Umum Anggota Tidak Tetap
Treasury Division Leader Secretary Head of General Division Non-Permanent Member
5 Pemimpin Divisi Perencanaan Anggota Tetap 16 Pemimpin Divisi Pengawasan/Surat Anggota Tidak Tetap
Planning Division Leader Permanent member Keputusan AI Non-Permanent Member
6 Pemimpin Divisi Kredit Retail Anggota Tetap Head of Control/ AI Decree Division
Retail Credit Division Leader Permanent member
17 Pemimpin Divisi IT Anggota Tidak Tetap
7 Pemimpin Divisi Kredit Komersil Anggota Tetap Head of IT Division Non-Permanent Member
Head of Retail Credit Division Permanent member
18 Pemimpin Divisi Peny. Kredit Anggota Tidak Tetap
8 Pemimpin Divisi Operasional Anggota Tetap
Head of Credit Distribution Division Non-Permanent Member
Head of Operations Division Permanent member
9 Pemimpin Divisi Risk Management Anggota Tetap 19 Pemimpin Divisi Surat Keputusan AI Anggota Tidak Tetap
Head of Risk Management Division Permanent member Head of AI Decree Division Non-Permanent Member
10 Pemimpin Divisi Syariah Anggota Tetap 20 Pemimpin Divisi Kepatuhan Anggota Tidak Tetap
Head of Sharia Division Permanent member Head of Compliance Division Non-Permanent Member
11 Pemimpin Corporate Secretary Anggota Tetap
Head of Corporate Secretary Permanent member
Komite ALCO mempunyai tugas dan tanggung ALCO Committee has duties and responsibilities, among
jawab antara lain pencapaian rentabilitas bank sesuai others, the achievement of bank profitability based on
target keuntungan (laba), pertumbuhan neraca dan target profits (profit), the growth of the balance sheet
beberapa ukuran rentabilitas yang telah ditetapkan and some measure of profitability set in the budget;
dalam anggaran; merumuskan dan memutuskan formulate and decide pricing strategies; assess, evaluate
pricing strategi; menilai, mengevaluasi performance the bank performance related to GAP position (GAP
bank yang berkaitan dengan posisi GAP (GAP Management) in relation to interest rate fluctuations;
Management) dalam kaitannya dengan fluktuasi deliver information to the Board of Directors on the
tingkat bunga; menyampaikan informasi kepada development of rules and regulations influencing the
Direksi mengenai setiap perkembangan ketentuan strategy and policy of Assets Liabilities Management
dan peraturan terkait yang mempengaruhi strategi (ALMA)
dan kebijakan Assets Liabilities Management (ALMA)
Selama tahun 2015, Komite ALCO telah mengadakan During 2015, ALCO Committee has conducted meeting
rapat sebanyak 12 kali. for 12 times
Susunan Komite Penempatan Dana & Investasi The composition of the Fund & Investment Placement
adalah sebagai berikut: Committee is as follows:
Selama tahun 2015, Komite Penempatan Dana & During 2015, Placement of Fund & Investment
Investasi telah mengadakan rapat sebanyak 9 kali Committee has conducted meeting for 9 times.
Susunan Stering Komite Teknologi adalah sebagai The Technology Steering Committee with composition:
berikut:
Selama tahun 2015, Stering Komite Teknologi telah During 2015, Steering Technology Committee has
mengadakan rapat sebanyak 3 kali. conducted meeting for 3 times.
Selama tahun 2015, Komite SDM masih dominan During 2015, the HR Committee was still work
bekerja dalam kerangka penyelesaian pelanggaran dominantly within the framework of the settlement of
ketentuan/tata tertib pegawai bank dan telah violations / discipline employees of the bank and has
mengadakan rapat sebanyak 4 kali. had a meeting 4 times.
Tanggung jawab anggota Komite Kredit antara lain: Credit Committee member responsibilities include:
(1) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas (1) To responsible for duties’ implementation, especially
terutama dalam kaitannya dengan pemberian in connection with the approval of Bank facilities
persetujuan fasilitas Bank berdasarkan kemahiran based on professional skills in an honest, objective,
profesionalnya secara jujur, objektif, cermat dan careful and exact;
seksama;
(2)
Memastikan bahwa pelaksanaan (2) To ensure that the implementation of the bank
pemberian fasilitas kredit bank, dapat credit distribution can be accounted for and be
dipertanggungjawabkan dan telah sesuai dan appropriately and meet the applicable provisions;
memenuhi ketentuan yang berlaku;
(3) Bertanggung jawab atas penolakan permintaan (3) To responsible for refusing request and or influence
dan atau pengaruh dari pihak-pihak yang from interest parties in the loan application for
berkepentingan dengan permohonan kredit approval beyond the circumstances and procedures
(4) Harus mempunyai keyakinan bahwa fasilitas (4) To have confidence that given bank credit will get
kredit bank yang akan diberikan dapat dilunasi repayment on time and will not develop into bad
kembali pada waktunya dan tidak akan facility for banks in the future.
berkembang menjadi fasilitas yang bermasalah
bagi bank dikemudian hari.
Selama tahun 2015 Komite Kredit telah mengadakan During the 2015, Credit Committee has held meeting for
rapat sebanyak 78 kali. 78 times.
Selama tahun 2015 Komite Pengadaan Barang dan During 2015, Credit Policy Committee held meeting for
Jasa telah mengadakan rapat sebanyak 2 kali. 2 times.
Selama tahun 2015, Komite Kebijakan Perkreditan During 2015, Credit Policy Committee has conducted
mengadakan rapat sebanyak 2 kali. meeting for 2 times.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Remuneration Policy and Other Facilities for the
Bagi Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners and Board of Directors
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Nomor In accordance with the Articles of Association No. 55
55 tahun 1999 tanggal 21 April 1999 tentang Bank of 1999 on April 21, 1999 about Bank Pembangunan
Pembangunan Daerah Istimewa Aceh sebagaimana Daerah Istimewa Aceh as amended by deed number
telah diubah dengan akta nomor 10 tanggal 10 dated on December 15, 2008 of the Bank Aceh, it
15 Desember 2008 tentang Bank Aceh, bahwa stated that members of the Board of Commissioners
kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank and Board of Directors of the Bank Aceh have given
Aceh diberikan paket/kebijakan remunerasi dan a package/ remuneration policy and others facilities
fasilitas lain yang penetapannya dilakukan melalui decided by the General Meeting of Shareholders.
Rapat Umum Pemegang Saham. Paket/kebijakan Remuneration package/ policy is given in the form of
remunerasi tersebut diberikan berupa gaji, tunjangan salaries, allowances and other fixed income, profits and
dan penghasilan tetap lainnya, tantiem dan bentuk other forms of remuneration, including allowance for
remunerasi lainnya, termasuk tunjangan perumahan, housing, transportation, health insurance and other
transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, facilities, both of which can be possessed and cannot be
baik yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. possessed.
Jenis remunerasi dan fasilitas kepada seluruh Types of remuneration and facilities to all members of
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Aceh the Board of Commissioners and Board of Directors of
selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut: Bank Aceh during 2015 can be seen in the following
table:
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang The number of members of the Board of Commissioners
menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang and Board of Directors received remuneration packages
dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan, in one year were grouped in the range of income levels,
adalah sebagai berikut: were as follows:
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary Ratio
Rasio gaji tertinggi dan terendah pada tahun 2015 The highest and lowest salaries ratios in 2015 were as
adalah sebagai berikut: follows:
Sistem Pengendalian Intern (SPI) merupakan suatu Internal Control System (SPI) is an monitoring
mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh mechanism established by Bank Aceh management,
manajemen Bank Aceh, secara berkesinambungan sustainble to keep and secure the bank’s assets, ensure
untuk menjaga dan mengamankan asset bank, the availability of more accurate and trustworthy
menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat reports, improve compliance to rules and regulations,
dan dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan reduce the impact of finance/ losses, irregularities
terhadap ketentuan dan peraturan perundang- including fraud and violation of prudential aspects,
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dan kerangka Based on Bank Indonesia Regulation and framework
Sistem Pengendalian Intern COSO, Bank Aceh COSO Internal Control System, Bank Aceh builds
membangun skema Sistem Pengendalian Intern schemes of Bank Internal Control System as the
Bank sebagaimana gambar berikut: following image
SUPERVISORY
BOARD
CONTROL
Audit Committee
Nomination &
Remuneration Risk Policy Committee
Committee
MANAGEMENT CONTROL
Built-in Control
Direktur Kepatuhan Bank Aceh telah menyampaikan Bank Aceh Director of Compliance has submitted
laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya reports of the implementation of duties and
setiap bulan kepada Direktur Utama dan Dewan responsibilities every month to Board of Director and the
Komisaris serta menyampaikan laporan pokok- Board of Commissioners as well as the report of major
pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan implementation of duties of Director of Compliance
setiap semester kepada Bank Indonesia/ Otoritas every semester to Bank Indonesia/ Financial Services
Jasa Keuangan (OJK). Pelaksanaan tugas Direktur Authority (OJK). Duties Implementation of Bank Aceh
Kepatuhan Bank Aceh telah disesuaikan PBI Nomor Director of Compliance was adjusted to PBI No. 1/ 6/
1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 maupun PBI/ 1999 dated on September 20, 1999 and banking
best practices perbankan. Optimalisasi fungsi best practices. Optimizing the compliance function is
kepatuhan terus disempurnakan sejalan dengan continuously improved in line with the development of
perkembangan organisasi Bank Aceh dan Peraturan Bank Aceh development and Bank Indonesia Regulation
Bank Indonesia Nomor 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Number 13/ 2/ PBI/ 2011 dated on January 12, 2011 on
Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan the Implementation of Commercial Bank Compliance
Bank Umum. Function.
Bank Aceh telah memenuhi seluruh Peraturan Bank Bank Aceh has complied with all regulations of Bank
Indonesia, OJK dan peraturan perundang-undangan Indonesia, OJK and other applicable legislation in
lain yang berlaku sesuai dengan pelaksanaan prinsip accordance with the implementation of prudential
kehati-hatian (prudential), maka dilakukan upaya– principle. Thus, efforts have been made were as follows:
upaya sebagai berikut:
• Melakukan pemantauan terhadap pemenuhan • Conducting monitoring of provisions compliance
ketentuan mengenai Kewajiban Penyediaan of Capital Adequacy Ratio (CAR), Lending Limit,
Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Quality Assets and Allowance for Impairment Losses
Pemberian Kredit, Kualitas Aktiva Produktif dan (CKPN), and Statutory Reserves (GWM);
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN),
serta Giro Wajib Minimum (GWM);
• Melakukan pemantauan kepatuhan dibidang • Monitoring policy compliance to ensure that any
kebijakan untuk memastikan bahwa setiap issued and enforced internal regulations comply
ketentuan internal yang dikeluarkan dan with external regulations and other internal
diberlakukan mematuhi ketentuan eksternal dan regulations;
internal lainnya yang berlaku; • Monitoring compliance of report submission to
• Memantau kepatuhan dalam penyampaian Bank Indonesia and the OJK;
Laporan ke Bank Indonesia dan OJK;
• Pemantauan terhadap perjanjian dan komitmen • Monitoring of the agreements and commitments of
bank serta tindak lanjut hasil audit, baik auditor bank as well as the follow-up results of audit, both
internal maupun auditor eksternal. internal auditors and external auditors
Pengangkatan Kepala Divisi Pengawasan Intern The appointment of Bank Aceh Head of the Internal
Bank Aceh didasarkan pada Surat Keputusan Direksi Audit Division is based on the Board of Directors Decree
Nomor: 359/04/DIR/MTS/VIII/2015 Tanggal 13 No. 359/ 04/ DIR/ MTS/ VIII/ 2015 dated on August 13,
Agustus 2015. 2015.
Pedoman Audit Intern telah sesuai dengan standar Internal Audit Guidelines has met with the minimum
minimum yang ditetapkan dalam SPFAIB, kebijakan, standards stipulated in SPFAIB, policies, procedures and
prosedur dan piagam audit intern. Namun demikian internal audit charter. However, there is still a minor
masih terdapat kelemahan minor yang dapat diatasi weakness, which can be addressed by routine measures.
dengan tindakan rutin. Adapun Laporan Kegiatan The Activity Report of the internal audit function has
pelaksanaan fungsi audit intern telah terangkum been summarized in the accountability report of the
dalam laporan pertanggung jawaban Direksi pada Board of Directors at the Annual Meeting held.
saat RUPS tahunan dilaksanakan.
Ruang lingkup Pengendalian Intern Bank The scope of Bank Internal Control
Ruang lingkup pekerjaan audit intern mencakup The scope of internal audit including the examination
pemeriksaan dan penilaian terhadap: and assessment of:
a. Penilaian kecukupan struktur pengendalian a. Assessment of adequacy internal control
intern. structure.
b. Penilaian efektivitas struktur pengendalian intern. b. Assessment of internal control structure effectiveness.
c. Penilaian kualitas kinerja. c. Assessment of performance quality.
d. Mengevaluasi Risk Profil masing – masing Unit kerja d. Evaluation of Risk Profile for every work unit
e. Menerapkan Risk Base Audit e. implementation of Risk Base Audit
Penilaian terhadap aspek-aspek tersebut telah Assessment of those aspects has been implemented as
dilaksanakan sebagaimana tertuang dalam setiap stated in every audit report.
laporan hasil audit.
Kinerja SPI pada tahun 2015 Internal Control System (SPI) Performance in 2015
a. Audit Intern, meliputi: a. Internal audit, including:
Sebagai upaya peningkatan kompetensi para In an effort to increase the competence of the auditors,
auditor, melalui koordinasi dengan Divisi SDM in coordination with the Division of Human Resources
dan Umum, dalam tahun 2015 seluruh auditor and General Division, in 2015, all auditors have been
telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan dan included in various activities, training programs, and
pelatihan serta beberapa seminar. seminars.
c. Pembinaan Bidang dan Kegiatan lain SPI: c. Field mentoring and other activities of Internal
1. Sebagai counterpart auditor ekstern Control System (SPI):
2. Berperan sebagai mitra/mediator berbagai 1. As a counterpart of external auditor
permasalahan yang dihadapi Unit kerjanya 2. as a partner/ mediator on various problems faced
3. Pembinaan kepada auditee yang berkaitan by work unit
dengan materi hasil audit. 3. Mentoring for auditee relating to the material of
audit results
d. Laporan yang disusun pada tahun 2015, adalah: d. report compiled in 2015, was:
1. Laporan hasil Audit masing – masing Unit kerja 1. Report of Audit Result of every work unit of PT.
PT. Bank Aceh Bank Aceh
2. Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern 2. Report of the Principles of Internal Audit results
Semester I dan II Tahun 2015 yang disampaikan for Semester I and II in 2015 submitted to the
kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester Financial Services Authority every semester and to
dan juga kepada Direksi Board of Directors
Secara umum seluruh ketentuan eksternal yang Generally, the external regulations have been obeyed
berlaku telah dipatuhi dengan baik dan tidak and have no legal sanctions of violations toward Bank
terdapat sanksi hukum pelanggaran terhadap Aceh. However, to optimize compliance to external
Bank Aceh. Namun demikian untuk optimalisasi regulations, it will conduct sustainable education to all
kepatuhan terhadap ketentuan eksternal tersebut bank personnel, either through direct mentoring to the
akan dilakukan edukasi secara berkesinambungan Branch Office, as well as through the circulars issuance
kepada seluruh personil bank, baik melalui and appeal of Board of Directors.
pembinaan langsung ke Kantor Cabang, maupun
melalui penerbitan surat-surat edaran dan himbauan
Direksi.
Hubungan kemitraan antara Bank Aceh dengan Partnership between Bank Aceh and external auditor
Auditor ekstern berjalan dengan baik, khususnya run well, particularly Financial Services Authority
Otoritas Jasa Keuangan sebagai pembina dan (FAS) as manager and supervisor has provided
pengawas telah memberikan arahan dan petunjuk adequate direction and guidance for the existence and
yang memadai untuk eksistensi dan pengembangan development of the bank in the future. Through auditor
bank dimasa yang akan datang. Dengan adanya independence of Public Accounting Firm Djoko, Sidik
independensi dari auditor Kantor Akuntan Publik & Indra, Bank Aceh has become responsive auditee to
Djoko, Sidik & Indra telah menjadikan Bank Aceh undertake corrective measures in order to achieve the
sebagai auditee yang responsif untuk melakukan vision and mission statement.
langkah-langkah korektif demi pencapaian visi dan
misi Perusahaan.
Pada dasarnya kinerja Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm performance is in conformity
sudah sesuai dengan tuntutan GCG dimana dalam with the demands of good corporate governance in
melaksanakan tugasnya telah memenuhi prinsip performing their duties compliance with the principle
independensi, memenuhi standar profesional of independence, professional standards of public
akuntan publik dan perjanjian kerjasama serta ruang accountants and cooperation agreement as well as the
lingkup audit yang ditetapkan. set scope of audit.
Total Fraud
- - 4 3 - -
Total Fraud
Telah Diselesaikan
- - 2 3 - -
Resolved
Dalam Proses Penyelesaian di internal Bank
- - 2 - -
In Progress of settlement in internal Bank
Belum diupayakan penyelesaiannya
- - - - - -
The settlement has not been conducted yet
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
- - - - - -
Has been followed up through the legal process
Jumlah
Permasalahan Hukum Amount
Legal issues Perdata Pidana
Civil Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) 5 1
Has been completed (already have permanent legal force)
Dalam proses penyelesaian 11 0
In the process of settlement
Perkara
No. Permasalahan | Issues Upaya Penyelesaian | Resolution
Case
1. Perdata Perkara No.79/Pdt.G/2014/PN-BNA. Upaya Hukum Banding diajukan oleh Tergugat IV (PT. Bank Aceh) ke
Civil Penggugat Suriaty tentang keberatan yang bersangkutan atas pelelangan Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
Milik bersama antara yang penggugat dengan tergugat I (suami penggugat). Status kasus sedang dalam proses pemeriksaan berkas di Pengadilan Tinggi
Case No.79/Pdt.G/2014/PN-BNA. Banda Aceh.
Suriaty as plaintiff of objection concern on jointly-owned auction between plaintiff Remedy of Appeal filed by the Defendant IV (PT. Bank Aceh) to Banda AcehHigh Court
and defendant I (plaintiff’s husband) (of justice).
Status of cases are in the process of checking files in Banda Aceh High Court (of justice).
2. Perdata Perkara No. 428/Pdt.G/2014/PN-MDN. Status kasus Gugatan sudah dicabut oleh Pengugat.
Civil Penggugat Iskandar Kaoy tentang keberatan atas penjualan milik yang The lawsuit case status has been revoked by the plaintiffs.
bersangkutan yang menjadi agunan Kredit Tergugat II (Baihaqi Usman) pada
Bank.
Case No. 428/Pdt.G/2014/PN-MDN.
Iskandar Kaoy as plaintiff of objection concern on the sale of his property that became
credit collateral of defendant II (Baihaqi Usman) on Bank
3. Perdata Perkara No.13/Pdt.G/2013/PN-TTN. Upaya Hukum Kasasi yang diajukan Memori Kasasi oleh para termohon
Civil Penggugat Abdul Fata, SP tentang keberatan atas pengambilalihan kembali Kasasi yaitu Muhammad Hatta, dkk.
oleh pemilik ruko terhadap objek yang sudah dibeli oleh yang bersangkutan Status kasus sedang dalam proses pemeriksaan berkas MemoriKasasidi
melalui bank. Mahkamah Agung.
Case No.13/Pdt.G/2013/PN-TTN. Remedy of Cassation were filed brief for the cassation by Muhammad Hatta et. al.,
Abdul Fata as plaintiff of objection concern of shop owner takeover of the object that the defendant.
had been bought by plaintiff through the Bank Status of cases are in the process of cassation file examination in the Supreme Court.
4. Perdata Perkara No.12/Pdt.G/2014/PN-BNA. Upaya Hukum Kasasi diajukan para Penggugat.
Civil Penggugat Islamuddin, dkk tentang keberatan para Penggugat atas tidak Status kasus sedang dalam proses pemeriksaan berkas Memori Kasasi di
dibayarkannya Penghargaan Uang Jasa Akhir Pengabdian. Mahkamah Agung.
Case No.12/Pdt.G/2014/PN-BNA. Remedy of Cassation filed by the Plaintiff. Status of cases are in the process of cassation
Islamuddin et al as plaintiff of objection concern of non-payment of devotion award fees file examination in the Supreme Court.
5. Perdata Perkara No. 21/Pdt.G/2013/PN-BNA jo. No. 60/PDT/2014/PT-BNA. Penggugat Upaya Hukum Kasasi diajukan Penggugat.
Civil Jufriadi Alias Yah Cut tentang keberatan atas bukti kepemilikan toko yang Status kasus memori Kasasi belum diterima di Mahkamah Agung.
saat ini telah menjadi agunan bank. Remedy of Cassation filed by the Plaintiff. Status of Brief for the Cassation are not yet
Case No. 21/Pdt.G/2013/PN-BNA jo. No. 60/PDT/2014/PT-BNA. received by Supreme Court
Jufriadi Alias Yah Cut as plaintiff of objection concern of shop ownership evidence
which is now has been being a bank collateral
6. Perdata Perkara No. 03/Pdt.G/2012/PN-SAB. Penggugat Ny. Syarifah Nurhayati Status Kasus sudah ada Putusan di Mahkamah Agung bank di haruskan
Civil tentang Tabungan yang bersangkutan dilakukan penarikan secara ilegal membayar kerugian Penggugat (Ny. SyarifahNurhayati) sebesar
oleh Karyawati PT. Bank Aceh Cabang Sabang sdri. Sri Rezeki. Rp.3.070.000.000,-
Case No. 03/Pdt.G/2012/PN-SAB. Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK) diajukan para tergugat (PT. Bank
Ms Syarifah Nurhayati as plaintiff of objection concern of her deposit that ilegally Aceh). Status kasus sedang dalam proses PK di Mahkamah Agung.
withdrawn by Sri Rezeki, employee of PT. Bank Aceh branch of Sabang. There has been the Supreme Court judgement which requires banks to pay the
plaintiff (Ms. Syarifah Nurhayati) losses by IDR 3.070.000.000.
legal remedy reconsideration filed by the defendant (PT. Bank Aceh). Case status are in
the legal remedy reconsideration process in Supreme Court.
7. Perdata Kasus kredit atas nama Ratziatiy Yusri selaku Direktris PT.Uber Daya Upaya Hukum Kasasi diajukan para Penggugat.
Civil Indah, dengan nomor perkara No.43/Pdt.G/2014/PN-BNA tanggal 06 Status kasus sedang dalam proses penyerahan Kontra Memori Kasasi ke
Mei 2014dengan materi gugatan menyatakan kredit telah lunas dan Mahkamah Agung.
pengembalian agunan kepada yang bersangkutan. Remedy of Cassation filed by the Plaintiff. Status of cases are in the process of
Case of credit in the name of Ratziatiy Yusri as PT. Uber Daya Indah Directress, with submitting Counter Brief for the Cassation to the Supreme Court.
case No.43/Pdt.G/2014/PN-BNA dated May 6, 2014 with material lawsuit filed that the
loan is paid off and the return of the collateral to the relevant.
8. Perdata Perkara No. No. 01/Pdt.G/2012/PN-Sab jo. No. 73/PDT/2012/PT-BNA Status Kasus sudah ada Putusan di Mahkamah Agung bank diharuskan
Civil Penggugat Ten Khiok Lian tentang Deposito yang besangkutan dibuat membayar Deposito Sdr. Ten Khiok Lian sebesar Rp. 100.500.000,- Sudah ada
secara ilegal oleh Karyawati PT. Bank Aceh Cabang Sabang sdri. Sri Rezeki. Keputusan Direksi PT. Bank Aceh untuk menggantikan kerugian Deposan
Case No. 01/Pdt.G/2012/PN-Sab jo. No. 73/PDT/2012/PT-BNA. (Ten Khiok Lian).
Ten Khiok Lian as plaintiff of objection concern of deposit of the relevant that created There has been the Supreme Court judgement which requires banks to pay Ten Khiok
illegally by PT. Bank Aceh branch of Sabang employee, Sri Rezeki. Lian deposits by IDR 100.500.000. There has been Bank Aceh Board of Director decision
to compensate depositor.
9. Perdata Perkara No. 12/Pdt.G/2015/PN-Bna. Penggugat Khubbie El Rizal, SH tentang Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh dan menolak gugatan
Civil penundaan pencairan Bank Garansi. Pengugat.
Case No. 12/Pdt.G/2015/PN-Bna. Khubbie El Rizal, SH as plaintiff of objection concern There has been Banda Aceh State Court Judgement which rejected the plaintiff’s
of bank guarantee delay disbursement lawsuit
10 Perdata Perkara No. 09/Pdt.G/2015/PN-Bna. Penggugat Ronal Mirdat tentang Status Kasus sudah ada Putusan Pengadilan dan menolak gugatan Penggugat.
Civil penundaan pencairan Bank Garansi. There has been court judgement which rejected the Plaintiff’s lawsuit
Case No. 09/Pdt.G/2015/PN-Bna. Ronal Mirdat as plaintiff of objection concern of
bank guarantee delay disbursement
11. Perdata Perkara No. 08/Pdt. G/2015/PN-Lsm. Penggugat Khairida Binti Hamzah Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe yaitu menolak gugatan
Civil tentang pelelangan agunan kredit Macet CV. Wisma Transit Cunda. Pengugat.
Case No. 08/Pdt. G/2015/PN-Lsm. Kharida Binti Hamzah as plaintiff of objection Upaya Hukum Banding diajukan oleh Penggugat kePengadilan Tinggi Banda
concern of CV. Wisma Transit Cunda non performing loan collateral auction Aceh.
Status kasus sedang dalam proses penyerahan Kontra Memori Banding ke
Pengadilan Tinggi.
There has been Lhokseumawe State Court Judgement which rejected the Plaintiff’s
lawsuit.
Plaintiff’s case status were making legal effort appeal in Banda Aceh High Court (of
justice) .
Status of cases are in the process of submitting a counter memorandum of appeal to
the High Court (of justice).
12. Perdata Perkara No. 09/Pdt.G/2015/PN-Lsm. Penggugat Ruspandri tentang agunan Sudaha da Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe yaitu menolak gugatan
Civil tanah atas nama Ruspandri Ramli Fatimah yang dijadikan agunan kredit oleh Pengugat.
Sdr. Faisal pimpinan Toko Sejahtera. Status kasus Pengugat sedang melakukan upaya Hukum Banding di
Case No. 09/Pdt.G/2015/PN-Lsm. Pengadilan Tinggi Banda Aceh.
Ruspandri as plaintiff of objection concern of land collateral in the name of Ruspandri There has been Lhokseumawe State Court Judgement which rejected the Plaintiff’s
Ramli Fatimah that became the collateral by Faisal, chairman of Toko Sejahtera. lawsuit.
Plaintiff’s case status were making legal effort appeal in Banda Aceh High Court (of
justice) .
13. Perdata Perkara No. 11/Pdt.Plw/2015/PN-Lsm. Penggugat Rohaniah Cs. tentang Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Lhokseumawe yaitu menolak gugatan
Civil agunan tanah atas nama Rohaniah, Cut Safrina, T. Syahrizal, Cut Asmaul Pengugat.
Fauziah; Cut Fitriani Fatani; dan T. Ahmad Syahrizal yang dijadikan agunan Status kasus Pelawan sedang melakukan upaya Hukum Banding di Pengadilan
kredit oleh Sdr. Muhammad Thaib Pimpinan Toko Abang Adik. Tinggi Banda Aceh.
Case No. 11/Pdt.Plw/2015/PN-Lsm. There has been Lhokseumawe State Court judgement which rejected the Plaintiff’s
Rohaniah as plaintiff of objection concern of land collateral in the name of Rohaniah, lawsuit.
Cut Safrina, T. Syahrizal, Cut Asmaul Fauziah; Cut Fitriani Fatani; and T. Ahmad The opponent cases status were making legal effort appeal in Banda Aceh High Court
Syahrizal that became the credit collateral by Muhammad Thaib, the chairman of (of justice)
Toko Abang Adik.
14. Perdata Perkara No. 19/Pdt.Plw/2015/PN-Lsm. Penggugat Razali M. Isa tentang Status kasus sedang dalam proses pemeriksaan berkas di Pengadilan Negeri
Civil agunan tanah atas nama Razali Muhammad Isa yang dijadikan agunan kredit Lhokseumawe.
oleh Sdr. Syafruddin Pimpinan UD. Doa Ummi. Status of cases are in the process of checking files in Lhokseumawe District Court
Case No. 19/Pdt.Plw/2015/PN-Lsm. Razali M. Isa as plaintiff of objection concern of
land collateral in the name of Razali Muhammad Isa that became credit collateral by
Syafruddin, chairman of UD. Doa Ummi
15 Perdata Perkara No. 17/Pdt.G/2015/PN-Tkn. Penggugat Ali Hasimi dan Suriany tentang Status kasus Gugatan sudah dicabut oleh Pengugat.
Civil agunan tanah atas nama Ali Hasimi dan Suriany yang dijadikan agunan kredit The lawsuit case status has been revoked by the plaintiffs.
oleh Sdr. Amanullah B.
Case No. 17/Pdt.G/2015/PN-Tkn. Ali Hasimi and Suriany as plaintiff of objection
concern of land collateral in the name of Ali Hasimi and Suriany that became credit
collateral by Amanullah B.
16 Perdata Perkara No. 37/Pdt.G/2015/PN-Bna. Status kasus sedang dalam proses pemeriksaan berkas di Pengadilan Negeri
Civil Penggugat Faisal Tiro selaku Direktur Cabang PT. Handaru Adhiputra tentang Banda Aceh.
penundaan pencairan Bank Garansi. Status of cases are in the process of checking files in Banda Aceh District Court
Case No. 37/Pdt.G/2015/PN-Bna
Faisal Tiro, PT. Handaru Adhiputra Branch Director, as plaintiff of objection concern of
bank guarantee delay disbursement
17 Perdata Kasus tindak pidana perbankkan (manipulasi / penggunaan setoran Sudah ada Putusan Pengadilan Negeri Banda Aceh dan mengabulkan
Civil pelunasan kredit konsumtif) pada Kantor Capem Walikota Banda Aceh oleh sebagian Putusan Jaksa Penuntut Umum.
karyawati Bank Aceh sdri. Yuli Fitriani Petugas Kredit KCP Walikota Banda Aceh Status yang bersangkutan PemutusanHubunganKerja (PHK) sebagai
dengan jumlah kerugian diperkirakan mencapai Rp. 4.224 juta. Karyawati PT. Bank Aceh dan divonis hukuman penjara 7 tahun dan denda
Banking criminal cases (manipulation/use of consumer credit repayment deposit) at Rp.500 juta subsider kurungan 3 bulan.
Mayor of Banda Aceh Auxiliary Branch Office by Bank Aceh Employee, Yuli Fitriani, There has been Banda Aceh District Court decision and granted of partial decision of
Mayor of Banda Aceh Auxiliary Branch Office Credit Officer, with estimated total the Public Prosecutor.
amount loss reach IDR 4.224 million. The corresponding status was Employment Termination as the employee of PT. Bank
Aceh and sentenced to 7 years imprisonment and IDR 500 million fine, with 3 month
subsidiary imprisonment
Penyesuaian tersebut dilakukan agar pengelolaan Such adjustments are made in order to make risk
risiko dapat lebih efektif digunakan sebagai alat management more effectively as a tool for evaluating
untuk mengevaluasi kinerja Bank termasuk dalam Bank’s performance, including the application of risk
penerapan manajemen risiko dengan fokus pada management by focusing on significant risk, and
risiko yang signifikan, dan kepatuhan terhadap compliance with applicable regulations and prudential
ketentuan yang berlaku serta penerapan prinsip principle implementation. The adjustment is conducted
kehati-hatian. Penyesuaian tersebut dilakukan using an approach of Bank Soundness factors referring
dengan pendekatan pada faktor–faktor penilaian to the current issue, either positive or negative event, is
Tingkat Kesehatan Bank yang mengaju kepada based on the bank’s business track record.
issue terkini baik event positif maupun negative
berdasarkan jejak rekam bisnis bank.
Saat ini Bank menerapkan beberapa metodologi dan Recently, Bank implements several methodologies
didukung teknologi berupa aplikasi berbasis web and supported technologies such as web-based
untuk memudahkan mengukur risiko yang dihadapi applications to make it easier to measure the risks faced
oleh Bank dalam melakukan kegiatan usahanya by the Bank in conducting business activities and to
dan memiliki kebijakan prosedur untuk menangani have procedures policies for handling specifically all
secara spesifik seluruh kategori risiko yang wajib categories of risk must be managed. Bank is required to
dikelola. Bank diwajibkan mengelola risiko yang manage the faced risks by conducting the identification
dihadapi dengan melakukan identifikasi dan and evaluation, in order to get better result risk profile
evaluasi, sehingga menghasilkan profil risiko yang and compliance with risk appetite stipulated for each
baik dan sesuai risk appetite yang telah ditetapkan category of risk as well as for composite risk.
untuk setiap kategori risiko sekaligus untuk risiko
kompositnya.
Informasi mengenai eksposur Bank terhadap risiko- Information on the Bank’s exposure to such risks as well
risiko tersebut serta tujuan dan kebijakan yang as the objectives and policies implemented by the Bank
dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengelola to measure and manage risk is further discussed below.
risiko selanjutnya akan dibahas di bawah ini.
Pengelolaan manajemen risiko yang efektif Effective risk management is fundamental to generate
merupakan hal mendasar untuk menghasilkan profits consistently and continuously as a major part of
Dalam menerapkan proses manajemen risiko, Bank In applying the risk management process, the Bank has
secara tepat telah mengidentifikasi risiko dengan rightly identified risks by notifying and understanding
cara mengenal dan memahami seluruh risiko yang all existing risk (inherent risk), or may arise from a new
sudah ada (inherent risk) maupun yang mungkin business bank, including the risks occurred from related
timbul dari suatu bisnis baru Bank, termasuk risiko companies and/ or other affiliation certainly supported
yang bersumber dari perusahaan terkait dan/ by ‘Strong’ risk management quality (KPMR) from risk
atau terafiliasi lainnya tentunya didukung juga dari management policy by the bank management.
Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) yang
‘Strong’ dari kebijakan pengendalian risiko oleh
manajemen bank.
Manajemen risiko berfungsi sebagai alat pengendali Risk management functions as a means to control risk
risiko dan juga sebagai alat untuk mendukung and as a tool to support the business activities of the
kegiatan usaha bank. Pengembangan manajemen bank. Development of risk management continues
risiko terus dilakukan dalam rangka mendukung to be conducted in order to support business activities
kegiatan usaha yang dapat dilakukan melalui realized through the competence development of
pengembangan kompetensi karyawan satuan kerja employee work unit of risk management and other
manajemen risiko dan unit bisnis lainnya diantaranya business units, such as Risk Management Certification
melalui Sertifikasi Manajemen Risiko dan Pelatihan and Fundamentals Training of Risk Management for
Dasar-Dasar Manajemen Risiko bagi karyawan baru new and existing employees regularly.
maupun existing secara berkala.
Melalui kerangka pengelolaan risiko, Bank Aceh Through the risk management framework, Bank Aceh
mengelola seluruh risiko bank, dengan tujuan manages all Bank’s risk, in order to maximize profit
memaksimalkan pendapatan yang menyesuaikan adapting to the risk that has been estimated and
dengan risiko yang telah diperkirakan dan ditetapkan specified in the Bank’s risk appetite of General Policy of
dalam risk appetite Bank dalam Kebijakan Umum Board of Directors.
Direksi.
Pengelolaan risiko terus diupayakan agar sejalan Risk management continues to be pursued in line with
dengan Road Map Basel Committee dan ketentuan the Roadmap Basel Committee and Bank Indonesia
Bank Indonesia dan bank konsisten menyesuaikan regulations. Moreover, bank consistently is updating the
perkembangan pengelolaan risiko melalui regulasi development of risk management through regulations
dikeluarkan oleh otoritas perbankan antara lain PBI issued by banking authorities, among others PBI 5/ 8/
No. 5/8/PBI/2003 jo. PBI No. 11/25/ PBI/2009 tentang PBI/ 2003 jo. PBI No. 11/ 25/ PBI/ 2009 concerning Risk
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum. Management Implementation for Commercial Banks.
PT. Bank Aceh sudah mengembangkan perhitungan PT. Bank Aceh has developed a risk calculation
risiko yang berpengaruh kepada kecukupan influencing capital procurement adequacy, when every
penyediaan modal, dimana dalam setiap aktivitas Bank functional activities should be integrated in a
fungsional Bank harus sedapat mungkin terintegrasi system and risk management process accurately and
dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko comprehensively in order to meet capital adequacy
yang akurat dan komprehensif sehingga dapat anticipating potential losses on risk exposures and
memenuhi kecukupan modal untuk mengantisipasi continuously meet the obligation of required minimum
potensi kerugian atas eksposur risiko tersebut serta capital Procurement in accordance with applicable
tetap memenuhi kewajiban penyediaan modal regulations.
minimum yang dipersyaratkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Dalam rangka efektifitas fungsi manajemen risiko, In order to reach effectiveness of the risk management
Bank Aceh menetapkan beberapa strategi dan function, the Bank Aceh determines some strategies and
kebijakan antara lain sebagai berikut : policies as follows:
1. Menyusun kebijakan strategi Stress Test Risiko 1. Determine a policy strategy of Credit Risk Stress Test,
Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Likuiditas sebagai Market Risk and Liquidity Risk as guidelines in the
pedoman kerja dalam penyusunan kertas kerja preparation of stress test implementation working
implementasi stress test. papers.
2. Meningkatkan Kompetensi Sumber daya 2. Increase Human resources Competence in Risk
manusia pada Divisi Risk Management yang Management Division that has the expertise and
memiliki keahlian dan ketrampilan memadai necessary skills for the implementation of sharia risk
untuk penerapan manajemen risiko Syariah. management
3. Pembekalan materi risiko kredit kepada seluruh 3. Giving debriefing of credit risk material to all officers
petugas dan pejabat kredit pada risk taking unit and officials on the credit risk taking units (all units).
(seluruh unit kerja).
4. Melakukan Study Banding ke Bank lain yang 4. Conduct comparison study to other bank in order
dapat memberikan berbagai informasi mengenai to enrich information about risk management,
pengelolaan risiko dan memitigasi risiko pasar mitigating market risk, and liquidity.
dan likuiditas.
5. Penyusunan Buku Kebijakan Contijensi Funding 5. Compile Policy Book of Contingency Funding Plans
Plans (CFP) sebagai langkah strategis bank pada Policy (CFP) as Bank strategic steps during the
saat kondisi krisis likuiditas. liquidity crisis conditions.
6. Lanjutan Pengembangan Aplikasi Anti Pencucian 6. Advanced Application Development Anti-Money
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Laundering and Combating the Financing of Terrorism
(APU & PPT) dalam rangfka menyediakan aplikasi (AML & CFT) in order to provide an application that
yang mampu mendukung penerapan mengenal is able to support the implementation of know your
nasabah, anti pencucian uang dan pencegahan customer, anti-money laundering and prevention
terorisme sekaligus melakukan Study Banding of terrorism and conduct the Comparative Study
Penerapan APU – PPT Implementation of APU - PPT
PT. Bank Aceh juga senantiasa meningkatkan Risk PT. Bank Aceh also constantly improve Risk Awareness
Awareness dalam penerapan budaya sadar risiko in the implementation of a risk awareness culture
dengan terus diimplementasikan kepada seluruh continuously implemented by all employees of PT. Bank
karyawan PT. Bank Aceh pada setiap tingkatan dan Aceh at every level and in every implementation of
pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan operational and non-operational activities.
non operasional.
Sebagai bagian dari kerangka manajemen risiko, As part of the risk management framework, Bank Aceh
Bank telah menerapkan prinsip-prinsip yang has implemented the principles describing the risk
menggambarkan budaya manajemen risiko management culture with expectation to maintain risk
dengan harapan dapat mempertahankan efektifitas management effectiveness, among others:
penerapan manajemen risiko, antara lain :
• Keseimbangan risiko dan pendapatan: risiko • The balance of risk and income, including the taken
yang diambil dalam mendukung kebutuhan risks in supporting stakeholders needs in line with
stakeholder, sejalan dengan strategi dan risk the Bank’s strategies and risk appetite.
appetite Bank.
Metodologi dan Infrastruktur Manajemen Risiko Methodology and Risk Management Infrastructure
PT. Bank Aceh sedang mengembangkan dokumen‐ PT. Bank Aceh is developing the supporting documents
dokumen pendukung bagi proses manajemen risiko, for risk management process, such as process and
seperti proses dan format baku yang akan digunakan standard formats to be used in the process of risk
dalam proses identifikasi risiko, kriteria pengukuran identification, measurement risk criteria will be used in
risiko yang akan digunakan dalam proses the process of measuring and analyzing risk, criteria
pengukuran dan analisa risiko, kriteria dan guideline and guidelines of risk management that will be used
penanganan risiko yang akan digunakan dalam in the process of mitigation risks, as well as monitoring
proses mitigasi risiko, serta prosedur monitoring dan and risk reporting procedures.
pelaporan risiko.
Selain itu, pemantauan risiko berbasis teknologi In addition, risk monitoring-technology is based
terus dikembangkan serta dapat diimplementasi continuously to develop and can be implemented
diseluruh unit kerja Bank Aceh secara online yang throughout Bank Aceh work unit via online to monitor
akan digunakan untuk memantau risiko‐risiko utama the major risks in PT. Bank Aceh, as well as mechanism
di PT. Bank Aceh, serta mekanisme pengumpulan to collect Loss Event and actual losses in PT. Bank Aceh.
Loss Event dan kerugian aktual di PT. Bank Aceh, Thus, it can precisely describe the development of risk
sehingga secara tepat dapat menggambarkan trends both from conducted business activities and
perkembangan trend risiko baik dari aktifitas bisnis Bank Risk Control system.
yang dilakukan maupun Risk Control system yang
dimiliki bank.
Risk appetite didefinisikan baik dari volatilitas Risk appetite is defined, both by income volatility
pendapatan maupun dari pemeliharaan peraturan and regulatory maintenance of minimum capital
persyaratan modal minimum peraturan di bawah requirements regulations under stressed scenarios. The
skenario tekanan. Bank telah juga mendefinisikan risk Bank has also defined risk appetite towards all risks
appetite terhadap seluruh risiko yang wajib dikelola must be managed by the bank.
oleh bank.
Sebagai bagian dari kerangka manajemen risiko, As part of the risk management framework, the
Bank telah menerapkan prinsip-prinsip yang Bank has implemented the principles describing risk
menggambarkan budaya manajemen risiko management culture with expectation preserving the
dengan harapan dapat mempertahankan efektifitas effectiveness of risk management, among others:
penerapan manajemen risiko, antara lain :
• Keseimbangan risiko dan pendapatan: risiko • The balance of risk and income: risks taken in
yang diambil dalam mendukung kebutuhan supporting stakeholders ‘needs in line with Bank’s
stakeholder, sejalan dengan strategi dan risk strategies and risk appetite;
appetite Bank.
• Tanggung Jawab: merupakan tanggung jawab • Responsibility: it is the responsibility of all employees
dari seluruh karyawan untuk memastikan to ensure risk-taking discipline and focus. Banks
pengambilan risiko yang disiplin dan fokus. Bank has a social responsibility, and commitment to its
memiliki tanggung jawab sosial, dan komitmen customers in taking risk to make a profit.
kepada pelanggan dalam mengambil risiko
untuk menghasilkan keuntungan.
• Akuntabilitas: risiko yang diambil sesuai • Accountability: risks taken in according with
kewenangan yang disepakati dan dengan authority accompanied by proper infrastructure
infrastruktur dan sumber daya yang tepat. Semua and resources. All risk-taking must be transparent,
pengambilan risiko harus transparan, terkontrol controlled and reported.
dan dilaporkan.
• Antisipasi: Bank berupaya untuk mengantisipasi • Anticipation: Bank makes effort to anticipate future
risiko masa depan dan memastikan kesadaran risks and ensure awareness of all detected risks.
terhadap semua risiko yang diketahui.
• Keunggulan kompetitif: Bank berusaha untuk • Competitive advantage: Bank makes effort to
mencapai keunggulan kompetitif melalui achieve a competitive advantage through risk
manajemen risiko dan kontrol yang efektif dan management and effective control and efficient.
efisien.
Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan Risk Management Socialization is performed by utilizing
memanfaatkan berbagai media, antara lain dilakukan various media, among others by:
melalui :
1. Mengikuti workshop dan seminar 1. Following the workshops and seminars
2. Inhouse Training 2. In-house Training
3. Surat Edaran 3. Circular Letter
4. Pertemuan rutin 4. Regular meetings
Selain itu, untuk meningkatkan edukasi dan kualitas Moreover, to improve education and human
Sumber Daya Manusia terhadap pemahaman resources quality towards the understanding of risk
manajemen risiko, Direksi secara berkesinambungan management, the Board of Directors on an ongoing
terus memberikan pendidikan dan pelatihan basis continue to provide education and training to
kepada jajaran personil dan pejabat Bank, termasuk staffs and officials of the Bank, including participation
mengikutsertakan dalam ujian sertifikasi manajemen in the certification exam of risk management, with
risiko, dengan harapan budaya risiko dapat tertanam risk cultural expectations embedded by all work unit,
dengan baik diseluruh unit kerja bank, sehingga in order to implement internal control through the
pengendalian intern dapat dilaksanakan melalui attached monitoring (Waskat).
pengawasan melekat (Waskat).
1. Level 1 63
2. Level 2 22
3. Level 3 16
4. Level 4 26
5. Level 5 9
Total 136
Penerapan dan pengelolaan Manajemen risiko di Implementation and management of risk management
Bank Aceh mengalami berbagai kemajuan dan at Bank Aceh experience various improvements and
senantiasa memberi perhatian kepada seluruh always give attention to all risk, and always conduct
risiko dalam melakukan pengelolaannya dan development and improvement, both of infrastructure,
selalu dilakukan pengembangan dan perbaikan, capital and its measurement. This is always conducted
baik dari infrastruktur maupun permodalan dan to anticipate the changing risks according to the
pengukurannya. Hal ini senantiasa dilakukan business development and complexity of the current
guna mengantisipasi risiko yang selalu berubah risk developments.
sesuai perkembangan bisnis dan kompleksitas
perkembangan risiko saat ini.
Secara Umum portofolio dan bisnis Bank Aceh masih Generally, Bank Aceh portfolio and business is still
dalam batas yang dapat diantisipasi risikonya, dimana within anticipated risks, as owned capital covering
modal yang dimiliki masih dapat mengcover potensi potential risks that may occur. Composite Risk of PT.
risiko yang akan terjadi. Komposit Risiko PT. Bank Bank Aceh per December 2015 is “Low To Moderate”
Aceh per Desember 2015 adalah “Low To Moderate” by Inherent Risk at “Low To Moderate” and Quality Risk
dengan Risiko Inheren “Low To Moderate” dan Kualitas Management at “Satisfactory”.
Penerapan Manajemen Risiko “Satisfactory”.
Pemberian kredit konsumtif telah diatur berdasarkan The consumer credit distribution has been arranged on
karakteristik risiko debitur, yakni dengan memitigasi the debtor risk characteristics, namely by mitigating the
berdasarkan kategori tingkat risiko masing –masing risk level based on category for each customer including
nasabah antara lain PNS, Swasta serta Pensiunan. civil servants, entrepreneur, and pensioners.
Kinerja Perkreditan Bank Tahun 2015 telah dilakukan Bank Credit Performance In 2015 has performed
langkah langkah maksimal dalam pengelolaan kredit maximum steps in credit management, especially in
khususnya dalam rangka menurunkan ratio kredit order to reduce the ratio of bad loans.
bermasalah.
Posisi Desember 2015 NPL Bank 2.30% , mampu NPL Position per December 2015 was 2.30%. it was
menurunkan kredit bermasalah dari semester able to reduce non-performing loans of the previous
sebelumnya dengan ratio NPL 2.62%, begitu juga semester with a NPL ratio of 2.62%, as well as in the
pada pengelolaan kredit berkualitas rendah terjadi management of bad loans decreased at 4.65% from the
penurunan dari sebelumnya ratio 4.65% turun previous ratio fell into 3.98%. On this achievement, it is
menjadi 3.98%. Atas pencapaian ini membuktikan proven that the potential loan 2nd collectability in June
bahwa potensi kredit kolektibilitas 2 pada Juni 2015 2015 can be managed properly in order to avoid falling
mampu dikelola dengan baik sehingga tidak turun into 3rd collectability per December 2015.
menjadi kolek 3 pada Desember 2015.
Selain itu dalam rangka memgantisipasi potensi In addition, in order to anticipate potential bad debtor,
gagal bayar debitur, ratio pembentukan CKPN bank formation ratio of bank allowance for impaired loans
sebesar 109.24% dibandingkan kredit bermasalah (CKPN) was 109.24% compared to non-performing
yang dimiliki bank. Artinya Bank telah menyediakan loans owned by the bank. This means that the Bank
cadangan kerugian lebih dari kebutuhan (sesuai has provided the loss reserve more than requirement
tariff ). (according to tariff ).
Pengelolaan risiko kredit terus dilakukan untuk Credit risk management was continuously to be
meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam conducted in order to improve the prudential principle
penyaluran kredit serta mempertahankan in loan distribution and to maintain the independence
independensi dari proses manajemen risiko yaitu of the risk management process through particular
dengan cara: ways such as:
• Melakukan kajian terhadap kebijakan dan proses • Conduct a study on the policy and credit process
kredit
• Melakukan pemantauan terhadap portfolio • Conduct monitoring of loan portfolio
kredit
• Melakukan Kajian Risiko terhadap permohonan • Conduct risk assessments to propose credit and
kredit dan Garansi Bank Bank Guarantee
Bank telah melaksanakan proses penyediaan dana Bank has performed funds provision process in
sesuai dengan ketentuan dengan mengedepankan accordance with provision by prioritizing “prudential
“prudential banking”, dengan penetapan strategy banking” through strategies as follows:
sebagai berikut :
a. Peningkatan kompetensi SDM di unit bisnis a. Increase HR competencies at the business unit
khususnya pada kemampuan analisa kredit dan in particular on the ability of credit analysis and
menyeleraskan dengan kebutuhan bisnis. harmonize with the business needs.
b. Penerapan four eyes principle sehingga terdapat b. Implement of four eyes principles in order to
penyeimbang antara kebutuhan bisnis dan make balance between business needs and the
penerapan manajemen risiko sehingga efektif risk management implementation effectively in
dalam memberikan kontribusi pendapatan bagi contributing bank’s income.
bank.
c. Monitoring efektifitas bisnis dengan Rencana c. Monitor business activities using the business plan.
bisnis yang telah ditetapkan
d. Penyaluran kredit diperhatikan tujuan, segmen d. Consider several factors in Loan Distribution such
dan sektor agar tepat sasaran dan kebutuhan as interest, segments and sectors in order to achieve
sehingga memberikan keuntungan bagi bank target and need to provide benefits for the bank and
dan debitur. the debtor.
e. Menerbitkan produk Kartu Kredit co.branding e. Launch co.branding credit card product and
dan secara berkala dilakukan monitoring laporan regularly conduct monitoring of the credit card
pemasaran kartu kredit tersebut. marketing reports.
f. Pengembangan Strategy Penyaluran Kredit UMK f. Implement UMK Distribution Strategy Development
Pola Supply Chain dimana dengan kebijakan ini using Supply Chain Pattern expected to accelerate
diharapkan dapat mempercepat penyaluran UMK credit distribution by digging information on
kredit UMK dengan menggali informasi terhadap target potential debtor
calon debitur binaan yang potensial
g. Memberikan early warning system kepada unit g. Provide early warning system on a working unit
kerja yang kinerja cenderung menurun. performance potentially to decline.
Portofolio kredit secara keseluruhan, meliputi In overall of loan portfolio is including outstanding
outstanding dan kualitasnya dilakukan pemantauan and quality needs regular monitoring based on
secara berkala berdasarkan risiko oleh Satuan the risks by the Risk Management Unit based on
Kerja Manajemen Risiko berdasarkan jenis kredit. credit type. It is expected that by conducting strict
Diharapkan dengan monitoring yang ketat dan monitoring and control of a good credit risk,
pengendalian risiko kredit yang baik, eksposur credit risk exposure can be maintained and can
risiko kredit dapat terjaga dan semakin meningkat increase the quality, one of them by identifying
kualitasnya, salahsatunya identifikasi terhadap the distribution of People’s Business Credit (KUR)
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat can be controlled in order to decrease Bank’s credit
PT. Bank Aceh telah menerapkan model Sistem PT. Bank Aceh has implemented the Credit Rating
Aplikasi Rating Kredit (SARK) yang menilai credit System application model (SARK) to assess the credit
scoring. Perbaikan terhadap sistem terus dilakukan scoring. Improvement is conducted continuously to get
untuk mendapatkan model yang lebih baik sehingga a better model in order to improve decision-making
pengambilan keputusan dan pemantauan risiko and risk monitoring. In line with this, intensive efforts
menjadi lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut, have been made to anticipate new Bank Indonesia
upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi regulation in the calculation of capital adequacy ratio
peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan and preparation for Basel II implementation.
Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi
Basel II.
Tingkat Risiko Kredit yang diambil merupakan Credit risk level is the level and type of credit risk willingly
tingkat dan jenis Risiko Kredit yang bersedia diambil to be taken by the Bank in order to achieve Bank‘s target,
oleh Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank, therefore, the bank is still concentrating on consumer
oleh sebab itu bank masih berkonsentrasi pada credit, hereinafter to make improvements in the
kredit konsumtif, untuk selanjutnya bank melakukan quality of the technology and human resources in the
pembenahan pada kualitas Teknologi dan SDM framework of realization of the productive credit sector.
dalam rangka realisasi kepada kredit disektor Moreover, Board of Directors has controls through
produktif dan Direksi telah melakukan pengendalian the preparation of studies risk appetite Statement
melalui penyusunan kajian Risk Appetite Statment determining risk tolerance, risk appetite and risk limit
yang menetapkan risk toleransi, risk appetite dan risk that can be taken by the bank.
limit yang dapat diambil oleh bank.
Tahun 2015, Risiko Likuiditas secara umum dalam In 2015, Liquidity Risk was generally maintained though
kondisi yang tetap terjaga meskipun pada akhir liquidity tighter at year-end, but bank’s risk was in the
tahun likuiditas mengetat namun predikat risiko bank category “Low To Moderate”. However, PT. Bank Aceh
masuk dalam kategori ”Low To Moderate”. Dimana was able to obey the obligations that are going to
PT. Bank Aceh mampu untuk memenuhi kewajiban mature. It was shown by good cash flow and liquidity
segera yang akan jatuh tempo, ditunjukkan dengan ratios reflecting the ability to pay immediately.
cashflow yang baik serta rasio‐rasio likuiditas yang
mencerminkan kemampuan membayar dengan
segera.
Monitoring dan pengendalian terhadap risiko Monitoring and control of risk liquidity are made every
likuiditas dilakukan secara harian, yakni dengan jalan day, by observing cash flow and limits established on
melihat arus kas dan limit yang telah ditetapkan daily, weekly and monthly and establishing strategies
secara harian, mingguan dan bulanan serta for liquidity management including funding strategy
penetapan strategi pengelolaan likuiditas mencakup by increasing the funds through savings, deposits and
strategi pendanaan yaitu dengan meningkatkan current accounts of community (non local government).
dana-dana melalui tabungan, deposito dan giro
masyarakat (non pemda).
Bank juga telah melakukan review terhadap strategi Bank has also conducted a review of strategy in
dalam memelihara hubungan dengan nasabah, maintaining relationships with customers, saving
diversifikasi simpanan, dan kemampuan Bank diversification, and bank’s ability to sell liquidity assets,
untuk menjual aset likuid, serta dapat memprediksi and to predict the amount of funds received from the
jumlah dana yang akan diterima dari pasar, dalam market, in normal conditions, or vice versa. Strategic
kondisi yang normal atau sebaliknya. Kebijakan policy in liquidity management, through Committee
strategis dalam pengelolaan likuiditas, melalui of Fund Placement and Investment , and Treasury
Komite Penempatan Dana dan Investasi dan Divisi Division. This Committee provides recommendations to
Treasury. Komite ini memberikan rekomendasi the Board of Directors before taking a decision on funds
kepada Direksi sebelum mengambil keputusan placement to other banks, purchase of government
atas rencana penempatan dana pada bank lain, securities, bonds and other instruments. Some strategies
pembelian SUN, Obligasi maupun instrumen lainnya. that will be implemented; perform line facility to other
Beberapa strategi yang akan diimplementasikan; Banks to obtain funding sources and prepare to issue
melakukan line facility kepada Bank-bank lain untuk Bank Aceh bonds.
memperoleh sumber dana dan mempersiapkan
untuk menerbitkan/mengeluarkan Obligasi Bank
Aceh.
Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan Operational risk is risk associated with inadequate or
dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses weakness of internal processes, human error, system
internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau failure, or external problems affecting the operations
adanya masalah eksternal yang mempengaruhi of PT. Bank Aceh, directly or indirectly, may lead to
operasional PT. Bank Aceh secara langsung maupun financial losses and potential losses. Operational risk
tidak langsung dapat menimbulkan kerugian management is conducted through identification
finansial dan kerugian potensial. Penanganan risiko process of the inherent risk on the operation of PT. Bank
operasional dilakukan melalui proses Identifikasi Aceh.
risiko yang melekat (Inherent Risk) pada operasional
PT. Bank Aceh.
Bisnis bank karakteristik produknya sederhana yang The bank’s business has simple products characteristic,
menyesuaikan dengan keragaman produk dan jasa hereinafter adapting to diversity of products and
yang dimiliki bank, struktur organisasi disesuaikan services, and has organizational structure adapted to
dengan skala usaha dan kompleksitas bisnis business scale and complexity. In identifying operational
bank. Dalam mengindentifikasi risiko operasional, risks, PT. Bank Aceh classifies sources of operational risk
PT. Bank Aceh mengelompokkan sumber risiko for later identification of risks operational material on
operasional untuk kemudian dilakukan identifikasi conventional and sharia branch offices and reported
risiko operiasonal yang material pada kantor cabang monthly to the Board of Director.
konvensional dan syariah yang dilaporkan setiap
bulan kepada Direksi.
Tujuan pengendalian risiko operasional adalah The objectives of operational risk control are to ensure
untuk memastikan bahwa Bank memiliki kebijakan, that the Bank has policies, mechanisms and practices
mekanisme dan praktik yang tepat untuk appropriately to avoid or minimize failures or losses
menghindari atau meminimalkan kegagalan atau and to ensure the implementation of new business
kerugian serta memastikan penerapan peluang opportunities appropriately under the control of risk
bisnis baru secara tepat di bawah kendali manajemen management. Bank tries to reduce operational risk
risiko. Bank berupaya mengurangi risiko operasional by maintaining a comprehensive system of internal
dengan mempertahankan sistem kendali Internal control, including establishing systems and procedures
yang komprehensif, termasuk menetapkan sistem to monitor transactions and all other activities.
dan prosedur untuk memonitor transaksi dan
seluruh kegiatan lainnya.
Dalam mempersiapkan proses konversi Bank In preparing Bank conversion process from Conventional
dari Sistem Konvensional Ke Sistem Syariah, Bank System converted into Sharia System, Bank is preparing
sedang melakukan persiapan Sumber Daya Insani human resources to provide introduction of sharia to
dengan memberikan pemahaman dasar-dasar all employees gradually and to mitigate all potential
syariah kepada seluruh karyawan secara bertahap risks whether caused by humans, internal processes,
dan memitigasi seluruh potensi risiko baik yang technology systems and external factors.
disebabkan oleh manusia, proses internal, Sistem
Teknologi dan factor eksternal.
Bank melakukan pengendalian terhadap risiko hukum Banks exercises control over legal risks through
melalui kesesuaian antara operasional, organisasi dan correspondence between the operational,
pengendalian intern dengan ketentuan yang berlaku, organizational, and internal control; and applicable
kode etik, dan strategi usaha; kepatuhan terhadap regulations, code of ethics, and business strategy;
prosedur internal; kualitas laporan keuangan; efektivitas compliance with internal procedures, quality of
penerapan komunikasi yang berkaitan dengan dampak financial reporting, effectiveness of communications;
risiko hukum kepada seluruh pegawai pada setiap and legal risks affect to all employees at every level of
jenjang organisasi. the organization.
Pengukuran dan pemantuan risiko hukum Measurement and monitoring of legal risks were
dilaksanakan oleh Divisi Manajemen Risiko conducted by the Risk Management Division based on
berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus‐ the evaluation report on the analysis of the lawsuits
kasus hukum dari tuntutan hukum yang terjadi dan case and monitoring regularly conducted on all legal
pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap risk position.
seluruh posisi risiko hukum.
Bank terus meningkatkan pengelolaan risiko hukum Banks continuously improves the management of
salahsatunya dengan memperbaiki celah-celah legal risk either by improving Legal Risk potential by
kegiatan yang berpotensi menimbulkan Risiko increasing employee competence in the field of law as
Hukum dengan terus melakukan peningkatan an effort to mitigate the potential legal risks
kompetensi karyawan dalam bidang hukum sebagai
upaya memitigasi potensi risiko hukum
Dalam rangka implementasi konversi syariah, seluruh In order to implement sharia convention, all the
tahapan yang telah ditetapkan didalam Rencana stages stipulated in the Bank’s Business Plan has been
Bisnis Bank telah dilaksanakan secara bertahap dan implemented gradually and with a high commitment
dengan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran from all bank levels and performed adequately.
bank dan dapat terlaksana secara memadai.
Dalam penyusunan RBB bank tetap berpedoman In the preparation of bank business plan, bank is guided
pada tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi to the taken risk level and the risk tolerance stated in
risiko yang ditetapkan melalui Kebijkan Umum general policy of the Board of Directors (KUD) as the
Direksi (KUD) sebagai dasar dalam penyusunan basis for preparing a strategy in order to make bank’s
strategi agar bisnis bank sesuai dengan Risk appetite business in accordance with the risk appetite and risk
dan risk toleransi yang diharapkan bank. tolerance expected by bank.
Risiko Kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Compliance Risk is the risk caused because Bank does
Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi not comply or do not comply or do not implement
atau tidak melaksanakan peraturan perundang‐ legislation and other rules, including the risks associated
undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti with the obligation fulfillment of the Capital Adequacy
risiko yang terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Ratio (CAR), asset quality, Formation of Allowance for
Modal Minimum (KPMM), kualitas aktiva produktif, Earning Assets (PPAP), Legal Lending limit (LLL), Net
Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Open Position (NOP), strategic risks associated with the
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Work Plan and Company Budget Plan(CBP) of the Bank
Devisa Neto (PDN), risiko strategis yang terkait and other risks associated with certain conditions.
dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) bank dan risiko lainnya yang terkait dengan
ketentuan tertentu.
Sosialisasi terhadap aturan‐aturan baru terus Socialization of the new continuously to be conducted
dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan in order to reduce errors and compensation from the
dan denda dari Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, Financial Services Authority. In addition, the test on the
uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan draft decision and new policy draft conducted by the
kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan Director of Compliance will reduce compliance risk.
dapat mengurangi risiko kepatuhan.
Bank Aceh memastikan penerapan manajemen Bank Aceh ensures the implementation of compliance
risiko kepatuhan melalui ketepatan penetapan limit risk management through precision of risk limits;
risiko yang telah ditetapkan; konsistensi kebijakan consistency of risk management policies with
Track record kepatuhan bank terus dilakukan kearah Track record of Bank’s compliance is continuously to
yang lebih baik,dan bank menerapkan standard well perform. Thus, bank implements standards and
an ketentuan yang berlaku dengan review yang regulations by conducting review periodically. As the
dilakukan secara berkala. Dimana dewan komisaris board of commissioners and directors have a good
dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman awareness and understanding of risk management
yang baik mengenai manajemen risiko kepatuhan compliance and risk culture, Bank continuously
dan budaya risiko tersebut terus dilakukan sosialisasi performs socialization to all units.
pada seluruh unit kerja.
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif Reputation risk arising from negative publicity
yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau associated with bank’s business or negative perceptions
persepsi negative mengenai PT. Bank Aceh. Risiko about PT. Bank Aceh. Reputation risk is managed with
Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan regard to customer complaints and to respond to any
nasabah serta dengan merespon setiap berita yang news that could give a negative impact to Bank.
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank.
Pada tahun 2015 komposit risiko reputasi bank In 2015, the bank’s reputation risk composite tended to
cenderung stabil dibanding tahun sebelumnya yaitu be stable compared to the previous year namely “Low
“Low to Moderate”. to Moderate”.
Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank To improve its image in the community, the Bank
berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan conducts optimally to provide the best service. This is
pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan performed through various efforts, including educating
berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank’s employees to be able providing the best services
Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik through excellence service training and caries out the
dengan pelatihan service excellent dan melakukan implementation of service standards socialized to all
penerapan standar layanan yang telah dilakukan Branch employees.
sosialisasi kesluruh karyawan di Cabang.
Pada tahun 2015 Bank Aceh berhasil mendapat In 2015, Bank Aceh successfully got Banking Award 2015
Banking Award 2015 sebagai The Most Effiecient for The Most efficient Bank and The Most reliable Bank
Bank (Bank yang paling efisien) dan The Most Realible for Regional Development Bank Assets above Rp 10
Bank (Bank yang Paling dapat diandalkan). Bank Billion, held by Tempo Media Group and The Indonesian
Pembangunan Daerah Aset diatas 10T, dari Tempo Banking School (IBS).
Media Group dan Indonesia Banking School (IBS).
Bank Aceh juga mendapat Penghargaan Anugerah Bank Aceh also archieved appreciation Indonesia Banking
Perbankan Indonesia sebagai Peringkat ke VII Buku Award 2015 for Bank with predicate Rating VII-Book II
II Aset Rp.10 s/d Rp.25T, dari Economic Review pada assets Rp. 10 to Rp. 25 Billion, held by Economic Review and
Anugerah Perbankan Indonesia Indonesia Banking Award (PERBANAS).
Untuk lebih dekat kepada masyarakat Bank To be closer to the community, Bank publishes
menerbitkan Majalah/Buletin Seuramoe, dengan Magazine/ Bulletin namely Seuramoe, hopefully to
harapan dapat meningkatkan reputasi positif bank improve the bank’s positive reputation on stakeholders,
pada stakeholder, mitra dan seluruh nasabah. partners and the customers.
TINGKAT KESEHATAN BANK DESEMBER 2015 BANK’S SOUNDNESS LEVEL PER DECEMBER 2015
Tabel diatas berdasarkan Self Assesment yang The table above is based on self-assessment which
mencerminkan kondisi Bank secara umum sehat, reflects the Bank generally healthy condition thus,
sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh it is considered that Bank is capable facing the
negatif yang signifikan dari perubahan kondisi negative influence of significant changes in business
bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin conditions and other external factors reflected in
dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara the ranking of assessment factors, including the risk
lain: profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, profile, GCG implementation, profitability and good
dan permodalan yang secara umum baik. capital. If there are weaknesses, it is less significant.
Apabila terdapat kelemahan maka secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan.
FAKTOR DESKRIPSI
FACTOR DESCRIPTION
Profil Risiko • Risiko inheren: Kredit, Pasar, Ops, Likuiditas, Kepatuhan, Stratejik, Hukum, Reputasi.
Risk profile • Inherent risks: credit, market, Ops, Liquidity, Compliance, Strategic, Legal, Reputation.
Permodalan • Penilaian kecukupan modal untuk mengantisipasi risiko dan pengelolaan modal
Capital • An assessment of capital adequacy to anticipate risk and capital management
Internal Capital Adequacy Assesment Process Internal Capital Adequacy Assessment Process
(ICAAP). (ICAAP).
Bank menyesuaikan perhitungan kecukupan modal Bank adjusts capital adequacy calculation to make it
sehingga mampu menyerap potensi kerugian able to absorb the potential losses arising from credit
yang timbul dari risiko kredit, risiko pasar dan risiko risk, market risk and operational risk from other material
operasional, namun juga dari risiko lain yang material risks such as credit concentration risk, interest rate risk in
seperti risiko konsentrasi kredit, risiko suku bunga the banking book, and liquidity risk
dalam banking book, dan risiko likuiditas
Modal Minimum Bank sesuai Risiko. Bank Minimum Capital In Accordance With Risk
Total ATMR (posisi Desember 2015) ATMR Total (position in December 2015) 10.160.024.000.000,00
Peringkat Profil Risiko Bank posisi Juni 2015 Rating risk profile position in June 2015 3
Penyediaan Modal Minimum Capital Adequacy 10% < 11%
Beban Modal Tambahan (1% x Total ATMR) Capital Expense Supplement (1% x ATMR Total) 101.600.240.000,00
Bobot Beban Modal Tambahan Beban Modal
Risiko
Jenis Risiko Risiko (1% X Total ATMR X Bobot Risiko) Proporsi Tambahan Bank
No Inherent
Type of Risk Risk Capital Expense Supplement (1% x Proportion Capital Expense
Inherent Risk
Weights ATMR Total x Risk Weights) Supplement Bank
1 Risiko Konsentrasi Kredit 30 30.480.072.000,00 1,17 4,25% 1.295.403.060,00
Consetration Credit Risk
2 Risiko IRRBB | IRRBB Risk 10 10.160.024.000,00 1,80 20,00% 2.032.004.800,00
3 Risiko Likuiditas | Liquidity 20 20.320.048.000,00 2,13 28,25% 5.740.413.560,00
Risk
4 Risiko Kepatuhan | 10 10.160.024.000,00 2,17 29,25% 2.971.807.020,00
Compliance Risk
5 Risiko Stratejik | Strategic Risk 10 10.160.024.000,00 2,13 28,25% 2.870.206.780,00
6 Risiko Hukum | Law Risk 10 10.160.024.000,00 2,03 25,75% 2.616.206.180,00
7 Risiko Reputasi 10 10.160.024.000,00 2,33 33,25% 3.378.207.980,00
Total 100% 101.600.240.000,00 20.904.249.380,00
• Jenis risiko yag dinilai material oleh bank • The types of risks considered as material by the
mencakup 8 risiko sesuai ketentuan Bank bank including eight risk in accordance with Bank
Indonesia tentang Penilaian kesehatan bank, dan Indonesia concerning Bank’s soundness assessment,
bank telah melakukan pengukuran risiko kredit, and bank has made measurement of credit risk,
pasar dan operasional sesuai ketentuan yang market and operational according to regulations.
berlaku.
• Metode yang digunakan adalah metode standar • The method used is standard method for credit
untuk risiko kredit dan pasar, sedangkan risiko risk and market risk, while operational risk using
operasional menggunakan pendekatan indicator standard indicator approach (PID).
standar (PID).
• Strategi pengelolaan modal bank untuk • Bank’s capital management strategy to strengthen
memperkuat permodalan adalah dengan the capital is by addition through bank profits and
penambahan melalui laba bank dan mengadakan conducting an approach to its shareholders.
pendekatan kepada pemilik saham.
Secara garis besar Kode Etik pengurus dan pegawai Broadly, Code of Ethic of officials and employees of Bank
Bank Aceh adalah sebagai berikut : Aceh are as follows:
1. BEKERJA DI LINGKUNGAN BANK ACEH 1. WORK IN BANK ACEH ENVIRONMENT
Sikap dan perilaku apa yang harus ditunjukan Attitudes and behaviors that must be presented
setiap Karyawan untuk menjadi seorang each employee to become a professional in the
professional di Bank Aceh? Bank Aceh?
a. Selalu berusaha meningkatkan ilmu a. Always trying to improve knowledge, skills
pengetahuan, keterampilan dan seluruh and all competencies required in the work and
kompetensi yang dibutuhkan dalam pekerjaan always open to new ideas.
dan selalu terbuka terhadap ide-ide baru.
b. Selalu patuh terhadap tata kelola, sistem dan b. Always adhere to governance, systems and
prosedur serta kebijakan yang melandasi procedures and policies that underline duties.
tugas-tugasnya.
c. Aktif memberi masukan pemikiran, gagasan c. Actively contributing thoughts, ideas and new
dan cara-cara baru untuk menghasilkan hasil ways to produce more quality work, more
kerja yang lebih berkualitas, lebih produktif productive and faster, also with less cost.
dan lebih cepat serta dengan biaya yang lebih
murah.
d. Selalu bersedia untuk membagi ilmu d. Always willing to share knowledge, skills to
pengetahuan, keterampilan kepada bawahan, subordinates, co-workers with teamwork spirit
rekan kerja dengan semangat kerjasama and away from down competition between
tim dan menjauhi persaingan yang saling colleagues.
menjatuhkan antar rekan kerja.
3. MENGHINDARI ADANYA BENTURAN ANTARA 3. AVOID ANY CONFLICT BETWEEN PRIVATE INTEREST
KEPENTINGAN PRIBADI DAN BANK ACEH. AND BANK ACEH.
Sikap dan perilaku yang bagaimana yang harus Attitudes and behaviors that should be shown by
ditunjukan setiap Karyawan dalam menghindari each employee in avoiding any conflict between
benturan antara kepentingan pribadi Karyawan personal interests and Bank Aceh interests?
dan kepentingan Bank Aceh?
a. Pantang untuk mengambil atau meminta a. Abstinence to take or ask for something (money,
sesuatu (uang, barang, peluang bisnis) dari goods, business opportunities) from customer,
nasabah, penyedia jasa untuk kepentingan the service provider for private purposes in the
pribadi dalam proses transaksi antara process of transaction between the Company
Perusahaan dengan nasabah dan penyedia and the customer and service provider.
jasa.
b. Tidak mencari “kesempatan dalam kesempitan” b. Not looking for “opportunistic fashion”
dalam transaksi dengan nasabah. Melakukan in transactions with customers. Conduct
transaksi langsung dengan nasabah tanpa transactions directly with customers without
perantara agar nasabah benar-benar dikenali intermediaries so that customers really recognize
dan tidak terjadi transaksi yang fiktif. and fictitious transaction do not happen s.
c. Karyawan Bank Aceh tidak diperkenankan c. Bank Aceh Employees are not allowed to make
untuk mendapatkan keuntungan pribadi personal gains by using information obtained
dengan menggunakan informasi yang because of his position in Bank Aceh, while the
diperoleh karena jabatannya di Bank Aceh, information is not general information.
sedangkan informasi tersebut bukan
merupakan informasi umum.
d. Karyawan harus selalu bersikap obyektif dan d. Employees must be objective and not influenced
tidak dipengaruhi oleh rekanan atau calon by partner or prospective partner to satisfy
rekanan untuk memenuhi kepentingannya the interests that do not fit with interests and
yang tidak sesuai kepentingan dan ketentuan internal conditions of the Bank Aceh.
internal Bank Aceh.
e. Karyawan tidak boleh menawarkan, e. Employees must not offer, give, or receive gifts
memberikan, ataupun menerima hadiah dan and entertainment / banquet (entertainment)
hiburan/perjamuan (entertainment) dari atau from or to third parties (customers, partners).
kepada pihak ketiga (nasabah, rekanan).
f. Karyawan tidak boleh menggunakan fasilitas f. Employees may not use Company resources and
Perusahaan dan jam kerja di Bank Aceh untuk working hours in the Bank Aceh to run their own
menjalankan usahanya sendiri. business.
Pengaduan yang disampaikan harus memenuhi Submitted complaints must meet the requirements that
syarat-syarat bahwa pengaduan disampaikan secara the complaint be submitted in writing form, containing
tertulis, memuat identitas pelapor (kerahasiaan the reporter’s identity (reporter’s identity will be kept
identitas pelapor akan tetap terjaga), memuat secretly), contains information providing clues about
informasi yang memberikan petunjuk mengenai the problems as described before, information must
permasalah seperti yang diuraikan pada bagian di be supported by evidence sufficient and reliable as a
atas, Informasi harus didukung dengan bukti-bukti baseline for further tests.
yang cukup dan dapat diandalkan sebagai data awal
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pengaduan dari pihak ketiga dan/atau dari karyawan Complaints from third parties and/ or Company’s
Perseroan harus ditempatkan dalam kerangka employees must be placed within the framework of
peningkatan GCG. Pengaduan harus disampaikan GCG increase. Complaints must be submitted by the
oleh pelapor dengan rasa tanggung jawab dan complainant with a sense of responsibility and not
bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan defamatory to defame or reputation of a person.
nama baik atau reputasi seseorang.
Gratifikasi Gratuities
Satu hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan One thing often happens and inevitable in a business
dalam hubungan bisnis adalah pemberian dan relationship is the provision and gratification from one
permintaan Gratifikasi dari satu pihak kepada pihak party to the other. Gratuities provisions in the laws of the
lainnya. Ketentuan Gratifikasi dalam peraturan Republic of Indonesia stated in Article 12 B, paragraph
perundang – undangan Negara Republik Indonesia 1 of Law No. 20 of 2001 on Amendments to the Law
tercantum pada Pasal 12 B ayat 1 UU no 20 tahun No. 31, 1999 About the Corruption Eradication states
Sampai dengan 31 Desember 2015, tidak terdapat Per December 31, 2015, there was no gratification
pelaporan penerimaan gratifikasi yang terjadi di reporting occurred in the Company.
Perusahaan.
Dalam pelaksanaanya pengadaan barang dan In the procurement of goods and services has been
jasa Perusahaan telah dilakukan secara terbuka conducted publicly for suppliers who able to meet
bagi penyedia barang/jasa yang memenuhi the requirements and conducted through healthy
persyaratan dan dilakukan melalui persaingan competition among suppliers by fairly and qualified
yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang based on the provisions and procedures clearly and
setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu transparently. However, the Company also has had
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan its own forecast price (HPS) calculated based on the
transparan, dimana Perusahaan juga telah memiliki expertise and data can be accounted for. Bank Aceh
harga perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan management of procurement of goods and services
secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat headed by General Division is responsible directly to the
dipertanggungjawabkan. Pengelola pengadaan Director of Operations.
barang dan jasa di Bank Aceh dipimpin oleh Divisi
Umum yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Operasional.
Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan Procurement of goods and services performed by
oleh Bank Aceh dibagi atas pemilihan langsung, the Bank Aceh is divided into direct elections, direct
penunjukan langsung dan pengadaan langsung. appointment and direct procurement.
Pembelian Kembali (Buy Back) Saham Repurchase (Buyback) of Bank’s Shares and/ or
dan/atau Obligasi Bank Bonds
Selama tahun 2015, Bank Aceh tidak melakukan During 2015, the Bank Aceh does not make Buy Back
transaksi pembelian kembali saham dan/atau Shares and/ or Buy Back Bonds.
obligasi (Buy Back Shares dan/atau Buy Back Obligasi).
Penyedia Dana Kepada Pihak Terkait dan Funds Provider To Related Parties and Large Funds
Penyediaan Dana Besar Provision
Dalam rangka melaksanakan fungsi intermediasi, In order to perform intermediation function, Bank Aceh
Bank Aceh telah melakukan aktifitas penyaluran has made loan distribution to community, including
kredit kepada masyarakat, termasuk kepada Pihak to parties related to Bank and large exposures to main
yang terkait dengan Bank dan penyediaan dana debtor.
besar kepada debitur inti.
Adapun jumlah total bakti debet penyediaan dana The total number of debit service of funds provision to
kepada pihak terkait (related party) dan debitur/ related party and debtor/ main group per December 31,
group inti per posisi 31 Desember 2015 adalah 2015 were as follows:
sebagai berikut:
Salah satu prosedur transparansi informasi produk, One of transparency procedures of product information
Bank meminta tanda tangan nasabah pada lembar is Bank asked for the customer’s signature on the
aplikasi pemanfaatan produk Bank yang antara lain application form of Bank’s product utilization, which
menyatakan bahwa: among others stated that:
a. Bank telah menjelaskan karakteristik produk Bank a. Bank has explained the characteristics of the
secara utuh. product comprehensively.
b. Nasabah telah mengerti dan memahami b. Customers have to know and understand the
penjelasan mengenai karakteristik produk Bank explanation of the characteristics of a given bank
yang diberikan. product.
Dalam transparansi penggunaan data pribadi In the transparency of customers’ personal data
nasabah, Bank Aceh tidak dapat menyebarluaskan utilization, Bank utilization cannot distribute customers’
data pribadi nasabah kepada pihak lain sebelum personal data to other parties’ prior get the written
mendapatkan persetujuan tertulis dari pemilik approval of the data owner. Such approval should be
data. Persetujuan tersebut harus diwujudkan dalam embodied in written form and/ or signature on the
bentuk tulisan dan/atau tanda tangan pada lembar written approval request.
permintaan persetujuan tertulis.
UUS Bank Aceh telah memiliki Pedoman Bank Aceh UUS has a Guidelines of GCG implementation
Pelaksanaan GCG yang berdasarkan pada lima based on five basic principles, namely transparency,
prinsip dasar yaitu keterbukaan (transparency), accountability, responsibility, professional, and fairness.
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban Those five basic principles are in line with GCG’s
(responsibillity), profesional (professional), dan principles based on Islamic values, such as brotherhood
kewajaran (fairness), dimana ke lima prinsip dasar (ukhuwah), Justice, mutual (maslahah) and balance
GCG tersebut sejalan dengan prinsip prinsip tata (tawazun).
kelola perusahaan secara islami yang berdasarkan
Persaudaraan (ukhuwah) Keadilan (“adalah)
Kemaslahatan (maslahah) dan Keseimbangan
(tawazun).
Unit Usaha Syariah Bank Aceh senantiasa berupaya Bank Aceh UUS strives to improve its performance
meningkatkan kinerjanya dengan tetap mematuhi by complying with applicable laws and regulations.
aturan dan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan Based on the vision and mission of the Bank Aceh,
visi dan misi Bank Aceh pelaksanaan tata kelola implementation of Good Corporate Governance
perusahaan (Good Corporate Governance) menjadi (GCG) is a major concern of the Bank’s UUS referring
perhatian utama UUS Bank Acehsesuai ketentuan to provisions of Bank Indonesia Regulation (PBI) No.
dari Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 11/33/ 11/ 33/ PBI/ 2009 dated on December 7, 2009 and the
PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia Circular Letter (SEBI) No. 12/ 13/ DPbS
Bank Indonesia (SEBI) No. 12/13/DPbS tanggal 30 dated on April 30, 2010 regarding the implementation
April 2010 tentang pelaksanaan Good Corporate of Good Corporate Governance (GCG) for Islamic Banks
Governance (GCG) bagi Bank Umum Syariah dan Unit and Sharia Business Unit as well as Bank Indonesia
Usaha Syariah serta Peraturan Bank Indonesia Nomor Regulation Number 15/ 14/ PBI/ 2015 on Amendment
15/14/Pbi/2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan to Bank Indonesia Regulation Number 11/ 10/ PBI/ 2009
Bank Indonesia Nomor 11/10/Pbi/2009 Tentang Unit on Sharia Business Unit.
Usaha Syariah.
Untuk memperluas pangsa pasar dan mengakomodir To expand market share and accommodate community
segmen masyarakat yang belum terlayani oleh bank segment that is not served yet by conventional banks,
konvensional maka dengan izin Bank Indonesia hereinafter by the permission of Bank Indonesia No.
No. 6/4/Dpb/BNA tanggal 19 Oktober 2004, Bank 6/ 4/ DPB/ BNA dated on October 19, 2004, Bank Aceh
Aceh memulai aktivitas perbankan syariah dengan started to run Islamic banking activities by conducting
melakukan kegiatan operasional pada tanggal 5 operations on November 5, 2004.
November 2004.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya Bank Aceh In conducting its business, Bank Aceh Sharia Business
Unit Usaha Syariah telah melakukan pengelolaan Unit has performed UUS management based on Islamic
UUS berdasarkan prinsip syariah dan kehati-hatian, principles and prudence. Additionally, in implementing
dan dalam melaksanakan fungsi pengelolaan ini, Unit this management function, The Sharia Business Unit
Usaha Syariah memiliki langkah-langkah strategis has strategic steps that must be conducted to develop
yang harus dilakukan untuk pengembangan dan and achieve the objectives.
pencapaian tujuannya.
1. Meningkatkan penghimpunan dana Bank 1. To improve funds collection of Bank Aceh Sharia
Aceh Unit Usaha Syariah. Business Unit
Penghimpunan dana pihak ketiga ditargetkan Third-party fund is targeted to increase from Rp1,364
meningkat dari Rp1.364 milyar pada akhir billion at the end of 2014 to Rp 1,481 billion at the
2014 menjadi Rp 1.481 Milyar pada akhir 2015 end of 2015, as an increase of 8.61%. Meanwhile, it is
atau tumbuh sebesar 8,61%, sedangkan tahun targeted to increase in 2017 of Rp. 1,898 billion. It is
2017ditargetkan sebesar Rp. 1.898 milyar. planned to use a certain strategy to increase Third-
Strategi yang rencananyaakanditempuh untuk party fund (TPF)collection, namely:
peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yaitu :
a. Memaksimalkan Tim Funding atau Sales a. To maximize Funding Team or Sales Marketing
Marketing. Team
b. Diversifikasi produk dana. b. To implement Fund Product Diversification
c. Penambahan fitur produk dana. c. To add extra features of fund products
d. Meningkatkan program promosi dan sosialisasi d. To improve product promotion and socialization
produk. programs
e. Memperkuat struktur pendanaan dengan e. To Strengthen financing structure by expanding
memperluas segmentasi ke segmen korporasi, segmentation into corporate, institutional and
institusi dan pemerintah. government
f. Perbaikan kualitas layanan. f. To improve services
g. Loyalty Program (pemberian insentif/hadiah g. To held Loyalty Program (incentive/ reward for the
bagi nasabah). customer)
h. Pemberian reward bagi Cabang dan atau h. To give Reward for Funding Branch or Sub-Branch
Cabang Pembantu yang berhasil meningkatkan which successful increasing the number of fund
jumlah nasabah pendanaan dan menambah customers and increasing the average account
saldo rata-rata rekening. balance
2.
Diversifikasi portofolio dan produk 2. Diversification of portfolio and financing product
pembiayaan. In order to maintain and to achieve financing, short
Dalam rangka mempertahankan dan pencapaian and medium term strategies to conduct are:
target pembiayaan, strategi jangka pendek dan
menengah yang dilakukan:
a. Mempertahankan keunggulan di segmen Ritel a. Maintaining the excellence of Retail Consumer
Konsumer (strategi defensif ) segment (defensive strategy)
b. Pengendalian kualitas asset (Aktiva Produktif b. Controlling Quality assets (classified Earning
Yang diklasifikasikan/APYD) dan NPF (Net) Assets/ APYD) and NPF (Net) below 2% by
dibawah 2 % dengan melibatkan dan involving and coordinating with the Internal
koordinasi dengan pihak Auditor Internal Auditor Branch
Cabang.
Adapun strategi pembiayaan Bank Aceh Unit The Bank Aceh Sharia Business Unit financing
Usaha Syariah di tahun 2014 antara lain adalah strategies in 2014 were forming the special account
membentuk tenaga Account Officer yang officer especially to handle the productive financing,
khusus menangani pembiayaan produktif, to improve the ability of financing analysts, as well
meningkatkan kemampuan analis pembiayaan, as the addition of new financing scheme and other
serta penambahan skim pembiayaan baru dan flagship products particularly on the financing of
produk-produk unggulan lainnya terutama pada productive sectors.
pembiayaan sektor produktif.
Dari segi kuantitas, jumlah Sumber Daya Insani In terms of quantity, the number of human
(SDI) Bank Aceh Syariah akan ditingkatkan dari resources (SDI) of Bank Aceh Sharia Business Unit
188 karyawan pada tahun Desember 2014 increased from 188 employees in December 2014 to
menjadi 363 karyawan pada akhir tahun 2015. Hal 363 employees by the end of 2015. This is in line with
ini seiring dengan rencana penambahan jaringan the plan of office network addition in two locations,
kantor di 2 lokasi, serta penambahan karyawan the addition of employees in the Sharia Division,
di Divisi Syariah serta pembentukan tim funding and team building formation and Financing Team
dan Tim Financing (AO) di semua jaringan kantor. (AO) formation in all office networks.
4. Peningkatan Mutu Pelayanan dan Brand 4. Improvement of the Quality Service and Brand
Awarness Bank Aceh Unit Usaha Syariah. Awareness of Bank Aceh Sharia Business Unit
Kualitas Pelayanan Bank Aceh Unit Usaha Syariah Service Quality of Bank Aceh Sharia Business
untuk jangka pendek difokuskan awalnya Unit for short-term initially focused to meet the
memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan service standards determined by Board of directors
oleh DIREKSI secara menyeluruh, kemudian comprehensively, hereinafter would gradually
akan ditingkatkan secara bertahap agar dapat increase to be on par with the service quality of
setara dengan mutu pelayanan bank-bank nationwide public conventional banks or at least
umum nasional atau minimal setara dengan equal to the peer group of Bank BPD SI. Furthermore,
peer groupnya Bank BPD SI, dan untuk jangka and Service Quality of Bank Aceh Sharia Business
menengah diharapkan akan tercipta brand Unit for medium term was expected to create better
awareness yang lebih baik. brand awareness.
Hal-hal diatas diperlukan karena : The three things above are needed because:
a. Risiko Bank Aceh Unit Usaha Syariah relative a. Risk of Bank Aceh Sharia Business Unit is relatively
baru bagi Bank Aceh. new for Bank Aceh.
b. Terdapat 2 jenis resiko tambahan Bank Aceh b. There are two types of additional risks of Bank
Syariah yaitu Displaced commercial risk dan Aceh Sharia Business Unit, namely displaced
investment risk. commercial risk and investment risk.
c. Secara proporsional Bank Aceh Syariah akan c. Proportionally Bank Aceh Sharia Business Unit
lebih banyak melakukan strategi ofensif. will do more offensive strategy.
Oleh karena itu, Bank Aceh Unit Usaha Syariah Therefore, the Bank Aceh Sharia Business Unit will
akan meningkatkan fungsi manajemen improve risk management function supporting
risiko yang mendukung pertumbuhan bisnis business growth (Enterprise Risk Management), GCG
(Enterprice Risk Management), pelaksanaan GCG implementation in accordance with Bank Indonesia
sesuai ketentuan Bank Indonesia dan penerapan and the implementation of corporate culture; and
budaya perusahaan serta meningkatkan fungsi also will improve the function of monitoring and
pengawasan dan kepatuhan sehingga resiko compliance in order to control Bank’s risk Aceh with
perbankan dapat terkendali dengan baik dan good and adequate.
memadai.
Tahapan konversi secara garis besar dapat Conversion stages can be described briefly as
diuraikan sebagai berikut : follows:
1. Persiapan 1. Preparation
2. Dokumen-Dokumen Permohonan Izin 2. Documents to get License Application of Business
Perubahan Kegiatan Usaha Activity Conversion
3. Transformasi Sumber Daya Insani (SDI) 3. Transformation of Human Resources (SDI)
4. Sosialisasi kepada Stakeholder 4. Socialization to Stakeholders
5. Proses Persiapan Migrasi Sistem Teknologi 5. Preparation of System Information Technology
Informasi (IT) (IT) Migration Process
6. Pendampingan ke MUI/DSN, OJK 6. Assistance to MUI / DSN, OJK
7. Pengajuan Dokumen Permohonan Izin 7. Submission of License Application Documents
Perubahan Kegiatan Usaha ke OJK/DSN Business Conversion to the OJK / DSN
8. Pelaksanaan Pemisahaan 8. Implementation of Company’s separation
Rencana pengalihan/penyelesaian hak dan The plan to transfer/ settlement of the rights and
kewajiban nasabah konvensional akan obligations of a conventional customer would be
diprioritaskan terlebih dahulu pada 5 (lima) prioritized prior to the 5 (five) conventional branches
cabang konvensional yang memiliki aset yang that had assets representing 79% of the total assets
merepresentasikan 79% dari total aset Bank Aceh of the Bank Aceh and representing the geographical
dan mewakili sebaran geografis Provinsi Aceh. distribution of Aceh province. The branches were
Cabang-cabang tersebut antara lain: including:
1. Kantor Pusat Operasional Banda Aceh (Wilayah 1. Banda Aceh Operational Headquarters (Banda
Banda Aceh); Aceh Region);
2. Kantor Cabang Lhokseumawe (Wilayah Utara); 2. Lhokseumawe Branch Office (Northern Territory);
3. Kantor Cabang Meulaboh (Wilayah Barat); 3. Meulaboh Branch Office (West Region);
4. Kantor Cabang Blangpidie (Wilayah Barat Daya); 4. Blangpidie Branch (Southwestern Region);
5. Kantor Cabang Tapaktuan (Wilayah Selatan). 5. Tapak Tuan Branch (South Region).
No Alamat Kantor dan Lokasi Atm | Office Address and ATM Location Surat Izin Kantor | Permit Office
Cabang Syariah Banda Aceh | Sharia Banda Aceh Branch Office -
8 Kantor Cabang Pembantu Syariah Bener Meriah No. S-97/KOJK.511/2014 Tgl. 17 Juni 2014
Jl. Syiah Utama No. 502 Kec. Bandar, Pondok Baru Kab. Bener Meriah No. S-97/KOJK.511/2014 Date June 17, 2014
Telp : (0643) 7425197, Fax : (0643) 7425198
9 Kantor Cabang Pembantu Syariah Idi Rayeuk No. S-205/KO.511/2014 Tgl. 26 November 2014
Jl. Medan – Banda Aceh Kel. Tanah Anou Kec. Idi Rayeuk Aceh Timur No. S-205/KO.511/2014 Date November 26, 2014
Nama Jabatan
Name Position
Prof. Dr. Tgk. H. Muslim Ibrahim, MA Ketua
Head
Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA Anggota
Member
Anggota DPS UUS Bank Aceh diangkat berdasarkan DPS’s member Appointment of Bank Aceh Sharia
Keputusan Gubernur Aceh Nomor: 585/504/2014 Business Unit is based on Aceh Governor’s Decision
tanggal 20 Mei 2014 tentang Dewan Pengawas No. 585/ 504/ 2014 dated on May 20, 2014 concerning
Syariah PT. Bank Aceh, Masa Jabatan DPS yang Sharia Supervisory Board of PT. Bank Aceh. It states
tidak melebihi masa jabatan anggota Direksi atau that DPS’s term of office should not exceed the term of
Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan office of members of the Board of Directors or Board of
Pasal 45 ayat (2) PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang Commissioners which has been in accordance with
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Article 45 paragraph (2) Regulation No. 11/ 33/ PBI/ 2009
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. on the Implementation of Good Corporate Governance
for Islamic Banks and Sharia Business Unit.
Independensi Dewan Pengawas Syariah The independence of the Board of Sharia Supervisors
DPS UUS Bank Aceh berasal dari pihak independen DPS’s Bank Aceh Sharia Business Unit is from independent
dan tidak ada hubungan keluarga sampai derajat parties and no family relationship to the second degree,
kedua, baik menurut garis lurus maupun ke both vertically and sideways and financial relations
samping dan juga hubungan keuangan dengan with the Controlling Shareholder, Director of Bank
Pemegang Saham Pengendali, Direktur UUS, dan Aceh Sharia Business Unit , and members of the Board
anggota Dewan Komisaris. DPS UUS Bank Aceh of Commissioners. DPS’s of Bank Aceh Sharia Business
berkedudukan di kantor UUS dan tidak memiliki Unit holds in the position in the office of Bank Aceh
rangkap jabatan sebagai konsultan/DPS/Direksi Sharia Business Unit and do not has a dual position as
di Lembaga Keuangan Syariah lainnya, sehingga a consultant / DPS / Directors in other Islamic Financial
dapat menjadi tolak ukur bahwa DPS akan bertugas Institutions, in order to create a benchmark that DPS
lebih efektif dan independent dalam melakukan will perform the duties more effective and independent
pengawasan terhadap kegiatan bisnis perbankan in controlling the activities of Islamic banking business
syariah UUS Bank Aceh. of Bank Aceh Sharia Business Unit.
Hubungan Keluarga dan Keuangan DPS UUS Bank Aceh untuk periode Tahun 2015
Family Relations and Finance DPS UUS Bank Aceh For the period 2015
Rangkap Jabatan sebagai Konsultan/DPS/Direksi di Lembaga Keuangan Syariah lainnya untuk periode Tahun 2015.
Dual Positions Consultant / DPS / Directors in other operations of Islamic Financial Institutions 2015 period.
B. Wewenang B. Authority
1. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan 1. To conduct duties in accordance with the regulations
peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa of Bank Indonesia, the Financial Services Authority
Keuangan dan Keputusan DSN-MUI. and Decision of DSN-MUI.
2. Memberikan opini dari aspek syariah terhadap 2. To give an opinion on sharia aspects related to
operasional Bank. operational Bank.
3. Memberikan masukan kepada manajemen 3. To provide feedback to the bank’s management for
bank terhadap penyempurnaan dan the improvement and development of products, the
pengembangan produk, kebijakan yang sesuai policies in accordance with applicable system and
dengan sistem dan prosedur yang berlaku. procedures.
4. Melakukan koordinasi kerja dengan Direksi dan 4. To conduct work coordination between the Board
Divisi Syariah berdasarkan garis koordinasi dan of Directors and Sharia Division based on the line of
hirarki. coordination and hierarchy.
5. Berfungsi sebagai penasehat dan pemberi 5. To serves as advisor giving advice to the Board of
saran kepada Direksi, Pemimpin Divisi Syariah Directors, Head of Sharia Division and Head of
dan Pemimpin Cabang Syariah. Sharia Branch Office.
6. Sebagai mediator antara Bank dengan DSN 6. To act as a mediator between the Bank and Board
dalam mengkomunikasikan usul dan saran of Sharia Supervisors to communicate the proposals
pengembangan produk dan jasa dari Bank and suggestions in relation with development of
yang memerlukan kajian dan Fatwa dari DSN- products and services of the Bank requiring further
MUI. investigation and Fatwa of DSN-MUI.
Pada tahun 2015, DPS UUS Bank Aceh telah In 2015, Board of Sharia Supervisor of Bank Aceh Sharia
membuat opini terkait pelaksanaan kepatuhan Business Unit has made opinions on the implementation
syariah berkaitan dengan pelaksanaan of Sharia compliance relating to monitor the
pengawasan kesesuaian operasional dan conformity between operational and marketing of all
pemasaran seluruh produk UUS Bank Aceh Sharia products referring to fatwa DSN-MUI and Sharia
dengan Fatwa DSN-MUI dan ketentuan syariah, Provision. Meanwhile, opinions related to the operation
sedangkan opini yang berkaitan dengan and new product have not yet available because those
operasional dan produk baru belum ada are still ongoing proposed process and development,
dikarenakan masih dalam proses usulan dan especially the proposed conversion product from
pengembangan khususnya usulan produk conventional to sharia in accordance with appropriate
konversi dari konvensional kepada syariah sesuai conversion process implemented by the Bank Aceh.
proses konversi yang sedang dilaksanakan oleh
Bank Aceh.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan n taken in the meeting of the Supervisory Board of
Pengawas Syariah Bank Aceh telah dicatat dan Bank Aceh Sharia Business Unit has been noted and
didokumentasikan dengan baik dalam risalah documented in the minutes of meetings of the Board of
rapat Dewan Pengawas Syariah. Risalah rapat Sharia Supervisors. Minutes of the meeting was signed
ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan by the chairman of the meeting and distributed to all
kepada semua anggota Dewan Pengawas Syariah members of the Board of Sharia Supervisors Board,
yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan attended or not attended the meeting. Dissenting
pendapat (disenting opinion) yang terjadi dalam opinion occurred in the meeting has been recorded in
rapat telah dicatat dalam risalah rapat disertai alasan the minutes of the meeting along with the reasons of
mengenai perbedaan pendapat. the disagreement.
Pelatihan dan Seminar Dewan Pengawas Syariah Training and Seminar of Board of Sharia Supervisors
Tahun 2015 for 2015
Selama tahun 2015 anggota Dewan Pengawas During 2015, Board of Sharia Supervisors has attended
Syariah telah mengikuti kegiatan pelatihan dan training events and seminars as follows:
seminar sebagai berikut:
Dewan Pengawas
Syariah Jenis Pelatihan / Seminar Tempat
No
Board of Sharia Type of Training / Seminar Place
Supervisory
1 Ketua & Anggota Ijtima’ Sanawi (Annual Meeting) Hotel Ibis Trans Studio
DPS Bank Aceh DPS LKS Tahun 2015 Bandung
Head & Members of Ijtima ‘Sanawi (Annual Meeting) Hotel Ibis Trans Studio
DPS of Bank Aceh DPS LKS 2015 Bandung
Sharia Business Unit
Ridha Zalmi
Pemimpin Divisi Syariah
Head of Sharia Division
Lahir : Banda Aceh, 09-05-1963 Born : Banda Aceh, May 09, 1963
Bekerja Di Bank Aceh sejak : 7 Januari 1989 Work at Bank Aceh since : January 7, 1989
Pimpinan UUS dan Penerapan Manajemen Head of Sharia Units and Good Application of
Risiko bank risk management
Penerapan manajemen risiko bank yang baik Good Application of bank risk management is a
merupakan komitmen bersama segenap jajaran Unit joint commitment of all Sharia unit business to
Usaha Syariah hingga Kantor Cabang Syariah dan Branch Office Sharia and sub Branch office sharia.
Kantor Cabang Pembantu Syariah. Sehingga dengan With good and sustainable of risk management can
pengelolaan risiko yang baik dan berkesinambungan achieve healthy growth in each business line Bank
dapat mencapai pertumbuhan yang sehat pada Aceh Sharia.
setiap lini bisnis Bank Aceh Syariah.
Hal ini dilakukan agar penerapan manajemen This is done so that the application of risk
risiko yang dilakukan UUS nantinya juga menjadi management do by UUS will be integrated part
bagian yang terintegrasi dalam penyusunan in the preparation of Bank Aceh Health Report
Laporan Kesehatan Bank Aceh secara keseluruhan. as a whole. Based on PBI No. 13/23 / PBI / 2011
Berdasarkan PBI No. 13/23/PBI/2011 tentang regarding Implementation of Risk Management for
Penerapan Manajemen Resiko bagi Bank Umum conventional sharia Bank and Sharia Business Unit,
Syariah dan Unit Usaha Syariah, maka akan dilakukan there will be policy measures as follows:
langkah-langkah kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatkan fungsi Struktur Satuan Kerja 1. To improve the function of the Risk Management
Manajemen Resiko Unit Usaha Syariah yang Structure of Sharia Business Unit serving to identify,
berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, measure, monitor and control risks at Bank Aceh
memantau dan mengendalikan resiko pada Bank Sharia Business Unit.
Aceh Syariah.
2. Meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan 2. To improve human resources quality by training
pelatihan kepada karyawan di Unit Usaha Syariah employees of Sharia Business Unit and attending
dan mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko. Risk Management Certification.
3. Menyusun kebijakan, prosedur dan penetapan 3. To compile policies, procedures and limits as
limit sebagai pedoman Penerapan Sistem guidelines of Application of Risk Management
Manajemen Risiko. System.
4. Peningkatan sistem pengendalian internal 4. To improve internal control system based on risk
berbasis risiko (Risk Based Audit). (Risk Based Audit).
Berdasarkan hasil Self Assessment tersebut di atas, Based on the results of Self Assessment mentioned above,
dapat disimpulkan bahwa UUS Bank Aceh telah men- it can be concluded that the Bank UUS Aceh had received
dapat peringkat BAIK dengan nilai komposit akhir 1,9. GOOD ranked by the value of the final composite 1,9.
Pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan prinsip Implementation of the precautionary principle and the
syariah principle of sharia
Setiap kebijakan dan keputusan strategis diputuskan Each policy and strategic decisions decided by the
oleh Pimpinan UUS. Sepanjang tahun 2015 kebijakan Executive Board UUS. Throughout 2015 the policy
mengenai produk dan jasa dan keputusan strategis regarding products and services and strategic decisions
yang diambil adalah sebagai berikut: taken are as follows:
Berikut Daftar Konsultan, penasihat atau yang The following list of consultants, advisers or equivalent
dipersamakan dengan itu yang digunakan oleh UUS: was used by UUS:
Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya Non-Halal Income and Its Utilization
Sepanjang tahun 2015, tidak ada pendapatan non Throughout 2015, Bank Aceh Sharia Business Unit does
halal pada UUS Bank Aceh. not have any non-halal income.
Jumlah
Permasalahan Hukum Total
Legal Issues Perdata Pidana
Civil Criminal
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) 2 0
Has been completed (already have permanent legal force)
Dalam proses penyelesaian 0 0
Still in the progress of completion
Total 2 0
Table Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh Periode 31 Desember 2015
Table Report of Sources and Uses of Qardh Fund Periodic December 31, 2015
Laporan Teknologi
Informasi
Information Technology Report
243 Laporan Teknologi Informasi |
Information Technology Report
Teknologi merupakan kunci utama yang menyediakan produk dan jasa kepada
nasabah, mengukur dan menelusuri kinerja bisnis, serta mengambil keputusan-
keputusan manajemen yang tepat untuk kelangsungan usahanya.Perkembangan
teknologi informasi yang semakin berkembang pesat dan persaingan antar bank
yang semakin kompetitif mengharuskan Bank Aceh untuk menata dan membenahi
kualitas layanan yang berbasis teknologi informasi untuk memberikan pelayanan
yang terbaik kepada nasabah dan masyarakat.
Tuntutan itu hanya dapat dipenuhi dengan It demands can only be met by utilizing technology
memanfaatkan teknologi secara optimal dan optimally, and Bank awares of it, thus the
hal itu sangat disadari oleh Bank Aceh, sehingga implementation of information and communication
penerapan teknologi informasi dan komunikasi technology is not in the condition of developing but of
saat ini tidak lagi berada dalam usaha membangun optimizing the use of technology in order to improve
sebuah sistem namun lebih dari itu, yaitu pada the relationship between the company and the
usaha mengoptimalkan penggunaan teknologi stakeholders.
agar hubungan antara perusahaan dengan para
stakeholder dapat lebih baik terbangun.
Disisi lain penggunaan teknologi informasi pun On the other hand, the use of any information
harus mampu memberikan informasi yang cepat technology must be able to provide a quick and accurate
dan akurat sehingga informasi tersebut dapat information in aim to make information available to
digunakan oleh para top manajemen dalam proses use by the top management in the deciding process in
pengambilan sebuah keputusan dalam setiap any banking operations.
kegiatan operasional perbankan.
Adapun musibah kebakaran yang menimpa Kantor As for the fire accident experienced by Bank Aceh
Pusat Bank Aceh tidak membuat perkembangan Headquarters, it did not make the Bank’s information
teknologi informasi Bank Aceh berhenti. Dengan technology development to stop. By the support given
dukungan seluruh pihak maka proses recovery by wholeparties, the recovery process of technology
teknologi informasi Bank Aceh dapat berlangsung information of Bank Aceh could take place quickly and
dengan cepat sehingga tidak mengganggu did not disturb Bank Aceh operations which mainly
operasional Bank Aceh yang sangat tergantung depends on the information technology.
kepada teknologi informasi.
Sampai dengan tahun 2015 bentuk implementasi Up to 2015, the implementation of optimizing the use of
pengoptimalan penggunaan teknologi informasi information technology that has been developed and
yang telah dikembangkan dan berjalan dengan baik run well are as follows:
adalah sebagai berikut :
• Penerimaan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) • BPIH Receipt (cost of pilgrimage travel ) in
bekerjasama dengan Departemen Agama collaboration with the Ministry of religious affairs of
Republik Indonesia. the Republic of Indonesia.
• Penambahan fitur layanan e-payment pada ATM • Features addition of e-payment service at Bank
Bank Aceh, diantaranya pembayaran kartu kredit, Aceh ATM, including credit card payments, payment
• Mobile-ATM yang memberikan kemudahan • Mobile-ATM to gives easiness for Sympathy card
bagi nasabah pengguna kartu Simpati untuk users to do transaction through mobile phones.
bertransaksi melalui telepon selular.
• Kartu ATM Instant yang memudahkan nasabah • Instant ATM card that allows customers to instantly
untuk langsung memiliki kartu ATM Bank Aceh. posses a Bank Aceh ATM card.
• BPD Net Online yang memberikan kemudahan • BPD Net Online that gives easiness to BPD customer
bagi nasabah BPD seluruh Indonesia untuk throughout Indonesia for placing a cash deposit at
melalukan penyetoran tunai di Bank Aceh. the Bank Aceh.
• Kliring secara elektronik melalui aplikasi SKNBI. • Clearing electronically through the SKNBI
application .
• Pengiriman uang ke seluruh daerah di Indonesia • Money transfer to all areas in Indonesia in real time
secara real time melalui aplikasi RTGS. through the application of RTGS.
• Penerimaan pajak melalui Program MPN. • Recieving tax from MPN program
• Kerja sama dengan PT. Taspen untuk pembayaran • Cooporation with PT Taspen for payment of
dana pensiun. retirement funds
• Kerja sama dengan DPKKA (Dinas Pengelolaan • Cooperation with DPKKA (Office of financial
Keuangan dan Kekayaan Aceh) untuk management and wealth of Aceh) for payment of
pembayaran SP2D. SP2D.
• SMS Banking yang memberikan kemudahan • SMS Banking to give easiness in conducting
bagi nasabah untuk dapat bertransaksi melalui transaction via mobile phone using SMS.
telepon selular dengan menggunakan SMS.
Yusmaldiansyah
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi
Head of Information Tecnology Division
Bekerja Di Bank Aceh sejak: 19 Desember 1986 Work at Bank Aceh since : December 19, 1986
Karir: Staf Muda Kantor Pusat (1999-2000), Staf Career : Junior Staff of Headquarter (1999-2000),
Muda Bagian Pengawasan Umum Divisi SKAI Junior staff of General Supervision of SKAI Division
(2001-2003), Kepala Bagian Kebijakan dan Prosedur (2001-2003), Head of Policy and Procedure of
Divisi Kepatuhan (2003-2004), Kepala Bagian Compliance Division(2003-2004), Head of HR
Pengembangan SDM (2004-2005), Kepala Bagian Development Division (2004-2005), Head of Credit
Penyelesaian Kredit (2005-2006), Kepala Bagian Settlement Division (2005-2006), Head of Logistic
Sarana dan Logistik Divisi Umum (2006-2010), and Facilities of General Division (2006-2010),
Kepala Bidang Perencanaan (2010-2011), Kepala Head of Planning Division (2010-2011), Head of
Bidang Resiko Pasar dan Liquiditas Divisi Risk Market Risk and Liquidity of Risk Management
Management (2012-2014), Pimpinan Divisi Risk Division (2012-2014), Head of Risk Management
Management (2014), Pimpinan Divisi Teknologi Division(2014), Head of Information Technology
Informasi (2014-Sekarang) Division (2014-Recent)
Pelatihan Pelatihan: Pendidikan Dasar Perbankan Trainings : Basic Education of Sharia Banking
Syariah (Karim Consulting/2015), Sekolah Staf dan (Karim Consulting/2015), School of Staff and
Pimpinan Bank (LPPI/2015), Training Pentingnya Bank Leader(LPPI/2015), Training on importance
Pemahaman Tata Cara Pelaksanan (PT. Leinad of understanding of implementation Procedures
Aganis/2014), Undangan Bimtek Perpres No. 54 (PT. Leaned Aganis/2014), Invitation of Bimtek
Tahun 2010 (Lembaga Kajian Indonesia/2014), Government Regulation No. 54 Year 2010 (Lembaga
Pembekalan Ujian Sertifikasi Manajemen Resiko Kajian Indonesia/2014), Debriefing of Certification
Level IV (Lembaga Manajemen Surabaya/2014), Test of Risk Management level IV (Lembaga
SISKOHAT
PSN
MPN G1
LA
DC Internal
Pusdika
ATM
Bank Indonesia Unsyiah
Kantor Pusat
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
Payment Point
TELKOM
Topologi
Jaringan Komunikasi Data
Bank Aceh
Mobil Kas
: Keterangan
Fiber Optic
Radio BWA
VSAT
Bank Aceh menyadari bahwa kesuksesan Bank Aceh awares that Company’s businesses should
perkembangan usaha bisnis Perusahaan perlu dicapai be holistic and comprehensive. It will be realized
secara menyeluruh dan seimbang. Pencapaian when every aspect is in the triple bottom line, such
tersebut akan tercipta ketika setiap aspek dalam as profit, people and planet, as considered and
triple bottom line, yaitu profit, people, dan planet achieved together without leaving any one aspect.
diperhatikan dan dicapai secara bersama-sama Therefore, the Bank Aceh constantly conducts CSR
tanpa meninggalkan satu aspek pun. Oleh karena (Corporate Social Responsibility abbreviated CSR)
itu, Bank Aceh senantiasa melaksanakan kegiatan in accordance with the principles of sustainable
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social corporate governance as a manifestation of
Responsibility disingkat CSR) yang sesuai dengan Company’s culture.
prinsip tata kelola perusahaan yang berkelanjutan
sebagai manifestasi dari budaya Perusahaan.
Adapun pelaksanaan program CSR Bank Aceh The implementation Bank Aceh CSR refers to the laws
mengacu pada peraturan perundang-undangan di and regulations in Indonesia, both in general and
Indonesia baik yang mengatur secara umum maupun specifically, including article 74 of Law Number 40
khusus mengenai CSR diantaranya pasal 74 Undang- Year 2007 on Limited Liability Company (Company
Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Law) and Government Regulation No. 47 Year 2012
Terbatas (UU PT) dan Peraturan Pemerintah Nomor on Responsibility of social and Environmental as
47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan well as Law No. 25 of 2007 on Investment Articles
Lingkungan serta UU No.25 tahun 2007 tentang 15, 17 and 34.
Penanaman Modal pasal 15, 17 & 34.
Program CSR
CSR Program
Pelaksanaan Program CSR Bina Lingkungan (BL) Bank Implementation of Bank Aceh CSR Environmental
Aceh terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu: Development Program (BL) is divided into 4 (four) parts:
1. Bantuan Sosial meliputi : 1. Social Assistance including:
a. Penyediaan sarana umum kepentingan a. Provision of general public facilities.
masyarakat.
b. Pembelian bahan pokok makanan u/ b. Purchases of food staples for community (cheap
masyarakat (pasar murah atau gratis) bakti or free market) as social service.
social.
c. Korban musibah, bencana alam, dan konflik c. Victims of the disaster, natural disasters, and
social. social conflict.
d. Pembangunan sarana ibadah, kegiatan d. Construction of places of worship, religious
keagamaan. activities.
e. Pelestarian lingkungan hidup. e. Environmental Prevention.
f. Partisipasi mendukung kegiatan sosial f. Participation to support social activities.
masyarakat.
2. Bantuan Pendidikan, Olah Raga, Seni Budaya dan 2. Assistance of Education, Sport, Arts and Culture and
Pariwisata Daerah terdiri dari : Local Tourism consists of:
a. Biaya Pendidikan/beasiswa pelajar/mahasiswa a. Cost of Education/ scholarship student/ University
(s/d SI). student (into graduated from University).
b. Sarana/pembangunan sekolah atau kegiatan b. Facilities/ construction of schools or teaching
belajar mengajar. and learning activity.
c. Mendudkung kegiatan akademis pelajar, c. Support the academic activities of students,
mahasiswa dan organisasi lainnya. university student and other organizations.
d. Kegiatan olah raga dan seni budaya serta d. Sports, cultural arts and local tourism in the
pariwisata di daerah region
3. Bantuan Kesehatan terdiri dari : 3. Health Assistance consists of:
a. Pengobatan massal, Peningkatan Kesehatan a. Mass treatment, Public Health Improvement
Masyarakat
b. Penyediaan pengembangan sarana sanitasi b. Provision of development of healthy public
umum yang sehat sanitation facilities
c. Penyediaan sarana prasarana kesehatan c. The provision of health infrastructure of Posyandu
posyandu dan penyuluhan kesehatan and health counseling
masyarakat
4. Bantuan Yayasan terdiri dari : 4. Assistance for Foundation consists of:
a. Yayasan Kesejahteraan Karyawan/Koperasi a. Employee Welfare Foundation/ Cooperative
karyawan U/Peningkatan kesejahteraan Pegawai employees to improve employee welfare
b. Bantuan Santunan dalam rangka krgiatan b. Compensation assistance within the framework
social peringatan HUT Bank yang diberikan of social activity of Bank’s anniversary of granted
kepada para pensiunan pegawai. to the retired employees.
c. Bantuan Bea siswa khusus kepada anak c. Special Scholarship assistance to orphans/
yatim/piatu/tidak mampu dari pensiunanan motherless/ poor children of retired employees
karyawan/karyawati
Sebagai sebuah lembaga keuangan yang hidup As a financial institution intended to community’s
dari dan untuk masyarakat, Bank Aceh senantiasa life, the Bank Aceh always commit to conduct social
berkomitmen melakukan tanggung jawab responsibility towards the community. The commitment
sosial terhadap masyarakat. Komitmen tersebut is realized through Environmental Development
diwujudkan melalui program kegiatan Bina (BL) program, including assistance distributing to
Lingkungan (BL) berupa bantuan untuk kegiatan social activities (provision of general interest of the
sosial (penyediaan sarana umum kepentingan community, the purchase of staple food for community
masyarakat, pembelian bahan pokok makanan and victims of the disaster, the construction of
untuk masyarakat, korban musibah, pembangunan worship, environmental preservation, social activities
sarana ibadah, pelestarian lingkungan hidup, people); education including sports, arts and culture,
kegiatan social masyarakat), bantuan pendidikan, and local tourism (education costs for scholarship
olah raga, seni budaya dan pariwisata (biaya student/ University students into graduated, means of
pendidikan bea siswa pelajar/mahasiswa sd/ SI, construction of schools, academic activities of students,
Sarana pembangunan sekolah, kegiatan akademis sports activities); health (mass treatment, provision
pelajar, kegiatan olah raga), kesehatan ( pengobatan to develop public sanitation public, infrastructure of
massal, peyedian pengembangan sarana sanitasi Posyandu and public health education); Foundation
umum, sarana prasarana kesehatan posyandu dan (welfare Foundation of employees/ cooperative
penyuluhan kesehatan masyarakat) dan bantuan employee, social activity of Bank aniversary granted
Yayasan (Yayasan kesejahteraan karyawan/koperasi to the retired employees, and scholarships specifically
pegawai,Kegiatan sosial HUT Bank diberikan kepada for orphans/ motherless/ poor children of retired
para pensiunan pegawai dan bantuan bea siswa employees).
khusus untuk anak yatim/piatu/kurang mampu dari
pensiunan pegawai/karyawan)
Selain itu, sebagai bentuk tanggung jawab In addition, as part of Bank’s responsibility towards
Perusahaan terhadap masyarakat, Bank Aceh juga community, Bank Aceh also continuosly increase the
senantiasa meningkatkan dukungan terhadap support for the Government’s development program
program pembangunan Pemerintah Aceh terkait in Aceh related to the economic empowerment of the
pemberdayaan ekonomi rakyat dengan memberikan people by providing assistance to SMEs in the form of
bantuan kepada para pelaku UKM berupa 25 unit 25 units wheelbarrows with accessories, in Pidie Jaya
gerobak dorong dengan aksesorisnya di kabupaten District.
Pidie Jaya.
Kesetaraan dan Kesempatan Kerja yang Adil Equality and Fair Oppurtunity in Workplace
Bank Aceh senantiasa menjunjung tinggi prinsip Bank Aceh always upholds the principle of equal and
kesetaraan dan kesempatan kerja yang adil bagi fair opportunity for every employee to work, to get
setiap pegawai untuk berkarya, berprestasi dan achievement and career path without any element of
berkarir tanpa ada unsur diskriminasi terkait dengan discrimination in relation to factors of race, religion,
faktor suku, agama, jenis kelamin, aspirasi politik dan gender, political and etc.
lainnya.
Program pendidikan dan pengembangan SDM Programs of education and human resources
dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga atau development were performed by making collaboration
institusi yang berkompeten dalam bidang-bidang with other agencies or institutions that are competent
keahlian perbankan tertentu diantaranya bidang in banking expertises such as credit, audit, risk
perkreditan, auditing, manajemen risiko, treasury, management, treasury, Islamic capital markets,
islamic capital market, perpajakan, SME lending, taxation, SME lending, information technology, human
teknologi informasi, SDM, operasional, dan bidang resources, operations, and other fields.
lainnya.
Selama tahun 2015 jumlah pegawai yang telah During 2015, the number of employees has been
mengikuti pendidikan dan pelatihan adalah sebagai participated in the educational course or training as
berikut : follows:
Jenis Pendidikan dan Pelatihan Jumlah Peserta Type of Education and Training
Number of participants
Technical Skill Technical Skill
1. Pelaporan Bank 76 1. Bank Reporting
2. Perkreditan / Treasury 141 2. Credit/ Treasury
3. Manajemen Risiko 170 3. Risk Management
4. Sosialisasi Ketentuan Perbankan 283 4. Socialization of Banking Conditions
5. Audit 87 5. Audit
6. Teknologi Informasi 0 6. Information Technology
7. Manajemen Umum 20 7. General Management
8. Manajemen Perbankan 211 8. Banking Management
9. Lainnya 675 9. Other
Soft Skill Soft Skill
1. Analisa Masalah dan Pengambilan Keputusan 14 1. Problem Analysis and Decision Making
2. Customer Relationship Skill 161 2. Customer Relationship Skill
3. Leadership 99 3. Leadership
4. Teknik Presentasi dan Komunikasi 252 4. Presentation and Communication Techniques
Jumlah 2.189 Total
Salah satu indikator keberhasilan Bank Aceh pada One indicator of the Bank Aceh success in 2015 in
tahun 2015 dalam rangka menciptakan kondisi order to create a safety and healthy work environment
lingkungan kerja yang aman dan sehat adalah is zero number of occupational accidents (zero
jumlah kecelakaan kerja Perusahaan tercatat nihil accident).
(zero accident).
Selain itu sebagai bentuk tanggung jawab sosial Additionally, as a form of social responsibility to
terhadap nasabah, Bank Aceh juga melakukan its customers, Bank Aceh also conducted several
kegiatan program penanganan keluhan nasabah. programs to handle customer complaints. The
Berikut tahapan penyelesaian pengaduan following is completion stages of customer
nasabah: complaints:
- Penerimaan keluhan dari nasabah; - Achieving of complaints from customers;
- Analisa permasalahan yang dikeluhan oleh - Analyzing problems complained by the
nasabah dan ditindak lanjut oleh bagian unit customer and followed up by settlement of
penyelesaian pengaduan nasabah (UPPN); customer claims division (UPPN);
- Identifikasi alternatif solusi; - Identifiying alternative solutions;
- Penentuan solusi; - Determining the solution;
- Implementasi solusi; - Implementing of the solution;
- Penyampaian penyelesaian keluhan kepada - Delivering complaint resoultion to the customer;
nasabah;
- Dokumentasi & evaluasi seluruh keluhan yang - Performing documentation and evaluation of
masuk untuk kemudian ditindaklanjuti dalam entering complaints and then followed up by
bentuk perbaikan dan inovasi proses kerja improvement and innovation of work processes
sehingga mampu menghasilkan produk dan in order to produce products and services
layanan yang memenuhi tuntutan bisnis dan that meet customers’ business demands and
harapan nasabah. expectations.
Keluhan nasabah umumnya langsung ditangani General customer complaints are handled effectively
secara efektif dan cepat oleh UPPN. Namun and quickly by UPPN. However, if the complaint can
apabila keluhan tersebut belum dapat ditangani, not be handled, then UPPN would communicate the
maka UPPN akan menyampaikan informasi information to customers via mail, phone, or email
kepada nasabah melalui surat, telepon, atau describing the status and time to make complaint
email yang menjelaskan status dan waktu yang resolution.
dibutuh untuk penyelesaian keluhan.
Jumlah
Pengaduan Tahun Diselesaikan Pada Type of
No Jenis Pengaduan 2015 Tahun 2015 Customer
Nasabah Number of Resolved In 2015 Complaints
Complaints in
2015
Penghimpunan
1 - - 1. Fund raising
Dana
- Tabungan 21 21 - Savings
- Deposito 1 1 - Deposit
2. Sistem 2. Payment
- -
Pembayaran System
- Kliring 6 6 - Clearing
- RTGS 24 24 - RTGS
- Electronic - Electronic
3 3
Banking Banking
Laporan Sumber
Daya Manusia
Human Resources Reports
Bank Aceh menyadari sepenuhnya peran Sumber Bank Aceh fully aware that the role of the competence
Daya Manusia (SDM) yang berkompetensi dan and high integrity of Human Resources (HR) are key
memiliki integritas yang tinggi merupakan kunci to the company’s success in realizing the vision and
kesuksesan perusahaan dalam mewujudkan visi dan carry out its mission. Therefore, the Bank Aceh has
melaksanakan misinya. Oleh karena itu, Bank Aceh commitment to create a human resources professional,
terus berkomitmen untuk menciptakan SDM yang competence, and high integrity through reliable human
profesional, berkompeten, dan berintegritas tinggi resources management, structured and planned. Bank
melalui pengelolaan SDM yang andal, terstruktur dan Aceh also tries to enhance the synergy, and efficiency
terencana. Bank Aceh juga berupaya meningkatkan at all levels and work units of the Company through
sinergi dan efisiensi di semua jenjang dan unit kerja continuously emphasize determined Company’s
Perusahaan dengan terus menekankan penerapan cultural values. Thus, the employees of Bank Aceh are
nilai-nilai budaya Perusahaan yang telah ditetapkan. expected to contribute their best and have the highest
Dengan demikian, diharapkan karyawan Bank Aceh achievement orientation for Bank Aceh progress and for
dapat memberikan kontribusi terbaik dan memiliki best service to all customers.
orientasi pencapaian prestasi tertinggi untuk
kemajuan Bank Aceh dan pelayanan terbaik kepada
seluruh nasabah.
Dalam rangka pengembangan Sumber Daya In order to develop human resources in 2015, PT.
manusia pada tahun 2015, PT. Bank Aceh Bank Aceh planned to hold trainings for member
berencana melaksanakan pelatihan-pelatihan of Boards and employees of PT. Bank Aceh, both
bagi pejabat dan karyawan/ti PT. Bank Aceh internal and external education. Besides, in order
baik pendidikan internal maupun eksternal. to meet the needs of HR personnel, PT. Bank Aceh
Disamping itu juga dalam rangka untuk opens the possibility of recruiting new employees
memenuhi kebutuhan personil SDM PT. Bank as labor to anticipate retirement labor, employee
Aceh tidak menutup kemungkinan untuk shortages and to meet the human resource plan for
melakukan rekrutmen karyawan sebagai tenaga opening new branch offices.
kerja baru untuk mengantisipasi tenaga kerja
yang akan menjalani masa pensiun, kekurangan
karyawan dan untuk memenuhi SDM terhadap
rencana pembukaan jaringan kantor baru.
Bank Aceh telah memiliki rencana pendidikan Bank Aceh has had human resource training and
dan pelatihan SDM untuk 1 (satu) tahun ke development plan for one following year, such as
depan antara lain bidang Penerimaan karyawan recruitment for new employees, parking officer,
Baru, Juru Parkir, Satpam, Driver, Cleaning Servis, security, driver,cleaning service, and treasury;
tersury, Pembekalan uji sertifikasi kompetensi coaching for competency sertification test; etc.
dan lain lain dengan rencana anggaran sebesar Budget plan amount for those activities is IDR
Rp. Rp.22.525.000.000,- dengan cakupan rasio 22.525.000.000 with 30% ratio scope of employees
jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan that are attending the training .
sebesar 30%.
Sesuai dengan analisa Indikator Kebutuhan Based on “Indikator Kebutuhan Diklat” (IKD)
Diklat (IKD), masing-masing unit kerja juga dapat analysis, each work unit can also propose other
mengajukan Pendidikan dan Pelatihan lainnya training and education through Human Resource
melalui Divisi Sumber Daya Manusia untuk Division to increase competencies and work
meningkatkan kompetensi kompetensi dan sikap attitudes that are needed by those work units. Most
kerja yang dibutuhkan pada Unit Kerja dimaksud. of human resource training and development
Pendidikan dan pelatihan pengembangan SDM is prioritized to be held by in-house training in
diprioritaskan sebagian besar akan dilaksanakan Lembaga Pendidikan Bank Aceh, and the other
melalui in-house training di Lembaga Pendidikan will be held by sending employees to participate
Bank Aceh, sebagian lainnya akan diikutsertakan in public training that is held by external parties
pada public training yang diselenggarakan that have excellent competence, reputation,
oleh pihak eksternal yang dipandang memiliki and experience. To incrase stakeholders’ trust to
kompetensi, reputasi dan pengalaman yang baik. quality, competence, and capability standard of PT.
Untuk meningkatkan kepercayaan berbagai Bank Aceh human resource, and also to increase
Disamping itu, sejalan dengan rencana In addition, in line with the plan of the office
pengembangan jaringan kantor baik konvensional network development, conventional and Islamic
dan syariah, maka setelah proses self assessment banks, hereinafter self-assessment process in
apabila terjadi kekurangan akan dilakukan case of shortage, it will be fulfilled by employees
pemenuhan kekurangan karyawan di cabang- to fulfill the branch offices in accordance with
cabang sesuai dengan sasaran dan strategi the objectives and strategies. Each opening of
pencapaiannya. Setiap pembukan jaringan a new branch office, it requires at least eight
kantor pembantu baru sekurang-kurangnya (8) new employees consisting of one Head, 1-2
membutuhkan 8 (delapan) orang karyawan baru of loan officers and administration, one person
terdiri dari 1 orang pimpinan, 1-2 orang petugas of customer service, 1-2 two of Teller, 2 security
kredit dan administrasi, 1 orang customer service, 1-2 guards (outsourcing) and one person non-
dua orang Teller, 2 orang Satpam (outsourcing) dan permanent employees (outsourcing). Bank Aceh
1 orang Pramubakti (outsourcing). Bank Aceh pada in 2015 planned job recruitment, as can be seen
tahun 2015 merencanakan rekrutmen tenaga kerja in Table IX-3 below:
sebagaimana dapat dilihat pada tabel IX-3 berikut :
4. Rencana Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing 4. Utilization Plan of Foreign Workers and
dan outsourching outsourcing
Untuk tahun 2015 ke depan sebagaimana For 2015 and the future years as stated in
Lampiran 16, Bank Aceh tidak memiliki rencana Attachment 16, Bank Aceh did not have plan to
pemanfaatan/penempatan tenaga kerja asing use/ placement of foreign workers referring to the
yang mengacu pada peraturan perundang- legislation in force. However, in the future, if it is
undangan yang berlaku. Namun ke depan urgent condition and highly needed in accordance
apabila urgent dan sangat dibutuhkan sesuai with the complexity of the business, the bank does
dengan kompleksitas usaha, bank tidak menutup not rule out the possibility to consider using foreign
kemungkinan untuk mempertimbangkan workers, especially for certain business activities
pemanfaatan tenaga kerja asing terutama untuk primarily related to projects of cooperation with
aktivitas usaha tertentu terutama berkaitan foreign parties. As outsourced personnels, Bank will
dengan proyek-proyek kerjasama dengan pihak consider to use them as supporting personnel.
asing. Sedangkan untuk tenaga outsourcing
akan dilaksanakan terutama untuk tenaga yang
bertugas sebagai tenaga pendukung.
Pemimpin Divisi
Head Division
I. REKRUITMEN I. RECRUITMENT
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan To anticipate company’s needs for employee in
karyawan sesuai dengan perkembangan accordance with the work, operational, product,
jaringan kerja, operasional, produk dan jasa Bank and service network development, company’s
maka kebutuhan karyawan secara kuantitas need for employees are increasing quantitatively
dan kualitas semakin meningkat. Rekruitmen and qualitatively. PT. Bank Aceh employee
karyawan PT. Bank Aceh diproyeksikan recruitment are projected based on these
berdasarkan pendekatan: approach:
a. Pertumbuhan Nasabah. a. Customer Growth
b. Pertumbuhan Jaringan b. Network Growth
c. Pertumbuhan produk baru c. New Product Growth
d. Struktur Organisasi / Job description dan sfan d. Organization Structure/Job description and
of control / serta beban kerja (Work Load) span of control/ and also work load
e. Inovasi dan penerapan tekhnologi e. Inovation and Technology Implementation
f. Turn over karyawan (exit, pensiun, meninggal f. Employee Turnover (exit, retirement, pass
dunia dan PHK), karyawan pensiun untuk away, and layoff ), retired employees amount
tahun 2015 berjumlah 34 orang dan tahun for 2015 is 34 peoples and for 2016 is 23
2016 23 orang peoples.
g. Rekruitmen yang telah dilakukan pada tahun g. Recruitment amounts that have had done is
2014 berjumlah 212 orang dan tahun 2015 212 employees in 2014 and 113 peoples for ODP
berjumlah 113 orang untuk katagori ODP dan and Clerk (CS and Teller) category, they have
clerk (CS dan Teller) dan sudah ditempatkan been placed in entire head office and branch
diseluruh Kantor pusat dan kantor Cabang. office. In addition, there are 121 employee
Sedangkan untuk Calon karyawan yang saat candidates that is still joining job orientation
ini masih menjalani training Job orientasi training (ODP) now. Those amount is still
121 orang (ODP). Belum termasuk golongan excluding probationary category’s amount.
Prabakti.
Berdasarkan workload analysis yang dilakukan Based on workload analysis that is held by LPPI and
oleh LPPI dan Divisi SDM, jumlah kebutuhan Human Resource Division, the amount of company’s
karyawan sekarang sampai dengan 2 tahun need for employees for now until the following two
mendatang sebagai berikut : yearare as follows:
Staffing akan direinventing dan revitalisasi Staffing will be reinvented and revitalized based on
berdasarkan kemampuan professional, professional, managerial, and leadership skill on
managerial dan leadership pada setiap level each company organization level.
organisasi Bank.
VI. PENYESUAIAN (REVISI) PERATURAN SDM VI. Human Resource Regulation Compliance
Untuk menciptakan pengelolaan SDM yang (Revision)
handal, sehat dan sesuai dengan kebutuhan To create human resource management that
dan pengembangan dinamika organisasi Bank, is credible, excellent, and match with bank
penyesuaian (revisi) peraturan SDM dalam rangka organization dynamics and needs, human resource
mendorong kinerja karyawan perlu dilakukan regulation revision must be held objectively to
secara objektif. Progress Revisi peraturan SDM increase employee performance. Here are human
adalah sebagai berikut: resource regulation revision progress:
1. Ketentuan umum tentang SDM. 1. Human resource general provision
2. Ketentuan sistem kepangkatan dan 2. Career development and career path system
pengembangan karir provision
3. Ketentuan seleksi dan rekruitmen karyawan 3. Employee recruitment and selection provision
4. Ketentuan tentang Talent Manajemen 4. Talent Management provision
5. Ketentuan tentang KPI 5. KPI provision
6. Ketentuan tentang Budaya Organisasi PT. Bank 6. PT. Bank Aceh organizational value provision
Aceh
7. Ketentuan tentang Tata Tertib dan Pemberian 7. Provision of Code of Conduct and punishment to
Sanksi kepada Karyawan employee
Dengan perbaikan ketentuan-ketentuan SDM Revising those human resource provision is hopefully
tersebut diatas diharapkan dengan menciptakan will create excellent work climate continously
iklim kerja yang sehat secara terus menerus.
Nilai budaya kerja yang dikembangkan pada Work culture values that developed in PT.
PT. Bank Aceh adalah nilai-nilai yang bernuansa Bank Aceh are Islamic values that can improve
islami yang dapat menggerakkan motivasi motivation to have achievements based on
berprestasi berdasarkan nilai-nilai islami dalam Islamic value in conducting ubudiyah dan
melakukan ubudiyah dan muamalah yang muamalah that grow contemporary.
berkembang secara kontemporer.
Jumlah dan Komposisi Sumber Daya The number and composition of the Human
Manusia Resources
Jumlah karyawan Bank Aceh sampai akhir tahun The number of Bank Aceh employees until the end of
2015 yaitu 1.905 orang. Jumlah ini meningkat 19% 2015 was 1,905 people. This number increased by 19% of
dari jumlah karyawan di tahun 2014, yaitu 1.606 the total number of employees in 2014, i.e. 1,606 people.
orang.
Jumlah dan Komposisi karyawan Berdasarkan The number and composition of employees by
Jenjang Pendidikan Education Level
Dibandingkan dengan periode 2013-2015, kualitas Compared with 2013-2015 period, the quality of the
karyawan Bank Aceh semakin membaik, dikarenakan Bank Aceh employees is getting better, because the
proporsi karyawan dengan tingkat pendidikan proportion of employees with Bachelor and Master
Sarjana dan Pasca Sarjana semakin meningkat. Hal ini Degree is increasing. This suggests that the Bank Aceh
menunjukkan bahwa Bank Aceh terus berkomitmen is committed to improve the quality of employees by
untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan dengan determining the standard of education adapted to the
menetapkan standar pendidikan yang disesuaikan business’s challenges.
dengan tantangan bisnis Perusahaan.
Jumlah Karyawan
No Jenjang Jabatan Number of employees Study Position
2015
1 PEMIMPIN DIVISI 12 HEAD OF DIVISION
2 KEPALA BIDANG 31 HEAD OF SUB-DIVISION
3 PEMIMPIN CABANG 26 HEAD OF BRANCH
4 WAKIL PEMIMPIN CABANG 15 DEPUTY HEAD OF BRANCH
5 KEPALA BAGIAN 18 HEAD OF DEPT
6 PEMIMPIN CAPEM 84 HEAD OF SUB-BRANCH
7 KEPALA SEKSI 104 HEAD OF SECTION CHIEF
8 SUPERVISOR 42 SUPERVISOR
9 OFFICER 369 OFFICER
10 CLERK 281 CLERK
11 PRABAKTI 420 PROBATIONARY
Jumlah 1402 Total
Adapun mekanisme rekrutmen adalah terbagi The recruitment mechanism is divided into several
menjadi beberapa tahap yang meliputi seleksi stages including file selection (administration),
berkas (administrasi), Tes psikologi dengan bekerja Psychological tests in cooperation with external parties,
sama dengan pihak eksternal, dan Tes Wawancara. and interview. Before being appointed as permanent
Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, employees, new employees firstly should follow the basic
karyawan baru tersebut terlebih dahulu mengikuti training program, continued by following development
program pelatihan dasar, diikuti dengan pelaksanaan program intended for new employees who pass the
program pengembangan bagi karyawan baru yang selection process, in accordance with their respective
lolos proses seleksi, sesuai dengan bidang pekerjaan field of work.
masing-masing.
Jumlah Karyawan
Perputaran Karyawan (Turnover) Number of Employees Employee Turnover (Turnover)
2015 2014
Karyawan Baru 299 118 New employees
Karyawan yang Keluar 35 20 Resign Employees who Exit
- Karyawan keluar karena pensiun 29 16 - Employee resign due to retirement
- Karyawan berhenti atau 4 - - The employees resigned or
mengundurkan diri karena dismissed for various reasons
berbagai alasan
- Karyawan diberhentikan 2 4 - Employee dishonorably discharged
tidak hormat karena terbukti for committing violations of the laws
melakukan pelanggaran hukum or regulations of the Company
atau peraturan Perusahaan
Praktek Kerja yang Adil dan Setara Fair and Equal Employment Practices
Secara keseluruhan Bank Aceh tunduk pada As a whole, Bank Aceh complies with government
peraturan Pemerintah terkait ketenagakerjaan, regulations regarding labor, namely Law No. 13
yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Bank of 2003. Bank Aceh does not differentiate the work
Aceh tidak membedakan perlakuan dalam bekerja treatment based on gender, ethnicity, religion or
berdasarkan gender, suku, agama atau lainnya other discriminatory, but clearly, the company has
yang bersifat diskriminasi, namun secara jelas kami rules underlying these differences, for example, the
mempunyai peraturan yang mendasari perbedaan remuneration based on the hierarchy, tenure, and
perlakukan ini. Misalnya, pemberian remunerasi individual performance assessment results. In addition,
dilakukan berdasarkan jenjang jabatan, masa kerja the Bank Aceh provides the same career opportunities,
dan hasil penilaian kinerja individu. Di samping itu, as well as avoiding compulsory labor practices.
Bank Aceh memberikan kesempatan berkarir yang
sama, serta menghindari praktik-praktik pemaksaan
kerja.
Selama tahun 2015 jumlah karyawan yang telah During 2015, the number of employees who have
mengikuti pendidikan dan pelatihan adalah sebagai attended the education or training was as follows:
berikut:
Adapun cakupan materi pendidikan dan pelatihan The material coverage of education and training
yang diselenggarakan selama tahun 2015 terdiri dari organized in 2015 consisted of fields directly related to
bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan banking business, is as follows:
bisnis perbankan, diataranya:
Sebagai salah satu bentuk perhatian kepada jenjang As one form of attention to the career path of employees,
karir karyawan, pada tahun 2015, PT. Bank Aceh in 2015, PT. Bank Aceh gave several promotions to
melaksanakan promosi karyawan diantaranya employees, such as:
adalah:
2014 2015
Gaji Pokok 71.064.333.748,00 76.549.837.192,00 Main Salary
Tunjangan Allowance
a. Tunjangan Jabatan 19.140.495.970,00 25.858.935.462,00 a. Allowance for Position
b. Tunjangan Pajak 34.998.181.238,00 34.603.589.094,74 b. allowance for Tax
c. Tunjangan Kinerja 48.051.798.303,00 46.571.053.977,00 c. Allowance for Performance
d. Tunjangan Kesehatan 1.491.374.528,00 63.720.941,00 d. Allowance for Health
e. Tunjangan Pengobatan 4.708.820.287,00 4.889.553.641,00 e. Allowance for Medical Treatment
f. Tunjangan Hari Raya 34.520.512.104,00 39.341.675.712,00 f. Religious holiday Allowance Raya
g. Tunjangan Cuti 11.577.330.430,00 12.695.802.201,00 g. Allowance for Leave
h. Tunjangan Transport 10.500.000,00 15.000.000,00 h. allowance for Transport
i. Tunjangan Sewa Rumah Pegawai 4.506.868.394,00 5.340.870.624,00 i. Allowance for staff housing lease
j. Tunjangan Prestasi Kerja 46.004.060.355,00 37.694.336.298,00 j. Allowance for Work Achievement
k. Pembayaran Uang Duka 872.582.375,00 610.779.899,00 k. Payment of Sorrow
l. Tunjangan Ramadhan/Meugang 11.407.878.132,00 12.875.829.880,00 l. Allowance for Ramadan/Meugang
m. Tunjangan Pendidikan 11.610.246.377,00 12.847.747.180,00 m. Allowance for Pendidikan
Fasilitas Lain Other Facilities
Mobil 4.283.000.000 Car
Jumlah 299.964.982.241,00 314.241.732.101,74 Total
Bank Aceh juga menyelenggarakan program Bank Aceh also organizes defined benefit retirement
pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan plan for all its permanent employees with an age
tetapnya dengan batasan usia 56 tahun, agar limit of 56 years, in order to continue living with an
dapat melanjutkan kehidupan dengan tingkat insurance welfare level during retirement. The program
kesejahteraan yang terjamin pada saat memasuki is implemented through the PT. Bank Aceh Retirement
usia pensiun. Program ini dilaksanakan melalui Dana Fund by the Minister of Finance No. 668.KM.10/ 2012
Pensiun PT. Bank Aceh berdasarkan Surat Keputusan dated on May 14, 2012 on the validation of retirement
Menteri Keuangan RI No. 668.KM.10/2012 tanggal fund insurance from PT. Bank Aceh retirement Fund.
14/05/2012 tentang pengesahan penjahuan Dana
Pensiun dari Dana Pensiun PT. Bank Aceh.
Berikut Program Kesejahteraan Karyawan PT. Employees’ Benefit of PT. Bank Aceh is as follows:
Bank Aceh :
• Program Asuransi Dwiguna terdiri atas : • Dwiguna Insurance Program consists of:
1) Jiwasraya 1) Jiwasraya
2) AJB Bumiputera 2) AJB Bumiputera
• Program BPJS ketenagakerjaan mencakup 4 • BPJS employment program includes four courses,
Program : such as:
1) JKK : Jaminan Kecelakaan Kerja 1) JKK: Accident Insurance
2) JKM : Jaminan Kematian 2) JKK: Death Insurance
3) JHT : Jaminan Hari Tua 3) JHT: Old Age Insurance
4) JP : Jaminan Pensiun 4) JP: Retirement Insurance
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan Employees’ Health and Safety Work
Bank Aceh menyadari bahwa kesehatan dan Bank Aceh realizes that health and safety (K3)
keselamatan kerja (K3) karyawan sangat penting of employees is very important factor to achieve
untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. optimal productivity. Therefore, the Bank Aceh has a
Oleh karena itu, Bank Aceh telah memiliki peraturan management regulations related to K3 contained in BPJS
pengelolaan terkait K3 yang tercantum dalam BPJS Employment. Thus, adherence to the implementation of
Ketenagakerjaan. Dengan demikian kepatuhan pada K3 is the joint responsibility of management and each
pelaksanaan K3 menjadi tanggung jawab bersama employee.
manajemen dan setiap karyawan.
Fasilitas atau Kegiatan terkait K3 yang tersedia Facility or Activity Related To K3 Provided and
dan dilakukan Bank Aceh selama tahun 2015. Performed By Bank Aceh During 2015
• Salah satu indikator keberhasilan Perusahaan • One indicator of the Company’s success in the
pada aspek K3 pada tahun 2015 adalah jumlah aspect of K3 in 2015 is the number of occupational
kecelakaan kerja Perusahaan tercatat nihil (zero accidents Company recorded zero (zero accident).
accident).
• Tahun 2015 terhadap BPJS Ketenagakerjaan, • In 2015, the BPJS Employment performed two times
dilakukan 2 kali terhadap : to:
1) Jaminan Kecelakaan Kerja : Maulizar Yusuf 1) Work Accident Insurance: Maulizar Yusuf
2) Jaminan Kematian : Alm. Yudesri 2) Death Insurance: the late Yudesri
Pengembangan organisasi Bank Aceh selalu Bank Aceh organization Development is always
dilandaskan pada azas-azas organisasi yang based on the principles of a healthy organization,
sehat, efektif dan efisien yang di dalamnya effective and efficient including planning and
termasuk perencanaan dan pengawasan yang centralized control, centralized implementation
terpusat, pelaksanaan yang disentralisasikan and at every level of management performed
dan pada setiap tingkat manajemen melakukan internal control and supervision of risk based on the
pengendalian interen dan pengawasan yang implementation of each work unit duty.
berbasis risiko atas pelaksanaan tugas masing-
masing unit kerjanya.
Dalam rangka pengembangan Sumber Daya In order to develop human resources in 2016, PT.
manusia pada tahun 2016, PT. Bank Aceh Bank Aceh plans to carry out training for Boards
berencana melaksanakan pelatihan-pelatihan and employees of PT. Bank Aceh, both internal and
bagi pejabat dan karyawan/ti PT. Bank Aceh external education. Besides, in order to meet the
baik pendidikan internal maupun eksternal. personnel needs of HR/ SDI, PT. Bank Aceh opens
Disamping itu juga dalam rangka untuk the possibility of recruiting new employees as labor
memenuhi kebutuhan personil SDM/SDI PT. to anticipate retirement labor, employee shortages
Bank Aceh tidak menutup kemungkinan untuk and to meet the HR/ SDI plan opening of a new
melakukan rekrutmen karyawan sebagai tenaga office network.
kerja baru untuk mengantisipasi tenaga kerja
yang akan menjalani masa pensiun, kekurangan
Sesuai dengan analisa Indikator Kebutuhan In accordance with the analysis of Training Needs
Diklat (IKD), masing-masing unit kerja juga dapat Indicator (IKD), each work unit can also apply for
mengajukan Pendidikan dan Pelatihan lainnya education and other training through the Division of
melalui Divisi Sumber Daya Manusia untuk Human Resources to improve the competence and
meningkatkan kompetensi kompetensi dan sikap work ethic needed. Bank Aceh Training Center will
kerja yang dibutuhkan pada Unit Kerja dimaksud. largely conduct education and training of human
Pendidikan dan pelatihan pengembangan resources development / SDI priority through in-
SDM/SDI diprioritaskan sebagian besar akan house training, the other part will be included in
dilaksanakan melalui in-house training di the public training organized by external parties
Lembaga Pendidikan Bank Aceh, sebagian deemed to have competence, reputation, and good
lainnya akan diikutsertakan pada public training experience.
yang diselenggarakan oleh pihak eksternal yang
dipandang memiliki kompetensi, reputasi dan
pengalaman yang baik.
Untuk meningkatkan kepercayaan berbagai To increase the trust of various parties related on
pihak terhadap standar kualitas, kompetensi the standards of quality, competence and reliability
dan kehandalan SDM/SDI yang dimiliki oleh PT. of human resources owned by PT. Bank Aceh, in
Bank Aceh, disamping untuk meningkatkan daya addition to enhance the competitiveness of Bank
saing SDM/SDI Bank Aceh dalam menghadapi Aceh HR in the face of competition and the entry
persaingan dan berlakunya Masyarakat Ekonomi into force of the Asean Economic Community in
Asean tahun 2016. SDM/SDI Bank Aceh diarahkan 2016. Bank Aceh Human Resources is directed to
memiliki sertifikasi profesi perbankan yang have sufficient professional certification according
cukup sesuai ketentuan, terutama Sertifikasi to the provisions, particularly the Risk Management
Manajemen Risiko dan sertifikasi kompetensi Certification, and other competency certification.
lainnya. Rencana Pemenuhan Uji Kompetensi Plan to fulfill Banking Profession Certification
Sertifikasi Profesi Perbankan tahun 2016 sebagai Competency Test in 2016 is as follows:
berikut:
Asumsi : 71 Unit Jaringan Kantor Baru, 25 orang pensiun, lainnya. | Assumptions: 71 New Office Network Unit, 25 people retired, others.
FINANCIAL STATEMENTS
The Financial
DECEMBERStatement
31, 2015 ANDand
2014
Independent
AND FOR THEAuditor ‘s Report
YEARS THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 5
6 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 7
8 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 9
10 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 11
12 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 13
14 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 15
16 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 17
18 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 19
20 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 21
22 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 23
24 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 25
26 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 27
28 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 29
30 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 31
32 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 33
34 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 35
36 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 37
38 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 39
40 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 41
42 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 43
44 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 45
46 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 47
48 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 49
50 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 51
52 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 53
54 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 55
56 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 57
58 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 59
60 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 61
62 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 63
64 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 65
66 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 67
68 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 69
70 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 71
72 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 73
74 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 75
76 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 77
78 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 79
80 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 81
82 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 83
84 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 85
86 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 87
88 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 89
90 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 91
92 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 93
94 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 95
96 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 97
98 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 99
100 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 101
102 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 103
104 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 105
106 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 107
108 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 109
110 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 111
112 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 113
114 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 115
116 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 117
118 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 119
120 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 121
122 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 123
124 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 125
126 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 127
128 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 129
130 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 131
132 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH 133
134 Laporan Tahunan 2015 2015 annual report BANK ACEH
Halaman Ini Sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank