Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Berikut 10 Contoh Pembukaan Pidato Bahasa Inggris versi Desa Bahasa Borobudur :
1. That is all what I can convey in this time. Thank you very much for your attention. I
hope you get success and prosperity. May Almighty God bless this meeting and guide
us in realizing Islamic doctrine for the Muslim and others who want to accept the light
as well.
May Allah SWT make us worthy being his servant. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
2. I think the time is over. I am sorry for the cutting remarks in my speech. Thank you
for your attention. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
4. I think I have to stop speaking now. I apologise for all my wrong words. Thank you
very much for your attention. See you. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
5. I must stop my speech now. I do apologise for my cutting remarks. Thank you very
much for your attention .See you next time and may Allah SWT bless you.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
6. I have to end now. Please apologise for the wrong words in my speaking. Thank you
very much. See you later. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
7. That’s all for my speech. At last I hope you understand my speech. Hopefully you to
forgive me for my faults. Thank you so much for attention. May the Almighty God
bestow on us his endless blessing. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
8. I think, my speaking is enough for this time. No one is perfect in this world. If there
some cuting remarks, please accept my apologies. God bless you.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
9. It’s my short speech for this occasion, I apologise for my mistakes, and thank you
very much for your attention. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
10. I think, my speech is enough for today. If you find some mistakes in my remarks. I
hope you do apologise me. Thank a lot for your attention. Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
1. Good morning the honorable school principal, the honorable teachers, and all my lovely
friends. First of all, thanks to Almighty God for His blessing and grace so we can gather here
healthy. Today, allow me to deliver a speech about the education in Indonesia (judul pidato
anda).
2. The honorable principal of SMA 1 Mangunrejo, all the teachers and all of my beloved
friends.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Thank to Allah SWT for the blessing and guidance for us, so we can be here in the
bright day. And I also want to deliver your prayer and greetings to our prophet Nabi
Muhammad SAW, who has brought us from dark-age to the bright-age now, so we are
always on the right path until the end of this world.
3. The honorable school principal and all the teacher of SMP Negeri 1 Kelirejo and all
my beloved students in this school.
Good morning and best wishes.
First, let us extend our praise and thank to the Almighty God for health and this sunny
day, so we can gather in this place. I also thanks for the occasion given to me to deliver
my speech about the importance of the healthy environment.
4. Good morning/afternoon for all the audience.
Assalamualaikum Wr.Wb. and Best Wishes for us.
Ladies and gentlemen.
Today, we are gathered together here to celebrate the 30th years anniversary of our
company. 30 years ago, this company built in the small area. With no less than 10
employee my grandfather with 2 of his friends built this company. They need 20 years to
make this company as big as now. Their hard work and the behave of not giving up in
the bad situation make this company stand in a super hard foundation.
In the 30th years anniversary of this company, I want to speak about what needed to be
an entrepreneur. I want to give the spirit to the young generation to be brave to be an
entrepreneur.
6. First of all I want to thank to God for His blessing and health given to us.
Good morning all the audiences.
Before I deliver my speech I want to share something about a healthy life. In Indonesia
we know this words “kebersihan sebagian dari iman”. But what I see does not reflect it
all. We can see the plastic, snack’s package is every where. It was not good view, trash
can be our problem in the future. For example, it can hamper the water ways and let the
waters come in our home. The bad smell brings bacteria which is not good for our
health.
Today I want to speak about the importance of keep our environment clean.
Opening Speech I
Good morning
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
The honorable of the teacher
The happy friends
How are you this morning….
Thank you for your time and chance for me, so I can be here in front of you…to deliver my speech. I hope
today all of you have a good mood and condition too. Today I want to concern about our the happening
news about the dangerous of drug abuse. I choose this point because there are many examples in our
environment who to be a drug slave.
Terjemah :
Opening Speech II
Good afternoon
The honorable of the judges
The honorable of the teachers
The honorable of the parents
Who always be guided by The God
Let me give thank to Alloh SWT who gives us the healthy, time and also chance to meet in the school hall
for celebrating our Islamic new year 2016. I am the representative of the student of SMK Muhammadiyah
3, to deliver my important to us. It is about the implementation of Islamic science in our life.
Terjemah :
Budaya ialah kekayaan yang merupakan bentuk warisan dari nenek moyang berupa keindahan seni, baik
itu berupa keindahan seni musik, tarian, benda benda, bahasa, dsb. Budaya selalu dimiliki oleh setiap
wilayah dimana budaya merupakan peninggalan dari orang orang terdahulu yang menempati wilayah
tersebut serta diteruskan turun temurun ajarannya.
ads
Sobat pembaca semua tentu sudah mengerti bahwa budaya Indonesia tidaklah sedikit melainkan amat
beragam dan tak terhitung jumlahnya, tentunya budaya tersebutlah yang menjadi sumber kekayaan dan
menjadi daya tarik sendiri untuk wisatawan mau berkunjung dan melihat keunikan yang Indonesia miliki.
(Baca juga mengenai pengaruh budaya terhadap gangguan jiwa).
Nah sobat, seringkali kita melihat pelaku dari budaya rata rata adalah orang tua yang memang mengenal
budaya tersebut sejak kecil, jarang sekali untuk saat ini ada anak muda yang dengan bangga dan
dengan rajin mempelajari dan melestarikan budaya sendiri. Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang miris
ya sobat. (Baca juga mengenai teori budaya dalam psikologi).
Jika terjadi terus menerus, budaya hanya tinggal dalam kenangan dan tulisan atau tontonan dari masa
lalu saja, tidak bisa dinikmati keindahannya secara langsung. Tentu kita semua tak ingin hal ini terjadi ya
sobat. Sebab itu, remaja dan peran pendidikan perlu untuk mengubah ini semua, misalnya dengan lebih
memperbanyak pelajaran mengenai budaya di tiap jenjang pendidikan. (Baca juga mengenai emosi
dalam psikologi lintas budaya).
Memang ada beberapa anak muda yang rajin untuk menggeluti dan melestarikan budaya, tentunya apa
yang mereka lakukan tersebut harus mendapat dukungan dan apresiasi sehingga tidak berhenti begitu
saja atau menjadi usaha yang melemah, yuk sobat baik remaja atau dewasa mulai cintai budaya
Indonesia dengan cara berikut, 13 Peran Remaja dalam Melestarikan Budaya Indonesia.
1. Meningkatkan Kompetensi Budaya
Belajar yang rajin di sekolah untuk meningkatkan kompetensi diri sehubungan dengan budaya tentu
menjadi jalan terbaik untuk bisa melestarikan budaya Indonesia, dengan belajar, remaja akan mengenal
lebih dalam sekaligus menanamkan rasa cinta. (Baca juga mengenai cara menyikapi budaya asing).
4. Sopan Santun
Melihat remaja banyak menggunakan bahasa modern yang bahkan alay tentu terdengar miris ya sobat,
padahal dalam kehidupan masyarakat Jawa, bahasa kromo/ alus harus tetap digunakan, apalagi dalam
berbicara dengan orang yang lebih tua, sebab itu hal tersebut harus dibiasakan.
5. Mengenal Seni dan Lagu Daerah
Remaja harus turut aktif menjaga kesenian daerah dan lagu lagu daerah dengan mengajarkannya
kepada adik adiknya ketika sedang bermain bersama sehingga tidak hanya lagu modern saja yang
dikenal namun juga belajar mengenal lagu budaya beserta makna indahnya.
Misalnya ialah menjadi salah satu hal yang penting dalam materi pelajaran atau di jenjang pendidikan
dengan bantuan guru untuk membiasakannya misalnya dengan terbiasa menggunakan bahasa daerah
pada siswanya sehingga siswa secara langsung akan menerapkan bahasa daerah yang sama dalam
keseharian.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan bermanfaat dan dapat diterapkan
dalam keseharian. Jangan lupa untuk mencintai dan melestarikan budaya kita ya sobat, agar anak cucu
kita nanti masih bisa menikmatinya dan menerapkannya secara langsung serta negeri kita ini masih
memiliki jati diri. Akhir kata penulis sampaikan Terima Kasih. Salam Budaya Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Era globalisasi saat ini, teknologi terus berkembang memacu peradaban manusia
yang semakin terus berubah. Tidak hanya perkembangan dari bidang teknologi tetapi juga
berkembang dari bidang budaya. Oleh sebab itu budaya asing dapat ditemui dengan mudah,
terutama budaya barat yang tidak sesuai dengan adat budaya timur seperti Indonesia. Budaya
asing dapat menambah edukasi bagi bangsa Indonesia, terutama dibidang Ilmu Pengetahuan.
Namun budaya asing tidak selalu berdampak positif, kerena dengan adanya budaya asing,
budaya kita sendiri mulai diabaikan.
Kebudayaan itu sangat penting, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang
berbudaya. Contohnya Jepang, walaupun Jepang negara maju dan terkenal dangan teknologinya,
masyarakat Jepang tetap menjungjung kebudayaannya yang merupakan warisan leluhurnya.
Berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia terutama yang berdomisili di kota-kota
besar,cara berpakaian, cara bicara, bahkan sifat, sudah lebih bergaya asing.
Apalagi kini masyarakat kota sudah terprogram untuk bekerja, pulang untuk istirahat,
dan bangun pagi untuk berkerja lagi. Dan bila ada waktu luang, masyarakat modern lebih sibuk
didepan komputer hanya untuk bermain di dunia maya seperti bermain facebook, twitter, atau
bermain game online. Masyarakat sekarang lebih bangga memiliki banyak teman di dunia maya
ketimbang memiliki banyak teman di dunia nyata. Bahkan bertegur sapa dengan tetanggapun
sudah jarang. Kegiatan tersebut dilakukan terus berulang-ulang tanpa henti, sehingga tanpa
disadari budaya kita yaitu beramah-tamah dan saling menyapa mulai pudar. Gotong-royong yang
dulu dibanggakan kini mulai diabaikan. Kebaya dan batik kini mulai berganti dengan dress
ataupun kain distro yang tidak ada dalam sejarah kita, dengan alasan kebaya dan batik sudah
kuno dan ketinggalan zaman.
Sangat disayangkan bila melihat Indonesia yang merupakan negara majemuk
dengan multiculture terbesar didunia, mengabaikan kebudayaannya sendiri. Padahal banyak
negara lain yang mulai “meniru” kebudayaan kita, seperti negera Malaysia yang mengakui
budaya kita adalah budaya bangsanya. Apakah kita akan tetap membiarkan hal tersebut terus
terjadi, seharusnya kita malu. Kita seharusnya bisa mempertahankan, menghidupkan,
mengembangkan, memelihara, dan mempopulerkan kebudayaaan kebudayaan kita sendiri.
Jika dibiarkan budaya kita sendiri akan luntur. Jika luntur, maka Negara Indonesia yang
dikenal sebagai Negara terhormat dan berbudaya hanya tinggal sejarah. Dari itu kita harus
mampu mempertahan budaya kita. Jangan sampai kita lebih PD dan lebih merasa gaul jika kita
menggunakan budaya asing. Kita harus pandai memilih budaya apa yang kita gunakan, budaya
yang harus sesuai dengan norma dan adat bangsa Indonesia. Jangan sampai budaya yang kita
gunakan melanggar norma, terutama norma agama yang berhubungan langsung dengan sang
maha pencipta.
Kita sebagai warga Negara yang mencintai tanah kelahirannya, sepatutnya kita dapat
menjaga apa yang telah leluhur kita berikan yaitu berupa “Kebudayaan”. Salah jika kita
mencemooh apa yang telah nenek moyang berikan kepada kita. Dan merupakan sebuah
keanehan jika ada warga Negara jika lebih membanggakan kebudayaan lain, dan membiarkan
kebudayaannya hilang dicuri tetangga.
Marilah jaga kebudayaan dan warisan leluhur kita yang beragam ini. Alangkah baiknya
jika kita tidak hanya menjadi penonton kebudayaan kita sendiri, tapi ikut berperan dalam
melestarikan kebudayaan itu sendiri. Karena jika tidak kita siapa penyambung kebudayaan ini ke
generasi selanjutnya?. jika kebudayaan kita luntur, maka anak cucu kita kelak, hanya akan
menjadi penikmat dan penonton kebudayaan asing di masa yang akan datang. Jangan sampai
“Penyesalan datangnya di akhir” itu benar-benar terjadi. Oleh karena itu kami membuat karya
makalah yang berjudul “Melestarikan budaya lokal di Indonesia”.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran betapa
pentingnya melestarikan budaya lokal terhadap kemajuan bangsa, sekaligus mengingatkan
karena melihat betapa kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan
budaya Indonesia yang beragam ini, dan betapa mudahnya generasi muda saat ini yang dengan
mudahnya dapat dipengaruhi oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan adat budaya timur.
1.3 Perumusan Masalah
-1.3.1 Apa yang dimaksud budaya?
-1.3.2 Apa pengaruh kebudayaan terhadap kemajuan bangsa Indonesia?
-1.3.3 Bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan di Indonesia?
-1.3.4 Bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia saat ini?
-1.3.5 Apa faktor pendukung lunturnya budaya di Indonesia?
-1.3.6 Bagaimana cara melestarikan budaya Indonesia?
1.4 Metode Penelitian
-1.4.1 Buku
-1.4.2 Internet
1.4 Sistematika Penulisan
-1.4.1 Pengesahan
-1.4.2 Kata Pengantar
-1.4.3 Daftar isi
-1.4.4 Pendahuluan
-1.4.5 Pembahasan
-1.4.6 Penutup
BAB II PEMBAHASAN
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan
dengan budi dan akal manusia.
2.1 Pengertian/Definisi
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain
terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam"
di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai
perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang
paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2.1.1 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA 5
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan
intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa,
peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.1.2 Pengertian Kebudayaan Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun
kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
2.1.2.1 Kebudayaan Nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi
kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI
INDONESIA 6
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk
mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan
wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa.
Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang
berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak
Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K, 199.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari
kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan,
sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara
kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan
oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa
mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah
kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan
kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika
ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan
Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD
1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada
pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan
perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan
secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-
kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh
Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang
sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam
kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan
mengalami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan
unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
2.1.2 Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain
sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
alat-alat teknologi
sistem ekonomi
keluarga
kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
organisasi ekonomi
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)
organisasi kekuatan (politik)
2. Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli
antropologi Cateora, yaitu :
Kebudayaan material
Lembaga sosial
Lembaga sosial dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan
berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem sosial yang terbantuk dalam suatu Negara akan
menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia
pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja
pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar
seorang wanita memilik karier
Sistem kepercayaan
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit
mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
alat-alat produktif
senjata
wadah
alat-alat menyalakan api
makanan
pakaian
tempat berlindung dan perumahan
alat-alat transportasi
2. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan
struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau
hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi,
kakek, nenek dan seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif
kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga
mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang
berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam
pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
3. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian
tradisional saja, di antaranya:
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa
secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan
hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk
mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan
yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia
menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
5. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap
rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari
sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan
itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem
kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa
Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur
kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion(Kamus Filosofi dan
Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan
menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu
untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam"
dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam
sistem teokrasi. Agama juga memengaruhi kesenian.
1. Korupsi
Korupsi adalah penyalah gunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi,seharusnya
apabila kita mempunyai atau berkedudukan jabatan yang tinggi digunakan untuk hal yang positif
bukan malah menyalahgunakannya.korupsi adalah suatu perbuatan yang sampai saat ini sulit
untuk dihilangkan dari Indonesia dan sudah menjadi budaya dalam negeri ini,korupsi sangatlah
merugikan semua orang yang seharusnya uang yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat
yang kurang mampu tapi ini malah diambil sebagian uangnya untuk kebutuhan sepihak itu
sesuatu hal yang tidak adil sebagai orang yang mempunyai akal dan pengetahuan,oleh sebab itu
banyak dampak negative dari korupsi antara lain :
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik,
korupsi mempersulit Demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan
cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif
mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan
ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan
institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat
diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi
mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan
pemerintahan.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak
efisienan yang tinggi. Dalam sektor private, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian
dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan risiko
pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi
mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul
berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan
baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga
mengacaukan “lapangan perniagaan”. Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari
persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan
investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih
banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan
praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain.
Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan
tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.
2. Mencontek
Selain korupsi budaya Mencontek juga telah menyebar diberbagai Negara ini,mencontek adalah perbuatan
yang dilakukan oleh seorang pelajar yang malas untuk mencari tahu jawaban dari sebuah persoalan yang
diberikan,zaman sekarang ini budaya mencontek sudah menjadi suatu hal yang biasa mulai dari anak sekolah dasar
sampai seseorang yang bersekolah diperguruan tinggi negeri maupun swasta,orang yang melakukan perbuatan
mencontek biasanya karena soal yang diberikan terlalu sulit untuk dia kerjakan sehingga membuat dia putus asa dan
malas akhirnya dia memutuskan untuk mencontek. Pada saat ini internet sudah menyebar diseluruh belahan bumi
sehingga membuat pelaku pelaku dengan sangat mudah mencari bahan Contekan melalui internet,banyak sekali
faktor faktor pendukung untuk membuat orang menjadi suka mencontek,salah satunya telepon genggam,pada jaman
sekarang telepon genggam sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi,banyak anak anak muda sekarang bahkan anak
kecil yang sudah memiliki benda tersebut,pergaulan yang bebas dan perkembangan teknologi yang begitu cepat
dapat merubah suatu budaya kental dengan kesederhanaan menjadi budaya yang modern. Pada saat ini telepon
genggam digunakan tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga digunakan untuk Mencontek,dengan cara
memberikan jawaban atau menanyakan pertanyaan yang tidak diketahui melalui pesan singkat,dan media social
lainnya,oleh sebab itu apabila budaya mencontek ini dibiarkan terus menerus makan aka nada banyak orang orang
yang malas,akibat dari kemalasan tersebut orang itu akan bodoh dan apabla orang itu bodoh atau tidak mempunyai
ilmu pengetahuan makan orang tersebut tidak bias mempunyai pekerjaan karena dia tidak mempunyai pekerjaan
maka orang itupun menganggur apabila sudah menganggur dia tidak mempunyai uang untuk membiayai hidupnya
kalau sudah begitu pasti aka nada banyak masalah masalah baru yang timbul akibat dari pengangguran contohnya
seperti merampok,menjual uang palsu dan sebgainya oleh karena itu hilangkanlah budaya mencontek tersebut.
Media massa mempunyai tugas dan kewajiban–selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi–
untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui
pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain
sebagainya)–dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak
menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan – tanpa ada batasan kurun waktu.
Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai
hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling
mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita
dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk
kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya
pemberitaan, publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Televisi sebagai media publik mempunyai daya tarik yang kuat tidak perlu dijelaskan lagi, kalau
radio mempunyai daya tarik yang kuat disebabkan unsur-unsur kata-kata, musik dan sound
effect, maka televisi selain ketiga unsur tersebut, juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan
gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang
mendalam pada penonton. Daya tarik ini selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab
segalanya dapat dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman, sedang televisi itu selain
menyajikan film juga programa yang lain seperti seni tradisional. Sesuai fungsinya, media massa
(termasuk televisi), selain menghibur, ada tiga fungsi lainnya yang cukup penting. Harold
Laswell dan Charles Wright (1959) membagi menjadi empat fungsi media(tiga dicetuskan oleh
Laswell dan yang ke empat oleh Wright). Keempat fungsi media tersebut adalah:
- Pengawasan (Surveillance)
- Korelasi (Correlation)
- Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
- Hiburan (Entertainment)
2.6.2 Pementasan – Pementasan
Walau tidak mudah upaya-upaya pelestarian budaya kita harus tetap gencar dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya adalah pementasan-pementasan seni budaya tradisional di berbagai
pusat kebudayaan atau tempat umum yang dilakukan secara berkesinambungan. Upaya
pelestarian itu akan berjalan sukses apabila didukung oleh berbagai pihak termasuk pemerintah
dan adanya sosialisasi luas dari media massa termasuk televisi. Maka cepat atau lambat, budaya
tradisional kembali akan bergairah
MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“Peran Generasi Muda Dalam Melestarikan Budaya Bangsa”
Oleh :
Nama :YULI TRI ANDINI
NIM : 120210205043
PENDAHULUAN
Budaya adalah sebuah proses pemaknaan dunia yang dilakukan oleh manusia. Artinya, kegiatan
berbudaya adalah sebuah kegiatan manusia dalam menciptakan makna yang merujuk pada realitas yang
lain daripada pengalaman sehari-hari. Manusia melakukan ini melalui proses kognitif untuk memproduksi
dan mengkonsumsi simbol. Sehingga, dapat dikatakan bahwa, dasar dari budaya adalah proses produksi
dan konsumsi simbol oleh masyarakat tersebut. Bentuk-bentuk simbolik itu, menurut Ernst Cassirer
dalam An Essay of Man, adalah agama, filsafat, seni, ilmu, sejarah, mitos, dan bahasa.
Sedangkan makna pelestarian kebudayaan itu dapat dilihat dari segi pemaknaan kata dasarnya dalam
kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI,1998; 520 ) yaitu berarti tetap seperti keadaan semula, tidak
berubah, kekal. Hal ini menandakan bahwa pelestarian kebudayan itu dimaknai “ menjadikan
membiarkan tetap tidak berubah, membiarkan tetap seperti keadaannya semula, mempertahankan
kelangsungannya.[1]
Di era globalisasi ini generasi muda mulai melupakan budaya bangsa sendiri karena menganggap
budaya indonesia tidak keren lagi yang di gantikan oleh budaya dari barat. Oleh karena itu pelestarian
budaya bangsa perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak semakin luntur seiring majunya jaman.
1.2 Rumusan Masalah
Tidak dapat dipungkiri bahwa pelestarian budaya bangsa harus di perhatikan lebih karena akan luntur
makna dan pe sehari-hari di kalangan anak muda.
Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut :
1.2.2. Hal apa saja yang menyangkut tentang pelestarian budaya bangsa;
1.2.3. Faktor apa saja yang mempengaruhi budaya bangsa luntur dalam kalangan anak muda;
1.2.4. Bagaimana Cara mengatasi masalah agar budaya bangsa tetap lestari.
1.2.5.Kendala apa saja yang dapat menghambat pelestarian budaya di kalangan anak muda.
1.3 Tujuan
Sesuai permasalahan yang telah di rumuskan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini
adalah untuk :
1.3.1 memenuhi tugas Bahasa Indonesia dalam Ujian Akhir Semester 1 tahun 2012/2013;
1.3.3. memberikan pengetahuan dan informasi yang benar tentang pelestarian budaya bangsa yang harus tetap
di jaga.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan penulisan maka manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
1.4.2 dapat menjadi pemicu untuk para pembaca agar tetap menjaga dan melestarikan budaya bangsanya
sendiri.
1.4.3 memberikan kesadaran terhadap para pembaca agar selalu melestarikan budaya bangsa sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya adalah sebuah proses pemaknaan dunia yang dilakukan oleh manusia. Artinya, kegiatan
berbudaya adalah sebuah kegiatan manusia dalam menciptakan makna yang merujuk pada realitas yang
lain daripada pengalaman sehari-hari. Manusia melakukan melalui proses kognitif untuk memproduksi
dan mengkonsumsi simbol. Sehingga, dapat dikatakan bahwa, dasar dari budaya adalah proses produksi
dan konsumsi simbol oleh masyarakat tersebut. Bentuk-bentuk simbolik itu, menurut Ernst Cassirer
dalam An Essay of Man, adalah agama, filsafat, seni, ilmu, sejarah, mitos, dan bahasa.
Menurut Koentjaraningrat, budaya di dalam masyarakat dapat dibagi menjadi tiga aspek
yaitu mentifak, sosiofak, dan artefak. Mentifak berkaitan dengan pemikiran dan falsafah dasar
kebudayaan, sosiofak berkaitan dengan perilaku sosial dan penerapan nyata mentifak dalam kehidupan,
dan artefak merupakan hasil nyata dari sebuah kebudayaan yang dapat berupa barang, tarian, teks, atau
lagu. Ketiga aspek tersebut berkaitan antara satu lainnya dan membentuk sebuah kesatuan budaya
karena penggunaan dan pembuatan artefak membutuhkan sebuah sosiofaktertentu dengan
landasan mentifak masyarakat tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa pelestarian budaya hanya
dapat dilakukan dengan melestarikan proses produksi dan konsumsi simbol di dalam masyarakat melalui
pelestarian aspek-aspek pembentuk budaya di dalam masyarakat.[2]
Sedangkan makna pelestarian kebudayaan itu dapat dilihat dari segi pemaknaan kata dasarnya dalam
kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI,1998; 520 ) yaitu berarti tetap seperti keadaan semula, tidak
berubah, kekal. Hal ini menandakan bahwa pelestarian kebudayan itu dimaknai menjadikan atau
membiarkan tetap tidak berubah, membiarkan tetap seperti keadaannya semula, mempertahankan
kelangsungannya.[3]
Mengingat suatu kebudayaan pasti akan mengalami suatu perubahan sebagai akibat
perkembangan zaman semakin pesat, maka perlulah dipikirkan mengenai kebudayan itu sendiri, mana
yang dari suatu unsur kebudayaan patut dijaga dan dilestarikan atau di pertahankan, dan mana unsur
dari kebudayaan dapat mengalami perubahan. Namun terjadinya proses perubahan yang di lakukan
terhadap kebudayaan diharapkan tidak sampai dirasakan sekali bagi masyarakat ( Koentjaraningrat,
dalam Sudhartha, 1991: 48 ) Yang terpenting dalam perubahan ini, eksistensi pendukung kebudayaan
(fundamental budayanya) itu tidak hilang tidak tergoncankan, apabila hal ini hilang maka akan
berimpikasi pada kehilangan pula identitas kultural yang menjadi tulang pungggung (Soko guru)
keberadaan pendukung budaya tersebut.
Berlandaskan pada hal diatas maka sangat kelirulah jika kita memandang bahwa nilai-nilai suatu
kebudayaan itu tidak dapat disesuaikan dan tidak berubah (Dube, dalam Atal dan Pairis,1980:94). Maka
dari itu jangnlah sekali sekali mengartikan bahwa peletarian budaya adalah sebagai upaya
mempertahankan budaya, tidak dapat berubah, sesuai dengan keadaan aslinya, tetapi maknailah bahwa
pelestarian budaya mencakup hal-hal yang sangat pokok diantaranya sebagai berikut (Sudhartha,
Ardana, Ardika, Geriya, Sukartha, Medere, 1993):
1. Pelestarian budaya lebih di arahkan upaya menjaga semangat atau jiwa kualitas esensi nilai-nilai
fundamental Bangsa dari pada wujud fisik/ luar budaya yang lebih terbuka bagi perubahan sesuai
selera zaman.
2. Pelestarian budaya lebih menitik beratkan peningkatan kesadaran akan pentingnya akar budaya
yang dapat dipakai sebagai faundasi agar dapat berdiri kokoh serta tegar didalam menghadapi
segala bentuk ancaman kebudayaan sebagai akibat dari kemajuan era globalisasi informasi
seperti yang terjadi sekarang ini.
3. Pelestarian kebudayaan pada dasarnya tidaklah menghalang-halangi perubahan (termasuk yang
di timbulkkan oleh penerimaan unsur-unsur budaya luar) apalagi yang memang diperlukan
dalam upaya peningkatan harkat serta kualitas hidup bangsa. Namun yang terpenting dalam hal
ini perubahan atau unsur-unsur luar itu tidak sampai mengggoncangkan atau meruntuhkan
kerangka dasar kehidupan budaya (Supra struktur)
4. Pelestarian budaya menuntut agar selalu mencari atau mengembangkan upaya agar kita tidak
lepas dari akar budaya kita yang secara dialektis harus diartikan sebagai upaya untuk
mendinamisasikan budaya (unsur-unsur budaya) agar mampu tetap seirama dengan derap
kehidupan pendukungnya selalu berubah sebagai akibat imbas perubahan zaman. Hal ini di
perkuat oleh alasan yang menyatakan bahwa tanpa upaya dinamisasi budaya itu akan cepat
dirasakan sangat usang, ketinggalan zaman, atau tidak menjiwai diri pendukungnya yang selalu
bersifat dinamis.
2.3 Faktor yang mempengaruhi lunturnya budaya bangsa
Budaya sebagai proses simbolik bersifat unik untuk setiap masyarakat karena proses ini sangat
dipengaruhi oleh pengalaman masyarakat di masa lampau dan lingkungan dimana masyarakat itu
berada. Selain itu, proses ini adalah proses yang hidup, proses yang selalu sedang berlangsung di dalam
masyarakat itu sendiri. Budaya tidak mungkin bisa lestari jika dibekukan dalam ruang dan waktu.
Pelestarian budaya tidak mungkin berupa pengawetan produk budaya di dalam museum untuk dilihat di
kemudian hari oleh generasi mendatang. Pelestarian budaya harus berupa pelestarian cara hidup
masyarakat sehingga generasi mendatang masih dapat menghidupi dan menjalani nilai-nilai yang ada
dalam sebuah budaya.
Akan tetapi, di dalam tekanan era global sekarang ini, budaya tradisional lokal mulai terkikis akibat
tekanan dari budaya luar. Media massa membombardir kehidupan kita dengan imaji-imaji yang bersifat
asing dan kita pun menelannya. Akibatnya, proses produksi-konsumsi budaya lokal tidak lagi dilakukan
dan digantikan dengan produksi-konsumsi budaya asing hingga akhirnya budaya yang mencerminkan
identitas kita sebagai sebuah bangsa tenggelam dalam penyeragaman budaya massa global.
d. Kurangnya minat untuk mempelajari dan mengenal budaya daerah lebih mendalam,
g. Akibat kemajuan IPTEK banyak kebudayaan yang mulai terlupakan oleh masyarakat, dan
h. Kurangnya promosi yang akan mengakibatkan lambat laun kebudayaan lokal akan sedikit dikenal oleh
generasi berikutnya.
Masih banyak hal yang dapat dilakukan dalam upaya melestarikan, mempertahankan dan
mengembangkan budaya bangsa kita, antara lain:
1. Setiap masing – masing daerah memiliki ciri khas budaya sendiri, oleh karena itu wajib
dipatenkan oleh Pemerintah daerah;
2. Perlunya evaluasi pada peran dan fungsi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata sebagai
lembaga yang bisa mempromosikan budaya bangsa ke negera lain agar dapat mendatangkan
keuntungan bagi negara ini;
3. Pemerintah pusat maupun daerah harus memperhatikan upaya pelestarian budaya nasional dan
tidak boleh hanya memprioritaskan pada bidang politik dan ekonomi saja tetapi juga pada bidang
budaya;
4. Generasi muda bangsa Indonesia harus mempunyai rasa kebanggaan dan bisa menampilkan
budaya nasional di setiap moment;
5. Pemerintah pusat maupun daerah perlu adanya kerjasama dengan pihak swasta terutama
perusahaan besar untuk menjadi binaan dan tanggung jawab agar budaya nasional dapat
dilestarikan dan dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Budaya adalah sebuah proses pemaknaan dunia yang dilakukan oleh manusia.
2) Budaya haruslah di lestarikan seiring dengan kemajuan era globalisasi yang menjadikan generasi muda
lebih mengonsumsi dan menyukai budaya asing.
3) Perlunya campur tangan pihak-pihak pemerintahan untuk melestarikan kebudayaan bangsa yang mulai
terkikis oleh pergerakan jaman ke era modernisasi.
Assalamualaikum wr.wb
Good morning
First, lets say thanks to God, who has given blessing to us, so we can meet together in this place.
Let me introduce myself. My name is Laras Puji Astuti from SMA Negeri 1 Seputih Raman. Now, I
would like to give my speech under the tittle of Save Our Culture.
So, I will explain about the meaning of culture. Do you know the meaning of culture? Culture means
life method which grow up on the society area which heir by generations to generations. We all
know, we have a thousand legacy of culture which has a high precious of art and an ancestral
masterpiece such as music, language, traditional dance, and cuisine. Along with the development of
time, a passion for preserving culture is fading. Why? because of the advancement of science and
technology, the impact of globalization, lack of awareness, there is no love for own nation.
Now that many teenagers are affected by globalization. For example, the teenagers when getting out
of bed just looking for handphone for look notification from twitter, facebook and it’s true right? Now,
Indonesian teenagers love modern music and they forgot Indonesian traditional music, one by one
and step by step. And, Cant you see that? Foreign culture almost changes all about Indonesians life
style too, from 3F, Food Fun and Fashion.
Food, many kinds of food outside, a little get rid of the native foods area with modern food like
spaghetti, and burgers. Also follow the trend of the clothes. It is like wore tight clothes, hotpants and
semi-finished clothes. It is very very not worth for our nation that upholds modesty. It is ironic, really.
But it is a fact, you know. All of us as the next generation of this nation, looks like not care at all. But
why it happened? So, as the young generation, we must play role and take a part to perpetuate it.
In this globalization era, west culture is easy to enter Indonesia, even grow and keep growing very
fast. It looks like we feel more confident if we try to imitate the west culture. Another case is our
culture confession by Malaysia. They claimed our culture as their for example like reog ponorogo,
pendet dance, batik, rasa sayange song, and many more. This is is can be a motivation to us as
young generation to more care about Indonesias culture. We cant just blame them who had stole our
culture.
We must save our culture. Where do we have to start? Of course we should start from our own
selves. If its not us who love our own cultures then who else would? We must feel proud in showing
our self-esteems through our cultures. Start from our selves, our families, and our surroundings.
Culture cant be produce as that easy, moreover in hurry. There are many efforts to perpetuate
Indonesias culture, but that efforts arent maximum yet. Besides creativity, promotion factor has a big
role too. Promote it into international level with an interesting and unique ideas. So, Indonesias
culture has an international confession and difficult to duplicated. Dont ever bored to make a
creativity and save Indonesias cultures..
I wish my words can open up our eyes and rise our spirits on to begin loving own cultures. I am
proud of my ancestors heritages. I love my mother lands heritages. I love Indonesia. Please forgive
me for any mistake on my words.
Speech Save Our Culture
Assalamualaikum wr. wb
Hello everybody !
My name is Rikha
I’m a student of ......(Junior High School …..)
to the grand jury of honoured and the audience all that I loved.
I am greatly honoured and great full for the opportunity given to me in addressing a speech on
“SAVE OUR CULTURE”
Culture shapes our lives and affects every action we take. The Left knows this simple
fact; we seem not to know it, and as a result we are content to leave the Left in control of culture.
By "culture," I mean the realm of meaning and value--how we live and how we want to live.
Culture is the mental component of life, and its capacity to influence the material, while not total,
is enormous. This modern usage of "culture" includes education and entertainment, the high and
the low, the serious and the popular, the private and the public. It is a usage far removed from the
pure nineteenth-century conception of culture as aspiration and uplift, which I cherish, but
culture, however defined, is still capable of being better or worse aesthetically, decent or sordid
morally.
But sometimes also arises a sense of deep concern and sadness in ourselves, when we
look at the culture of Indonesia. Culture of courtesy, hospitality, and mutual aid have started to
fade and not in themselves the people of Indonesia. And we began to leave their own culture who
have contributed enormously in the establishment of the Indonesian nation. Culture is the heart
of hearts of a nation, so if our culture is lost it is lost anyway in the nation's life own. It is
to many of us who forget about culture of this nation, and began to be affected by the culture -
negative culture from abroad. That is what causes the feeling sorry for ourselves. Indonesia as a
nation we should be able to keep our own culture.
And also newspaper claimed news that has circulated in variouselectronic
and print media. Namely claimed culture by
Malaysia. AmongReog Ponorogo, Angklung, Tari Pendet, Batik, Song Rasa Sayange, and many
more of our culture in claim by Malaysia. But what do people inIndonesia? They
began holding protests everywhere, and began tobroadcast that the culture of Indonesia has
been in Malaysia claims. Where as before, when our culture is not in our claim
we over calm, and ignored it, but when that culture has taken us getting
angry and upset. Properties like that should be dumped far from the nation of Indonesia.
The influence of media also has important implications for our culture. The media has an
important role in maintaining and preserving theculture of Indonesia. In many ways, for example
by promoting our culturesuch as batik, angklung, Tari pendet, and song Rasa
sayange and othercultures that many people still do not know. In addition to promoting
theculture of the country Indonesia, which was also the media plays an important role for
information claimed culture by neighboring countries"MALAYSIA".
How to protect our culture?
Is it enough just to preserve the State of our culture?. The answer is NO. Because the
society is to have an important role in maintaining the national culture of Indonesia. Without the
protection of our cultural community will be many more in claime by other countries, not just
Malaysia, in a way that we must increase our sense of nationalism, we must also consider the use
of technology in today's era.
The conclusion is that we as a successor of the nation mustmaintain
the cultural legacies of our country should not be stolen by othercountries and Technology is
also an important result in our culture because of the influence of using
the technology properly, will NOT be thereanymore clime's
culture by in this beloved country "INDONESIA ".
"If you save the culture, it means you also save the Nation and Your country".
And young generation nowadays tend to use English or Korean and other
language more in social media because they thing that Indonesia language is
old-fashioned. And also, teenager nowadays is using internet and social
media such as YouTube, Twitter or Instagram to see about the western or
other foreign culture like break dance, street dance and etc. They don’t want
to learn traditional or sing traditional dance because they think those are not
trendy, right?
So, ladies and gentlemen I’m standing here to tell you all, how important
culture awareness is. Why do I say like that? Because if not us, the
teenagers, the young generation that take care our culture, then who else will
do it? Do we going to let our culture extinct? Of course, no. We don’t want to
let that thing happen, right?
So, Dear happy audience because of that important we have to save our
culture. Here I want to tell you all the way we can improve the culture
awareness for young generation.
Second is to make the teenager nowadays love our dance and music. We
have to make them realize that our music and dance is also great and not old-
fashioned. And also, we can create something like mix our culture, mix
between Mayang Rontek dance and another dance and make it more fun.
And the last and the most important thing we have to educate and inform
them about Indonesian culture. Because their careless is due to the fact that
nobody inform them about our culture.
So, ladies and gentlemen don’t be the generation that will destroy our culture.
But let’s be the generation that save our culture. Because if not us, the young
generation, who do it, then who else?