STUDI KEBANTENAN

POTRET TERKINI BANTEN

DI BIDANG PENGELOLAAN PARIWISATA

NOVITASARI 3335160067

Fakultas Teknik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

2018
POTRET BANTEN DI BIDANG PENGELOLAAN PARIWISATA (WISATA
PANTAI)

Kabupaten Serang berada di ujung barat laut Pulau Jawa, berbatasan

dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur,
Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat. Luas wilayah Kabupaten
Serang adalah 1.467,35 km². Secara geografis terletak posisi koordinat antara
105º7' - 105º22' Bujur Timur dan 5º50' - 6º21' Lintang Selatan. Sebelah utara :
berbatasan dengan Laut Jawa Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten
Lebak dan Pandeglang Sebelah barat : berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat
Sunda Sebelah : berbatasan dengan Kabupaten Tangerang TOPOGRAFI Secara
topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan
dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan laut. Kabupaten
Serang terdiri atas 29 kecamatan, yaitu Anyar, Kecamatan bandung, Baros,
Binuang, Bojonegara, Carenang, Kecamatan Cikande, Cikeusal, Cinangka,
Ciomas, Ciruas, Gunungsari, Jawilan, Kibin, Kopo, Kragilan, Kramatwatu,
Lebakwangi, Mancak, Pabuaran, Padarincang, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo
Ampel, Tanara, Tirtayasa, Tunjung Teja, Lebak Wangi dan Waringin Kurung, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa.

Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten

Serang pada APBD tahun anggaran 2018 yang semula direncanakan Rp 636,10
miliar, turun menjadi Rp 635,21 miliar atau berkurang Rp 894 juta. Hal tersebut
terungkap dalam Rapat Paripurna Persetujuan Penetapan Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD Tahun anggaran 2018 menjadi Peraturan Daerah, di Ruang
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Serang,

Pendapatan asli daerah (PAD) kabupaten/kota di Provinsi Banten dari

sektor pariwisata selama tahun 2017, mencapai Rp 1 triliun atau meningkat
hampir 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut berasala dari
sektor pariwisata kuliner yang didominasi di wilayah Tangerang. Anyar atau anyer
adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia.
Kecamatan ini memiliki pantai yang sangat terkenal sebagai daerah pariwisata. Di
daerah Anyer terdapat Pantai Anyer Terletak 38 km dari Kota Serang. Pantai ini
menghadap ke Barat, sehingga kita dapat melihat pemandangan Gunung Rakata
(anak Gunung Krakatau yang meledak pada tahun 1833).

Di Pantai anyer juga terdapat Mercusuar yang dibangun Belanda

tahun 1855 pada masa pemerintahan Willem III dari Belanda yang digunakan
untuk membantu pelayaran disekitar Selat Sunda dan Batavia waktu itu. Sehingga,
potensi wisata di Kabupaten Serang khususnya di daerah Anyer cukup berpotensi,
terutama wisata di pesisir pantai cukup banyak dan bisa dikunjungi pengunjung
dari dalam maupun luar Banten, seperti kawasan Pantai Anyer, Cinangka.

Potensi wisata tersebut cukup menjanjikan untuk mendulang

pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Serang, sayangnya belum tergali secara
maksimal karena terkendala beberapa hal, seperti banyak pantai ilegal atau pantai
resmi namun bukan milik pemerintah, premanisme, dan sampah yang menumpuk
di pesisir pantai.

Meski nama dan keindahannya dikenal secara luas, namun citra Pantai
Anyer di Kabupaten Serang sudah sangat kritis. Mulai dari tiket masuk, hingga
tarif parkir yang mahal menjadi noda dan mendapat sorotan luas. Selain itu, ada
juga retribusi parkir yang dipungut yaitu di tepi jalan atau di dalam ruang jalan.
Jika harus dirumuskan dengan harga tarif tertentu, harus ditata dan dicek soal
perizinannya. Sebab, harus dibedakan mana parkir, biaya parkir, harga tiket masuk
(HTM). Di Karang Bolong misalnya, kata dia, parkir Rp 30.000. Namun begitu
masuk per orang HTM Rp 15.000. Tapi kadang-kadang borongan juga, satu bus
sampai Rp 800.000.

Tarif parkir dan tiket masuk di pantai terbuka Anyer menjadi sorotan
dan viral di media sosial. Situasi ini, tentu sangat merugikan karena berdampak
terhadap citra Anyer. Bukan hanya itu, banyak juga destinasi yang dikelola pihak
lain atau bukan kewenangan pemda bahkan tidak ada yang mengelola sama sekali
sehingga terbengkalai. Belum lagi, banyak faktor lain yang menyangkut kesadaran
masyarakat, termasuk kesadaran pengunjung yang masih rendah. Itu lah kenapa
sampah menjadi pemandangan yang mudah ditemukan. Buang sampah seenaknya.
Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Seperti di daerah Anyer, yaitu di pantai pangaradan dan paku, dimana

tidak ada nya pihak pengelola pantai, sehingga pantai tidak tertata, sampah
berserakan. Namun, pengunjung tetap berdatangan, dimana hanya pengunjung
lokal atau masyarakat setempat. Padahal pantai Paku sering dijadikan sebagai
tempat konser terbuka reggae (jenis aliran musik), sehingga sangat disayangkan
pemerintah setempat atau warga setempat tidak merawatnya. Mungkin, hal ini
juga disebabkan karena tidak ada nya biaya tiket masuk bagi pengunjung dan para
pedagang yang bebas berjualan.

Selain masalah kurangnya kesadaran masyarakat (Pengunjung dan

pedagang) akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya, masalah pungli
pun tak dapat dihindari.
 Provinsi Banten sejatinya kaya dengan destinasi wisata, baik wisata
pantai, wisata budaya, bahkan wisata sejarah. Namun tak jarang ada bau tidak
sedap di tempat wisata di Pantai Anyer tentang pungli dan harga yang
‘menggetok’ konsumen. Misalnya harga makanan yang bisa mencapai 10 kali
lipat dari harga normal.

YLKI menemukan adanya pungli di Anyer, seperti di Pantai Matahari

Carita. Seorang preman yang mengaku petugas resmi (dengan bukti tiket) yang
mengenakan tarif parkir per tarif masuk Rp 100.000 per mobil. Kemudian, di
Pantai Jambu Rp 50.000/mobil. Bahkan, di Pantai Karang Bolong Rp 15.000/
kepala, belum termasuk parkir mobil.

Menurut Kepala Dishub Kabupaten Serang, terkait masalah parkir

yang sedang viral. Kalau kita bicara parkir, harus dibedakan. Ada retribusi parkir,
ada pajak parkir. Kalau pajak parkir itu, regulasinya perda no. 5 tahun 2010.
Setelah kami inventarisasi, parkir yang sudah membayar pajak kurang lebih 56
lokasi. Itu kebanyakan hotel dan vila. Sementara yang masih menjadi PR itu, ada
30 pantai terbuka.

Kepala Disparpora mengakui bahwa tarif parkir dan tiket masuk di

pantai terbuka Anyer menjadi sorotan dan viral di media sosial. Situasi ini,
menurut dia, tentu sangat merugikan karena berdampak terhadap citra Anyer.
Image Anyer mahal. Tiket parkir bus borongan sampai Rp 800.000, itu belum tarif
masuk, belum bayar saung, bayar tiket, dan juga bayar ban. Bicara pariwisata
memang multidimensi. Di dalamnya banyak pihak yang harus terlibat dan
berwenang. Soal UMKM, kebudayaan itu juga kan terpisah. Belum lagi bicara
sapta pesona. Harus diterapkan, supaya pengunjung nyaman.

Jika pungli seperti itu dibiarkan oleh Gubernur Banten, Wahidin

Halim, dapat diyakini bahwa wisatawan akan malas datang ke destinasi wisata di
Banten. Sehingga, Untuk PAD dari sektor pariwisata pantai belum tergali
maksimal. Baru bisa menggali PAD dari perhotelan dan Situ Tasikardi, itu pun
tidak mencapai ratusan juta.
REKOMENDASI-REKOMENDASI

Adapun rekomendasi-rekomendasi program terkait masalah pada

sektor pariwisata Kabupaten Serang khususnya Kecamatan Anyer dan Cinangka,
yaitu

1. Adanya regulasi terkait premanisme didaerah pantai, jika perlu terbitkan

perda mengenai premanisme atau pungli
2. Adanya perijinan yang telah disepakati untuk biaya masuk atau tiket untuk
pantai terbuka
3. Perlunya kerja sama antara pemerintah setempat dan masyarakat terkait
pengelolaan pantai terbuka
4. Disediakannya bank sampah di beberapa titik di setiap pantai untuk
meminimalisir pembuangan sampah sembarangan
5. Bekerjasama dengan karang taruna setempat
6. Pengontrolan berkala dari instansi pemerintahan terkait perkembangan
sektor wisata
7. Menggandeng sarjana tata kota untuk memperindah atau menata daerah
pantai, sehingga daya tarik meningkat. Karena pada jaman sekarang, daya
tarik suatu tempat adalah tempat yang indah untuk berfoto dan diungguh
ke sosial media. Seperti halnya mercusuar di anyer, dimana area sekitar
ditata semenarik mungkin, dengan membuat patung-patung, taman-taman,
dan tulisan yang menarik