Вы находитесь на странице: 1из 6

Multiplexer dan Demultiplexer

1. Multiplexer

Multiplexer adalah suatu rangkaian yang digunakan untuk memperkecil jumlah output/keluaran. dengan
multiplexer beberapa input/masukan dapat diperkecil output nya menjadi satu keluaran. dengan adanya
multiplexer maka penggunaan kabel dalam penyaluran informasi dapat ditekan seminimal mungkin, jadi
lebih hemat dalam segi biaya. perbedaan multiplexer dengan decoder adalah pada output/keluaran nya.
jika pada decoder output/keluaran yang dihasilkan ada beberapa kabel, kalau pada multiplexer
output/keluaran nya cukup satu kabel saja.

2. Demultiplexer

Demultiplexer atau sering disingkat demux adalah rangkaian rangkain yang digunakan untuk
memperbanyak jumlah output/keluaran. pada rangkaian demultiplexer input yang masuk diperbanya output
nya menjadi beberapa output. demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer. perbedaan demultiplexer
dengan decoder yaitu pada jumlah input nya. kalau pada decoder jumlah input nya terdiri dari beberapa
kabel, sedangkan pada demultiplexer input nya hanya satu kabel.

Cara kerja

Pada rangkaian multiplexer dan demultiplexer terjadi pergantian pengiriman data pada kabel. dari satu
kabel dupakai beberapa input, meskipul dengan satu kabel, karena pergantian yang begitu cepat sehingga
tidak terasa kalau sedang bergantian dengan pengguna yang lain. pada gambar dibawah, misalkan dari
input 1 masuk data, maka akan dikeluarkan di output 1, kemudian gantian input 2 yang mengirim data,
maka data akan dikirim ke output 2, begitu juga seterusnya.
Pada rangkaian multiplexer menggunakan gerbang AND, ada beberapa gerbang AND yang disusun, dan
kemudian dihubungkan menjadi satu dengan gerbang OR. pada gerbang AND input yang pertama
berfungsi sebagai pengirim data, sedangkan input kedua berfungsi untuk saklar agar bisa bergantian
dengan gerbang AND yang lain dalam pengiriman data. pada gambar, jika output gerbang AND yang ke
bawah bernilai 1, maka data pada input gerbang AND terkirim.

Pada rangkaian demultiplexer, gerbang yang digunakan adalah gerbang AND, output dari multiplexer di
cabangkan ke salah satu input-input dari gerbang AND. sedangkan input gerbang yang satu nya berfungsi
sebagai saklar untuk penerima data yang masuk yang kemudian dikeluarkan ke masing-masing output.

Begitulah cara kerja multiplexer dan Demultiplexer


Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder
berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format
tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki
input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner.
Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori
digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian
digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi
kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti
rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

Ilustrasi Digital Encoder

Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian
encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus
mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :

1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat


2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-
Map
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika
digital

Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD


Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel
kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam
gerbang logika digital seperti berikut.

Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD


Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD

 Y3 = X8 + X9
 Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
 Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9

Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran

Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika
encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi
komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output
tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya
1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai
priority encoder.

Decoder

Pengertian Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan
sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan mengaktifkan salah
satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.

Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya
kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder
maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder
dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-
to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan
8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line) dan
decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk pengertian decoder jenis
BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana
kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output linenya.

Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner
dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya.
Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu
decoder yang satu ini tidak mempunyai data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data
control.

Pengertian decoder dapat di bentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang
banyak jual di pasaran, seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan keluaran yang
di inginkan. Contohnya adalah dengan merancang sebuah decoder 32 saluran keluar dengan IC decoder
8 saluran keluaran.

Вам также может понравиться