Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEPERAWATAN KOMUNITAS II
Askep Komunitas
OLEH :
NPM : 1420116107
SEMESTER : VI (Enam)
KELAS : A2 SIANG
MALUKU HUSADA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
TENTANG HIPERTENSI DAN GASTRITIS
HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
1. Hipertensi adalah tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg menetap atau tekanan
diastolic > 90 mmHg. Diagnosis dipastikan dengan mengukur rata-rata dua atau lebih
pengukiran tekanan darah pada waktu yang terpisah (Engram, 1998).
2. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg
dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg (Brunner and Suddarth, 2001).
2. Hipertensi sekunder
Disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya :
a. Penyakit ginjal
Kerusakan pada ginjal menyebabkan renin oleh sel-sel juxtaglomerular keluar,
mengakibatkan pengeluaran angiostensin II yang berpengaruh terhadap sekresi
aldosteron yang dapat meretensi Na dan air.
b. Diabetes Mellitus
Disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dalam waktu yang sama mengakibatkan gula
darah pekat dan terjadi pengendapan yang menimbulkan arterosklerosis meningkatkan
tekanan darah.
C. PATOFISIOLOGI
1. Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatif,
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke
ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam
bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis.
Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin, yang akan merangsang serabut
saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin
mengakibatkan konstruksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan
ketakutan dapat mempengaruhi renspon pembuluh darahterhadap rangsang
vasokonstriktor. Individu dengan Hipertensi sangat sensitive terhadap noepinifrin,
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat
bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon
rangsangan emosi. Kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivits
vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat
memperkuat respons vasokontriktor pembuluh darah. Vasokontriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran darah keginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang
pembentukan angiotensin
1. yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatuHipertensi ensefalopati :
komplikasi hipertensi maligma dengan gangguan otak.
2. Infark miokardium
Dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai cukup
oksigen kemiokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah tersebut.
3. Gagal ginjal
Karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal,
glomerulus. Dengan rusaknya glomerulus darah akan mengalir ke unit-unit fungsional
ginjal. Nefron terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kemataian. Dengan
rusaknya membran glomerulus,proteinakan keluar melalui urin sehingga tekanan
osmotik koloid plasma berkurang,menyebabkan edema,yang sering dijumpai pada
hipertensi kronik.
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi Stadium hipertensi Menurut Sjaifoellah Noer, (2001) terdiri dari:
1. Stadium 1 (ringan)
Tekanan sistolik antara 140 – 159 mmHg. Tekanan diastolik antara 90-99 mmHg.
2. Stadium 2 (sedang)
Tekanan sistolik antara 160 – 179 mmHg. Tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg.
3. Stadium 3 (berat)
Tekanan sistolik antara 180 – 209 mmHg. Tekanan diastolik antara 110 – 119 mmHg.
4. Stadium 4 (sangat berat)
Tekanan sistolik lebih atau sama dengan 210 mmHg. Tekanan diastolik antara > 120
mmHg.
Klasifikasi ini tidak untuk seseorang yang memakai obat antihipertensi dan tidak sedang sakit
akut. Apabila tekanan sistolik dan diastolik terdapat pada kategori yang berbeda. Maka harus
dipilih kategori yang tinggi untuk mengklasifikasi status tekanan darah seseorang.
F. KOMPLIKASI
Komplikasi menurut Tambayong (2000) yang mungkin terjadi pada hipertensi adalah sebagai
berikut :
2. Payah jantung (gagal jantung)
3. Pendarahan otak (stroke)
4. Hipertensi maligna : kelainan retina, ginjal dan cerabrol
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa hipertensi
menurut Doenges (2000) antara lain :
1. EKG : Hipertropi ventrikel kiri pada keadaan kronis lanjut.
2. Kalium dalan serum : meningkat dari ambang normal.
3. Pemeriksaan gula darah post prandial jika ada indikasi DM.
4. Urine :
a. Ureum, kreatinin : meningkat pada keadaan kronis dan lanjut dari ambang normal.
b. Protein urine : positif
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Engram (1999), penatalaksanaanya antara lain :
1. Pengobatan hipertensi sekunder mendahulukan pengobatan kausal.
2. Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan obat
hipertensi.
3. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup.
4. Pengobatan dengan menggunakan standar triple therapy (STT) terdiri dari:
a. Diuretik, misalnya : tiazid, furosemid, hidroklorotiazid.
b. Betablocker : metildopa, reserpin.
c. Vasodilator : dioksid, pranosin, hidralasin.
d. Angiotensin, Converting Enzyme Inhibitor.
5. Modifikasi gaya hidup, dengan :
a. Penurunan berat badan.
b. Pengurangan asupan alkohoL.
c. Aktivitas fisik teratur.
d. Pengurangan masukan natrium.
e. Penghentian rokok.
GASTRITIS
A. Definisi
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Mansjoer Arif, 1999, hal: 492)
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono
Hadi, 1999, hal: 181).
Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang
dipenuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal: 138).
Gastritis dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Gastritis akut
Salah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif.
Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-
kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada
mukosa muskularis.
2. Gastritis kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun
(Soeparman, 1999, hal: 101). Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2000, hal: 188).
B. Etiologi
Penyebab gastritis adalah obat analgetik anti inflamasi terutama aspirin; bahan kimia,
misalnya lisol; merokok; alkohol; stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat; refluk usus lambung
(Inayah, 2004, hal: 58).
Gastritis juga dapat disebabkan oleh obat-obatan terutama aspirin dan obat anti inflamasi
non steroid (AINS), juga dapat disebabkan oleh gangguan mikrosirkulasi mukosa lambung seperti
trauma, luka bakar dan sepsis (Mansjoer, Arif, 1999, hal: 492).
C. Gambaran Klinis
Sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung dan muntah merupakan salah
satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan juga perdarahan saluran cerna berupa hematemesis
dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan. Biasanya jika
dilakukan anamnesa lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia
tertentu. Pasien dengan gastritis juga disertai dengan pusing, kelemahan dan rasa tidak nyaman
pada abdomen (Mansjoer, Arif, 1999, hal: 492-493).
D. Patofisiologi
1. Gastritis Akut
Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stres, zat kimia misalnya obat-obatan dan
alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada para yang mengalami stres akan
terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus vagus) yang akan meningkatkan produksi
asam klorida (HCl) di dalam lambung. Adanya HCl yang berada di dalam lambung akan
menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia.
Zat kimia maupun makanan yang merangsang akan menyebabkan sel epitel kolumner, yang
berfungsi untuk menghasilkan mukus, mengurangi produksinya.
Sedangkan mukus itu fungsinya untuk memproteksi mukosa lambung agar tidak ikut
tercerna. Respon mukosa lambung karena penurunan sekresi mukus bervariasi diantaranya
vasodilatasi sel mukosa gaster. Lapisan mukosa gaster terdapat sel yang memproduksi HCl
(terutama daerah fundus) dan pembuluh darah. Vasodilatasi mukosa gaster akan
menyebabkan produksi HCl meningkat. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa nyeri.
Rasa nyeri ini ditimbulkan oleh karena kontak HCl dengan mukosa gaster. Respon mukosa
lambung akibat penurunan sekresi mukus dapat berupa eksfeliasi (pengelupasan). Eksfeliasi
sel mukosa gaster akan mengakibatkan erosi pada sel mukosa. Hilangnya sel mukosa akibat
erosi memicu timbulnya perdarahan. Perdarahan yang terjadi dapat mengancam hidup
penderita, namun dapat juga berhenti sendiri karena proses regenerasi, sehingga erosi
menghilang dalam waktu 24-48 jam setelah perdarahan.
2. Gastritis Kronis
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme ini menyerang sel
permukaan gaster, memperberat timbulnya desquamasi sel dan muncullah respon radang
kronis pada gaster yaitu: destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah satu
mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, yaitu dengan mengganti sel mukosa gaster,
misalnya dengan sel desquamosa yang lebih kuat. Karena sel desquamosa lebih kuat maka
elastisitasnya juga berkurang. Pada saat mencerna makanan, lambung melakukan gerakan
peristaltik tetapi karena sel penggantinya tidak elastis maka akan timbul kekakuan yang
pada akhirnya menimbulkan rasa nyeri. Metaplasia ini juga menyebabkan hilangnya sel
mukosa pada lapisan lambung, sehingga akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah
lapisan mukosa. Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan (Price,
Sylvia dan Wilson, Lorraine, 1999: 162).
E. Penatalaksanaan
Pengobatan gastritis meliputi :
1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.
2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.
3. Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain (Soeparman, 1999, hal
96).
F. Komplikasi
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
2. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsivitamin (Mansjoer, Arief
1999, hal: 493).
G. Pemeriksaan Diagnostik
1. EGD (Esofagogastriduodenoskopi) = tes diagnostik kunci untukperdarahan GI atas,
dilakukan untuk melihat sisi perdarahan / derajat ulkus jaringan / cedera.
2. Minum barium dengan foto rontgen = dilakukan untuk membedakan diganosa penyebab /
sisi lesi.
3. Analisa gaster = dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji aktivitas
sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan pembentukan asam
nokturnal penyebab ulkus duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster,
dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan sindrom Zollinger-Ellison.
4. Angiografi = vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak dapat disimpulkan atau
tidak dapat dilakukan. Menunjukkan sirkulasi kolatera dan kemungkinan isi perdarahan.
5. Amilase serum = meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah diduga gastritis
(Doengoes, 1999, hal: 456).
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
I. IDENTITAS KELUARGA
A. Struktur Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : Ny. Sariati
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Alamat : waimital
Suku/ bangsa :
Status Perkawinan : Kawin/ Tidak kawin, Janda/ Duda
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Tani
Penghasilan perbulan:Rp……………………………..
B. Data Ekonomi
1. Penghasilan rata-rata keluarga perbulan :
a. <500 rb b.500-900 rb c.>900 rb – 2 jt d. > 2 jt
2. Apakah keluarga menabung?
a. Ya b. Tidak,
3. Jika tidak, apa alasannya?
a. Penghasilan tidak mencukupi c. Tidak terbiasa menabung
b. Penghasilan dan kebutuhan d. Lain-lain, sebutkan
keluarga seimbang
4. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
a. ASKES d. Tabungan Pribadi
b. Jamkesmas/ Jamkesda e. Tidak ada
c. Asuransi lain
II. KONDISI KESEHATAN
A. Data Kesehatan Keluarga(dalam satu tahun terakhir dan data ini diisi untuk semua anggota
keluarga baik sehat maupun sakit)
Pola Hidup
Gejala Penyakit yang Lama Perawatan/
No Nama Umur Tdk Keterangan
Diderita Sakit Pengobatan Sehat
Sehat
1 saridin 76 1. Pusing, 8 bln Hipertensi
2 sariati 65 penglihatan 3 bln Kolestrol
3 suwisanto 36 buram. 3 bln Hipertensi
4 suhandir 34 2. Jantung 2 bln Hipertensi
5 sri vivianti 18 berdebu 5 bln Hipertensi
6 kencang, Gastristis
pegal-pegal
3. denyut nadi
tidak
beraturan.
4. Pusing
5. Pusing, sulit
bernapas
6. Mual
muntah, nyeri
di bagian ulu
hati
Kolom pola hidup dinarasikan, bukan dichecklist; Kolom keterangan ditulis dx.medis
Kolom pengobatan di narasikan dan dimasukkan tempat pengobatannya
B. Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan kesehatan terdekat
a. Rumah sakit d. Balai pengobatan
b. Puskesmas e. Lain-lain, sebutkan…..
c. TENKES
2. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
a. Beli obat bebas b. Obat tradisional
3. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
a. Jalan kaki d. Kendaraan pribadi
b. Ojek e. Lain-lain, sebutkan…
c. Angkutan umum
4. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
a. < 1 km c. > 3 km
b. 1-3 km
C. Pasangan Usia Subur (PUS)Mungkin dia zg lia c. Dia dg tmn2 Dong 3 pi di waiyoho
1. Apakah ada anggota keluarga PUS? (tidak ditanya ke keluarga tapi analisa dari pengkaji)
2. Bila YA, apakah menjadi akseptor KB?
3. Bila YA, jenis kontrasepsi yang dipakai?
4. Bila TIDAK, alasannya?
5. Di mana PUS melakukan pemeriksaan KB?
a. Dokterpraktek c. Puskesmas e. Posyandu
b. Rumah sakit d. Bidan praktek
(1X)
BCG
(3X)
DPT
(4x)
Polio
(1x)
Campak
(3x)
Hepatitis
Tempat
Tempat
N Nama/ BB Makanan
KMS
o Umur Jenis Pnolong Lahir tambahan
1
2
3
4
III. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL (Januari 2012- Januari 2013)
HUBUNGAN
NO NAMA L/P UMUR SEBAB KEMATIAN
KELUARGA
1
2
3
4
V. IDENTITAS KELUARGA
A. Struktur Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : Marsudi
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
Alamat : waimital
Suku/ bangsa :
Status Perkawinan : Kawin/ Tidak kawin, Janda/ Duda
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Tani
Penghasilan perbulan:Rp……………………………..
B. Data Ekonomi
6. Penghasilan rata-rata keluarga perbulan :
a. <500 rb b.500-900 rb c.>900 rb – 2 jt d. > 2 jt
7. Apakah keluarga menabung?
a. Ya b. Tidak,
8. Jika tidak, apa alasannya?
e. Penghasilan tidak mencukupi g. Tidak terbiasa menabung
f. Penghasilan dan kebutuhan h. Lain-lain, sebutkan
keluarga seimbang
9. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
f. ASKES i. Tabungan Pribadi
g. Jamkesmas/ Jamkesda j. Tidak ada
h. Asuransi lain
VI. KONDISI KESEHATAN
A. Data Kesehatan Keluarga(dalam satu tahun terakhir dan data ini diisi untuk semua anggota
keluarga baik sehat maupun sakit)
Pola Hidup
Gejala Penyakit yang Lama
No Nama Umur Perawatan/ Pengobatan Tdk Keterangan
Diderita Sakit Sehat
Sehat
1 Marsudi 50 1. Pusing, 5 bln 1. Teradisional Hipertensi
2 Juminah 52 penglihatan 10bln 2. Resep dokter Hipertensi
3 Takul 35 buram. 4 bln 3. Resep dokter Hipertensi
4 Ernik 24 2. Jantung 2 bln 4. Resep dokter Hipertensi
5 Siti 20 berdebu 6 bln 5. Resep dokter Gastristis
kencang, pegal-
pegal
3. denyut nadi
tidak beraturan.
4. Pusing
5. Mual muntah,
nyeri di bagian
ulu hati
Kolom pola hidup dinarasikan, bukan dichecklist; Kolom keterangan ditulis dx.medis
Kolom pengobatan di narasikan dan dimasukkan tempat pengobatannya
B. Pelayanan Kesehatan
8. Pelayanan kesehatan terdekat
a. Rumah sakit d. Balai pengobatan
b. Puskesmas e. Lain-lain, sebutkan…..
c. TENKES
9. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
a. Beli obat bebas b. Obat tradisional
10. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
a. Jalan kaki d. Kendaraan pribadi
b. Ojek e. Lain-lain, sebutkan…
c. Angkutan umum
11. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
a. < 1 km c. > 3 km
b. 1-3 km
VII. KIA/ KB
A. Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Apakah ada anggota keluarga PUS? (tidak ditanya ke keluarga tapi analisa dari pengkaji)
2. Bila YA, apakah menjadi akseptor KB?
3. Bila YA, jenis kontrasepsi yang dipakai?
4. Bila TIDAK, alasannya?
5. Di mana PUS melakukan pemeriksaan KB?
a. Dokterpraktek c. Puskesmas e. Posyandu
b. Rumah sakit d. Bidan praktek
(1X)
BCG
(3X)
DPT
(4x)
Polio
(1x)
Campak
(3x)
Hepatitis
Tempat
Tempat
N Nama/ BB Makanan
KMS
o Umur Jenis Pnolong Lahir tambahan
1
2
3
4
VIII. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL (Januari 2012- Januari 2013)
HUBUNGAN
NO NAMA L/P UMUR SEBAB KEMATIAN
KELUARGA
1
2
3
4
B. Persediaan Air
1. Sumber air
a. PDAM c. Mata air
b. Sumur d. Air hujan
2. Pengolahan air minum
a. Masak b. Tidak
X. IDENTITAS KELUARGA
A. Struktur Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : masrukin
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
Alamat : waimital
Suku/ bangsa :
Status Perkawinan : Kawin/ Tidak kawin, Janda/ Duda
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Tani
Penghasilan perbulan:Rp……………………………..
B. Data Ekonomi
11. Penghasilan rata-rata keluarga perbulan :
a. <500 rb b.500-900 rb c.>900 rb – 2 jt d. > 2 jt
12. Apakah keluarga menabung?
a. Ya b. Tidak,
13. Jika tidak, apa alasannya?
i. Penghasilan tidak mencukupi k. Tidak terbiasa menabung
j. Penghasilan dan kebutuhan l. Lain-lain, sebutkan
keluarga seimbang
14. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
k. ASKES n. Tabungan Pribadi
l. Jamkesmas/ Jamkesda o. Tidak ada
m. Asuransi lain
XI. KONDISI KESEHATAN
A. Data Kesehatan Keluarga(dalam satu tahun terakhir dan data ini diisi untuk semua anggota
keluarga baik sehat maupun sakit)
Pola Hidup
Gejala Penyakit yang Lama Perawatan/
No Nama Umur Tdk Keterangan
Diderita Sakit Pengobatan Sehat
Sehat
1 Masrukin 76 7. Pusing, 8 bln Tidak Hipertensi
2 Yati 65 penglihatan 3 bln sehat Kolestrol
3 Mafud 22 buram. 3 bln Tidak Hipertensi
4 Lifi 19 8. Jantung 2 bln sehat Gastritis
berdebu 5 bln Tidak
kencang, sehat
pegal-pegal Tidak
9. denyut nadi sehat
tidak
beraturan.
10. Pusing
11. Pusing, sulit
bernapas
12. Mual
muntah, nyeri
di bagian ulu
hati
Kolom pola hidup dinarasikan, bukan dichecklist; Kolom keterangan ditulis dx.medis
Kolom pengobatan di narasikan dan dimasukkan tempat pengobatannya
B. Pelayanan Kesehatan
15. Pelayanan kesehatan terdekat
a. Rumah sakit d. Balai pengobatan
b. Puskesmas e. Lain-lain, sebutkan…..
c. TENKES
16. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
a. Beli obat bebas b. Obat tradisional
17. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
a. Jalan kaki d. Kendaraan pribadi
b. Ojek e. Lain-lain, sebutkan…
c. Angkutan umum
18. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
a. < 1 km c. > 3 km
b. 1-3 km
XII. KIA/ KB
A. Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Apakah ada anggota keluarga PUS? (tidak ditanya ke keluarga tapi analisa dari pengkaji)
2. Bila YA, apakah menjadi akseptor KB?
3. Bila YA, jenis kontrasepsi yang dipakai?
4. Bila TIDAK, alasannya?
5. Di mana PUS melakukan pemeriksaan KB?
a. Dokterpraktek c. Puskesmas e. Posyandu
b. Rumah sakit d. Bidan praktek
(1X)
BCG
(3X)
DPT
(4x)
Polio
(1x)
Campak
(3x)
Hepatitis
Tempat
Tempat
N Nama/ BB Makanan
KMS
o Umur Jenis Pnolong Lahir tambahan
1
2
3
4
XIII. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL (Januari 2012- Januari 2013)
HUBUNGAN
NO NAMA L/P UMUR SEBAB KEMATIAN
KELUARGA
1
2
3
4
B. Data Ekonomi
15. Penghasilan rata-rata keluarga perbulan :
a. <500 rb b.500-900 rb c.>900 rb – 2 jt d. > 2 jt
16. Apakah keluarga menabung?
a. Ya b. Tidak,
17. Jika tidak, apa alasannya?
m. Penghasilan tidak mencukupi o. Tidak terbiasa menabung
n. Penghasilan dan kebutuhan p. Lain-lain, sebutkan
keluarga seimbang
18. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
p. ASKES s. Tabungan Pribadi
q. Jamkesmas/ Jamkesda t. Tidak ada
r. Asuransi lain
XVI. KONDISI KESEHATAN
A. Data Kesehatan Keluarga(dalam satu tahun terakhir dan data ini diisi untuk semua anggota
keluarga baik sehat maupun sakit)
Pola Hidup
Gejala Penyakit yang Lama Perawatan/
No Nama Umur Tdk Keterangan
Diderita Sakit Pengobatan Sehat
Sehat
1 Suyono 52 1. Pusing, 12 bln Tidak Hipertensi
2 Misnani 53 penglihatan 12 bln sehat Hipertensi
3 Sri wahyuni 36 buram. 5 thn Tidak Alergi
4 Frendik 29 2. Jantung 10 thn sehat Gastristis
5 Eko 24 berdebu Tidak
6 18 kencang, sehat
Nurain pegal-pegal Tidak
3. Gatal –gatal, sehat
mual, pusing.
4. Mual, pusing,
nyeri di ulu
hati
Kolom pola hidup dinarasikan, bukan dichecklist; Kolom keterangan ditulis dx.medis
Kolom pengobatan di narasikan dan dimasukkan tempat pengobatannya
B. Pelayanan Kesehatan
19. Pelayanan kesehatan terdekat
a. Rumah sakit d. Balai pengobatan
b. Puskesmas e. Lain-lain, sebutkan…..
c. TENKES
20. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
a. Beli obat bebas b. Obat tradisional
21. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
a. Jalan kaki d. Kendaraan pribadi
b. Ojek e. Lain-lain, sebutkan…
c. Angkutan umum
22. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
a. < 1 km c. > 3 km
b. 1-3 km
XVII. KIA/ KB
A. Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Apakah ada anggota keluarga PUS? (tidak ditanya ke keluarga tapi analisa dari pengkaji)
2. Bila YA, apakah menjadi akseptor KB?
3. Bila YA, jenis kontrasepsi yang dipakai?
4. Bila TIDAK, alasannya?
5. Di mana PUS melakukan pemeriksaan KB?
a. Dokterpraktek c. Puskesmas e. Posyandu
b. Rumah sakit d. Bidan praktek
(1X)
BCG
(3X)
DPT
(4x)
Polio
(1x)
Campak
(3x)
Hepatitis
Tempat
Tempat
N Nama/ BB Makanan
KMS
o Umur Jenis Pnolong Lahir tambahan
1
2
3
4
XVIII. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL (Januari 2012- Januari 2013)
HUBUNGAN
NO NAMA L/P UMUR SEBAB KEMATIAN
KELUARGA
1
2
3
4
B. Persediaan Air
1. Sumber air
a. PDAM c. Mata air
b. Sumur d. Air hujan
2. Pengolahan air minum
a. Masak b. Tidak
3. Jarak sumber airdengan septic tank
a. < 10 m b. ≥ 10 m
4. Tempat penampungan air sementara
a. Bak c. Ember
b. Gentong d. Lain-lain, Sebutkan,,,,,,,
23. Kondisi tempat penampungan air
a. Terbuka b. Tertutup
24. Kondisi air dalam penampungan
a. Berwarna c. Berasa
b. Berbau d. Baik
25. Apakah ada jentik dalam penampungan air
a. Ya b. Tidak
C. Pembuangan Sampah
1. Adakah penampungan sampah sementara?
a. Ada b. Tidak ada/berserakan
2. Bila ada,bagaimana keadaannya?
a. Terbuka b. Tertutup
3. Dimana keluarga membuang sampah?
j. Sungai l. Sembarang tempat
k. TPS
4. Bila di TPS, bagaimana cara mengolah sampahnya?
a. Di bakar c. Dibiarkan
b. Ditimbun
19. Jarak dengan rumah
a. Dekat (<5 meter) b. Jauh (≥5 meter)
D. Pembuangan Limbah Rumah Tangga
1. Kebiasaan keluarga BAB/ BAK
a. Jamban/ b. Sungai c. Sembarang
WC tempat
2. Jenis jamban yang digunakan
a. Septic tank b. Cemplung c. Plesengan
3. Pembuangan air limbah RT
a. Resapan c. Sembarang
b. Got tempat
4. Kondisi saluran pembuangan
a. Lancar b. Tersumbat/ tergenang
E. Kandang Ternak
1. Apakah ada ternak?
a. Tidak b. Ada, jenisnya…..
2. Bila ada, apakah ada kandang?
a. Ya b. Tidak
3. Kondisinya
a. Terawat b. Tidak terawat
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
B. Data Ekonomi
20. Penghasilan rata-rata keluarga perbulan :
a. <500 rb b.500-900 rb c.>900 rb – 2 jt d. > 2 jt
21. Apakah keluarga menabung?
a. Ya b. Tidak,
22. Jika tidak, apa alasannya?
q. Penghasilan tidak mencukupi s. Tidak terbiasa menabung
r. Penghasilan dan kebutuhan t. Lain-lain, sebutkan
keluarga seimbang
23. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
u. ASKES x. Tabungan Pribadi
v. Jamkesmas/ Jamkesda y. Tidak ada
w. Asuransi lain
XXI. KONDISI KESEHATAN
A. Data Kesehatan Keluarga(dalam satu tahun terakhir dan data ini diisi untuk semua anggota
keluarga baik sehat maupun sakit)
Pola Hidup
Gejala Penyakit yang Lama Perawatan/
No Nama Umur Tdk Keterangan
Diderita Sakit Pengobatan Sehat
Sehat
1 Rus 44 13. Pusing, 6 bln 1.Perawatan Tidak Hipertensi
Rumodar penglihatan 4 bln puskesmas sehat katarak
2 Wa ama 43 buram. 3 bln dan Tidak gastritis
3 Rusmawati 19 14. Jantung 2 bln mengunsumsi sehat gastritis
4 Rusniati 17 berdebu 5 bln obat yang di Tidak gastritis
5 16 kencang, berikan sehat
ramdani
6 pegal-pegal 2.melakukan Tidak
15. denyut nadi perawatan sehat
tidak RS dan Tidak
beraturan. mengonsumsi sehat
16. Pusing obat yang di
17. Pusing, sulit berikan
bernapas 3.tidak ada
18. Mual perawatan
muntah, lanjutan dan
nyeri di mengonsumsi
bagian ulu obat bebas
hati
Kolom pola hidup dinarasikan, bukan dichecklist; Kolom keterangan ditulis dx.medis
Kolom pengobatan di narasikan dan dimasukkan tempat pengobatannya
B. Pelayanan Kesehatan
26. Pelayanan kesehatan terdekat
a. Rumah sakit d. Balai pengobatan
b. Puskesmas e. Lain-lain, sebutkan…..
c. TENKES
27. Kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
a. Beli obat bebas b. Obat tradisional
28. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan
a. Jalan kaki d. Kendaraan pribadi
b. Ojek e. Lain-lain, sebutkan…
c. Angkutan umum
29. Jarak rumah dengan pelayanan kesehatan
a. < 1 km c. > 3 km
b. 1-3 km
XXII. KIA/ KB
A. Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Apakah ada anggota keluarga PUS? (tidak ditanya ke keluarga tapi analisa dari pengkaji)
2. Bila YA, apakah menjadi akseptor KB?
3. Bila YA, jenis kontrasepsi yang dipakai?
4. Bila TIDAK, alasannya?
5. Di mana PUS melakukan pemeriksaan KB?
a. Dokterpraktek c. Puskesmas e. Posyandu
b. Rumah sakit d. Bidan praktek
(1X)
BCG
(3X)
DPT
(4x)
Polio
(1x)
Campak
(3x)
Hepatitis
Tempat
Tempat
N Nama/ BB Makanan
KMS
o Umur Jenis Pnolong Lahir tambahan
1
2
3
4
XXIII. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG MENINGGAL (Januari 2012- Januari 2013)
HUBUNGAN
NO NAMA L/P UMUR SEBAB KEMATIAN
KELUARGA
1
2
3
4
B. Persediaan Air
1. Sumber air
a. PDAM c. Mata air
b. Sumur d. Air hujan
2. Pengolahan air minum
a. Masak b. Tidak
Kesenjangan Data : di perlukan data sebelumnya untuk menentukan apakah data geografi menjadi faktor
predisposisi bagi perkembang biakan nyamuk dan terhadap pengetahuan warga tentang
kebersihan lingkungan di desa waimital.
10 penduduk di desa waimital Resiko ketergantungan tinggi
adalah lansia
Demografi:
usia
Statistik
vital