Вы находитесь на странице: 1из 23

MAKALAH

DOMAIN NAME SERVICE (DNS)


1.Ari Alfian (1334010085)

2.Dony Nurdianto (1334010108

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2015
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian DNS

Sejarah DNS

Domain Name System

Struktur

Komponen Kerja DNS

Cara Kerja DNS

File Konfigurasi DNS

BAB III KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian DNS

Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang
melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan
dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke
internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name
sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di
implementasikan ke private network atau internet.Implementasi Disconected

2.2. Sejarah DNS

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang


berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola
secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini
bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita
harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan
internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di
desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan
performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk
penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di
petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian
buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya
kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer
mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh
DNS dipetakan ke IP address.X
2.3. Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi
yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu
memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS
juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki
keunggulan seperti:

Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).

Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.

Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.

Ada pun kelemahan yang dimiliki DNS adalah sebagai berikut :

User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet
maupun di intranet.

Struktur DNS

Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domainX


berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Gambar Struktur DNS

1. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain
di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

2. Top-Level Domains

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com Organisasi Komersial

edu Institusi pendidikan atau universitas

org Organisasi non-profit

net Networks (backbone Internet)

gov Organisasi pemerintah non militer

mil Organisasi pemerintah militer

num No telpon

arpa Reverse DNS

xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)


3. Second-Level Domains

Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan
subdomain. Untuk contoh:

Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com


dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat
komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

4. Host Names

Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified
domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat
fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain
name.

2.5. Komponen Kerja DNS

Untuk memahami kerja DNS, harus dipahami terlebih dahulu komponen-komponen yang
bekerja di dalamnya. Gambar berikut mengilustrasikan komponen DNS secara sederhana
:
Keterangan :

Cache : media penyimpanan sementara

Resolver : bagian dari program aplikasi yang berfungsi menjawab pertanyaan tentang
domain (local DNS)

Cara kerja resolver :

Resolver menjawab pertanyaan dari client meliputi dua cara :

Resolver memeriksa cache-nya jika jawaban yang diminta terdapat di dalam cache-nya,
maka resolver kemudian akan memberikan jawaban berupa IP address dari alamat yang
dimaksud.

Jika tidak terdapat jawaban dalam cache, maka resolver akan bertanya kepada DNS server
serta menginteprestasikan hasilnya. Pertanyaannya kepada DNS server membuat DNS server
yang defaultnya memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Jika informasi Zona File dari DNS server tidak ditemukan, maka DNS server akan
mengirimkan message failure kepada client. Kemudian client akan menghubungi DNS
Server yang lain untuk memberikan jawaban berupa IP Address dari alamat yang dimaksud
kepada DNS Server Lokal untuk kemudian dikirim ke client yang me-request-nya.

Proses tersebut dengan Forward Lookup Query , yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.

2.6. Cara Kerja DNS


User ingin mengakses www.facebook.com. Proses yang terjadi agar user dapat menghubungi
komputer www.facebook.com adalah :

DNS client menghubungi DNS server lokal untuk mendapatkan IP address dari
www.facebook.com

DNS server lokal memeriksa cache-nya, jika akses tersebut sudah pernah dilakukan
sebelumnya, maka DNS server lokal akan mengambil IP address www.facebook.com dari
data cache-nya.
Jika dalam data cache tidak ditemukan informasi yang dicari, maka kemudian DNS server
lokal akan mengirimkan message failure kepada client bahwa IP address dari alamat yang
diminta tidak ditemukan.

Kemudian client melakukan request kepada DNS server tertinggi yaitu '.' (dot) atau root
server. Dan hasilnya akan dikembalikan lagi ke client.

Jika tidak ditemukan lagi, maka client akan menghubungi DNS server .com (Top Level
Domain). Hasilnya juga akan dikembalikan lagi ke client.

Kemudian jika belum dapat ditemukan, client akan menghubungi DNS Server
www.facebook.com

DNS server www.facebook.com memberikan IP address dari subdomain www.facebook.com

IP address tersebut kemudian dikirimkan kembali ke DNS server lokal untuk diberikan kepada
browser dan kemudian dicatat dalam data cache DNS server lokal.

Browser mengarah ke IP address yang dimaksud untuk mengakses komputer pada IP address
tersebut.

Sehingga user sekarang dapat mengakses www.facebook.com.

File Konfigurasi DNS

Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS Server yang harus kita perhatikan adalah :

a) File /etc/named.conf
Merupakan file konfigurasi utama. File ini disebut boot script dan bind9 akan
menggunakannya sebagai acuan yang akan menentukan cara kerja server. File ini cukup
sensitif, perhatikan pemakaian huruf besar/kecil, tanda baca, simbol-simbol, dan sebagainya.
Konfigurasi zona terdiri dari dua mekanisme yang beda yaitu forward dan reverse.
Konfigurasi forward memetakan IP Address menjadi hostname dan reverse memetakan
kebalikannya yaitu hostname menjadi IP Address.
Penjelasan :

Zona forward :

Sintaks zone "sisjarkom".com { merupakan awal dari zona sisjarkom.local.

Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis primary atau master.
Jika ingin membangun secondary NS pernyataannya menjadi type slave; dan untuk caching NS
pernyatannya type hint; Sebuah penyataan selalu diakhiri dengan simbol ; (titik koma). Jika tidak
maka akan dianggap masih ada kelanjutannya.
Baris file "/etc/named/db.sisjarkom"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
sisjarkom.local di direktori /etc/named.

Zona reverse :

Sintak zone "2.168.192.in-addr.arpa" { merupakan awal dari zona reverse. Angka 2.168.192
didapat dari alamat kebalikan dari network address dari zona sisjarkom.local, dikurangi
dengan oktet terakhir. Misal disini alamat networknya adalah 192.168.2.101 maka
dihilangkan terlebih dahulu oktet terakhir menjadi 192.168.2 kemudian penulisannya dibalik
menjadi 2.168.192 lalu ditambahkan in-addr.arpa sehingga hasil akhirnya menjadi
2.168.192.in-addr.arpa.

Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis master.

Baris berikutnya file "/etc/named/db.reverse"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
reverse yang berada di direktori /etc/named.
b) File Zona

File ini sebenarnya hanya merupakan file text biasa yang berisi informasi yang berkaitan
dengan suatu domain. Dalam zona file tersedia satu set informasi untuk setiap domain. Set
informasi yang dimaksud bisa berupa IP address, nama alias domain host tersebut, name
domain pada named.conf dengan statement server yang bertanggung jawab untuk domain
tersebut dan lain sebagainya. Masing-masing informasi ini dikenal dengan istilah resource
record. Pada contoh sebelumnya disebutkan bahwa file zona forward ada di
/etc/named/db.sisjarkom dan file zona reverse ada di file /etc/named/db.reverse. Penempatan
file tersebut tidak harus selalu berada dalam folder /etc/named, dengan nama db.sisjarkom
maupun db.reverse. Kita bisa saja membuat file zona forward di
/home/sisjarkom/db.mastimur, asalkan sesuai dengan konfigurasi di /etc/named.conf.

Format standard resource record : {name} {ttl} addr-class record type record specific

data.

Kolom 1 berisi nama dari domain record. Penulisannya harus dimulai dari kolom pertama.
Kolom 2 berisi TTL (Time to Live) yaitu lamanya data boleh disimpan dalam database.
Kolom 3 berisi address class. Kolom 4 berisi tipe resource record.

c) Start of Authority (SOA)

SOA digunakan untuk mendeklarasikan hostname yang merupakan awal dari suatu zona.
Format dasar SOA adalah :
Penjelasan :

Zone : Deklarasi nama zona (bila diawali dengan karakter '@' berarti type master merupakan
asal dari zona tersebut

Gin : Deklarasi

Contact : Deklarasi email address administrator penanggung jawab domain

Serial : Nomor seri zona file (biasanya berupa tanggal pembuatan)

Refresh : Selang waktu (detik) yang diperlukan secondary server untuk memeriksa perubahan
zona file pada primary server

Retry : Berapa lama secondary server menunggu untuk mengulang pengecekan terhadap
primary server apabila primary server tidak memberikan respon saat proses refresh

Expire : Berapa lama zona file dipertahankan secondary server apabila secondary server tidak
dapat melakukan refresh.

Minimum : Nilai default Time to Live untuk semua resource record pada zona file.

Komponen lain yang terdapat dalam zona file adalah :

Name Server Record (NS) : Identifikasi authoritative server dari suatu zona (sebaiknya lebih
dari satu sebagai tindakan pencegahan apabila primary server tidak dapat diakses oleh
secondary server)

Address Record (A) : Memetakan hostname ke IP address


Mail Exchanger Record (MX) : Berfungsi untuk mengarahkan mail untuk suatu host maupun
suatu domain ke host yang berfungsi sebagai mail server

Canonical Name : Mendefinisikan alias (nickname) suatu host

Pointer Record (PTR) : Mendefinisikan reverse address suatu hostname

File /etc/resolv.conf

Berisi daftar IP Address NS yang akan digunakan. File ini akan dibaca oleh resolver

dan digunakan oleh komputer server dan client


BAB III

KESIMPULAN

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang
terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan
host name sebuah komputer ke IP address.

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau
client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
DAFTAR PUSTAKA

http://nasukabae.blogspot.com/2010/06/makalah-dns.htm l X

http://sisjarkom.informatics.uii.ac.id/BAB_IV.pdf X

Вам также может понравиться