Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JAWA TIMUR
2015
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Pengertian DNS
Sejarah DNS
Struktur
PENDAHULUAN
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara
umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain,
akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk
mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang
digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Domain Name System (DNS) Adalah sebuah aplikasi service di internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang
melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan
dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke
internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name
sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di
implementasikan ke private network atau internet.Implementasi Disconected
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi
yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu
memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS
juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki
keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address
sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet
maupun di Intranet.
User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet
maupun di intranet.
Struktur DNS
1. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain
di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
2. Top-Level Domains
num No telpon
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan
subdomain. Untuk contoh:
4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified
domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat
fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain
name.
Untuk memahami kerja DNS, harus dipahami terlebih dahulu komponen-komponen yang
bekerja di dalamnya. Gambar berikut mengilustrasikan komponen DNS secara sederhana
:
Keterangan :
Resolver : bagian dari program aplikasi yang berfungsi menjawab pertanyaan tentang
domain (local DNS)
Resolver memeriksa cache-nya jika jawaban yang diminta terdapat di dalam cache-nya,
maka resolver kemudian akan memberikan jawaban berupa IP address dari alamat yang
dimaksud.
Jika tidak terdapat jawaban dalam cache, maka resolver akan bertanya kepada DNS server
serta menginteprestasikan hasilnya. Pertanyaannya kepada DNS server membuat DNS server
yang defaultnya memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Jika informasi Zona File dari DNS server tidak ditemukan, maka DNS server akan
mengirimkan message failure kepada client. Kemudian client akan menghubungi DNS
Server yang lain untuk memberikan jawaban berupa IP Address dari alamat yang dimaksud
kepada DNS Server Lokal untuk kemudian dikirim ke client yang me-request-nya.
Proses tersebut dengan Forward Lookup Query , yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
DNS client menghubungi DNS server lokal untuk mendapatkan IP address dari
www.facebook.com
DNS server lokal memeriksa cache-nya, jika akses tersebut sudah pernah dilakukan
sebelumnya, maka DNS server lokal akan mengambil IP address www.facebook.com dari
data cache-nya.
Jika dalam data cache tidak ditemukan informasi yang dicari, maka kemudian DNS server
lokal akan mengirimkan message failure kepada client bahwa IP address dari alamat yang
diminta tidak ditemukan.
Kemudian client melakukan request kepada DNS server tertinggi yaitu '.' (dot) atau root
server. Dan hasilnya akan dikembalikan lagi ke client.
Jika tidak ditemukan lagi, maka client akan menghubungi DNS server .com (Top Level
Domain). Hasilnya juga akan dikembalikan lagi ke client.
Kemudian jika belum dapat ditemukan, client akan menghubungi DNS Server
www.facebook.com
IP address tersebut kemudian dikirimkan kembali ke DNS server lokal untuk diberikan kepada
browser dan kemudian dicatat dalam data cache DNS server lokal.
Browser mengarah ke IP address yang dimaksud untuk mengakses komputer pada IP address
tersebut.
Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS Server yang harus kita perhatikan adalah :
a) File /etc/named.conf
Merupakan file konfigurasi utama. File ini disebut boot script dan bind9 akan
menggunakannya sebagai acuan yang akan menentukan cara kerja server. File ini cukup
sensitif, perhatikan pemakaian huruf besar/kecil, tanda baca, simbol-simbol, dan sebagainya.
Konfigurasi zona terdiri dari dua mekanisme yang beda yaitu forward dan reverse.
Konfigurasi forward memetakan IP Address menjadi hostname dan reverse memetakan
kebalikannya yaitu hostname menjadi IP Address.
Penjelasan :
Zona forward :
Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis primary atau master.
Jika ingin membangun secondary NS pernyataannya menjadi type slave; dan untuk caching NS
pernyatannya type hint; Sebuah penyataan selalu diakhiri dengan simbol ; (titik koma). Jika tidak
maka akan dianggap masih ada kelanjutannya.
Baris file "/etc/named/db.sisjarkom"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
sisjarkom.local di direktori /etc/named.
Zona reverse :
Sintak zone "2.168.192.in-addr.arpa" { merupakan awal dari zona reverse. Angka 2.168.192
didapat dari alamat kebalikan dari network address dari zona sisjarkom.local, dikurangi
dengan oktet terakhir. Misal disini alamat networknya adalah 192.168.2.101 maka
dihilangkan terlebih dahulu oktet terakhir menjadi 192.168.2 kemudian penulisannya dibalik
menjadi 2.168.192 lalu ditambahkan in-addr.arpa sehingga hasil akhirnya menjadi
2.168.192.in-addr.arpa.
Pernyataan type master; baris ini untuk menyatakan bahwa NS kita berjenis master.
Baris berikutnya file "/etc/named/db.reverse"; baris ini menyatakan nama file untuk zona
reverse yang berada di direktori /etc/named.
b) File Zona
File ini sebenarnya hanya merupakan file text biasa yang berisi informasi yang berkaitan
dengan suatu domain. Dalam zona file tersedia satu set informasi untuk setiap domain. Set
informasi yang dimaksud bisa berupa IP address, nama alias domain host tersebut, name
domain pada named.conf dengan statement server yang bertanggung jawab untuk domain
tersebut dan lain sebagainya. Masing-masing informasi ini dikenal dengan istilah resource
record. Pada contoh sebelumnya disebutkan bahwa file zona forward ada di
/etc/named/db.sisjarkom dan file zona reverse ada di file /etc/named/db.reverse. Penempatan
file tersebut tidak harus selalu berada dalam folder /etc/named, dengan nama db.sisjarkom
maupun db.reverse. Kita bisa saja membuat file zona forward di
/home/sisjarkom/db.mastimur, asalkan sesuai dengan konfigurasi di /etc/named.conf.
Format standard resource record : {name} {ttl} addr-class record type record specific
data.
Kolom 1 berisi nama dari domain record. Penulisannya harus dimulai dari kolom pertama.
Kolom 2 berisi TTL (Time to Live) yaitu lamanya data boleh disimpan dalam database.
Kolom 3 berisi address class. Kolom 4 berisi tipe resource record.
SOA digunakan untuk mendeklarasikan hostname yang merupakan awal dari suatu zona.
Format dasar SOA adalah :
Penjelasan :
Zone : Deklarasi nama zona (bila diawali dengan karakter '@' berarti type master merupakan
asal dari zona tersebut
Gin : Deklarasi
Refresh : Selang waktu (detik) yang diperlukan secondary server untuk memeriksa perubahan
zona file pada primary server
Retry : Berapa lama secondary server menunggu untuk mengulang pengecekan terhadap
primary server apabila primary server tidak memberikan respon saat proses refresh
Expire : Berapa lama zona file dipertahankan secondary server apabila secondary server tidak
dapat melakukan refresh.
Minimum : Nilai default Time to Live untuk semua resource record pada zona file.
Name Server Record (NS) : Identifikasi authoritative server dari suatu zona (sebaiknya lebih
dari satu sebagai tindakan pencegahan apabila primary server tidak dapat diakses oleh
secondary server)
File /etc/resolv.conf
Berisi daftar IP Address NS yang akan digunakan. File ini akan dibaca oleh resolver
KESIMPULAN
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk
pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang
terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan
host name sebuah komputer ke IP address.
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client
DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau
client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan
mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses
tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara
memetakan nama komputer (host) ke IP address.
DAFTAR PUSTAKA
http://nasukabae.blogspot.com/2010/06/makalah-dns.htm l X
http://sisjarkom.informatics.uii.ac.id/BAB_IV.pdf X