Вы находитесь на странице: 1из 10

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan (safety) merupakan kondisi ketika seseorang atau suatu


kelompok terhindar dari segala bentuk bahaya atau ancaman. Keselamatan
pasien adalah sebuah sistem pencegahan cedera terhadap pasien dengan
mengurangi resiko kejadian tidak diinginkan yang berhubungan dengan
paparan terhadap lingkungan diagnosis atau kondisi perawatan medis
(Hughes, 2008).
Laporan IOM (Institute of Medicine) “To Err is Human, Building to
Safer Health System”pada tahun 2000 menyebutkan bahwa setiap tahun
sekitar 48.000 hingga 98.000 pasien meninggal dunia di Amerika Serikat
akibat KTD (Kejadian Tidak Diinginkan). Di Utah dan Colorado ditemukan
KTD sebesar 2,9 %, 6,6 % diantaranya meninggal. Sedangkan di New York
KTD adalah sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6 %. pada tahun 2004
WHO mempublikasikan KTD dengan rentang 3,2 – 16,6% pada rumah sakit
di berbagai Negara yaitu Amerika, Inggris, Denmark dan Australia (Depkes,
2008). Sedangkan di Indonesia, laporan insiden keselamatan pasien sebanyak
145 insiden yang dilaporkan sebanyak 55 kasus (37,9%) di wilayah DKI
Jakarta. Berdasarkan jenisnya dari 145 insiden yang dilaporkan tersebut
didapatkan 69 kasus KNC (47,6%), 67 kasus KTD (46,2%) dan 9 kasus lain
(6,2%) (Lumenta, 2008). Menurut hasil penelitian yang dilakukan Foster &
Rose dalam Yulia (2010) di UGD RS Pendidikan Otawa Kanada terhadap
399 pasien, didapatkan KTD sebanyak 24 kasus (6%), KTD dapat dicegah 17
kasus (71%), KTD tidak dapat dicegah 6 kasus (25%), dan perpanjangan
masa perawatan 15 kasus (62%).
KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) dapat menyebabkan penurunan
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit
(Walshe & Boaden, 2006). Jika terjadi cedera pada pasien, KTD dapat
menimbulkan tuntutan hukum karena rumah sakit wajib mengutamakan
2

keselamatan nyawa pasien (UU Kesehatan no.36 tahun 2009). Oleh karena
itu, rumah sakit harus mampu menjamin keselamatan pasien agar pelayanan
kesehatan tetap berlangsung dengan baik.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja bisa melalui Pengendalian bahaya
di Tempat Kerja seperti : Pemantauan dan Pengendalian kondisi tidak aman
di tempat kerja, Pemantauan dan Pengendalian tindakan tidak aman di tempat
kerja.Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan
Pengawasan seperti: Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga
kerja,Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga
kerja, Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan
dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja. Upaya Pencegahan
Kecelakaan Kerja melalui sistem manajemenseperti :Prosedur dan Aturan K3
di tempat kerja, Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di
tempat kerja, Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja
kepada tenaga kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh faktor lingkungan pada keselamatan pasien ?
2. Bagaimana pengaruh faktor manusia pada keselamatan pasien ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan pada keselamatan pasien.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor manusia pada keselamatan pasien.
3

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Patient Safety

Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera
aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis
dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety
adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
4

resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari


insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko.
Meliputi: assessment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang
membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

2.2 Tujuan Patient Safety

Tujuan “Patient Safety” adalah :

1) Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS

2) Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3) Menurunnya KTD di RS

4) Terlaksananya program-program pencegahan sehing tidak terjadi


pengulangan KTD.

2.3 Pengaruh Faktor Lingkungan Pada Keselamatan Pasien


Ada 5 faktor yang menyebabkan gangguan pada keselamatan pasien,
yang biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan, yang berakibat pada
keselamatan jasmani dan rohani.
1) Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara,tekanan udara.
2) Faktor kimia yang meliputi : debu, kabut asap
3) Faktor biologi yang meliputi : tumbuhan dan hewan.
4) Faktor fisiologis yang meliputi : sikap dan cara kerja.
5) Faktor mental - psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan kerja.
5

2.4 Pengaruh Faktor Manusia Pada Keselamatan Pasien

2.4.1 Pentingnya Faktor Manusia pada Keselamatan Pasien


Human factor memeriksa hubungan antara manusia dan sistem dan
bagaimana mereka berinteraksi dengan berfokus pada peningkatan
efisiensi, kreativitas, produktivitas dan kepuasan pekerjaan, dengan tujuan
meminimalkan kesalahan. Kegagalan menerapkan prinsip Human factor
merupakan aspek kunci kejadian paling buruk dalam perawatan kesehatan.
Karena itu, semua petugas kesehatan harus memiliki pemahaman
dasar tentang prinsip-prinsip faktor manusia. Petugas kesehatan yang tidak
mengerti dasar-dasar faktor manusia diibaratkan seperti petugas
pengendalian infeksi tapi tidak mengetahui tentang mikrobiologi.

2.4.2 Pengetahuan yang Diperlukan


Istilah human factor atau ergonomik umumnya digunakan
mendeskripsikan interaksi antara tiga aspek saling berhubungan: individu
di tempat kerja, tugas yang dibebankan untuk individu tersebut, dan
tempat kerjanya. Human factor merupakan ilmu yang menggunakan
banyak disiplin misalnya anatomi, fisiologi, fisika, dan biomekanik untuk
mengetahui bagaimana orang bertindak di bawah kondisi-kondisi yang
berbeda. Human factor didefinisikan sebagai studi yang mencakup semua
faktor yang membuatnya lebih mudah untuk melakukan pekerjaan dengan
cara yang benar.
Definisi yang lain dari human factor adalah studi dari hubungan
saling terkait antara manusia, instrumen, dan alat yang mereka gunakan di
tempat kerjanya, maupun di lingkungan dimana mereka bekerja.
Semua orang bisa mengaplikasikan pengetahuan human factor dimanapun
mereka bekerja. Pada tatanan pelayanan kesehatan, pengetahuan human
factor bisa membantu proses desain yang membuat menjadi lebih mudah
bagi perawat maupun dokter untuk melakukan pekerjaannya dnegan benar.
Aplikasi human factor sangatlah relefan dengan patient safety yang
tertanam dalam disiplin human factor, yang merupakan ilmu dasar dari
keselamatan. Human factor bisa menunjukkan kepada kita bagaimana
6

meyakinkan orang lain jika kita melakukan praktik berdasarkan


keselamatan, berkomunikasi baik dengan tim, dan menyerah terimakan
tanggungjawab kepada profesi tenaga kesehatan lain.
Banyak pelayanan kesehatan yang tergantung pada manusia yaitu
dokter dan perawat yang menyediakan pelayanan. Orang yang ahli pada
human factor meyakini bahwa kesalahan bisa dikurangi dengan
memfokuskan pada pemberi pelayanan kesehatan dan mempelajari
bagaimana mereka saling berinteraksi dan bagaimana hubungan mereka
dengan lingkungannya.

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia


Menurut teori Gibson terdapat tiga variabel yang dapat mempengaruhi
perilaku individu yaitu:

2.5.1 Variabel Individu

2.5.1.1 Kemampuan dan Keterampilan


Kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang
mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Kemampuan dan
ketrampilan dapat diartikan sebagai pencapaian individu atas usaha
untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan benar.
Kemampuan dan ketrampilan dapat secara fisik maupun mental.
Ketrampilan fisik didapatkan oleh individu dari proses belajar
dengan menggunakan ketrampilan dalam bekerja. Ketrampilan
dapat dikembangkan oleh individu melalui kegiatan pelatihan.

2.5.1.2 Latar Belakang


Latar belakang yang dapat mempengaruhi perilaku individu
adalah keluarga, tingkat sosial, dan pengalaman. Penampilan
individu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga berdasarkan apa
7

yang telah didapatkan di lingkungan tersebut. Keluarga merupakan


salah satu aspek yang sangat mempengaruhi karakteristik individu,
karena dalam keluarga terdapat nilai-nilai yang harus dianut oleh
masing-masing anggota keluarga.
Pengalaman (masa kerja) adalah waktu dimana individu
mulai bekerja, dimana waktu tersebut berpengaruh terhadap
perilaku seseorang. Semakin lama individu bekerja maka akan
semakin baik, karena dari pengalaman itu individu dapat
menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.

2.5.1.3 Demografis
Demografis meliputi umur, etnis, dan jenis kelamin.
Variabel demografis memiliki efek tidak langsung pada perilaku
dan kinerja individu. Ketika individu memiliki umuryang lama,
maka akan lebih paham terhadap masalah yang ditemui serta lebih
dewasa dalam bertindak. Umur memiliki pengaruh terhadap
produktivitas dalam bekerja. Jenis kelamin dalam bekerja sangat
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Wanita
memiliki karakter ketaatan dan kepatuhan dalam bekerja sehingga
dapat berpengaruh terhadap kinerja individu.

2.5.2 Variabel Psikologi


Variabel psikologi meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar,
dan motivasi. Persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh
seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia di sekitarnya.
Persepsi merupakan proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan arti kepada
stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Persepsi diri dalam
bekerja mempengaruhi sejauh mana pekerjaan tersebut memberikan
tingkat kepuasan dalam dirinya. Perilaku bekerja individu dipengaruhi
oleh sikap, sikap adalah kesiap-siagaan mental yang dipelajari dan
diorganisasikan melalui pengalaman, dan memiliki pengaruh tertentu
8

atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi
yang berhubungan dengannya. Sikap merupakan faktor penentu
perilaku, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian dan
motivasi. Kepribadian adalah pola perilaku dan proses mental yang
unik yang mencirikan seseorang. Kepribadian di setiap individu susah
untuk diubah karena sudah terbentuk sejak individu belajar saat
dikandungan sampai dewasa.
Pembelajaran merupakan setiap perubahan perilaku yang relatif
permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Ketika terjadi
perubahan perilaku hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran
telah terjadi. Motivasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu
dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan
individu. Motivasi memiliki hubungan dengan perilaku. Dimana sebuah
perilaku dapat dilandasi oleh sebuah motivasi.

2.5.3 Variabel Organisasi


Variabel organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan,
imbalan, struktur, desain pekerjaan, dan supervisi. Sumber daya dalam
sebuah organisasi terdiri dari dua yaitu sumber daya manusia dan
sumber daya alam, dalam sistem organisasi rumah sakit sumber daya
manusia terdiri dari tenaga profesional, non profesional, staf
administrasi dan pasien, sedangkan sumber daya alam meliputi uang,
metode, peralatan, dan bahan-bahan.
Struktur desain pekerjaan merupakan daftar pekerjaan mengenai
kewajiban-kewajiban pekerja dan mencakup kualifikasinya. Desain
pekerjaan mengacu pada proses yang diterapkan oleh manajer untuk
memutuskan tugas dan wewenang sebagai upaya untuk
mengklasifikasikan tugas dan tanggungjawab masing-masing individu.
Ketika desain pekerjaan baik maka akan mempengaruhi pencapaian
kerja seseorang. Supervisi merupakan proses pengamatan dari
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
9

ditetapkan. Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi


orang lain dalam mencapai tujuan dengan memberikan pengarahan dan
motivasi. Imbalan adalah balas jasa yang diberikan oleh instansi kepada
para pekerja sebagai daya pendorong sehingga pemberian imbalan
dapat meningkatkan kinerja perawat.
10

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap
orang terutama dalam pelayanan kesehatan yyang bermutu dan aman.
Peran-peran perawat dalam mewujudkan Patient Safety di rumah sakit
dapat dirumuskan antara lain sebagai pemberi pelayanan keperawatan,
perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan,
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan,
memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang
diberikan, menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan dan keluarganya, peka, pro-aktif, dan melakukan penyelesaian
masalah terhadap kejadian tidak diharapkan serta mendokumentasikan
dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga.

3.2 Saran
Adapun saran untuk para perawat yang mengaplikasikannya di
lingkungan rumah sakit agar selaluu mengutamakan keselamatan pasien
berdasarkan procedure yang telah ditentukan.

Вам также может понравиться

  • Makalah Kebersihan Diri Dan Lingkungan
    Makalah Kebersihan Diri Dan Lingkungan
    Документ22 страницы
    Makalah Kebersihan Diri Dan Lingkungan
    niswah
    Оценок пока нет
  • Selvia Resi
    Selvia Resi
    Документ1 страница
    Selvia Resi
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Makalah Sistem Saraf PDF
    Makalah Sistem Saraf PDF
    Документ29 страниц
    Makalah Sistem Saraf PDF
    Nungky Juliani A
    Оценок пока нет
  • Kel 11 Instrumen Penelitian
    Kel 11 Instrumen Penelitian
    Документ15 страниц
    Kel 11 Instrumen Penelitian
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Seminar Kasus CHF
    Seminar Kasus CHF
    Документ44 страницы
    Seminar Kasus CHF
    Selvia Virgita
    100% (1)
  • Bouge N Vile
    Bouge N Vile
    Документ1 страница
    Bouge N Vile
    Krisevi Bie
    Оценок пока нет
  • Laporan SMP
    Laporan SMP
    Документ5 страниц
    Laporan SMP
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Metodologi Penelitian
    Metodologi Penelitian
    Документ32 страницы
    Metodologi Penelitian
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Bab 4 Dan 5 Seminar PPK 2
    Bab 4 Dan 5 Seminar PPK 2
    Документ5 страниц
    Bab 4 Dan 5 Seminar PPK 2
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Askep
    Askep
    Документ40 страниц
    Askep
    Istiyani Lotina Lilit
    Оценок пока нет
  • Leaflet Gagal Ginjal
    Leaflet Gagal Ginjal
    Документ3 страницы
    Leaflet Gagal Ginjal
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Bab 1 LP
    Bab 1 LP
    Документ2 страницы
    Bab 1 LP
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Leaflet TB Paru
    Leaflet TB Paru
    Документ30 страниц
    Leaflet TB Paru
    zia kohongia
    Оценок пока нет
  • Hdkduv
    Hdkduv
    Документ50 страниц
    Hdkduv
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • LP Garden - Woc
    LP Garden - Woc
    Документ47 страниц
    LP Garden - Woc
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Laporan SD 2
    Laporan SD 2
    Документ27 страниц
    Laporan SD 2
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Makala H
    Makala H
    Документ17 страниц
    Makala H
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • STCH
    STCH
    Документ11 страниц
    STCH
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Hdkduv
    Hdkduv
    Документ50 страниц
    Hdkduv
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Woc Via
    Woc Via
    Документ2 страницы
    Woc Via
    Krisevi Bie
    Оценок пока нет
  • 3 Soal SIK Weny Kel 2
    3 Soal SIK Weny Kel 2
    Документ1 страница
    3 Soal SIK Weny Kel 2
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Keluarga Pasien Sangat Kecewa Ketika Petugas Menyampaikan
    Keluarga Pasien Sangat Kecewa Ketika Petugas Menyampaikan
    Документ1 страница
    Keluarga Pasien Sangat Kecewa Ketika Petugas Menyampaikan
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Anatomi Jantung
    Anatomi Jantung
    Документ18 страниц
    Anatomi Jantung
    juwy
    Оценок пока нет
  • Laporan Lansia 7
    Laporan Lansia 7
    Документ31 страница
    Laporan Lansia 7
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • B. Indonesia Spogeboob
    B. Indonesia Spogeboob
    Документ3 страницы
    B. Indonesia Spogeboob
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Efektifitas Dan Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Keperawatan Maternitas Di Rshs Bandung
    Efektifitas Dan Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Keperawatan Maternitas Di Rshs Bandung
    Документ7 страниц
    Efektifitas Dan Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Keperawatan Maternitas Di Rshs Bandung
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Документ25 страниц
    Laporan Pendahuluan
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Makalah Enoksrditis Perikarditis Miokarditis
    Makalah Enoksrditis Perikarditis Miokarditis
    Документ51 страница
    Makalah Enoksrditis Perikarditis Miokarditis
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Makalah KB
    Makalah KB
    Документ3 страницы
    Makalah KB
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет
  • Hdkduv
    Hdkduv
    Документ50 страниц
    Hdkduv
    Selvia Virgita
    Оценок пока нет