Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 1
PENDAHULUAN
keselamatan nyawa pasien (UU Kesehatan no.36 tahun 2009). Oleh karena
itu, rumah sakit harus mampu menjamin keselamatan pasien agar pelayanan
kesehatan tetap berlangsung dengan baik.
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja bisa melalui Pengendalian bahaya
di Tempat Kerja seperti : Pemantauan dan Pengendalian kondisi tidak aman
di tempat kerja, Pemantauan dan Pengendalian tindakan tidak aman di tempat
kerja.Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja melalui Pembinaan dan
Pengawasan seperti: Pelatihan dan Pendidikan K3 terhadap tenaga
kerja,Konseling dan Konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga
kerja, Pengembangan Sumber Daya ataupun Teknologi yang berkaitan
dengan peningkatan penerapan K3 di tempat kerja. Upaya Pencegahan
Kecelakaan Kerja melalui sistem manajemenseperti :Prosedur dan Aturan K3
di tempat kerja, Penyediaan Sarana dan Prasarana K3 dan pendukungnya di
tempat kerja, Penghargaan dan Sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja
kepada tenaga kerja.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan pada keselamatan pasien.
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor manusia pada keselamatan pasien.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera
aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis
dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety
adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan.
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
4
3) Menurunnya KTD di RS
2.5.1.3 Demografis
Demografis meliputi umur, etnis, dan jenis kelamin.
Variabel demografis memiliki efek tidak langsung pada perilaku
dan kinerja individu. Ketika individu memiliki umuryang lama,
maka akan lebih paham terhadap masalah yang ditemui serta lebih
dewasa dalam bertindak. Umur memiliki pengaruh terhadap
produktivitas dalam bekerja. Jenis kelamin dalam bekerja sangat
dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Wanita
memiliki karakter ketaatan dan kepatuhan dalam bekerja sehingga
dapat berpengaruh terhadap kinerja individu.
atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi
yang berhubungan dengannya. Sikap merupakan faktor penentu
perilaku, karena sikap berhubungan dengan persepsi, kepribadian dan
motivasi. Kepribadian adalah pola perilaku dan proses mental yang
unik yang mencirikan seseorang. Kepribadian di setiap individu susah
untuk diubah karena sudah terbentuk sejak individu belajar saat
dikandungan sampai dewasa.
Pembelajaran merupakan setiap perubahan perilaku yang relatif
permanen dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Ketika terjadi
perubahan perilaku hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran
telah terjadi. Motivasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu
dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan
individu. Motivasi memiliki hubungan dengan perilaku. Dimana sebuah
perilaku dapat dilandasi oleh sebuah motivasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap
orang terutama dalam pelayanan kesehatan yyang bermutu dan aman.
Peran-peran perawat dalam mewujudkan Patient Safety di rumah sakit
dapat dirumuskan antara lain sebagai pemberi pelayanan keperawatan,
perawat mematuhi standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan,
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan keperawatan,
memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang
diberikan, menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan dan keluarganya, peka, pro-aktif, dan melakukan penyelesaian
masalah terhadap kejadian tidak diharapkan serta mendokumentasikan
dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan
keluarga.
3.2 Saran
Adapun saran untuk para perawat yang mengaplikasikannya di
lingkungan rumah sakit agar selaluu mengutamakan keselamatan pasien
berdasarkan procedure yang telah ditentukan.