Вы находитесь на странице: 1из 4

PENATALAKSANAAN ISPA

No.Dokumen SOP
No.Revisi 00
SOP Tanggal 13 pebruari 2017
Halaman 1/3

Puskesmas II drg. Alfiana


Denpasar Selatan 19620801 198901 2 002
Infeksi saluran pernapasan atas akut adalah infeksi yang mengenai saluran
1. Pengertian
pernafasan bagian atas.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan bagian atas.
SK Kepala Puskesmas Nomor Pusk IIDS/2016 tentang Layanan Klinis yang
3. Kebijakan
Menjamin Kesinambungan Layanan di Puskesmas II Denpasar Selatan
SK Kepala Puskesmas No. 800/446/Pusk II DB tentang Layanan Klinis yang
4. Referensi
Menjamin Kesinambungan Layanan di Puskesmas II Denpasar Selatan
1. Stetoskop
2. Termometer
3. Senter
5. Alat dan
4. Tensimeter
Bahan
5. Resep
6. Formulir rujukan eksternal
7. Buku Rekam Kesehatan Pribadi ( BRKP)
6. Langkah 1. Petugas melakukan standar perlindungan diri selama pemeriksaan
Kerja 2. Petugas melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
Kriteria diagnostik:
 Common Cold
a. Gejala Klinis
Demam disertai gejala pernapasan atas seperti sakit tenggorokkan, pilek,
batuk, bersin dan hidung tersumbat.
b. Pemeriksaan Fisik
Terdapat febris, rinorea dan edema mukosa hidung.
 Faringitis – Nasofaringitis Akut
a. Gejala Klinis
Demam disertai gejala pernapasan atas seperti nyeri tenggorokkan
terutama saat menelan, sekret dari hidung, nyeri kepala, dengan atau
tanpa batuk.
b. Pemeriksaan Fisik
i. Viral: hiperemia pada faring dan tonsil.
ii. Bakteri: pembesaran tonsil disertai hiperemia dan produksi eksudat
pada permukaan faring dan tonsil dengan atau tanpa pembesaran
kelenjar limfe leher anterior yang teraba kenyal disertai nyeri pada
penekanan.
iii. Fungal: plak putih pada orofaring dan pangkal lidah.
3. Petugas melakukan rujukan eksternal ke RS apabila dalam pemeriksaan
diperlukan.
4. Petugas menanyakan riwayat alergi obat.

5. Petugas memberikan terapi sesuai dengan hasil pemeriksaan.


 Terapi Common Cold

2/3
i. Antipiretik
o Paracetamol 3-4 x 500 mg/hari atau 10 - 15 mg/kgBB
o Ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari atau 5 - 10 mg/kgBB
ii. Dekongestan: pseudoefedrin 60 mg setiap 4 - 6 jam
iii. Antihistamin
o CTM 3-4 x 4-6 mg/hari
o Difenhidramin 25-50 mg setiap 4 - 6 jam
o Loratadin 1x10 mg/hari atau 0,5 mg/kgBB
o Setirizin 1x10 mg/hari atau 0,3 mg/kgBB
 Terapi faringitis-nasofaringitis
i. Antipiretik
o Paracetamol 3-4 x 500 mg/hari atau 10 - 15 mg/kgBB
o Ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari atau 5 - 10 mg/kgBB
ii. Obat batuk antitusif atau ekspektoran
o Guaiafenesin 4 x 100-400 mg/hari
o Ambroxol 3 x 30 mg/hari
iii. Kortikosteroid
o Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-
anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 3 hari.
 Jenis antibiotik yang digunakan untuk ISPA terutama bila diduga
penyebabnya Streptococcus:
i. Golongan penicillin: amoksisilin 3 x 500 mg selama 6-10 hari pada
dewasa dan 50 mg/kgBB/hari untuk anak-anak dibagi 3 dosis/hari selama
10 hari.
ii. Golongan makrolid: eritromisin 4 x 500 mg selama 6-10 hari.
6. Petugas memberikan KIE yang diperlukan pada pasien dan keluarga.
Petugas memanggil
pasien Anamnesa

Pemeriksaan vital sign (TD,


nadi, RR), BB

Pemeriksaan fisik
(sesuai keluhan pasien)

Perlu pem- Ya Pasien dikirim ke


eriksaan laboratorium
penunjang?

Pasien kembali ke
poliklinik
Tidak

Rujukan internal ke
Ya poliklinik rujukan
Perlu
rujukan?

Rujukan eksternal ke
Tidak Puskesmas / Rumah Sakit
7. Bagan Alir
Terapi Obat
KIE

3/3
Pencatatan register dan Pasien selesai
input data SIK ditangani
8. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
1. Poli Umum
9. Unit terkait
2. Poli Anak
10.Dokumen
-
terkait

11. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan

4/3

Вам также может понравиться