Вы находитесь на странице: 1из 3

PENATALAKSANAAN TONSILITIS

No.Dokumen SOP
No.Revisi 00
SOP Tanggal 13 pebruari 2017
Halaman 1/2
Puskesmas II drg. Alfiana
Denpasar Selatan 19620818 198901 2 002
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin
1. Pengertian Waldeyer, yaitu tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil
lingual (tonsil pangkal lidah) dan tonsil tuba Eustachius.
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Tonsilitis dan pencegahannya di
2. Tujuan
Puskesmas.
SK Kepala Puskesmas Nomor /Pusk IIDS/2016 tentang Layanan Klinis yang
3. Kebijakan
Menjamin Kesinambungan Layanan di Puskesmas II Denpasar Selatan
Permenkes RI No.5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
4. Referensi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Senter
5. Alat dan 4. Termometer
Bahan 5. Resep
6. Forulir rujukan
7. Masker
8. Buku Rekam Kesehatan Pribadi (BRKP)
6. Langkah 1. Petugas melakukan standar perlindungan diri selama melakukan pemeriksaan.
Kerja 2. Petugas melakukan anamnesis dan pemeriksan fisik yang diperlukan. Pada
anamnesis didapatkan gejala awal berupa rasa kering di tenggorokkan
kemudian berkembang menjadi rasa nyeri pada tenggorok terutama saat
menelan. Nyeri dapat menyebar sebagai referred pain ke telinga dan disertai
dengan perubahan suara dan mulut berbau. Pada pemeriksaan fisik ditemukan:
 Tonsilitis akut
a. Tonsil hipertrofik dengan ukuran ≥T2, hiperemis, dan terdapat detritus
b. Edema dan hiperemia pada palatum mole, arkus anterior dan posterior
c. Pembesaran kelenjar limfe leher yang disertai nyeri tekan
 Tonsilitis kronik: permukaan tidak rata, kriptus melebar, dan detritus (+).
 Tonsilitis difteri
a. Pembengkakan tonsil yang ditutupi dengan bercak putih kotor yang
semakin lama semakin meluas.
b. Tampak pseudomembran yang melekat erat pada dasar tonsil sehingga
bila diangkat akan mudah berdarah.
3. Petugas melakukan rujukan eksternal ke RS apabila dalam pemeriksaan
diperlukan.
4. Petugas menanyakan riwayat alergi obat.
5. Petugas memberikan terapi sesuai hasil pemeriksaan.
 Golongan analgetik-antipiretik
a. Paracetamol 3-4 x 500 mg/hari atau 10 - 15 mg/kgBB
b. Ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari atau 5 - 10 mg/kgBB

2/2
 Golongan antibotika
a. Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama 10 hari dan
pada dewasa 3 x 500 mg selama 6 - 10 hari
b. Erytromicin 4 x 500 mg per hari selama 6 - 10 hari
 Anti Difteri Serum diberikan segera tanpa menunggu hasil kultur pada
pasien dengan klinis tonsilitis difteri, dengan dosis 20.000 - 100.000 unit.
 Golongan kortikosteroid seperti deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa
selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis.

Petugas memanggil
pasien Anamnesa

Pemeriksaan vital sign


(TD, nadi, RR), BB

Pemeriksaan fisik
(sesuai keluhan pasien)

Perlu pem- Ya Pasien dikirim ke


eriksaan laboratorium
penunjang?

7. Bagan Alir Pasien kembali ke


poliklinik
Tidak

Rujukan internal ke
Ya poliklinik rujukan
Perlu
rujukan?

Rujukan eksternal ke
Tidak Puskesmas / Rumah Sakit

Terapi Obat
KIE

Pencatatan register dan Pasien selesai


input data SIK ditangani

8. Hal-hal yang
perlu -
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Umum
10.Dokumen
-
terkait

11. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


historis Diberlakukan
perubahan

3/2

Вам также может понравиться