Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN MASALAH
PSIKOSOSIAL
A. DEMENSIA B. DEPRESI
Demensia ialah kemunduran fungsi
mental umum, terutama intelegensi, DEMENSIA
disebabkan oleh kerusakan jaringan
otak yang tidak dapat kembali lagi.
Depresi adalah suatu jenis keadaan
perasaan atau emosi dengan komponen
psikologis seperti rasa sedih, susah,
DEPRESI
merasa tidak berguna, gagal, putus asa
dan penyesalan atau berbentuk
penarikan diri, kegelisahan atau agitasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA
DENGAN MASALAH PSIKOLOGI
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien dan keluarga (penanggung jawab )
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, golongan darah,
penghasilan, hubungan pasien dengan penanggung jawab.
2. Riwayat
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk
adanya tanda dan gejala karakteristik yang berkaitan
dengan gangguan tertentu yang didiagnosis.
3. Status Mental
Kaji adanya demensia dan atau depresi dengan alat-alat
yang sudah distandardisasi, meliputi :
Short Portable Mental Status Questionnaire ( SPMSQ )
Mini-Mental State Exam ( MMSE )
Inventaris Depresi Beck ( IDB )
Skala Depresi Geritrik Yesavage
4. Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga.
Lakukan observasi langsung terhadap :
A. Pengkajian Perilaku
Observasi untuk mengkaji data objektif demensia,
apakah lansia :
~ Kurang konsentrasi
~ Kurang kebersihan diri
~ Rentan terhadap kecelakaan: jatuh
~ Tidak mengenal waktu, tempat dan orang
~ Tremor
~ Kurang kordinasi gerak
~ Aktiftas terbatas
~ Sering mengulang kata-kata.
B. Pengkajian Afektif
Apakah kilen menunjukkan ansietas? Labilitas
emosi? Depresi atau apatis? lritabilitas? Curiga?
Tidak berdaya? Frustasi?
B. Depresi
1) Mobilitas fisik, hambatan b.d gangguan
konsep diri, depresi, ansietas berat.
(NANDA,2016)
2) Gangguan pola tidur b.d ansietas
(NANDA,2016)
3) Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri
berhubungan dengan berencana bunuh diri
(SDKI,2016)
INTERVENSI
A. DEPRESI
1) Mobilitas fisik, hambatan b.d gangguan konsep diri, depresi, ansietas berat.
Intervensi:
a) Bicara secara langsung dengan klien; hargai individu dan ruang
pribadinya jika tepat
b) Beri kesempatan terstruktur bagi klien untuk membuat pilihan
perawatan
c) Susun sasaran aktivitas progresif dengan klien
d) Bersama keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan pasien saat
ini
INTERVENSI
A. DEPRESI
2) Gangguan pola tidur b.d ansietas.
Intervensi
a) Identifikasi gangguan dan variasi tidur yang dialami dari pola yang biasanya
b) Anjurkan latihan relaksasi, seperti musik lembut sebelum tidur
c) Kurangi asupan kafein pada sore dan malam hari
d) Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk
memfasilitasi agar pasien dapat tidur.
INTERVENSI
A. DEPRESI
3) Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri b.d berencana bunuh diri
Intervensi
a) Identifikasi derajat resiko / potensi untuk bunuh diri
b) Lakukan tindakan pencegahan bunuh diri
c) Mendiskusikan dengan keluarga koping positif yang pernah dimiliki klien
dalam menyelesaikan masalah
INTERVENSI
B. DEMENSIA
1) Gangguan memori b.d proses penuaan
Intervensi
a) Kaji derajat gangguan derajat kognitif, orientasi orang, tempat dan waktu
b) Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
Intervensi
a) Pertahankan tindakan kewaspadaan
b) Hadir dekat pasien selama prosedur atau pengobatan dilakukan
INTERVENSI
B. DEMENSIA
3) Gangguan persepsi sensori b.d usia lanjut
Intervensi
a) Kaji derajat sensori/ gangguan persepsi
b) Mempertahankan hubungan orientasi realita dan lingkungan
INTERVENSI
B. DEMENSIA
4) Kurang perawatan diri : hygiene nutrisi, dan atau toileting b.d
ketergantungan fisiologis dan atau psikologis
Intervensi
a) Identifikasi kesulitan dalam berpakaian/ perawatan diri
b) Identifikasi kebutuhan akan kebersihan diri dan berikan bantuan sesuai
kebutuhan
GANGGUAN KOMUNIKASI
Berkomunikasi pada lansia juga harus
memperhatikan kaidah-kaidah tertentu GANGGUAN
sehingga kita bisa mengetahui cara pendekatan
KOMUNIKASI
yang tepat. Tantangannya tentu saja dari sifat-
sifat lansia itu sendiri. Umumnya, lansia lebih
cenderung suka untuk bercerita mengenai masa
lalunya , mendominasi pembicaraan, dan
mudah lupa.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA
DENGAN MASALAH SOSIAL
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien dan keluarga (penanggung jawab )
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, golongan darah,
penghasilan, hubungan pasien dengan penanggung jawab.
2. Riwayat
Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk
adanya tanda dan gejala karakteristik yang berkaitan
dengan gangguan tertentu yang didiagnosis.
3. Status Mental
Kaji adanya demensia dan atau depresi dengan alat-alat
yang sudah distandardisasi, meliputi :
APGAR Keluarga
PENGKAJIAN
4. Ajukan pertanyaan tentang pasien dan lingkungan
sekitarnya, misalnya, “Apakah anda duduk di atas kursi?”
“Apakah anda mengenakan sepatu?”
(NANDA,2018)
INTERVENSI
1. Kesiapan Meningkatkan Komunikasi