Вы находитесь на странице: 1из 2

PENGERTIAN BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa
bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi
material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun
organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami
pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi
batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di
permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
Volume batuan sedimen dan termasuk batuan metasedimen hanya mengandung 5% yang diketahui
di litosfera dengan ketebalan 10 mil di luar tepian benua, dimana batuan beku metabeku mengandung
95%. Sementara itu, kenampakan di permukaan bumi, batuan-batuan sedimen menempati luas bumi
sebesar 75%, sedangkan singkapa dari batuan beku sebesar 25% saja. Batuan sedimen dimulai dari
lapisan yang tipis sekali sampai yang tebal sekali. Ketebalan batuan sedimen antara 0 sampai 13
kilometer, hanya 2,2 kilometer ketebalan yang tersingkap dibagian benua. Bentuk yang besar lainnya
tidak terlihat, setiap singkapan memiliki ketebalan yang berbeda dan singkapan umum yang terlihat
ketebalannya hanya 1,8 kilometer. Di dasar lautan dipenuhim oleh sedimen dari pantai ke pantai.
Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti karena setiap saat selalu bertambah ketebalannya. Ketebalan
yang dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilometer, sedangkan
ketebalan rata-rata sekitar 1 kilometer (Endarto, 2005 ).
Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa
centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan
beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan
beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari
seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%,
batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).
Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang terakumulasi di tepi-tepi
cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi. Meskipun secara teoritis dibawah permukaan
air tidak terjadi erosi, namun masih ada energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang
mengikis terumbu-terumbu karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material
sedimen dapat berupa :
1. Fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya kerikil di sungai, pasir di pantai dan
lumpur di laut atau di danau.
2. Material organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang organism air dan vegetasi di rawa-rawa.
3. Hasil penguapan dan proses kimia seperti garam di danau payau dankalsim karbonat di aut dangkal.

MACAM-MACAM BATUAN SEDIMEN


1. Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu
sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan
pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan
proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang
ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di
endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan
batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke
dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih
dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di
lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.
Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi,
kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan
berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur
rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat,
Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.
Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal.
Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, 1975). Batuan
sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini
berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses
pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya
besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan
disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa
terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan
detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung
dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut
dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975). Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan
mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan
pengendapan (Pettjohn, 1975).

STRUKTUR SEDIMEN

1.Struktur di dalam batuan (features within strata) :


# Struktur perlapisan (planar atau stratifikasi). Jika tebal perlapisan < 1 cm disebut struktur
laminasi.
# Struktur perlapisan silang-siur (cross bedding / cross lamination.
# Struktur perlapisan pilihan (graded bedding)
~Normal, jika butiran besar di bawah dan ke atas semakin halus.
~Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.
2. Struktur permukaan (surface features)
# Ripples (gelembur gelombang atau current ripple marks)
# Cetakan kaki binatang (footprints of various walking animals.
# Cetakan jejak binatang melata (tracks and trails of crowling animals)
# Rekahan lumpur (mud cracks, polygonal cracks)
# Gumuk pasir (dunes, antidunes)
3. Struktur erosi (erosional sedimentary structures)
# Alur/galur (flute marks, groove marks,linear ridges)
# Impact marks (bekas tertimpa butiran fragmen batuan atau fosil)
# Saluran dan cekungan gerusan (channels and scours)
# Cekungan gerusan dan pengisian (scours & fills)

Вам также может понравиться