Вы находитесь на странице: 1из 2

JARAN KEPANG

Alkisah dizaman dahulu kala ditanah jawa hiduplah seorang raja nan sakti mandraguna.
Raja yang banyak mendengar kisah kepahlawanan mahabrata.beliau sangat kagum akan kisah
perang bharatayudha di kurusetra yang dituturkan oleh para brahmana dan ksatria istana, dan
raja yakin perang bratayudha akan berulang ditanah jawa. Beliau sangat tertarik tentang tentara
berkuda dan arjuna dengan kereta kudanya yang gambarnya dibawa oleh buyutnya dari tanah
alengka karena beliau sesungguhnya keturunan pelarian hindu tamil dari tanah alengka (sri
langka) negeri yang kini murtad memeluk agama budha lantaran negerinya sering diejek
sebagai negeri rahwana terkutuk. Eyang buyut sang raja hindu melarikan diri ketanah
jawadwipha dan mendirikan kerajaan dan memakai gelar aria sebuah suku bangsa terkemuka
dari tanah india tetapi sayang kulit beliau yang gelap kalau tak mau disebut hitam legam jadi
penghalang untuk membedakan warna kulit dan beliau mengajarkan kasta tanpa warna sampai
kesang cucu yang kini memegang tampuk pemerintahan dan menghayalkan punya pasukan
berkuda.
Rajapun membuat sayembara kepada siapa yang tau banyak tentang bagaimana
pasukan berkuda.Hal tersebut didengar oleh pedagang persia yang kemudian menghadap
baginda sambil membawa gambar gambar pasukan berkuda persia yang kelihatan gagah
perkasa.

"wahai tuanku raja jawa yang mulia sebaiknya baginda ikut hamba kenegeri hamba dan
melihat dan melihat sendiri agar tidak penasaran dihati dan mengetahui bahwa semua bukan
sekedar gambar khayal sang pelukis".

Raja membenarkan dan ringkas kata berangkatlah raja disertai hulu balang dan
pengawal serta menteri naik keperahu saudagar persia. Karena raja jawa tidak punya perahu
dan buta ilmu pelayaran.mereka mengarungi samudra sampai akhirnya tiba di bandarpersia.
Beliau terpana oleh indahnya bangunan arsitektur persia nan indah dan megah. Beliau
terpesona oleh gagahnya tentara berkuda yang bukan hanya tentaranya tetapi kudanya juga
besar besar. Barisan berkuda yang teratur dengan derapnya yang membuat raja tercengang.
Ternyata kenyataan lebih hebat dari gambar yang dibawa sangsaudagar. Raja memuji dan
menghayalkan kalau saja aku punya tentara berkuda seperti ini tentunya akulah raja terkuat di
jawa dan raja-raja sekitarku akan bertekuk lutut.puas melihat raja pun meminta diantar
pulang dan ingin membawa kuda-kuda dan kalau bisa menyewa tentaranya sekali.

"bagaimana baginda mau membawa kuda?bukankah baginda dan hulubalang serta


menteridan para pengawal sudah memenuhi perahu hamba"kata sang saudagar.
"bahkan isteri hambapun masih hamba tinggal dipulau kosong demi paduka karena kapal
sudah terlalu penuh muatan"lanjutnya.

Maka diaturlah kuda akan dibawa oleh perahu lain sedangkan tentara persia tidak mau
bekerja di tanah jawa mereka tidak doyan pecel dan rempeyek apa lagi tempe. Tetapi malang
tak dapat ditolak untung tak dapat diraih ditengah samudra datanglah badai yang dahsyat.
Baginda raja pusat pasi serta pasukan tak berdaya perahu pengangkut kuda tenggelam dengan
keberuntungan beliau selamat dan setelah badai reda perjalanan dilanjutkan ketanah jawa
setelah tiba ditanah jawa baginda menggelar selamatan dan sykuran pada dewata yang telah
melindunginya dan menyesalkan impiannya tentang pasukan berkuda belum terwujud.beliau
pergi ke gua untuk bertapa dan mohon petunjuk dewata. Beliau mendapat ilham atau wangsit
dimana beliau mendapat kedua keinginan yakni kuda dan tentaranya sekaligus dimana orang
jawa bisa jadi kuda dan tentara dimana dalam wangsit beliau harus membuat kuda dari gedek
bambu dan ijuk serta dan bisa ditunggangi lasykar yang akan jadi kuda.

"suatu solusi atau jalan keLuar yang sangat bagus" kata sang raja dalam hati.

Maka diperintahkanlah bikin kuda gedek dan ditunggangi sebelum jalan kuda
dibacakan mantra-mantra agar mau makan rumput bahkan makan beling kalau rumput tiada.
Sang raja pun turut menari nari kesenangan semua impian terwujud dan sejak itu kuda gedek
jadi kuda populer sampai saat ini. Dimana mana ditanah jawa bahkan menyebar ke malaysia
kuda gedek alias kuda lumping alias kuda kepang alias jaran kepang alias reog Jhatilan dan
entah apa namanya lagi sangat digemari.

Вам также может понравиться