Вы находитесь на странице: 1из 6

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian ilmiah

yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-

hubungannya, berfokus sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas,

terbatas dan memilah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau

dinyatakan dengan angka (Notoatmodjo, 2010).

3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 10 November sampai dengan 10

Desember tahun 2014 bertempat di ruang ICU dan Ruang Saraf RSUD Jendral

Ahmad Yani Metro.

3.3. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah survey analitik dengan menggunakan

pendekatan “cross sectional” merupakan penelitian dengan pendekatan, observasi

atau pengumpulan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan

sekaligus pada waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Metode ini bertujuan

untuk mengetahui hipotesa dan mengdakan interpretasi untuk mengetahui tingkat

hubungan yang terjadi (Notoatmodjo, 2010).

36
37

3.4. Subyek Penelitian

3.4.1. Populasi

Populasi adalah kumpulan objek penelitian atau objek yang di teliti

(Notoatmojo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat

pelaksana yang bertugas di ruang ICU dan Ruang Saraf RSUD Jend. A. Yani

Metro tahun 2014 dengan latar belakang pendidikan D3 dan S1 Keperawatan

berjumlah 32 perawat.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek peneliti yang

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2010). Pada penelitian ini

tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi, karena jumlah populasi

kurang dari 100 (Arikunto, 2010).

3.5. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang

dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian

tertentu (Notoatmojo, 2010). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

pengetahuan perawat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan

perawat terhadap pelaksanaan SOP Suction di ruang ICU dan RPS RSUD Jend.

A. Yani Metro.

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan atau variabel yang diamati atau

diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap


38

variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur

(Notoatmodjo, 2010). Untuk lebih memahami dan menyamakan pengertian maka

pada penelitian ini perlu disusun beberapa definisi operasional seperti berikut:

Tabel 3.1
Definisi Oprasional
NO Cara
Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
ukur
1 Dependen

Kepatuhan Ketaatan atau Kuisioner Observasi 0= Tidak patuh Nominal


terhadap berprilaku sesuai (jika tidak sesuai
SOP dengan petunjuk SOP)
dalam pelaksanaan
Protap (SOP) suction 1= Patuh (sesuai
di ruang ICU dan SOP)
RPS
2 Independen

a. Pengetahuan Kemampuan perawat Kuisioner Observasi 0= kurang jika Ordinal


mengetahui sejauh jawaban benar
mana tentang teori < 56%
dan praktik
penerapan SOP 1 = Baik jika
suction di ruang ICU jawaban benar
dan RPS >56

Sumber :
(Nursalam, 2009)

3.7. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuisioner berupa

pernyataan tentang suction untuk mengetahui tingkat pengetahuan perawat dan

untuk kepatuhan dengan cara melihat atau mengamati langsung pelaksanaan

tindakan suction di ruang ICU dan RPS. Adapun data yang dikumpulkan adalah
39

pengetahuan perawat. Penilaian atau skoring : pengetahuan kurang bila jawaban

benar <56% di berikan kode 0 dan bila jawaban benar >56 berarti pengetahuan

baik diberikan kode 1. Pada variabel kepatuhan pelaksanaan SOP suctin, penilaian

atau skoring 0 jika ada salah satu langkah SOP suction yang tidak dilaksanakan,

dan 1 jika semua langkah SOP suction dilaksanakan dengan baik.

3.8. Uji Persyaratan Alat Pengumpul Data

Kuisioner adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian

ini. Sebelum kuisioner di sebarkan, terlebih dahulu diadakan uji coba, uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan.

Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan suatu alat ukur dalam

mengukur suatu data (Hastono, 2007). Reliabilitas adalah sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Arikunto, 2010). Hasil

uji validitas dan reliabilitas yang digunakan jika hasil uji r Alpha lebih besar jika

di bandingkan nilai r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan reliabel.

3.9. Pengolahan Data

Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, menurut

Hastono (2006) paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus

dilalui, tahapan pengolahan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

3.8.1. Editing, bertujuan untuk mengoreksi kelengkapan isian lembar observasi

dan konsistensi dari setiap jawaban dan pertanyaan.


40

3.8.2. Coding, pemberian kode pada atribut variabel penelitian untuk

memudahkan dalam analisa data.

3.8.3. Entri, entri data dilakukan dengan memasukkan data pada jawaban yang

telah terkumpul sesuai dengan kategori yang telah ditentukan.

3.8.4. Tabulasi, adalah kegiatan mengelompokkan atau menyusun data kedalam

tabel yang dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan.

3.10. Analisa Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini di lakukan analisa secara:

3.10.1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi variabel

dependen dan variabel independen yang menggambarkan distribusi

frekuensi kasus. Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan diolah

dengan menggunakan program komputer.

3.9.2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen, yaitu untuk mengetahui hubungan

variabel pengetahuan berdasarkan jenis kelamin perawat dengan

kepatuhan pelaksanaan SOP suction di ruang ICU dan RPS RSUD Jend.

A. Yani Metro tahun 2014. Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah chi square, analisa bivariat menggunakan bantuan program

komputer. Dengan derajat kemaknaan (CI) yang digunakan adalah 95%,

untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas

kemaknaan 0,05. Jika probabilitas (p value) < 0,05 artinya


41

bermakna/signifikan sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, ada hubungan

yang bermakna antara variabel independen dan variabel dependen.

Dalam bidang kesehatan untuk mengetahui derajat hubungan dikenal

ukuran Resiko Relatif (RR) dan Odds Ratio (OR) digunakan untuk

membandingkan odds pada pada kelompok terpapar dan odds pada

kelompok tidak terpapar (Hastono, 2007). Ukuran nilao OR biasanya di

gunakan pada desain kasus kontrol, desain potong lintang (cross sectional)

Вам также может понравиться