Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mulyasa (2003) mengatakan bahwa kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan nilai-nilai dasar dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Sejalan dengan Mulyasa, Mc. Ashan dikutip dalam tulisan
Mulyasa (2003) juga mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian
dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif,
psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Selain itu, Depdiknas mendefinisikan kompetensi
merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak.
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kompetensi menjadi salah satu dasar dalam
salah satu kurikulum di Indonesia yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) atau Kurikulum 2004.Dengan mengacu pada pengertian kompetensi yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka kurikulum berbasis kompetensi (KBK) itu sendiri dapat
diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standart performansi tertentu
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.Depdiknas mendeskripsikan pengertian kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yang pada dasarnya merupakan suatu perencanaan
menyeluruh yang mencakup kegiatan (subject matter) dan pengalaman yang perlu
disediakan, yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar.Sejalan
dengan itu KBK menempati posisi yang penting dalam pengembangan kurikulum di
sekolah.
Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan
kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006,
yang mencakup komponen:
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis kompetensi?
2. Bagaimana prinsip pembelajaran berbasis kompetensi?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi?
4. Bagaimana inovasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis kompetensi?
C. Tujuan
1. Mengetahui istilah pembelajaran berbasis kompetensi
2. Mengetahui prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
3. Mengetahui karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi
4. Mengembangkan inovasi terkait pembelajaran berbasis kompetensi
BAB II
PEMBAHASAN
Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai
karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal
dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi
terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab
dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri
(gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) dan keterampilan
(kemampuan untuk melaksanakan tugas).
1. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara
langsung dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru
harus bertindak sebagai pengelola proses belajar, bukan bertindak sebagai sumber
belajar.
2. Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksikan apa yang
telah dilakukannya. Dengan demikian pembelajaran bukan hanya mendorong
siswa untuk melakukan tindakan saja, akan tetapi menghayati berbagai tindakan
yang telah dilakukannya. Hal ini sangat penting baik untuk pembentukan sikap,
maupun untuk mencermati berbagai kelemahan dan kekurangan atas segala
tindakannya.
3. Proses pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan individual. Hal ini
didasarkan pada suatu asumsi bahwa tidak ada manusia sama baik dalam minat,
bakat maupun kemampuannya. Pembelajaran harus memberikan kesempatan agar
siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Dengan
demikian siswa yang lambat tidak merasa tergusur oleh siswa yang cepat;
sebaliknya siswa yang cepat tidak merasa terhambat oleh yang lambat belajar.
4. Proses pembelajaran harus dapat memupuk kemandirian disamping kerja sama.
Artinya guru dituntut mampu menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa dapat mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
5. Proses pembelajaran harus terjadi dalam iklim yang kondusif baik iklim sosial
maupun iklim psikologis. Siswa akan belajar dengan baik manakala terbebas dari
berbagai tekanan, baik tekanan sosial maupun tekanan psikologis. Melalui iklim
belajar yang demikian diharapkan siswa akan berkembang secara optimal sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Proses pembelajaran yang dikelola guru harus dapat mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu. Hal ini hanya mungkin terjadi manakala guru tidak
menempatkan posisi siswa sebagai objek belajar, akan tetapi sebagai subjek belajar.
Untuk itulah guru harus mendorong agar siswa aktif untuk belajar melalui proses
mencari dan mengobservasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan
pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam mengelola pembelajaran yang
menekankan pada kemampuan dasar yang dilakukan siswa pada tahap pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Pembelajaran kompetensi menekankan pencapaian standar
kompetensi yang diurai menjadi kemampuan dasar yang diurai menjadi beberapa materi
pelajaran yang cakupannya beberapa indikator.
Prinsip-prinsip pembelajaran kompetensi bertitik tolak pada pengelolaan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan suatu kondisi dapat terjadi proses belajar pada
siswa dengan melibatkan berbagai aspek yang mempengaruhinya baik yang terdapat
dalam diri siswa maupun sesuatu yang berada pada lingkungan sekitarnya serta peranan
guru.
Pembelajaran kompetensi memilki karakteristik khusus yang berbeda dengan
pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses pembelajaran,
waktu belajar, dan kemajuan belajar siswa secara individual. Untuk pengelolaan kegiatan
pembelajaran kompetensi harus dipertimbangkan pengelolaan ruangan kelas, pengelolaan
siswa, pengelolaan pembelajaran, strategi kegiatan belajar mengajar, sarana dan sumber
belajar.
Pada abad ke-21 inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mengimbangi
perkembangan zaman, tanpa inovasi pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman
pendidikan akan cenderung tertinggal, oleh karena itu perkwmbangan atau inovasi di
bidang pendidikan seperti model pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman di abad ke-21 ini.
INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA
Disusun Oleh :
JURUSAN FISIKA
2019