Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mulyasa (2003) mengatakan bahwa kompetensi merupakan perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan nilai-nilai dasar dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Sejalan dengan Mulyasa, Mc. Ashan dikutip dalam tulisan
Mulyasa (2003) juga mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian
dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif,
psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Selain itu, Depdiknas mendefinisikan kompetensi
merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, kompetensi menjadi salah satu dasar dalam
salah satu kurikulum di Indonesia yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) atau Kurikulum 2004.Dengan mengacu pada pengertian kompetensi yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka kurikulum berbasis kompetensi (KBK) itu sendiri dapat
diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standart performansi tertentu
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.Depdiknas mendeskripsikan pengertian kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) yang pada dasarnya merupakan suatu perencanaan
menyeluruh yang mencakup kegiatan (subject matter) dan pengalaman yang perlu
disediakan, yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar.Sejalan
dengan itu KBK menempati posisi yang penting dalam pengembangan kurikulum di
sekolah.

Pemberlakuan peraturan dan perundangan-undangan yang berkaitan dengan


pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut adanya upaya pembagian kewenangan dalam
berbagai bidang pemerintahan. Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan
penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Tiga
hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

1. Diversifikasi Kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan, pendalaman


materi pembelajaran agar dapat melayani keberagaman kebutuhan dan tingkat
kemampuan peserta didik serta kebutuhan daerah/lokal dengan berbagai
kompleksitasnya.
2. Penetapan Standar Kompetensi (SK), dimaksudkan untuk menetapkan ukuran
minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dicapai, diketahui, dilakukan, dan mahir dilakukan oleh peserta
didik pada setiap tingkatan secara maju dan berkelanjutan sebagai upaya kendali dan
jaminan mutu.
3. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Provinsi/ Kabupaten/Kota
sebagai Daerah Otonomi merupakan pijakan utama untuk lebih memberdayakan
daerah dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan potensi daerah yang
bersangkutan.

Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan
kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006,
yang mencakup komponen:

1. Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang


mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui,
dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi
yang diajarkan.
2. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan
materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis kompetensi?
2. Bagaimana prinsip pembelajaran berbasis kompetensi?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi?
4. Bagaimana inovasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran berbasis kompetensi?

C. Tujuan
1. Mengetahui istilah pembelajaran berbasis kompetensi
2. Mengetahui prinsip pembelajaran berbasis kompetensi
3. Mengetahui karakteristik pembelajaran berbasis kompetensi
4. Mengembangkan inovasi terkait pembelajaran berbasis kompetensi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Kompetensi

Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai
karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal
dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi
terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab
dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri
(gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) dan keterampilan
(kemampuan untuk melaksanakan tugas).

Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pengertian adalah kemampuan kerja


setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Menurut Wibowo (2007:86) Pengertian
kompetensi menurut Wibowo adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang
dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dari pengertian kompetensi tersebut di atas, terlihat
bahwa fokus kompetensi adalah untuk memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja
guna mencapai kinerja optimal.

Kemudian pengertian pembelajaran adalah Suatu rangkaian kejadian (events)


yang mempengaruhi siswa sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah
(Gagne dan Briggs :1979). Belajar merupakan proses internal siswa, sedangkan
pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar. Kondisi eksternal yang berpengaruh
pada belajar yang penting adalah: bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber
belajar, dan subyek pembelajar itu sendiri (Dimyati dan Mudjiono, 1994).

Diperlukan sebuah inovasi model pembelajaran yang mampu meningkatkan


kinerja dan keterampilan siswa. Kompetensi akan berkaitan dengan pembelajaran, jadi
karakteristik pembelajaran kompetensi akan berbeda dengan karakteristik yang lainnya,
kata pembelajaran adalah instruction yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan untuk
menempatkan siswa sebagai sumber kegiatan. Menurut Mc Ashan (Windiarni, 2008),
pembelajaran berbasis kompetensi dapat diartikan sebagai Program pembelajaran
dimana hasil pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik,
sistem penyimpanan dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara
tertulis sejak perencanaan dimulai. Dalam pembelajaran kompetensi, siswa sebagai
subjek belajar yang dapat memegang peran utama dalam proses belajar mengajar pada
siswa. Peran guru hanya sebagai fasilitator, untuk berbagai sumber belajar.Sehingga
muncul lah sebuah pembelajaran yaitu pembelajaran berbasis kompetensi dengan tujuan
untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan siswa.

B. Keterampilan 4C Abab ke-21


Dalam Konteks Pembelajaran Kurikulum 2013, keterampilan abad ke-21 hanya
diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem
Solving, dan Creativity and Innovation) dan merupakan kemampuan sesungguhnya yang
ingin dituju dengan Kurikulum 2013.
1. Communication (komunikasi).
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan
baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan
tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.Supaya komunikasi antar manusia
terjalin secara efektif dibutuhkan teknik berkomunikasi yang tepat. Teknik
komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari
komunikator ke komunikan dengan media tertentu. Dengan adanya teknik ini
diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan komunikasi satu sama lain
dan secara tepat menggunakannya.
2. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi
dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain;
menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi
juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara
pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai
standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi
kerancuan.
3. Critical thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah)
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan
informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif,
dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga
kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami
interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah.
4. Creativity and Innovation (Kreativitas dan Inovasi)
Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan
gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan
seseorang dalam menciptakan penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung
kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam
menciptakan gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan
baru (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.

C. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Wina Sanjaya (2011) terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan
dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran. Sehingga hal tersebut sesuai dengan
tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran berbasis kompetensi.

Adapun prinsip-prinsip pembelajaran tersebut, diantaranya:

1. Berpusat kepada siswa.


2. Belajar dengan melakukan.
3. Mengembangkan kemampuan sosial.
4. Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah.
5. Pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
6. Mengembangkan kreativitas siswa.
7. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi.
Sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran di atas, Wina Sanjaya
(2011) menambahkan bahwa terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
proses pembelajaran agar berlangsung secara efektif, yaitu sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran harus memberikan peluang kepada siswa agar mereka secara
langsung dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru
harus bertindak sebagai pengelola proses belajar, bukan bertindak sebagai sumber
belajar.
2. Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksikan apa yang
telah dilakukannya. Dengan demikian pembelajaran bukan hanya mendorong
siswa untuk melakukan tindakan saja, akan tetapi menghayati berbagai tindakan
yang telah dilakukannya. Hal ini sangat penting baik untuk pembentukan sikap,
maupun untuk mencermati berbagai kelemahan dan kekurangan atas segala
tindakannya.
3. Proses pembelajaran harus mempertimbangkan perbedaan individual. Hal ini
didasarkan pada suatu asumsi bahwa tidak ada manusia sama baik dalam minat,
bakat maupun kemampuannya. Pembelajaran harus memberikan kesempatan agar
siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Dengan
demikian siswa yang lambat tidak merasa tergusur oleh siswa yang cepat;
sebaliknya siswa yang cepat tidak merasa terhambat oleh yang lambat belajar.
4. Proses pembelajaran harus dapat memupuk kemandirian disamping kerja sama.
Artinya guru dituntut mampu menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa dapat mandiri dan bekerja sama dengan orang lain.
5. Proses pembelajaran harus terjadi dalam iklim yang kondusif baik iklim sosial
maupun iklim psikologis. Siswa akan belajar dengan baik manakala terbebas dari
berbagai tekanan, baik tekanan sosial maupun tekanan psikologis. Melalui iklim
belajar yang demikian diharapkan siswa akan berkembang secara optimal sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya.
6. Proses pembelajaran yang dikelola guru harus dapat mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu. Hal ini hanya mungkin terjadi manakala guru tidak
menempatkan posisi siswa sebagai objek belajar, akan tetapi sebagai subjek belajar.
Untuk itulah guru harus mendorong agar siswa aktif untuk belajar melalui proses
mencari dan mengobservasi.

D. Karakteristik Pembelajaran Kompetensi


Proses pembelajaran berbasis kompetensi melibatkan dua unsur yaitu guru dan
siswa. Pada pembelajaran ini siswa berkedudukan sebagai pelaku utama dalam proses
belajar sedangkan guru sebagai fasilitator atau pendamping.
Proses tersebut dalam pembelajaran kompetensi memiliki karakteristik khusus, yaitu:
1. Proses pembelajaran memiliki tujuan yaitu membantu anak didik dalam suatu
perkembangan tertentu
2. Adanya suatu prosedur yang direncanakan, dirancang sedemikian rupa untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. Adanya kegiatan penggarapan materi tertentu secara khusus, sehingga dapat
mencapai tujuan
4. Adanya aktivitas siswa sebagai syarat mutlak bagi berlangsungnya proses
pembelajaran
5. Guru berperan sebagai pembimbing yang berusaha menghidupkan dan memberikn
motivasi belajar kepada siswa dalam proses interkasi yang kondusi
6. Membutuhkan adanya komitmen terhadap kedisiplinan sebagai pola tingkah laku
yang diatur menurut ketentuan yang ditaati oleh semua pihak
7. Adanya batasan waktu, untuk menentukan tingkat pencapaian tujuan.

E. Inovasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Seiring berjalannya waktu bentuk, model, maupun cara pembelajaran telah
mengalami perkembangan. Pada masa sekarang ini tepatnya di abad ke-21, siswa dituntut
untuk lebih aktif dalam belajar atau disebut dengan pembelajaran berpusat pada siswa
(Student Centre). Sehingga diperlukan inovasi dalam pembelajaran yang sudah ada.
Peneliti berencana akan mengenbangkan atau menginovasi pembelajaran tersebut dengan
memberikan sebuah proyek sederhana yang diharapkan mampu meningkatkan kreatifitas
,kinerja dan keaktifan siswa .
Dalam meningkatkan kreatifitas, kinerja dan keaktifan siswa, peneliti berencana
akan memberikan tugas membuat sebuh proyek sederhana tentang materi listrik statis
yaitu Elektroskop Sederhana. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
ada tidaknya muatan dalamsuatu bahan. Elektroskop sering digunakan pada penelitian
awal mengenai listrik. Bila seorang menggosok amber (semacam resin) dengan wol,
maka amber itu akan dapat menarik benda-benda lain, dan dapat dikatakan bahwa amber
itu telah mendapatkan muatan listrik netto, atau menjadi bermuatan.Ada dua jenis muatan
listrik: jenis muatan pada batang plastik yang digosok dengan bulu, dan jenis muatan
pada batang gelas yang digosok dengan sutera. Dinamakan sederhana karena bahan
bahan yang digunakan mudah ditemukan dan tingkatkan pembuatan alat relatif mudah
hanya saja membutuhkan ketelitian.
Pembelajaran yang akan kami gunakan yaitu pembelajaran berbasis kompetensi
dimana pembelajaran tersebut lebih berpusat kepada siswa dan kompetensi individual
dalam kelompok juga diperhatikan. Sehingga proyek tersebut diharapkan agar siswa tidak
hanya menggunakan kemampuan berkelompok namun dapat mengembangkan
kemampuan individunya. Proyek tersebut akan disajikan atau dipresentasikan sekreatif
mungkin oleh siswa, untuk kemudian dilakukan diskusi kelas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
pembelajaran kompetensi menunjukan pada usaha siswa mempelajari bahan
pelajaran sebagai akibat perlakuan guru dalam mengelola pembelajaran yang
menekankan pada kemampuan dasar yang dilakukan siswa pada tahap pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Pembelajaran kompetensi menekankan pencapaian standar
kompetensi yang diurai menjadi kemampuan dasar yang diurai menjadi beberapa materi
pelajaran yang cakupannya beberapa indikator.
Prinsip-prinsip pembelajaran kompetensi bertitik tolak pada pengelolaan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan suatu kondisi dapat terjadi proses belajar pada
siswa dengan melibatkan berbagai aspek yang mempengaruhinya baik yang terdapat
dalam diri siswa maupun sesuatu yang berada pada lingkungan sekitarnya serta peranan
guru.
Pembelajaran kompetensi memilki karakteristik khusus yang berbeda dengan
pembelajaran lainnya, seperti apa yang dipelajari siswa, bagaimana proses pembelajaran,
waktu belajar, dan kemajuan belajar siswa secara individual. Untuk pengelolaan kegiatan
pembelajaran kompetensi harus dipertimbangkan pengelolaan ruangan kelas, pengelolaan
siswa, pengelolaan pembelajaran, strategi kegiatan belajar mengajar, sarana dan sumber
belajar.
Pada abad ke-21 inovasi pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mengimbangi
perkembangan zaman, tanpa inovasi pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman
pendidikan akan cenderung tertinggal, oleh karena itu perkwmbangan atau inovasi di
bidang pendidikan seperti model pembelajaran sangat dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman di abad ke-21 ini.
INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA

PEMBELLAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

Disusun Oleh :

1. Desvika Restu Setyaningsih (4201416016)


2. Luqman Hakim (4201416036)
3. Echsanuddin (4201415079)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Вам также может понравиться

  • Rangkuman Matematika
    Rangkuman Matematika
    Документ4 страницы
    Rangkuman Matematika
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Silabus Fisika SMA Kelas XI
    Silabus Fisika SMA Kelas XI
    Документ21 страница
    Silabus Fisika SMA Kelas XI
    Damar Bowolaksono
    100% (1)
  • Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Документ1 страница
    Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Presensi Sempro
    Presensi Sempro
    Документ4 страницы
    Presensi Sempro
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Pandu An
    Pandu An
    Документ12 страниц
    Pandu An
    fariedhermawan
    Оценок пока нет
  • Bismillah LAB
    Bismillah LAB
    Документ15 страниц
    Bismillah LAB
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Bab V Energi Inti
    Bab V Energi Inti
    Документ3 страницы
    Bab V Energi Inti
    Ronalson Sirait
    Оценок пока нет
  • Penjajahan dan Perlawanan Melawan Belanda di Indonesia
    Penjajahan dan Perlawanan Melawan Belanda di Indonesia
    Документ16 страниц
    Penjajahan dan Perlawanan Melawan Belanda di Indonesia
    Dino Kurniawan
    100% (1)
  • Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Документ1 страница
    Daftar Unduhan Dapus Skripsi
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Kelompok 1
    Kelompok 1
    Документ4 страницы
    Kelompok 1
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Kahoot Dan Quizlet Live
    Kahoot Dan Quizlet Live
    Документ20 страниц
    Kahoot Dan Quizlet Live
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Inov
    Bahan Ajar Inov
    Документ6 страниц
    Bahan Ajar Inov
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • EDMODO
    EDMODO
    Документ6 страниц
    EDMODO
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Bahan Ajar Inov
    Bahan Ajar Inov
    Документ6 страниц
    Bahan Ajar Inov
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Makalah Kwu Bab 1
    Makalah Kwu Bab 1
    Документ5 страниц
    Makalah Kwu Bab 1
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет
  • Cara Mengukur Gaya Berat Dengan Bandul Matematis
    Cara Mengukur Gaya Berat Dengan Bandul Matematis
    Документ26 страниц
    Cara Mengukur Gaya Berat Dengan Bandul Matematis
    Elvira Astriana Sari
    Оценок пока нет
  • Rancangan Difraksi Bragg
    Rancangan Difraksi Bragg
    Документ1 страница
    Rancangan Difraksi Bragg
    Safira Nurul Khotimah
    Оценок пока нет