Вы находитесь на странице: 1из 7

132

Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)


1(2) – Desember 2012 : 132-138

Inventarisasi Mamalia di Hutan Harapan Sumatera Selatan

An inventory of mammalian species at The Harapan Rainforest, South Sumatera

Boby Hariadi1)*), Wilson Novarino1), Rizaldi2)


1)
Laboratorium Riset Taksonomi Hewan, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus
UNAND Limau Manis Padang – 25163
2)
Laboratorium Riset Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Kampus UNAND
Limau Manis Padang - 25163
*)Koresponden: hariadi.boby@gmail.com

Abstract

An inventory of mamalian species in restoration forest at The Harapan Rainforest, South


Sumatra was conducted from March to June 2012. The animals were photograped using camera
traps, personal encounters as well as indirect observations through foot prints, scratches,
excavations, feces, and calls. This study has documented 23 species of mammals which belong
to 15 families and 7 orders. From a total of 412 identified photograps, it was known that wild
boars (Sus scrofa) were the most frequently photographed (89 images) while leopard
(Prinailurus bengalensis) and Marbled cat (Pardofelis marmorata) were only photograped once
for each species. We described each species by comparing to some references and discussed
their implications for conservation.

Keywords: mamalian species, camera traps, forest restoration

Pendahuluan Hutan Harapan merupakan hutan


hujan tropis yang meliputi kawasan seluas
Berdasarkan Checklist of The Mammal of 98.555 ha di perbatasan provinsi Jambi dan
Indonesian, keragaman spesies Mamalia Sumatera Selatan. Sekitar 40% dari kawasan
yang terdapat di Indonesia sebanyak 710 ini merupakan hutan dengan tipe hutan
spesies (Suyanto, 2002). Di Sumatera sekunder tinggi, 25% hutan sekunder
terdapat 196 spesies mamalia yang sedang, 25% merupakan hutan sekunder
merupakan bagian terbanyak dibandingkan rendah, dan 10% adalah lahan terbuka. Saat
daerah Indonesia lainnya (Anwar, Damanik, ini kawasan hutan Harapan dikelola oleh
Hisyam, dan Whitten, 1984). Untuk Manajemen Hutan Harapan untuk kegiatan
pemanfaatan dan pengeloalaan diperlukan restorasi ekosistem dengan tujuan
pengetahuan tentang jumlah spesies, aspek mengembalikan keadaan menjadi seperti
biologi dan konservasinya (Sembiring, semula (Harapan Rainforest, 2011).
1999). Hutan Harapan dahulunya
Pengamatan terhadap fauna di merupakan kawasan hutan produksi yang
habitat dapat dilakukan secara langsung atau dimanfaatkan hasil kayunya. Saat ini yang
tidak langsung melalui jejak, kotoran, sisa tersisa merupakan hutan campuran dari
tubuh dan suara. Inventarisasi dengan hutan sekunder yang masih baik dan area
penggunaan perangkap kamera (Wemmer et hutan yang telah terdegradasi. Kawasan ini
al., 1996) dapat memberikan kemudahan menarik perhatian banyak Lembaga
karena efektif untuk mengenali hewan– Swadaya Masyarakat (LSM) Kemitraan
hewan yang menghindari kontak langsung karena tingkat keanekaragaman hayatinya
dengan manusia. yang sangat tinggi. Walaupun kawasan ini
sudah terganggu tetapi kepadatan spesies–
133
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

spesies asli masih cukup banyak tersisa Pemasangan perangkap kamera disebar di
(Birdlife, 2008). Keberadaan Hutan Harapan kawasan hutan Harapan yaitu di daerah
diharapkan mendapat dukungan pemerintah hutan yang memiliki tutupan vegetasi yang
Indonesia demi keselamatan sektor padat, vegetasi hutan yang jarang dan di
kehutanan Indonesia, sebagai harapan baru daerah yang terbuka atau jalur logging.
demi keberlanjutan nilai keanekaragaman
hayati yang dimiliki (Harapan Rainforest,
2011).
Dalam usaha restorasi hutan
Harapan di atas diperlukan informasi
mengenai keanekaragaman hayatinya
termasuk mamalia yang masih mendiami
kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui mamalia apa saja yang
ada di hutan Harapan melalui identifikasi
foto dari perangkap kamera dan pengamatan
langsung maupun tidak langsung di
lapangan.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pemasangan


perangkap kamera (camera trap) pada jalur
yang diduga dilalui hewan mamalia.
Disamping itu juga dilakukan pengamatan Gambar 1. Peta Pemasangan Perangkap
langsung (direct observation) dan tidak Kamera (Peta Dasar Harapan
langsung (indirect observation) melalui Rainforest, 2012)
jejak, kotoran, cakaran, lubang, kubangan,
sisa tubuh dan suara. Pemeriksaan kamera dilakukan
sekali sebulan. Pemeriksaan ini bertujuan
Lokasi penelitian untuk melihat hasil pemotretan, penggantian
Hutan Harapan terletak di propinsi Sumatera baterai dan perawatan kamera. Disamping
Selatan dengan luas 52.170 ha, merupakan pemasangan kamera juga dilakukan survei
hutan restorasi dan konservasi yang lapangan untuk pengamatan langsung
ditetapkan oleh Menteri Kehutanan (SK maupun tidak langsung. Pengamatan secara
Menhut No 293/Menhut-II/2007). Hutan langsung ataupun mencari bukti-bukti
daerah ini memiliki vegetasi hutan yang keberadaan hewan dilakukan dengan cara
masih baik, walaupun terlihat bekas menjalajahi hutan disepanjang jalur-jalur
tebangan pada sebagian daerahnya terutama yang tersedia di Hutan Harapan. Foto hewan
pada hutan sekunder rendah. Topografi yang didapatkan diidentifikasi dengan
hutan tergolong datar dengan ketinggian menggunakan buku panduan lapangan
berkisar antara 90-120 mdpl. Teradapat dua seperti Nowak and Paradiso (1983), Corbet
sungai besar, yaitu di sebelah barat terdapat and Hill (1992), Payne et al., (2000), Francis
sungai Meranti dan sebelah timur sungai (2001, 2008).
Kapas serta beberapa sungai kecil yang
semuanya bermuara ke sungai Musi. Analisis data
Spesies hewan mamalia yang didapatkan
Cara kerja disusun dalam daftar inventaris dan
Lokasi pemasangan kamera dicari dengan dilengkapi dengan foto. Masing-masing
cara survei areal hutan. Kamera dipasang spesies dideskripsikan dengan menggunakan
pada titik yang diperkirakan dilalui hewan buku rujukan. Mamalia yang teramati
target. Denah pemasangan perangkap langsung maupun tidak langsung juga
kamera dapat dilhat pada Gambar 1. dimasukan dalam daftar inventarisasi.
134
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

Tabel 1. Spesies Mamalia yang Teridentifikasi di Hutan Harapan Sumatera Selatan


Jumlah Pengamatan
No Taksa (Ordo/Famili/Spesies)
Foto L J C Go Ga K S
Artiodactyla
Cervidae
1 Cervus unicolor Kerr, 1792 15 √ √ √ √
Muntiacus muntjak (Zimmermann,
2 44 √ √ √
1780)
Suidae
3 Sus barbatus Mueller, 1838 46 √
4 Sus scrofa Linnaeus, 1758 89 √ √
Tragulidae
5 Tragulus javanicus (Osbeck, 1765) 11
6 Tragulus napu (Cuvier, 1822) 7 √
Carnivora
Canidae
7 Cuon alpinus (Pallas, 1811) 62
Felidae
8 Prinailurus bengalensis (Kerr, 1792) 1 √
9 Pardofelis marmorata (Martin, 1837) 1
10 Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929 19 √ √ √ √
Ursidae
11 Ursus malayanus (Raffles, 1821) 2 √ √ √ √ √
Viverridae
12 Viverra tangalunga Gray, 1832
5
Paradoxurus hermaphroditus (Pallas,
13 4 √
1777)
Perissodactyla
Tapiridae
14 Tapirus indicus Desmarest, 1819 7 √ √ √
Primata
Cercopithecidae
15 Macaca fascicularis (Raffles, 1821) 3
16 Macaca nemestrina (Linnaeus, 1766) 62 √ √
17 Presbytis melalophos Cuvier, 1821 - √ √
Hylobatidae
18 Hylobates agilis Cuvier, 1821 - √ √
Proboscidea
Elephantidae
19 Elephas maximus Linnaeus, 1758 11 √ √ √
Rodentia
Hystricidae
20 Hystrix brachyuran Linnaeus, 1758 14 √ √
Muridae
21 Leopoldamys sabanus (Thomas, 1887) 3
Sciuridae
22 Lariscus insignis (Cuvier, 1821) 4
Scandentia
Tupaiidae
23 Tupaia sp. Raffles, 1821 2
TOTAL 412 10 8 2 3 1 4 5
Ket: L (langsung), J (jejak/tapak), C (cakaran), Go (goresan), Ga (galian), K (kotoran), S (suara).
135
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

Hasil dan Pembahasan dan Sus scrofa dominan didapatkan pada


daerah hutan terbuka. Sus barbatus dominan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan pada daerah hutan yang padat
didapatkan 23 spesies mamalia yang vegetasinya, demikian pula dengan Tragulus
tergolong kedalam 15 famili dan tujuh ordo. javanicus dan Tragulus napu. Mamalia dari
Hasil perangkap kamera didapatkan 21 ordo Perissodactyla dan Proboscidea, yaitu
spesies mamalia dari 14 famili dan tujuh Tapirus indicus dan Elephas maximus
ordo. Jumlah foto mamalia yang didapatkan didapatkan pada daerah hutan yang
dari perangkap kamera selama penelitian 412 vegetasinya padat dan pada jalur logging.
gambar. Hasil foto perangkap kamera dan Macaca nemestrina didapatkan pada semua
pengamatan di lapangan menunjukan bahwa titik pemasangan kamera, sedangkan
mamalia lebih dominan didapatkan di daerah Macaca fascicularis, Presbytis melalophos,
hutan yang vegetasinya jarang dan daerah dan Hylobates agilis didapatkan pada lokasi
terbuka atau jalur logging yang didominasi yang padat vegetasi hutannya. Presbytis
tumbuhan paku-pakuan dan bambu. Mamalia melalophos dan Hylobates agilis didapatkan
yang teramati langsung dan tidak langsung dari pengamatan langsung di lapangan.
selama penelitian terdapat 15 spesies dari 11 Mamalia dari ordo Rodentia yaitu Hystrix
famili dan lima ordo, 13 spesies diantaranya brachyura didapatkan pada vegetasi hutan
juga didapatkan melalui perangkap kamera yang padat dan jarang. Lariscus insignis dan
(Tabel 1). Mamalia yang didapatkan, Leopoldamys sabanus didapatkan pada
diantaranya tergolong ke dalam critically perangkap kamera yang dipasang di daerah
endangered (satu spesies) dan endangered padat vegetasi. Mamalia dari ordo
(lima spesies) berdasarkan laporan IUCN Scandentia yaitu Tupaia sp. didapatkan pada
(Lampiran 1). daerah yang padat vegetasi hutannya.
Mamalia dari ordo Karnivora seperti Berdasarkan hasil yang didapatkan
Panthera tigris sumatrae, Prinailurus menunjukkan bahwa hewan mamalia masih
bengalensis, Pardofelis marmorata dan cukup banyak di Hutan Harapan, walaupun
Ursus malayanus didapatkan di daerah hutan sebagian besar habitatnya telah mengalami
yang terbuka (Lampiran 2). Panthera tigris gangguan. Dengan demikian, Hutan Harapan
sumatrae didapatkan fotonya cukup banyak masih layak untuk dibenahi kembali dengan
(19 foto), dari foto tersebut dapat melakukan restorasi dan konservasi sumber
diidentifikasi jumlah individunya, terdiri dari daya alam yang masih tersisa. Secara alami
satu individu jantan, dua individu anak pun mamalia akan membantu pulihnya
bersama satu induk betina, empat invidu ini kondisi hutan bila mamalia tersebut benar-
diperkirakan satu keluarga atau kelompok benar diselamatkan, dikarenakan mamalia
karena dari titik-titik perangkap kamera (4 juga berperan sebagai dispersal atau
kamera) yang mendapatkan foto Harimau pemencar biji (Lucas & Corlett, 1991).
masih dalam daerah jelajah baik individu
betina maupun individu jantan dewasa. Kesimpulan
Sedangkan Cuon alpinus, Viverra
tangalunga dan Paradoxurus Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
hermaphroditus didapatkan pada daerah di Hutan Harapan Sumatera Selatan telah
yang vegetasinya cukup padat. Cuon alpinus diketahui sebanyak 23 spesies yang terekam
cukup menarik perhatian dikarenakan dari perangkap kamera dan juga dari
spesies mamalia ini hanya didapatkan satu pengamatan langsung. Walaupun usaha
titik perangkap kamera pada daerah hutan pemasangan kamera dan pengamatan
yang padat vegetasi dasarnya yang dilapangan belum maksimal, namun
didominasi tumbuhan Zingiberaceae, namun ditemukan jumlah spesies mamalia yang
jumlah foto yang didapatkan di tempat relatif banyak. Temuan ini menunjukan
tersebut cukup tinggi (62 foto) dari intensitas bahwa lokasi penelitian masih memiliki
waktu yang berbeda-beda. kekayaan mamalia yang cukup tinggi,
Mamalia dari ordo Artiodactyla meskipun sudah mengalami gangguan
seperti Cervus unicolor, Muntiacus muntjak habitat.
136
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

Tabel 1. Spesies Mamalia yang Teridentifikasi di Hutan Harapan Sumatera Selatan


Jumlah Pengamatan
No Taksa (Ordo/Famili/Spesies)
Foto L J C Go Ga K S
Artiodactyla
Cervidae
1 Cervus unicolor Kerr, 1792 15 √ √ √ √
Muntiacus muntjak (Zimmermann,
2 44 √ √ √
1780)
Suidae
3 Sus barbatus Mueller, 1838 46 √
4 Sus scrofa Linnaeus, 1758 89 √ √
Tragulidae
5 Tragulus javanicus (Osbeck, 1765) 11
6 Tragulus napu (Cuvier, 1822) 7 √
Carnivora
Canidae
7 Cuon alpinus (Pallas, 1811) 62
Felidae
8 Prinailurus bengalensis (Kerr, 1792) 1 √
9 Pardofelis marmorata (Martin, 1837) 1
10 Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929 19 √ √ √ √
Ursidae
11 Ursus malayanus (Raffles, 1821) 2 √ √ √ √ √
Viverridae
12 Viverra tangalunga Gray, 1832
5
Paradoxurus hermaphroditus (Pallas,
13 4 √
1777)
Perissodactyla
Tapiridae
14 Tapirus indicus Desmarest, 1819 7 √ √ √
Primata
Cercopithecidae
15 Macaca fascicularis (Raffles, 1821) 3
16 Macaca nemestrina (Linnaeus, 1766) 62 √ √
17 Presbytis melalophos Cuvier, 1821 - √ √
Hylobatidae
18 Hylobates agilis Cuvier, 1821 - √ √
Proboscidea
Elephantidae
19 Elephas maximus Linnaeus, 1758 11 √ √ √
Rodentia
Hystricidae
20 Hystrix brachyuran Linnaeus, 1758 14 √ √
Muridae
21 Leopoldamys sabanus (Thomas, 1887) 3
Sciuridae
22 Lariscus insignis (Cuvier, 1821) 4
Scandentia
Tupaiidae
23 Tupaia sp. Raffles, 1821 2
TOTAL 412 10 8 2 3 1 4 5
Ket: L (langsung), J (jejak/tapak), C (cakaran), Go (goresan), Ga (galian), K (kotoran), S (suara).

Ucapan Terimakasih memfasilitasi penilitian ini dan kepada


Departemen Riset dan Konservasi PT. REKI,
Terima kasih kepada PT. REKI selaku khususnya Tim Riset Mamalia yang telah
pengelola Hutan Harapan yang telah membantu selama penelitian.
137
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

Gambar 2. Beberapa foto mamalia yang tertangkap camera trap di daerah Hutan Harapan
Sumatera Selatan.

Daftar Pustaka Nowak, R. M & Paradiso, J. L. 1983.


Walker’s Mammals of The World 4th
Anwar., S. J. Damanik, N. Hisyam dan A. J. Edition. The Johns Hopkins
Whitten.1984. Ekologi Ekosistem University Press. Baltimore and
Sumatera. Gajdah Mada University London.
Press. Yogyakarta. Payne, J., C. M Francis, K. Phillipps dan S.
Birdlife. 2008. Restorasi Ekosistem Harapan N. Kartikasari. 2000. Panduan
Rainforest. Birdlife International. Lapangan Mamalia di Kalimantan,
Corbet, G.B & Hill, J.E. 1992.The Mammals Sabah, Sarawak, dan Brunei
of the Indomalayan Region.Natural Darussalam. The Sabah Society –
History Museum Wildlife Conservation Society –
Publications.Oxford University WWF Malaysia, Jakarta.
Press. New York. USA. Sembiring, N.S. 1999. Kajian Hukum dan
Francis, C.M. 2001. A Photographic Guide Kebijakan Pengelolaan Kawasan
to Mammals of South-East Asia. Konservasi di Indonesia. Lembaga
New Holland Publishers. UK. Pengembangan Hukum Lingkungan.
Francis, C.M. 2008. A Field Guide to the Jakarta.
Mammals of Thailand and South- Suyanto, A. 2002. Mamalia di Taman
East Asia. New Holland Publishers. Nasional Gunung Halimun, Jawa
UK. barat. BCP – JICA. Bogor.
Harapan Rainforet, 2011. Site Lokasi Wemmer, C., Kunz T.H., Lundie – Jenkins
Harapan Rainforest. G. & McShea W.J. 1996. Mamalia
http//www.harapanrainforest.org/site Sign. In: Wilson, D. E., Cole F.R.,
-location. 2 juli 2011. Nichols J.D., Rudran R. Foster M.S.
Lucas, P.W. & Corlett, R.T. (1991). The (eds). Measuring and Monitoring
relationship between the diet Biological Diversity: Standard
of Macaca fascicularis and forest Methods for Mammals. Pp 157 176.
phenology. Folia Primatologia 57: Smithsonian Institution Press.
201-215. Washington.
138
Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.)
1(2) – Desember 2012 : 132-138

Lampiran 1. Status Konservasi Mamalia Hutan Harapan Sumatera Selatan


Status konservasi
PP RI No
No Spesies Nama lokal
7 tahun
IUCN CITES 1999
1 Cervus unicolor Kerr, 1792 Rusa sambar NT Appendik I Dilindungi
2 Muntiacus muntjak (Zimmermann, 1780) Kijang LC Appendik I Dilindungi
Tidak
3 Sus barbatus Muller, 1838 Babi jenggot VU No Appendik dilindungi
Tidak
4 Susu scrofa Linnaeus, 1758 Babi hutan LC No Appendik dilindungi
5 Tragulus javanicus (Osbeck, 1765) Kancil DD No Appendik Dilindungi
6 Tragulus napu (F.Cuvier, 1822) Napu LC No Appendik Dilindungi
7 Cuon alpinus (Pallas,1811) Ajag EN Appendik II Dilindungi
8 Prinailurus bengalensis (Kerr, 1792) Kucing kuwuk LC Appendik I Dilindungi
9 Pardofelis marmorata (Martin, 1837) Kucing batu VU Appendik I Dilindungi
Harimau
10 Panthera tigris sumatrae Pocock,1929 sumatera CR Appendik I Dilindungi
11 Ursus malayanus (Raffles, 1821) Beruang madu VU Appendik I Dilindungi
Musang Tidak
12 Viverra tangalunga Gray, 1832 malaya LC No Appendik dilindungi
Paradoxurus hermaphroditus (Pallas, Tidak
13 1777) Musang luwak LC Appendik III dilindungi
14 Tapirus indicus Desmarest, 1819 Tapir asia EN Appendik I Dilindungi
Tidak
15 Macaca fascicularis (Raffles, 1821) Monyet kera LC No Appendik dilindungi
Tidak
16 Macaca nemestrina (Linnaeus, 1766) Monyet beruk VU No Appendik dilindungi
17 Elephas maximus Linnaeus, 1758 Gajah asia EN Appendik I Dilindungi
18 Hystrix brachyura Linnaeus, 1758 Landak raya LC No Appendik Dilindungi
Tikus raksasa Tidak
19 Leopoldamys sabanus (Thomas, 1887) ekor panjang LC No Appendik dilindungi
Bajing tanah
20 Lariscus insignis (F.Cuvier, 1821) bergaris tiga LC Appendik I Dilindungi
Tidak
21 Tupaia tana Raffles, 1821 Tupai tanah LC No Appendik dilindungi
Tidak
EN
22 Presbytis melalophos Cuvier, 1821 Simpai No Appendik dilindungi
23 Hylobates agilis Cuvier, 1821 Ungko EN Appendik I Dilindungi

Вам также может понравиться