Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur, saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalah
limpahan rahmat dan hidayahnya. Sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah saya yang berjudul“PSIKOLOGI” yang nantinya akan menjadi harapan
depan .saya kedepan.
Tak lupa ucapan terima kasih saya kepada teman-teman, saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan puji Tuhan
sesuai dengan harapan kita bersama. Dan semoga makalah ini bisa memberikan
sumbangan pemikiran pengetahuan bagi kita semua.
Kata Pengantar:……………………………………………………….1
BAB I :……………………………………………………………….2
PENDAHULUAN:……………………………………………………3
a. Latar Belakang:………………………………………………..4
b. Rumusan Masalah:…………………………………………….5
BAB II:…………………………………………………………………6
PEMBAHASAN:………………………………………………………7
1. Pengertian psikologi:…………………………………………..8
2. Pembagian psikologi:………………………………………….9
BAB III:………………………………………………………………..10
PENUTUP:…………………………………………………………….11
- Kesimpulan:……………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA:…………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
3. Perkembangan Individu
5.Kepribadian
a. Hereditas ( Keturunan )
Penurunan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah
melalui prinsip-prinsip berikut:
1) Reproduksi,
2) Konformitas
3) Variasi,
4) Regresifilial,
b. Lingkungan
Lingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi individu sehingga
individu itu terlibat karenanya.
Perbedaan bahasa;
Komunikasi non-verbal;
Stereotipe;
Kecenderungan menilai; dan
Kecemasan.
Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa non-verbal pun
sering kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin bertolak
belakang. Stereotipe cenderung menyamaratakan sifat-sifat individu atau
golongan tertentu berdasarkan prasangka subyektif (social prejudice) yang
biasanya tidak tepat. Penilaian terhadap orang lain disamping dapat
menghasilkan penilaian positif tetapi tidak sedikit pula menimbulkan reaksi-
reaksi negatif. Kecemasan muncul ketika seorang individu memasuki
lingkungan budaya lain yang unsur-unsurnya dirasakan asing. Kecemasan yang
berlebihan dalam kaitannya dengan suasana antar budaya dapat menuju ke
culture shock, yang menyebabkan dia tidak tahu sama sekali apa, dimana dan
kapan harus berbuat sesuatu. Agar komuniskasi sosial antara konselor dengan
klien dapat terjalin harmonis, maka kelima hambatan komunikasi tersebut perlu
diantisipasi.
Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh.
Surya (2006) mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling
multikultural, bahwa bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural
sangat tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia.Bimbingan
dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika,
yaitu kesamaan di atas keragaman.Layanan bimbingan dan konseling
hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata
mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.
Kebutuhan akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah
yangdihadap oleh inividu yang terlibat dala kehidupan masyarakat. Semakin
rumit struktur masyarakat dan keadannya, semakin banyak dan rumit pulalah
masalah yang dihadapi oleh individu yang terdapat dalam masyrakat itu.Jadi
kebutuhan akan bimbingan itu timbul karena terdapat faktor yangmenambah
rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup. Faktor-faktoritu
diantaranya adalah sebagai berikut.
Perubahan Konstelasi Keluarga
Pada tahun 1970 keluarga di Amerika mengalami perubahan yang
cukupberarti, seperti; melemahnya otoritas pria (suami), meningkatnya
tuntutankesamaan hak dan kewajiban kaum perempuan, dan meretaknya
kedekatanhubungan antar anggota keluarga. Masalah tersebut diikuti oleh
permasalahanlain, yaitu semakin meningkatnya angka perceraian dari tahun
1970 sampai tahun1980, dan kecenderungan orangtua tunggal dalam keluarga.
Ketidakberfungsian keluarga melahirkan dampak negatif bagi
kehidupanmoralitas anak. Bagi keluarga yang mengalami kondisi disfungsional
seperti diatas, seringkali dihadapkan kepada kebuntuan atau kesulitan mencari
jalan keluaratau pemecahan masalah yang dihadapinya, sehingga apabila tidak
segeramendapat bantuan dari luar, maka masalah yang dihadapinya akan
semakin parah.Salah satu bantuan yang dapat memfasilitasi keluarga
memecahkan masalah yangdihadapinya adalah layanan bimbingan dan
konseling yang berupaya membantuuntuk memelihara kebutuhan atau
keharmonisan keluarga.
Perkembangan Pendidikan
Demokrasi dalam bidang kenegaraan menyebabkan demokratisasi
dalambidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.Hal ini berarti
pemberiankesempatan kepada setiap orang untuk menikmati pendidikan
yangdiselenggarakan oleh pemerintah atau pun oleh badan swasta. Kesempatan
yangterbuka ini menyebabkan berkumpulnya murid-murid dari berbagai
kalanganyang berbeda-beda latar belakangnya antara lain: agama, etnis,
keadaan sosial,adat istiadat dan ekonomi. Hal semacam ini menimbulkan
bertumpuknya masalahyang dihadapi oleh orang yang terlibat dalam kelompok
campuran itu.Pemecahanini dapat diperoleh dengan melakasanakan bimbingan
bagi anggota kelompok yang bersangkutan, dalam hal ini kelompok murid
sekolah.
Dunia Kerja
Berbagai perubahan dalam dunia kerja menuntut keahlian khusus dari
parapekerja.Untuk itu perlu dipersiapkan tenaga-tenaga yang terampil dan
memilikisikap mental yang tangguh dalam bekerja.Bimbingan dan konseling
diperlukanuntuk membantu menyiapkan mental para pekerja yang tangguh itu.
Perkembangan Kota Metropolitan
Kecenderungan bertumbuhnya kota-kota di abad ke-21 akan mendorong
semakin meledaknya arus urbanisasi. Kondisi ini akan menimbulkandampak
sosial yang buruk bagi kehidupan masyarakat di perkotaan. Kondisi kehidupan
di atas dapat menjadi sumber pemicu malapetaka kehdupan terutama
menyangkut masalah-masalah psikologis seperti gejala ”maladjustment”
dan”Pathologic”(gangguan sakit jiwa dan sakit jiwa. Bimbingan dan konseling
dibutuhkan untuk membantu masyarakat mengatasi masalah-masalah psikologis
sehingga meraka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Perkembangan Komunikasi
Dampak media massa (terutama televisi) terhadap kehidupan
manusia sangatlah besar. Di samping itu program-program yang
ditayangkannya tidak sedikit merusak nilai-nilai pendidikan, karena
banyak adegan kekerasan, mistik dan moral.Sehubungan dengan hal
tersebut, sangatlah penting bagi orang tua untuk membimbing anak,
dalam rangka mengembangkan kemampuannya untuk menilai setiap
tayangan yang ditontonnya secara kritis.Dalam hal ini layanan
bimbingan yang memfasilitasi berkembanganya kemampuan anak
dalam mengambil keputusan (decision making skill) merupakan
pendekatan yang sangat tepat.
Seksisme dan Rasisme
Seksisme merupakan faham yang mengunggulkan salah satu
jenis kelamin dari jenis kelamin yang lainnya, sementara rasisme
merupakan faham yang mengunggulkan ras yan satu dari ras yang
lainnya.di Amerika seksisme masih merupakan kebiasaan atau
fenomena umum di kalangan masyarakat. Fenomena ini seperti
Nampak dari sikaf para orangtua yang masih memegang budaya
tradisional dalam pemilihan karir bagi anak wanita, yaitu membatasi
atau tidak memberika kebebasan pada anak wanita untuk memilih
sendiri karir yang diminatinya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka
program bimbingan mempunyai peranan penting, dalam upaya
membantu orangtua agar memiliki pegangan bahwa anak wanita pun
memiliki peluang yang sama dengan anak laki-laki dalam memilih karir
yang disenanginya.
Kesehatan Mental
Terkait dengan banyaknya masalah kesehatan mental maka
sekolah atau lembaga perusahaan dituntut untuk menyelenggarakan
program layanan bimbingan dan konseling dalam upaya
mengembangkan mental yang sehat dan mencegah serta
menyembuhkan mental yang tidak sehat.
Perkembangan Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang pesat, timbul dua masalah
penting yang menyebabkan kerumitan struktur dan keadaan
masyarakat, yaitu:
Penggantian sebagian besar tenaga kerja dengan alat-alat
mekanis/elektronik, dan hal ini mau tidak mau
menyebabkan pengangguran.
Bertambahnya jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yang
menghendaki keahlian khusus dan memerlukan pendidikan khusus
pula bagi orang yang hendak menjabatnya.
Kondisi Moral dan Keagamaan
Kebebasan untuk menganut agama sesuai dengan keyakinan
masing-masing individu, menyebabkan seorang individu berfikir dan
menilai setiap agama yang dianutnya.Kadang-kadang menilainya
berdasarkan nilai moral umum yang di anggapnya paling baik. Hal
semacam ini kadang menimbulkan keraguan akan kepercayaan yang
telah diwarisinya dari orang tua mereka. Terutama pada kaum muda
penilaian terhadap keyakinan agama itu sering didasarkan atas
kesenangan pribadi yang nyata yang akan membawa kepada perasaan
tertekan oleh norma-norma agama ataupun nilai moral yang dianutnya
oleh orangtuanya atau mayarakat terdekat. Ini dibandingkan pula
dengan norma-norma yang telah diciptakan dalam kelompok mereka
sendiri. Dengan demikian mereka akan dihadapkan pada pilihan-pilihan
yang tidak mudah untuk ditentukan karena menyangkut hal yang sangat
mendasar dan peka. Makin banyak ragamnya ukuran penilaian makin
besar pula konflik yang diderita oleh individu yang bersangkutan dan
makin bersarlah kebutuhan akan bimbingan yang baik untk
menanggulanginya.
BAB III
KESIMPULAN
Latar belakang prikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang
tingkah laku individu yang menjadi sasaran (klien). Hal ini sangat penting karena
bidang garapan bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah
laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi.
Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses
perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dalam
lingkungannya. Di samping itu, peserta didik, senantiasa mengalami berbagai
perubahan dalam sikaf dan tingkah lakunya. Proses perkembangan tidak selalu
berlangsung secara linier (sesuai dengan arah yang diharapkan atau orma yang
dijungjung tinggi), tetapi bersifat fluktuatif dan bahkan terjadi stagnasi atau
diskoontiunitas perkembangan.
Agar perkembangan peserta didik itu berlangsung secara baik, dan
terhindar dari munculnya masalah-masalah psikologis, maka mereka perlu diberi
bantuan yang sifatnya pribadi.Bantuan yang dapat memfasilitasi perkembangan
peserta didik melalui pendekatan psikologis adalah layangan bimbingan dan
konseling.
Sedangkan latar belakan social budaya perlunya bimbingan dan konseling
adalah dilatarbelakangi oleh Arus modernisasi di samping berdampak positif,
seperti diperolehnya kemudahan dalam bidang komunikasi dan transfortasi. Di sisi
lain ternyata telah melahirkan dampak yang kurang menguntungkan, yaitu dengan
menggejalanya berbagai problema yang semakin kompleks, baik yang bersifat
personal maupun social.
Manusia modern telah terpedaya oleh produk pemikirannya sendiri, karena
tidak mampu mengontrol dampak sampingnya, seperti rusaknya lingkungan
(banjir, longsor dll) yang memporakporandakan kenyamanan hidupnya sendiri.
Kehidupan yang berorientasi pada kemajuan dalam bidang material
(pemenuhan kebutuhan biologis) telah emnelantarkan supra enpiris manusia,
sehingga terjadi kemiskian rohaniyah dalam dirinya. Kondisi ini ternyata sangat
kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah pribadi dan social yang
terexspresikan dalam suasana psikologis yang kurang nyaman, seperti perasaan
cemas, stress dan perasaan terasing, serta terjadinya penyimpangan moral atau
system nilai.
DAFTAR PUSTAKA