Вы находитесь на странице: 1из 6

1.

Definisi KKR
KKR adalah singkatan dari Kader Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja adalah peserta
didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap
diri sendiri, kelurga, teman peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya.
Kader Kesehatan Remaja atau Kader UKS (pada jenjang SLTP dan SLTA) adalah siswa yang
memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Kader Kesehatan Remaja adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas
1 dan 2 SLTP dan sederajat, murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK atau sederajat yang telah
mendapatkan pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan kader
yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu bersama-sama
memecahkan permasalah kesehatan khususnya pada remaja.

2. Dasar Pembentukan KKR


Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 17,
dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam
kandungan, masa bayi, masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal
45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Di samping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat aktif
berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam
lingkungan masyarakat.
Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu
diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan.
Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan
sebagai subyek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan
bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.
Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini
terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual.
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia
remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia
sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih
tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.

3. Tujuan KKR
Tujuan diadakannya pembentukan Kader Kesehatan Remaja adalah :
Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat

Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan
motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing.

Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah
yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

4. Peran KKR
Peran KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan kesehatan lingkungan
sekolah sangat menentukan. Untuk itu pihak sekolah dalam menunjuk dan menetapkan siswa
yang akan jadi KKR haruslah siswa yang berprestasi disekolah, memiliki watak pemimpin,
berperilaku sehat (PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapat pelatihan dari petugas
kesehatan (puskesmas). Karena nantinya KKR tersebut akan bertindak, berbuat dan berperilaku
sehat tanpa menunggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga akan menjadi contoh bagi
peserta didik lainnya.

5. Kriteria KKR
Kriteria kader kesehatan remaja sebagai berikut :

Telah menduduki kelas 1 dan kelas 2 SLTP/SLTA sederajat

Berprestasi baik di sekolah/kelas.

Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

Bersih dan berprilaku sehat

Bermoral baik dan suka menolong.

Bertempat tinggal di rumah sehat.

Di izinkan orang tua.

6. Pembinaan KKR
Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya pembinaan.
Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor tekait yaitu Pihak
Kecamatan, Pendodikan, Puskesmas dan Depag. Pembinaan KKR meliputi kegiatan penemuan
dini, pemeriksaan kesehatan mata, gigi dan mulut, dan pelatihan kader kesehatan remaja.
Dalam pelatihan kesehatan remaja siswa diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
sehat, berbagai penyakit menular, konsultasi bimbingan psikologis, P3K dan Narkoba.

7. Hasil yang Ingin Dicapai melalui KKR


Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya kader kesehatan remaja yaitu para kader kesehatan
remaja menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah kesehatan, permasalahan
yang sering timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tuanya akan lebih banyak
dicurahkan pada teman sebayanya. Dengan adanya kader kesehatan remaja yang merupakan
temannya sendiri maka diharapkan permasalahan yang ada dapat dipecahkan dikalangan mereka
sendiri. Terutama disaat ada remaja yang membutuhkan pertolongan pertama dan pelayanan
kesehatan, maka KKR harus siap segera membantu dan menolongnya.

PROGRAM KEGIATAN KKR


A. Visi dan Misi Kader Kesehatan Remaja (KKR)
Visi
Pewujudan siswa-siswi SMP NEGERI 5 CIREBON yang sehat jasmani dan rohani,
cerdas, dan peduli terhadap kesehatan di lingkungannya
Misi
1. Menjalani hidup sehat dan bersih secara mandiri.
2. Mampu mencegah dan menghindari pengaruh negatif (narkoba, seks bebas,dan
kenakalan remaja).
3. Memiliki wawasan yang luas luas dan berkompeten di bidangnya.
B. Trias UKS
1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

C. Pelaksanaan Trias UKS SMP Negeri 5 Cirebon


1. Pendidikan kesehatan
Kegiatan yang termasuk pendidikan kesehatan sebagai berikut.
a. Pelajaran pendidikan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan Kurikulum Mata Pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pelajaran Pendidikan Kesehatan diberikan Guru
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
b. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan berkala sesuai dengan kartu menuju
sehat (KMS) anak sekolah, dilakukan empat bulan sekali oleh KKR ( Kader
Kesehatan Remaja).
c. Pembinaan atau penataran KKR.
d. Pelatihan anggota PMR.
e. Kegiatan lomba kebersihan kelas.
f. Kerja bakti kebersihan.
g. Tersedianya alat–alat peraga KKR.
h. Pengarahan PMK (Pengendalian Masalah Kesehatan) oleh Dinas Kesehatan Kota
Cirebon.
i. Pemberian materi mengenai kesehatan gigi oleh PDBI kepada peserta didik.
j. Pemberian materi mengenai kesehatan reproduksi remaja oleh IBI (Ikatan Bidan
Indonesia)
k. Pemberian materi mengenai kesehatan oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia)
l. Pemberian materi mengenai kesehatan gizi oleh PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi
Indonesia
2. Pelayanan Kesehatan
Kegiatan pelayanan kesehatan sesuai paket paripurna, meliputi:
a. Membina kantin agar memenuhi persyaratan sanitasi, higienis dan gizi.
b. Membina kebersihan lingkungan (pengelolaan sampah, saluran air limbah, jamban,
kamar mandi, dll).
c. Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan latihan kader.
e. Penjaringan kesehatan pada peserta didik di kelas VII(screening).
f. Pemeriksaan kesehatan berkala/ periodik, enam bulan sekali untuk semua
peserta didik.
g. Pengobatan kesehatan yang dirujuk ke puskesmas.
h. Turut berpartisipasi untuk melayani masyarakat dalam kegiatan Posyandu
RW 03 Sukapura Kejaksan Cirebon.
i. Pemeriksaan sampel makanan terhadap zat aditif oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon
j. Pelatihan P3K oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
k. Pelatihan PHBS Oleh IAKMI ( Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)
l. Pemeriksaan tinggi dan berat badan peserta didik yang oleh PERSAGI

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat.


A. Strategi
1. Membuat Program
Tim pelaksana KKR SMP NEGERI 5 CIREBON pada awal tahun menyusun
program kerja tahunan yang mencerminkan trias UKS. Program kerja tersebut adalah
perbaikan dari program kerja sebelumnya. Dalam penyusunan program tersebut
dihadiri oleh semua tim pelaksana KKR SMP NEGERI 5 CIREBON.
2. Membenahi Administrasi
Untuk kesempurnaan administrasi KKR, maka setiap awal program selalu
mengadakan pembenahan administrasi agar lengkap dan jelas. Baik administrasi yang
dibukukan maupun dipasang di dinding. Melalui administrasi diharapkan setiap
yang berkunjung meninjau UKS dan KKR SMP NEGERI 5 CIREBON bisa
mengetahui informasi dengan jelas dan cepat maka pelayanan prima bisa terwujud.
Ada beberapa admistrasi yang dibuat oleh KKR. Administrasi terlampir.
3. Pengadaan KMSS
UKS membuat KMSS (Kartu Menuju Sehat Siswa) untuk mengawasi
perkembangan kesehatan kesehatan siswa. KMSS dibuat sendiri oleh tim pelaksana
KKR bekerja sama dengan pihak DKK. Contoh KMSS terlampir.
4. Pengadaan Obat–Obatan dan Alat Kesehatan
Untuk memudahkan pemeriksaan siswa, maka tim pelaksana KKR SMP
NEGERI 5 CIREBON menambah alat–alat kesehatan yang sekaligus bisa dijadikan
sebagai alat peraga untuk kader KKR.
5. Melaksanakan Penjaringan Kesehatan
Upaya untuk mendeteksi kesehatan siswa secara dini terutama untuk siswa
baru. Maka tim KKR bekerja sama dengan puskesmas mengadakan penjaringan
kesehatan dengan cara screening kesehatan. Penjaringan kesehatan meliputi
pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), Kesehatan Fisik, dan Kesehatan
Gigi kepada siswa dan siswi Kelas VII SMP Negeri 5 Cirebon. Hasilscreening tersebut
dibuat laporan dan diarsipkan.
6. Penanganan Anak Sakit
Tim pelaksana KKR SMP NEGERI 5 CIREBON berupaya maksimal agar tidak
ada siswa yang sakit, Dalam hal ini Kader Kesehatan Remaja (KKR) SMP NEGERI 5
CIREBON, setiap saat memberikan pertolongan pertama yang diperlukan. Jika siswa
membutuhkan pertolongan lebih lanjut maka kami merujuknya ke puskesmas atau
rumah sakit terdekat.

7. Mengadakan Diklat KKR


Tim pelaksana KKR SMP NEGERI 5 CIREBON melaksanakan pelatihan KKR
yang diadakan setiap awal tahun ajaran baru. Untuk materi dan pelaksanaan pelatihan
tersebut bekerja sama dengan tim puskesmas dan Dinas Kesehatan.
8. Mengadakan Penyuluhan Kesehatan
Di dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan, tim pelaksana KKR SMP
NEGERI 5 CIREBON melibatkan banyak unsur karena KKR merupakan tanggung
jawab bersama . penyuluhan dapat berupa : kesehatan reproduksi, kesehatan remaja,
narkoba, kebersihan individu, dan kebersihan lingkungan. Penyuluhan biasanya
disampaikan melalui pembinaan wali kelas, dan puskesmas melalui pelatihan kader.
Penyuluhan lain disampaikan secara nonformal dari siswa kepada siswa sebagai wujud
telah terlaksananya konselor sebaya.
9. Mewujudkan Lingkungan Sehat
Untuk mengondisikan SMP NEGERI 5 CIREBON menjadi sekolah sehat, maka
perlu beberapa langkah yang harus dilakukan, di antaranya :
1) Pengadaan/perbaikan sarana UKS
2) Pengadaan/perbaikan kantin sekolah
3) Pengadaan/perbaikan kamar mandi/WC peserta didik dan guru
4) Pengadaan/perbaikan tempat pembuangan sampah kolektif dan keranjang
sampah di setiap kelas
5) Pengadaan/perbaikan alat–alat kebersihan
6) Pemeliharaan kebersihan seluruh lingkungan sekolah termasuk di dalamnya
penataan taman dan green house.
B. Syarat KKR
1. Mempunyai SK tim pelaksana KKR.
2. Mempunyai guru yang sudah ditatar KKR.
3. Mempunyai ruang KKR.
4. Mempunyai kader KKR yang sudah ditatar.
5. Melaksanakan kegiatan TRIAS UKS.

Вам также может понравиться