Вы находитесь на странице: 1из 2

Hasil

Penelitian ini dilakukan pada 4 tempat yaitu Penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam
Malik Medan, Rumah Sakit Haji Medan, RS dr Pirngadi Medan dan bagian Mikrobiologi FK
USU/Rumah Sakit H. Adam Malik Medan sejak Juli 2014-2015.

Data penelitian terdiri dari 74 kasus rinosinusitis kronis. Berdasarkan data tersebut
didapatkan 30 kasus positif jamur melalui pemeriksaan kultur jamur dengan usia penderita paling
banyak pada jangka umur 21-40 tahun. Pada pasien dengan rinosinusitis positif jamur ditemukan
persentase laki – laki 53,3 % dan perempuan 46,7%. Berdasarkan uji statistik Fisher Exact test
diperoleh nilai p>0,05 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil
kultur jamur berdasarkan jenis kelamin penderita rinosinusitis kronis.

20 17
15 16
10 15
5 14
0 13
<20 21-40 >40 Laki-Laki Perempuan

Gambar 1. (a) Persebaran usia pada penderita Rinosinusitis Kronis dengan Kultur Jamur positif. (b)
Persebaran Jenis Kelamin pada Penderita Rinosinusitis Kronis dengan Kultur jamur positif

Berdasarkan pemeriksaan kultur, ditemukan bahwa jamur penyebab rinosinusitis kronis


paling banyak disebabkan oleh Aspergilus fumigatus (terdapat pada 15 setara dengan 50%),
Aspergilus sp (7 sampel setara dengan 23,3%), Aspergilus niger (4 sampel setara dengan 13,3%),
Candida sp (3 sampel setara dengan 10%), Aspergilus versicolor (1 sampel 3,4%).

16
14
12
10
8
6
4
2
0
Aspergilus Aspergilus sp Aspergilus Aspergilus Candida sp
fumigatus niger versicolor

Gambar 2. Distribusi proporsi jenis jamur berdasarkan hasil kultur jamur positif
Keluhan utama yang paling banyak dijumpai pada penderita rinosinusitis kronis yaitu
hidung tersumbat (66,7%), nyeri daerah wajah (16,7 %), gangguan penghidu (10%) serta sakit
kepala (6,6%).

25

20

15

10

0
Hidung Nyeri Gangguan Sakit kepala
tersumbat daerah penghidu
wajah

Gambar 3. Proporsi Keluhan pada penderita Rinosinusitis Kronis dengan Kultur Jamur
positif

Вам также может понравиться