Вы находитесь на странице: 1из 3

Transcranial Magnetic Simulation (TMS) adalah alat noninvansif utk memodulasi rangsangan kortikal.

ilmu dibalik ini adalah pada tahun 1832, pada waktu Faraday mendemonstrasikan perubahan medan
magnet dapat menghasilkan arus listrik. menggunakan prinsip elekromagnetik ini, Baker et al (1985)
menggunakan sebuah alat getaran magnetik tunggal untuk menstimulasi kulit otak manusia dan tulang
belakang. Teknologi getaran tunggal TMS ini kemudian digunakan lebih lanjut saat ini untuk penelitian
dan tujuan diagnosis (seperti penelitian konduksi saraf). satu dekade kemudian, dikembangkan alat
repetitive TMS (rTMS) yang dapat menghasilkan rangkaian getaran magnet secara cepat. Pengenalan
kemampuan rTMS untuk memodulasi (seperti meningkatkan atau menurunkan) rangsangan dari korteks
otak utk periode yang lama mengikuti sesi2 stimulasi menyebabkan penggunaan yang luas dalam
berbagai kognitif, psikologi dan penyimpangan2 neurologi. meskipun kenaikan pada pemakaian klinis
dari tekniknya kebanyakan dari klaim keberhasilan dari rTMS dalam penyakit menyatakan dibutuhkan
dukungan lebih lanjut dari bukti berbasis data. banyak pasien rawat jalan klinis rTMS telah dipersiapkan
di US sejak disetujui oleh FDA sejak alat rTMS pertama utk perawatan pasien2 dengan obat depresi
tahan panas pada tahun 2008. ini sangat beralasan untuk mengantisipasi pertumbuhan yang
berkelanjutan pada jumlah klinik2 ini, sebaliknya utk teknik stimulasi otak lainnya yang salah satunya
bersifat invansif seperti stimulasi dead brain (DBS), atau yang membutuhkan serangan utk efek terapi
mereka seperti terapi dectroconvulsive (ECT), tanpa anastesi atau staf penyembuhan dan melibatkan
ruang dalam ketentuan dari rTMS (Pridmore and Belmaker, 1999)

*Teori Mekanisme Aksi*


alat rTMS dapat menghasilkan medan magnet dari energi listrik yang disimpan dalam kapasitor. medan
magnet ini menembus kulit kepala dan tengkorak dan dan menginduksi medan listrik dalam otak. aliran
ion2 yang dihasilkan dari medan ini mengubah mengisi membran2 sel yang mengarah ke depolarisasi
atau hyperpolarisasi. gagasan awal dalam mekanisme aksi TMS datang dari pengamatan bahwa getaran
tunggal dari sebuah lilitan yang aplikasikan pada kulit kepala pada tangan sebagai penggerak korteks
utama manusia, mendepolarisasi kortikospinalis sistem neuron dan memicu pergerakan kontralateral
otot tangan. (pascual-leone et al. 1996)

prinsip psikologis dari rTMS identik dengan getaran tunggal TMS. namun, saat getaran tunggal TMS
memproduksi efek yang diukur dalam milidetik, pengaplikasian getaran berulang adalah hipotesis dari
hasil perubahan yang berjangka waktu lama dari fungsi dan tingkah laku kortikal (hallet, 2000). alat
rTMS yang saat ini tersedia dapat mengirimkan getaran2 dengan frekuensi sampai dengan 20 siklus perv
detik (yaitu hertz atau Hz). dengan persetujuan, frekuensi ini dikategorikan lambat (yaitu frekuensi
lemah) dan cepat (yaitu frekuensi tinggi). rangsangan lambat rTMS mengacu pada penggunaan frekuensi
rangsangan lebih besar dari 5Hz. bukti yang mengindikasikan bahwa rangsangan lambat rTMS mengarah
pada pengurangan reduksi sementara pada aktivitas lokal kortikal (chen et al., 1997). rangsangan yang
lebih selektif dari penghambatan neuron GABA dengan menggunakan frekuensi lemah rTMS dapat
menjelaskan fenomena ini. sebaliknya, rangsangan frekuensi cepat rTMS berasosiasi dengan
peningkatan rangsangan neuronal (pascual-leonne et al,. 1994). walaupun tidak diamati secara
konsisten, efek khusus dari rTMS ini memiliki efek terapi yg jelas. dalam double-blind (?), controlled-
placebo(?), studi silang utk mengevaluasi efek antidepresan dari rTMS pada prefrontal korteks kiri
melaporkan bahwa perawatan dengan frekuensi tinggi rTMS (20 Hz) menaikkan dan frekuensi lemah
rTMS (1 Hz) menurunkan aliran darah pada cerebral regional (rCBF) pada bagian depan dan arena
subkortikal terkait. penemuan dari studi elektropsikologis dan neeroimaging menyarankan bahwa efek
dari rTMS tidak terbatas pada daerah rangsangan namun lebih untuk menyebarkan utk memfungsikan
area terkait, termasuk daerah subkortikal otak.
penggunaan sehari2 dari prefrontal rTMS utk merawat depresi yang berasal dari temuan frontal
hypometabolisme yang diamati pada sejumlah individu yang depresi dan model dari disregulasi mood
yang disebabkan oleh ketidak seimbangan hubungan korteks prefrontal dan daerah limbik. dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan mood dapat diinduksi dengan rTMS dengan
pengulangan rangsangan sub konvulsif dari korteks prefrontal, yang nantinya dapat diperoleh
peningkatan aktivitas pada area yang melibatkan jalur pernapasan yang berinteraksi dengan sitem
limbik. selanjutnya, laporan2 berikut dari studi penggambaran fungsional menunjukkan bahwa dalam
penyimpangan major depresi (MDD), korteks prefrontal kiri kurang aktif dibandingkan yang kanan,
kebanyakan penulis menilai efek dari rTMS dalam penyimpangan ini telah menggunakan rangsangan
frekuensi tinggi terhadap korteks prefrontal dorsolateral kiri (DLPFC). pada level molekul, rTMS yg
diaplikasikan pada DLPFC kiri ditemukan dapat menginduksi dirilisnya dopamine dari caudate kiri
sebagai konsekuensi dari (tulisan diatas terpotong) rTMS memiliki efek yg serupa dengan ECT, termasuk
dengan normalisasi hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis dan sentakan pada level brain-derived
neurotrophoc factor (BDNF) dan monoaminergic turnover. namun, dasar psikologis dimana rTMS
menginduksi efek abadi pada otak dan menyuplai pelepasan simptomatis dari depresi dan penyakit
neuropsikis lainnya tidak teridentifikasi.

*pemilihan pasien dan persiapan*

indikasi
depresi

alat rTMS telah disetujui utk pengobatan depresi oleh lembaga berwenang di canada, australia, new
zealand, israel, brazil, dan persatuan eropa. di usa, FDA memperoleh ijin pada tahun 2008 utk alat rTMS,
neurostar TMS therapy yang diproduksi oleh neuronetics inc. utk pengobatan MDD pada pasien dewasa
yang gagal menerima kepuasan dari obat antidepresan pada dosis efektif minimal atau diatas dosis
efektif dan durasi pada episode terkini. keputusan ini adalah bagian dari percobaan acak dari 301 subjek
dgn MDD yang sebelumnya gagal utk merespon pada percobaan perawatan antidepresan dan menjalani
antara rTMS aktif (n = 155) atau rTMS palsu (n = 146) pada left DLPFC. Lebih lanjut, parameter stimulasi
yang disetujui oleh FDA utk satu perawatan depresi adalah yang digunakan dalam studi ini. percobaan
ini, yang melibatkan 5 sesi rTMS dalam seminggu utk 4-6 minggu, menggunakan parameter stimulasi
berikut: frekuensi 10Hz, 120% motor treshold (MT) dan 3000 getaran/sesi. hasil dari studi ini
mengindikasikan bahwa rTMS aktif secara signifikan mendominasi dibandingkan rTMS palsu utk
simptom depresi dengan menggunakan penilaian MADRS pada minggu ke 4, sama halnya pada item
HAM-D scale 17 dan 24 pada minggu ke 4 dan ke 6. Tingkat respon secara signifikan lebih tinggi dengan
menggunakan rTMS aktif dibandingkan dengan rTMS palsu pada minggu ke 6 (MADRS 14,2% vs 5,2%;
HAM-D 17: 15,5% vs 7,1%; HAM-D 24: 17,4% vs 8,2%) tingkat ini jauh lebih rendah dari pada perawatan
anti depresan lain. rTMS aktif dapat mentoleransi dengan baik dengan tingkat keluaran rendah (4.5%)
untuk efek samping ringan. dari semua penyakit neuropsikis, kefektifan rTMS telah diuji luas pada
depresi. studi sebelumnya tentang pelepasan depresi simptom dengan penggunaan rTMS frekuensi
tinggu pada 90% motortreshold yang diterapkan pada DPLFC kiri. sejak saat itu kebanyakan studi utk
mengetahui kefektifan dari rTMS pada MDD telah menggunakan stimulasi frekuensi tinggi pada area ini.
Pembahasan analisis dari studi2 ini oleh Martin menyatakan bahwa efek antidepresan pada minggu ke 2
perlakuan rTMS pada area kortikal ini secara statistik lebih dominan dari pada perawatan rTMS palsu.
namun, temuan tentang studi ini sulit di bandingkan disebabkan oleh berbagai parameter stimulasi dan
rancangan studi seperti keberagaman populasi depresi, ukuran sampel yang kecil dan kontrol kepalsuan
yang meragukan durasi perawatan dalam percobaan rTMS pada MDD secara progresif meningkat dari
waktu ke waktu sampai pada minggu ke 6 atau lebih. Intensitas dari stimulasi rTMS, jumlah getaran dan
stimulasi harian bahkan lebih tinggi dalam studi terkini dibandingkan sebelumnya. dalam pembahasan
meta analisis, hipotesis tentang hasil yang lebih baik dilaporkan lebih banyak saat ini untuk percobaan
rTMS pada MDD dengan dosis tinggi. stimulasi area dan frekuensi alternatif telah diuji dalam percobaan
depresi rTMS. dalam studi yang dilakukan oleh Klein, 70 pasien MDD secara acak setuju utk
mendapatkan rTMS sham pada prefrontal kanan atau menggunakan stimulasi rTMS dengan frekuensi
rendah selama periode 2 minggu. pada akhir perawatan, 17 dari 35 (49%) pasien dalam grip rTMS,
namun hanya 8 dari 32 (25%) dari rTMS sham grup yang merasakan kurang lebih 50% peningkatan mood
yang diukur menggunakan 17-item HAM-D dan MADRS. penulis menyimpulkan bahwa temuan ini
memberikan bukti utk keberhasilan dari rTMS lambat pada pasien MDD. Baru2 ini, beberapa percobaan
rTMS telah dilakukan utk mengevaluasi bukan saja hasil dari kefektifan dari rTMS dalam depresi akut
namun juga utk memeriksa kefektifan sebagai perawatan untuk penyimpangan ini

Вам также может понравиться

  • Family Folder Hipertensi
    Family Folder Hipertensi
    Документ18 страниц
    Family Folder Hipertensi
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Документ1 страница
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Florensia Indriani
    Оценок пока нет
  • Ukm - HT Lansia
    Ukm - HT Lansia
    Документ3 страницы
    Ukm - HT Lansia
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    Документ1 страница
    UJIAN - Skizofrenia Paranoid
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Bab I - IX
    Bab I - IX
    Документ40 страниц
    Bab I - IX
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Lampiran
    Lampiran
    Документ20 страниц
    Lampiran
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Документ1 страница
    Novena Yang Tak Pernah Gagal
    Florensia Indriani
    Оценок пока нет
  • Family Folder Hipertensi Reydel
    Family Folder Hipertensi Reydel
    Документ17 страниц
    Family Folder Hipertensi Reydel
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ19 страниц
    Bab Ii
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Translate Gaje
    Translate Gaje
    Документ3 страницы
    Translate Gaje
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Skabies
    Skabies
    Документ1 страница
    Skabies
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Fixed Drug Eruption: Pembimbing: Dr. Ika Soelistina, Sp. KK
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Case HEG Berlie
    Case HEG Berlie
    Документ23 страницы
    Case HEG Berlie
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentationcephalgia
    Presentationcephalgia
    Документ78 страниц
    Presentationcephalgia
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Distorsia Bahu
    Distorsia Bahu
    Документ15 страниц
    Distorsia Bahu
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Peritonitis Yusri
    Peritonitis Yusri
    Документ23 страницы
    Peritonitis Yusri
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Документ72 страницы
    Presentation 1
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ19 страниц
    Bab Ii
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Ujian Case
    Ujian Case
    Документ49 страниц
    Ujian Case
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Presentasi Luka Tembak
    Presentasi Luka Tembak
    Документ45 страниц
    Presentasi Luka Tembak
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • PR Saraf
    PR Saraf
    Документ13 страниц
    PR Saraf
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Appendisitis Kronis Raydel
    Appendisitis Kronis Raydel
    Документ7 страниц
    Appendisitis Kronis Raydel
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    Документ10 страниц
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAmarlina
    regin
    Оценок пока нет
  • Fratenia Curk, S
    Fratenia Curk, S
    Документ78 страниц
    Fratenia Curk, S
    yayaisyoyo
    Оценок пока нет
  • Referat Airway Management
    Referat Airway Management
    Документ24 страницы
    Referat Airway Management
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Demensia - Referat - Elisa
    Demensia - Referat - Elisa
    Документ21 страница
    Demensia - Referat - Elisa
    Fransisca Febriana
    Оценок пока нет
  • PR Ujian Case
    PR Ujian Case
    Документ6 страниц
    PR Ujian Case
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет
  • Case HEG Berlie
    Case HEG Berlie
    Документ23 страницы
    Case HEG Berlie
    ChaKer Adja
    Оценок пока нет