KERANGKA ACUAN

PENYULUHAN MALARIA DI POSYANDU

A. PENDAHULUAN

Kementrian Kesehatan menyatakan kasus malaria di Indonesia masih

tinggi, 70 persen di antaranya di wilayah timur. Prevalensi penyakit
malaria di Indonesia masih tinggi, mencapai 417.819 kasus positif pada
2012. Saat ini 70 persen kasus malaria terdapat di wilayah Indonesia
Timur, terutama di antaranya Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara,
Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Wilayah endemik malaria di Indonesia Timur, tersebar di 84
kabupaten/kota dengan jumlah penduduk berisiko 16 juta orang. Faktor
geografis yang sulit dijangkau dan penyebaran penduduk yang tidak
merata merupakan beberapa penyebab sulitnya pengendalian malaria di
wilayah itu. Karena itu dilakukan pencegahan dengan diantaranya dengan
melakukan pemeriksaan darah massal dan membagikan kelambu
berinsktisida kepada masyarakat.
Juga melakukan pemberdayaan mesyarakat dengan pembentukan pos
malaria desa yang jumlahnya kini mencapai 1.325 positif. Satu-satunya
daerah bebas malaria di Indonesia adalah Kepulauan Seribu. Pada
peringatan Hari Malaria Sedunia yang jatuh tanggal 25 April ini, Menteri
Kesehatan Nafsiah Mboi memebrikan sertifikat bebas malaria untuk
Kepulauan Seribu di Balai Kartini, Jakarta. Syarat sebuah daerah bebas
malaria adalah Annual Parasite Incident (API), atau insiden parasit
tahunan, di bawah 1 per 1000 penduduk dan tidak terdapat kasus malaria
pada penduduk local selama tiga tahun berturut-turut. Kepulauan Seribu
pada 2001 menghadapi kejadian luar biasa (KLB) malaria. Saat itu
tercatat 427 jumlah kasus malaria positif dan 10 persen penderitanya
meninggal.
Pada 2015 diharapkan eliminasi malaria dapat dilakukan di Jawa, Bali,
Riau, dan Aceh. Pada 2020, eliminasi di targetkan di Pulau Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun
eliminasi di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa
Tenggara Timur pada 2030. Pemerintah mentargetkan Indonesia bebas
malaria pada 2030. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan
oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel
darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria betina.

1
B. LATAR BELAKANG
Menurut profil kesehatan jawa tengah tahun 2015, terjadi kematian akibat
malaria di jawa tengah satu kasus di Purbalingga dan satu kasus di
Kebumen. Sehingga CFR malaria di jawa tengah tahun 2015 sbesar 0,1
persen masih terdapat permaslahan dalam upaya penanggulangan
malaria di Jawa Tengah yaitu tingginya movilitas penduduk dengan
surveilans migrasi malaria, berkurangnya jumlah rekensi kunjujngan juru
malaria diatasi dengan memberdayakan bidan di desa, mengaktifkan
kembali pos malaria desa/kader malaria desa, komitmen stakeholder
dalam eliminasi malaria dengan dukungan peraturan perundangan dari
pusat, advokasi, belum optimalnya tim gebrak malaria.
Data kesakitan malaria di wilayah kerja Puskesmas Jekulo tahun 2016
adalah nihil, dan tahun 2017 sampai dengan bulan September juga nihil
tetapi yang pernah terinfeksi malaria dari luar propinsi (pernah
domisili/bekerja di Papua) tercatat 1 orang tidak menutup kemungkinan
juumlah bertambah bila terdeteksi. Karena itulah perlu dilakukan
pemyuluhan tentang penyakit malaria.

C. TUJUAN
1. Umum:
 Masyarakat paham tentang gejala dan tanda penyakit malaria
 Masyarakat segera periksa bila ada gejala malaria
 Masyarakat paham penularan penyakit malaria

2. Khusus
 Masyarkat wilayah Puskesmas Jekulo paham tentang gejala dan
tanda penyakit malaria
 Masyrakat wilayah Puskesmas Jekulo segera periksa bila ada
gejala malria
 Masyarakat wilayah Puskesmas Jekulo paham penularan penyakit
malaraia
 Mempertahankan wilayah Puskesmas Jekulo tetap bebas malaria

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN POKOK

Penyuluhan di posyandu tentang malaria

RINCIAN KEGIATAN POKOK

 Membuat jadwal dan waktu penyuluhan
 Koordinasi dengan bidan desa dan kader
 Menentukan tim penyuluh
 Menyiapkan dana, sarana dan prasarana penyuluhan

2
  Membuat laporan dan hasil monitoring evaluasi setelah
kegiatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

 Petugas memastikan koordinasi
 Petugas menyiapkan sarana prasarana
 Petugas berangkat ke tempat penyuluhan bersama tim sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan
 Petugas melakukan penyuluhan
 Petugas melakukan evaluasi kegiatan

F. SASARAN
 Kader dan pengunjung posyandu

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Di rumah Ibu Musyarofah desa Gondoharum Rt 03/ Rw III tanggal 17 Mei

2019

H. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN

PELAPORAN
 Monitoring pelaksanaan dilakukan dengan form PDCA kegiatan.
 Evaluasi dilakukan setelah dilakukan kegiatan

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

 Pencatatan dilakukan oleh petugas
 Pelaporan dilakukan ke ketua pokja UKP dan pokja UKM, ke
pemimpin puskesmas dan ke dinas kesehatan

Mengetahui Pimpinan Penanggungjawab Program Malaria

UPT Puskesmas Jekulo

dr. Emy Ruyanah Heni Aspiati

19680208 200904 2 001 19650327 200604 2 003