Вы находитесь на странице: 1из 9

1.

Pemberian cairan pada diare


 Diare tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit 5-10 ml / kgbb setiap diare , atau berdasarkan usia
<1 th : 50-100 ml
1-5 th : 100-200 ml
>5 th : semaunya
 Diare dengan dehidrasi ringan – sedang
Cairan rehidrasi oralit hipoosmolar 75 ml/kg bb dalam 3 jam atau 5-10
ml/kgbb setiap diare.
Rehidrasi parenteral bila anak muntah setiap diberi minum walaupun telah
diberikan dengan cara sedikit demi sedikit. Cairan yang diberikan RL atau
KaEN 3B atau NaCl
 Diare dengan dehidrasi berat
Cairan rehidrasi parenteral RL atau Ringer Asetat 100 ml/kgbb
- <12 bulan : 30 ml / kgbb dalam 1 jam pertama, dilanjutkan 70 ml / kgbb
dalam 5 jam berikutnya
- > 12 bulan : 30 ml/kgbb dalam 30 menit dilanjutkan 70 ml/kgbb dalam 2,5
jam berikutnya
Masukkan cairan peroral bila pasien sudah mau makan dan minum dimulai 5
ml/kgbb selama rehidrasi
(Sumber Pedoman Pelayanan Medis IDAI)

2. Reaksi leukomoid ? pada penyakit apa saja?

Leukemoid reaction adalah kelainan hematologi dimana kadar leukosit nya lebih dari
50.000 cel/Ul. Yang ditimbulkan oleh penyebab reaktif diluar sumsum tulang.
Ditandai dengan peningkatan significan neutrofil matur pada darah perifer dan hitung
jenis menunjukkan shift to the left.
Penyakit yang dapat menyebabkan leukemoid reaction :
1. Infeksi
a. Clostridium dificil
b. Tuberkulosis disseminata
c. Shigellosis berat
2.keganasan
a. karsinoma
b. limfoma hodgkin
c. melanoma
d. sarcoma
3. obat
a.kortikosteroid
b.minosiklin
c.growth factor
4.intoksikasi (etylene glikol)
5.perdarahan akut
6.dan lain lain
(V. Sakka et al. / European Journal of Internal Medicine 17 (2006) 394)

3. Kenapa OAT dimakan saat perut kosong?


Rifampisin diabsorpsi baik oleh sistem pencernaan pada saat perut kosong (1 jam
sebelum makan dan kadar puncak tercapai dalam 2 jam. Jika dikonsumsi bersamaan
dengan makanan akan menyebabkan malabsorbsi.
(Buku ajar respirologi anak)

4. Kapan anak obesitas dikatakan gizi buruk ?


Obesitas akan berbahaya jika sudah terdapat komorbiditas atau komplikasi
(Nelson textbook of pediatric)

5. Apa penyebab obesitas ?


(Buku obes idai)

6. Efek fototerapi?
(Buku Ajar Neonatologi IDAI)
7. Prosedur Bedreskad ?
Bila uji kulit/mata positif, ADS diberikan dengan cara desensitisasi (Besredka)

ADS Secara Bedreska


 0,05cc ADS murni dioplos menjadi 1cc, lalu berikan secara subkutan.
 0,1cc ADS murni dioplos menjadi 1cc, lalu berikan secara subkutan.

 0,2cc ADS murni berikan secara subkutan (jangan dioplos !).

 0,5cc ADS murni berikan secara intramuscular.

 1cc ADS murni berikan secara intramuscular.

 2cc ADS murni berikan secara intramuscular.

 4cc ADS murni berikan secara intramuscular.

 Berikan terus sebanyak 4cc intramuscular, sampai habis sesuai dosis.

 Interval pemberian adalah 15-20 menit.

 Observasi vital sign selama pemberian.

 Bila terjadi reaksi alergi, segera hentikan pemberian ADS, dan beri adrenaline 0,1cc
subkutan.

(Buku Ajar Infeksi dan Penyakit Tropik IDAI)

8. Pemberian kodein pada pertusis?


Penggunaan antitusif dan supressan batuk opioid tidak direkomendasikan pada bayi
dan anak kecil. Efek sedasinya dapat berakibat buruk, terutama pada bayi muda.
(https://www.ahcmedia.com/articles/130291-whooping-cough-management-and-
diagnosis-of-pertussis)

9. Obat pertusis selain makrolid ?


Antibiotik selain makrolid untuk pertusis dapat digunakan trimetoprim-
sulfametoksazol
TMP – SMX kontraindikasi pada bayi < 2bulan.
Untuk bayi > 2bulan TMP 8 mg/kgbb/hari ditambah SMX 40 mg/kgbb/hari dibagi
dalm 2 dosis selama 14 hari.
Bayi > 6 bulan dan anak anak : TMP 8 mg/kgbb/hari ditambah SMX 40 mg/kgbb/ hari
dibagi 2 dosis (maksimum 320 mg/hari) untuk 14 hari
(Nelson, Textbook of Pediatric 20th edition)
10. Berapa lama neonatus meningitis dirawat ?
Rata – rata lama rawatan pada meningitis neonatus adalah 14-21 hari. Rata-rata 18
hari rawatan
(The epidemiology, treatment and outcomes of meningitis in infant, AAP 2017)

11. Kenapa pilihan terapi meningitis neonatus ampisilin dan gentamisin ?


Pemberian antibiotik tergantung pada pola resistensi kuman di lingkungan tersebut.
Pilihan pemberiannya sebagai terapi empirik pada meningitis. Ampisilin diberikan
untuk bakteri Gram positif dan gentamisin untuk bakteri gram negatif.

12. Bagaimana interpretasi lumbal punksi ?

(Jurnal Management encephalitis viral in children Elsevier 2012)

13. Bisakah wheezing pada pneumonia ?


Auskultasi pada dada dapat ditemukan ronki dan wheezing pada pneumonia.
(Nelson textbook of Pediatric)

14. Bisa bronkiolitis karna kuman ?


Belum ada evidence tentang bakteri sebagai penyebab bronkiolitis dan bronkiolitis
jarang diikuti oleh superinfeksi bakteri (Nelson Text book of Pediatric 20th)

15. Cara buat nasi tim ?


Makanan sehat untuk bayi (Kemenkes RI)

Contoh resep nasi tim telur


20 gram beras, cuci bersih
625 ml air
25 gram hati ayam
50 gram tahu
1 butir telur
25 gram wortel, parut
25 gram daun kangkung yg muda, iris halus
2 sdm santan matang

Cara membuat nasi tim telur :


Rebus beras dengan air, hati ayam, dan tahu sambil terus diaduk hingga menjadi
bubur
Masukkan telur, aduk terus hingga telur matang
Masukkan kangkung dan wortel, masak sampai sayuran matang
Tambahkan santan. Aduk hingga rata. Angkat

16. Pertambahan berat badan pada minggu pertama bayi ? dan minggu
berikutnya ?
Pada 1 minggu pertama berat neonatus akan berkurang 10% dari berat lahir karena
banyak eksresi cairan eksstraselular dan terbatasnya intake nutrisi. Nutrisi akan
membaik ketika kolostrum sudah digantikann ASI ketika bayi mulai belajar menyusu
dan menghisap lebih baik dan ibu lebih nyaman dalam menyusui. Bayi akan
mengalami peningkatan berat badan setelah usia minggu dan sebaiknya bertambah 30
gram se hari selama 1 bulan pertama.

(Nelson textbook of pediatric 20th)


17. Macam macam dehidrasi ? hipertonik ? yang terbanyak pada anak ?

– dehidrasi isotonik : terjadi kehilangan Na dan air dalam proporsi yang sama. Rasa
haus, turgor kulit menurun, selaput lendir kering, SSP koma, sirkulasi jelek, nadi
cepat dan lemah.

– dehidrasi hipertonik : karena pemasukan Na (cairan hipertonik) saat diare,


pemasukan air yang tidak cukup, paparan panas dengan IWL besar. Gejala khas :
tekstur kulit kasar, tangisan memekik, lemah, takipnea, haus, gejala SSP, iritabel,
kejang, hiperefleksi, sirkulasi relatif baik, nadi cepat dan keras, TD menurun

– dehidrasi hipotonik : faktor resiko anak yang minum air dalam jumlah besar atau
larutan hipotonik yang mengandung garam atau bahan terlarut lain yang rendahatau
yang mendapat infus glucosa dalam air. Letargi dan iritabilitas lebih sering & kolaps
pembuluh darah lebih dini, selaput lendir basah, gejala SSP apatis, sirkulasi jelek,
nadi sangat lemah

Вам также может понравиться