Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan merupakan serangkaian kejadian yang berakhir

dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hamper cukup bulan,

disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh

ibu. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42minggu), lahir

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18jam,

tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin,2016).

Kala II persalinan merupakan fase dalam persalinan yang

dimulai ketika dilates serviks lengkap dan berakhir dengan pelahiran

janin. Durasi rata-rata sekitar 50 menit untuk nulipara dan sekitar 20

menit untuk multipara. Kemajuan persalinan yang lambat atau tidak

ada kemajuan merupakan satu dari komplikasi persalinan yang

mengkhawatirkan, rumit dan tidak terduga (Cunningham, 2015).

Salah satu komplikasi pada ibu yang banyak terjadi pada

persalinan kala II salah satunya adalah partus lama. Jumlah kejadian

partus lama di Indonesia sebesar 35% (Kemenkes, 2017). Penyebab

partus lama adalah terjadinya pemanjangan kala II persalinan.

Lamanya proses persalinan dapat di pengaruhi oleh tiga hal yaitu

tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini yang dapat dikendalikan

adalah masalah tenaga atau power, yaitu ditingkatkan dengan

senam hamil (Ida,2012).

1
2

Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan

tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu

hamil. Senam hamil bertujuan agar ibu dapat melakukan tugas

persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri bahwa bimbingan

penolong menuju persalinan normal (fisiologis) (Mandriwati 2012).

Senam hamil disarankan bagi ibu yang pertama kali hamil, serta ibu

yang pernah mengalami kesulitan dalam persalinan atau melahirkan

anak premature (Rikhaendah, 2016).

Senam hamil merupakan program kebugaran yang

diperuntukkan bagi ibu hamil sehingga memiliki prinsip-prinsip

gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan

senam hamil dirancang khusus untuk menyehatkan dan

membugarkan ibu hamil, mengurangi keluhan yang timbul selama

kehamilan serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam

menghadapi persalinan. Senam hamil biasanya dimulai saat

kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30

minggu kehamilan (Ida,2012).

Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek

positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang

terkoordinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna

onset persalinan yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih

singkat dibandingkan dengan yang tidak melanjutkan senam hamil.

Senam hamil dapat membantu persalinan sehingga ibu dapat

melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat

setelah melahirkan (Ida,2012).


3

Senam hamil bukan suatu keharusan, namun dengan

melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam

membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih

pernapasan dan relaksasi, menguatkan otot-otot panggul danperut,

serta melatih cara mengejan yang benar agar tidak terjadi ruptur

perineum. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat

persalinan. Senam hamil bertujuan agar ibu dapat melakukan tugas

persalinan dengan kekuatan dan kepercayaan diri bahwa bimbingan

penolong menuju persalinan normal (fisiologis) (Ida,2012).

Melalui senam hamil, diperoleh keadaan prima dengan melatih

dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar

panggul serta jaringan penyangganya untuk berfungsi saat

persalinan berlangsung. Senam hamil juga melemaskan persendian

yang berhubungan dengan persalinan, dapat memperbaiki

kedudukan janin, mengurangi ketengan dan meningkatkan

kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan, memperoleh

pengetahuan dan kemampuan mengatur pernafasan, relaksasi dan

kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan otot dasar

panggul saat persalinan. Dengan senam hamil juga meningkatkan

kemampuan mengoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga

tercapai hasil optimal menuju jalan lahir dan meningkatkan

kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil (Candranita, 2015).

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan di

Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara diperoleh data

jumlah ibu bersalin tahun 2016 sebanyak 110 ibu bersalin dan
4

kejadian partus lama sebanyak 7 kasus (6,36%). Jumlah ibu bersalin

tahun 2017 sebanyak 125 ibu bersalin dan kejadian partus lama

sebanyak 10 orang (8%). Jumlah ibu bersalin tahun 2018 sebanyak

101 ibu bersalin dan yang bersalin di non nakes sebanyak 12 orang

(8,88%) (Puskesmas Andowia Konawe Utara, 2018). Berdasarkan

latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan senam hamil dengan lama persalinan

kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara tahun

2019.

B. PerumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu “apakah ada hubungan senam hamil dengan lama

persalinan kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe

Utara tahun 2019?”

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

Untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan lama

persalinan kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe

Utara tahun 2019.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi lama persalinan kala II di

Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara tahun

2019.

b. Mengetahui distribusi frekuensi senam hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Andowia Konawe Utara tahun 2019.


5

c. Menganalisis hubungan senam hamil dengan lama persalinan

kala II di Wilayah Kerja Puskesmas Andowia Konawe Utara

tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Ibu Bersalin

Untuk menambah wawasan ibu tentang lama persalinan dan

manfaat senam hamil untuk persalinan.

2. Manfaat Bagi Puskesmas

Untuk dapat meningkatkan peran petugas dalam memberikan

asuhan kebidanan masa bersalin.

3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Yusnia (2015) yang berjudul hubungan antara senam

hamil dengan lama proses persalinan kala II pada ibu primigravida

di RSKIA Sadewa Yogyakarta tahun 2015. Hasil penelitian

menyatakan bahwa ada hubungan antara senam hamil dengan

lama proses persalinan kala II. Perbedaan penelitian adalah jenis

penelitian dan jenis data. Jenis penelitian ini adalah cross sectional

sedangkan Yusnia adalah case control. Jenis data penelitian ini

adalah data primer sedangkan Yusnia adalah data sekunder.

2. Penelitian Rahmawati dkk (2015) yang berjudul hubungan senam

hamil terhadap lamanya proses persalinan pada ibu bersalin di

wilayah kerja Puskesmas Bayat Klaten. Hasil penelitian


6

menyatakan bahwa ada hubungan senam hamil terhadap lamanya

proses persalinan pada ibu bersalin di wilayah kerja Puskesmas

Bayat Klaten. Perbedaan penelitian adalah jenis penelitian dan

jenis data. Jenis penelitian ini adalah cross sectional sedangkan

Rahmawati dkk adalah case control. Jenis data penelitian ini adalah

data primer sedangkan Rahmawati dkk adalah data sekunder.

Вам также может понравиться