Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Bina Kasih serta dalam
rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan
mengutamakan keselamatan pasien maka diperlukan Penetapan Kebijakan
PENGELOLAAN OBAT PSIKOTROPIKA - NARKOTIKA di RSUD DR. EKO
MAULANA ALI
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD DR. EKO
MAULANA ALI, maka diperlukan penyelenggaraan manajemen penggunaan obat
yang bermutu tinggi;
c. bahwa untuk keperluan di atas perlu adanya Keputusan Direktur RSUD DR. EKO
MAULANA ALI
Mengingat :
a. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang -Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standart Pelayanan Rumah Sakit;
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Farmasi Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Bangka
Pada tanggal :
Direktur RSUD DR. EKO MAULANA ALI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
B. TUJUAN PEDOMAN.
1. Tujuan khusus
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan dengan mutu
tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien dalam mempergunakan
obat-obat jenis psikotropika di lingkungan kerja RSUD DR. EKO MAULANA
ALI.
2. Tujuan umum
a. Pemberian obat psikotropika di pelayanan kesehatan instalasi rawat jalan (
BP , KIA/KB, Gigi, IGD, dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO
sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
c. Menciptakan dan meningkatkan serta memperkuat deteksi terhadap sistem
monitoring diversi dan evaluasi pada kebocoran pengelolaan prekursor
seluruh tahap farmasi sedini mungkin
d. Memberikan peningkatkan mutu kerja, kepastian hukum bersama lintas
sektor di bagian pengelola lingkungan prekursor farmasi untuk mencegah
terjadinya pengelola prekursor penyimpangan atau terjadinya kebocoran
farmasi (diversi) dan dan penyimpangan kebocoran prekursor farmasi dari
jalur legal ke jalur ilegal atau sebaliknya .
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Ruang lingkup pelayanan klinik umum ( BP ): Memberikan pelayanan dengan
lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa psikosis, skizoprenia,
psikosomatis, epilepsi dan kejang yang periksa oleh dokter umum.
2. Ruang lingkup pelayanan KIA dalam penanganan anak kejang demam.
3. Memberikan pelayanan kepada pasien di IGD yang memerlukan perawatan
observasi dan tindakan yang harus segera dilakukan, misalnya kejang.
4. Ruang lingkup Ruang persalinan untuk mengatasi adanya pasien kejang
karena eklamsi.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pelayanan poliklinik :
a. Klinik Umum ( BP ) dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter
umum.
b. KLinik Gigi mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnose
penyakit gigi , klinik ini di layani oleh dokter gigi.
c. Klinik KB dan ANC dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi,
penentuan diagnosa, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi
iud. yang melayani adalah bidan.
d. Klinik KIA dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaanbalitayang akan dilayani oleh bidan.
2. Pelayanan IGD dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan
penanganan tindakan darurat yang akan dilayani oleh dokter umum dan
perawat.
3. pelayanan persalinan dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penanganan tindakan darurat kebidanan yang akan
dilayani oleh dokter umum dan perawat.
4. Pelayanan Administrasi
a. Menerima daftar dari bagian admisi untuk didata dan membagi
pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.
b. Mencatat dan menerima .
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
9. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
10. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
11. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
12. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
14. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
15. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
16. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
17. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
18. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkoti
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
STANDAR FASILITAS
A. STANDAR FASILITAS
Terdapat lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika
yang dilengkapi kunci ganda dan kunci hanya dikendalikan oleh
bidan penanggung jawab obat dan Tenaga Teknis Kefarmasian
Lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika
dipersyaratkan agar tidak dapat dipindahkan
Kelengkapan alat dalam instalasi farmasi puskesmas terdiri dari :
1. Registrasi
a. Meja computer
b. Computer
c. Kursi
d. Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )
2. Meja kerja
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Alat peracik obat
3. Klinik umum
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Tempat tidur periksa pasien
d. Computer
e. Tensimeter
f. Stetoskop
g. Senter
h. Tongue spatel
i. Termometer suhu badan
BAB IV
1. PENGADAAN
Narkotika dan psikotropik untuk kebutuhan RSUD DR. EKO MAULANA
ALI diperoleh dari permintaan melalui LPLPO kepada Dinas Kesehatan.
Bukti pengadaan ditelusuri melalui SBBK Obat Psikotropik dan
Narkotik.
2. PENYIMPANAN DAN PELAPORAN
a. Narkotika dan psikotropika yang berada di RSUD DR. EKO MAULANA
ALI wajib disimpan secara khusus sesuai standar fasilitas.
b. Apoteker penanggung jawab wajib membuat, menyampaikan, dan
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran Narkotika yang berada dalam penguasaannya.
3. PENYERAHAN
a. Penyerahan Narkotika dan Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh
dan Tenaga Teknis Kefarmasian dibawah pengawasan Apoteker
berdasarkan resep dokter.
b. Penyerahan Narkotika dan psikotropika oleh dokter hanya dapat
dilaksanakan untuk menolong orang sakit dalam keadaan darurat
dengan memberikan Narkotika dan psikotropika melalui suntikan
atau melalui oral.
c. Resep yang berisi obat Narkotika harus digaris bawahi dengan warna
merahdan untuk obat Psikotropika digaris bawahi warna biru
sebagai penanda khusus.
d. Pasien yang menerima obat Narkotika dan psikotropika harus
ditanyakan nomor telepon dan alamat lengkap.
4. PEMANTAUAN
Pemantauan terhadap obat-obatan Narkotika dan psikotropika yang
dilakukan meliputi pemantauan stok harian, pasien yang
mendapatkan stok harian, pasien yang mendapatkan resep
Narkotika dan Psikotropika berulang kali dan masa kadaluarsa obat.
5. PEMUSNAHAN
Obat narkotika dan psikotropika yang telah kadaluarsa tidak
dimusnahkan di RSUD DR. EKO MAULANA ALI, namum dikembalikan ke
Dinas Kesehatan setempat dengan dilampiri Berita Acara Pengembalian.
B. Lingkup Kegiatan
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya
dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai S, O, A dan P serta
terdokumentasikan dengan baik.
1. PASIEN UMUM
Setelah mendaftar pasien dipersilahkan menunggu, petugas
mengantar berkas pendaftaran ke bagian rekam medic. Bagian rekam
medic akan mencari berkas pasien, petugas registrasi akan memasukan
data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter atau ruang
pemeriksaa yang di tuju. Pasien akan dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik pendahuluan yang terdiri dari timbang badan, ukur
suhu tubuh, tensimeter pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai
antrian. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter
selanjutnya pasien mendapat resep ataupun advis dari dokter.
Kemudian pasien menunggu didepan ruang farmasi untuk menerima
obat.
2. PASIEN ONE DAY CARE
Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan
observasi dalam satu hari, apabila dalam satu hari perawatan /
observasi tersebut pasien belum ada perubahan kondisi yang lebih baik
maka pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care
bekerjasama dengan instalasi rawat jnap untuk proses observasi yang
lebih baik.
BAB V
LOGISTIK
Obat-obatan Psikotropik dan Narkotik yang tersdia di apotek RSUD DR. EKO
MAULANA ALI adalah:
a. Obat Narkotika :
b. Obat Psikotropika : Diazepam tablet 2 mg, diazepam rectal 5 mg
Fenobarbital tablet 30 mg,haloperidol 1,5 mg,haloperidol 2
mg,triheksilfenidil 2 mg,chlorpromazine 100 mg,carbamazepin 200
mg,trifuperazin 5 mg ,resperidon 2 mg,amitryptilin 25 mg.