Вы находитесь на странице: 1из 12

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


DR. EKO MAULANA ALI
Jalan Raya Belinyu Dusun Sp. Cangkum, Desa Riding Panjang
Belinyu – Bangka 33254
Email: rsud.DR_ekomaulanaali@yahoo.co.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI


TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN OBAT PSIKOTROPIKA - NARKOTIKA
NOMOR : /0/ SK/RSUD.Bly/2019

DIREKTUR RSUD DR. EKO MAULANA ALI,

Menimbang :
a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi RSU Bina Kasih serta dalam
rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang berkualitas dan
mengutamakan keselamatan pasien maka diperlukan Penetapan Kebijakan
PENGELOLAAN OBAT PSIKOTROPIKA - NARKOTIKA di RSUD DR. EKO
MAULANA ALI
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD DR. EKO
MAULANA ALI, maka diperlukan penyelenggaraan manajemen penggunaan obat
yang bermutu tinggi;
c. bahwa untuk keperluan di atas perlu adanya Keputusan Direktur RSUD DR. EKO
MAULANA ALI

Mengingat :
a. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang -Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standart Pelayanan Rumah Sakit;
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Farmasi Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUD DR. EKO MAULANA ALI


TENTANG PENGELOLAAN OBAT PSIKOTROPIKA - NARKOTIKA
Kesatu : Memberlakukan Kebijakan pengelolaan obat psikotropika - narkotika
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan
pada anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bangka
Pada tanggal :
Direktur RSUD DR. EKO MAULANA ALI

dr. Aswin Hakim


NIP. 19810518 200903 1 003
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif


lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai
NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obat berbahanya) merupakan masalah
yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara
komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan
peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara
berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Meskipun dalam Kedokteran,
sebagian besar golongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
(NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan
atau digunakan tidak menurut indikasi medis atau standar pengobatan
terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangat
merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi
muda. Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja,
tapi sudah sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia,
mulai dari tingkat sosial ekonomi menengah bawah sampai tingkat sosial
ekonomi atas.Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZA paling banyak
berumur antara 15–24 tahun.Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai
bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan
generasi muda. Sektor kesehatan memegang peranan penting dalam upaya
penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, melalui upayaPromotif, Preventif,
Terapi dan Rehabilitasi.

Peran penting sektor kesehatan mengharuskan RSUD DR. EKO


MAULANA ALI sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan berperan sebagai
instansi yang berwenang dalam pengelolaan psikotropik lebih selektif daam
pemberian pada pasien yang sangat membutuhkan psikotropika dan harus
lebih proaktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di
masyarakat.
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan
pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan
dengan waktu sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit, puskesmas, klinik swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak
hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan
pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan
kesehatan sebaik-baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan
kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan,
kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet
maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan
kesehatan tersebut harus profesional.

B. TUJUAN PEDOMAN.
1. Tujuan khusus
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan dengan mutu
tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien dalam mempergunakan
obat-obat jenis psikotropika di lingkungan kerja RSUD DR. EKO MAULANA
ALI.
2. Tujuan umum
a. Pemberian obat psikotropika di pelayanan kesehatan instalasi rawat jalan (
BP , KIA/KB, Gigi, IGD, dapat berjalan dengan baik berdasarkan SPO
sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dengan
pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.
c. Menciptakan dan meningkatkan serta memperkuat deteksi terhadap sistem
monitoring diversi dan evaluasi pada kebocoran pengelolaan prekursor
seluruh tahap farmasi sedini mungkin
d. Memberikan peningkatkan mutu kerja, kepastian hukum bersama lintas
sektor di bagian pengelola lingkungan prekursor farmasi untuk mencegah
terjadinya pengelola prekursor penyimpangan atau terjadinya kebocoran
farmasi (diversi) dan dan penyimpangan kebocoran prekursor farmasi dari
jalur legal ke jalur ilegal atau sebaliknya .
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Ruang lingkup pelayanan klinik umum ( BP ): Memberikan pelayanan dengan
lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa psikosis, skizoprenia,
psikosomatis, epilepsi dan kejang yang periksa oleh dokter umum.
2. Ruang lingkup pelayanan KIA dalam penanganan anak kejang demam.
3. Memberikan pelayanan kepada pasien di IGD yang memerlukan perawatan
observasi dan tindakan yang harus segera dilakukan, misalnya kejang.
4. Ruang lingkup Ruang persalinan untuk mengatasi adanya pasien kejang
karena eklamsi.

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pelayanan poliklinik :
a. Klinik Umum ( BP ) dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter
umum.
b. KLinik Gigi mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnose
penyakit gigi , klinik ini di layani oleh dokter gigi.
c. Klinik KB dan ANC dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan / alat kontrasepsi,
penentuan diagnosa, tindakan pemasangan dan lepas alat kontrasepsi
iud. yang melayani adalah bidan.
d. Klinik KIA dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaanbalitayang akan dilayani oleh bidan.
2. Pelayanan IGD dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan
penanganan tindakan darurat yang akan dilayani oleh dokter umum dan
perawat.
3. pelayanan persalinan dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan dan penanganan tindakan darurat kebidanan yang akan
dilayani oleh dokter umum dan perawat.
4. Pelayanan Administrasi
a. Menerima daftar dari bagian admisi untuk didata dan membagi
pendistribusian ke poli pelayanan yang di tuju.
b. Mencatat dan menerima .
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
8. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
9. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
10. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
11. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
12. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
14. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
15. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
16. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
17. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
18. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkoti
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.


Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan ( BP )
adalah:
1. Tenaga Medis
a. Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran sebagai dokter umum serta lulus dalam kredential
b. Tenaga medis yang ada di klinik gigi adalah tenaga medis yang bersertifikat
dan berkompeten sebagai dokter gigi.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus
di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan
pelatihan yang mendukung dalam pelayanan instalasi rawat jalan.
3. Tenaga bidan
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi KB, KIA dan ANC
harus di dukung oleh tenaga bidan yang memiliki ketrampilan, pendidikan
dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan .
4. Tenaga kesehatan lain
Kualifikasi Sumber Daya Manusia Petugas yang memiliki
kewenanangan dalam pelayanan resep narkotik dan psikotropika adalah
Apoteker yang memiliki STRA dan SIPA dalam wilayah kerja tersebut dan
Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki STR dan SIKTTK
dalamwilayah kerja tersebut di bawah pengawasan Apoteker.Distribusi
KetenagaanTenaga kefarmasian yang dibutuhkan dalam pelayanan ini adalah
minimal 1 orang Apoteker dan 2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian.
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. STANDAR FASILITAS
Terdapat lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika
yang dilengkapi kunci ganda dan kunci hanya dikendalikan oleh
bidan penanggung jawab obat dan Tenaga Teknis Kefarmasian
Lemari penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika
dipersyaratkan agar tidak dapat dipindahkan
Kelengkapan alat dalam instalasi farmasi puskesmas terdiri dari :
1. Registrasi
a. Meja computer
b. Computer
c. Kursi
d. Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )
2. Meja kerja
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Alat peracik obat
3. Klinik umum
a. Meja kerja
b. Kursi
c. Tempat tidur periksa pasien
d. Computer
e. Tensimeter
f. Stetoskop
g. Senter
h. Tongue spatel
i. Termometer suhu badan
BAB IV

A. TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana pelayanan pengelolaan obat psikotropika – narkotika antara lain :

1. PENGADAAN
Narkotika dan psikotropik untuk kebutuhan RSUD DR. EKO MAULANA
ALI diperoleh dari permintaan melalui LPLPO kepada Dinas Kesehatan.
Bukti pengadaan ditelusuri melalui SBBK Obat Psikotropik dan
Narkotik.
2. PENYIMPANAN DAN PELAPORAN
a. Narkotika dan psikotropika yang berada di RSUD DR. EKO MAULANA
ALI wajib disimpan secara khusus sesuai standar fasilitas.
b. Apoteker penanggung jawab wajib membuat, menyampaikan, dan
menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran Narkotika yang berada dalam penguasaannya.
3. PENYERAHAN
a. Penyerahan Narkotika dan Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh
dan Tenaga Teknis Kefarmasian dibawah pengawasan Apoteker
berdasarkan resep dokter.
b. Penyerahan Narkotika dan psikotropika oleh dokter hanya dapat
dilaksanakan untuk menolong orang sakit dalam keadaan darurat
dengan memberikan Narkotika dan psikotropika melalui suntikan
atau melalui oral.
c. Resep yang berisi obat Narkotika harus digaris bawahi dengan warna
merahdan untuk obat Psikotropika digaris bawahi warna biru
sebagai penanda khusus.
d. Pasien yang menerima obat Narkotika dan psikotropika harus
ditanyakan nomor telepon dan alamat lengkap.
4. PEMANTAUAN
Pemantauan terhadap obat-obatan Narkotika dan psikotropika yang
dilakukan meliputi pemantauan stok harian, pasien yang
mendapatkan stok harian, pasien yang mendapatkan resep
Narkotika dan Psikotropika berulang kali dan masa kadaluarsa obat.

5. PEMUSNAHAN
Obat narkotika dan psikotropika yang telah kadaluarsa tidak
dimusnahkan di RSUD DR. EKO MAULANA ALI, namum dikembalikan ke
Dinas Kesehatan setempat dengan dilampiri Berita Acara Pengembalian.

B. Lingkup Kegiatan
Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya
dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai S, O, A dan P serta
terdokumentasikan dengan baik.
1. PASIEN UMUM
Setelah mendaftar pasien dipersilahkan menunggu, petugas
mengantar berkas pendaftaran ke bagian rekam medic. Bagian rekam
medic akan mencari berkas pasien, petugas registrasi akan memasukan
data ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter atau ruang
pemeriksaa yang di tuju. Pasien akan dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik pendahuluan yang terdiri dari timbang badan, ukur
suhu tubuh, tensimeter pasien siap untuk diperiksa dokter sesuai
antrian. Setelah pasien menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter
selanjutnya pasien mendapat resep ataupun advis dari dokter.
Kemudian pasien menunggu didepan ruang farmasi untuk menerima
obat.
2. PASIEN ONE DAY CARE
Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan
observasi dalam satu hari, apabila dalam satu hari perawatan /
observasi tersebut pasien belum ada perubahan kondisi yang lebih baik
maka pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care
bekerjasama dengan instalasi rawat jnap untuk proses observasi yang
lebih baik.
BAB V

LOGISTIK

Obat-obatan Psikotropik dan Narkotik yang tersdia di apotek RSUD DR. EKO
MAULANA ALI adalah:

a. Obat Narkotika :
b. Obat Psikotropika : Diazepam tablet 2 mg, diazepam rectal 5 mg
Fenobarbital tablet 30 mg,haloperidol 1,5 mg,haloperidol 2
mg,triheksilfenidil 2 mg,chlorpromazine 100 mg,carbamazepin 200
mg,trifuperazin 5 mg ,resperidon 2 mg,amitryptilin 25 mg.

Вам также может понравиться