Вы находитесь на странице: 1из 6

STEATOSIS HEPATIK

Steatosis hepatic atau biasa dikenal denganperlemakan hati adalah pengumpulan lemak
yang berlebihan di dalam sel-sel hati >5% dari seluruh berat hati. Pada steatosis hepatic bersifat
reversible, akan sembuh dengan sendirinya dengan menghindari etiologi atau factor resiko.

Epidemiologi dari steatosis hepatic sesuai dengan penelitian, USA angka kejadian 15-20% dari
populasi umum dan lebih tinggi pada orang-orang obesitas.

Klasifikasi berdasarkan etiologi :

1. Stearosis hepatic alkoholik : alcohol

2. Steatosis hepatic non alkoholik :

 Obesitas

 DM

 Obat-obatan : kortikosteroid, tetrasiklin

 Kurang gizi dan diet rendah protein

 Kehamilan

 Keracunan vitamin A

 Operasi bypass pada usus kecil

 Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)

 Kelainan bawaan pada metabolism glikogen, galaktose dan tirosin.

Normalnya asam lemak bebas yang berada disirkulasi darah arteri dan porta akan menuju hepar
lalu dire-esterifikasi menjadi trigliserida dan pembentukan lemak lainnya.
Pada keadaan seperti obesits sentral, menungkatkan penglepasan asam lemak bebas. Asam
lemak yang masuk kedalam hati menjadi menumpuk. Terjadi lah peningkatan oksidasi dan
esterifikasi lemak di dalam sel mitokondria sel hati, lama-kelamaan akan terjadi kerusakan
mitokondria.

Pada kasus kelebihan alcohol, terjadi penimbunan bitiran-butiran lemak kecil (mikrovasikular) di
hepatosit menyebabkan nucleus terdesak ke perifer. Dalam keadaan kronis, butiran lemak
menjadi semakin besar (makrovasikuler), yang semakin lama akan terjadi kerusakan dan
terbentuklah jaringan fibrosa di vena sentralis.

Manifestasi klinis hampis asimptomatis, atau mungkin pasien akan mengalami :

 Rasa lelah

 Keluhan tidak enak dan rasa mengganjal di perut kanan atas.

Kebanyakan pasien di diagnosis perlemakan hati secara tidak sengaja pada saat melakukan
pemeriksaan rutin, terutama pada stadium awal yang tidak ada gejalanya.

Diagnosis steatosis hepatic dengan melakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut :

1. Labolaturium : peningkatan ringan AST, ALT atau keduanya.

2. Evaluasi pencitraan : USG akan terlihat infiltrasi lemak di hati yang terlihat gambaran
peningkatan difus ekogenisitas (hiperekoik) bila dibandingkan dengan ginjal.

3. Histopatologi : terdapat infiltrasi sel radang, hipatosit ballooning dan nekrosis, dan
badan Mallory (pada alkaholik : ukuran kecil).

Penatalaksanaan :

Nonfarmakologi :

1. Hindari factor resiko :


 Mengurangi BB dan latihan jasmani

 Stop alcohol

Farmakologi :

1. Antidiabetik dan insulin sensitizer :

 Metformin : meningkatkan kerja insulin sel hati dan menurunkan produksi


glukosa hati.

 Tiazolidindion : memperbaiki sensitifitas insulin pada jaringan adipose dengan


menghambat glukogenolisis di hati.

2. Obat anti hiperlipidemia : niasin, statin

3. Antioksidan : vitamin E dapat mempebaiki inflamasi dan fibrosis tapi masih perlu
dilakukan penelitian kembali.

HEPATOMA ATAU KARSINOMA HATI

Karsinoma hepatoseluler (HCC) adalah tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit
(85%). Tumor ganas hati lainnya :

1. Kalangiokarsinoma (CC) 10% dan sistoadenokarsinoma berasal dari sel epitel

2. Angiokarsinoma dan leiomiosarkoma berasal dari sel mesenkim.

Epidemiologi kejadian hepatoma :


1. Angka kejadian tertinggi berada di negara berkembang yaitu Asia Timur, Asia Tenggara,
dan Afrika Tengah. Prevalensi penyebab tertinggi adalah hepatitis virus

2. Angka kejadian HCC dipengaruhi oleh infeksi hepatitis virus.

Faktor resiko :

1. Hepatitis B Virus -> inflamasi kronis, peningkatan proliferasi

2. Hepatitis C virus

3. Obesitas

4. Diabetes mellitus

Faktor resiko lain :

1. Penyakit hati autoimun

2. Penyakit hati metabolic

3. Kontrasepsi oral

4. Senyawa kimia (insektisida)

5. Tembakau.

Hepatoma akan bermetastasis dibeberapa daerah diantranya :

1. Varises esophagus dan di paru

2. Metastasis sistemik : KGB di porta hepatis

3. Di peritoneum : asites hemoragik apabila sudah mencapai stadium terminal

4. Metastasis intrahepatik : pembuluh darah, saluran limfe, atau infiltrasi langsung

5. Metastasis ektrahepatik : vena hepatic, vena porta atau vena kava.

Karakteristik klinis dari hepatoma ,yaitu :

1. Terjadi lebih banyak pada usia 50 dan 60 tahun dan lebih banyak laki-laki daripda
perempuan.

2. Gejala yang banyak dikeluhkan :

 Nyeri atau tidak nyaman di kuadran kanan atas abdomen


 Pada penyakit sirosis hati yang memburuk : nyeri dan teraba pembengkakan

 HBsAg atau anti HCV (+) yang mengalami pemburukan : rasa penuh di perut, lesu,
penurunan BB dengan atau tanpa demam.

 Keluhan lain : anoreksia, kebung, konstipasi atau diare, sesak nafas

 Pemeriksaan fisik : hepatomegali, splenomegali,asites, ikterus, demam, dan atrofi


otot.

Pemeriksaan penyaring :

1. Penanda tumor : Alfa Fotoprotein-> meningkat, 60-70% adalah HCC dan memiliki nilai
normal 0-20 ng/mL)

2. USG abdomen :

 HCC kecil : gambaran mosaic, formasi septum, bagian perifer sonolusen,


bayangan lateral dibentuk oleh pseudokapsul fibrotic

 Diameter <2 cm : bentuk cincin khas.

Diagnosis :

1. Diameter >2 cm, ada penyakit hati kronik, hipervaskularisasi arterial nodul (CT/MRI), AFT
serum >400 ng/mL dapat ditegakkan diagnosis.

2. Diameter <2 cm sulit menegakkan diagnosis secara non-invasif karena beresiko tinggi
negative palsu diakibatkan ketidak matangan vaskularisasi arterial pada nodul. Maka
dilakukan pemeriksaan imaging serial setiap 3 bulan sampai diagnosis dapat ditegakkan.

Terapi :

1. Reseksi hepatic :

 Indikasi : non-serosis, fungsi hati normal.

 Kontra indikasi : metastasis ekstrahepatik, HCC difus/multifocal, dan sirosis


stadium lanjut.

2. Transplantasi hati

Indikasi : HCC dan serosis hati -> menyingkirkan tumor dan mengganti parenkim hati
yang disfungsi.
3. Ablasi tumor perkutan

 Injeksi etanol (PEI) untuk tumor kecil karena efekasi tinggi, efek samping rendah,
relative murah. Namun dapat menyebabkan dehidrasi, nekrosis, oklusi vascular
dan fibrosis.

 Mencegah rekurensi : pemerian asam poliprenoik selama 12 bulan menurut


penelitian.

4. Terapi paliatif :

 HCC stadium menengah sampai lanjut dapat diberikan terapi Transarterial


embolizasion atau Transarterial chemo embolization berfungsi menghambat
pertumbuhan tumor.

Вам также может понравиться